1. Oleh:
Rahmatunphounna
Eji Julianto
CandraLeoArdy
Juanda Izhar
SyamsulAhmad
Rifki Maulana
CitraAuriliaSumantri
Kelompok Klinik
Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC)
2. adalah klinik kedokteran olahraga yang
pertama di Indonesia. ISMC terdiri dari
Dokter Spesialis Olahraga, Dokter Spesialis
Ortopedi, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan
Fisioterapi yang kompeten dan dapat
memberikan Anda pelayanan kesehatan
yang terbaik dan komprehensif.
R
1
PROFIL KLINIK Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC)
ISMC memberi solusi
medis, baik untuk cedera
akibat olahraga maupun
bagi Anda yang ingin
meningkatkan level
kebugaran fisik.
3. VISI
Menjadi Sports Medicine Centre pertama di
Indonesia yang mampu membawa masyarakat
Indonesia ke tingkat kualitas kehidupan yang lebih
baik melalui pelayanan berbasis ilmiah yang
dilengkapi dengan fasilitas terbaik dan didukung
oleh tenaga profesional.
MISI
Menjadikan ISMC sebagai lembaga yang mampu
membantu bangsa Indonesia dalam meningkatkan prestasi
olahraga melalui pelayanan kesehatan & program
peningkatan kinerja fisik yang holistik. Menjadikan ISMC
sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan reformasi
kesehatan untuk Menuju Indonesia Bugar.
VISI&
MISI
6. KlasifikasiKlinik
Klinik
Utama
Klinik Utama adalah
klinik yang
menyelenggarakan
pelayanan medik
spesialistik atau
pelayanan medik
dasar dan spesialis.
Klinik
Pratama
Klinik Pratama
adalah klinik
yang
menyelenggarak
an pelayanan
medik dasar.
Peraturan mentri Kesehatan RI nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik
7. 2
STANDAR PMKP
Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
8. Ada penetapan, pengukuran, evaluasi dan analisis
dari indikator mutu klinik
Ruang lingkup
PMKP Pelaporan insiden keselamatan pasien menggunakan
prosedur yang ditetapkan
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)
Penerapan Sasaran Keselamatan
Pasien
GAMBARAN UMUM
Pemilik, penanggung jawab dan seluruh staf dan bagian
terlibat dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
9. EP 2 Pengukuran Indikator Mutu bertujuan
untuk menilai apakah upaya yang telah
dilakukan benar-benar dapat
meningkatkan mutu layanan secara
berkesinambungan, juga untuk
memberikan umpan balik, transparansi
publik dan dapat digunakan sebagai
pembanding (benchmark) dalam
mengidentifikasi best practice untuk
pembelajaran
Dengan diterbitkannya Permenkes No 30 Tahun 2022
tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik,
Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit,
Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi Daerah
maka menjadi acuan pelaksanaan pengukuran Indikator
Nasional Mutu (INM) bagi pengelola mutu di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
10. INDIKATOR
NASIONAL MUTU
KLINIK
INDIKATOR
MUTU
PRIORITAS
KLINIK
INDIKATOR
MUTU UNIT
PELAYANAN
INDIKATOR
MUTU
TTG PPI &
SKP
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN
Masalah yg terjadi di
masing-masing Unit
pelayanan Klinik
INDIKATOR MUTU
PRIORITAS KLINIK (IMPK)
Indikator mutu yang diprioritaskan
berdasarkan permasalahan di KLINIK
INDIKATOR MUTU TERKAIT
PPI, K3 dan SKP
Penerapan Kewaspadaan
Isolasi dan 6 SKP
INDIKATOR MUTU
NASIONAL (INM) KLINIK
Ditetapkan oleh Kemenkes
INDIKATOR MUTU KLINIK
EP 2
14. Sumber Daya Manusia
Standar Pelayanan Klinik Indonesia Sport Medical Center adalah acuan yang mengatur tentang kualitas dan
kuantitas layanan kesehatan olahraga yang diberikan oleh klinik tersebut. Standar ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan, memenuhi kebutuhan dan harapan pasien, serta mencegah risiko malpraktik.
Standar ini mencakup aspek-aspek seperti :
• sumber daya manusia
• sarana dan prasarana
• proses pelayanan
• evaluasi dan peningkatan kinerja
• serta etika dan hukum
dokter spesialis olahraga, fisioterapis, psikolog,
nutrisionis, dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki
kompetensi dan sertifikat yang sesuai;
Dapat dibuktikan dengan menampilkan surat izin praktik
dan sertifikat kemampuan yang dimiliki masing masing
tenaga Kesehatan.
