SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Pengawasan Internal
Dalam PBJ Pemerintah
APIP, Bogor
23 Februari 2015
Workshop Audit Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Itjen Kemenristekdiksi
Tangerang, 27-28 Februari 2019
Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lain
terhadap
Penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi,
dalam rangka memberikan keyakinan memadai,
bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam
mewujudkan tata kepemerintahan yang baik .
Pengawasan Internal
(PP 60/2008):
 Dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (PP 60/2008 ps 48)
 APIP melakukan pengawasan intern:
 audit
 Reviu
 Evaluasi
 Pemantauan
 Kegiatan pengawasan lainnya
(dan Perpres 16/18 pasal 1 angka 22)
Pengawasan Intern
(PP 60/2008/48):
 Internal audit is an independent and objective
assurance and consulting activity designed to
add value and improve the organisation’s
operations.
 It helps the organisation in achieving its
objectives by bringing a systematic, disciplined
approach to evaluate and improve the
effectiveness of the risk management, control
and governance processes
 Keyakinan memadai  ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektifitas
 tujuan tusi instansi  QA
 Peringatan dini dan tingkatkan
efektivitas manajemen risiko  tusi
instansi  Anti Corruption Activites
 Pelihara dan tingkatkan kualitas
governance  tusi instansi
(Consulting Activites).  SAIPI
Peran APIP Efektif
(PP 60/2008/11):
as
 Menteri/Kepala Lembaga/KDH 
wajib lakukan pengawasan melalui APIP
masing.
 Pengawasan  audit, reviu, pemantauan,
evaluasi dan/atau penyelnggaraan
whistleblowing system.
Pengawasan Internal
(Perpres 1618/ Ps 76):
as
Pengawasan Internal
(Perpres 1618/ Ps 76):
Whistleblowing System adalah aplikasi yang disediakan
oleh suatu K/L/Pemda kepada whistleblower (orang yang
memiliki informasi) yang ingin melaporkan suatu perbuatan
berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan
K/L/Pemda.
as
Ruang Lingkup Pengawasan PBJ:
 Perencanan
 Persiapan
 Pemilihan Penyedia
 Pelaksanaan Kontrak
 Serah Terima Pekerjaan
Ruang Lingkup Pengawasan Internal
(Perpres 1618/ Ps 76):
as
Ruang Lingkup Pengawasan PBJ:
 Pemenuhan nilai manfaat (value for money) sebesar-
besarnya
 Kepatuhan terhadap peraturan.
 Pencapaian TKDN
 Penggunaan Produk Dalam Negeri
 Pencadangan dan peruntukan paket UK
 Pengadaan berkelanjutan
Ruang Lingkup Pengawasan Internal
(Perpres 1618/ Ps 76):
as
 Dapat dilakukan bersama dengan kementerian
teknis terkait, d/a lembaga yang mempunyai
tugas mennyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan
keuangan negara/daerah dan pembangunan
nasional
 Hasil pengawasan digunakan sebagai alat
pengendalian PBJ.
Pengawasan Internal.
(Perpres 1618/ Ps 76):
as
Pengaduan.
(Perpres 1618/ Ps 77):
Masyarakat
Pengaduan disertai bukti yang faktual, kredibel dan autentik
Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)
Menteri/Ka.Lembaga/Kepala Daerah
Aparat Penegak Hukum
(Meneruskan Pegaduan Masyarakat)
Instansi yang berwenang
Melaporkan hasil tindak lanjut
Melaporkan dalam hal diyakini ada
indikasi KKN yang merugikan keuangan negara
TARIF
Hasil :
1. Kepuasan
Layanan
2. Capaian
IKK/IKU
3. Lap Keu : WTP
4. Nilai SAKIP
5. Nilai RB
Proses/
Penyelenggaraan
Layanan
Pemerintah
Sesuai
Tugas dan
Fungsi
Instansi
1. Lingkungan Pengendalian
(8 sub unsur saling terkait )
UK
P
IP
S
a. Integritas
b. Kompeten
c. Pemimpin
yang kondusif d. Stuktur Organisasi
e.Delegasi Wewenang
f.Kebijakan SDM
g.Peran APiP efektif
f.Hub. Kerja dgn IP Lain
UK UK UK UK
3. Kegiatan Pengendalian
4. Komunikasi dan Informasi
5. Pemantauan Pengendalian Intern
2. Penilaian Risiko (RM)
Penyelenggaraan Pemerintah
Good Governance
ORGANISASI/PELAYANAN PUBLIK
PELAYANAN
PUBLIK
MASYARAKAT
STANDAR
PELAYANAN
Sedia:
-Barang
-Jasa
PENYELENGGARA :
Pemerintahan:
-Kementerian,
-Lembaga
-Institusi
-Pemerintah Provinsi
-Pemerintah Kab/Kota
-APBN
-APBD
-
HIBAH
-LOAN
Keuangan Negara (UU 17/2003 & UU 1/2004
(Transparan Dan Akuntabel)
-Barang
-Jasa
Penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah
(akuntabilitas) dilakukan pengawasan intern oleh APIP
(ps 47 & 48 PP 60/2008)
-BLU/BLUD
SPM (PP 23/2005)
PBJ
15
“Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD
yang prosesnya sejak identifikasi
kebutuhan, sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan”
PBJ Pemerintah
Pasal 1 angka 1
P
E
R
A
N
A
P
I
P
Peran APIP yang efektif (Ps 11 PP 60 tahun 2008) :
1. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
(Independen, Pelaporan Efektif, Telaahan Sejawat secara Berkala)
2. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas
manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah,
2. Memelihara dan Meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah,
B
A
G
i
A
P
I
P
Auditor  Tidak Sadar  Gagal Untuk Menyatakan
Pendapat/salah saji material/fraud dalam aktivitas
penugasannya (tidak cermat)  uncertainty
(Inherent risk, Control Risk, Detection Risk)
Ketidak pastian  Laporan Keuangan
 kompetensi bukti
 Efektivitas sistem pengendalian intern (control risk)
 Kewajaran penyajian?
Ketidakpastian  PBJ?  Proses ?
B
A
G
i
A
P
I
P
 Perencanaan audit memada.
 Supervisi yang tepat,
 Penerapan prosedur audit yang efektif
 Penerapan standar kendali mutu
Perencanaan Audit :
 Menilai risiko auditee (proses operasi, produk/hasil
layanan, akuntabilitas)
High rsik, metode audit beda dengan yg low risk
 Auditor (profesional)
 Waktu, fasilitas
19
19
Perencanaan PBJ
Bag. RKA (RUP)
-”Spek/KAK”
-”RAB”
- Pemaketan
- Konsolidasi
- Biaya Pendukung
-SPPBJ/TTD Kontrak
-Kendali. Kontrak
-Serahkan hasil Pek
ke PA/KPA (BAP)
- Akunt. dokumen
- Menilai kinerja (Eks)
PA/KPA
20xx-1
PPK
20xx-1
20xx
-HPS
- Draft
Kontrak
- UM, dst
Pokja Pemilihan
20xx-1
20xx
- Dok Q & Pemilihan
- Pemilihan Penyedia
- Sanggah
- Penetapan Penyedia
Pemilihan Penyedia
PPK/KPA
20xx
Pelaksanaan Kontrak PBJ
Memeriksa
Adm Hasil
pekerjaan.
Pj/PPHP
20xx
PA/KPA
PROSES PENGADAAN B/J (Penyedia B/J)
Manfaat
PBJ
Aset
BMN
Atau
BMD
RUP
Pengelolaan BMD
Dok
Dok
Dok
Dok
Dok
Persiapan PBJ
Setelah Pg Indi/KUA PPAS
Diumumkan setelah
Alokasi AB (SIRUP)
Menetapkan :
HPS tidak bersifat
Rahasia
HPS tidak disusun
PBJ s/d 10 jt, e-purchasing,
Pekerjaan terintegrasi
20
20
Bag. RKA (RUP)
-”Tipe”
-”Spek/KAK”
-”RAB
PA/KPA
20xx-1
(20xx-1 - 20xx)
- Sasaran
- Penyelenggara
- Rencana Keg
--Jadwal Laks
- RAB
- Pilih PBJ
Pelaksanaan Kontrak Swakelola
Periksa
Adm Hasil
Pekerjaan
Pj/PPHP
20xx
PA/KPA
PROSES PENGADAAN B/J (Swakelola)
Manfaat
PBJ
Aset
BMN
Atau
BMD
RUP
Pengelolaan BMD
Lap.
2. Tim Pelaksana
- Laksanakan kegiatan, mencatat
- Evaluasi dan laporkan berkala
- progress dan penyerapan anggaran
3 Tim Pengawas
- Awassi persiapan dan pelaksanaan fisik
-Dan adminsitrasi Swakelola
UKPBJPP
Perencanaan PBJ
Setelah Pg Indi/KUA PPAS
Diumumkan setelah
Alokasi AB (SIRUP)
Persiapan Swa
PA/KPA/PPK
Penetapan
Komponen biaya
pelaks swakelola
SBM/SBK khusus
PA/KPA/PPK
(20xx-1 - 20xx)
1. Tim Persiapan
- Sasaran, rencana kegiatan,
- Jadwal pelaksanaan dan rencana biaya
Pennyelenggara Swakelola
Tahapan Proses Pengadaan Barang/Jasa
21
Identifikasi kebutuhan dan
persyaratan
Penyusunan dokumen
pengadaan
Administrasi &
