Dokumen tersebut merangkum kondisi kesehatan lingkungan di Kecamatan Lenangguar tahun 2018. Beberapa indikator kesehatan lingkungan seperti persentase rumah sehat, akses air bersih dan jamban, serta persentase desa yang melaksanakan STBM dan ODF belum mencapai target. Saran yang diberikan antara lain melakukan kerja sama lintas sektor, monitoring kesehatan lingkungan, serta membentuk kader lingkungan untuk meningkatkan
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui
upaya promotif, prefentif, penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum,
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, serta lingkungan lainnya terhadap
substansi yaitu air, udara, tanah, limba padat, cair, gas, kebisingan,
pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan, minuman
dan bahan berbahaya. Adapun indikator dalam membuat profil ini yaitu indikator
dan target capean kesehatan lingkungan tahun 2016-2021 :
NO Indikator
Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Prosentassi Desa yang melaksanakan STBM 92,7 95,1 96,4 97,6 98,8 100
2 Persentase Desa ODF 21,2 23,1 42,4 61,8 81,2 100
3 Prosentase TPPM yang diawasi dan dibina 100 100 100 100 100 100
4 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
2,4 22,4 41,8 61,2 80,6 100
5 Persentase pengelola TTU yang diawasi dan
dibina
11,5 19,7 39,3 60,7 80,3 100
6 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
11,5 30 48 67 85 100
7 Prosentase sekolah yang diawasi dan dibina
kesehatan lingkungannya
16,7 20,2 40,1 60,2 80,1 100
8 Prosentase sekolah yang memenuuhi syarat
kesehatan
46,5 60 58 65 73 75
9 Prosentase KK yang dibina berkaitan dengan
rumah sehat
78 82 88 93 100 100
10 Prosentase rumah yang terkategori rumah
sehat
76,7 78,2 80,5 82 84 85
B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan,
pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu
terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu
atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana,
terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan
kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.
2. Selain untuk kepentingan kabupaten dan nasional, penataan sistem
informasi kesehatan ini juga sangat penting untuk kesehatan sendiri yakni
sebagai sarana penyedia indikator-indikator yang menunjukkan tercapai atau
tidaknya pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan Lenangguar. Lebih
lanjut, sistem informasi kesehatan tingkat kecamatan ini adalah tulang punggung
bagi pelaksanaan pemabngunan daerah berwawasan kesehatan di kecamatan,
sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi sebagai landasan
pengembangan sumberdaya dan lain sebagainya. Dengan kata lain sistem
informasi ini harus dapat memberikan kepada para penentu kebijakan di
kabupaten sebagi bukti-bukti untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan
berlandaskan fakta.
Profil kesehatan lingkungan puskesmas Lenangguar yang setiap tahunnya
dibuat dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten Sumbawa digunakan
sebagai sarana penyedia informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan-
kegiatan dan pemantauan pencapaian pembangunan kesehatan di tingkat
kabupaten Sumbawa.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mencapai
tujuan nasional sebagaimana termuat dalam UUD 1945. Pembangunan
kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai sejak tahun 1969, sehingga
secara nyata telah berhasil mengembangkan sumberdaya kesehatan dan upaya
kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Membuat profil tahunan hasil kinerja kesehatan lingkungan selama tahun 2018
Tujuan Khusus:
1. Mendaptkan hasil kinerja kesehatan lingkungan selama satu tahun
2. Membandingkan hasil kinerja yang di dapat dengan indikator capean program
kesehatan lingkungan pada tahun 2018
3. Membuat rencana tindaklanjut program kesehatan lingkungan untuk tahun
berikutnya yang masih belum mencapai target
D. Sistematika Penyajian
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Gambaran Umum
Bab 3. Situasi Derajat Kesehatan
Bab 4. Kesimpulan dan Saran
Bab 5. Penutup
3. BAB II
GAMBARAN UMUM KECAMATAN LENANGGUAR
A. Wilayah Administratif Dan Kependudukan
Kecamatan Lenangguar adalah salah satu kecamatan di kabupaten
Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kecamatan Lenangguar berada dibagian
Selatan kabupaten Sumbawa. Batas wilayah kecamatan Lenangguar adalah :
Sebelah Utara : Kecamatan Moyo Hulu
Sebelah Selatan : Kecamatan Lunyuk
Sebelah Timur : Kecamatan Ropang dan Lantung
Sebelah Barat : Kecamatan Orong Telu
Gambaran luas wilayah kecamatan Lenangguar sesuai dengan data Badan
Pusat Statistik kabupaten Sumbawa yaitu:504,32 km2, memiliki 4 desa dan 14
dusun dengan penduduk tahun 2016: 6.432 jiwa dengan komposisi jumlah laki-
laki: 3.374 jiwa dan perempuan: 3.058 jiwa. Rumah tangga: 1.772 rumah tangga
1 rumah di huni oleh 3-5 orang (jiwa), kepadatan penduduk di kecamatan
Lenangguar adalah 13/kilometer.