Standar Pelayanan pada Klinik ISMC
15. EP 1
LAMPIRAN SERTIFIKAT IZIN PRAKTIK
Berdasarkan Undang-Undang RI no.36 tahun 2014, dan peraturan
mentri Kesehatan nomor 2052/Menkes/per/x/2011
16. EP 3
Serangkaian kegiatan
bidang Pelayanan
Tugas-tugas resepsionis
Reminder pasien terapi H-
1Resepsionis wajib
mereminder pasien terapi
satu hari sebelumnya.
meWhatsApp pasien
dengan template yang
tersedia sesuai dengan
hari,tanggal dan jam
terapi.
Reminder pasien konsultasi h-1
Resepsionis wajib mereminder pasien
konsultasi dokter, dengan format yang
ada dan menyebutkan nama dan gelar
dokter dengan lengkap.
Menyiapkan Rekam
medisResepsionis wajib menyiapkan
rekam medis pasien untuk hari
berikutnya. Dengan cara mencatat
semua nomor rekam medis, lalu
melengkapi sesuai jadwal.
Konfirmasi kedatangan
pasienResepsionis wajib
mengkonfirmasi kembali
pasien yang akan
konsultasi mengenai
kedatangan pada hari H.
Selamat siang Bapak/Ibu, kami dari ISMC
ingin mengkonfirmasi mengenai jadwal
konsultasi Bapak/Ibu pada hari ini pukul
14.00 dengan dr.Albertus
Quarino.,Sp.KO, apakah jadi ?
17. EP 3
Balas WhatsApp
Resepsionis wajib
membalas semua
WhatsApp yang masuk
pada HP Resepsionis.
Setiap membalas
Whatsapp harus di
sertakan dengan nama
resepsionis yang
bertugas.
Resepsionis wajib
membalas whatsapp dari
bagian paling bawah,
memastikan semua pesan
terbalas dan tidak terlewat
Mengucap salam
sesuai waktu
bertugas
Mencantumkan
nama resepsionis
setelah salam
Membalas pertanyaan
pasien dengan memberikan
produk knowledge dan
informasi yang dibutuhkan
lainnya oleh pasien
Membantu pasien
menjadwalkan terapi
atau konsultasi
dengan dokter sesuai
hari dan jam yang
sudah disepakati Mengucapkan
terimakasih jika
percakapan
dengan pasien
sudah selesai
Mengganti warna
bookinganResepsionis
wajib mengganti warna
nama pasien pada system
booking ( speatsheet)
sesuai dengan status
pasien
Kuning : belum di reminder. ● Biru :
sudah di reminder.● Pink : pasien rujukan
prof. Nicolaas/ FOC.● Hijau : pasien
konsultasi yang sudah dating.● Orange :
pasien yang sudah konfirmasi untuk
datang.● Huruf merah : pasien cancel.
1
18. EP 3
Alur pelayanan
pasien di ISMC
❖ Pasien baru konsultasi
•Booking appointment melalui whatsapp/Tlp
•Penjadwalan konsultasi ke dokter
•Pendaftaran/ isi form pendaftaran
•Konsultasi dokter
•Penjelasan pricelist, program dokter dan perjanjian paket
sesi oleh resepsionis.
•Mulai terapi pertama
•Pembayaran
•Tanda tangan surat perjanjian dan absensi
•Penjadwalan terapi berikutnya.
❖ Pasien dengan Asuransi
• Foto copy atau foto kartu asuransi
• Login kea kun asuransi
• Masukan ID pasien
• Pendaftaran
• Masukan diagnose (sudah di setujui
dokter yang memeriksa).
• Masukan komponen tindakan.
• Lakukan pembayaran8. Cetak bill
asuransi9. Siapkan da isi form
asuransi10. Tanda tangan pasien
asuransi
❖ Pasien terapi
• Booking appointment melalui
WhatsApp atau Tlp.
• Penjadwalan dengan terapis.
• Tanda tangan absensi.
• Terapi.
• Penjadwalan terapi berikutnya.