Pengelolaan Kontrak
Perencanaan pengadaan
Evaluasi dan penetapan
pemenang
Penutupan Kontrak
1
Tujuan
Definisi oleh PBB:
“… kecurangan (fraud) adalah tindakan atau pengabaian yang dengan
sengaja menipu atau berusaha untuk menipu suatu pihak untuk
memperoleh keuntungan finansial atau keuntungan lainnya atau untuk
menghindari kewajiban. Praktik korupsi dipahami sebagai menawarkan,
memberikan atau meminta secara langsung atau tidak langsung, sesuatu
yang bernilai untuk memengaruhi tindakan pihak lainnya secara tidak
semestinya .”
22
Apa yang Dimaksud dengan Kecurangan (Fraud)?
Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE),
kecurangan (fraud) didefinisikan sebagai berikut:
“Kecurangan (fraud) dalam arti yang luas mencakup segala kejahatan
untuk memperoleh keuntungan yang menggunakan penipuan sebagai
modus operandi utamanya”
Definisi
23
Apa saja perilaku tidak etis dalam
pengadaan barang/jasa?
24
Kecurangan (Fraud) dan Skema untuk
Melakukan Kecurangan Merupakan Contoh
Perilaku yang Tidak Etis
1
Tujuan
Mengapa kecurangan sangat
biasa terjadi dalam proses
pengadaan?
25
26
Berbagai Bentuk Skema Kecurangan
Tingkat Kompleksitas
Sederhana: Mengabaikan pengiriman barang ke lokasi sesuai yang
dijanjikan.
Kompleks: Merekayasa proses evaluasi yang dilakukan oleh beberapa
orang yang berpihak pada perusahaan Anda
Jumlah Pelaku
Sedikit Pelaku: Seorang pengelola pengadaan diam-diam memanipulasi
dokumen penawaran untuk menguntungkan salah satu penyedia
Banyak Pelaku: Komisi ilegal bertahap (multi-layered kickback ) untuk
memenangkan proyek konstruksi yang dilakukan suatu perusahaan
konstruksi besar dengan menyuap pengelola pengadaan selama 10 tahun
Tingkat Pengaruh
Low Impact: Keponakan pengelola pengadaan bekerja di
perusahaan penyedia yang menyampaikan penawaran
High Impact: Pengelola pengadaan pernah bekerja di perusahaan
penyedia yang menyampaikan penawaran
1
Tujuan
• Pemalsuan Tagihan
• Kecurangan dalam
Kegagalan memenuhi
persyaratan
• Penyedia fiktif
• Kecurangan dalam
Penggantian produk
• Pembelian untuk
kepentingan pribadi
dan tidak diperlukan
• Kolusi dalam pengadaan
• Penyedia tertentu tidak
diikutsertakan (vendor
exclusion)
• Klaim palsu
• Perekayasaan
persyaratan
• Pemecahan paket
pengadaan (Purchase
splitting)
Perencanaan
Pengadaan
Administrasi &
Pengelolaan
Kontrak
Penyusunan
Dokumen
Pengadaan
Evaluasi &
Penetapan
Pemenang
• Suap dan komisi illegal
(kickback)
• Konflik kepentingan
• Penawaran yang tidak
seimbang
• Manipulasi penawaran
• Penunjukan Langsung
tanpa Justifikasi
• Penyalahgunaan modifikasi
kontrak yang direncanakan
Deteksi Kecurangan dan Penerapan Tindakan Perbaikan
Contoh Skema dan Indikator Kecurangan
Sepanjang Proses Pengadaan Barang/Jasa
1
Tujuan
28
Contoh Kasus Kecurangan (Fraud)
yang Terjadi di Indonesia
Pada tahun 2009, seorang pejabat
pemerintah dihukum 6 tahun penjara
karena merekayasa dokukmen
penawaran dalam pengadaan solar
panel rumah untuk kepentingan pribadi
Pada tahun 2013, Hakim Mahkamah
Agung ditangkap dengan tuduhan
penyuapan. Lebih dari $200.000 uang
tunai ditemukan di rumahnya
1
Tujuan
Bagaimana Anda melawan
tindak kecurangan dan
korupsi dalam pekerjaan?
29
30
SIAPA YANG
UNTUNG?
Jika ada hal yang
mencurigakan, Anda harus
menanyakan pertanyaan ini
• Meningkatkan profil risiko
bagi pihak yang terlibat dalam
tindak kecurangan
• Mengungkap skema
kecurangan ketika skema
tersebut baru terjadi
• Perlengkapi pengelola
pengadaan dengan
pengetahuan dan perangkat
yang tepat
Bagaimana Mencegah Fraud 3
Tujuan
Peristiwa risiko, seperti kecurangan
menghabiskan biaya lebih
sedikit jika diperbaiki lebih awal.
5
Contoh Kasus Kecurangan – Department
of Veterans Affairs (VA) di Amerika Serikat
Siklus pengadaan
Biaya
Di Amerika Serikat, Inspektur Jendral Department of Veterans Affairs (VA) menemukan Wakil
Kepala Pengadaan dalam departemen tersebut terlibat dalam kecurangan pengadaan
sebelum dan sesudah menduduki posisi dalam VA. Wakil Kepala tersebut melanggar
peraturan akuisisi Pemerintah Federal Amerika Serikat ketika ia memaksa staf
pengadaan di bawah wewenangnya untuk memberi preferensi dan menetapkan pemenang
kontrak untuk pelayanan lelang terbalik (reverse auction) kepada FedBid, Inc.
Ia memaksa stafnya, terlibat dalam konflik kepentingan ketika ia secara tidak etis
bertindak sebagai agen FedBid dalam urusan Pemerintah, mengungkapkan informasi VA
non-publik kepada pihak yang tidak berwenang secara tidak etis, dan
menyalahgunakan posisinya dan sumber daya VA untuk keuntungan pribadi.
Selain itu, ia bersekongkol dengan eksekutif FedBid untuk memaksa atasannya untuk
menggunakan kembali FedBid setelah atasannya mengeluarkan moratorium atas
penggunaan FebBid dalam VA.
1
Tujuan
• Kolusi dalam pengadaan
• Perekayasaan Persyaratan (Fixed
Requirements)
• Pemecahan paket pengadaan
(Purchase Splitting)
• Penyedia tertentu tidak
diikutsertakan (Vendor Exclusion)
• Klaim palsu
32
Risiko dalam proses pengadaan:
• Berkurangnya kompetisi
• Penawaran harga yang lebih
tinggi dari semestinya
• Penyedia tidak berkualifikasi
• Sanggahan
Perencanaan
Pengadaan
Administrasi &
Pengelolaan
Kontrak
Penyusunan
Dokumen
Pengadaan
Evaluasi &
Penetapan
Pemenang
Jenis Kecurangan dalam Tahap Perencanaan
dan Penyusunan Dokumen Pengadaan
1
Tujuan
33
Indikator:
Pola pengadaan yang tidak seperti biasanya
Penawaran yang masuk harganya selalu tinggi atau rendah
Pemenang berotasi secara teratur dalam satu pasar atau
pemenangnya selalu penyedia yang sama
Penyedia yang gagal menjadi subpenyedia
Beberapa penawaran yang masuk sangat mirip bentuknya
Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’
Kolusi dalam Pengadaan
Kolusi dalam Pengadaan merupakan suatu perjanjian rahasia antar
para penyedia untuk membagi pekerjaan dan menggelembungkan
harga seringkali dibantu oleh pejabat pemerintah
1
Deskripsi
Tujuan
34
Teknik Pencegahan
Kolusi dalam Pengadaan 2
Selidiki semua
keluhan tentang
penyedia yang
memberikan
penawaran
sangat rendah;
keluhan-keluhan
tersebut dapat
berdasar pada
kebenaran
Pantau tren
pengadaan, pola
pengadaan yang
tidak lazim, atau
kelompok
belanja yang
tidak resmi
dengan melihat
penawaran
penyedia di
masa lalu
Periksa
dokumentasi:
• Bandingkan
dokumen
penawaran dan
cari kesamaan
format, struktur,
bahasa, dan warna
• Cari kesamaan
alamat, nomor di
antara para
penyedia
Audit penyedia
yang ditetapkan
sebagai
pemenang untuk
mencari bukti
adanya kolusi
1 2 3 4
Audit Probity
Tujuan
35
Contoh Kolusi dalam Pengadaan
dan Kunci Pelaksanaan Audit
Contoh :
Terdapat 3 pengembang software yang masing-masing menyediakan
software untuk 3 kementerian. Setiap kementerian menerima
penawaran dari salah satu penyedia, sehingga Penyedia A selalu
menyediakan software untuk Kementerian A dan Penyedia B selalu
menyediakan software untuk Kementerian B.
Hal ini disebut Pembagian Pasar (Market Division) yang dilakukan
Penyedia.
Kolusi lebih sering terjadi dalam pasar tertutup dengan
penyedia yang memiliki kendali lebih besar di wilayah
tertentu. Kolusi biasanya hanya dapat terdeteksi dalam
jangka panjangmenggunakan analisis tren pola
penawaran.
Kunci Pelaksanaan Audit
2
Tujuan
36
Indikator:
Persyaratan yang sangat mirip sekali dengan jasa atau tenaga