Letak Grografis
Kecamatan Lenangguar merupakan salah satu kecamatan di kabupaten
Sumbawa dengan jarak dari kabupaten ± 45 km, yang bisa ditempuh melalui
jalur darat dengan jarak tempuh 1 jam dari kabupaten Sumbawa.
Letak Topografi
Kondisi topografi kecamatan Lenangguar adalah berbukit-bukit sehingga
tidak begitu nampak adanya gunung. Namun terdapat satu gunung yang terlihat
jelas yaitu Olat Utuk namanya. Mengingat kecamatan ini berada pada ketinggian
berkisar 231 meter dari permukaan laut, sehingga daerahnya seringkali
diselimuti kabut tipis dan berhawa dingin. Adapun sebagian besar
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani (berladang), berkebun, dan
sebagai pegawai negeri dan wiraswasta.
Kondisi Hidrologi
Secara hidrologi kecamatan Lenangguar termasuk wilayah minus air.
Sumber air pokok yang digunkan untuk pertanian dan permukiman adalah air
hujan, air sungai dan air tana. Daerah ini saat musim kemarau air tanah (air
sumur) akan habis sehingga sumber air yang bisa didapatkan adalah dari
sungai dan mata air.
5. BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pada bab ini akan di sajikan gambaran kondisi kesehatan lingkungan di
wilayah kerja Puskesma Lenangguar tahun 2018 berdasarkan indicator dan target
kesehatan lingkungan tahun 2016-2021. Adapun indicator dan target sebagai berikut:
NO Indikator
Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Prosentassi Desa yang melaksanakan STBM 92,7 95,1 96,4 97,6 98,8 100
2 Persentase Desa ODF 21,2 23,1 42,4 61,8 81,2 100
3 Prosentase TPM yang diawasi dan dibina 100 100 100 100 100 100
4 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
2,4 22,4 41,8 61,2 80,6 100
5 Persentase pengelola TTU yang diawasi dan
dibina
11,5 19,7 39,3 60,7 80,3 100
6 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
11,5 30 48 67 85 100
7 Prosentase sekolah yang diawasi dan dibina
kesehatan lingkungannya
16,7 20,2 40,1 60,2 80,1 100
8 Prosentase sekolah yang memenuuhi syarat
kesehatan
46,5 60 58 65 73 75
9 Prosentase KK yang dibina berkaitan dengan
rumah sehat
78 82 88 93 100 100
10 Prosentase rumah yang terkategori rumah
sehat
76,7 78,2 80,5 82 84 85
PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI
Keadaan Lingkungan
Rumah Sehat
Lingkungan fisik maupun biotik mempunyai kontribusi yang sangat besar
terhadap kesehatan masyarakat. Kondisi perumahan mempunyai
kontribusi yang besar terhadap kesehatan penghuninya. Kondisi
perumahan tersebut dapat dilihat dari vntilasi, lantai maupun luas rumah.
Persyaratan umum rumah sehat serta fasilitas sarana pembuangan air
limbah (SPAL) pemeriksaan terhadap rumah di wilayah kecamatan
Lenangguar tahun 2018 berjumlah 1.060 rumah yang memenuhi syarat
kesehatan dari 1.636 jumlah selulur rumah yang ada di wilayah
puskesmas lenangguar dengan persentasi rumah sehat sebesar 64,79%.
6. Berdasarkan hasil tersebut bahwa capain untuk rumah sehat di wilayah
puskesmas lenangguar belum mencapai target berdasarkan indicator target
capean kesehatan lingkungan pada tahun 2018 yaitu 80,5%. (lihat table 2).
Akses terhadap Air Bersih/Minum
Sumber air yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut persediaan
air bersih yaitu : sumur gali terlindung, sumur gali pompa tnagn (SPT),
sumur bor dengan pompa, mobil tangki air dan terminal air, mata air
terlindung, penampungan air hujan (PAH) dan perpipaan. Berdasarkan
laporan dari petugas bahwa akses air bersih di wilayah kecmatan
Lenangguar tahun 2018 adalah 5.240 pengguna air bersih dengan
persentasi 67,7%.
Akses terhadap Jamban
Rumah tangga dengan fasilitas yang layak atau dikatakan jamban sehat
dibagi mnjadi 4 jenis sarana : Komunal, leher angsa, cemplung,
plengsengan. Dari jumlah penduduk 7.739 jiwa, yang ada di kecamatan
lenangguar tahun 2018, ada 5.425 jumlah pengguana sarana jamban
tersebut atau sebanyak 70,10% kelayakan akses jamban.
