SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kenyataan
ini dapat dilihat dari kondisi sosio kultural maupun geografis yang begitu beragam
dan luas. Tidak hanya beragam suku, etnis, bahasa dan budaya, melainkan juga
beragam agama dan kepercayaan. Semua terpadu dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Maka bagi masyarakat Indonesia, prinsip toleransi dan
kebebasan bukanlah menjadi suatu hal yang baru lagi. Nenek moyang bangsa ini
sejak dahulu bahkan sudah mengenalkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
meskipun berbeda beda tetapi tetap satu. Semboyan ini tentunya sangat relevan
dengan kondisi riil bangsa Indonesia yang memiliki tingkat pluralitas yang sangat
tinggi serta majmuk.
Namun dalam beberapa tahun terahir warna keberagamaan yang khas di
masyarakat Indonesia tengah menghadapi guncangan hebat dengan kehadiran
fenomena radikalisme agama yang beberapa tahun ini sering muncul. Agama
seharusnya dapat menjadi pendorong bagi ummat manusia untuk selalu
menegakkan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh ummat di
bumi ini. Tetapi dalam beberapa hal justru agama malah menjadi sumber konflik
ketika ia dipandang oleh penganutnya sebagaii kebenaran mutlak yang harus
disebarluaskan kepada umat lain di luar kelompoknya. Bahkan tidak jarang
dilakukan dengan pemaksaan dan kekerasan.
Truth claim (klaim kebenaran) yang berlebihan dan keinginan untuk
menyebarkan kebenaran kepada orang lain dengan segala cara dengan
menganggap bahwa hanya pemahamannyalah yang paling benar, sehingga
kelompok lain yang tidak sepaham dianggap salah, menyimpang, sesat, dan kafir.
Gerakan Islam radikal (Islam garis keras) seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI), Laskar Jihad, Majlis mujahidin Indonesia (MMI), Front
Pembela Islam (FPI) dan beberapa kelompok garis keras lain yang beranggapan
bahwa pemahaman keagamaan yang dianut mayoritas umat Islam di Indonesia
2
dinilai bukan merupakan pemahaman yang benar karena berbeda dengan Islam
yang ideal yaitu Islam yang dicontohkan oleh Salaf alShalih. Keunikan ekspresi
keberislaman masyarakat Indonesia dicerca sebagai ”kejahiliyahan modern” yang
jauh dari Islam yang benar, otentik dan asli. Otentisitas (al shalah) Islam hilang
ketika ia telah dicampuri oleh unsur luar. Islam Indonesia kehilangan nilai
keasliannya semenjak ia mengakomodasi dan beralkulturasi dengan budaya dan
sistem sosial politik lokal. Masuknya budaya lokal dalam ajaran Islam sering
dipandang bid’ah atau khurafat. Oleh karena itu Islam Indonesia harus kembali
kepada nilai-nilai puritanisasi dan pemurnian. Dalam bernegara gerakan ini juga
mengusung tema tentang Khilafah Islamiyah atau pemberlakuan (formalisasi)
Syariat Islam kedalam sistem kenegaraan. Jelas keadaan ini akan merusak
keberadaan dan eksistensi NKRI sebagai sebuah negara kesatuan yang majmuk.
Ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang kemudian disingkat ASWAJA
oleh kaum Nahdliyyin (NU) dianggap sesuai dan pas dengan Islam Indonesia.
Karena didalamnya terdapat prinsip-prinsip atau nilai-nilai Tasamuh (toleran) dan
I’tidal (tegak lurus) Seperti apa yang pernah disampaikan oleh KH. Said aqil Siraj.
Serta adaptif terhadap tradisi lokal masyarakat Indonesia dengan semboyan Al-
muhafadhoh ala al qodim al-sholih wa al-akhdzu bi al jadid al ashlah (Menjaga
tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Saja Yang Dimaksud Dasar-Dasar Sikap Tasamuh?
2. Apa Saja Yang Dimaksud Dengan Hakikat Sikap Tasamuh?
3. Apa Saja Yang Dimaksud Dasar-Dasar Sikap I’tidal?
4. Apa Saja Yang Dimaksud Dengan Hakikat Sikap I’tidal?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Apa Saja Dasar-Dasar Sikap Tasamuh.
2. Mengetahui Apa Saja Hakikat Sikap Tasamuh.
3. Mengetahui Apa Saja Dasar-Dasar Sikap I’itidal.
4. Mengetahui Apa Saja Hakikat Sikap I’tidal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar-Dasar Sikap Tasamuh
A. Sejarah Tasamuh (Toleransi)
Di masa kegemilangan peradaban Islam, bisa kita lihat Islam adalah agama
paling toleran. Pada masa Kekhalifahan Umar, Gubernur Mesir Amr bin Ash
menggusur rumah seorang Yahudi secara paksa. Kemudian Kholifah Umar bin
Khattab memperingatkan gubernurnya agar menghentikan kedzaliman tersebut
setelah si Yahudi melaporkan tindakan Amr bin Ash kepada khalifah.
Dalam sebuah kisah yang tak kalah masyhurnya, Ali bin Abi Thalib yang
pada saat itu menjabat khalifah dikalahkan oleh seorang Yahudi dalam sebuah
sengketa di pengadilan. Sang qadhi (hakim) memutuskan bahwa baju besi yang
sebenarnya milik Kholifah Ali, menjadi hak milik Yahudi yang dituduhnya
mencuri.
Islam dengan syariahnya yang sempurna sudah terbukti mampu
mewujudkan negara yang aman, damai dan tenteram. Sebagaimana pada masa
kegemilangannya dahulu, selama 13 abad mampu menjaga stabilitas keamanan
dalam negeri, meski menaungi berbagai ras, suku bahkan agama.
Pada masa Umar hin Khattab, Palestina yang sejak dahulu didiami Yahudi
dan Nashrani yang sering berkonflik, justru menjadi tenteram dan damai dalam
kekuasaan kekhalifahan Umar bin Khattab. Bahkan di masa perang Salib, warga
negara khilafah (baca : kafir dzimmi) yang beragama nashrani, juga druze
mereka berada dalam barisan pasukan kekhilafahan melawan Tentara Salib.
B. Definisi Tasamuh (Toleransi)
Secara etimologi, kata “tasāmuḥ ” berasal dari bahasa Arab ‫ح‬ yang artinya
berlapang dada, toleransi. Tasāmuḥ merupakan kalimat isim, dengan bentuk
madly dan mudlori‟nya (‫ت‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫،ح‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫)ح‬ yang artinya toleransi. Kata tasāmuḥ
di dalam lisān al-Arāb dengan bentuk derivasinya seperti samāh, samahāh,
musāmahah yang identik dengan arti kemurahan hati, pengampunan,
kemudahan, dan perdamaian. Tasāmuh secara etimologis adalah mentoleransi
4
atau menerima perkara secara ringan. Secara terminologis berarti menoleransi
atau menerima perbedaan dengan ringan hati.
Menurut Badawi bahwa tasāmuḥ (toleransi) adalah pendirian atau sikap
yang termanifestasikan pada kesediaan untuk menerima berbagai pandangan dan
pendirian yang beranekaragam, meskipun tidak sependapat dengannya. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa tasāmuḥ (toleransi) ini, erat kaitannya dengan masalah
