SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Wanita Dan Kepemimpinan
      Politik Dalam Islam



  Oleh: Andi Mutmainnah Salam

Disampaikan Dalam Pertemuan Pengurus Majelis
  (PW) Persatuan Wanita. Perwakilan Sulawesi

                 LDM (Lembaga Dakwah Muslimah)
Kepemimpinan wanita dalam dunia politik menjadi hal yang hangat
dibicarakan akhir – akhir ini, mulai dari miningkatkan jumlah minimum
30% kursi di parlemen untuk perempuan, isu – isu kesetaraan gender yang
mengatakan bahwa wanita hanya menjadi pelayan seks bagi para suami
mereka, dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan feminisme.
Fenomena – fenomena inilah yang kini menghasilkan perbincangan hangat
sebenarnya bagaimana kedudukan wanita dalam islam dan seperti apa
pandangan islam terhadap wanita yang terlibat dalam politik dan bahkan
menjadi pemimpin dalam sebuah perpolitikan itu. Adanya pandangan
bahwa wanita di pandang lebih rendah dalam islam menjadi sebuah
perbincangan hangat pada kalangan penggiat feminism dan liberalism. Serta
adanya pendapat kaum feminis bahwa jika parlemen diisi dengan
keseimbangan (equity) jumlah laki-laki dan perempuan maka akan
memberikan kesejahteraan.
………
 Sebelum membahas lebih jauh perlu di ketahui bahwa
 politik dalam islam di kenal dengan as – siyasah adalah
 segala aktifitas manusia yang berkaitan dengan
 penyelesaian berbagai konflik dan menciptakan keamanan
 bagi masyarakat. Sedangkan pemimpin seorang pribadi
 yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya
 kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu
 mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama
 melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian
 satu atau beberapa tujuan. Berangkat dari sini maka
 apakah sebenarnya wanita itu diperbolehkan dalam
 menjadi pemimpin dalam suatu organisasi, perusahaan
 dan bahkan negara dalam perspektif islam.
Dikalangan fuqoha atau ahli fiqih menyatakan bahwa peran wanita
dalam politik masih menjadi perdebatan dan perbedaan pendapat.
Namun pendapat banyak ulama terutama para fuqoha salaf sepakat
bahwa wanita dilarang menjadi pemimpin. Kesepakatan ini didasari
oleh firman Allah dalam surat An- Nisa ayat 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah
Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri. ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah
Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan
nusyuznya. Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat
tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu,
Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
Hal senada juga dapat ditemui dihadist yang diriwayatkan Imam
Bukhari “Tidak akan beruntung suatu kaum yang meyerahkan
kepemimpinannya kepada seorang perempuan”. Inilah yang menjadi
dasar kesepakatan para ulama terhadap kepemimpinan perempuan.
Pernyataan dan kesepakatan ulama ini menjadi pertanyaan dan
pernyataan bahwa islam mendeskriditkan atau mengenyampingkan
dan menganggap wanita itu lebih rendah kedudukannya dalam islam.
Berdasarkan padangan inilah mulai bermunculan adanya berbagai
faham yang menyatakan diri sebagai kaum feminisme yang bercita –
cita memajukan islam. Namun ulama kontemporer ternama Yusuf Al –
Qordhawi memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda terhadap
kepemimpinan wanita dalam berpolitik.
 Qordhawi memperbolehkan wanita dalam berpolitik. Beliau
menjelaskankan bahwa penafsiran terhadap surat an-nisa ayat
34 bahwa laki – laki adalah pemimpin bagi wanita dalam lingkup
keluarga atau rumah tangga. Jika ditinjau tafsir surat An – Nisa
ayat 34 bahwa laki – laki adalah pemimpin wanita, bertindak
sebagai orang dewasa terhadapnya, yang menguasainya, dan
pendidiknya tatkala dia melakukan penyimpangan. “Karena
Allah telah mengunggulkan sebagian mereka atas sebagian
yang lain. Yakni, karena kaum laki – laki itu lebih unggul dan
lebih baik daripada wanita. Oleh karena itu kenabian hanya
diberikan kepada kaum laki – laki. Laki – laki menjadi pemimpin
wanita yang dimaksud ayat ini adalah kepemimpinan dirumah
tangga, karena laki – laki telah menginfakkan hartanya, berupa
mahar, belanja dan tugas yang dibebankan Allah kepadanya
untuk mengurus mereka. Tafsir ibnu katsir ini menjelaskan
bahwa wanita tidak dilarang dalam kepemimpinan politik, yang
dilarang adalah kepemimpinan wanita dalam puncak tertinggi
atau top leader tunggal yang mengambil keputusan tanpa
bermusyawarah, dan juga wanita dilarang menjadi hakim. Hal
inilah yang mendasari Qardhawi dalam memperbolehkan
wanita berpolitik.
Qordhawi juga menambahkan bahwa wanita boleh berpolitik dikarenakan pria
  dan wanita dalam hal mu’amalah memiliki kedudukan yang sama hal ini
dikarenakan keduanya sebagai manusia mukallaf yang diberi tanggung jawab
 penuh untuk beribadah, menegakkan agama, menjalankan kewajiban, dan
melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Pria dan wanita memiliki hak yang sama
 untuk memilih dan dipilih, sehingga tidak ada dalil yang kuat atas larangan
 wanita untuk berpolitik. Namun yang menjadi larangan bagi wanita adalah
             menjadi imam atau khilafah (pemimpin negara).