Perentase Desa yang melaksanakan STBM
Desa yang melaksanakan STBM yaitu Desa Lenangguar dan Tatebal masih
ada 2 desa yang belum melaksanakan desa STBM
Persentasi Desa ODF
Belum semua desa yang ODF di tahun 2018
Persentase TPM yang dibina yang memenuhi syarat
Data TMP yang ada di Puskesmas Lenangguar terdiri dari 8 TPM yaitu :
6 rumah makan dengan nama usaha :
1. RM. Fifa Barokah alamat ledang belum mimiliki izin usaha
2. RM. Dekayasa alamat lenangguar sudah memiliki izin usaha
3. WR. Narso alamat lenangguar sudah meilliki izin usaha
4. WR. Ibu Joko alamat lenangguar belum memiliki izin usaha
5. RM. Risma alamat lenangguar belum miliki izin usaha
6. RM. Jelita alamat lenangguar sudah memiliki izin usaha
2 DAM dengan nama usaha :
1. DAM Lestari 2 sudah memiliki izin usaha
2. DAM Dua Putra sudah memiliki izin usaha
Dari 8 TPM dan DAM tersebut telah dilakukan pengawasan dan pembinaan
dan didapat hasil bahwa 8 TPM tersebut memenuhi syarat higene sanitasi
berdasarkan tabel 4.
7. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Persentase rumah sehat di tahun 2018 belum mencapai target, dari hasil yang
didapat baru 64,79 rumah yang sehat memenuuhi syarat kesehatan
2. Persentasi akses air bersih dan air minum di dapat 67,7% dari 5.240 penduduk
yang mengakses air bersih yang layak digunakan
3. Persentasi akses jamban di masyarakat didapat 70,10% dari 5.425 penduduk
yang mengakses jamban yang sehat
4. Persentasi desa melaksanakan STBM yaitu hanya 2 desa yang baru
melaksanakan program STBM dari 4 desa di wilayah puskesmas lenangguar
5. Persentasi desa ODF yang di dapat di tahun 2018 yaitu tidak ada desa ODF di
wilayah puskesmas lenangguar
6. Persentasi TPM dan DAM yang di bina sudah 100% memenuhi syarat higine
sanitasi.
B. Saran
1. Sebaiknya dilakukan kerja sama lintas sektor dalam penaganan rumah sehat,
akses air besih dan jamban untuk meningkatkan capean target di tahun depan.
2. Terus melakukan monitoring dan pemantauan terkait kesehatan llingkungan di
masyarakat.
3. Membentuk kader kesling dalam membantu dan mendukung program
kesehatan lingkungan di masyarakat untuk meningkatkan capain program yang
belum mencapai target di tahun ini.
4. Membentuk komitmen ulang dalam mewujutkan desa STBM di wilayah
puskesmas lenangguar dengan melakukan advokasi kepada linsektoral yang
memiliki peran dalam pembangunan desa di Kecamatan Lenangguar.
5. Terus melakukan pemicuan untuk mewujutkan desa ODF di tahun 2019
6. Terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap TPM di wilayah
puskesmas lenangguar.
8. BAB V
PENUTUP
Penyusunan profil kesehatan lingkungan puskesmas lenangguar tahun 2018
bertujuan sebagai acuan program kesehatan lingkungan dalam meningkatkan
kualitas lingkungan yang sehat di wilayah kecamatan Lenangguar dengan lebih
memperhatikan higene dan sanitasi masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dari penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan yang sebenarnya
dapat dicegah dengan perubahan prilaku yang lebih sehat. Profil kesehatan
lingkungan ini sebagaimana digunakan dalam perencanaan kegiatan program yang
indikator capean masih rendah atau bermasalah untuk digunakan dalam
perencanaan program kesehatan lingkungan di tahun mendatang dengan tetap
melihat target indikator capean di tahun berikutnya, sehingga dengan adanya profil
ini akan memotivasi petugas dalam bekerja dan mengejar target yang akan di dapat di
tahun berikutnya.
Dalam penyusunan profil ini masih kurang baik dalam sistem penulisan serta
sistematika sehingga profil ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan ada kritik dan sarana dalam penyusunan profil kesehatan
lingkungan untuk dijadikan sebagai bahan ajar dalam penyusunan profil berikutnya.
Penulis berharap semoga dengan adanya profil ini dapat membantu Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumbawa khususnya bidang Penyehatan Lingkungan dalam melakukan
perencanaan program kesehatan lingkungan yang lebih baik lagi di Kabupaten
Sumbawa terutama di Wilayah Kerja Puskesmas Lenangguar atau Kecamatan
Lenangguar.
Mengetahui,
KUPT Puskesmas Lenangguar
M. Haris Syarapuddin, SH
NIP : 19660608 198803 1 020
Penulis,
Pengelola Program Kesling Puskesmas
Lenangguar
Dwi Rizki Kardina Amd.KL
9. DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
(Jamban Sehat) dan jenis jamban
Tabel 2 Data persentase rumah sehat
Tabel 3 Data persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehtan
Tabel 4 Tempat pengolahan makanan (TPM)memenuhi syarat higene sanitasi
Tabel 5 Data tempat pengolahan makanan
Tabel 6 Data persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang
memenuhi syarat kesehatan
Tabel 7 Data penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) menurut kecamatan dan puskesmas
Tabel 8 Laporan kemajuan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)