1. 1
F3
JUDUL LAPORAN
Pelayanan Ante Natal Care di Desa Pendreh
LATAR BELAKANG
Di dunia setiap menit 1 orang perempuan meninggal diakibatkan komplikasi yang terkait
dengan kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari
atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan.
Di Indonesia 2 orang ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, angka kematian
ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Antenatal Care (ANC) merupakan upaya menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan,
sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Tujuannya adalah
mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu, sehingga mampu menghadapi persalinan,
kala nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
ANC juga dapat untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus. Ibu
hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan antenatal minimal 4 kali yaitu setiap trimester,
sedangkan trimester akhir sebanyak dua kali.
Dengan adanya kunjungan teratur dan pengawasan yang rutin dari dokter atau bidan, maka
selama masa kunjungan tersebut, diharapkan komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan dapat dikenali secara
lebih dini dan dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini dapat mengurangi risiko
kesakitan dan kematian bagi ibu hamil.
PERMASALAHAN
Orang-orang masih banyak yang belum tau dan memahami pentingnya pemeriksaan
kehamilan, akibatnya banyak ibu hamil yang tidak tau kalau menderita anemia dan atau
2. 2
tekanan darah tinggi, gula darah tinggi. Dapat berakibat buruk bagi ibu dan janinnya.
Permasalahan ini dapat dicegah serta diperbaiki dengan melakukan ANC.
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
Perencanaan intervensi yang dipilih yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin atau
Antenatal Care (ANC). Ibu-ibu dengan kehamilan berisiko tinggi ataupun yang tidak berisiko
diperiksa kehamilannya secara keseluruhan guna mengetahui perkembangan kesehatan janin
dan kondisi ibu, serta tanda-tanda bahaya saat kehamilan atau setelah persalinan.
PELAKSANAAN
Kegiatan ANC di Posyandu Desa Pendreh dilaksanakan tanggal 15 setiap bulan mulai pukul
08.00 sampai selesai. Kegiatan pemeriksaan diawali dengan penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Dilanjutkan
pemeriksaan tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu. Dilakukan anamnesis pada
pasien berupa identitas, keluhan yang dirasakan saat itu, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
dan penentuan Hari Perkiraan Lahir (HPL), penentuan usia kehamilan, dan riwayat obstetri
sebelumnya. Selanjutnya pasien diminta untuk berbaring di bed pemeriksaan untuk dilakukan
pemeriksaan abdomen berupa pengukuran tinggi fundus, posisi janin, bagian terendah janin
dan pengukuran denyut jantung janin. Pada pasien yang pertama kali melakukan ANC serta
ibu hamil yang berisiko sebelumnya, pasien juga diminta untuk melakukan pemeriksaan
hemoglobin, golongan darah, gula darah, protein urine dan reduksi urine.
MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan ANC bertujuan untuk mengetahui ibu hamil yang memiliki risiko kehamilan maupun
tidak. Ibu hamil yang memiliki risiko akan selalu dimonitor setiap kunjungan sehingga
menurunkan angka kematian ibu, sedangkan ibu hamil yang tidak berisiko tinggi juga tetap
dipantau untuk mencegah munculnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
Hasil evaluasi kegiatan ANC ini adalah masih banyak ditemukan ibu hamil dengan anemia
disarankan bersemangat konsumsi lebih banyak daging merah atau protein lain serta rutin
konsumsi vitamin tambah darah setiap hari. beberapa ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi,
3. 3
disarankan diet rendah garam, mengurangi setres dan memperbanyak istirahat serta dapat
minum obat penurun tekanan darah. Monitoring akan dilakukan oleh kader dan tim pustu
setempat.