     Quraish Shihab juga menambahkan bahwa dalam Al – Qur’an banyak
 menceritakan persamaan kedudukan wanita dan pria, yang membedakannya
 adalah ketaqwaanya kepada Allah. Tidak ada yang membedakan berdasarkan
  jenis kelamin, ras, warna kulit dan suku. Kedudukan wanita dan pria adalah
 sama dan diminta untuk saling bekerjasama untuk mengisi kekurangan satu
dengan yang lainnya, sebagai mana di jelaskan dalam surat At – Taubah ayat 71.
 71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian
  mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka
  menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,
  mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan
  Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya
  Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
 Islam sebenarnya tidak menempatkan wanita berada didapur terus
  menerus, namun jika ini dilakukan maka ini adalah sesuatu yang baik,
  hal ini di nyatakan oleh imam Al – Ghazali dalam Quraish (2008 : 915)
  pada dasarnya istri tidak berkewajiban melayani suami dalam hal
  memasak, mengurus rumah, menyapu, menjahid, dan sebagainya. Akan
  tetapi jika itu dilakukan oleh istri maka itu merupakan hal yang baik.
  Sebenarnya suamilah yang berkewajiban untuk
  memberinya/menyiapkan pakaian yang telah dijahid dengan sempurna,
  makanan yang telah dimasak secara sempurna. Artinya kedudukan
  wanita dan pria adalah saling mengisi satu dengan yang lain, tidak ada
  yang superior. Hanya saja laki – laki bertanggung jawab untuk
  mendidik istri menjadi lebih baik di hadapan Allah SWT.
Sebenarnya hanyalah permainan kaum feminis saja yang menyatakan
 bahwa laki – laki superior dibandingkan dengan wanita, agar mereka
dapat melakukan hal – hal yang melampaui batas, dengan dalih bahwa
     wanita dapat hidup tanpa laki – laki, termasuk dalam hal seks,
    sehingga muncullah fenomena lesbian percintaan sesama jenis,
  banyaknya fenomena kawin cerai karena sang istri menjadi durhaka
   terhadap suami, padahal dalam rumah tangga pemimpin keluarga
 adalah laki – laki, sedangkan dalam hal berpolitik tidak ada larangan
              dalam islam untuk berpolitik dan berkarier.
 Taqiyuddin al – Nabhani menjelaskan ada tujuh syarat seorang kepala
 negara atau (Khalifah) dapat di bai’at yaitu muslim, laki – laki, baligh,
                   berakal, adil, merdeka dan mampu.
Syarat muslim merupakan syarat mutlak untuk mengangkat pemimpin
dalam sebuah negara yang mayaritas penduduk islam, dan dilarangkan
  mengangkat pimpinan dari kalangan kafir. Hal ini termaktub dalam
                         surat An – Nisa ayat 144
•144. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang kafir menjadi wali.dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah
(untuk menyiksamu) ?
•Kedua laki – laki, wanita dalam hal ini dilarang menjadi
khalifah, imam, ulil amri, atau kepala negara dalam hal ini kepala
negara tidak dimaksud Presiden, yang dimaksud disini adalah
kepemimpinan yang dapat mengambil keputusan tanpa
dimusyawarahkan terlebih dahulu, sedangkan presiden dalam membuat
keputusan harus dilakukan dengan bermusyawarah terlebih dahulu
terhadap pembantu – pembantunya baik menteri, staff ahli, maupun
dengan penasihat pribadinya.
•Ketiga baligh, dengan syarat baligh maka pemimpin dibebani oleh
hukum, sehingga apa yang di pikulnya atau diamanahi kepada mereka
maka akan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, baik hukum
dunia, maupun hukum dihadapan Allah.
•Keempat berakal, orang yang hilang akalnya dilarang menjadi
pemimpin karena akan mengambil keputusan yang tidak tepat, dan
