Dokumen tersebut membahas tentang intellectual capital dan nilai perusahaan. Intellectual capital adalah aset tidak berwujud perusahaan yang bersumber dari modal manusia, struktural, dan pelanggan. Nilai perusahaan merupakan nilai aktual perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja dan kemampuan bersaing perusahaan. Beberapa pengukuran intellectual capital seperti VAIC dapat digunakan untuk mengukur kontribusi modal intelektual terhadap nilai tamb
Implementasi teori manajemen modal ekuitas melibatkan pengelolaan proses pembentukan, pemeliharaan, dan penggunaan yang efektif, misal pengelolaan aset yang sudah terbentuk. Tujuan utama dari manajemen modal ekuitas adalah Penentuan ukuran modal ekuitas yang sesuai; Meningkatkan jika diperlukan, dalam jumlah modal ekuitas melalui laba ditahan atau penerbitan saham tambahan; Penetapan struktur rasional saham baru yang diterbitkan; Pengertian dan pelaksanaan kebijakan dividen. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen ekuitas yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Implementasi teori manajemen modal ekuitas melibatkan pengelolaan proses pembentukan, pemeliharaan, dan penggunaan yang efektif, misal pengelolaan aset yang sudah terbentuk. Tujuan utama dari manajemen modal ekuitas adalah Penentuan ukuran modal ekuitas yang sesuai; Meningkatkan jika diperlukan, dalam jumlah modal ekuitas melalui laba ditahan atau penerbitan saham tambahan; Penetapan struktur rasional saham baru yang diterbitkan; Pengertian dan pelaksanaan kebijakan dividen. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen ekuitas yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Konflik menurut Robbins, adalah suatu proses yang dimulai apabila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif pihak lain
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
2. PENDAHULUAN
Pengertian Intellectual Capital
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia:
- Intelektua: berarti cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu
pengetahuan; (yang) mempunyai kecerdasan tinggi; cendekiawan; totalitas
pengertian atau kesadaran, terutama yang menyangkut pemikiran dan pemahaman.
- Capital: berarti (kata benda) ibu kota, modal, kapital, dan (kata sifat) artinya besar,
baik sekali.
Intellectual capital (modal intelektual) adalah asset tidak berwujud berupa sumber daya
informasi serta pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bersaing
serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut International Federation of
Accountan (IFAC) terdapat beberapa istilah yang hampir mirip dengan intellectual
capital, antara lain intellectual property, intelektual aset, kowledge asset yang semuanya
bermaksud sebagai saham atau modal yang berbasis pada pengetahuan yang dimiliki
perusahaan (Widyaningrum, 2004).
3. BEBERAPA PENGERTIAN INTELLECTUAL CAPITAL
• Menurut Arfan Ikhsan (2008), Intellectual Capital adalah nilai total dari
suatu perusahaan yang menggambarkan aktiva tidak berwujud (intangible
asstes) perusahaan yang bersumber dari tiga pilar, yaitu modal manusia,
struktural dan pelanggan.
• Menurut Pangestika (2010), Intellectual Capital mencakup semua
pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk
menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif
berkelanjutan. Modal intelektual telah di identifikasi sebagai seperangkat
tak berwujud (sumber daya, kemampuan, dan kompetensi) yang
menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.
• Menurut Stewart, Intellectual Capital (modal intelektual) adalah materi
intelektual pengetahuan, informasi, hak pemilikan intelektual, pengalaman
yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan (Ulum, 2013).
4. BEBERAPA PENGERTIAN INTELLECTUAL CAPITAL
• Menurut Gunawan dkk (2013), Intellectual Capital merupakan aset tidak
berwujud, termasuk informasi dan pengetahuan yang dimiliki badan usaha
yang harus dikelola dengan baik untuk memberikan keunggulan kompetitif
bagi badan usaha.
• Menurut Puspitasari (2011), Intellectual Capital adalah ilmu pengetahuan
atau daya pikir yang dimiliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik
(tidak berwujud), dan dengan adanya modal intelektual tersebut,
perusahaan akan mendapatkan tambahan keuntungan atau kemapanan
proses usaha serta memberikan perusahaan suatu nilai lebih dibanding
dengan kompetitor atau perusahaan lain.
