BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
bab 1 kb.docx
1. BAB I
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BIRAYANG
1.1 Data Umum
1.1.1 Identitas Puskesmas
1.1.1.1 Kategori Puskesmas berdasarkan karakteristik wilayah
Kategori Puskesmas berdasarkan karakteristik wilayah adalah Puskesmas
Birayang berada Di Kawasan Perkotaan.
1.1.1.2 Kategori Puskesmas berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
Kategori Puskesmas berdasarkan kemampuan penyelenggaraan adalah Rawat
Inap.
1.1.1.3 Kategori Puskesmas berdasarkan PONED / non PONED
Kategori Puskesmas berdasarkan PONED / Non PONED: Birayang adalah
PONED.
1.1.2 Wilayah Puskesmas
Puskesmas Birayang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Batang Alai Selatan,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Jl. Merdeka
No.14, RT 07 / RW 03, Birayang, Batang Alai Sel., Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Kalimantan Selatan 71381.
Wilayah kerja Puskesmas Birayang terdiri dari 12 Kelurahan/ Desa. Luas wilayah
kerja Puskesmas Birayang adalah 125,34 km2
dengan pembagian sebagai berikut:
2. 6
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kelurahan/ Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Birayang
No Kelurahan/ Desa
Luas
Wilayah
(Km2
)
Jumlah Desa Jarak Ke
Puskesmas
(Km)
Kelurahan Desa
1. Anduhum 14,00 1 6
2. Birayang 12,95 1 2
3. Birayang Surapati 8,00 1 3
4. Birayang Timur 3,50 1 3
5. Cukan Lipai 15,00 1 6
6. Labuhan 30,12 1 8
7. Limbar 7,24 1 2
8. Lok Besar 2,78 1 0,5
9. Mahela 5,25 1 4
10. Rangas 9,00 1 4
11. Wawai 9,50 1 5
12. WawaiGardu 8,00 1 7
Jumlah 125,34 1 11
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa desa yang wilayahnya paling
luas adalah Desa Labuhan, sedangkan luas wilayah terkecil adalah Desa Lok Besar,
sedangkan Desa yang jaraknya terjauh dari Puskesmas adalah Desa Labuhan,
sedangkan yang terdekat adalah Desa Lok Besar.
3. 7
Grafik 1.1 Persentase Luas Wilayah Kerja Puskesmas Birayang
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Birayang adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Desa Dangu (Wilayah Kerja Puskesmas Ilung)
- Sebelah Selatan : Desa Lunjuk (Wilayah Kerja Puskesmas Kubur Jawa)
- Sebelah Timur : Desa Batu Kijang (Wilayah Kerja Puskesmas Batu Tangga)
- Sebelah Barat : Desa Banua Rantau (Wilayah Kerja Puskesmas Kubur Jawa)
Informasi mengenai batas batas wilayah membantu dalam stabilitas kesehatan,
diantaranya: mengetahui perbatasan dengan daerah yang padat penduduk atau tidak,
mengetahui berbatasan dengan bangunan yang menjadi sumber pencemaran lingkungan
atau tidak, mengetahui apakah berbatasandengan daerahendemis, dan mengetahui apakah
termasuk wilayah endemis penyakit-penyakit tertentu.
LUAS WILAYAHKERJA PUSKESMASBIRAYANG(KM2
)
8 14
9,5
9 12,95
5,25
2,78
7,24
8
3,5
15
30,12
Anduhum
Cukan Lipai
Birayang
Labuhan
BirayangSurapai Birayang Timur
Limbar Lok Besar
Mahela Rangas Wawai Wawai Gardu
4. 8
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Birayang
Grafik 2.1 Luas Wilayah Puskesmas Alalak Selatan (km2
)
5. 1.1.3 Keadaan tanah dan iklim
Secara geografis, posisi Puskesmas Birayang terletak pada 2o32’41,84988”
Lintang Selatan dan 115o25’51,42864” Bujur Timur, pada ketinggian 25 m di atas
permukaan air laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar. Kondisi
tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa, dataran rendah, dan pegunungan meratus,
yang dipengaruhi musim hujan dan musim kemarau sehingga iklimnya bersifat
tropis. Suhu rata-rata berkisar 250C - 380C, curah hujan rata-rata 277,9 mm
perbulan, dengan jumlah hari hujan 156 hari selama satu tahun.