kebebasan atau kemerdekaan hak asasi manusia dan tata kehidupan
bermasyarakat, sehingga mengizinkan berlapang dada terhadap adanya
perbedaan pendapat dan keyakinan dari setiap individu. Orang yang bersifat
tasāmu ḥ akan menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda
dengan pendiriannya.
Pada umumnya, istilah tasāmuḥ atau toleransi diartikan sebagai pemberian
kebebasan kepada sesama manusia atau sesama warga masyarakat untuk
menjalankan keyakinannya, atau mengatur kehidupannya dan menentukan
nasibnya masing-masing, selama didalam menjalankan dan menentukan
sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas
terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat. Toleransi yang dalam
bahasa Arab disebut altasāmu ḥ sesungguhnya merupakan salah satu diantara
sekian ajaran inti dalam Islam. Toleransi sejajar dengan ajaran fundamental yang
lain seperti kasih (rahmah), kebijaksanaan (hikmah), kemaslahatan universal
(mashlahah „ammah), keadilan („adl).
2.2 Hakikat Sikap Tasamuh (Toleransi)
A. Dalil Tasamuh (Toleransi)
Dalam beberapa keterangan di bawah ini juga dijelaskan bahwa sebagai
orang yang beriman kita harus bisa menjadi orang-orang yang senantiasa
melakukan perbuatan baik dan tidak saling membenci satu sama lain. Baik itu
yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadits.
َ‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٰٰٓ‫ي‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬ْ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ِْل‬‫ا‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ‫اْل‬ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َّ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫ا‬ ِِۗ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬ََ ْ‫ي‬ََ ْ‫م‬ُ‫ك‬
َ ٰ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ِۗ‫م‬َُ ُ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ ِ‫د‬ْ‫ي‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫م‬ُ‫د‬ْ‫ي‬ َِ ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬
5
َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫ِۗو‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ض‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫ًل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬َ‫ن‬َ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫م‬ َِ ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ْل‬ َ‫ِۗو‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫د‬‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ص‬‫ا‬‫م‬ ْ‫و‬ََ ُ‫ن‬ٰ‫ا‬
َ‫ا‬‫د‬ ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ْ‫ُّو‬‫د‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ْل‬َ‫و‬ ۖ‫ى‬ ٰ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫و‬ َِ ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ ْْۘ‫ُو‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ِ‫ام‬ََ َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬
ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ َ ٰ‫اّلل‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ِۗ َ ٰ‫اّلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ۖو‬ ِ‫ان‬َ‫ْو‬‫د‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬ِ ْ‫اْل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬
orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan
bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.Wahai orang-orang yang
beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan
(melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu
(hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan
jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka
mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah
menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai
kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (Al-Maidah:ayat 2)
Hadis tentang toleransi
1. Tidak menggangu ketenangan tetangga, Rasulullah SAW bersabda :
‫من‬ ‫يأ‬ ‫ْل‬ ‫ل‬ ‫َا‬ ‫هللا‬ ‫ل‬ ‫رسو‬ ‫يا‬ ‫ومن‬ ‫َبل‬ ‫يؤمن‬ ‫ْل‬ ‫وهللا‬ ‫يؤمن‬ ‫ْل‬ ‫وهللا‬ ‫يؤمن‬ ‫ْل‬ ‫هللا‬ ‫و‬
)‫البخارى‬ ‫(رواه‬ ‫جاربوائقه‬
Artinya : Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak beriman, Demi
Allah tidak beriman,. Saat itu beliau ditanya “ Ya Rasullah siapakah yang
tidak beriman itu “Rasulullah saw Bersabda ‘(yakni) orang yang tetangganya
tidak merasa nyaman karena gangguannya. (H.R. Bukhori) Hadits
tersebut menjelaskan bahwa pengakuan iman seseorang tidak sempurna
apabila masih.
6
2. Tidak melarang tetangga apabila ingin memanam pohon dibatas kebunnya
Rasulullah saw
Bersabda :
‫ل‬‫ره‬ ‫جا‬ ‫ر‬ ‫جا‬ ‫يمنع‬ ‫ا‬)‫البخار‬ ‫(رواه‬ ‫جداره‬ ‫فى‬ ‫خشه‬ ‫يغ َز‬ ‫ان‬
Artinya : Janganlah seorang tetangga melarang tetangganya apabila
ia ingin menanam pohon dibatas kebunnya. (H.R. Bukhari)
3. Menyukai sesuatu untuk tetangganya, sebagaimana ia suka untuk dirinya
sendiri.
‫لنفسه‬ ‫يحب‬ ‫ما‬ ‫خيه‬ ‫ْل‬ ‫َال‬ ‫او‬ ‫لجاره‬ ‫يحب‬ ‫حتى‬ ‫عبد‬ ‫يؤمن‬ ‫بيدهًل‬ ‫نفسي‬ ‫والذي‬
)‫مسلم‬ ‫(رواه‬
Artinya : Demi Dzat yang aku berada di dalam kekuasannya,
tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai buat tetangganya atau
saudara sesuatu yang ia sukai buat dirinya sendiri (H.R. Muslim).
B. Contoh Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Mengembangkan sikap tenggang rasa
Sebagai makhluk sosial kita harus mengembangan sikap tenggang rasa
dengan sesama manusia. Tidak diperbolehkan saling berburuk sangka, saling
menjelekan dan lain sebagainya.
2. Gemar melakukan kegiatan sosial
Barang siapa yang melapangkan kehidupan dunia orang mukim, maka
Allah akan melapangkan kehidupan orang itu di hari kiamat. Dan barang siapa
yang meringankan kesusahan orang yang dalam kesusahan, Allah akan
menghilangkan kesusahan orang itu di dunia dan akhirat. (HR. Muslim).
Dalam lingkungan bertetangga kita tidak bisa hidup sendiri, kita juga saling
membutuhkan, tolong-menolong sesama tetangga misalnya kerja bakti,
membuat pos ronda, arisan, menjenguk orang sakit, itu adalah salah satu
kegiatan sosial yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
7
3. Saling Menghormati
Setiap manusia haruslah saling menghargai dan menghormati sesama
manusia memberikan senyum, sapa itu adalah sebagian kecil kita menghormati
sesama manusia. "Bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi
