SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 1/11
HOME
BUKLET KALAM UPI adalah salah satu Unit Kegiatan
Mahasiswa Ke- Islam- an di Universitas Pendidikan
Indonesia.
07.40
JANGAN BIARKAN KARTINI
MENANGIS
+ No comment yet
Dunia Dikuasai Para Penguasa Dajjal Yang Buta Mata dan Hatinya Terhadap
Pembantaian Jika Korbannya Kaum Muslim
search here GO
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 2/11
Oleh
Asri
Supatmiati, S.Si
Download
Download
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 3/11
Mungkin kita kerap mendengar ungkapan,
kalau wanita cantik berbuat salah, para pria
bilang ‘nobody is perfect.’ Tapi kalau yang
berbuat salah perempuan jelek, langsung dicap
“pantas…tampangnya saja kriminil!” Ya, punya
predikat cantik memang menguntungkan.
Bahkan ketika berbuat salah pun tetap ‘dibela’.
Luna Maya, meski terlibat skandal mesum
dengan Ariel, kini sudah eksis lagi. Masyarakat
seolah sudah memaafkannya.
Di dunia kriminal, dulu kita pernah dikagetkan
dengan ulah ratu ekstasi Zarima Mirafsur.
Tapi, tak lama masyarakat juga melupakannya.
Sekeluar dari penjara, bukan dikucilkan, malah
laris dapat tawaran sinetron. Belakangan ada
Malinda Dee yang “sukses” menjebol Citibank.
Label “cantik dan seksi” di usia 47, membuat
MD jadi artis dadakan. Ulasannya jadi headline
berbagai media massa sepekan lebih. Lantas,
apa hubungannya perempuan-perempuan
cantik tadi dengan Kartini?
Tuntutan Zaman
Download
MP3 Fenomena Propaganda
Negatif Tentang KALAM UPI
Hosted by Ki wi 6 fi l e hosti ng. Downl oad m p3 -
Free M usi c Hosti ng.
Download L angsung
Followers (32)
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 4/11
Kartini terlanjur dilekatkan sebagai ikon
penarik gerbong perjuangan hak perempuan di
Indonesia. Walhasil, kiprah perempuan di
ranah publik, meningkat deras seiring isu
emansipasi perempuan sejak era 80-an.
“Semangat” Kartini telah menjadikan para
perempuan berbagai latar belakang terus
merangsek ke sektor-sektor publik, mengisi
ruang-ruang yang dulu hanya dihuni kaum
adam.
Terlebih di era liberalisasi saat ini, kebebasan
perempuan semakin tak terbendung.
Terjadilah revolusi, dari profil perempuan
rumahan menjadi wanita super sibuk yang
banyak kegiatan di luar rumah. Dulu, profil
perempuan rumahan yang digambarkan hanya
berkutat pada dapur, sumur dan kasur, tidak
pernah memperhatikan penampilan.
Berbeda dengan sekarang, ketika perempuan
berkiprah di ranah publik, dituntut (lebih
tepatnya menuntut dirinya sendiri) untuk
Follow this blog
Join this siteJoin this site
w ith Google Friend Connect
Members (39) More »
Already a member? Sign in
Live Traffic Feed
A visitor from Jakarta, Jakarta Raya
viewed "KALAM-UPI.ORG: Kisah
mualaf keturunan Tionghoa" 28 secs ago
A visitor from Jakarta, Jakarta Raya
viewed "KALAM-UPI.ORG:
Kebangkitan Islam Tak Terhentikan" 1
hour 13 mins ago
A visitor from Jakarta, Jakarta Raya
viewed "KALAM-UPI.ORG: Imam
Hanafi –Pendebat Kebenaran" 2 hours 7
mins ago
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 5/11
tampil habis-habisan. Menghargai diri sendiri,
agar percaya diri dan dipercaya relasi. Begitu
dalihnya. Tuntutan seperti itu pada akhirnya
melahirkan perempuan-perempuan pemuja
materi. Bukankah untuk mempermak
penampilan tidak murah? Maka, jangan kaget
ketika perempuan (cantik) pun, akhirnya
terlibat tindak kriminal. Motifnya sungguh
sepele: demi menunjang penampilan.
Maklum, kecantikan mahal harganya. Zaman
sekarang, kalau tidak cantik, susah
mendapatkan pekerjaan, jodoh, mengejar
target penjualan, merangkul klien baru, dan
seterusnya. Paradigma itulah yang menyihir
jutaan wanita di seluruh dunia, hingga
membelanjakan hampir sebagian besar isi
dompetnya demi satu predikat: cantik.
Padahal, sejatinya mereka hanya memperkaya
para pelaku industri kecantikan.
Ironi Kesetaraan
Kini, di tengah “kesuksesan” emansipasi dalam
KHOIRUNNISA
Ruu Ormas Mengubur Generasi
Yang Berkualitas
Surat Malcomn X dari Makkah :
Saya Berjuang untuk Hidup
Sebagai Muslim Sunni Sejati
Air Zam Zam Tidak Sehat
Diminum, Benarkah Tuduhan
Itu?
Jangan Jadi Orang Lemah Seperti
Buih, Yang Ikuti manapun
Gelombang Datang
Ormas Islam Kembali Jadi
Sasaran
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 6/11
