Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
52.1 intelektual kapital & nilai perusahaan aminullah assagaf_ 14 okt 2019
1. 1
INTELLECTUAL CAPITAL AND ENTERPRISE VALUE
Prof. Dr. H. Aminullah Assagaf, SE., MS., MM., M.Ak
assagaf29@yahoo.com
INTRODUCTION
Pengertian Intellectual Capital
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia:
- Intelektua: berarti cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan;
(yang) mempunyai kecerdasan tinggi; cendekiawan; totalitas pengertian atau
kesadaran, terutama yang menyangkut pemikiran dan pemahaman.
- Capital: berarti (kata benda) ibu kota, modal, kapital, dan (kata sifat) artinya besar,
baik sekali.
Intellectual capital (modal intelektual) adalah asset tidak berwujud berupa sumber daya
informasi serta pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut International Federation of Accountan
(IFAC) terdapat beberapa istilah yang hampir mirip dengan intellectual capital, antara lain
intellectual property, intelektual aset, kowledge asset yang semuanya bermaksud sebagai
saham atau modal yang berbasis pada pengetahuan yang dimiliki perusahaan (Widyaningrum,
2004).
Beberapa pengertian intellectual capital:
Menurut Arfan Ikhsan (2008), Intellectual Capital adalah nilai total dari suatu
perusahaan yang menggambarkan aktiva tidak berwujud (intangible asstes) perusahaan
yang bersumber dari tiga pilar, yaitu modal manusia, struktural dan pelanggan.
Menurut Pangestika (2010), Intellectual Capital mencakup semua pengetahuan
karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan
menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Modal intelektual telah di
identifikasi sebagai seperangkat tak berwujud (sumber daya, kemampuan, dan
kompetensi) yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.
Menurut Stewart, Intellectual Capital (modal intelektual) adalah materi intelektual
pengetahuan, informasi, hak pemilikan intelektual, pengalaman yang dapat digunakan
untuk menciptakan kekayaan (Ulum, 2013).
Menurut Gunawan dkk (2013), Intellectual Capital merupakan aset tidak berwujud,
termasuk informasi dan pengetahuan yang dimiliki badan usaha yang harus dikelola
dengan baik untuk memberikan keunggulan kompetitif bagi badan usaha.
Menurut Puspitasari (2011), Intellectual Capital adalah ilmu pengetahuan atau daya
pikir yang dimiliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik (tidak berwujud), dan
dengan adanya modal intelektual tersebut, perusahaan akan mendapatkan tambahan
2. 2
keuntungan atau kemapanan proses usaha serta memberikan perusahaan suatu nilai
lebih dibanding dengan kompetitor atau perusahaan lain.
Menurut Bontis, Chong Keow dan Richardson (2000), intellectual capital dapat
didefinisikan, yaitu: (a) Intellectual capital bersifat elusive, tetapi sekali ditemukan dan
dieksploitasi akan memberikan organisasi basis sumber baru untuk berkompetisi dan
menang. (b) Intellectual capital adalah istilah yang diberikan untuk mengkombinasikan
intangible asset dari pasar, intellectual property, infrastruktur dan pusat manusia yang
menjadikan suatu perusahaan dapat berfungsi. (c) Intellectual capital adalah materi
intelektual (pengetahuan, informasi, intellectual property, pengalaman) yang dapat
digunakan untuk menciptakan kekayaan. Ini adalah suatu kekuatan akal kolektif atau
seperangkat pengetahuan yang berdaya guna. (d) Intellectual capital adalah pengejaran
penggunaan efektif dari pengetahuan (produk jadi) sebagaimana beroposisi terhadap
informasi (bahan mentah). (e) Intellectual capital dianggap sebagai suatu elemen nilai
pasar perusahaan dan juga market premium.
Pengertian Enterprise Value (EV)
Enterprise Value (EV) atau nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan tinggi dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap
kinerja perusahaan saat ini tapi juga pada prospek perusahaan di masa mendatang.
Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan, karena memaksimalkan
nilai perusahaan berarti memaksimalkan tujuan utama perusahaan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan.
Mengenal nilai perusahaan
Nilai perusahaan adalah salah satu valuasi yang dipakai sebagai cara untuk menimbang nilai
ekonomi total perusahaan. Dalam tataran filosofis, EV adalah angka yang menyatakan nilai
total bisnis seandainya investor ingin mengakuisisi 100 persen perusahaan itu.