orang muda di antara kami dan tidak menghormati orang yang tua." (HR. At-
Tirmidzy, dishahihkan Syeikh Al-Albany)
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
Sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah masyarakat, kita juga
tidak dibenarkan berbuat semena-mena terhadap orang lain sekalipun kita
dapat melakukannya. "Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhdap suatu
kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil (semena-mena). Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan takwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-
Maidah: 8)
5. Toleransi terhadap warga non muslim
Toleransi ini artinya kita harus saling menghormati, menolong, dan
melakukan kegiatan sosial di lingkungan masyarakat bersama. Bukan
mengikuti ritual agama non muslim tersebut.
2.3 Dasar- Dasar Sikap I’tidal (tegak lurus)
A. Pengertian I’tidal
I’tidal merupakan sikap adil, jujur, dan apa adanya. Ahlussunnah wal-
Jama’ah selalu menegakkan dan menjalankan keadilan kepada siapapun,
dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun berdasarkan pertimbangan
kemaslahatan bersama. Dengan sikap I’tidal diharapkan terwujudnya,
kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran sesuai dengan dasar Indonesia,
Pancasila. Sehingga pada gilirannya akan tercipta masyarakat yang adil dan
makmur. Sikap ini merupakan sebuah kewajiban dari ajaran syari’at Islam.
8
2.4 Hakikat Sikap I’tidal
A. Dalil I’tidal (Tegak Lurus)
. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫م‬ْ‫و‬ََ ُ‫َآن‬‫ن‬َ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫م‬ َِ ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ْل‬َ‫و‬ ِ‫ط‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬ ِ ِ‫ّلل‬ َ‫ين‬ِ‫ام‬ َّ‫و‬ََ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ت‬ َّ‫ْل‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ع‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ َ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫اّلل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ت‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ب‬ ََ ََْ‫أ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ع‬‫ا‬
Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-
orang yang tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur
kebenaran) yang adil. Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum
menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat adillah karena keadilan itu lebih
mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, karena
sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS al-Maidah: 8)
B. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Guru mendidik siswa untuk senantiasa sabar (tabah). Sabar dalam
menjalankan perintah-perintah Allah, dalam menjauhi segala larangan-Nya
dan dalam menerima segala percobaan yang ditimpakannya pada diri, guru
memotivasi untuk terus bersabar Allah memberikan kabar gembira dengan
dipenuhi pahala yang tiada hitungannya karena banyaknya. Bersabar itu
sangat ditekankan untuk semua manusia, apalagi waktu mendapatkan
musibah, dengan bersabar Allah akan memberikan pahala yang berlipat
ganda.
2. Guru mendidik siswa untuk senantiasa tawakal (menyerahkan diri) kepada
Allah. Tawakal tempatnya didalam hati, dan timbulnya gerak dalam
perbuatan tidak mengubah tawakkal 113 yang terdapat dalam hati itu, guru
memotivasi pada siswa tentang tawakal yang benar adalah menyerahkan
diri kepada Allah sesudah berusaha yang berwujud jika dibacakan ayat-
ayatnya akan bertambahlah keimanan mereka dan akan semakin
bertawakal kepada Allah.
3. Guru mendidik siswa untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. Bersyukur
yaitu manusia mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang
9
telah diperolehnya. Guru memotivasi siswa bersyukur kepada Allah
memberitahukan hikmah bersyukur yaitu orang akan mudah bahagia dari
pada orang yang tidak bersyukur, hati tenang dan karena bisa mengontrol
keinginan dan merasa puas dan rela dengan yang Allah berikan kepadanya
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran makalah diatas maka, penulis dapat
menyimpulkan bahwaIslam mengajarkan pada manusia untuk bersikap adil
terhadap sesama manusia, tidak membedakan antara satu sama lain bahkan tidak
membedakan atas dasar kesenjangan sosial. Berdasarkan Al-quran, Islam
menganjurkan manusia untuk selalu menegakkan kebenaran dan berlaku adil
termasuk dengan orang yang memiliki kebencian terhadap seseorang. Peran
apoteker apoteker yang mempunyai karakter. Al I’tidal mampu membawa dirinya
untuk selalu mengambil jalan tengah dan tidak condong kanan dan kiri dalam
bertindak. Sikap seperti ini yang sangat dibutuhkan dan sangat penting dimiliki
oleh seorang apoteker dalam melayani pasien sesuai dengan kebutuhannya
3.2 Saran
Toleransi sebagai salah satu kunci untuk mewujudkan hal tersebut perlu
mendapatkan perhatian yang lebih, agar terciptanya Negara yang terhindar dari
perpecahan, menerima adanya perbedaan serta mencintai silaturrahmi.. Toleransi
dalam Islam adalah otentik. Artinya tidak asing lagi dan bahkan mengeksistensi
sejak Islam itu ada. Maka teori toleransi di dalam Islam harus diimplementasikan
dan dipraktikkan secara konsisten.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2016/10/05/102092/tasamuh-
ala-islam-vs-toleransi-barat.html
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (selanjutnya ditulis
Depdikbud RI).. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Edisi ke-2. Cet. Ke-1. 1991.
http://1artikelislam.blogspot.com/2012/10/TOLERANSI-DALAM-ISLAM-
KEBEBASAN-BERAGAMA.html (02, Januari 2020:17.52)
http://masjidnh.blogspot.com/2012/09/sampang-dan-toleransi-dlam-islam.html (4
Januari 2020:13.44)
http://nunung-kyeopta.blogspot.com/2012/04/toleransi-umat-beragama-dalam-
islam.html (3 Januari 2020:15.56)
Jamaluddin Muhammad bin Mukram Ibn al-Mandzur, Lisân al-‘Arab, Beirut: Dar
Shadir. Cet. ke-1. Jilid 7. tt.
Malik Salman, Abdul. al-Tasâmuh Tijâh al-Aqaliyyât ka Dharûratin li al-Nahdhah.
Kairo: The International Institute of Islamic Thought.1993.
Warson Munawwir, Ahmad. Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap.
Surabaya: Pustaka Progresif. Edisi ke-2. Cet. Ke-14.1997.