1.1.4 Jangkauan transportasi
Jarak dari pusat pemerintahan Kelurahan/ Desa: Jarak dari pusat pemerintah
kecamatan ± 1000 meter, sedangkan jarak dari Ibukota Kabupaten/ Kota ± 12
kilometer. Jalan menuju Puskesmas tergolong cukup nyaman dan dapat dilalui baik
roda 2 maupun roda 4 dan terletak tepat di samping jalan, sehingga mudah bagi
pasien untuk menemukan lokasi Puskesmas Birayang. Seluruh wilayah kerja
puskesmas sendiri dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan
roda 4. Terdapat banyak akses jalan yang menghubungkan antar wilayah yang
dilalui sungai dan pegunungan yang sekarang sudah diaspal.
Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa transportasi menuju Puskesmas
Birayang mudah dijangkau.
1.1.5 Distribusi penduduk
Puskesmas Birayang memiliki jumlah penduduk sebanyak 14.254 jiwa dengan
rincian jumlah penduduk per Kelurahan/ Desa adalah sebagaiberikut:
6. Tabel 1.2 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Birayang Tahun 2020
No Kelurahan/ Desa Total
1 Anduhum 1.549
2 Birayang 1.606
3 Birayang Surapai 910
4 Birayang Timur 788
5 Cukan Lipai 1.562
6 Labuhan 1.053
7 Limbar 934
8 Lok Besar 1.103
9 Mahela 763
10 Rangas 1.369
11 Wawai 1.361
12 WawaiGardu 1.256
Jumlah 14.254
1.1.5.1 Distribusi penduduk berdasarkan wilayah serta kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas
luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km2
. Menurut Undang-undang
No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat dikelompokkan
menjadi empat kategori, yaitu :
- Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2
- Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2
- Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2
- Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2
Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2
adalah 1Ha sama dengan 0,01Km2
.
7. Tabel 1.3 Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesrnas
BirayangTahun 2020
No Kelurahan/ Desa
Jumlah
(jiwa)
Kepadatan
(jiwa/km2)
Kategori
1 Anduhum 1.549 111 Kurang padat
2 Birayang 1.606 124 Kurang padat
3 Birayang Surapati 910 114 Kurang padat
4 Birayang Timur 788 225 Kurang padat
5 Cukan Lipai 1.562 104 Kurang padat
6 Labuhan 1.053 35 Tidak padat
7 Limbar 934 129 Kurang padat
8 Lok Besar 1.103 397 Padat
9 Mahela 763 145 Kurang padat
10 Rangas 1.369 152 Kurang padat
11 Wawai 1.361 143 Kurang padat
12 Wawai Gardu 1.256 157 Kurang padat
Jumlah 14.254 114 Kurang padat
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Birayang Tahun 2020
Berdasarkan undang-undang di atas, terdapat 10 Kelurahan/ Desa yang
memiliki kepadatan penduduk kurang padat, terdapat Kelurahan/ Desa dengan
kepadatan penduduk yang tidak padat dengan 35 penduduk/Km2 yaitu Desa
Labuhan, dan terdapat Kelurahan/ Desa yang memiliki kepadatan penduduk yang
padat dengan 397 penduduk/Km2 yaitu Desa Lok Besar Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa rata-rata Kelurahan/ Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Birayang termasuk kedalam kategori kurang padat. Hal ini sangat berhubungan
dengan tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit di wilayah
Puskesmas Birayang. Dimana penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas
Birayang adalah ISPA.
8. 1.1.5.2 Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Tabel 1.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Puskesmas Birayang
Tahun2020
No Kelurahan Laki-laki
(jiwa)
Wanita
(jiwa)
Jumlah
(jiwa)
Sex Ratio
1 Anduhum 778 771 1.549 101
2 Birayang 795 811 1.606 98
3 Birayang Surapati 446 464 910 96
4 Birayang Timur 387 401 788 97
5 Cukan Lipai 765 797 1.562 96
6 Labuhan 515 538 1.053 96
7 Limbar 470 464 934 101
8 Lok Besar 544 559 1.103 97
9 Mahela 396 367 763 108
10 Rangas 690 679 1.369 102
11 Wawai 685 676 1.361 101
12 Wawai Gardu 594 662 1.256 90
Jumlah 7.065 7.189 14.254 98
Grafik 1.2 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Laki-laki Wanita
9. 1.2 Gambaran Puskesmas Birayang
1.2.1 Visi dan misi Puskesmas Birayang
1.2.1.1 Visi
Terciptanya Kecamatan Batang AlaiSelatan Sehat Menuju Kabupaten Sehat
1.2.1.2 Misi
- Memberikan jangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu.
- Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar memiliki perilaku
hidup bersih dan sehat, meliputi kesadaran, kemauan, kemampuan hidup
sehat.