EV biasa digunakan sebagai salah satu ukuran fundamental yang digunakan dalam valuasi
bisnis, permodelan finansial, akunting, analisis portofolio, dan analisis risiko.
Rumus nilai perusahaan
Cara sederhana untuk menghitung nilai perusahaan atau EV adalah bisa memakai rumus
berikut:
EV = kapitalisasi pasar + jumlah liabilitas berjalan - kas dan setara kas
Pengertian Nilai Perusahaan Menurut Para Ahli
Gitman (2006), Nilai Perusahaan adalah nilai aktual per lembar saham yang akan diterima
apabila aset perusahaan dijual sesuai harga saham.
3. 3
Sartono (2010), Nilai Perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis
yang sedang beroperasi. Adanya kelebihan nilai jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari
organisasi manajemen yang menjalankan perusahaan itu.
Brigham dan Erdhadt (2005), Nilai Perusahaan adalah nilai sekarang (present value) dari free
cash flow di masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya modal.
Free cash flow adalah cash flow yang tersedia bagi investor (kreditur dan pemilik) setelah
memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk operasional perusahaan dan pengeluaran untuk
investasi serta aset lancar bersih.
Harmono (2009), Nilai Perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga
saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan
penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan.
Noerirawan (2012), Nilai Perusahaan adalah kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu
proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai
dengan saat ini.
Jenis-Jenis Nilai Perusahaan
Berdasarkan metode perhitungan yang digunakan, ada 5 (lima) jenis nilai perusahaan,
diantaranya yaitu:
Nilai Nominal, adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan,
disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan dan juga ditulis secara jelas dalam surat
saham kolektif.
Nilai Pasar, atau disebut dengan kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar menawar di
pasar saham. Nilai pasar hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.
Nilai Intrinsik, konsep yang paling abstrak, karena mengacu kepada perkiraan nilai riil suatu
perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari
sekumpulan aset, tapi juga nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan
menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
Nilai Buku, nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana,
nilai buku dihitung dengan membagi selisih antar total aset dan total utang dengan jumlah
saham yang beredar.
Nilai Likuidasi, nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang
harus dipenuhi. Nilai likuidasi bisa dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai
buku, yaitu berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan
dilikuidasi.
4. 4
CONCEPT OF INTELLECTUAL CAPITAL
Consep intelctual capital dikemukakan dikemukakan oleh Scandia, Adams and Oleksak,
Current, dan Andriessen, seperti digambarkan berikut ini.
Scandia Consept of Intellectual Capital
Adams Consept of Intellectual Capital
5. 5
Current of Concep of Intellectual Capital
Andriessen Consept of Intellectual Capital
6. 6
INTELLECTUAL CAPITAL MEASUREMENT
Intellectual Capital(VAIC) diproksikan dengan : (a) Human Capital, (b) Structural Capital, (c)
Capital Employed
Tahapan perhitungan VAIC adalah sebagai berikut :
1. Menghitung Value Added Value Added dihitung melalui selisih antara output dan
input.
VA = OUT-IN
Dimana : OUT = Output = total penjualan dan pendapatan lain IN = Input = beban dan
biaya-biaya (selain beban karyawan).
2. Menghitung Value Added Capital Employed (VACA)
VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh suatu unit dari physical capital.
Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value
added organisasi.
VACA = VA/CE
Dimana : VACA = Value Added Capital Employed yang merupakan rasio dari VA terhadap
CE. VA = Value Added CE = Capital Employed = dana yang tersedia (ekuuitas, laba bersih).
3. Menghitung Value Added Human Capital (VAHU).
VAHU menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh
setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi.
VAHU = VA/HC
Dimana : VAHU = Value Added Human Capital = rasio dari VA terhadap HC VA = Value
Added HC = Human Capital = beban karyawan
4. Menghitung Structural Capital Value Added (STVA)
Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA
dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.
STVA = SC/VA
Dimana : STVA= Structural Capital Value Added = rasio dari SC terhadap VASC = Structural
Capital = VA-HC VA = Value Added
5. Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)
VAIC mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap
sebagai BPI (Business Performance Indicator).