More Related Content

What's hot

Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuLinda Rosita
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptJimatul Arrobi
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjilahmad sururi
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamRendra Fahrurrozie
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhfriskacaca
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptxMuhammadYusro1
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiadaffi90
 
Iptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamIptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamMoch Hafidz Ftr
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamRomza Baher
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerMOH. SHOFI'I
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amalRizqy Putra
 
Materi training HMI
Materi training HMIMateri training HMI
Materi training HMIrozak20
 

What's hot (20)

Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia baku
 
Aristoteles
AristotelesAristoteles
Aristoteles
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
 
Moderasi beragama
Moderasi beragamaModerasi beragama
Moderasi beragama
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusia
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Iptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamIptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islam
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populer
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Materi training HMI
Materi training HMIMateri training HMI
Materi training HMI
 
Raja’
Raja’Raja’
Raja’
 

Similar to Makalah agama Tasamuh dan i'tidal

Presentasi agama tasamuh dan i'tidal
Presentasi agama tasamuh dan i'tidalPresentasi agama tasamuh dan i'tidal
Presentasi agama tasamuh dan i'tidalAlfiseptina
 
Agama Islam : Akhlak Terpuji
Agama Islam : Akhlak TerpujiAgama Islam : Akhlak Terpuji
Agama Islam : Akhlak TerpujiMaya Hadiyuni
 
Tugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakatTugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakatHaniatur Rohmah
 
Akhlak sosial
Akhlak sosialAkhlak sosial
Akhlak sosialYuliana
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxjoharulfathoni
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxAbdurRozaq20
 
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptxIslam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptxWiratnoaaykpn
 
Teras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralismeTeras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralismeKamsul Khusairi
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamHar Tono
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamIzzat Najmi
 

