2. PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi dapat dipahami sebagai sebuah teks yang memiliki isi
tentang proses mengapa dan bagaimana kejadian-kejadian alam,
sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya yang dapat
terjadi di kehidupan manusia. Sebuah peristiwa di sekitar Kita yang
mengandung sifat hubungan antara sebab dan akibat atau suatu
proses terjadinya ini cenderung akan ditulis dalam bentuk
eksplanasi.
3. STRUKTUR TEKS EKSPLANASI
• Judul (Headline)
Judul adalah bagian yang mewakili keseluruhan isi dari berita. Judul juga berperan sebagai daya tarik
agar pembaca tertarik membaca keseluruhan isi berita.
• Teras (Lead)
Teras terletak di bagian awal teks berita, yaitu ada di paragram pertama. Pada bagian ini, terangkum
inti dari keseluruhan isi berita. Teras juga menjadi salah satu penentu bagi pembaca atau pendengar untuk
membaca atau mendengarkan isi berita lebih lanjut.
• Tubuh (Body)
Tubuh merupakan isi atau badan dari suatu berita. Bagian ini berisi keseluruhan peristiwa/informasi
secara lebih rinci. Unsur “mengapa” dan “bagaimana” biasanya terletak di bagian tubuh berita.
4. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI
• Menggunakan Bahasa Baku
Bahasa baku merupakan standar bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mudah dipahami oleh semua
kalangan.
• Menggunakan Kalimat Langsung
Kalimat langsung biasanya digunakan untuk mengutip perkataan dari narasumber atau pihak yang berkaitan dengan
peristiwa yang diberitakan. Kalimat langsung biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“”).
• Menggunakan Konjungsi Bahwa
Konjungsi bahwa berfungsi sebagai penerang kata yang dikutipnya atau mengganti kalimat langsung menjadi kalimat
tidak langsung.
• Menggunakan Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang berkaitan dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Biasanya, kata kerja mental
ditandai dengan kata memikirkan, membayangkan, berasumsi, menganalogikan, dan menduga.
• Menggunakan Fungsi Keterangan Waktu dan Tempat
Keterangan waktu dan tempat berkaitan dengan unsur kapan dan di mana peristiwa dalam berita terjadi.
• Menggunakan Konjungsi Kronologis
Konjungsi kronologi adalah kata penghubung yang menghubungkan dua buah klausa atau kalimat untuk
menggambarkan urutan waktu kejadian.
5. ADIKSIMBA (5W + 1H)
• Apa (What)
Menjelaskan tentang peristiwa yang sedang diberitakan.
• Di mana (Where)
Menjelaskan mengenai lokasi atau tempat terjadinya peristiwa.
• Kapan (When)
Menjelaskan waktu terjadinya peristiwa
• Siapa (Who)
Menjelaskan mengenai siapa atau pihak yang terlibat pada peristiwa tersebut.
• Mengapa (Why)
Menjelaskan tentang mengapa peristiwa tersebut terjadi.
• Bagaimana (How)
Menjelaskan tentang bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut.
6. KATA JARANG / LOW-FREQUENCY WORDS
Sama seperti namanya, low-frequency words adalah sebuah kata-kata yang jarang muncul atau jarang
digunakan oleh masyarakat. Umumnya, kata-kata ini bisa berarti jarang dikenal atau merupakan kata-kata
yang sulit diingat karena sangat jarang digunakan atau ditemui masyarakat.
Contoh: Analisis, Identifikasi, Konotatif, Denotatif, dan lain sebagainya.