kehilangan akal akan membebaskan seseorang dari hukum, sehingga
tidak dapat dimintai pertanggung jawabannya.
•Keliama adil, yaitu pemimpin yang konsisten dalam menjalani
agamanya hal ini termaktub dalam surah An – Nahl ayat 90
•90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.
•Keenam, merdeka terbebas dari perbudakan sehingga dapat mengambil keputusan
tanpa interfensi dari tuannya. Dan seorang hamba sahaya dilarang diangkat
menjadi pemimpin karena dia tidak memiliki wewenang untuk mengatur orang lain
dan bahkan terhadap dirinyapun tidak memiliki wewenang.
•Ketujuh, mampu melaksanakan amanat khilafah, jika tidak mampu menjalankan
amanat maka tunggulah hasilnya. Sebagaimana di jelaskan dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Bukhari ” Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya,
maka tunggulah Kiamat” (HR Bukhari).
•Qardhawi dalam hal ini kembali mempertegas bahwa kepemimpinan kepala
negara dimasa sekarang ini kekuasaannya tidak sama dengan seorang ratu atau
khalifah di sama lalu yang identik dengan seorang imam dalam shalat. Sehingga
kedudukan wanita dan pria dalam hal perpolitikan adalah sejajar karena sama –
sama memiliki hak memilih dan hak dipilih. Dengan alasan bahwa wanita dewasa
adalah manusia mukallaf (diberi tanggung jawab) secara utuh, yang dituntut untuk
beribadah kepada Allah, menegakan agama, dan berda’wah .
•Menurut Abu Hanifah seorang perempuan dibolehkan menjadi hakim, tetapi tidak
boleh menjadi hakim dalam perkara pidana. Sementara Imam Ath – Thabari dan
aliran Dhahiriyah membolehkan seseorang perempuan menjadi hakim dalam semua
perkara, sebagaimana mereka membolehkan kaum perempuan untuk menduduki
semua jabatan selain puncak kepemimpinan negara.
Ulama – ulama kontemporer saat ini tidak mentafsirkan ayat al – qur’an dan al-hadist
mutlak dengan terjemahannya, namun dibahas berdasarkan asbab – asbabnya, sehingga
tidak memandang dalil dengan kacamata kuda. Kepemimpinan wanita dalam
perpolitikan menurut islam di perbolehkan, menurut Qardhawi wanita diperbolehkan
terjun berpolitik dan bahkan menjadi pemimpin dalam sebuah negara. Qordhawi
memandang kepemimpinan dalam sebuah negara pada saat ini tidaklah sama dengan
kepemimpinan khilafah yang dapat mengambil keputusan secara langsung, sedangkan
kepemimpinan negara pada saat ini dalam mengambil keputusan harus dilakukan
dengan bermusyawarah terlebih dahulu dengan para menteri, ataupun dengan staff
ahlinya. Hal senada juga di sampaikan oleh Imam Ath – Thabari, bahwa puncak
kepemimpinan yang tidak boleh diduduki oleh perempuan adalah kepemimpinan khilafah
yang meliputi seluruh umat Islam di dunia, bukan puncak kepemimpinan di sebuah
kawasan atau negara tertentu semata, yang pada saat ini lebih dikenal dengan
kepemimpinan “waliyul wilayah” yakni kepemimpinan de facto yang bersifat regional.
Kepemimpinan ini boleh di pegang oleh perempuan. Disamping itu beliau juga
menyatakan bahwa wanita boleh menjadi hakim disegala urusan perkara yang ada.
Namun Imam Abu Hanifah memperpolehkan menjadi hakim namun dilarang menjadi
hakim yang memutuskan perkara pidana.
Larangan perempuan menjadi pemimpin dalam perpolitikan dikarenakan memandang
dengan kaca mata kuda, sehingga mengabaikan kajian yang lebih dalam, berkaca dari
kesuksesan ratu Balqis dalam memimpin dengan adil, jujur, taat ibadah dan berhasil
membawa rakyatnya hidup sejahtera sehingga ini dapat mematahkan pernyataan bahwa
terlarangnya wanita dalam memimpin di perpolitikan.
Allah memberikan kebebasan kepada wanita
      sebagaimana kebebasan yang di atur dalam
                              syariat Islam……