mengeluarkan para perempuan dari rumah-
rumah mereka, sederet persoalan menyertai.
Suatu keniscayaan, interaksi perempuan dan
laki-laki yang makin intens di ruang publik,
kerap menimbulkan gesekan. Kisah-kisah
perselingkuhan, perzinaan hingga pelecehan
seksual tak henti menghiasi media massa.
Masih ingat dengan skandal mesum Maria Eva
dan Yahya Zaini yang menghebohkan itu? Juga,
skandal Antasari Azhar dan caddy golf Rani?
Betapa menyedihkan jika kiprah perempuan
sebatas selir di antara kaum adam.
Demikian pula angka kejahatan seksual,
kekerasan, ekspolitasi, perdagangan
perempuan dan diskriminasi, terus meroket.
Dan, perempuan bukan hanya korban, tapi juga
pelaku. Bagaimana ibu tega menghabisi nyawa
suaminya, mengaborsi janinnya dan bahkan
membunuh darah dagingnya. Begitu pula
perceraian dan single parent, menjadi problem
sosial berikutnya yang dipicu oleh ulah kaum
perempuan itu sendiri.
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 7/11
Memang, tak sedikit perempuan yang
mendapat “berkah” dari emansipasi. Mereka
menjadi perempuan mandiri, khususnya dari
sisi finansial. Sayang, kemandirian ini kerap
dijadikan daya tawar terhadap kaum lelaki.
Hingga banyak rumah tangga berantakan
karena gugat cerai istri.
Seperti pernah diungkapkan Menteri Agama
Suryadharma Ali. Ia mengaku prihatin terhadap
tingginya kasus cerai gugat (istri minta cerai).
Seperti di Riau, angka gugat cerai mencapai 82
persen setiap tahun (www.liputan24.com).
Selain karena meningkatnya kesadaran
perempuan akan hak-haknya, kemandirian
ekonomi istri juga tak dimungkiri sebagai
faktor pendorong terjadi perceraian. Padahal
semua sepakat, perceraian banyak
meninggalkan problem. Seperti keterlantaran
anak, kurangnya kasih sayang, dan terpenting,
terputusnya proses regenerasi.
Redefinisi
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 8/11
Perjuangan Kartini nampaknya telah
ditafsirkan melampaui batas oleh kaum
perempuan saat ini. Karena itu, hendaknya
mereka meredefinisikan kesetaraan dan
keadilan gender yang dikehendaki. Jangan
sampai mematikan nurani perempuan sebagai
sosok lemah-lembut, penuh kasih dan
manusiawi. Kita tidak ingin mendengar lagi
perempuan-perempuan (cantik) menjadi ikon
para kriminalis.
Untuk itu, kita patut merenungkan kembali ruh
perjuangan Kartini. Seperti petikan suratnya:
“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran
dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-
kali karena kami menginginkan anak-anak
perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam
perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin
akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum
wanita, agar wanita lebih cakap melakukan
kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam
sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu,
pendidik manusia yang pertama-tama” (Surat
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 9/11
Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4
Oktober 1902).
Sejatinya, yang diperjuangkan Kartini adalah
agar perempuan tidak didiskriminasi dalam
menuntut ilmu, khususnya terkait
keterampilan keperempuanan. Kartini
meyakini, jika seorang ibu memiliki bekal ilmu
yang cukup, akan mampu melahirkan generasi
yang berkualitas.
Kita berterima kasih, saat ini kaum perempuan
mendapat kesempatan luas dalam menikmati
pendidikan. Sayang, perempuan terdidik ini
kerap menuntut lebih diluar hak-hak yang
semestinya sudah ia dapatkan. Emansipasi
kebablasan. Mungkin jika Kartini masih hidup,
akan menangis melihat sepakterjang kaumnya
saat ini. Bisa jadi dia akan menyesal telah
dijadikan ikon perjuangan emansipasi kaum
perempuan.
Rekomendasikan ini di Google
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 10/11
Posting Lama +
POSKAN KOMENTAR
Subscribe by email
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: KALAM-UPI (Google) Keluar
Publikasikan Pratinjau
LINK KE POSTING INI
Buat sebuah Link
NU:
Perlawanan
Terhadap
Penjajah.
Al-
Khilafah
Islamiyah
Perkara
Mendesak..
Mendudukan
Sejarah
Kekhilafah`n Islam.
26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis
www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 11/11
© 2013 KALAM-UPI.ORG
Designed by 54BLOGGER
Back to Top
Home