VAIC merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yakni VACA, VAHU,
STVA. Dengan rumus :
VAIC = VACA + VAHU + STVA
Pengukuran Nilai Perusahaan, yaitu diukur dengan harga saham menggunakan rasio yang
disebut rasio penilaian. Rasio penilaian ini memberikan informasi seberapa besar masyarakat
menghargai perusahaan, sehingga masyarakat tertarik untuk membeli saham dengan harga
lebih tinggi dibandingkan nilai bukunya. Secara ekonomis, nilai perusahaan tidak lepas dari
keberhasilan manajemen mencapai kondisi terbaik dalam pengelolaan perusahaan yaitu pada
SMg = 1. Sebaliknya nilai perusahaan menurun dan cenderung mengalami kesulitan keuangan
atau financial distress bila SMg semakin mendekati nol. Keberhasilanan manajemen dalam
7. 7
pengelolaan dan mengangkat nilai perusahaan dapat diproxi dengan Score Marginal (SMg)
sebagaimana dalam Assagaf (2018) berikut ini.
SMg = 1 - √(
(
ΔTR
ΔQ
)−(
ΔTC
ΔQ
)
(
ΔTR
ΔQ
)
)
2
Atau dalam formula sederhana: SMg = 1 - √(
MR−MC
MR
)
2
Dimana: SMg=score marginal, MR=marginal revenue, MC= marginal cost, ΔTR= perubahan total
revenue, ΔTC=perubahan total cost, ΔQ= perubahan kuantitas penjualan
LITERATURE REVIEW
Penelitian sebelumnya dilakukan Andrew Kok (2007) tentang Intellectual Capital Management
pada lembaga pendidikan tinggi di Afrika Selatan. Hasil penelitian tersebut merekomendasikan
pada stakeholder Pendidikan tinggi dengan memperhatikan faktor yang perlu diperhatikan
untuk meningkatkan intellectual capital perguruan tinggi di Afrika Selatan.
Penelitian Puspita (2015, melakukan kajian literatur tentang pentingnya pengungkapan
intelektual kapital dalam meningkatkan nilai perusahaan. Hasilnya menemukan bahwa terdapat
ketidak konsistenan hasil penelitian antara Intellectual Capital dengan nilai perusahaan,
sehingga direkomendasikan untuk melakukan penelitian kembali mengenai pentingnya
pengungkapan Intellectual Capital dalam meningkatkan nilai perusahaan
Fenomena revolusi industry 4.0 yang merupakan faktor ekternal yang berdampak terhadap
intellectual capital dan nilai perusahaan. Disatu sisi revolusi industry 4.0 menciptakan efisiensi
yang optimal diberbagai sector dengan penggunaan SDM yang relative lebih efisien, disi lain
lembaga pendidikan semakin produktif menghasilkan lulusan yang siap bekerja. Terjadi excess
supply terhadap demand SDM dalam sector industry dan dunia usaha. Implikasinya pada
lembaga pendidikan tinggi adalah mengatisipasi dampak revolusi indtri tersebut melalui
perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikan. Marcel Susanto (2019) melaporkan
terkait sejarah Revolusi industry 1.0 sampai 4.0 berikut ini.
Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri pertama sekitar tahun 1880 adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu
proses yang dimulai dengan ditemukannya mesin uap dalam proses produksi barang.
Revolusi Industri 2.0
Revolusi terjadi dengan menciptakan “Lini Produksi” atau Assembly Line yang menggunakan
“Ban Berjalan” atau conveyor belt di tahun 1913. Proses produksi berubah total.
Revolusi Industri 3.0
Setelah mengganti tenaga otot dengan uap, lalu produksi paralel dengan serial, dan berikutnya
yang diganti adalah manusianya. Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan amat
penting dalam produksi barang-barang, tetapi tahun 1990an, pabrik-pabrik mencoba mengganti
semua pegawai mereka dengan robot, hasilnya adalah produktivitas malah menurun, kemudian
8. 8
di tahun 2010-an ditemukan fakta bahwa produksi dengan kombinasi manusia dan robot-
komputer adalah yang terbaik. Munculnya robot dan komputer menjadi penolong manusia,
bukannya penggantinya.
Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri ketiga mengubahnya. Setelah revolusi ini, abad industri pelan-pelan berakhir,
abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu
oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga dipicu oleh mesin yang bergerak, yang berpikir
secara otomatis: komputer dan robot.
Namun secara garis besar, revolusi industri 4.0 merupakan integrasi antara dunia internet atau
online dengan dunia usaha atau produksi di sebuah industri. Artinya, semua proses produksi
ditopang dengan internet.
Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover
Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan
komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Kemajuan yang dicapai adalah:
- Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet.
- Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru, dan 1001 cara untuk
memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut yang merekam segalanya
selama 24 jam sehari. Informasi ini bahkan menyangkut kinerja pegawai manusianya.
- Ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua, adalah Cloud Computing.
Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar, tapi karena
sudah terhubung dengan internet, karena ada banyak data yang bisa dikirim melalui internet,
semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain, bukannya di pabrik.
- Keempat, ini yang sebetulnya paling besar: Machine learning, yaitu mesin yang memiliki
kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga
melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya.
RESULT AND DISCUSS
Konsep intellectual capital sebagaimana dikemukakan sebelumnya, secara umum dapat
dikelompokkan atas:
a. Human capital, mencakup management, employees, skill, attitude
b. Struktur capital, mencakup intellectual property, process, culture, innovation
c. Relationship capital, mencakup networks, brand, customers, reputation, suppliers,
shareholders, alliance partners, other stakeholders
d. Business model
Human capital
Human capital merupakan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan seseorang yang dapat di
gunakan untuk menghasilkan layanan professional dan economic rent atau menghasilkan
surplus atau excess profit (Coff, 1997).
Human capital sebagai potensi dalam perusahaan yang dapat menghasilkan memberika n
kontribusi terhadap nilai perusahaan, sehingga perencanaan dan pengambangan SDM menjadi
perhatian manajemen perusahaan. Kegagalan pengelolaan manajemen SDM berdampak
9. 9
terhadap kinerja operasional, level nilai perusahaan menurun dan mengarah pada terjadinya
financial distress.
Dalam siklus bisnis, perusahaan secara umum digambarkan bahwa perusahaan mengalami
periode introduction, kemudian berkembangan mengalami periode Growth, berlanjut menuju
periode maturity, dan mengalami masa decline. Nilai perusahaan semakin sulit dibangun bila
perusahaan pada posisi decline, oleh sebab itu peranan human capital berperanan dalam
menciptakan inovasi baru dalam research and development (R&D) agar kurva siklus bisnis
shift (bergeser kekiri atas) sebelum mengalami masa decline seperti digambar berikut.
Human capital menjadi sangat penting karena merupakan sumber inovasi dan pembaharuan.
Namun demikian individu yang pandai tidak selalu berarti perusahaan yang pintar. Sebuah
universitas adalah kumpulan dari orang-orang cerdas, tetapi bukan contoh kecerdesan kolektif,
maka keseluruhan universitas tersebut tidak seluruhnya cerdas. Di lain pihak, orang-orang yang
bekerja di McDonald memiliki IQ rata-rata, namun mampu menyediakan kualitas yang sama
di berbagai Negara dan budaya. Mereka memodulasi dan menstandarisasi pengetahuan mereka.
(Sugeng, 2002)
Struktur capital
Structural capital adalah kemampuan organisasi dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan
dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang
optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Structural capital terdiri dari organization’s
image, system informasi perusahaan, budaya organisasi, filosofi manajemen, dan intellectual
property yang dimiliki perusahaan (Stewart, 1998; Sveiby, 1997; Bontis, 2000; dalam
Sawarjuno dan Kadir, 2003).
Struktur capital menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan yang dicapai dalam jangka pendek
dan jangka memengah, sedangkan untuk mengantisipasi perubahan yang terkait dengan proses
bisnis dan lingkungan eksternal, maka restrukturisasi dan evaluasi tingkat efektivitas organisasi
ROR COMPANY LIFE CYCLE
RD
ROR2
ROR1
10
0
Time
-10 Growth Maturity Decline
Introduction
10. 10
perlu disesuaikan. Sebagai referensi, perlu studi komparasi terhadap perusahaan sejenis
kemudian melakukan penyesuaian seusi kebutuhan. Struktur organisasi sebagai tools untuk
mencapai sasaran level coprate value yang diharapkan stakeholder utama perusahaan.