5. BEBERAPA PENGERTIAN INTELLECTUAL CAPITAL
Menurut Bontis, Chong Keow dan Richardson (2000), intellectual capital dapat didefinisikan, yaitu:
a) Intellectual capital bersifat elusive, tetapi sekali ditemukan dan dieksploitasi akan memberikan
organisasi basis sumber baru untuk berkompetisi dan menang.
b) Intellectual capital adalah istilah yang diberikan untuk mengkombinasikan intangible asset dari
pasar, intellectual property, infrastruktur dan pusat manusia yang menjadikan suatu
perusahaan dapat berfungsi.
c) Intellectual capital adalah materi intelektual (pengetahuan, informasi, intellectual property,
pengalaman) yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan. Ini adalah suatu kekuatan
akal kolektif atau seperangkat pengetahuan yang berdaya guna.
d) Intellectual capital adalah pengejaran penggunaan efektif dari pengetahuan (produk jadi)
sebagaimana beroposisi terhadap informasi (bahan mentah).
e) Intellectual capital dianggap sebagai suatu elemen nilai pasar perusahaan dan juga market
premium.
6. Pengertian Enterprise Value (EV)
• Enterprise Value (EV) atau nilai perusahaan adalah persepsi investor
terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan
dengan harga saham.
• Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan tinggi dan
meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja
perusahaan saat ini tapi juga pada prospek perusahaan di masa
mendatang.
• Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan,
karena memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan
tujuan utama perusahaan.
• Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
7. Mengenal nilai perusahaan
Nilai perusahaan adalah salah satu valuasi yang dipakai sebagai cara untuk menimbang nilai ekonomi total
perusahaan. Dalam tataran filosofis, EV adalah angka yang menyatakan nilai total bisnis seandainya investor
ingin mengakuisisi 100 persen perusahaan itu.
EV biasa digunakan sebagai salah satu ukuran fundamental yang digunakan dalam valuasi bisnis, permodelan
finansial, akunting, analisis portofolio, dan analisis risiko.
Rumus nilai perusahaan
Cara sederhana untuk menghitung nilai perusahaan atau EV adalah bisa memakai rumus berikut:
EV = kapitalisasi pasar + jumlah liabilitas berjalan - kas dan setara kas
8. Pengertian Nilai Perusahaan Menurut Para Ahli
Gitman (2006), Nilai Perusahaan adalah nilai aktual per lembar saham yang akan diterima apabila aset
perusahaan dijual sesuai harga saham.
Sartono (2010), Nilai Perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang
beroperasi. Adanya kelebihan nilai jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari organisasi manajemen yang
menjalankan perusahaan itu.
Brigham dan Erdhadt (2005), Nilai Perusahaan adalah nilai sekarang (present value) dari free cash flow di
masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya modal. Free cash flow adalah cash
flow yang tersedia bagi investor (kreditur dan pemilik) setelah memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk
operasional perusahaan dan pengeluaran untuk investasi serta aset lancar bersih.
Harmono (2009), Nilai Perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang
dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap
kinerja perusahaan.
Noerirawan (2012), Nilai Perusahaan adalah kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai
gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama
beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.
9. Jenis-Jenis Nilai Perusahaan
Berdasarkan metode perhitungan yang digunakan, ada 5 (lima) jenis nilai perusahaan, diantaranya yaitu:
Nilai Nominal, adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan
secara eksplisit dalam neraca perusahaan dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif.
Nilai Pasar, atau disebut dengan kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham.
Nilai pasar hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.
Nilai Intrinsik, konsep yang paling abstrak, karena mengacu kepada perkiraan nilai riil suatu perusahaan.
Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, tapi juga nilai
perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
Nilai Buku, nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana, nilai buku
dihitung dengan membagi selisih antar total aset dan total utang dengan jumlah saham yang beredar.
Nilai Likuidasi, nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi.
Nilai likuidasi bisa dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca
performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.
10. Jenis-Jenis Nilai Perusahaan
Berdasarkan metode perhitungan yang digunakan, ada 5 (lima) jenis nilai perusahaan, diantaranya yaitu:
Nilai Nominal, adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara
eksplisit dalam neraca perusahaan dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif.
Nilai Pasar, atau disebut dengan kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai
pasar hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.