Semoga kita senantisa beristiqamah …
di jalan-nya…..

 Syukran wa jazakillaha khaeran katsiran …

More Related Content

What's hot

Kedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam Islam
Kedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam IslamKedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam Islam
Kedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam Islamsiska sri asali
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinSyahirah Suhalim
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran KhawarijRatih Aini
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahMarhamah Saleh
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islamCintia Clarissa
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptAisyah Turidho
 
Berbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat Diri
Berbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat DiriBerbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat Diri
Berbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat DiriTri Widodo W. UTOMO
 
Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnya
Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnyaWujud Allah swt beserta sifat-sifatnya
Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnyaSatria Manggala
 
Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu,
Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu, Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu,
Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu, Faran Aiki
 
Tata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
Tata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran IslamTata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
Tata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran IslamNurqanaah M
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahselikurfa
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamRomza Baher
 
Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahAli Murfi
 
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptxPPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptxelokfatimatul1
 
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islamHaidar Bashofi
 

What's hot (20)

Kedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam Islam
Kedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam IslamKedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam Islam
Kedudukan, Peran, dan Kepemimpinan Wanita dalam Islam
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al din
 
Iman Kepada Qada dan Qadar
Iman Kepada Qada dan QadarIman Kepada Qada dan Qadar
Iman Kepada Qada dan Qadar
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran Khawarij
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islam
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
 
Ppt macam macam tauhid
Ppt macam macam tauhidPpt macam macam tauhid
Ppt macam macam tauhid
 
Berbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat Diri
Berbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat DiriBerbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat Diri
Berbuat Kebaikan: Sebuah Nasihat Diri
 
Akhlakul Karimah
Akhlakul KarimahAkhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
 
Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnya
Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnyaWujud Allah swt beserta sifat-sifatnya
Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnya
 
Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu,
Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu, Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu,
Mengasah Pribadi dengan Tata Krama, Santun, dan Malu,
 
Tata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
Tata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran IslamTata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
Tata cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyah
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
 
PPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptxPPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptx
 
Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ah
 
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptxPPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
 
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
 

Similar to Wanita Politik Dalam Islam

Beberapa persoalan perempuan dalam islam
Beberapa persoalan perempuan dalam islamBeberapa persoalan perempuan dalam islam
Beberapa persoalan perempuan dalam islamAgus Muqtafiy
 
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slideimuska
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remajaSentra Komputer dan Foto Copy
 
Pencalonan Wanita
Pencalonan WanitaPencalonan Wanita
Pencalonan Wanitaatiyu
 
jodoh oh jodod
jodoh oh jododjodoh oh jodod
jodoh oh jododsha012
 
Kekurangan akal dan agama pada wanita
Kekurangan akal dan agama pada wanitaKekurangan akal dan agama pada wanita
Kekurangan akal dan agama pada wanitaHani Harahap
 
Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamadharma negara (DNBS)
 
Pemimpin dalam-islam
Pemimpin    dalam-islamPemimpin    dalam-islam
Pemimpin dalam-islamHelmon Chan
 
Wanita dan kepemimpinannya part ii
Wanita dan kepemimpinannya part iiWanita dan kepemimpinannya part ii
Wanita dan kepemimpinannya part iiLusi Efrenti
 
Kuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak Wanita
Kuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak WanitaKuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak Wanita
Kuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak WanitaHIKMAH Wilayah
 
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )Andri Arin
 
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodohPembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodohildahayati ilias
 
Kelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut Islam
Kelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut IslamKelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut Islam
Kelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut IslamAr Rayyan
 

Similar to Wanita Politik Dalam Islam (20)

Beberapa persoalan perempuan dalam islam
Beberapa persoalan perempuan dalam islamBeberapa persoalan perempuan dalam islam
Beberapa persoalan perempuan dalam islam
 
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
 
Pencalonan Wanita
Pencalonan WanitaPencalonan Wanita
Pencalonan Wanita
 
Pemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam IslamPemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam Islam
 
jodoh oh jodod
jodoh oh jododjodoh oh jodod
jodoh oh jodod
 
Kekurangan akal dan agama pada wanita
Kekurangan akal dan agama pada wanitaKekurangan akal dan agama pada wanita
Kekurangan akal dan agama pada wanita
 
Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agama
 
Pemimpin dalam-islam
Pemimpin    dalam-islamPemimpin    dalam-islam
Pemimpin dalam-islam
 
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
 
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
 
Wanita dan kepemimpinannya part ii
Wanita dan kepemimpinannya part iiWanita dan kepemimpinannya part ii
Wanita dan kepemimpinannya part ii
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Kuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak Wanita
Kuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak WanitaKuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak Wanita
Kuliah Bulanan Siri 4 - Hak-Hak Wanita
 
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
Islam kontemporer ( Islam dan Gender )
 
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodohPembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
 
Kelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut Islam
Kelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut IslamKelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut Islam
Kelayakan & Ciri2 Pemimpin Terbaik Menurut Islam
 
Ayat
AyatAyat
Ayat
 
Pengurusan islam
Pengurusan islamPengurusan islam
Pengurusan islam
 

More from Andi Mutmainnah Salam

Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanAndi Mutmainnah Salam
 
Materi 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimah
Materi 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimahMateri 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimah
Materi 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimahAndi Mutmainnah Salam
 

More from Andi Mutmainnah Salam (8)

Perbedaan demokrasi dan islam
Perbedaan demokrasi dan islamPerbedaan demokrasi dan islam
Perbedaan demokrasi dan islam
 
Pertemuan 01
Pertemuan 01Pertemuan 01
Pertemuan 01
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
Politik dalam islam
Politik dalam islamPolitik dalam islam
Politik dalam islam
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
 
Materi 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimah
Materi 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimahMateri 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimah
Materi 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimah
 
Kriteria kerudung dan jilbab
Kriteria kerudung dan jilbabKriteria kerudung dan jilbab
Kriteria kerudung dan jilbab
 
Materi 2 peran intelektual muslimah
Materi 2 peran intelektual muslimahMateri 2 peran intelektual muslimah
Materi 2 peran intelektual muslimah
 