More Related Content

Similar to Jangan Biarkan Kartini Menangis _ KALAM UPI

POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfPOLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfHauraSyafa1
 
Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)Fajar Hidayat
 
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenialKorelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenialwidia wati
 
Membangunkan sang raksasa feri sulianta
Membangunkan sang raksasa   feri suliantaMembangunkan sang raksasa   feri sulianta
Membangunkan sang raksasa feri suliantaferisulianta.com
 
Membangunkan sang raksasa feri sulianta
Membangunkan sang raksasa   feri suliantaMembangunkan sang raksasa   feri sulianta
Membangunkan sang raksasa feri suliantaferisulianta.com
 
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahHak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahApip Masykur
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahMustakim S.Pd
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Ar Rayyan
 
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1KMNU IPB
 
EMANSIPASI WANITA.ppt
EMANSIPASI WANITA.pptEMANSIPASI WANITA.ppt
EMANSIPASI WANITA.pptLuluMarjan9
 
Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiBenarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiLoneli Costaner
 
Lentera news - mei 2016
Lentera news  - mei 2016Lentera news  - mei 2016
Lentera news - mei 2016Ananta Bangun
 
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...Operator Warnet Vast Raha
 
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Jangan Biarkan Kartini Menangis _ KALAM UPI (20)

POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfPOLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
 
Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)
 
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenialKorelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
 
Membangunkan sang raksasa feri sulianta
Membangunkan sang raksasa   feri suliantaMembangunkan sang raksasa   feri sulianta
Membangunkan sang raksasa feri sulianta
 
Membangunkan sang raksasa feri sulianta
Membangunkan sang raksasa   feri suliantaMembangunkan sang raksasa   feri sulianta
Membangunkan sang raksasa feri sulianta
 
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahHak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
 
Feminisme esy
Feminisme esyFeminisme esy
Feminisme esy
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
 
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
 
EMANSIPASI WANITA.ppt
EMANSIPASI WANITA.pptEMANSIPASI WANITA.ppt
EMANSIPASI WANITA.ppt
 
Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiBenarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
 
Presentasi R.A KArtini.pptx
Presentasi R.A KArtini.pptxPresentasi R.A KArtini.pptx
Presentasi R.A KArtini.pptx
 
hk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptxhk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptx
 
FEMINISME
FEMINISMEFEMINISME
FEMINISME
 
Lentera news - mei 2016
Lentera news  - mei 2016Lentera news  - mei 2016
Lentera news - mei 2016
 
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
 
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
Mengamati fenomena atau gejala perubahan sosial di lingkungan sekitar khusuny...
 

More from Alat_Survey_Pemetaan

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalAlat_Survey_Pemetaan
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...Alat_Survey_Pemetaan
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Alat_Survey_Pemetaan
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Alat_Survey_Pemetaan
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahAlat_Survey_Pemetaan
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraAlat_Survey_Pemetaan
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HAlat_Survey_Pemetaan
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianAlat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeAlat_Survey_Pemetaan
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Alat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaAlat_Survey_Pemetaan
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamAlat_Survey_Pemetaan
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Alat_Survey_Pemetaan
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Alat_Survey_Pemetaan
 

More from Alat_Survey_Pemetaan (20)

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
 
Nasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsaNasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsa
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalisme
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
 
Menggugat Toleransi
Menggugat ToleransiMenggugat Toleransi
Menggugat Toleransi
 
Islam dan peradaban barat
Islam dan peradaban baratIslam dan peradaban barat
Islam dan peradaban barat
 
Seputar Nasionalisme
Seputar NasionalismeSeputar Nasionalisme
Seputar Nasionalisme
 
Seputar Sekularisme
Seputar SekularismeSeputar Sekularisme
Seputar Sekularisme
 
Nation State dan Khilafah
Nation State dan KhilafahNation State dan Khilafah
Nation State dan Khilafah
 