Hasil grading akan menentukan
bentuk investigasi dan analisis
yang akan dilakukan:
• Grade Biru: Investigasi
sederhana oleh atasan
langsung
maksimal 1 minggu
• GradeHijau: Investigasi
sederhana oleh atasan
langsung maksimal 1
minggu
• Grade Kuning: Analisis akar
masalah/RCA, waktu
maksimal 45 hari
• Grade Merah: Analisis akar
masalah/RCA, waktu
maksimal 45 hari
20. D
Ada daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan dilakukan mitigasi resiko (D,W)
EP 4
21. No
.
Jabatan Uraian Tugas
1. President
Director
1. Merumuskan program Indonesia Sport Medicine Centre (ISMC) berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku agar terlaksananya proses kegiatan tugas pokok Indonesia Sport Medicine
Centre (ISMC) berjalan dengan lancar.
2. Membina dan memotivasi bawahan secara berkala dalam upaya peningkatan produktifitas kerja dan
pengembangan karier bawahan.
3. Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan lingkup Indonesia Sport Medicine Centre (ISMC) untuk
meningkatkan kinerja dan mencapai hasil yang diharapkan.
4. Melakukan evaluasi secara periodik untuk mengetahui hambatan yang terjadi dan mencari alternatif
pemecahannya.
5. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait sesuai bidang tugasnya dalam rangka singkronisasi
pelaksanaan tugas.
6. Membuat laporan tahunan sebagai bahan untuk penyusunan program selanjutnya
2. Operation
Director
1. Mengkoordinasikan kegiatan sesuai ketentuan bidang pelayanan seperti medical manager,
recetiponis agar berjalan lancar sesuai yang diharapkan.
2. Mengarahkan kegiatan pelaksanaan tugas bawahan agar berjalan sesuai ketentuan yang efektif dan
MANAGEMENT KLINIK
INDONESIA SPORTS MEDICINE CENTRE (ISMC)
22. No. Jabatan Uraian Tugas
3. Medical Manager 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan
2. Bekerja sama dengan penanggungjawab unit sport medicine specialistis dalam mengadakan
pertemuan unit untuk mengevaluasi kerja, membuat program kerja serta sharing ilmu
4 Receptionist 1. Bertangungjawab memeriksa kebersihan area pendaftaran dan area sekitar
2. Melakukan pencatatan pendaftaran (registrasi)
3. Resepsionis wajib membalas whatsapp dari bagian paling bawah, memastikan semua pesan
terbalas dan tidak terlewat
4. Mengucap salam sesuai waktu bertugas
5. Membalas pertanyaan pasien dengan memberikan produk knowledge dan informasi yang
dibutuhkan lainnya oleh pasien
6. Memberi informasi dan edukasi kepada pasien tentang tata cara pendaftaran
7. Bertanggungjawab laporan jumlah pasien baru dan pasien lama setiap bulan nya
23. No. Jabatan Uraian Tugas
5. Medical Of
Marketing & Public
Relation
1. Menyusun Program Promosi, Menetapkan Target Dan Rencana Kegiatan Marketing
Klinik Rutin Dan Non Rutin
2. Melakukan Kunjungan Eksternal Dan Melaksanakan Sesuai Sasaran Program Promosi
Yang Dibuat
3. Mengelola Relasi Dengan Pasien Umum Lama (Melalui Whatshapp Group)
4. Mengelola Media Sosial (Instagram, Whatshapp Group)
5. Membuat Survey Kepuasan Pasien
6. Legal & QA 1. Mengagendakan surat-surat masuk dan keluar
2. Membuat surat-surat keluar masuk dan memberikan kepada Direktur untuk
penandatangannya
3. Menerima semua laporan bulanan dari masing-masing Manager bagian yang sudah
diketahui oleh Direktur Klinik serta mengarsipkannya
24. No. Jabatan Uraian Tugas
7. IT Staff 1. Mengatasi masalah jaringan.
2. Mengembalikan system yang bermasalah saat digunakan user
dengan waktu singkat.