Wanita Politik Dalam Islam

  • 1. Wanita Dan Kepemimpinan Politik Dalam Islam Oleh: Andi Mutmainnah Salam Disampaikan Dalam Pertemuan Pengurus Majelis (PW) Persatuan Wanita. Perwakilan Sulawesi LDM (Lembaga Dakwah Muslimah)
  • 2. Kepemimpinan wanita dalam dunia politik menjadi hal yang hangat dibicarakan akhir – akhir ini, mulai dari miningkatkan jumlah minimum 30% kursi di parlemen untuk perempuan, isu – isu kesetaraan gender yang mengatakan bahwa wanita hanya menjadi pelayan seks bagi para suami mereka, dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan feminisme. Fenomena – fenomena inilah yang kini menghasilkan perbincangan hangat sebenarnya bagaimana kedudukan wanita dalam islam dan seperti apa pandangan islam terhadap wanita yang terlibat dalam politik dan bahkan menjadi pemimpin dalam sebuah perpolitikan itu. Adanya pandangan bahwa wanita di pandang lebih rendah dalam islam menjadi sebuah perbincangan hangat pada kalangan penggiat feminism dan liberalism. Serta adanya pendapat kaum feminis bahwa jika parlemen diisi dengan keseimbangan (equity) jumlah laki-laki dan perempuan maka akan memberikan kesejahteraan.
  • 3. ………  Sebelum membahas lebih jauh perlu di ketahui bahwa politik dalam islam di kenal dengan as – siyasah adalah segala aktifitas manusia yang berkaitan dengan penyelesaian berbagai konflik dan menciptakan keamanan bagi masyarakat. Sedangkan pemimpin seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Berangkat dari sini maka apakah sebenarnya wanita itu diperbolehkan dalam menjadi pemimpin dalam suatu organisasi, perusahaan dan bahkan negara dalam perspektif islam.
  • 4. Dikalangan fuqoha atau ahli fiqih menyatakan bahwa peran wanita dalam politik masih menjadi perdebatan dan perbedaan pendapat. Namun pendapat banyak ulama terutama para fuqoha salaf sepakat bahwa wanita dilarang menjadi pemimpin. Kesepakatan ini didasari oleh firman Allah dalam surat An- Nisa ayat 34 Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri. ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya. Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
  • 5. Hal senada juga dapat ditemui dihadist yang diriwayatkan Imam Bukhari “Tidak akan beruntung suatu kaum yang meyerahkan kepemimpinannya kepada seorang perempuan”. Inilah yang menjadi dasar kesepakatan para ulama terhadap kepemimpinan perempuan. Pernyataan dan kesepakatan ulama ini menjadi pertanyaan dan pernyataan bahwa islam mendeskriditkan atau mengenyampingkan dan menganggap wanita itu lebih rendah kedudukannya dalam islam. Berdasarkan padangan inilah mulai bermunculan adanya berbagai faham yang menyatakan diri sebagai kaum feminisme yang bercita – cita memajukan islam. Namun ulama kontemporer ternama Yusuf Al – Qordhawi memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda terhadap kepemimpinan wanita dalam berpolitik.
  • 6.  Qordhawi memperbolehkan wanita dalam berpolitik. Beliau menjelaskankan bahwa penafsiran terhadap surat an-nisa ayat 34 bahwa laki – laki adalah pemimpin bagi wanita dalam lingkup keluarga atau rumah tangga. Jika ditinjau tafsir surat An – Nisa ayat 34 bahwa laki – laki adalah pemimpin wanita, bertindak sebagai orang dewasa terhadapnya, yang menguasainya, dan pendidiknya tatkala dia melakukan penyimpangan. “Karena Allah telah mengunggulkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Yakni, karena kaum laki – laki itu lebih unggul dan lebih baik daripada wanita. Oleh karena itu kenabian hanya diberikan kepada kaum laki – laki. Laki – laki menjadi pemimpin wanita yang dimaksud ayat ini adalah kepemimpinan dirumah tangga, karena laki – laki telah menginfakkan hartanya, berupa mahar, belanja dan tugas yang dibebankan Allah kepadanya untuk mengurus mereka. Tafsir ibnu katsir ini menjelaskan bahwa wanita tidak dilarang dalam kepemimpinan politik, yang dilarang adalah kepemimpinan wanita dalam puncak tertinggi atau top leader tunggal yang mengambil keputusan tanpa bermusyawarah, dan juga wanita dilarang menjadi hakim. Hal inilah yang mendasari Qardhawi dalam memperbolehkan wanita berpolitik.
