SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KELOMPOK 2
menjelaskan proses pembuatan bahan karet
NAMA NIM
AFRIZAL
ERIK WAHYUDI
FEBRI
NORMANSYAH
SUMARNI
PENGERTIAN BAHAN ISOLATOR
 Bahan isolator adalah bahan yang sukar atau tidak
dapat sama sekali menghantarkan aliran listrik yang
aktif. Sehingga untuk bahan isolator ini perlu
diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut,
seperti sifat listrik, sifat mekanis, sifat termal ,
ketahanan terhadap bahan-bahan kimia dan lain-lain
 Salah satu bahan isolator yaitu karet.
Jenis karet
1. Karet alam
Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik Perkebunan
Rakyat (PR), Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta. Pada perkebunan besar
negara maupun swasta, bahan baku yang dihasilkan (lateks) biasanya langsung diolah
di pabrik sendiri atau dikirim ke pabrik yang seinduk, sedangkan untuk prosesor yang
tidak memiliki kebun harus berusaha untuk mendapatkan bahan baku dari
perkebunan karet rakyat, baik melalui pembelian langsung ataupun melalui lelang
yang diadakan pada waktu-waktu tertentu.
2. Karet buatan(sintetis)
Karet buatan (sintetis) sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku
minyak bumi. Pengembangan karet sintetis secara besar-besaran dilakukan sejak
zaman perang dunia II. Negara –negara industri maju merupakan pelopor
berkembangnya jenis-jenis karet sintetis. Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal.
Biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Ada jenis yang tahan terhadap
panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara, dan bahkan ada yang kedap air.
1. Karet alam
 Tanaman karet berasal dari bahasa latin yangbernama
Havea brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil.
 Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman
karet alam dunia.
 Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awalmulanya
karet hanya hidup di Amerika Selatan,namun sekarang
sudah berhasil dikembangkan diAsia Tenggara. Saat ini,
negara-negara Asiamenghasilkan 93% produksi karet
alam, yangterbesar adalah Thailand, diikuti oleh
Indonesia,dan Malaysia.
 BEBERAPA JENIS TANAMAN
YANG MENGHASIKAN KARET
SKEMA PENGOLAHAN
KARET MENTAH
A. Tahap-tahap proses pengolahan karet (karet
alam) mentah menjadi bahan baku
1. Penerimaan Lateks Kebun Tahap awal dalam
pengolahan karet sit asap adalah penerimaan lateks
kebun dari pohon karet yang telah disadap. Lateks
pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu
tempat kemudian disaring untuk memisahkan
kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami
prakoagulasi.
2. Pengenceran Tujuan pengenceran adalah untuk
memudahkan penyaringan kotoran serta
menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara
pengolahan dan mutunya dapat dijaga tetap, dengan
penambahan air pada pH air antara 5.8-8.0
3. Pembekuan Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak
koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang
bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam
format/asam semut atau asam asetat /asam cuka
dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis
4 ml/kg karet kering. Pengadukan dilakukan dengan 6-
10 kali maju dan mundur secara perlahan untuk
mencegah terbentuknya gelembung udara yang dapat
mempegaruhi mutu sit yang dihasilkan. Proses
Pengolahan karet mentah
4. Penggilingan Penggilingan dilakuan setelah proses
pembekuan selesai.Hasil bekuan atau koagulum
digiling untuk mengeluarkan kandungan air,
mengeluarkan sebagian serum, membilas, membentuk
lembaran tipis dan memberi garis batikan pada
lembaran. Koagulum yang telah digiling kemudian
ditiriskan diruang terbuka dan terlindung dari sinar
matahari selama 1-2 jam.
5. Pengasapan Tujuan pengasapan adalah untuk
mengeringkan sit, memberi warna khas cokelat
dan menghambat pertumbuhan jamur pada
permukaan, asap yang dihasilkan dapat
menghambat pertumbuhan jamur pada
permukaan lembaran karet
6. Sortasi Proses sortasi dilakukan secara visual
berdasrkan warna, kotoran, gelembung udara,
jamur dan kehalusan gilingan yang mengacu pada
standard yang terdapat pada SNI 06-0001-1987.
Secara umum sit diklasifikasikan dalam mutu RSS
1, RSS 2, RSS 3, RSS 4, RSS 5 dan Cutting
7. Bahan baku
 Bahan baku tersebut dapat diolah menjadi bahan-bahan
jadi diantaranya
 Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat
dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau
bensol.
 Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan
pita isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam
larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada
pita tersebut.
 Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat
sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota,
serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet
sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas
pemasangan instakasi kistrik, dll.
B.Proses Pembuatan Bahan Karet(karet sintetis)
1. Polymerization
Polymerisasi ialah merupakan proses awal
dari pembuatan karet sintetik, pada tahap ini ada
tiga motode yang digunakan yaitu emulsion,
microemulsion, and suspension polymerization.
Proses ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont, Daikin
and Dyneon.
2. Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi,
dikeringkan, dan dibersihkan. Setelah tahap ini,
maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh
compounder
3. Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling
penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari
suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah
compounder meracik resepnya untuk menghasilkan
bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan..
4. Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang
masih berbentuk lembaran dibentuk lagi
menyerupai produk akhir supaya dapat dengan
mudah diproses pada molding nantinya. misalnya
untuk O-Ring, material tersebut dibentuk
menyerupai kabel panjang.
5. Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk
seperti apakah produk akhir. dengan kombinasi panas
dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk
akhir yang sempurna.
6. Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk
masih terdapat sisa-sisa material yang menempel, pada
tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat
produk akhir yang sesusai dengan cetakan.
7. Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses
kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga untuk
menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.
7. Finishing & Inspection
Setelah selesai diproses, maka produk akhir
hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan
apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
8. Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir
yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut
dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin
menempel pada proses produksi sebelumnya.
9. Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap
untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan
kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan
luar.
SEKIAN TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Sifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutanSifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutan
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Kp3 crystallization
Kp3 crystallizationKp3 crystallization
Kp3 crystallization
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
Process flow diagram pg
Process flow diagram pgProcess flow diagram pg
Process flow diagram pg
 
Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Swenson Walker Crystalizer
Swenson Walker CrystalizerSwenson Walker Crystalizer
Swenson Walker Crystalizer
 
2.semen proses
2.semen proses2.semen proses
2.semen proses
 
Minyak kedelai
Minyak kedelaiMinyak kedelai
Minyak kedelai
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 

Similar to PEMBUATAN KARET

Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetHerry Mulyadie
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretDewi Izza
 
Sifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyaSifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyamamadila
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuJailani Ismail
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBenny Yusuf
 
Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastikkurniapw
 
Informasi seputar keramik
Informasi seputar keramikInformasi seputar keramik
Informasi seputar keramikAkang Akang
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10KurniaUtami8
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIAharminto06
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxsalmijulita1
 
makalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingmakalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingFhyuzha MinhoOppa
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisWarnet Raha
 
gentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDF
gentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFgentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDF
gentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFJELAPANGMASHUR
 
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdfPOLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdfMelcynMbepa
 

Similar to PEMBUATAN KARET (20)

Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
 
Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4
 
Sifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyaSifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnya
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayu
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrik
 
Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastik
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Informasi seputar keramik
Informasi seputar keramikInformasi seputar keramik
Informasi seputar keramik
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
 
Studi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah CairStudi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah Cair
 
makalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingmakalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulping
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapis
 
gentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDF
gentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFgentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDF
gentian-kaca.pptxFDGDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDFHDF
 
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdfPOLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
 