Nilai Intrinsik, konsep yang paling abstrak, karena mengacu kepada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai
perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, tapi juga nilai perusahaan
sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
Nilai Buku, nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana, nilai buku dihitung
dengan membagi selisih antar total aset dan total utang dengan jumlah saham yang beredar.
Nilai Likuidasi, nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai
likuidasi bisa dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca performa
yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.
16. PENGUKURAN INTELLECTUAL CAPITAL
Tahapan perhitungan VAIC adalah sebagai berikut :
1. Menghitung Value Added Value Added dihitung melalui selisih antara output dan
input.
VA = OUT-IN
Dimana : OUT = Output = total penjualan dan pendapatan lain IN = Input = beban dan
biaya-biaya (selain beban karyawan).
2. Menghitung Value Added Capital Employed (VACA)
VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh suatu unit dari physical capital.
Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value
added organisasi.
VACA = VA/CE
Dimana : VACA = Value Added Capital Employed yang merupakan rasio dari VA terhadap
CE. VA = Value Added CE = Capital Employed = dana yang tersedia (ekuuitas, laba bersih).
17. PENGUKURAN INTELLECTUAL CAPITAL
1. Menghitung Value Added Human Capital (VAHU).
VAHU menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh
setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi.
VAHU = VA/HC
Dimana : VAHU = Value Added Human Capital = rasio dari VA terhadap HC VA = Value
Added HC = Human Capital = beban karyawan
4. Menghitung Structural Capital Value Added (STVA)
Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA
dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.
STVA = SC/VA
Dimana : STVA = Structural Capital Value Added = rasio dari SC terhadap VA SC = Structural
Capital = VA-HC VA = Value Added
5. Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)
VAIC mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap
sebagai BPI (Business Performance Indicator).
VAIC merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yakni VACA, VAHU,
STVA. Dengan rumus :
VAIC = VACA + VAHU + STVA
19. LITERATUR REVIEW
Penelitian sebelumnya dilakukan Andrew Kok (2007) tentang Intellectual Capital Management pada
lembaga pendidikan tinggi di Afrika Selatan. Hasil penelitian tersebut merekomendasikan pada stakeholder
Pendidikan tinggi dengan memperhatikan faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan intellectual
capital perguruan tinggi di Afrika Selatan.
Penelitian Puspita (2015, melakukan kajian literatur tentang pentingnya pengungkapan intelektual kapital
dalam meningkatkan nilai perusahaan. Hasilnya menemukan bahwa terdapat ketidak konsistenan hasil
penelitian antara Intellectual Capital dengan nilai perusahaan, sehingga direkomendasikan untuk melakukan
penelitian kembali mengenai pentingnya pengungkapan Intellectual Capital dalam meningkatkan nilai
perusahaan
20. Fenomena Revolusi Industri 4.0
Fenomena revolusi industry 4.0 yang merupakan faktor ekternal yang berdampak terhadap
intellectual capital dan nilai perusahaan. Disatu sisi revolusi industry 4.0 menciptakan efisiensi
yang optimal diberbagai sector dengan penggunaan SDM yang relative lebih efisien, disi lain
lembaga pendidikan semakin produktif menghasilkan lulusan yang siap bekerja. Terjadi excess
supply terhadap demand SDM dalam sector industry dan dunia usaha. Implikasinya pada
lembaga pendidikan tinggi adalah mengatisipasi dampak revolusi indtri tersebut melalui
perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikan.
Marcel Susanto (2019) melaporkan terkait sejarah Revolusi industry 1.0 sampai 4.0 berikut ini.
Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri pertama sekitar tahun 1880 adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu
proses yang dimulai dengan ditemukannya mesin uap dalam proses produksi barang.
Revolusi Industri 2.0
Revolusi terjadi dengan menciptakan “Lini Produksi” atau Assembly Line yang menggunakan
“Ban Berjalan” atau conveyor belt di tahun 1913. Proses produksi berubah total.
21. Fenomena Revolusi Industri 4.0
• Revolusi Industri 3.0
Setelah mengganti tenaga otot dengan uap, lalu produksi paralel dengan serial, dan berikutnya yang
diganti adalah manusianya. Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan amat penting
dalam produksi barang-barang, tetapi tahun 1990an, pabrik-pabrik mencoba mengganti semua
pegawai mereka dengan robot, hasilnya adalah produktivitas malah menurun, kemudian di tahun
2010-an ditemukan fakta bahwa produksi dengan kombinasi manusia dan robot-komputer adalah
yang terbaik. Munculnya robot dan komputer menjadi penolong manusia, bukannya penggantinya.