kerja yang disediakan oleh penyedia tersebut
Persyaratan yang menyimpang dari persyaratan yang biasa
digunakan untuk barang/jasa ini
Keluhan dari penyedia lainnya
Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’
Perekayasaan Persyaratan
Perekayasaan Persyaratan merupakan dokumen pengadaan
dengan persyaratan yang telah dimanipulasi (oleh pejabat pemerintah
yang korup) untuk memihak atau menghilangkan syarat tertentu untuk
menguntungkan satu penyedia tertentu
Deskripsi
1
Tujuan
37
Teknik Pencegahan
Perekayasaan Persyaratan 2
Evaluasi
dokumen
persyaratan
barang/jasa
untuk
memastikan
ada justifikasi
mengapa
pengadaan
dilakukan.
Sarankan untuk
melakukan riset
pasar lanjutan;
jika persyaratan
terlalu luas bagi
Anda,
kemungkinan
terlalu luas juga
bagi penyedia.
Tetap waspada
terhadap tren pasar
dan ketahui tentang
jenis pengadaan
barang, pekerjaan
konstruksi, atau jasa
yang harus Anda
audit .
Periksa
dokumen
historis
persyaratan
yang sama; jika
ada perubahan
rincian
persyaratan
yang signifikan,
catat.
Audit Probity
1 2 1 2
Metode Lainnya
Tujuan
38
Contoh Perekayasaan Persyaratan dan
Kunci Pelaksanaan Audit
Contoh
Angkatan Militer Indonesia membeli beberapa kendaraan taktis
untuk patroli pantai. Truk- truk tersebut mewakili Perlindungan
Perbatasan Militer Indonesia dan akan dipakai selama 25 tahun.
Ahli teknis membuat persyaratan yang membatasi, sehingga
pembelian truk hanya mungkin dilakukan dari satu penyedia
karena berat dan standar kecepatan yang sangat restriktif. Semua
rancangan lainnya yang tersedia tidak sesuai dengan standar
tersebut walaupun tidak memengaruhi kinerjanya. Penyedia yang
gagal memberi keluhan dan terungkap ada rekayasa spesifikasi.
Persyaratan selalu terdokumentasikan. Jika memungkinkan,
pengelola pengadaan harus mendeskripsikan barang/jasa
dengan menggunakan ciri-ciri yang paling penting.
Kunci Pelaksanaan Audit
2
Tujuan
39
Indikator:
Beberapa penawaran disampaikan secara berkala dan nilainya
sedikit di bawah batas nilai pengadaan yang ditetapkan peraturan
Persyaratan yang biasanya dijadikan satu paket telah dibagi-bagi
Persyaratan yang dibagi-bagi ditujukan untuk program yang sama
Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’
Pemecahan Paket Pengadaan (Purchase Splitting)
Pada pemecahan paket pengadaan
(purchase splitting), persyaratan
dan kontrak terkait dibagi ke dalam
kelompok yang lebih kecil untuk
memastikan biaya tetap di bawah
batasan biaya tertentu atau untuk
menghindari pengawasan tambahan
Persyaratan:
$50.000
Persyaratan
1: $25.000
Persyaratan
2: $25.000
Deskripsi
1
Tujuan
40
Teknik Pencegahan Praktik Pemecahan
Paket Pengadaan 2
Untuk borongan
(bundling),
perhatikan
pengelompokan
persyaratan yang
tidak semestinya.
Jika persyaratan
tersebut dipisah,
mungkin dapat
menghasilkan
kompetisi yang
lebih besar.
Bandingkan nilai
pengadaan
dengan ambang
batas yang
relevan.
Bandingkan paket
pengadaan di
masa lalu dengan
saat ini.
Perhatikan
pemesanan
berkelompok
untuk satu
penyedia.
Audit Probity
1 1 2 3
Audit Keuangan
Tujuan
41
Contoh Pemecahan Paket Pengadaan
(purchase splitting) dan Kunci Pelaksanaan Audit
Contoh
Pemerintah umumnya menggabungkan perancangan dan pembangunan
pekerjaan konstruksi dalam paket pengadaan untuk meminimalkan risiko
terhadap pekerjaan. Seorang pengelola pengadaan mengetahui satu
perusahaan engineering yang bagus dan ingin menghubungi langsung
perusahaan tersebut tetapi terkendala karena biaya perancangan dan
pengembangan yang ditawarkan terlalu tinggi.
Dalam hal ini, pengelola pengadaan akan memecah kontrak menjadi satu
kontrak untuk perancangan dan satu kontrak untuk pembangunan guna
menghindari kompetisi.
Identifikasi dokumen yang menjustifikasi bahwa pemecahan
paket pengadaan bermanfaat untuk pemerintah.
Kecurangan jenis ini dapat ditutupi dengan pemecahan
dengan nilai yang tidak merata.
Kunci Pelaksanaan Audit
2
Tujuan
42
Indikator:
Hanya sedikit jumlah dokumen penawaran
yang diterima
Teknik yang digunakan:
• Periode penawaran yang pendek secara tidak wajar
• Iklan pengadaan yang terbatas
• Persyaratan atau diskualifikasi yang ketat dan tidak wajar
Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’
Vendor Exclusion
Penyedia tertentu tidak diikutsertakan
(vendor exclusion) dalam proses penawaran
dalam pelelangan terbatas oleh pejabat yang
korup yang berpihak pada penyedia tertentu.
Deskripsi
1
Tujuan
43
Teknik Pencegahan Vendor Exclusion 2
Tentukan
apakah
semua
penawaran
yang diterima
dalam jumlah
yang wajar
Periksa
dokument
pengadaan
dan riset
pasar untuk
menemukan
indikasi
terjadinya
pengecualian
terhadap
penyedia
tertentu
Wawancara
penyedia yang
memberikan bukti
adanya taktik
untuk
mengecualikan
penyedia tertentu
Tentukan
apakah
semua
penawaran
yang diterima
dalam jumlah
yang wajar
Audit Probity
1 2 1 2
Metode Lainnya
Tujuan
44
Contoh Vendor Exclusion
Dan Kunci Pelaksanaan Audit
Contoh
Pengelola pengadaan dengan sengaja mengiklankan
permintaan penawaran di koran kecil hanya dalam beberapa
hari. Penyedia yang diistimewakan kemudian memberikan
komisi (kickback) kepada pengelola pengadaan. Pengelola
pengadaan kemudian menyusun persyaratan sedemikian rupa
sehingga penyedia lain tidak dapat memasukkan penawaran
Pertanyaan yang harus ditanyakan saat menganalisis
persyaratan dan dokumen pengadaan adalah “siapa yang
diuntungkan?”
Kunci Pelaksanaan Audit
2
Tujuan
45
Indikator:
Barang atau jasa yang di bawah standar
Dokumentasi yang tidak benar, tidak akurat atau telah direkayasa
Kurangnya dokumentasi
Kegagalan pengujian atau inspeksi
Kurangnya catatan historis
Menyisipkan kebohongan dalam kebenaran
Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’
Klaim Palsu
Klaim palsu adalah pernyataan yang dilebih-lebihkan atau dipalsukan
secara keseluruhan tentang pengalaman dan kemampuan tenaga
kerja atau penyedia, “mark-up” tagihan atau biaya, atau dokumentasi
palsu terkait penyelesaian pekerjaan.
Deskripsi
1
Tujuan
46
Teknik Pencegahan Klaim Palsu 2
Lakukan uji tuntas
dengan
pemeriksaan latar
belakang
penyedia yang
ada saat ini
Periksa dokumentasi untuk
mencari indikator:
- Dokumentasi yang tidak
benar, tidak akurat atau
direkayasa
- Kegagalan pengujian atau
inspeksi
- Adanya duplikat tagihan
- Kelebihan atau kekurangan
pembayaran
Verifikasikan secara
independen kebenaran
dari tagihan yang
diterima
Audit Keuangan
1 2 3
Tujuan
47
Contoh Klaim Palsu dan
Kunci pelaksanaan audit
Contoh
Dokumentasi untuk pengiriman pemesanan iPad dalam jumlah
besar sulit untuk dibaca dan kelihatannya telah direkayasa.
Setelah inspeksi dilakukan, 5% dari kotak yang seharusnya
berisi iPad ternyata kosong dan 30% dari keseluruhan iPad
ternyata iPad bekas yang diperbarui atau iPad yang rusak. Hal
ini mengindikasikan adanya penyalahgunaan.
Penyedia seringkali dapat diminta memberikan informasi
kinerja lampau, laporan keuangan, pengalaman kerja, dll.
Informasi seperti ini dapat digunakan sebagai indikator
apakah penyedia berbohong.
Kunci Pelaksanaan Audit
2
Tujuan
Dasar Hukum : Perundang-undangan yang berlaku :
UU, Perpres, Peraturan Menteri /Kepala LKPP
Kebijakan Penyelenggaraan : Pemisahan Fungsi Penyelenggara,
Format Standar Dokumen, Sistem Berbasis IT
Sistem
Pengen
Intern
P emrth
Mekanisme Pasar yang Terjadi