Struktur capital dibangun berdasarkan strategi perusahaan untuk mencapai target tertentu
dimasa yang dating. Startegi optimis harus didukung oleh struktur yang mendukung struktur
organisasi yang efektif, system informasi yang mutakhir, budaya organisasi yang kuat, filosofi
manajemen yang mendukung nilai perusahaan yang didukung oleh ketersediaan intellectual
capital yang mamadai. Berbeda dengan perusahaan yang memilih strategi mencapai nilai
perusahaan yang moderat atau pesimis, maka struktur capital lebih simple dibanding strategi
nilai perusahaan yang optimis, seperti Digambarkan berikut ini.
Relationship capital
Relationship capital adalah hubungan yang harmonis yang dimiliki oleh perusahaan dengan
para mitranya, baik dari pemasok yang andal dan berkualitas, pelanggan yang loyal, hubungan
dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar (Stewart, 1998; Sveiby, 1997; Bontis,
2000; dalam Sawarjuno dan Kadir, 2003).
Manajemen perusahaan dapat mencapai sasaran yang ditargetkan oleh pemegang saham,
sangat ditentukan oleh kemampuan membangun relasi yang kuat dengan pihak yang terkait
dengan bisnis. Implementasi konsep 7P harus dikembangkan untuk mencapai level nilai
perusahaan yang diharapka.
11. 11
Business model
Bisnis merupakan sebuah sitem terbuka (Open System) artinya Bisnis sendiri tidak terlepas dari
pengaruh lingkungan yang bersifat tidak pasti dan sulit diprediksi.
Business model berbasis environment adalah suatu model bisnis yang dirancang dan di
implementasikan dengan memperhatikan lingkungan dunia usaha. Pemahaman lingkungan
berguna dalam menghadapi kelemahan lingkungan internal organisasi, ancaman lingkungan
eksternal, kekuatan lingkungan internal organisasi dan peluang lingkungan eksternal, sehingga
dapat memberi informasi agar nilai perusahaan dapat dicapai sesuai yang ditargetkan
manajemen perusahaan.
Business Model ini adalah mempelajari dan menganalisis bisnis dari berbagai aspek dari
lingkunga dunia usaha tersebut, terutama terkait market forces, industry forces, key trends, dan
macroeconomic forces.
Lingkungan dunia usaha terdiri dari lingkungan internal organisasi, lingkungan industry dan
lingkungan makro seperti digambarkan berikut ini.
Isu lingkungan dunia usaha yang banyak mempengaruhi nilai perusahaan adalah revolusi
industry 4.0 yang merupakan merupakan integrasi antara dunia internet atau online dengan
dunia usaha atau produksi dalam industri. Artinya, semua proses produksi ditopang dengan
internet, sehingga menciptakan efisiensi operasi yang optimal.
CONCLUSION AND LIMITATION
Conclution
Intellectual capital penting pernannya dalam meningkatkan nilai corporasi atau perusahaan.
12. 12
Intelectual capital sebagai keseluruhan komponen yang dibentuk oleh human capital,
struktur capital, relationship capital, business model, dan spiritual capital
Faktor environment mempengaruhi pemilihan strategi dan kebijakan intellectual capital.
Strategi dan kebijakan dalam perencanaan dan pengembangan intellectual capital
mempengaruhi level nilai perusahaan.
Nilai perusahaan diukur berdasarkan level capaian score marginal (SMg), dimana SMg=1
menunjukkan kondisi operasional terbaik yang dicapai oleh perusahaan.
Limitation
Menyadari kterbatas kajian intellectual capital dan nilai perusahaan ini, maka disarankan pada
penelitian yang dating untuk dikembangkan dengan menggunakan data sekunder, sehingga
dapat diukur dan dianalisis secara kuantitatif.
REFERENCES
Assagaf, A., Murwaningsari, Gunawan, J.,Mayangsari, S.(2019). Estimates Model of Factors
Affecting Financial Distress: Evidence from Indonesian State-owned Enterprises. Asian
Journal of Economics, Business and Accounting, Vol. 11 (3), pp. 1-19.
Elijah Ezendu, E. (2009). Intellectual Capital Management. Published in: Business, Economy
& Finance.