- Menciptakan masyarakat agar hidup dalam lingkungan yang sehat
1.2.2 Denah Puskesmas
Puskesmas Birayang merupakan tempat pelayanan kesehatan yang dalam wilayah
kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagaiberikut:
1.2.2.1 Gedung induk pelayanan Puskesmas
1.2.2.1.1 Gedung pelayanan Puskesmas lantai 1
- Ruangan UGD
- Ruangan Jaga Petugas UGD
- Ruangan Administrasi Kantor (Tata Usaha)
- Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medik
- Ruangan Tunggu Pasien
- Ruangan BP Umum
- Ruangan BP Anak/MTBS
10. - Ruangan BP Lansia
- Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
- Ruangan Imunisasi
- Ruangan KIA dan KB
- Ruangan Pojok ASI
- Kamar Mandi/ WC Pasien
- Ruangan Laboratorium
- Ruangan Radiologi
- Ruangan Apotik
- Ruangan Rawat Inap Dewasa
- Ruangan Rawat Inap Anak
- Kamar Mandi/ WC untuk Rawat Inap
- Ruangan PONED (Tindakan Obstetri dan Ginekologi)
- Pojok TB
- Ruangan Konsultasi Gizi
- Ruangan Cuci Linen
- Musholla
1.2.2.1.2 Gedung Puskesmas lantai 2
- Ruangan Kepala Puskesmas
- Ruangan Aula
- Ruangan Administrasi
- Ruangan Promosi Kesehatan
- Kamar Mandi/ WC Petugas
11. - Gudang Umum
1.2.2.1.3 Fasilitas Pendukung
- Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
- Parkir Kendaraan R2 dan R4
Susunan ruangan di Puskesmas Birayang sudah cukup baik, dimana ruangan IGD
berada di paling depan dan ruangan laboratorium di samping ruangan IGD, ruang PONED
di belakang berdekatan dengan ruang rawat inap, ruang loket berada di tengah berdekatan
dengan ruang poli, ruang apotik berada di belakang, dan ruang rawat inap berada di
belakang dengan jalannya sejalur dengan ruangan IGD, apotik, laboratorium, dan PONED.
Susunan seperti ini akan memberikan kenyamanan terhadap pasien.
Kelemahan dari gedung Puskesmas Birayang adalah ruang PONED yang
berada di belakang sehingga waktu yang diperlukan ibu hamil untuk menjangkau
ruangan tersebut cukup jauh, namun keuntungannya ruangan PONED berdekatan
dengan ruang perawatan.
Kekuatan dari Puskesmas Birayang adalah terdapat gedung rawat inap,
IGD/PONED yang menyediakan pelayanan IGD 24 jam, ruang bersalin, ruang USG,
ruangan rawat inap dan memiliki tenaga medis yang berjaga.
1.2.3 Alur kerja
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas Birayang memiliki alur
kerja sebagaiberikut :
- Loket Kartu
- Ruang Tunggu
12. - Poli Umum / Poli Anak / Poli Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) / Poli Gigi /
Poli Imunisasi / Poli Gizi
- Ruang Laboratorium
- Ruang Tindakan/IGD
- Ruang Apotik
- Kasir
- Tata Usaha
1.2.4 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana kesehatan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Birayang
terdiri dari :
- Puskesmas Induk : 1 buah
- Puskesmas Pembantu : 4 buah
- Posyandu Balita : 22 buah
- Posyandu Lansia : 6 buah
- Pos Kesehatan desa (poskesdes) : 6 buah
- Pusling Ambulance R4 : 1 buah
- UKGMD : 1 buah
- Balai Pengobatan : 1 buah
- Apotek : 1 buah
13. 1.2.5 Data ketenagaan
Tabel 1.5 Data Klasifikasi Tenaga di Puskesmas Birayang Tahun 2019
No. Pendidikan
Status Kepegawaian
P N S
P T T
/ NS Kontrak Magang Jumlah
1 Dokter Umum 2 - - - 2
2 Dokter Gigi 1 - - - 1
3 SKM 1 1 1 - 3
4 S1 Keperawatan / Ners 3 - - 3 6
5 Akper / D 3 Perawat 10 - 9 6 25
6 SPK 2 - - - 2
7 AKL / D3 Kesling 1 - - 1 2
8 S1/D4 Kesling - - 1 - 1
9 D3 Perawat Gigi - - - 1 1
10 SPRG / D1 Perawat Gigi 1 - - - 1
11 AKZI / D3 Gizi 2 - 1 - 3
12 S1 / D4 Kebidanan 1 1 - - 2
13 Akbid / D3 Kebidanan 11 - 3 9 23
14 Analis Kes / D3 Analis - - - 1 1
15 S1 / D4 Analis Kes - - - - -
16 D 3 Rekam Medik 1 - - - 1
17 S1 Farmasi / Apoteker 1 - - - 1
18 D3 Farmasi 2 - - - 2
19 SM Farmasi - - - - -
20 Sarjana Umum - - 1 - 1
21 SLTA 4 - 7 - 11
22 SLTP - - - - -
J U M L A H 43 2 23 21 89
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, ketenagaan di Puskesmas
Birayang sebagian besar berstatus PNS, berpendidikan D3 dan berprofesi sebagai
perawat dan kebidanan, tidak ada tenaga Analis yang berstatus PNS / Kontrak dan
ada 2 (dua) orang tenaga Nusantara Sehat (NS) Kemenkes RI sebagai tenaga Bidan
dan tenaga Promosi Kesehatan.