( Penyedia dan Instansi pemerintah )
Data yang tersedia pada Mekanisme Pasar
Dampak Hukum Terhadap Permasalahan PBJ
LINGKUNGAN PENGENDALIAN PBJ
Kesalahan/Penyimpanagan
Identification
of
needs
Call
for
bids
or
quotes
Signing
Of
contracts
Receipt
of
Products
or
services
Expiration
Of
guaranties
Pemilihan
Perencanaan Pelaksanaan Pengamanan
Tidak Paham Dokumen
Pengadaan
Prosedur dan Kriteria
Evaluasi Tidak Dibuat
PPK Tidak paham
Klausul Kontrak
Profesional
PA/KPA
Pokja Pemilihan /PP PPK PPHP
Integritas
PPK
Responsibilitas
PPK Tidak Mampu
Mengendalikan Kontrak
PPK Tidak Melakukan
Pemutusan Kontrak
Tidak paham Substansi
Kontrak
Tidak paham Menguji
Kualitas Barang/Jasa
Menteri
KDH
PA Tidak Membuat RUP
PPK /KPA membuat HPS
tidak sesuai peraturan
PA mengarahkan Proses
Kesalahan dalam proses
pemilihan dan evaluasi
50
Perencanaan PBJ
-Kontrak diputus?
-Blacklist
-Kualitas rendah
-Akuntabilitas tdk ada
PA/KPA
20xx-1
PPK/KPA
20xx-1
20xx
ULP/PP
20xx-1
20xx
- Proses Pemilihan
- Penetapan Penyedia
Pemilihan Penyedia PBJ
PPK/KPA
20xx
Pelaks. Kontrak PBJ
Hasil Uji B/J
PPHP
20xx
PA/KPA
HPS. Kontrak
Dok.PBJ. B/J. Neraca.
Risiko Penyimpangan Dalam PBJ
5
RUP
Penggunaan PBJ
2
1 2 1 1 1
3 4
5 6 7 6
Uraian Titik Kritis
51
1. Penggelembungan Anggaran (Mark Up)
2. Rencana Pengadaan yang diarahkan
3. Rekayasa pemaketan
4. Spesifikasi yang diarahkan
1
1. Integritas PPK/ULP /Panitia /Pejabat Pengadaan..Lemah
2. Kompetensi pengelola tidak memadai
2
1. Penentuan jadwal pengadaan yang tidak realistis
2. Dokumen PBJ tidak lengkap
3. Pengumuman tidak lengkap
4. Kriteria evaluasi tidak ada, tidak jelas (rekayasa)/cacat
5. Evaluasi tidak sesuai dengan kriteria
6. Tanggal pengumuman sengaja ditunda
3
1. Tidak seluruh sanggahan ditanggapi
2. Substansi sanggahan tidak ditanggapi
3. Sanggahan pro forma untuk menghindari tuduhan tender diatur
4
Uraian Titik Kritis
52
5
1. SPPBJ ditunda atau dikeluarkan dgn buru-buru
2. Penandatanganan kontrak ditunda tanpa alasan jelas
6
Perubahan kontrak tdk akuntabel
1. Kualifikasi barang tidak sesuai spesifikasi
2. Kriteria penerimaan barang bias (tidak jelas)
3. Volume barang tidak sesuai dgn okumen lelang
4. Jaminan pasca jual palsu
5. Rekomendasi tidak realisitis (konsultan)
7
8 Barang/jasa ternyata tidak digunakan.
53
Audit Pengadaan B/J
Perencanaan PBJ Pemilih. Penyedia BJ Pelaksanaan kontrak B/J Pemanfaatan hasil PBJ
-Pedoman PBJ
-Dasar PBJ
-Personil
-Pembiayaan
-Harga kontrak
-Kuantitas
-Kualitas
-Penyelesaian kontrak
-Denda/putus kontrak ?
-Dokumen PQ/Pasca Q
-Dokumen Pemilihan Penyedia B/J
-Proses PQ/Pasca Q
-Proses Pemilihan Penyedia B/J
-Penandatangan kontrak
-B/J digunakan, baik?
-B/J idle?
-B/J digunakan pihak lain ?
Sesuaikan dengan jangka waktu audit dan jangka waktu pelaporan hasil audit APBJ
LINGKUP PROSES
AUDIT PENGADAAN B/J:
Tehnik
Audit
atas PBJ Jasa Lainnya
Barang Ready Stock /Tersedia  PBJ
Proses 
Jasa Konsultansi  Design
Pekerjaan Konstruksi  Membangun
 Proses 
 Proses 
Tehnik : Dokumen & Fisik
Tehnik : Dokumen, Observe & Fisik
55
Perencanaan PBJ
Pemilih. Penyedia BJ Pelaksanaan kontrak B/J
-LPSE : Observasi/
pengamatan/monitor
-Manual :
Penelusuran Dokumen
-Kewajaran Proses/Uji
-Wawancara/Diskusi
Kapan?
Tehnik/Pembuktian APBJ
-Dok RKA/RKB/RUP
-Dok Spesifikasi & HPS
-Dok Pengadaan
Dilakukan sebelum
proses pemilahan
dilakukan (pengumuman)
-Penelusuran Dokumen
-Rekalkulasi
-Penilaian Kewajaran
(Needs & HPS)
-
Konfirmasi/Wawancara/Diskus
i
LPSE  Selama proses berlangsung
Manual  Sesuai tahapan dokumen
(Kualifikasi, Penawaran, Penetapan
Pemenang (Sebelum ttd kontrak)
-LPSE : Hasil Observasi
-Manual : Dok proses
-Kuali: Spesifikasi & HPS
-Dok Pengadaan
-Observasi/Pengujian Fisik
-Penelusuran Dokumen
-Konfirmasi
-Wawancara
-Menilai Kewajaran Hasil
pekerjaan
Bertahap
(Sesuai progress
pekerjaan
-Dokumen pelaksanaan kontrak (progress)
-Hasil uji : Kuantitas & Kualitas
-Dok. Serah Terima
-Dok. Pembayaran/Denda
-Dok. Terkait (putus kontrak)
Kapan?
Kapan?
APBN/D -DIPA /DPA : Pemaketan
(Spek, RAB), Sistem Anggaran, Perubahan APBN/D
Kebijakan /Peraturan Mengenai Kontrak Tahun
Jamak Masih Sektoral
1. PERENCANAAN/
PERSIAPAN
Data dasar penyusunan HPS tidak selalu tersedia
Penafsiran Peraturan (Penunjukan Langsung,
Pengadaan Langsung, Kontrak Tahun
Tugggal/Jamak, Pasal 93 : Pemutusan Kontrak,
Swakelola??
Penetapan Personil Pengadaan
(KPA=PPK, PPHP), Sertifikasi.
57
APIP
Substansi:
• Memastikan bahwa PBJ yang direncanakan didasarkan
pada kebutuhan atas B/J untuk mendukung penyelenggaraan
pemerintahan (tugas dan fungsi)
• Memastikan bahwa rencana PBJ merupakan bagian dalam proses
penyusunan kinerja dan penganggaran.(RKA)
• Memastikan bahwa penyusunan Spesifikasi Teknis (KAK),
HPS dan Draft Kontrak telah sesuai dengan Ketentuan
Perundang-undangan yang berlaku
• Memastikan bahwa Dokumen PBJ telah disusun sesuai dengan
peraturan per-undang-undangan yang berlaku
RUP
Vs
“Needs”
-BPKP
-Itjen/Inspektorat
-Inspektorat Provinsi,Kab/Kota
-SPI (BI,BHMN,BUMN/D)
Audit Perencanaan PBJ
Spec (KAK), HPS
Draf Kontrak
Dokumen PBJ
Penyedia tidak profesional
(Penawaran jauh di bawah HPS)
Pelaksanaan evaluasi, pembuktian kualifikasi tidak
profesional
PEMILIHAN
Penyedia Berkolusi Untuk Pengaturan Penawaran
Sistem LPSE Terintervensi,
Kriteria evaluasi tidak rinci, tidak jelas,
Pemilihan Sistem Pemilihan tidak tepat,
59
APIP
Substansi:
• Memastikan Proses Pemilihan penyedia B/J
dilaksanakan secara transparan, adil dan akuntabel,
• Memastikan bahwa penetapan penyedia barang/jasa telah
didasarkan pada tara-cara dan kriteria yang telah ditetapkan
secara obyektif dalam Dokumen PBJ , sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Dokumen PBJ
-BPKP
-Itjen/Inspektorat
-Inspektorat
Provinsi,Kab/Kota
-SPI (BI,BHMN,BUMN/D)
Proses Pemilihan
Dokumen
Proses Pemilihan
Audit Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Klausul kontrak tidak lengkap, tidak jelas, dan
tidak ada sanksi
Spesifikasi /KAK tidak sesuai dengan Kondisi
Lapangan
PELAKSANAAN
Jadwal Pelaksanaan Tidak Logis
( Mendekati Akhir Tahun?)
Kondisi alam, Kebijakan perekonomian,
Penyedia Tidak Profesional
Pengujian Kualitas B/J
61
APIP
Substansi :
• Memastikan bahwa Penetapan Penyedia Penyedia B/J
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Memastikan bahwa isi kontrak telah sesuai dengan draft
kontrak dalam dokumen PBJ yang sesuai ketentuan
• Memastikan bahwa pelaksanaan kontrak dikendalikan oleh PPK
(Staf Pendukung yang ditunjuk PPK),  kualitas sesuai dengan
yang telah disepakati dalam kontrak
Kontrak
-BPKP
-Itjen/Inspektorat
-Inspektorat Provinsi,Kab/Kota
-SPI (BI,BHMN,BUMN/D)
Audit (Proses Pelaksanaan Kontrak)
Sistem Pengendalian
Oleh PPK
Hasil /Progress
62
APIP
Substansi:
• Memastikan bahwa pelaksanaan kontrak telah selesai
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Memastikan bahwa kualitas dan kuantitas yang
diterima telah sesuai dengan kontrak .
• Memastikan bahwa barang/jasa telah dimanfaatkan
oleh pengguna barang/jasa.
Kontrak
Dan
Hasil/Progress
-BPKP
-Itjen/Inspektorat
-Inspektorat Provinsi,Kab/Kota
-SPI (BI,BHMN,BUMN/D)
Audit (Pemanfaatan B/J) :
Serah Terims
Barang/Jasa
Barang / Jasa
Dimanfaatkan
Diskusi
Rita Berlis
08129325287
ritaberlis59@gmail.com
63