3. Melakukan pembaharuan secara berkala pada sistem ataupun
aplikasi
8. Bussiness Development Director 1. Memonitor Perkembangan Pasar
2. Melalakukan Riset untuk Menentukan Target Pasar
3. Berkoordinasi dengan Divisi Lain untuk Mengembangkan Produk
9. Office Boy 1. Membersihkan dan merapikan kursi, meja, computer dan
perlengkapan kantor lainnya
2. Membersihkan karpet dan lantai dengan Vocum Cleaner
3. Menyediakan minuman untuk karyawan kantor
4. Mengirim dan mengambilkan dokumen antar bagian kantor
26. MAKSUD
&
TUJUAN
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan bagian utama dari upaya keselamatan
pasien. Penerapan SKP dan pelayanan dan asuhan pasien di klinik bertujuan agar
klinik memperhatikan aspek-aspek strategis dalam pelayanan yang bisa
memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien. Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien di klinik sesuai dengan cakupan pelayanan yang dilakukan
sehingga penanggung jawab klinik harus menetapkan pedoman pelaksanaan
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP). Adapun Sasaran Keselamatan Pasien di klinik
meliputi:
1. Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien dengan benar bertujuan untuk memastikan ketepatan pasien
yang akan menerima layanan dan menyelaraskan layanan atau tindakan yang
dibutuhkan pasien. Identifikasi harus dilakukan minimal menggunakan dua
identitas yang ada misalnya nama pasien, nomor rekam medik, tanggal lahir dan
Nomor Induk Kependudukan (NIK). Identifikasi dilakukan setiap keadaan terkait
intervensi kepada pasien misalnya sebelum memberikan pelayanan, prosedur
diagnostik, tindakan, pemberian obat, pemberian diit dan identifikasi terhadap
pasien koma.
27. MAKSUD & TUJUAN (2)
2) Pelaksanaan komunikasi efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat
waktu, akurat, lengkap, tidak membingungkan dan
dipahami antar tenaga kesehatan yang melakukan
pelayanan. Komunikasi dapat berbentuk verbal,
elektronik atau tertulis. Klinik harus menetapkan dan
menerapkan kebijakan dan prosedur komunikasi
efektif.
3) Meningkatnya keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high alert medication)
Pemberian dan penggunaan obat terutama obat
obat yang perlu diwaspadai (high alert) pada pasien
perlu dikelola dengan baik. Obat yang perlu
diwaspadai antara Pasien
4) Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien yang menjalani tindakan dan prosedur.
Salah lokasi, salah prosedur, dan salah pasien yang
menjalanimerupakan kejadian yang bisa terjadi pada
proses pelayanan pasien di klinik. Klinik menetapkan
prosedur yang seragam untuk: pemberian tanda di
tempat operasi, proses verifikasi praoperasi dan
pelaksanaan Surgical Safety Checklist. Prosedur Surgical
Safety Checklist meliputi:
a) Fase Sign In
Fase Sign In adalah fase sebelum induksi anestesi, secara
verbal memeriksa apakah identitas pasien telah
dikonfirmasi, prosedur dan sisi operasi sudah benar, sisi
yang akan dioperasi telah ditandai dan persetujuan untuk
operasi telah diberikan.
28. MAKSUD & TUJUAN (2)
b) Fase Time Out Fase
Time Out adalah fase sebelum dilakukan
insisi kulit dengan semua anggota tim hadir
dan diberi kesempatan memberikan
konfirmasi tentang tindakan bedah yang
akan dilakukan.
c) Fase Sign Out
Fase Sign Out adalah fase meninjau operasi
yang telah dilakukan dan sebelum dilakukan
penutupan atau penjahitan akhir pada
pasien. Pada fase sign out dipastikan tidak
ada instrumen, kasa, spon ataupun bahan
medis lain yang tertinggal dalam tubuh
pasien. Dilakukan penghitungan seluruhnya
sesuai kondisi awal.
Seluruh proses tersebut didokumentasikan di
rekam medik pasien dengan menggunakan
format Surgical Safety Checklist seperti yang
diterbitkan WHO.
5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Klinik menetapkan prosedur cuci tangan dengan berpedoman
pada WHO yaitu cuci tangan 6 (enam) langkah dan 5 (lima) saat
(momen). Publikasi secara jelas langkahlangkah dan saat harus
dilakukan kebersihan tangan (hand hygiene) menjadi penting
bagi pengunjung, pasien dan staf klinik. Pemberian pelatihan
cuci tangan yang benar pada staf, pasien dan pengunjung
menjadi salah satu program kerja dalam upaya pengurangan
risiko infeksi di klinik.
6) Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh
Kejadian cedera karena pasien jatuh pada fasilitas kesehatan
dapat terjadi pada rawat jalan maupun rawat inap. Klinik
menetapkan prosedur untuk mengurangi risiko jatuh selama
proses pelayanan dan asuhan pasien. Klinik bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko jatuh yang ada pada
pasien dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap risiko
jatuh. Klinik dapat menggunakan instrumen dalam pencegahan
dan asesmen risiko jatuh seperti skala Morse untuk pasien
dewasa dan Humpty Dumpty untuk pasien anak.
33. Permasalahan yang terjadi di Klinik dan pada umumnya juga terjadi di Klinik lainnya adalah :
Data Pasien yang sering hilang
•Masalah yang dialami oleh klinik adalah data pasien yang hilang. Ini tentu sangat mengganggu, khususnya bagi pasien
yang sudah beberapa kali datang ke klinik tersebut, Setiap kali mereka berkunjung dengan status pasien harus
mengisi kembali form yang sama setiap kalinya. Hal ini diakibatkan karena sistem yang tidak baik, Data-data tersebut
bisa hilang tanpa Anda ketahui Anda akan mendapatkan data pasien yang cukup banyak di dalam database Anda.
Proses registrasi yang rumit
•Sebagai pasien, tentu saja mereka semua ingin bisa segera cepat bertemu dokter, diperiksa dan pulang ke rumah
untuk beristirahat. Sayangnya tidak semua bisa melakukan hal tersebut, Ini dikarenakan Klinik tersebut yang
membutuhkan data-data pasien, khususnya pasien baru, untuk dimasukkan ke database mereka, tapi dengan cara
yang menyulitkan, misalnya harus pasien sendiri yang mengisi form tersebut.
Pengaturan Stok Obat yang tidak lengkap
•Untuk berjalannya pelayanan Kesehatan di Klinik, salah satunya adalah dengan stok obat menjalankan bisnis klinik,
pastinya Anda membutuhkan stok yang mencukupi permintaan pasar. Pada Klinik tersebut pengaturan stok obat yang
menyulitkan sehingga membuat klinik tidak bisa bekerja dengan maksimal, dan pada akhirnya stok obat yang
dibutuhkan pasien tidak ada.
34. Manajemen sistem yang buruk
• Dari semua hal di atas, semuanya berujung kepada satu masalah utama yaitu manajemen sistem yang buruk. Saat ini dengan
kemajuan teknologi, harusnya klinik memiliki manajemen sistem yang baik agar pelayanan bisa berjalan dengan lancar.
Penggunaan software di Klinik yang dimaksud belum dilengkapi dengan software seperti Vmedis, padahal dengan
menggunakan Vmedis maka Klinik bisa mendapatkan satu program khusus untuk manajemen klinik yang baik dan lancar untuk
digunakan.
1.Kurangnya komunikasi antara tenaga medis dan pasien
• Walau ini adalah permasalahan dasar, tapi jika komunikasi yang intens kepada pasien akan menjadi poin yang penting untuk
diperhatikan. Hal ini dilakukan mulai dari pasien baru datang ke klinik hingga mereka menyelesaikan rangkaian pelayanan
kesehatannya.
1.Persiapan momen tertentu
• Momen tertentu yang dimaksud di sini adalah saat adanya hari besar atau peristiwa khusus. Misalnya seperti lebaran, pandemi,
atau hari besar lainnya yang tentu saja akan terjadi banyak penurunan jumlah pasien.
1.Kesulitan Menangani Antrian
• Ketika antrian terjadi, perawatan atau pelayanan kesehatan pasti akan tertunda dengan waktu yang cukup lama, dengan begitu
maka dampaknya pun membuat pasien merasa tidak puas dengan pelayanan dari dokter. Penggunaan Aplikasi Meja
Dokter belum diterapkan, padahal Aplikasi ini memberikan kemudahan pegawai untuk mengatasi masalah antrian pasien.
35. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh Klinik Indonesia Sport
Medical Center adalah rendahnya kualitas pelayanan front line yang
berhubungan langsung dengan pasien. Hal ini dapat menurunkan kepuasan dan
loyalitas pasien terhadap klinik. Selain itu, permasalahan lain yang berkaitan
dengan sumber daya manusia adalah kurangnya loyalitas SDM terhadap klinik.
Hal ini dapat berdampak pada tingginya turnover, rendahnya motivasi, dan
kurangnya komitmen SDM dalam memberikan pelayanan terbaik.
• PERMASALAHAN PADA PELAYANAN KLINIK