Dari data diatas, jumlah tenaga kerja di Puskesmas Birayang sudah lengkap serta
mampu untuk mencukupi pelayanan dasar di Puskesmas.
14. 1.2.6 Data Keuangan
Sumber dana dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Btahun 2018 berasal
dari :
- Dana operasional APBD
- Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
- JKN
1.2.7 Program kerja Puskesmas
Dalam pelaksanaan kegiatan, Puskesmas Birayang melaksanakan program kerja
Puskesmas secara terpadu, artinya dalam melaksanakan kegiatan yang ada di Puskesmas
dilaksanakan secara bersama-sama dengan program lain yang terkait yang ada di
Puskesmas. Program kerja Puskesmas tersebut meliputi:
1.2.7.1 Program upaya kesehatan wajib:
1.2.7.1.1 Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan program ini agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kesadaran
tentang kesehatan sehingga masyarakat memiliki gaya hidup sehat dalam
kesehariannya. Kegiatan ditujukan pada perseorangan, kelompok dan massal. Tak
terkecuali masyarakat dari kalangan pelajar di sekolah, mereka pun perlu diberikan
informasi tentang kesehatan baik itu tentang pentingnya kebersihan diri sendiri,
lingkungan, maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan penyakit-
penyakit infeksi menular seksual. Adapun kegiatan program promosi kesehatan:
- Promosi PHBS
- Bayi mendapat Asi Eksklusif
15. - Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat
- Penyuluhan Napza
Tabel 1.6 Hasil Target dan Pencapaian Kegiatan Program Promosi
Kesehatan diWilayah Kerja Puskesmas Birayang Tahun 2020
No.
Variabel
Kegiatan
Target
Satuan
Target
Sasaran
(T)
Penca-
paian
(H)
Cakupan (%)
Sub
Variabel
(SV)
Variabel
(V)
A. Penyuluhan PHBS pada: 93%
1.
Institusi
Pendidikan
Sekolah 42 42 100%
2.
Institusi
Sarana
Kesehatan
Sarana
Kesehatan 3
2 67%
3. Institusi
Rumah Tangga
Rumah 946 940 99%
4.
Institusi
Tempat-
Tempat Umum
Lokasi 12 12 100%
5.
Institusi
Tempat-
Tempat
Kerja
Perkantoran 16 16 100%
B. Pemantauan Bayi agar Mendapat Asi Eksklusif 73%
1. Bayi Bayi 210 153 73%
D. Mendorong Terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat 25%
1.
Posyandu
Madya
Posyandu 22 20 91%
2.
Posyandu
Purnama
Posyandu 22 0 0%
3.
Posyandu
Pratama
Posyandu 22 2 9%
4. Posyandu
Mandiri
Posyandu 22 0 0%
E. Penyuluhan Napza 100%
1. Penyuluhan Kelompok 6 6 100%
CAKUPAN PROMOSI KESEHATAN 72,8%
16. Sumber: Laporan Puskesmas Birayang Tahun 2020
Grafik 1.3 Pencapaian Kinerja Kegiatan Promosi Kesehatan di Wilayah
KerjaPuskesmas Birayang Tahun 2020
1.2.7.1.2 Upaya kesehatan lingkungan
Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah mengupayakan suatu
lingkungan yang dapat menjamin kesehatan menuju derajat kesehatan yang
optimal. Sasaran ditujukan pada masyarakat serta memprioritaskan pada daerah
yang tinggi kejadian penyakit yang bersumber dari lingkungan. Adapun kegiatan
upaya kesehatan lingkungan:
- Penyehatan air
- Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
- Penyehatan tempat pembangunan sampah dan limbah
- Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
- Pengawasan sanitasi TTU
CAKUPAN
PENYULU HAN PEMAN TA UAN
MEN DAPA T ASI
MEN DO RO NG
TERBEN TU KNYA
U PAYA
B E R S U M B E R
MASYA RAKAT
N APZ A
93%
73%
25%
100%
17. Tabel 1.7 Hasil Target dan Pencapaian Kegiatan Program Kesehatan
Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Birayang Tahun 2020
No.