  • 7. Qordhawi juga menambahkan bahwa wanita boleh berpolitik dikarenakan pria dan wanita dalam hal mu’amalah memiliki kedudukan yang sama hal ini dikarenakan keduanya sebagai manusia mukallaf yang diberi tanggung jawab penuh untuk beribadah, menegakkan agama, menjalankan kewajiban, dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Pria dan wanita memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih, sehingga tidak ada dalil yang kuat atas larangan wanita untuk berpolitik. Namun yang menjadi larangan bagi wanita adalah menjadi imam atau khilafah (pemimpin negara). Quraish Shihab juga menambahkan bahwa dalam Al – Qur’an banyak menceritakan persamaan kedudukan wanita dan pria, yang membedakannya adalah ketaqwaanya kepada Allah. Tidak ada yang membedakan berdasarkan jenis kelamin, ras, warna kulit dan suku. Kedudukan wanita dan pria adalah sama dan diminta untuk saling bekerjasama untuk mengisi kekurangan satu dengan yang lainnya, sebagai mana di jelaskan dalam surat At – Taubah ayat 71.
  • 8.  71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  Islam sebenarnya tidak menempatkan wanita berada didapur terus menerus, namun jika ini dilakukan maka ini adalah sesuatu yang baik, hal ini di nyatakan oleh imam Al – Ghazali dalam Quraish (2008 : 915) pada dasarnya istri tidak berkewajiban melayani suami dalam hal memasak, mengurus rumah, menyapu, menjahid, dan sebagainya. Akan tetapi jika itu dilakukan oleh istri maka itu merupakan hal yang baik. Sebenarnya suamilah yang berkewajiban untuk memberinya/menyiapkan pakaian yang telah dijahid dengan sempurna, makanan yang telah dimasak secara sempurna. Artinya kedudukan wanita dan pria adalah saling mengisi satu dengan yang lain, tidak ada yang superior. Hanya saja laki – laki bertanggung jawab untuk mendidik istri menjadi lebih baik di hadapan Allah SWT.
  • 9. Sebenarnya hanyalah permainan kaum feminis saja yang menyatakan bahwa laki – laki superior dibandingkan dengan wanita, agar mereka dapat melakukan hal – hal yang melampaui batas, dengan dalih bahwa wanita dapat hidup tanpa laki – laki, termasuk dalam hal seks, sehingga muncullah fenomena lesbian percintaan sesama jenis, banyaknya fenomena kawin cerai karena sang istri menjadi durhaka terhadap suami, padahal dalam rumah tangga pemimpin keluarga adalah laki – laki, sedangkan dalam hal berpolitik tidak ada larangan dalam islam untuk berpolitik dan berkarier. Taqiyuddin al – Nabhani menjelaskan ada tujuh syarat seorang kepala negara atau (Khalifah) dapat di bai’at yaitu muslim, laki – laki, baligh, berakal, adil, merdeka dan mampu. Syarat muslim merupakan syarat mutlak untuk mengangkat pemimpin dalam sebuah negara yang mayaritas penduduk islam, dan dilarangkan mengangkat pimpinan dari kalangan kafir. Hal ini termaktub dalam surat An – Nisa ayat 144
  • 10. •144. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali.dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ? •Kedua laki – laki, wanita dalam hal ini dilarang menjadi khalifah, imam, ulil amri, atau kepala negara dalam hal ini kepala negara tidak dimaksud Presiden, yang dimaksud disini adalah kepemimpinan yang dapat mengambil keputusan tanpa dimusyawarahkan terlebih dahulu, sedangkan presiden dalam membuat keputusan harus dilakukan dengan bermusyawarah terlebih dahulu terhadap pembantu – pembantunya baik menteri, staff ahli, maupun dengan penasihat pribadinya. •Ketiga baligh, dengan syarat baligh maka pemimpin dibebani oleh hukum, sehingga apa yang di pikulnya atau diamanahi kepada mereka maka akan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, baik hukum dunia, maupun hukum dihadapan Allah. •Keempat berakal, orang yang hilang akalnya dilarang menjadi pemimpin karena akan mengambil keputusan yang tidak tepat, dan kehilangan akal akan membebaskan seseorang dari hukum, sehingga tidak dapat dimintai pertanggung jawabannya. •Keliama adil, yaitu pemimpin yang konsisten dalam menjalani agamanya hal ini termaktub dalam surah An – Nahl ayat 90