Kok, A. 2007. Intellectual Capital Management as Part of Knowledge Management Initiatives
at Institutions of Higher Learning. Electronic Journal of Knowledge Management , Vol.5
(2), pp.181-192.
Puspita, A.E. 2007. Pentingkah Pengungkapan intellectual Capital dalam Meningkatkan nilai
perusahaan. Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper, P.205-210.
13. 13
CURRICULUM VITAE
( RINGKASAN RIWAYAT HIDUP )
1 Nama dan Nomor Induk Pegawai : Prof. Dr. H. Aminullah Assagaf,SE., MS., MM., M.Ak
2 Tempat, Tanggal Lahir : Maros,29 Januari 1956
3 Jenis Kelamin dan Agama : Laki-laki,Islam
4
5
6
7
8
Status Perkawinan dan Jml Keluarga
NIDN
Jabatan
BidangIlmu
Fakultas/Program Studi
:
:
:
:
:
Kawin – 1 Istri 4 Anak
0729015601
GURU BESAR
Ilmu Ekonomi Manajemen (SK terlampir)
Ekonomi dan Busines/Magister Manajemen
9
10
Alamat
HP dan Email
:
:
Apartemen Sudirman Park,Tower B No. 3AD
Jl. KH Mas Mansyur Kav.35, Jakarta Pusat
08113543409,Email :assagaf29@yahoo.com
11 Pendidikan Formal :
No. Tingkat / Jurusan Pendidikan Tahun Lembaga Pendidikan Gelar Akd.
1 Sekolah Dasar 1968 SD NEGERI KASSI MAROS
2 SMP 1970 SMEP NEGERI MAROS
3 SMA Tata Buku 1873 SMEA NEGERI MAROS
4 S1 Ekonomi Perusahaan 1981 UNIV. MUSLIM INDONESIA SE
5 S2 Ekonomi Sumber Daya 1985 UNIV. HASANUDDIN MS.
6 S2 Manajemen Keuangan 1998 UNTAG MM.
7 S2 Magister Akuntansi 2016 UNIV. MERCUBUANA JAKARTA M.Ak
8
9
10
S3 Ekonomi
S3 Akuntansi (Tahap penulisan Disertasi)
S3 Akuntansi PhD (Tahap penelitian dan
penulisan Disertasi
1994 UNIV. HASANUDDIN
UNIV. TRISAKTI JAKARTA
UNIV. MALAYSIA TRENGGANU
DR.