Variabel
Kegiatan
Target
Satuan
Target
Sasaran
(T)
Penca-
paian
(H)
Cakupan (%)
Sub
Variabel
(SV)
Variabel
(V)
A. Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB) 86%
1.
Inspeksi Sanitasi
Sarana Air
Bersih
Sarana 1968 1414 72%
2.
Pembinaan
Kelompok
Masyarakat
Kelompok
Pemakai Air
Sarana 50 50 100%
B. Hygiene dan Sanitasi Makanan & Minuman 63%
1.
Inspeksi sanitasi
tempat
pengelolaan
makanan
Sarana 120 105 88%
2.
Pembinaan
tempat
pengelolaan
makanan
sarana 120 45 38%
C. Penyehatan Tempat Pembangunan Sampah dan Limbah 100%
1.
Inspeksi Tempat
Pembuangan
Sampah dan
Limbah
100%
sarana 2 2 100%
D. Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan JAGA 73%
1.
Pemeriksaan
Penyehatan
lingkungan pada
Perumahan
Sarana 860 625 73%
E. Pengawasan Sanitasi TTU 97%
1. Inspeksi Sanitasi
TTU
sarana 86 84 98%
18. 2. Sanitasi TTU
Memenuhi Syarat
Sarana 84 81 96%
CAKUPAN KESEHATAN LINGKUNGAN 86,0%
Sumber:Laporan PuskesmasBirayangTahun 2020
Grafik 1.4 Pencapaian Kinerja Kegiatan Kesehatan Lingkungan di Wilayah
KerjaPuskesmas Birayang Tahun 2020
1.2.7.1.3 Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
Tujuan program yang utama adalah menurunkan angka kematian ibu dan
anak, tercapainya kemampuan hidup sehat yang optimal bagi ibu, meningkatkan
derajat kesehatan anak dan menekan angka kelahiran untuk mencegah kepadatan
penduduk sehingga terwujud keluarga yang berkualitas di tahun 2021 yaitu
keluarga yang sejahtera, sehat, maju dan mandiri. Adapun sasaran dari program
KIA dan KB adalah Ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, balita, anak, pra
CAKUPAN
PEN YEH ATAN HY GI EN E DA N
SU MBER AIR SAN ITAS I
BER SIH ( SAB ) MAKAN AN & PE MB AN GUN AN
SAMPAH DAN
PEN YEH ATAN PEN GA WAS AN
SANIT ASI T TU
PEMUKI MAN
86%
63%
100%
73%
97%
19. sekolah, dan KB. Adapun kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga
berencana:
- Kesehatan ibu
- Kesehatan bayi
- Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah
- Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
- Pelayanan keluarga berencana
Tabel 1.8 Hasil Target dan Pencapaian Kegiatan Program KIA dan KB di
Wilayah Kerja Puskesmas Birayang Tahun 2020
No. Variabel
Kegiatan
Target
Satuan
Target
Sasaran
(T)
Penca-
paian
(H)
Cakupan (%)
Sub
Variabel
(SV)
Variabel
(V)
A. Kesehatan Ibu 50,5%
Pelayanan
Kesehatan Bagi
1. Bumil Sesuai 100% 259 150 57,9%
Standar untuk Bumil
Kunjungan
Lengkap
2. Drop out K1-K4 5% Bumil 5% 12%
Pelayanan
Persalinan oleh
3. Nakes yang 100% 248 179 72,2%
Mempunyai Bulin
Kompetensi
Kebidanan
Pelayanan Nifas
Lengkap (Ibu 100%
4. dan Neonatus) Ibu/Bayi 248 179 72,2%
Sesuai Standar
(KN3)
Pelayanan dan
atau Rujukan
5. Bumil Risti 20% Bumil 52 26 50,2%
/Komplikasi
20. B. Kesehatan Bayi 100%
1.
Penanganan dan
atau Rujukan
NeonatusRisiko
Tinggi
Bayi
14 14 100%
2.
Cakupan BBLR
ditangani/ di
MTBM
Bayi 13 0 0%
C. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah 71%
1. Pelayanan
Deteksidan
Stimulasi Dini
Tumbuh
Kembang Balita
(Kontak Pertama)
100%
Balita
936 751 80,2%
2.
PelayananDeteksi
dan Stimulasi
Dini Tumbuh
Kembang Anak
Pra Sekolah
100%
Anak Pra
Sekolah
711 445 62,6%
D. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah & Remaja 88%
1.