Kayu lapis 2
Kayu lapis 2Kayu lapis 2
Kayu lapis 2
 

PEMBUATAN KARET

  • 1.
  • 2. KELOMPOK 2 menjelaskan proses pembuatan bahan karet NAMA NIM AFRIZAL ERIK WAHYUDI FEBRI NORMANSYAH SUMARNI
  • 3. PENGERTIAN BAHAN ISOLATOR  Bahan isolator adalah bahan yang sukar atau tidak dapat sama sekali menghantarkan aliran listrik yang aktif. Sehingga untuk bahan isolator ini perlu diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, seperti sifat listrik, sifat mekanis, sifat termal , ketahanan terhadap bahan-bahan kimia dan lain-lain  Salah satu bahan isolator yaitu karet.
  • 4. Jenis karet 1. Karet alam Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta. Pada perkebunan besar negara maupun swasta, bahan baku yang dihasilkan (lateks) biasanya langsung diolah di pabrik sendiri atau dikirim ke pabrik yang seinduk, sedangkan untuk prosesor yang tidak memiliki kebun harus berusaha untuk mendapatkan bahan baku dari perkebunan karet rakyat, baik melalui pembelian langsung ataupun melalui lelang yang diadakan pada waktu-waktu tertentu. 2. Karet buatan(sintetis) Karet buatan (sintetis) sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi. Pengembangan karet sintetis secara besar-besaran dilakukan sejak zaman perang dunia II. Negara –negara industri maju merupakan pelopor berkembangnya jenis-jenis karet sintetis. Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal. Biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Ada jenis yang tahan terhadap panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara, dan bahkan ada yang kedap air.
  • 5. 1. Karet alam  Tanaman karet berasal dari bahasa latin yangbernama Havea brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil.  Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia.  Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awalmulanya karet hanya hidup di Amerika Selatan,namun sekarang sudah berhasil dikembangkan diAsia Tenggara. Saat ini, negara-negara Asiamenghasilkan 93% produksi karet alam, yangterbesar adalah Thailand, diikuti oleh Indonesia,dan Malaysia.
  • 6.  BEBERAPA JENIS TANAMAN YANG MENGHASIKAN KARET
  • 8. A. Tahap-tahap proses pengolahan karet (karet alam) mentah menjadi bahan baku 1. Penerimaan Lateks Kebun Tahap awal dalam pengolahan karet sit asap adalah penerimaan lateks kebun dari pohon karet yang telah disadap. Lateks pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian disaring untuk memisahkan kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami prakoagulasi. 2. Pengenceran Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat dijaga tetap, dengan penambahan air pada pH air antara 5.8-8.0
  • 9. 3. Pembekuan Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam format/asam semut atau asam asetat /asam cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering. Pengadukan dilakukan dengan 6- 10 kali maju dan mundur secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gelembung udara yang dapat mempegaruhi mutu sit yang dihasilkan. Proses Pengolahan karet mentah 4. Penggilingan Penggilingan dilakuan setelah proses pembekuan selesai.Hasil bekuan atau koagulum digiling untuk mengeluarkan kandungan air, mengeluarkan sebagian serum, membilas, membentuk lembaran tipis dan memberi garis batikan pada lembaran. Koagulum yang telah digiling kemudian ditiriskan diruang terbuka dan terlindung dari sinar matahari selama 1-2 jam.
  • 10. 5. Pengasapan Tujuan pengasapan adalah untuk mengeringkan sit, memberi warna khas cokelat dan menghambat pertumbuhan jamur pada permukaan, asap yang dihasilkan dapat menghambat pertumbuhan jamur pada permukaan lembaran karet 6. Sortasi Proses sortasi dilakukan secara visual berdasrkan warna, kotoran, gelembung udara, jamur dan kehalusan gilingan yang mengacu pada standard yang terdapat pada SNI 06-0001-1987. Secara umum sit diklasifikasikan dalam mutu RSS 1, RSS 2, RSS 3, RSS 4, RSS 5 dan Cutting
  • 12.  Bahan baku tersebut dapat diolah menjadi bahan-bahan jadi diantaranya  Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol.  Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada pita tersebut.  Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.
  • 13. B.Proses Pembuatan Bahan Karet(karet sintetis) 1. Polymerization Polymerisasi ialah merupakan proses awal dari pembuatan karet sintetik, pada tahap ini ada tiga motode yang digunakan yaitu emulsion, microemulsion, and suspension polymerization. Proses ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont, Daikin and Dyneon. 2. Isolation Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan dibersihkan. Setelah tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh compounder
  • 14. 3. Compounding (mixing) Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah compounder meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan.. 4. Extrusion/Forming/Premolding Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk lembaran dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan mudah diproses pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring, material tersebut dibentuk menyerupai kabel panjang.
  • 15. 5. Molding Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir. dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk akhir yang sempurna. 6. Flash Removal Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat sisa-sisa material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan. 7. Post Curing Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.
  • 16. 7. Finishing & Inspection Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. 8. Cleaning Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya. 9. Packaging Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan luar.