Similar to Makalah agama Tasamuh dan i'tidal (20)

Presentasi agama tasamuh dan i'tidal
Presentasi agama tasamuh dan i'tidalPresentasi agama tasamuh dan i'tidal
Presentasi agama tasamuh dan i'tidal
 
Rukun al fahmu pt 2
Rukun al fahmu pt 2Rukun al fahmu pt 2
Rukun al fahmu pt 2
 
Agama Islam : Akhlak Terpuji
Agama Islam : Akhlak TerpujiAgama Islam : Akhlak Terpuji
Agama Islam : Akhlak Terpuji
 
Tugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakatTugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakat
 
Pluralisme
PluralismePluralisme
Pluralisme
 
kerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragamakerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragama
 
Akhlak sosial
Akhlak sosialAkhlak sosial
Akhlak sosial
 
Bab II.docx
Bab II.docxBab II.docx
Bab II.docx
 
Kepelbagaian budaya
Kepelbagaian budayaKepelbagaian budaya
Kepelbagaian budaya
 
Modul 9 kb 4
Modul 9 kb 4Modul 9 kb 4
Modul 9 kb 4
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
 
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptxIslam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
 
Teras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralismeTeras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralisme
 
Bab II.pdf
Bab II.pdfBab II.pdf
Bab II.pdf
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islam
 
Pluralisme agama
Pluralisme agamaPluralisme agama
Pluralisme agama
 

More from Alfiseptina

Iman kepada kitab allah kelompok 1
Iman kepada kitab allah kelompok 1 Iman kepada kitab allah kelompok 1
Iman kepada kitab allah kelompok 1 Alfiseptina
 
Pai iman kepada kitab allah kelompok 1
Pai iman  kepada kitab allah kelompok 1Pai iman  kepada kitab allah kelompok 1
Pai iman kepada kitab allah kelompok 1Alfiseptina
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Alfiseptina
 
Pai hidayah KELOMPOK 1
Pai hidayah KELOMPOK 1 Pai hidayah KELOMPOK 1
Pai hidayah KELOMPOK 1 Alfiseptina
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHPEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHAlfiseptina
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)Alfiseptina
 

More from Alfiseptina (6)

Iman kepada kitab allah kelompok 1
Iman kepada kitab allah kelompok 1 Iman kepada kitab allah kelompok 1
Iman kepada kitab allah kelompok 1
 
Pai iman kepada kitab allah kelompok 1
Pai iman  kepada kitab allah kelompok 1Pai iman  kepada kitab allah kelompok 1
Pai iman kepada kitab allah kelompok 1
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1
 
Pai hidayah KELOMPOK 1
Pai hidayah KELOMPOK 1 Pai hidayah KELOMPOK 1
Pai hidayah KELOMPOK 1
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHPEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)
 

Recently uploaded

algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 

Recently uploaded (20)

algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 

Makalah agama Tasamuh dan i'tidal

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Tidak hanya beragam suku, etnis, bahasa dan budaya, melainkan juga beragam agama dan kepercayaan. Semua terpadu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka bagi masyarakat Indonesia, prinsip toleransi dan kebebasan bukanlah menjadi suatu hal yang baru lagi. Nenek moyang bangsa ini sejak dahulu bahkan sudah mengenalkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda beda tetapi tetap satu. Semboyan ini tentunya sangat relevan dengan kondisi riil bangsa Indonesia yang memiliki tingkat pluralitas yang sangat tinggi serta majmuk. Namun dalam beberapa tahun terahir warna keberagamaan yang khas di masyarakat Indonesia tengah menghadapi guncangan hebat dengan kehadiran fenomena radikalisme agama yang beberapa tahun ini sering muncul. Agama seharusnya dapat menjadi pendorong bagi ummat manusia untuk selalu menegakkan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh ummat di bumi ini. Tetapi dalam beberapa hal justru agama malah menjadi sumber konflik ketika ia dipandang oleh penganutnya sebagaii kebenaran mutlak yang harus disebarluaskan kepada umat lain di luar kelompoknya. Bahkan tidak jarang dilakukan dengan pemaksaan dan kekerasan. Truth claim (klaim kebenaran) yang berlebihan dan keinginan untuk menyebarkan kebenaran kepada orang lain dengan segala cara dengan menganggap bahwa hanya pemahamannyalah yang paling benar, sehingga kelompok lain yang tidak sepaham dianggap salah, menyimpang, sesat, dan kafir. Gerakan Islam radikal (Islam garis keras) seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Laskar Jihad, Majlis mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa kelompok garis keras lain yang beranggapan bahwa pemahaman keagamaan yang dianut mayoritas umat Islam di Indonesia
  • 2. 2 dinilai bukan merupakan pemahaman yang benar karena berbeda dengan Islam yang ideal yaitu Islam yang dicontohkan oleh Salaf alShalih. Keunikan ekspresi keberislaman masyarakat Indonesia dicerca sebagai ”kejahiliyahan modern” yang jauh dari Islam yang benar, otentik dan asli. Otentisitas (al shalah) Islam hilang ketika ia telah dicampuri oleh unsur luar. Islam Indonesia kehilangan nilai keasliannya semenjak ia mengakomodasi dan beralkulturasi dengan budaya dan sistem sosial politik lokal. Masuknya budaya lokal dalam ajaran Islam sering dipandang bid’ah atau khurafat. Oleh karena itu Islam Indonesia harus kembali kepada nilai-nilai puritanisasi dan pemurnian. Dalam bernegara gerakan ini juga mengusung tema tentang Khilafah Islamiyah atau pemberlakuan (formalisasi) Syariat Islam kedalam sistem kenegaraan. Jelas keadaan ini akan merusak keberadaan dan eksistensi NKRI sebagai sebuah negara kesatuan yang majmuk. Ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang kemudian disingkat ASWAJA oleh kaum Nahdliyyin (NU) dianggap sesuai dan pas dengan Islam Indonesia. Karena didalamnya terdapat prinsip-prinsip atau nilai-nilai Tasamuh (toleran) dan I’tidal (tegak lurus) Seperti apa yang pernah disampaikan oleh KH. Said aqil Siraj. Serta adaptif terhadap tradisi lokal masyarakat Indonesia dengan semboyan Al- muhafadhoh ala al qodim al-sholih wa al-akhdzu bi al jadid al ashlah (Menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Saja Yang Dimaksud Dasar-Dasar Sikap Tasamuh? 2. Apa Saja Yang Dimaksud Dengan Hakikat Sikap Tasamuh? 3. Apa Saja Yang Dimaksud Dasar-Dasar Sikap I’tidal? 4. Apa Saja Yang Dimaksud Dengan Hakikat Sikap I’tidal? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui Apa Saja Dasar-Dasar Sikap Tasamuh. 2. Mengetahui Apa Saja Hakikat Sikap Tasamuh. 3. Mengetahui Apa Saja Dasar-Dasar Sikap I’itidal. 4. Mengetahui Apa Saja Hakikat Sikap I’tidal.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Dasar-Dasar Sikap Tasamuh A. Sejarah Tasamuh (Toleransi) Di masa kegemilangan peradaban Islam, bisa kita lihat Islam adalah agama paling toleran. Pada masa Kekhalifahan Umar, Gubernur Mesir Amr bin Ash menggusur rumah seorang Yahudi secara paksa. Kemudian Kholifah Umar bin Khattab memperingatkan gubernurnya agar menghentikan kedzaliman tersebut setelah si Yahudi melaporkan tindakan Amr bin Ash kepada khalifah. Dalam sebuah kisah yang tak kalah masyhurnya, Ali bin Abi Thalib yang pada saat itu menjabat khalifah dikalahkan oleh seorang Yahudi dalam sebuah sengketa di pengadilan. Sang qadhi (hakim) memutuskan bahwa baju besi yang sebenarnya milik Kholifah Ali, menjadi hak milik Yahudi yang dituduhnya mencuri. Islam dengan syariahnya yang sempurna sudah terbukti mampu mewujudkan negara yang aman, damai dan tenteram. Sebagaimana pada masa kegemilangannya dahulu, selama 13 abad mampu menjaga stabilitas keamanan dalam negeri, meski menaungi berbagai ras, suku bahkan agama. Pada masa Umar hin Khattab, Palestina yang sejak dahulu didiami Yahudi dan Nashrani yang sering berkonflik, justru menjadi tenteram dan damai dalam kekuasaan kekhalifahan Umar bin Khattab. Bahkan di masa perang Salib, warga negara khilafah (baca : kafir dzimmi) yang beragama nashrani, juga druze mereka berada dalam barisan pasukan kekhilafahan melawan Tentara Salib. B. Definisi Tasamuh (Toleransi) Secara etimologi, kata “tasāmuḥ ” berasal dari bahasa Arab ‫ح‬ yang artinya berlapang dada, toleransi. Tasāmuḥ merupakan kalimat isim, dengan bentuk madly dan mudlori‟nya (‫ت‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫،ح‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫)ح‬ yang artinya toleransi. Kata tasāmuḥ di dalam lisān al-Arāb dengan bentuk derivasinya seperti samāh, samahāh, musāmahah yang identik dengan arti kemurahan hati, pengampunan, kemudahan, dan perdamaian. Tasāmuh secara etimologis adalah mentoleransi