Pelayanan
Kesehatan Anak
SD oleh Nakes
atau Tenaga
Terlatih/Guru
UKS/Dokter
Kecil
Siswa
232 232 100%
2.
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Remaja
80%
Remaja
2830 2138 75,5%
E. Pelayanan Keluarga Berencana 65%
1.
Akseptor KB
Aktif di
Puskesmas (CU)
PUS 282 182 64,5%
2.
Akseptor Aktif
MKET di
Puskesmas
Orang 197 0 0
3.
Akseptor MKET
dengan
komplikasi
Orang (NT) 1 0 0
4.
Akseptor MKET
mengalami
kegagalan
Orang (NT) 1 0 0
21. CAKUPAN KESEHATAN IBUDAN ANAK TERMASUK KB 56%
Sumber:Laporan PuskesmasBirayangTahun 2020
Grafik 1.5 Pencapaian Kinerja Kegiatan KIA-KB di Wilayah
KerjaPuskesmas Birayang Tahun 2020
1.2.7.1.4 Upaya perbaikan gizi masyarakat
Upaya perbaikan gizi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal khususnya bagi
golongan rawan dan masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun sasaran dari
program perbaikan gizi bayi, balita, dan ibuu hamil. Adapun kegiatan upaya
pelayanan gizi:
- Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000) pada balita 2x/ tahun
- Pemberian tablet besij (90 tablet) pada ibu hamil
- Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin
- Balita naik berat badan
CAKUPAN
KESE H ATAN KE SEHATAN
IB U BA YI KES E HAT AN
B ALIT A DAN
U PAY A
KE SEHA TAN
A N AK U S I A
SE K OLAH &
REMA JA
KELU AR GA
BERE NCAN A
50,50%
100%
71%
88%
65%
22. - Balita bawah garis merah
Tabel 1.9 Hasil Target dan Pencapaian Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Birayang Tahun 2020
No.
Variabel
Kegiatan
Target Satuan
Target
Sasaran
(T)
Pencapaian
(H)
Cakupan (%)
Sub Vari-
abel
(SV)
Variabel
(V)
I. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1.
Pemberian kapsul
vitamin A (dosis
200.000) pada balita
2x/ tahun
Anak 842 751 89,1%
2.
Pemberian tablet
besi (90 tablet) pada
ibu hamil
Ibu hamil 254 211 83,2%
3.
Pemberian PMT
pemulihan balita
gizi buruk pada
gakin
Anak 842 842 100%
4.
Balita naik
beratbadan
Anak 711 445 62,6%
5.
Balita bawah garis
merah
Anak 13 13 100%
CAKUPAN GIZIKESEHATAN MASYARAKAT 87%
Sumber: Laporan Puskesmas Birayang Tahun 2020
23. Grafik 1.6 Pencapaian Kinerja Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat di
Wilayah Kerja Puskesmas Birayang tahun 2020
1.2.7.1.5 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular
- Program TB paru
- Pemberantasan penyakit malaria
- Program kusta
- Pelayanan imunisasi
- Pencegahan dan penanggulangan diare
- Pencegahan dan penanggulangan ISPA
- Program DBD
- Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
- Pencegahan dan penanggulangan rabies
- Pencegahan dan penanggulangan filariasis dan schistozomiasis
CAKUPAN
KA PSU L
V ITAMI N A
( DO SIS
200.000) PADA
BALITA 2X/
TA HUN
TAB LET BESI
( 90 TA B LET )
HAMI L
PEMBERI AN BA LIT A N AIK B A LITA B AWAH
PMT
PEMULI HAN
B A L I TA G I Z I
BU RUK PA DA
GAKIN
GARI S MERAH
89,10%
83,20%
100%
62,60%
100%
24. Tabel 1.10 Hasil Target dan Pencapaian Kegiatan Upaya P2M di Wilayah Kerja
Puskesmas Birayang Tahun 2020
No
Variabel
Kegiatan
Target
Satuan
Target
Sasaran
Pencapaian
Cakupan(%)
Sub Variabel Variabel
I. UPAYA PENCEGAHAN DANPEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
A. TB Paru 31,10%
1.
Pengobatan
penderita TB
Paru (DOTS)
BTA positif
Orang 46 24 52,20%
2.
Pengobatan
penderita TB
Paru (DOTS)
BTA negative
rontgen positif
Orang 10 1 10%
B. Malaria 75%
1.
Pemeriksaan
Sediaan Darah
(SD) pada
Penderita
Malaria Klinis
% 100 100 100%
2.
Penderita
positif Malaria
diobati sesuai
standar
Orang 2 2 100%
3.