More Related Content

Similar to 16117390.ppt

Insp iii startegi mempertahankan opini wtp
Insp iii startegi mempertahankan opini wtpInsp iii startegi mempertahankan opini wtp
Insp iii startegi mempertahankan opini wtp
Adi Pujakesuma
 
value for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publikvalue for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publik
Herna Ferari
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
Wirya Wkcybernet
 
PAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.ppt
PAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.pptPAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.ppt
PAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.ppt
MahmudToha
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepri
Afrizal Yusril
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
DIANA LESTARI
 

Similar to 16117390.ppt (20)

Insp iii startegi mempertahankan opini wtp
Insp iii startegi mempertahankan opini wtpInsp iii startegi mempertahankan opini wtp
Insp iii startegi mempertahankan opini wtp
 
value for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publikvalue for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publik
 
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance IndexHasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
 
Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
 
Presentasi seminar proposal diklat pim IV
Presentasi seminar proposal diklat pim IVPresentasi seminar proposal diklat pim IV
Presentasi seminar proposal diklat pim IV
 
Bab 1 s/d Bab 3 (Audit Kinerja pada Sektor Publik)
Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)
Bab 1 s/d Bab 3 (Audit Kinerja pada Sektor Publik)
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
 
PAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.ppt
PAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.pptPAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.ppt
PAPARAN-PERENCANAAN-PENGAWASAN-19122016.ppt
 
isu strategis pengawasan
isu strategis pengawasanisu strategis pengawasan
isu strategis pengawasan
 
Materi_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxMateri_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptx
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepri
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Auditing1
Auditing1Auditing1
Auditing1
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