12. Kursus - kursus
No. Nama Kursus Tahun Lembaga Pendidikan
14. 14
1 TATA BUKU BOND A-1 1977 DEPARTEMEN P&K
2 TATA BUKU BOND A-2 1977 DEPARTEMEN P&K
3 TATA BUKU BOND B 1978 DEPARTEMEN P&K
4 AKUNTANSI DASAR 1 1981 DEPARTEMEN P&K
5 AKUNTANSI DASAR 2 1981 DEPARTEMEN P&K
6 AKUNTANSI TRAMPIL 1982 DEPARTEMEN P&K
7 MANAJEMEN KEUANGAN 1993 PPM
8 SEMINAR MANAJER 1993 PPM
9 SEMINAR AKUNTANSI SE ASEAN 1996 IKATAN AKUNT. INDONESIA
10 SM PRIVATISATION OF THE GLOBAL UTIL. INDS 1996 PT MAKINDO AND MORGAN S.
11 PRESENTASI TEKNOLOGI INFORMASI 1996 PT MINCOM INDOSERVICES
12 ADVANCED BUDGETING CONTROLS & PROFIT PLANNING 1998 ASIA PASIFIC INSTITUTE
13
14
15
COST OF SERVICE WORKSHOP
RATE DESIGN WOTKSHOP
ASEAN EXECUTIVE PROGRAM, GENERAL ELECTRIC (GE) -
CROTONVILLE, NEW YORK (22 September - 01 Oktober 2002)
2000
2000
2002
SOUTHERN COMPANY COLLEGE
SOUTHERN COMPANY COLLEGE
NEW YORK, USA
13. Riwayat Pekerjaan
a) Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas DR. Soetomo, Surabaya : th 2009 sd 2013
b) Dalam lingkungan PT PLN (Persero), tahun 1978 sd 2012 , sbb :
No. Sebutan Jabatan dan Unit Kerja Sejak Hingga
1 KEPALA BAGIAN AKUNTANSI
PT PLN (PERSERO) WILAYAH VIII, UJUNG PANDANG
1/1/1978 29/7/1992
2 KEPALA BAGIAN ANALISA & EVALUASI
PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT, JAKARTA
30/7/1992 12/6/1995
3 DEPUTY KEUANGAN
PT PLN (PERSERO) WILYAH XI, BALI
13/6/1995 5/1/1996
4 MANAJER ANGGARAN
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI II, SURABAYA
5/1/1996 8/1/1999
5 STAF AHLI DIREKSI
PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT, JAKARTA
9/1/1999 2/10/2000
6 DIREKTUR KEUANGAN
PT PLN BATAM
3/10/2000 2/11/2007
7 SEKRETARIS MANAGEMENT COUNSULTAN GROUP
PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT, JAKARTA
3/11/2007 30/6/2008
8 DIREKTUR KEUANGAN
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI, SURABAYA
13/6/2008 29/2/2012
15. 15
14. KEGIATAN PENELITIAN (Jurnal internasional, Jurnal Nasional dan Seminar
Internasional)
Aminullah Assagaf (assagaf29@yahoo.com)
1. Jurnal Internasional:
Government Subsidy, Strategic Profitability and its Impact on financial Performance :
Emperical Evidence From Indonesia. Investment Management and Financial Innovation
ISSN print : 18104967 / ISSN Online : 1812-9358 Tahun 2017.
2. Jurnal Internasional:
Subsidy Goverment Tax Effect and Management of Financial Distress State Owned
Enterprises - Case Study Sector of Energy, Mines and Transpotation. International
Journal of Economic Research ISBN : 0972-9380 vol. 14 Tahun 2017.
3. Jurnal Internasional:
Effect of Investment Opportunity Set (IOS), Level of Leverage and return to Return
Stack Market Company In Indonesia Stock Exchange. Internasional Journal Of Applid
Business and Economic Research ISSN : 0972-7302 Vol.14, No.3 tahun 2016
http:/(www.senalsiourn aLcg-mL.ac.ticlgs:pbp? Volumesno id=967 & Jurnals.
4. Jurnal Internasional:
Financial Performance Analysis of PT PLN Java-Bali Power 2 (PJB2) In Order
Execution Go Public. IOSR Journal of Bisniness & Manajemen ISSN : 2278-487X / vol.
13 No. 5 September — Oktober 2013. org/iosrlbmlpaper/V0113issues A01350112.
5. Jurnal Internasional:
The Financial Management PLN - Today and the Future. BMI Journal of Bisniness &
Manajemen Invention, ISSN : 2319-8028 Vol. 3 — Issue 7 July 2014
http://www.iibmi.org/p22.
6. Jurnal Internasional:
Analysis of Relevance Concept Of Measurement Capm Return and Risk of Shares.
International Journal of Business and Management ISSN : 1833-3850 E-lSSN : 1833-8119
Vol.10 No. 10 2015 http://www.ccsenet.org /iournal/index.php/iibm ue curren
7. Jurnal Internasional:
The Effects of The Implemention of Earning Management and Subsidy Policy : A Case
study of Goverment Company. International journal of Sustainable Development ISBN :
1923-6654 Tahun 2017
8. Jurnal Internasional:
Good Governance and Local Goverment In Contemporary Indonesian Context.
International Symposium In Business, Management And Social Sciences Tahun 2017.
9. Jurnal Internaional:
Factors Affecting the Earning Response Coefficient with Real Activities Earning
Management as Moderator: Evidence from Indonesia Stock Exchange. Asian Journal of
Economics, Business and Accounting, 11(2): 1-14, 2019; Article no.AJEBA.49129 ISSN:
2456-639X.
10. Jurnal Internasional:
Determinants of Financial Performance of State-owned Enterprises With Government
Subsidy as Moderator. International Journal of Economics and Financial ISSN : 2146-
4138 Tahun 2017.
11. Jurnal Internasional:
Estimates Model of Factors Affecting Financial Distress: Evidence from Indonesian
State-owned Enterprises. Asian Journal of Economics, Business and Accounting 11(3): 1-
19, 2019; Article no.AJEBA.49080 ISSN: 2456-639X .