  • 4. 4 atau menerima perkara secara ringan. Secara terminologis berarti menoleransi atau menerima perbedaan dengan ringan hati. Menurut Badawi bahwa tasāmuḥ (toleransi) adalah pendirian atau sikap yang termanifestasikan pada kesediaan untuk menerima berbagai pandangan dan pendirian yang beranekaragam, meskipun tidak sependapat dengannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tasāmuḥ (toleransi) ini, erat kaitannya dengan masalah kebebasan atau kemerdekaan hak asasi manusia dan tata kehidupan bermasyarakat, sehingga mengizinkan berlapang dada terhadap adanya perbedaan pendapat dan keyakinan dari setiap individu. Orang yang bersifat tasāmu ḥ akan menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya. Pada umumnya, istilah tasāmuḥ atau toleransi diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya, atau mengatur kehidupannya dan menentukan nasibnya masing-masing, selama didalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat. Toleransi yang dalam bahasa Arab disebut altasāmu ḥ sesungguhnya merupakan salah satu diantara sekian ajaran inti dalam Islam. Toleransi sejajar dengan ajaran fundamental yang lain seperti kasih (rahmah), kebijaksanaan (hikmah), kemaslahatan universal (mashlahah „ammah), keadilan („adl). 2.2 Hakikat Sikap Tasamuh (Toleransi) A. Dalil Tasamuh (Toleransi) Dalam beberapa keterangan di bawah ini juga dijelaskan bahwa sebagai orang yang beriman kita harus bisa menjadi orang-orang yang senantiasa melakukan perbuatan baik dan tidak saling membenci satu sama lain. Baik itu yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadits. َ‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٰٰٓ‫ي‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬ْ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ِْل‬‫ا‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ‫اْل‬ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َّ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫ا‬ ِِۗ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬ََ ْ‫ي‬ََ ْ‫م‬ُ‫ك‬ َ ٰ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ِۗ‫م‬َُ ُ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ ِ‫د‬ْ‫ي‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫م‬ُ‫د‬ْ‫ي‬ َِ ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬
  • 5. 5 َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫ِۗو‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ض‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫ًل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬َ‫ن‬َ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫م‬ َِ ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ْل‬ َ‫ِۗو‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫د‬‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ص‬‫ا‬‫م‬ ْ‫و‬ََ ُ‫ن‬ٰ‫ا‬ َ‫ا‬‫د‬ ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ْ‫ُّو‬‫د‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ْل‬َ‫و‬ ۖ‫ى‬ ٰ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫و‬ َِ ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ ْْۘ‫ُو‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ِ‫ام‬ََ َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ َ ٰ‫اّلل‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ِۗ َ ٰ‫اّلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ۖو‬ ِ‫ان‬َ‫ْو‬‫د‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬ِ ْ‫اْل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (Al-Maidah:ayat 2) Hadis tentang toleransi 1. Tidak menggangu ketenangan tetangga, Rasulullah SAW bersabda : ‫من‬ ‫يأ‬ ‫ْل‬ ‫ل‬ ‫َا‬ ‫هللا‬ ‫ل‬ ‫رسو‬ ‫يا‬ ‫ومن‬ ‫َبل‬ ‫يؤمن‬ ‫ْل‬ ‫وهللا‬ ‫يؤمن‬ ‫ْل‬ ‫وهللا‬ ‫يؤمن‬ ‫ْل‬ ‫هللا‬ ‫و‬ )‫البخارى‬ ‫(رواه‬ ‫جاربوائقه‬ Artinya : Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak beriman,. Saat itu beliau ditanya “ Ya Rasullah siapakah yang tidak beriman itu “Rasulullah saw Bersabda ‘(yakni) orang yang tetangganya tidak merasa nyaman karena gangguannya. (H.R. Bukhori) Hadits tersebut menjelaskan bahwa pengakuan iman seseorang tidak sempurna apabila masih.
  • 6. 6 2. Tidak melarang tetangga apabila ingin memanam pohon dibatas kebunnya Rasulullah saw Bersabda : ‫ل‬‫ره‬ ‫جا‬ ‫ر‬ ‫جا‬ ‫يمنع‬ ‫ا‬)‫البخار‬ ‫(رواه‬ ‫جداره‬ ‫فى‬ ‫خشه‬ ‫يغ َز‬ ‫ان‬ Artinya : Janganlah seorang tetangga melarang tetangganya apabila ia ingin menanam pohon dibatas kebunnya. (H.R. Bukhari) 3. Menyukai sesuatu untuk tetangganya, sebagaimana ia suka untuk dirinya sendiri. ‫لنفسه‬ ‫يحب‬ ‫ما‬ ‫خيه‬ ‫ْل‬ ‫َال‬ ‫او‬ ‫لجاره‬ ‫يحب‬ ‫حتى‬ ‫عبد‬ ‫يؤمن‬ ‫بيدهًل‬ ‫نفسي‬ ‫والذي‬ )‫مسلم‬ ‫(رواه‬ Artinya : Demi Dzat yang aku berada di dalam kekuasannya, tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai buat tetangganya atau saudara sesuatu yang ia sukai buat dirinya sendiri (H.R. Muslim). B. Contoh Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Mengembangkan sikap tenggang rasa Sebagai makhluk sosial kita harus mengembangan sikap tenggang rasa dengan sesama manusia. Tidak diperbolehkan saling berburuk sangka, saling menjelekan dan lain sebagainya. 2. Gemar melakukan kegiatan sosial Barang siapa yang melapangkan kehidupan dunia orang mukim, maka Allah akan melapangkan kehidupan orang itu di hari kiamat. Dan barang siapa yang meringankan kesusahan orang yang dalam kesusahan, Allah akan menghilangkan kesusahan orang itu di dunia dan akhirat. (HR. Muslim). Dalam lingkungan bertetangga kita tidak bisa hidup sendiri, kita juga saling membutuhkan, tolong-menolong sesama tetangga misalnya kerja bakti, membuat pos ronda, arisan, menjenguk orang sakit, itu adalah salah satu kegiatan sosial yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 7. 7 3. Saling Menghormati Setiap manusia haruslah saling menghargai dan menghormati sesama manusia memberikan senyum, sapa itu adalah sebagian kecil kita menghormati sesama manusia. "Bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang muda di antara kami dan tidak menghormati orang yang tua." (HR. At- Tirmidzy, dishahihkan Syeikh Al-Albany) 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain Sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah masyarakat, kita juga tidak dibenarkan berbuat semena-mena terhadap orang lain sekalipun kita dapat melakukannya. "Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhdap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil (semena-mena). Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan takwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al- Maidah: 8) 5. Toleransi terhadap warga non muslim Toleransi ini artinya kita harus saling menghormati, menolong, dan melakukan kegiatan sosial di lingkungan masyarakat bersama. Bukan mengikuti ritual agama non muslim tersebut. 2.3 Dasar- Dasar Sikap I’tidal (tegak lurus) A. Pengertian I’tidal I’tidal merupakan sikap adil, jujur, dan apa adanya. Ahlussunnah wal- Jama’ah selalu menegakkan dan menjalankan keadilan kepada siapapun, dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun berdasarkan pertimbangan kemaslahatan bersama. Dengan sikap I’tidal diharapkan terwujudnya, kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran sesuai dengan dasar Indonesia, Pancasila. Sehingga pada gilirannya akan tercipta masyarakat yang adil dan makmur. Sikap ini merupakan sebuah kewajiban dari ajaran syari’at Islam.
  • 8. 8 2.4 Hakikat Sikap I’tidal A. Dalil I’tidal (Tegak Lurus) . Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫م‬ْ‫و‬ََ ُ‫َآن‬‫ن‬َ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫م‬ َِ ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ْل‬َ‫و‬ ِ‫ط‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬ ِ ِ‫ّلل‬ َ‫ين‬ِ‫ام‬ َّ‫و‬ََ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ت‬ َّ‫ْل‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ َ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫اّلل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ت‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ب‬ ََ ََْ‫أ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ع‬‫ا‬ Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang- orang yang tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil. Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS al-Maidah: 8) B. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Guru mendidik siswa untuk senantiasa sabar (tabah). Sabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah, dalam menjauhi segala larangan-Nya dan dalam menerima segala percobaan yang ditimpakannya pada diri, guru memotivasi untuk terus bersabar Allah memberikan kabar gembira dengan dipenuhi pahala yang tiada hitungannya karena banyaknya. Bersabar itu sangat ditekankan untuk semua manusia, apalagi waktu mendapatkan musibah, dengan bersabar Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda. 2. Guru mendidik siswa untuk senantiasa tawakal (menyerahkan diri) kepada Allah. Tawakal tempatnya didalam hati, dan timbulnya gerak dalam perbuatan tidak mengubah tawakkal 113 yang terdapat dalam hati itu, guru memotivasi pada siswa tentang tawakal yang benar adalah menyerahkan diri kepada Allah sesudah berusaha yang berwujud jika dibacakan ayat- ayatnya akan bertambahlah keimanan mereka dan akan semakin bertawakal kepada Allah. 3. Guru mendidik siswa untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. Bersyukur yaitu manusia mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang
  • 9. 9 telah diperolehnya. Guru memotivasi siswa bersyukur kepada Allah memberitahukan hikmah bersyukur yaitu orang akan mudah bahagia dari pada orang yang tidak bersyukur, hati tenang dan karena bisa mengontrol keinginan dan merasa puas dan rela dengan yang Allah berikan kepadanya
  • 10. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari penjabaran makalah diatas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwaIslam mengajarkan pada manusia untuk bersikap adil terhadap sesama manusia, tidak membedakan antara satu sama lain bahkan tidak membedakan atas dasar kesenjangan sosial. Berdasarkan Al-quran, Islam menganjurkan manusia untuk selalu menegakkan kebenaran dan berlaku adil termasuk dengan orang yang memiliki kebencian terhadap seseorang. Peran apoteker apoteker yang mempunyai karakter. Al I’tidal mampu membawa dirinya untuk selalu mengambil jalan tengah dan tidak condong kanan dan kiri dalam bertindak. Sikap seperti ini yang sangat dibutuhkan dan sangat penting dimiliki oleh seorang apoteker dalam melayani pasien sesuai dengan kebutuhannya 3.2 Saran Toleransi sebagai salah satu kunci untuk mewujudkan hal tersebut perlu mendapatkan perhatian yang lebih, agar terciptanya Negara yang terhindar dari perpecahan, menerima adanya perbedaan serta mencintai silaturrahmi.. Toleransi dalam Islam adalah otentik. Artinya tidak asing lagi dan bahkan mengeksistensi sejak Islam itu ada. Maka teori toleransi di dalam Islam harus diimplementasikan dan dipraktikkan secara konsisten.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA https://www.hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2016/10/05/102092/tasamuh- ala-islam-vs-toleransi-barat.html Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (selanjutnya ditulis Depdikbud RI).. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Edisi ke-2. Cet. Ke-1. 1991. http://1artikelislam.blogspot.com/2012/10/TOLERANSI-DALAM-ISLAM- KEBEBASAN-BERAGAMA.html (02, Januari 2020:17.52) http://masjidnh.blogspot.com/2012/09/sampang-dan-toleransi-dlam-islam.html (4 Januari 2020:13.44) http://nunung-kyeopta.blogspot.com/2012/04/toleransi-umat-beragama-dalam- islam.html (3 Januari 2020:15.56) Jamaluddin Muhammad bin Mukram Ibn al-Mandzur, Lisân al-‘Arab, Beirut: Dar Shadir. Cet. ke-1. Jilid 7. tt. Malik Salman, Abdul. al-Tasâmuh Tijâh al-Aqaliyyât ka Dharûratin li al-Nahdhah. Kairo: The International Institute of Islamic Thought.1993. Warson Munawwir, Ahmad. Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progresif. Edisi ke-2. Cet. Ke-14.1997.