16117390.ppt

  • 1. Pengawasan Internal Dalam PBJ Pemerintah APIP, Bogor 23 Februari 2015 Workshop Audit Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Itjen Kemenristekdiksi Tangerang, 27-28 Februari 2019
  • 2. Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap Penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi, dalam rangka memberikan keyakinan memadai, bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik . Pengawasan Internal (PP 60/2008):
  • 3.  Dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (PP 60/2008 ps 48)  APIP melakukan pengawasan intern:  audit  Reviu  Evaluasi  Pemantauan  Kegiatan pengawasan lainnya (dan Perpres 16/18 pasal 1 angka 22) Pengawasan Intern (PP 60/2008/48):
  • 4.  Internal audit is an independent and objective assurance and consulting activity designed to add value and improve the organisation’s operations.  It helps the organisation in achieving its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of the risk management, control and governance processes
  • 5.
  • 6.  Keyakinan memadai  ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektifitas  tujuan tusi instansi  QA  Peringatan dini dan tingkatkan efektivitas manajemen risiko  tusi instansi  Anti Corruption Activites  Pelihara dan tingkatkan kualitas governance  tusi instansi (Consulting Activites).  SAIPI Peran APIP Efektif (PP 60/2008/11):
  • 7. as  Menteri/Kepala Lembaga/KDH  wajib lakukan pengawasan melalui APIP masing.  Pengawasan  audit, reviu, pemantauan, evaluasi dan/atau penyelnggaraan whistleblowing system. Pengawasan Internal (Perpres 1618/ Ps 76):
  • 8. as Pengawasan Internal (Perpres 1618/ Ps 76): Whistleblowing System adalah aplikasi yang disediakan oleh suatu K/L/Pemda kepada whistleblower (orang yang memiliki informasi) yang ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan K/L/Pemda.
  • 9. as Ruang Lingkup Pengawasan PBJ:  Perencanan  Persiapan  Pemilihan Penyedia  Pelaksanaan Kontrak  Serah Terima Pekerjaan Ruang Lingkup Pengawasan Internal (Perpres 1618/ Ps 76):
  • 10. as Ruang Lingkup Pengawasan PBJ:  Pemenuhan nilai manfaat (value for money) sebesar- besarnya  Kepatuhan terhadap peraturan.  Pencapaian TKDN  Penggunaan Produk Dalam Negeri  Pencadangan dan peruntukan paket UK  Pengadaan berkelanjutan Ruang Lingkup Pengawasan Internal (Perpres 1618/ Ps 76):
  • 11. as  Dapat dilakukan bersama dengan kementerian teknis terkait, d/a lembaga yang mempunyai tugas mennyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional  Hasil pengawasan digunakan sebagai alat pengendalian PBJ. Pengawasan Internal. (Perpres 1618/ Ps 76):
  • 12. as Pengaduan. (Perpres 1618/ Ps 77): Masyarakat Pengaduan disertai bukti yang faktual, kredibel dan autentik Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Menteri/Ka.Lembaga/Kepala Daerah Aparat Penegak Hukum (Meneruskan Pegaduan Masyarakat) Instansi yang berwenang Melaporkan hasil tindak lanjut Melaporkan dalam hal diyakini ada indikasi KKN yang merugikan keuangan negara
  • 13. TARIF Hasil : 1. Kepuasan Layanan 2. Capaian IKK/IKU 3. Lap Keu : WTP 4. Nilai SAKIP 5. Nilai RB Proses/ Penyelenggaraan Layanan Pemerintah Sesuai Tugas dan Fungsi Instansi 1. Lingkungan Pengendalian (8 sub unsur saling terkait ) UK P IP S a. Integritas b. Kompeten c. Pemimpin yang kondusif d. Stuktur Organisasi e.Delegasi Wewenang f.Kebijakan SDM g.Peran APiP efektif f.Hub. Kerja dgn IP Lain UK UK UK UK 3. Kegiatan Pengendalian 4. Komunikasi dan Informasi 5. Pemantauan Pengendalian Intern 2. Penilaian Risiko (RM) Penyelenggaraan Pemerintah Good Governance
  • 14. ORGANISASI/PELAYANAN PUBLIK PELAYANAN PUBLIK MASYARAKAT STANDAR PELAYANAN Sedia: -Barang -Jasa PENYELENGGARA : Pemerintahan: -Kementerian, -Lembaga -Institusi -Pemerintah Provinsi -Pemerintah Kab/Kota -APBN -APBD - HIBAH -LOAN Keuangan Negara (UU 17/2003 & UU 1/2004 (Transparan Dan Akuntabel) -Barang -Jasa Penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah (akuntabilitas) dilakukan pengawasan intern oleh APIP (ps 47 & 48 PP 60/2008) -BLU/BLUD SPM (PP 23/2005) PBJ
  • 15. 15 “Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan” PBJ Pemerintah Pasal 1 angka 1
  • 16. P E R A N A P I P Peran APIP yang efektif (Ps 11 PP 60 tahun 2008) : 1. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (Independen, Pelaporan Efektif, Telaahan Sejawat secara Berkala) 2. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, 2. Memelihara dan Meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah,
  • 17. B A G i A P I P Auditor  Tidak Sadar  Gagal Untuk Menyatakan Pendapat/salah saji material/fraud dalam aktivitas penugasannya (tidak cermat)  uncertainty (Inherent risk, Control Risk, Detection Risk) Ketidak pastian  Laporan Keuangan  kompetensi bukti  Efektivitas sistem pengendalian intern (control risk)  Kewajaran penyajian? Ketidakpastian  PBJ?  Proses ?
  • 18. B A G i A P I P  Perencanaan audit memada.  Supervisi yang tepat,  Penerapan prosedur audit yang efektif  Penerapan standar kendali mutu Perencanaan Audit :  Menilai risiko auditee (proses operasi, produk/hasil layanan, akuntabilitas) High rsik, metode audit beda dengan yg low risk  Auditor (profesional)  Waktu, fasilitas
  • 19. 19 19 Perencanaan PBJ Bag. RKA (RUP) -”Spek/KAK” -”RAB” - Pemaketan - Konsolidasi - Biaya Pendukung -SPPBJ/TTD Kontrak -Kendali. Kontrak -Serahkan hasil Pek ke PA/KPA (BAP) - Akunt. dokumen - Menilai kinerja (Eks) PA/KPA 20xx-1 PPK 20xx-1 20xx -HPS - Draft Kontrak - UM, dst Pokja Pemilihan 20xx-1 20xx - Dok Q & Pemilihan - Pemilihan Penyedia - Sanggah - Penetapan Penyedia Pemilihan Penyedia PPK/KPA 20xx Pelaksanaan Kontrak PBJ Memeriksa Adm Hasil pekerjaan. Pj/PPHP 20xx PA/KPA PROSES PENGADAAN B/J (Penyedia B/J) Manfaat PBJ Aset BMN Atau BMD RUP Pengelolaan BMD Dok Dok Dok Dok Dok Persiapan PBJ Setelah Pg Indi/KUA PPAS Diumumkan setelah Alokasi AB (SIRUP) Menetapkan : HPS tidak bersifat Rahasia HPS tidak disusun PBJ s/d 10 jt, e-purchasing, Pekerjaan terintegrasi
  • 20. 20 20 Bag. RKA (RUP) -”Tipe” -”Spek/KAK” -”RAB PA/KPA 20xx-1 (20xx-1 - 20xx) - Sasaran - Penyelenggara - Rencana Keg --Jadwal Laks - RAB - Pilih PBJ Pelaksanaan Kontrak Swakelola Periksa Adm Hasil Pekerjaan Pj/PPHP 20xx PA/KPA PROSES PENGADAAN B/J (Swakelola) Manfaat PBJ Aset BMN Atau BMD RUP Pengelolaan BMD Lap. 2. Tim Pelaksana - Laksanakan kegiatan, mencatat - Evaluasi dan laporkan berkala - progress dan penyerapan anggaran 3 Tim Pengawas - Awassi persiapan dan pelaksanaan fisik -Dan adminsitrasi Swakelola UKPBJPP Perencanaan PBJ Setelah Pg Indi/KUA PPAS Diumumkan setelah Alokasi AB (SIRUP) Persiapan Swa PA/KPA/PPK Penetapan Komponen biaya pelaks swakelola SBM/SBK khusus PA/KPA/PPK (20xx-1 - 20xx) 1. Tim Persiapan - Sasaran, rencana kegiatan, - Jadwal pelaksanaan dan rencana biaya Pennyelenggara Swakelola
  • 21. Tahapan Proses Pengadaan Barang/Jasa 21 Identifikasi kebutuhan dan persyaratan Penyusunan dokumen pengadaan Administrasi & Pengelolaan Kontrak Perencanaan pengadaan Evaluasi dan penetapan pemenang Penutupan Kontrak 1 Tujuan
  • 22. Definisi oleh PBB: “… kecurangan (fraud) adalah tindakan atau pengabaian yang dengan sengaja menipu atau berusaha untuk menipu suatu pihak untuk memperoleh keuntungan finansial atau keuntungan lainnya atau untuk menghindari kewajiban. Praktik korupsi dipahami sebagai menawarkan, memberikan atau meminta secara langsung atau tidak langsung, sesuatu yang bernilai untuk memengaruhi tindakan pihak lainnya secara tidak semestinya .” 22 Apa yang Dimaksud dengan Kecurangan (Fraud)? Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), kecurangan (fraud) didefinisikan sebagai berikut: “Kecurangan (fraud) dalam arti yang luas mencakup segala kejahatan untuk memperoleh keuntungan yang menggunakan penipuan sebagai modus operandi utamanya” Definisi
  • 23. 23 Apa saja perilaku tidak etis dalam pengadaan barang/jasa?
  • 24. 24 Kecurangan (Fraud) dan Skema untuk Melakukan Kecurangan Merupakan Contoh Perilaku yang Tidak Etis 1 Tujuan
  • 25. Mengapa kecurangan sangat biasa terjadi dalam proses pengadaan? 25
  • 26. 26 Berbagai Bentuk Skema Kecurangan Tingkat Kompleksitas Sederhana: Mengabaikan pengiriman barang ke lokasi sesuai yang dijanjikan. Kompleks: Merekayasa proses evaluasi yang dilakukan oleh beberapa orang yang berpihak pada perusahaan Anda Jumlah Pelaku Sedikit Pelaku: Seorang pengelola pengadaan diam-diam memanipulasi dokumen penawaran untuk menguntungkan salah satu penyedia Banyak Pelaku: Komisi ilegal bertahap (multi-layered kickback ) untuk memenangkan proyek konstruksi yang dilakukan suatu perusahaan konstruksi besar dengan menyuap pengelola pengadaan selama 10 tahun Tingkat Pengaruh Low Impact: Keponakan pengelola pengadaan bekerja di perusahaan penyedia yang menyampaikan penawaran High Impact: Pengelola pengadaan pernah bekerja di perusahaan penyedia yang menyampaikan penawaran 1 Tujuan