12. Jurnal Internasional:
Estimates Model of Factors Affecting Financial Distress: Evidence from Indonesian
State-owned Enterprises. Asian Journal of Economics, Business and Accounting 11(3): 1-
19, Tahun 2019; Article no.AJEBA.49080 ISSN: 2456-639X .
16. 16
13. Factors Affecting the Earning Response Coefficient with Real Activities Earning
Management as Moderator: Evidence from Indonesia Stock Exchange. Asian Journal of
Economics, Business and Accounting, 11(2), 1-14; Tahun 2019; Article no.AJEBA.49129
ISSN: 2456-639X
14.Tax amnesty from the perspective of tax official. Cogent Business & Management,
Accounting, Corporate Governance & Business Ethics Research Articlevol. 6 (1);1-12.
Tahun 2019.
15.Determinant of state-owned enterprises financial health: Indonesia
empirical evidence . Banking & Finance | Research Article, Cogent Business
& Management (2019), 6: 1600207. 1-15. Tahun 2019.
16.Jurnal Nasional (Terakreditasi):
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Listrik
Konsumen Sektor Konsumtif Perusahaan Listrik Negara. Jurnal Ekonomi
& Keuangan ISSN : 1411-0393, Volume 14, No. 3 September 2010.
17. Proceeding Seminar Internasional:
The Implementation of Marginal Cost Pricing To The Decision Management.
Proceeding ISSN : 2356-3206 September Tahun 2014 http://repositorv.uni@
mo.ac.id/id/eorintll.
18. Proceeding Seminar Internasional:
Influency Policy and Fitness State Company (PLN) Investment Business Generation.
International Journal of Empirical Finance Invention, ISSN : 2310-3248 : 2310 - 2926 vol.
3Tahun2014 http://www.rassweb.com/wpcontent/uploads/PDF(UEF/Vo l-
3/lssue5/Paper%202.pdf.
19. Proceeding Seminar Internasional:
The Impact of Tax Management, Earning Management on Financial Distress with
Moderating Effect of Financial Strategy : Empirical Study for Manufacturing Sector in
Indonesia Stock Exchange. International ISBN : 978-602-60314-2-6, Tahun 2016
20. Proceeding Seminar Internasional:
The Impact Of Malcolm Baldrige criteria On Corporate performance : Empirical Study
Of State Owned Enterprises. International Conference Call Papers, Workshop and
Colloqium, ISBN : 978-979-3634Tahun 2017
21. Proceeding Seminar Internasional:
Financial Distress and Corporate Strategy For Manufacturing Sector In Indonesia
Stock Exchange : An Empirical Analysis. International Multidisciplinary, ISBN 978-602-
60736Tahun 2017.
22. Proceeding Seminar Internasional:
Invesment Abalysis Which Relevance Measurement for Goverment Company (BUMN)
- Case of Coal Power Generation. International Multidisciplinary Conference ISBN : 978-
602-17688-1-5 November 2014 http://repository.un@ mo.ac.id/id/eprint/17.
23. Proceeding Seminar Internasional:
Impact Of Financial Performance And market ReturnTo Stock Retum: Empirical Study
In Indonesia Stock Exchange. International Multidisciplinary Conference ISBN : 978-
602-60736-6-2, Tahun 2017.
24. Proceeding Seminar Internasional:
Effects Of Corporate Social Responsibility For Public Response To Operating Activities
PT Pembangkit Jawa Bali (PT PJB). Intemational Multidisciplinary Conference ISBN :
978-602-607367-9 Tahun 2017
25. Proceeding Seminar Internasional:
17. 17
An Analysis of Profit Management Implication for Public's perception : A Case Study
of State-Owned Enterprises. ICESS Intemational Conference on Economics and Social
Sciences ISSN : 2307-7549 February 2015 http://repositorv.unit
26. Proceeding Seminar Internasional:
Foreign Exchange In Asean : Prediction Of Future Spot Rate. International Conference
on Entrepreneurship, Business and Social Science ISBN : 978-602-14716-2-3 Agustus
2015 http:((repositorv.unitg mo.ac.id/id/eprint/22.
Batam, 14 Oktober 2019