  • 11. •90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. •Keenam, merdeka terbebas dari perbudakan sehingga dapat mengambil keputusan tanpa interfensi dari tuannya. Dan seorang hamba sahaya dilarang diangkat menjadi pemimpin karena dia tidak memiliki wewenang untuk mengatur orang lain dan bahkan terhadap dirinyapun tidak memiliki wewenang. •Ketujuh, mampu melaksanakan amanat khilafah, jika tidak mampu menjalankan amanat maka tunggulah hasilnya. Sebagaimana di jelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari ” Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiamat” (HR Bukhari). •Qardhawi dalam hal ini kembali mempertegas bahwa kepemimpinan kepala negara dimasa sekarang ini kekuasaannya tidak sama dengan seorang ratu atau khalifah di sama lalu yang identik dengan seorang imam dalam shalat. Sehingga kedudukan wanita dan pria dalam hal perpolitikan adalah sejajar karena sama – sama memiliki hak memilih dan hak dipilih. Dengan alasan bahwa wanita dewasa adalah manusia mukallaf (diberi tanggung jawab) secara utuh, yang dituntut untuk beribadah kepada Allah, menegakan agama, dan berda’wah . •Menurut Abu Hanifah seorang perempuan dibolehkan menjadi hakim, tetapi tidak boleh menjadi hakim dalam perkara pidana. Sementara Imam Ath – Thabari dan aliran Dhahiriyah membolehkan seseorang perempuan menjadi hakim dalam semua perkara, sebagaimana mereka membolehkan kaum perempuan untuk menduduki semua jabatan selain puncak kepemimpinan negara.
  • 12. Ulama – ulama kontemporer saat ini tidak mentafsirkan ayat al – qur’an dan al-hadist mutlak dengan terjemahannya, namun dibahas berdasarkan asbab – asbabnya, sehingga tidak memandang dalil dengan kacamata kuda. Kepemimpinan wanita dalam perpolitikan menurut islam di perbolehkan, menurut Qardhawi wanita diperbolehkan terjun berpolitik dan bahkan menjadi pemimpin dalam sebuah negara. Qordhawi memandang kepemimpinan dalam sebuah negara pada saat ini tidaklah sama dengan kepemimpinan khilafah yang dapat mengambil keputusan secara langsung, sedangkan kepemimpinan negara pada saat ini dalam mengambil keputusan harus dilakukan dengan bermusyawarah terlebih dahulu dengan para menteri, ataupun dengan staff ahlinya. Hal senada juga di sampaikan oleh Imam Ath – Thabari, bahwa puncak kepemimpinan yang tidak boleh diduduki oleh perempuan adalah kepemimpinan khilafah yang meliputi seluruh umat Islam di dunia, bukan puncak kepemimpinan di sebuah kawasan atau negara tertentu semata, yang pada saat ini lebih dikenal dengan kepemimpinan “waliyul wilayah” yakni kepemimpinan de facto yang bersifat regional. Kepemimpinan ini boleh di pegang oleh perempuan. Disamping itu beliau juga menyatakan bahwa wanita boleh menjadi hakim disegala urusan perkara yang ada. Namun Imam Abu Hanifah memperpolehkan menjadi hakim namun dilarang menjadi hakim yang memutuskan perkara pidana. Larangan perempuan menjadi pemimpin dalam perpolitikan dikarenakan memandang dengan kaca mata kuda, sehingga mengabaikan kajian yang lebih dalam, berkaca dari kesuksesan ratu Balqis dalam memimpin dengan adil, jujur, taat ibadah dan berhasil membawa rakyatnya hidup sejahtera sehingga ini dapat mematahkan pernyataan bahwa terlarangnya wanita dalam memimpin di perpolitikan.
  • 13. Allah memberikan kebebasan kepada wanita sebagaimana kebebasan yang di atur dalam syariat Islam…… Semoga kita senantisa beristiqamah … di jalan-nya….. Syukran wa jazakillaha khaeran katsiran …