Jangan Biarkan Kartini Menangis _ KALAM UPI

  • 1. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 1/11 HOME BUKLET KALAM UPI adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Ke- Islam- an di Universitas Pendidikan Indonesia. 07.40 JANGAN BIARKAN KARTINI MENANGIS + No comment yet Dunia Dikuasai Para Penguasa Dajjal Yang Buta Mata dan Hatinya Terhadap Pembantaian Jika Korbannya Kaum Muslim search here GO
  • 2. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 2/11 Oleh Asri Supatmiati, S.Si Download Download
  • 3. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 3/11 Mungkin kita kerap mendengar ungkapan, kalau wanita cantik berbuat salah, para pria bilang ‘nobody is perfect.’ Tapi kalau yang berbuat salah perempuan jelek, langsung dicap “pantas…tampangnya saja kriminil!” Ya, punya predikat cantik memang menguntungkan. Bahkan ketika berbuat salah pun tetap ‘dibela’. Luna Maya, meski terlibat skandal mesum dengan Ariel, kini sudah eksis lagi. Masyarakat seolah sudah memaafkannya. Di dunia kriminal, dulu kita pernah dikagetkan dengan ulah ratu ekstasi Zarima Mirafsur. Tapi, tak lama masyarakat juga melupakannya. Sekeluar dari penjara, bukan dikucilkan, malah laris dapat tawaran sinetron. Belakangan ada Malinda Dee yang “sukses” menjebol Citibank. Label “cantik dan seksi” di usia 47, membuat MD jadi artis dadakan. Ulasannya jadi headline berbagai media massa sepekan lebih. Lantas, apa hubungannya perempuan-perempuan cantik tadi dengan Kartini? Tuntutan Zaman Download MP3 Fenomena Propaganda Negatif Tentang KALAM UPI Hosted by Ki wi 6 fi l e hosti ng. Downl oad m p3 - Free M usi c Hosti ng. Download L angsung Followers (32)
  • 4. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 4/11 Kartini terlanjur dilekatkan sebagai ikon penarik gerbong perjuangan hak perempuan di Indonesia. Walhasil, kiprah perempuan di ranah publik, meningkat deras seiring isu emansipasi perempuan sejak era 80-an. “Semangat” Kartini telah menjadikan para perempuan berbagai latar belakang terus merangsek ke sektor-sektor publik, mengisi ruang-ruang yang dulu hanya dihuni kaum adam. Terlebih di era liberalisasi saat ini, kebebasan perempuan semakin tak terbendung. Terjadilah revolusi, dari profil perempuan rumahan menjadi wanita super sibuk yang banyak kegiatan di luar rumah. Dulu, profil perempuan rumahan yang digambarkan hanya berkutat pada dapur, sumur dan kasur, tidak pernah memperhatikan penampilan. Berbeda dengan sekarang, ketika perempuan berkiprah di ranah publik, dituntut (lebih tepatnya menuntut dirinya sendiri) untuk Follow this blog Join this siteJoin this site w ith Google Friend Connect Members (39) More » Already a member? Sign in Live Traffic Feed A visitor from Jakarta, Jakarta Raya viewed "KALAM-UPI.ORG: Kisah mualaf keturunan Tionghoa" 28 secs ago A visitor from Jakarta, Jakarta Raya viewed "KALAM-UPI.ORG: Kebangkitan Islam Tak Terhentikan" 1 hour 13 mins ago A visitor from Jakarta, Jakarta Raya viewed "KALAM-UPI.ORG: Imam Hanafi –Pendebat Kebenaran" 2 hours 7 mins ago
  • 5. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 5/11 tampil habis-habisan. Menghargai diri sendiri, agar percaya diri dan dipercaya relasi. Begitu dalihnya. Tuntutan seperti itu pada akhirnya melahirkan perempuan-perempuan pemuja materi. Bukankah untuk mempermak penampilan tidak murah? Maka, jangan kaget ketika perempuan (cantik) pun, akhirnya terlibat tindak kriminal. Motifnya sungguh sepele: demi menunjang penampilan. Maklum, kecantikan mahal harganya. Zaman sekarang, kalau tidak cantik, susah mendapatkan pekerjaan, jodoh, mengejar target penjualan, merangkul klien baru, dan seterusnya. Paradigma itulah yang menyihir jutaan wanita di seluruh dunia, hingga membelanjakan hampir sebagian besar isi dompetnya demi satu predikat: cantik. Padahal, sejatinya mereka hanya memperkaya para pelaku industri kecantikan. Ironi Kesetaraan Kini, di tengah “kesuksesan” emansipasi dalam KHOIRUNNISA Ruu Ormas Mengubur Generasi Yang Berkualitas Surat Malcomn X dari Makkah : Saya Berjuang untuk Hidup Sebagai Muslim Sunni Sejati Air Zam Zam Tidak Sehat Diminum, Benarkah Tuduhan Itu? Jangan Jadi Orang Lemah Seperti Buih, Yang Ikuti manapun Gelombang Datang Ormas Islam Kembali Jadi Sasaran