  • 27. • Pemalsuan Tagihan • Kecurangan dalam Kegagalan memenuhi persyaratan • Penyedia fiktif • Kecurangan dalam Penggantian produk • Pembelian untuk kepentingan pribadi dan tidak diperlukan • Kolusi dalam pengadaan • Penyedia tertentu tidak diikutsertakan (vendor exclusion) • Klaim palsu • Perekayasaan persyaratan • Pemecahan paket pengadaan (Purchase splitting) Perencanaan Pengadaan Administrasi & Pengelolaan Kontrak Penyusunan Dokumen Pengadaan Evaluasi & Penetapan Pemenang • Suap dan komisi illegal (kickback) • Konflik kepentingan • Penawaran yang tidak seimbang • Manipulasi penawaran • Penunjukan Langsung tanpa Justifikasi • Penyalahgunaan modifikasi kontrak yang direncanakan Deteksi Kecurangan dan Penerapan Tindakan Perbaikan Contoh Skema dan Indikator Kecurangan Sepanjang Proses Pengadaan Barang/Jasa 1 Tujuan
  • 28. 28 Contoh Kasus Kecurangan (Fraud) yang Terjadi di Indonesia Pada tahun 2009, seorang pejabat pemerintah dihukum 6 tahun penjara karena merekayasa dokukmen penawaran dalam pengadaan solar panel rumah untuk kepentingan pribadi Pada tahun 2013, Hakim Mahkamah Agung ditangkap dengan tuduhan penyuapan. Lebih dari $200.000 uang tunai ditemukan di rumahnya 1 Tujuan
  • 29. Bagaimana Anda melawan tindak kecurangan dan korupsi dalam pekerjaan? 29
  • 30. 30 SIAPA YANG UNTUNG? Jika ada hal yang mencurigakan, Anda harus menanyakan pertanyaan ini • Meningkatkan profil risiko bagi pihak yang terlibat dalam tindak kecurangan • Mengungkap skema kecurangan ketika skema tersebut baru terjadi • Perlengkapi pengelola pengadaan dengan pengetahuan dan perangkat yang tepat Bagaimana Mencegah Fraud 3 Tujuan
  • 31. Peristiwa risiko, seperti kecurangan menghabiskan biaya lebih sedikit jika diperbaiki lebih awal. 5 Contoh Kasus Kecurangan – Department of Veterans Affairs (VA) di Amerika Serikat Siklus pengadaan Biaya Di Amerika Serikat, Inspektur Jendral Department of Veterans Affairs (VA) menemukan Wakil Kepala Pengadaan dalam departemen tersebut terlibat dalam kecurangan pengadaan sebelum dan sesudah menduduki posisi dalam VA. Wakil Kepala tersebut melanggar peraturan akuisisi Pemerintah Federal Amerika Serikat ketika ia memaksa staf pengadaan di bawah wewenangnya untuk memberi preferensi dan menetapkan pemenang kontrak untuk pelayanan lelang terbalik (reverse auction) kepada FedBid, Inc. Ia memaksa stafnya, terlibat dalam konflik kepentingan ketika ia secara tidak etis bertindak sebagai agen FedBid dalam urusan Pemerintah, mengungkapkan informasi VA non-publik kepada pihak yang tidak berwenang secara tidak etis, dan menyalahgunakan posisinya dan sumber daya VA untuk keuntungan pribadi. Selain itu, ia bersekongkol dengan eksekutif FedBid untuk memaksa atasannya untuk menggunakan kembali FedBid setelah atasannya mengeluarkan moratorium atas penggunaan FebBid dalam VA. 1 Tujuan
  • 32. • Kolusi dalam pengadaan • Perekayasaan Persyaratan (Fixed Requirements) • Pemecahan paket pengadaan (Purchase Splitting) • Penyedia tertentu tidak diikutsertakan (Vendor Exclusion) • Klaim palsu 32 Risiko dalam proses pengadaan: • Berkurangnya kompetisi • Penawaran harga yang lebih tinggi dari semestinya • Penyedia tidak berkualifikasi • Sanggahan Perencanaan Pengadaan Administrasi & Pengelolaan Kontrak Penyusunan Dokumen Pengadaan Evaluasi & Penetapan Pemenang Jenis Kecurangan dalam Tahap Perencanaan dan Penyusunan Dokumen Pengadaan 1 Tujuan
  • 33. 33 Indikator: Pola pengadaan yang tidak seperti biasanya Penawaran yang masuk harganya selalu tinggi atau rendah Pemenang berotasi secara teratur dalam satu pasar atau pemenangnya selalu penyedia yang sama Penyedia yang gagal menjadi subpenyedia Beberapa penawaran yang masuk sangat mirip bentuknya Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’ Kolusi dalam Pengadaan Kolusi dalam Pengadaan merupakan suatu perjanjian rahasia antar para penyedia untuk membagi pekerjaan dan menggelembungkan harga seringkali dibantu oleh pejabat pemerintah 1 Deskripsi Tujuan
  • 34. 34 Teknik Pencegahan Kolusi dalam Pengadaan 2 Selidiki semua keluhan tentang penyedia yang memberikan penawaran sangat rendah; keluhan-keluhan tersebut dapat berdasar pada kebenaran Pantau tren pengadaan, pola pengadaan yang tidak lazim, atau kelompok belanja yang tidak resmi dengan melihat penawaran penyedia di masa lalu Periksa dokumentasi: • Bandingkan dokumen penawaran dan cari kesamaan format, struktur, bahasa, dan warna • Cari kesamaan alamat, nomor di antara para penyedia Audit penyedia yang ditetapkan sebagai pemenang untuk mencari bukti adanya kolusi 1 2 3 4 Audit Probity Tujuan
  • 35. 35 Contoh Kolusi dalam Pengadaan dan Kunci Pelaksanaan Audit Contoh : Terdapat 3 pengembang software yang masing-masing menyediakan software untuk 3 kementerian. Setiap kementerian menerima penawaran dari salah satu penyedia, sehingga Penyedia A selalu menyediakan software untuk Kementerian A dan Penyedia B selalu menyediakan software untuk Kementerian B. Hal ini disebut Pembagian Pasar (Market Division) yang dilakukan Penyedia. Kolusi lebih sering terjadi dalam pasar tertutup dengan penyedia yang memiliki kendali lebih besar di wilayah tertentu. Kolusi biasanya hanya dapat terdeteksi dalam jangka panjangmenggunakan analisis tren pola penawaran. Kunci Pelaksanaan Audit 2 Tujuan
  • 36. 36 Indikator: Persyaratan yang sangat mirip sekali dengan jasa atau tenaga kerja yang disediakan oleh penyedia tersebut Persyaratan yang menyimpang dari persyaratan yang biasa digunakan untuk barang/jasa ini Keluhan dari penyedia lainnya Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’ Perekayasaan Persyaratan Perekayasaan Persyaratan merupakan dokumen pengadaan dengan persyaratan yang telah dimanipulasi (oleh pejabat pemerintah yang korup) untuk memihak atau menghilangkan syarat tertentu untuk menguntungkan satu penyedia tertentu Deskripsi 1 Tujuan
  • 37. 37 Teknik Pencegahan Perekayasaan Persyaratan 2 Evaluasi dokumen persyaratan barang/jasa untuk memastikan ada justifikasi mengapa pengadaan dilakukan. Sarankan untuk melakukan riset pasar lanjutan; jika persyaratan terlalu luas bagi Anda, kemungkinan terlalu luas juga bagi penyedia. Tetap waspada terhadap tren pasar dan ketahui tentang jenis pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, atau jasa yang harus Anda audit . Periksa dokumen historis persyaratan yang sama; jika ada perubahan rincian persyaratan yang signifikan, catat. Audit Probity 1 2 1 2 Metode Lainnya Tujuan
  • 38. 38 Contoh Perekayasaan Persyaratan dan Kunci Pelaksanaan Audit Contoh Angkatan Militer Indonesia membeli beberapa kendaraan taktis untuk patroli pantai. Truk- truk tersebut mewakili Perlindungan Perbatasan Militer Indonesia dan akan dipakai selama 25 tahun. Ahli teknis membuat persyaratan yang membatasi, sehingga pembelian truk hanya mungkin dilakukan dari satu penyedia karena berat dan standar kecepatan yang sangat restriktif. Semua rancangan lainnya yang tersedia tidak sesuai dengan standar tersebut walaupun tidak memengaruhi kinerjanya. Penyedia yang gagal memberi keluhan dan terungkap ada rekayasa spesifikasi. Persyaratan selalu terdokumentasikan. Jika memungkinkan, pengelola pengadaan harus mendeskripsikan barang/jasa dengan menggunakan ciri-ciri yang paling penting. Kunci Pelaksanaan Audit 2 Tujuan
  • 39. 39 Indikator: Beberapa penawaran disampaikan secara berkala dan nilainya sedikit di bawah batas nilai pengadaan yang ditetapkan peraturan Persyaratan yang biasanya dijadikan satu paket telah dibagi-bagi Persyaratan yang dibagi-bagi ditujukan untuk program yang sama Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’ Pemecahan Paket Pengadaan (Purchase Splitting) Pada pemecahan paket pengadaan (purchase splitting), persyaratan dan kontrak terkait dibagi ke dalam kelompok yang lebih kecil untuk memastikan biaya tetap di bawah batasan biaya tertentu atau untuk menghindari pengawasan tambahan Persyaratan: $50.000 Persyaratan 1: $25.000 Persyaratan 2: $25.000 Deskripsi 1 Tujuan
  • 40. 40 Teknik Pencegahan Praktik Pemecahan Paket Pengadaan 2 Untuk borongan (bundling), perhatikan pengelompokan persyaratan yang tidak semestinya. Jika persyaratan tersebut dipisah, mungkin dapat menghasilkan kompetisi yang lebih besar. Bandingkan nilai pengadaan dengan ambang batas yang relevan. Bandingkan paket pengadaan di masa lalu dengan saat ini. Perhatikan pemesanan berkelompok untuk satu penyedia. Audit Probity 1 1 2 3 Audit Keuangan Tujuan
  • 41. 41 Contoh Pemecahan Paket Pengadaan (purchase splitting) dan Kunci Pelaksanaan Audit Contoh Pemerintah umumnya menggabungkan perancangan dan pembangunan pekerjaan konstruksi dalam paket pengadaan untuk meminimalkan risiko terhadap pekerjaan. Seorang pengelola pengadaan mengetahui satu perusahaan engineering yang bagus dan ingin menghubungi langsung perusahaan tersebut tetapi terkendala karena biaya perancangan dan pengembangan yang ditawarkan terlalu tinggi. Dalam hal ini, pengelola pengadaan akan memecah kontrak menjadi satu kontrak untuk perancangan dan satu kontrak untuk pembangunan guna menghindari kompetisi. Identifikasi dokumen yang menjustifikasi bahwa pemecahan paket pengadaan bermanfaat untuk pemerintah. Kecurangan jenis ini dapat ditutupi dengan pemecahan dengan nilai yang tidak merata. Kunci Pelaksanaan Audit 2 Tujuan