• Revolusi Industri 4.0
• Revolusi industri ketiga mengubahnya. Setelah revolusi ini, abad industri pelan-pelan berakhir,
abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh
ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga dipicu oleh mesin yang bergerak, yang berpikir secara
otomatis: komputer dan robot. Namun secara garis besar, revolusi industri 4.0 merupakan
integrasi antara dunia internet atau online dengan dunia usaha atau produksi di sebuah industri.
Artinya, semua proses produksi ditopang dengan internet.
• Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe
di kota Hannover, Jerman di tahun 2011
22. Kemajuan yang dicapai Revolusi industry 4.0
Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet.
Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru, dan 1001 cara untuk memanfaatkan
informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut yang merekam segalanya selama 24 jam
sehari. Informasi ini bahkan menyangkut kinerja pegawai manusianya.
Ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua, adalah Cloud Computing. Perhitungan-
perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar, tapi karena sudah terhubung dengan
internet, karena ada banyak data yang bisa dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa
dilakukan di tempat lain, bukannya di pabrik.
Keempat, ini yang sebetulnya paling besar: Machine learning, yaitu mesin yang memiliki kemampuan
untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga melakukan koreksi yang
tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya.
23. HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep intellectual capital sebagaimana dikemukakan sebelumnya, secara
umum dapat dikelompokkan atas:
a. Human capital, mencakup management, employees, skill, attitude
b. Struktur capital, mencakup intellectual property, process, culture,
innovation
c. Relationship capital, mencakup networks, brand, customers, reputation,
suppliers, shareholders, alliance partners, other stakeholders
d. Business model
24. Human capital
• Human capital merupakan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan seseorang yang
dapat di gunakan untuk menghasilkan layanan professional dan economic rent atau
menghasilkan surplus atau excess profit (Coff, 1997).
• Human capital sebagai potensi dalam perusahaan yang dapat menghasilkan memberikan
kontribusi terhadap nilai perusahaan, sehingga perencanaan dan pengambangan SDM
menjadi perhatian manajemen perusahaan. Kegagalan pengelolaan manajemen SDM
berdampak terhadap kinerja operasional, level nilai perusahaan menurun dan mengarah
pada terjadinya financial distress.
• Dalam siklus bisnis, perusahaan secara umum digambarkan bahwa perusahaan mengalami
periode introduction, kemudian berkembangan mengalami periode Growth, berlanjut
menuju periode maturity, dan mengalami masa decline. Nilai perusahaan semakin sulit
dibangun bila perusahaan pada posisi decline, oleh sebab itu peranan human capital
berperanan dalam menciptakan inovasi baru dalam research and development (R&D) agar
kurva siklus bisnis shift (bergeser kekiri atas) sebelum mengalami masa decline seperti
digambar berikut.
26. Human Capital
Human capital menjadi sangat penting karena merupakan sumber inovasi
dan pembaharuan.
Namun demikian individu yang pandai tidak selalu berarti perusahaan yang
pintar.
Sebuah universitas adalah kumpulan dari orang-orang cerdas, tetapi bukan
contoh kecerdesan kolektif, maka keseluruhan universitas tersebut tidak
seluruhnya cerdas.
Di lain pihak, orang-orang yang bekerja di McDonald memiliki IQ rata-
rata, namun mampu menyediakan kualitas yang sama di berbagai Negara
dan budaya. Mereka memodulasi dan menstandarisasi pengetahuan mereka.
(Sugeng, 2002)
27. Struktur capital
• Structural capital adalah kemampuan organisasi dalam memenuhi
proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha
karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta
kinerja bisnis secara keseluruhan.
• Structural capital terdiri dari organization’s image, system informasi
perusahaan, budaya organisasi, filosofi manajemen, dan intellectual
property yang dimiliki perusahaan (Stewart, 1998; Sveiby, 1997;
Bontis, 2000; dalam Sawarjuno dan Kadir, 2003).