Penderita
malaria klinis
yang diobati
Orang 2 2 100%
4.
Penderita yang
terdeteksi
malaria berat di
puskesmas
yang dirujuk ke
RS
Orang 0 0 100%
25. C. Kusta 100%
1.
Penemuan
Tersangka
Penderita Kusta
Orang 4 4 100%
2.
Pengobatan
Penderita Kusta
Orang 4 4 100%
3.
Pemeriksaan
Kontak
Penderita
Orang 240 240 100%
D. Pelayanan Imunisasi*) 74%
1.
Imunisasi DPT
1 pada bayi
Bayi 211 186 88%
2.
Drop out DPT 3
- Campak
Bayi 211 11 5%
3.
Imunisasi HB 1
<7 hari
Bayi 211 138 65&
4.
Imunisasi
Campak pada
bayi
Bayi 211 188 89%
5.
Imunisasi DT
pada anakkelas
1 SD
Anak 228 226 99%
6.
Imunisasi DT
pada anakkelas
2 dan 5 SD
Anak 436 436 100%
E. Diare 100%
1.
Penemuan
Kasus Diare di
Puskesmas dan
Kader
<214/1.
000
pendudu
k
159 159 100%
2. Kasus Diare
ditangani oleh
100% 159 159 100%
26. Puskesmas &
Kader dengan
Oral Rehidrasi
3
Kasus Diare
ditangani oleh
Puskesmas &
Kader dengan
OralRehidrasi
100% 159 159 100%
F. ISPA 47%
1.
Penemuan
kasus
pneumonia dan
pneumonia
berat oleh
puskesmas dan
kader
Orang 75 15 20%
2.
Jumlah kasus
pneumonia dan
pneumonia
berat yang
ditangani
Orang 75 15 20%
3.
Jumlah kasus
pneumonia
berat/ dengan
tanda bahaya di
tangani/ dirujuk
100% 15 15 100%
G. Demam Berdarah Dengue (DBD) 91%
1.
Angkabebas
jentik (ABJ)
% 95 78 82%
2.
Cakupan
penyelidikan
epidemiologi
(PE)
% 100 100 100%
27. H. PMS dan HIV/AIDS 100%
1.
Infeksi Menular
Seksual (IMS)
yang Diobati
100%
ditemuk
an
3 3 100%
2.
Klien yang
mendapat
Penanganan
HIV/AIDS
100%
ditemuk
an
3 3 100%
I. Rabies 100%
1.
Cuci Luka
terhadap kasus
gigitan HPR
100%
ditemuk
an
100 100 100%
2.
Vaksinasi
terhadap kasus
gigitan HPR
yang
berindikasi
rabies
100%
ditemuk
an
100 100 100%
J. Filariasis dan Schistozomiasis 0
1.
Kasus filariasis
yang ditangani
100%
ditemuk
an
0 0 0
2.
Presentase
pengobatan
selektif
Schistozomiasis
100%
ditemuk
an
0 0 0
3.
Presentase
pengobatan
selektif F.
Buski
100%
ditemuk
an
0 0 0
CAKUPAN UPAYA PENCEGAHAN DANPEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
64%
28. CAKUPAN
Grafik 1.7 Pencapaian Kinerja Kegiatan Upaya P2M di Wilayah
KerjaPuskesmas Birayang Tahun 2020
1.2.7.2 Program upaya kesehatan masyarakat ( UKM ) pengembangan
- Upaya kesehatan usia lanjut
- Upaya kesehatan mata/pencegahan kebutaan
- Upaya kesehatan jiwa
- Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi
- Perawatan kesehatan masyarakat
- Bina kesehatan tradisional (BATRA)
- Bina kesehatan kerja
- Kesehatan olahraga
1.2.7.3 Program upaya kesehatan perorangan ( UKP )
- Pelayanan pemeriksaan umum.
31,10%
75%
100%
74%
100%
47%
91%
100%
100%
0%
29. - Pelayanan pemeriksaan anak
- Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- Pelayanan KIA –KB yang bersifat UKP
- Pelayanan tindakan
- Pelayanan gizi yang bersifat UKP
- Pelayanan persalinan
- Pelayanan kefarmasian
- Pelayanan laboraturium
1.2.7.4 Jaringan dan jejaring Puskesmas
- Pelayanan Puskesmas Pembantu.
- Pelayanan Puskesmas Keliling.
- Pelayanan Bidan Desa.
- Posyandu balita, Posyandu lansia, Posbindu.
1.2.7.5 Pelayanan administrasi dan tata usaha
Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung
puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan serta
pelaporan hasil kegiatan.