  • 6. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 6/11 mengeluarkan para perempuan dari rumah- rumah mereka, sederet persoalan menyertai. Suatu keniscayaan, interaksi perempuan dan laki-laki yang makin intens di ruang publik, kerap menimbulkan gesekan. Kisah-kisah perselingkuhan, perzinaan hingga pelecehan seksual tak henti menghiasi media massa. Masih ingat dengan skandal mesum Maria Eva dan Yahya Zaini yang menghebohkan itu? Juga, skandal Antasari Azhar dan caddy golf Rani? Betapa menyedihkan jika kiprah perempuan sebatas selir di antara kaum adam. Demikian pula angka kejahatan seksual, kekerasan, ekspolitasi, perdagangan perempuan dan diskriminasi, terus meroket. Dan, perempuan bukan hanya korban, tapi juga pelaku. Bagaimana ibu tega menghabisi nyawa suaminya, mengaborsi janinnya dan bahkan membunuh darah dagingnya. Begitu pula perceraian dan single parent, menjadi problem sosial berikutnya yang dipicu oleh ulah kaum perempuan itu sendiri.
  • 7. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 7/11 Memang, tak sedikit perempuan yang mendapat “berkah” dari emansipasi. Mereka menjadi perempuan mandiri, khususnya dari sisi finansial. Sayang, kemandirian ini kerap dijadikan daya tawar terhadap kaum lelaki. Hingga banyak rumah tangga berantakan karena gugat cerai istri. Seperti pernah diungkapkan Menteri Agama Suryadharma Ali. Ia mengaku prihatin terhadap tingginya kasus cerai gugat (istri minta cerai). Seperti di Riau, angka gugat cerai mencapai 82 persen setiap tahun (www.liputan24.com). Selain karena meningkatnya kesadaran perempuan akan hak-haknya, kemandirian ekonomi istri juga tak dimungkiri sebagai faktor pendorong terjadi perceraian. Padahal semua sepakat, perceraian banyak meninggalkan problem. Seperti keterlantaran anak, kurangnya kasih sayang, dan terpenting, terputusnya proses regenerasi. Redefinisi
  • 8. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 8/11 Perjuangan Kartini nampaknya telah ditafsirkan melampaui batas oleh kaum perempuan saat ini. Karena itu, hendaknya mereka meredefinisikan kesetaraan dan keadilan gender yang dikehendaki. Jangan sampai mematikan nurani perempuan sebagai sosok lemah-lembut, penuh kasih dan manusiawi. Kita tidak ingin mendengar lagi perempuan-perempuan (cantik) menjadi ikon para kriminalis. Untuk itu, kita patut merenungkan kembali ruh perjuangan Kartini. Seperti petikan suratnya: “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali- kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama” (Surat
  • 9. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 9/11 Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902). Sejatinya, yang diperjuangkan Kartini adalah agar perempuan tidak didiskriminasi dalam menuntut ilmu, khususnya terkait keterampilan keperempuanan. Kartini meyakini, jika seorang ibu memiliki bekal ilmu yang cukup, akan mampu melahirkan generasi yang berkualitas. Kita berterima kasih, saat ini kaum perempuan mendapat kesempatan luas dalam menikmati pendidikan. Sayang, perempuan terdidik ini kerap menuntut lebih diluar hak-hak yang semestinya sudah ia dapatkan. Emansipasi kebablasan. Mungkin jika Kartini masih hidup, akan menangis melihat sepakterjang kaumnya saat ini. Bisa jadi dia akan menyesal telah dijadikan ikon perjuangan emansipasi kaum perempuan. Rekomendasikan ini di Google
  • 10. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 10/11 Posting Lama + POSKAN KOMENTAR Subscribe by email Masukkan komentar Anda... Beri komentar sebagai: KALAM-UPI (Google) Keluar Publikasikan Pratinjau LINK KE POSTING INI Buat sebuah Link NU: Perlawanan Terhadap Penjajah. Al- Khilafah Islamiyah Perkara Mendesak.. Mendudukan Sejarah Kekhilafah`n Islam.
  • 11. 26/04/13 KALAM-UPI.ORG: Jangan Biarkan Kartini Menangis www.kalam-upi.org/2013/04/jangan-biarkan-kartini-menangis.html 11/11 © 2013 KALAM-UPI.ORG Designed by 54BLOGGER Back to Top Home