28. • Struktur capital menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan yang dicapai dalam jangka
pendek dan jangka memengah, sedangkan untuk mengantisipasi perubahan yang terkait
dengan proses bisnis dan lingkungan eksternal, maka restrukturisasi dan evaluasi tingkat
efektivitas organisasi perlu disesuaikan. Sebagai referensi, perlu studi komparasi
terhadap perusahaan sejenis kemudian melakukan penyesuaian seusi kebutuhan.
Struktur organisasi sebagai tools untuk mencapai sasaran level coprate value yang
diharapkan stakeholder utama perusahaan.
•
• Struktur capital dibangun berdasarkan strategi perusahaan untuk mencapai target
tertentu dimasa yang dating. Startegi optimis harus didukung oleh struktur yang
mendukung struktur organisasi yang efektif, system informasi yang mutakhir, budaya
organisasi yang kuat, filosofi manajemen yang mendukung nilai perusahaan yang
didukung oleh ketersediaan intellectual capital yang mamadai. Berbeda dengan
perusahaan yang memilih strategi mencapai nilai perusahaan yang moderat atau
pesimis, maka struktur capital lebih simple dibanding strategi nilai perusahaan yang
optimis, seperti Digambarkan berikut ini.
30. Relationship capital
Relationship capital adalah hubungan yang harmonis yang dimiliki oleh
perusahaan dengan para mitranya, baik dari pemasok yang andal dan
berkualitas, pelanggan yang loyal, hubungan dengan pemerintah maupun
dengan masyarakat sekitar (Stewart, 1998; Sveiby, 1997; Bontis, 2000;
dalam Sawarjuno dan Kadir, 2003).
Manajemen perusahaan dapat mencapai sasaran yang ditargetkan oleh
pemegang saham, sangat ditentukan oleh kemampuan membangun relasi
yang kuat dengan pihak yang terkait dengan bisnis. Implementasi konsep
7P harus dikembangkan untuk mencapai level nilai perusahaan yang
diharapka.
32. Business model
Bisnis merupakan sebuah sitem terbuka (Open System) artinya Bisnis sendiri tidak terlepas dari
pengaruh lingkungan yang bersifat tidak pasti dan sulit diprediksi.
Business model berbasis environment adalah suatu model bisnis yang dirancang dan di
implementasikan dengan memperhatikan lingkungan dunia usaha. Pemahaman lingkungan berguna
dalam menghadapi kelemahan lingkungan internal organisasi, ancaman lingkungan eksternal,
kekuatan lingkungan internal organisasi dan peluang lingkungan eksternal, sehingga dapat
memberi informasi agar nilai perusahaan dapat dicapai sesuai yang ditargetkan manajemen
perusahaan.
Business Model ini adalah mempelajari dan menganalisis bisnis dari berbagai aspek dari lingkunga
dunia usaha tersebut, terutama terkait market forces, industry forces, key trends, dan
macroeconomic forces.
Lingkungan dunia usaha terdiri dari lingkungan internal organisasi, lingkungan industry dan
lingkungan makro seperti digambarkan berikut ini.
34. Business model
Isu lingkungan dunia usaha yang banyak mempengaruhi nilai
perusahaan adalah revolusi industry 4.0 yang merupakan merupakan
integrasi antara dunia internet atau online dengan dunia usaha atau
produksi dalam industri.
Artinya, semua proses produksi ditopang dengan internet, sehingga
menciptakan efisiensi operasi yang optimal.
35. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Intellectual capital penting pernannya dalam meningkatkan nilai corporasi atau perusahaan.
Intelectual capital sebagai keseluruhan komponen yang dibentuk oleh human capital, struktur capital,
relationship capital, business model, dan spiritual capital
Faktor environment mempengaruhi pemilihan strategi dan kebijakan intellectual capital.
Strategi dan kebijakan dalam perencanaan dan pengembangan intellectual capital mempengaruhi level nilai
perusahaan.
Nilai perusahaan diukur berdasarkan level capaian score marginal (SMg), dimana SMg=1 menunjukkan
kondisi operasional terbaik yang dicapai oleh perusahaan.
SARAN
Kajian intellectual capital dan nilai perusahaan ini dapat ditingkatkan menjadi suatu penelitian dengan
menggunakan data sekunder, sehingga dapat diukur dan dianalisis secara kuantitatif.