30. 1.3 Data Khusus
Gambar 1.3.1 Cakupan KB aktif di Indonesia tahun 2020
Pada gambar 1.3.1 terlihat cakupan KB aktif tertinggi pada daerah Bengkulu
sebanyak 71,3% sedangkan Kalimantan selatan pada nomor 2 sebanyak 69,8% dan
terendah papua sebanyak 24,9%
Tabel 1.3.1 Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2020
31. Pada tabel 1.3.1 terlihat kabupaten yang paling tinggi angka pencapain
KB adalah kota Banjarmasin sebanyak 104,725, untuk kabupaten hulu sungai
tengah nomor 9 tertinggi sebanyak 45.280 dan yang terendah adalah kabupaten
Balangan.1
Tabel 1.3.2 Peserta KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Birayang
Tahun 2021
No Daerah Jumlah
penduduk
Jumlah
PUS
awal
Tahun
RIIL
Jumlah PUS
proyeksi
17% jumlah
penduduk
Jumlah PUS
4T
(20%jumlah
PUS)
Kb aktif
Januari
Hingga
desember
Total
DO
1 Anduhum 1538 284 261 169 327 0
2 Birayang 1594 207 270 72 156 3
3 Biryang
surapati
868 139 130 64 127 5
4 Birayang
timur
783 134 133 63 127 11
5 Cukan
lipai
758 219 263 86 225 1
6 Labuhan 511 133 177 80 113 0
7 Limbar 927 327 157 58 116 0
8 Lok besar 1096 128 186 54 117 0
9 mahela 756 109 128 26 120 0
10 Rangas 1385 168 235 84 149 7
11 Wawai 1351 202 229 164 176 14
12 Wawai
gardu
1247 242 211 83 206 10
jumlah 12.814 2088 2178 1003 1960 51
Pada tabel 1.3.2 terlihat daerah yang memiliki peserta aktif KB terbanyak yaitu di
Anduhum 327 orang , dan yang terendah pada daerah labuhan sebayak 113 orang
32. Tabel 1.3.3 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Metode di Wilayah Kerja Puskesmas
Birayang Tahun 2021
No Puskesmas
Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi
Kondom Pil Suntik Akdr Implant Mow Mop
Jan-Des Jan-Des Jan- Des Jan- Des Jan- Des Jan- Des Jan-Des
1 Anduhum 2 135 161 1 28 0 0
2 Birayang 0 49 87 0 10 2 2
3 Birayang
surapati
0 82 33 0 10 1 0
4 Birayang
timur
1 39 65 0 14 0 4
5 Cukan
lipai
2 120 97 0 2 0 0
6 Labuhan 0 35 55 2 20 1 0
7 Limbar 0 55 25 0 0 0 0
8 Lok besar 4 61 47 0 2 0 3
9 Mahela 0 33 82 0 0 0 5
10 Rangas 0 51 84 0 4 2 0
11 Wawai 1 82 82 2 9 0 0
12 Wawai
gardu
0 62 112 1 24 5 0
jumlah 10 804 930 6 123 11 14
Pada tabel 1.3.3 diketahu bahwa penggunaan suntik KB terbanyak yaitu 930, dan
yang terendah adalah AKDR sebanyak 6 orang
1.4 Latar Belakang
Keluarga berencana (KB) pertama kali ditetapkan sebagai program
pemerintah pada tanggal 29 juni 1970, namun program ini di Indonesia sudah
dimulai sejak tahun 1957. Semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia
serta tingginya angka kematian ibu dan anak program KB digunakan sebagai
salah satu cara untuk menekan pertumbuhan jumlah pendududk serta
meningkatkan Kesehatan ibu dan anak. 2
Menurut world population data sheet 2013, Indonesia negara ke 5 jumlah
penduduk terbanyak, 249 juta. Dengan angka kemiskinan 29,55 juta (11,47%),
indeks pembangunan manusia 73,29 kategori sedang, angka melek huruf
93,25%.2
Undang undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga menyatakan bahwa pembangunan
keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal
33. melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas dengan
menggunakan alat kontrasepsi.
Pemerintah wajib menjamin ketersediaan sarana informasi dan sarana
pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu, dan terjangkau
masyarakat, termasuk keluarga berencana. Pelayanan kesehatan dalam keluarga
berencana dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur
untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas. Pasangan Usia Subur
bisa mendapatkan pelayanan kontrasepsi di tempat-tempat yang melayani
program KB.3
1.5 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk menentukan alternatif pemecahan masalah agar
meningkatkan capaian pemakaian KB di wilayah kerja Puskesmas Birayang.