  • 42. 42 Indikator: Hanya sedikit jumlah dokumen penawaran yang diterima Teknik yang digunakan: • Periode penawaran yang pendek secara tidak wajar • Iklan pengadaan yang terbatas • Persyaratan atau diskualifikasi yang ketat dan tidak wajar Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’ Vendor Exclusion Penyedia tertentu tidak diikutsertakan (vendor exclusion) dalam proses penawaran dalam pelelangan terbatas oleh pejabat yang korup yang berpihak pada penyedia tertentu. Deskripsi 1 Tujuan
  • 43. 43 Teknik Pencegahan Vendor Exclusion 2 Tentukan apakah semua penawaran yang diterima dalam jumlah yang wajar Periksa dokument pengadaan dan riset pasar untuk menemukan indikasi terjadinya pengecualian terhadap penyedia tertentu Wawancara penyedia yang memberikan bukti adanya taktik untuk mengecualikan penyedia tertentu Tentukan apakah semua penawaran yang diterima dalam jumlah yang wajar Audit Probity 1 2 1 2 Metode Lainnya Tujuan
  • 44. 44 Contoh Vendor Exclusion Dan Kunci Pelaksanaan Audit Contoh Pengelola pengadaan dengan sengaja mengiklankan permintaan penawaran di koran kecil hanya dalam beberapa hari. Penyedia yang diistimewakan kemudian memberikan komisi (kickback) kepada pengelola pengadaan. Pengelola pengadaan kemudian menyusun persyaratan sedemikian rupa sehingga penyedia lain tidak dapat memasukkan penawaran Pertanyaan yang harus ditanyakan saat menganalisis persyaratan dan dokumen pengadaan adalah “siapa yang diuntungkan?” Kunci Pelaksanaan Audit 2 Tujuan
  • 45. 45 Indikator: Barang atau jasa yang di bawah standar Dokumentasi yang tidak benar, tidak akurat atau telah direkayasa Kurangnya dokumentasi Kegagalan pengujian atau inspeksi Kurangnya catatan historis Menyisipkan kebohongan dalam kebenaran Deskripsi dan Indikator ‘Red Flag’ Klaim Palsu Klaim palsu adalah pernyataan yang dilebih-lebihkan atau dipalsukan secara keseluruhan tentang pengalaman dan kemampuan tenaga kerja atau penyedia, “mark-up” tagihan atau biaya, atau dokumentasi palsu terkait penyelesaian pekerjaan. Deskripsi 1 Tujuan
  • 46. 46 Teknik Pencegahan Klaim Palsu 2 Lakukan uji tuntas dengan pemeriksaan latar belakang penyedia yang ada saat ini Periksa dokumentasi untuk mencari indikator: - Dokumentasi yang tidak benar, tidak akurat atau direkayasa - Kegagalan pengujian atau inspeksi - Adanya duplikat tagihan - Kelebihan atau kekurangan pembayaran Verifikasikan secara independen kebenaran dari tagihan yang diterima Audit Keuangan 1 2 3 Tujuan
  • 47. 47 Contoh Klaim Palsu dan Kunci pelaksanaan audit Contoh Dokumentasi untuk pengiriman pemesanan iPad dalam jumlah besar sulit untuk dibaca dan kelihatannya telah direkayasa. Setelah inspeksi dilakukan, 5% dari kotak yang seharusnya berisi iPad ternyata kosong dan 30% dari keseluruhan iPad ternyata iPad bekas yang diperbarui atau iPad yang rusak. Hal ini mengindikasikan adanya penyalahgunaan. Penyedia seringkali dapat diminta memberikan informasi kinerja lampau, laporan keuangan, pengalaman kerja, dll. Informasi seperti ini dapat digunakan sebagai indikator apakah penyedia berbohong. Kunci Pelaksanaan Audit 2 Tujuan
  • 48. Dasar Hukum : Perundang-undangan yang berlaku : UU, Perpres, Peraturan Menteri /Kepala LKPP Kebijakan Penyelenggaraan : Pemisahan Fungsi Penyelenggara, Format Standar Dokumen, Sistem Berbasis IT Sistem Pengen Intern P emrth Mekanisme Pasar yang Terjadi ( Penyedia dan Instansi pemerintah ) Data yang tersedia pada Mekanisme Pasar Dampak Hukum Terhadap Permasalahan PBJ LINGKUNGAN PENGENDALIAN PBJ
  • 49. Kesalahan/Penyimpanagan Identification of needs Call for bids or quotes Signing Of contracts Receipt of Products or services Expiration Of guaranties Pemilihan Perencanaan Pelaksanaan Pengamanan Tidak Paham Dokumen Pengadaan Prosedur dan Kriteria Evaluasi Tidak Dibuat PPK Tidak paham Klausul Kontrak Profesional PA/KPA Pokja Pemilihan /PP PPK PPHP Integritas PPK Responsibilitas PPK Tidak Mampu Mengendalikan Kontrak PPK Tidak Melakukan Pemutusan Kontrak Tidak paham Substansi Kontrak Tidak paham Menguji Kualitas Barang/Jasa Menteri KDH PA Tidak Membuat RUP PPK /KPA membuat HPS tidak sesuai peraturan PA mengarahkan Proses Kesalahan dalam proses pemilihan dan evaluasi
  • 50. 50 Perencanaan PBJ -Kontrak diputus? -Blacklist -Kualitas rendah -Akuntabilitas tdk ada PA/KPA 20xx-1 PPK/KPA 20xx-1 20xx ULP/PP 20xx-1 20xx - Proses Pemilihan - Penetapan Penyedia Pemilihan Penyedia PBJ PPK/KPA 20xx Pelaks. Kontrak PBJ Hasil Uji B/J PPHP 20xx PA/KPA HPS. Kontrak Dok.PBJ. B/J. Neraca. Risiko Penyimpangan Dalam PBJ 5 RUP Penggunaan PBJ 2 1 2 1 1 1 3 4 5 6 7 6
  • 51. Uraian Titik Kritis 51 1. Penggelembungan Anggaran (Mark Up) 2. Rencana Pengadaan yang diarahkan 3. Rekayasa pemaketan 4. Spesifikasi yang diarahkan 1 1. Integritas PPK/ULP /Panitia /Pejabat Pengadaan..Lemah 2. Kompetensi pengelola tidak memadai 2 1. Penentuan jadwal pengadaan yang tidak realistis 2. Dokumen PBJ tidak lengkap 3. Pengumuman tidak lengkap 4. Kriteria evaluasi tidak ada, tidak jelas (rekayasa)/cacat 5. Evaluasi tidak sesuai dengan kriteria 6. Tanggal pengumuman sengaja ditunda 3 1. Tidak seluruh sanggahan ditanggapi 2. Substansi sanggahan tidak ditanggapi 3. Sanggahan pro forma untuk menghindari tuduhan tender diatur 4
  • 52. Uraian Titik Kritis 52 5 1. SPPBJ ditunda atau dikeluarkan dgn buru-buru 2. Penandatanganan kontrak ditunda tanpa alasan jelas 6 Perubahan kontrak tdk akuntabel 1. Kualifikasi barang tidak sesuai spesifikasi 2. Kriteria penerimaan barang bias (tidak jelas) 3. Volume barang tidak sesuai dgn okumen lelang 4. Jaminan pasca jual palsu 5. Rekomendasi tidak realisitis (konsultan) 7 8 Barang/jasa ternyata tidak digunakan.
  • 53. 53 Audit Pengadaan B/J Perencanaan PBJ Pemilih. Penyedia BJ Pelaksanaan kontrak B/J Pemanfaatan hasil PBJ -Pedoman PBJ -Dasar PBJ -Personil -Pembiayaan -Harga kontrak -Kuantitas -Kualitas -Penyelesaian kontrak -Denda/putus kontrak ? -Dokumen PQ/Pasca Q -Dokumen Pemilihan Penyedia B/J -Proses PQ/Pasca Q -Proses Pemilihan Penyedia B/J -Penandatangan kontrak -B/J digunakan, baik? -B/J idle? -B/J digunakan pihak lain ? Sesuaikan dengan jangka waktu audit dan jangka waktu pelaporan hasil audit APBJ LINGKUP PROSES AUDIT PENGADAAN B/J:
  • 54. Tehnik Audit atas PBJ Jasa Lainnya Barang Ready Stock /Tersedia  PBJ Proses  Jasa Konsultansi  Design Pekerjaan Konstruksi  Membangun  Proses   Proses  Tehnik : Dokumen & Fisik Tehnik : Dokumen, Observe & Fisik
  • 55. 55 Perencanaan PBJ Pemilih. Penyedia BJ Pelaksanaan kontrak B/J -LPSE : Observasi/ pengamatan/monitor -Manual : Penelusuran Dokumen -Kewajaran Proses/Uji -Wawancara/Diskusi Kapan? Tehnik/Pembuktian APBJ -Dok RKA/RKB/RUP -Dok Spesifikasi & HPS -Dok Pengadaan Dilakukan sebelum proses pemilahan dilakukan (pengumuman) -Penelusuran Dokumen -Rekalkulasi -Penilaian Kewajaran (Needs & HPS) - Konfirmasi/Wawancara/Diskus i LPSE  Selama proses berlangsung Manual  Sesuai tahapan dokumen (Kualifikasi, Penawaran, Penetapan Pemenang (Sebelum ttd kontrak) -LPSE : Hasil Observasi -Manual : Dok proses -Kuali: Spesifikasi & HPS -Dok Pengadaan -Observasi/Pengujian Fisik -Penelusuran Dokumen -Konfirmasi -Wawancara -Menilai Kewajaran Hasil pekerjaan Bertahap (Sesuai progress pekerjaan -Dokumen pelaksanaan kontrak (progress) -Hasil uji : Kuantitas & Kualitas -Dok. Serah Terima -Dok. Pembayaran/Denda -Dok. Terkait (putus kontrak) Kapan? Kapan?
  • 56. APBN/D -DIPA /DPA : Pemaketan (Spek, RAB), Sistem Anggaran, Perubahan APBN/D Kebijakan /Peraturan Mengenai Kontrak Tahun Jamak Masih Sektoral 1. PERENCANAAN/ PERSIAPAN Data dasar penyusunan HPS tidak selalu tersedia Penafsiran Peraturan (Penunjukan Langsung, Pengadaan Langsung, Kontrak Tahun Tugggal/Jamak, Pasal 93 : Pemutusan Kontrak, Swakelola?? Penetapan Personil Pengadaan (KPA=PPK, PPHP), Sertifikasi.
  • 57. 57 APIP Substansi: • Memastikan bahwa PBJ yang direncanakan didasarkan pada kebutuhan atas B/J untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan (tugas dan fungsi) • Memastikan bahwa rencana PBJ merupakan bagian dalam proses penyusunan kinerja dan penganggaran.(RKA) • Memastikan bahwa penyusunan Spesifikasi Teknis (KAK), HPS dan Draft Kontrak telah sesuai dengan Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku • Memastikan bahwa Dokumen PBJ telah disusun sesuai dengan peraturan per-undang-undangan yang berlaku RUP Vs “Needs” -BPKP -Itjen/Inspektorat -Inspektorat Provinsi,Kab/Kota -SPI (BI,BHMN,BUMN/D) Audit Perencanaan PBJ Spec (KAK), HPS Draf Kontrak Dokumen PBJ
  • 58. Penyedia tidak profesional (Penawaran jauh di bawah HPS) Pelaksanaan evaluasi, pembuktian kualifikasi tidak profesional PEMILIHAN Penyedia Berkolusi Untuk Pengaturan Penawaran Sistem LPSE Terintervensi, Kriteria evaluasi tidak rinci, tidak jelas, Pemilihan Sistem Pemilihan tidak tepat,
  • 59. 59 APIP Substansi: • Memastikan Proses Pemilihan penyedia B/J dilaksanakan secara transparan, adil dan akuntabel, • Memastikan bahwa penetapan penyedia barang/jasa telah didasarkan pada tara-cara dan kriteria yang telah ditetapkan secara obyektif dalam Dokumen PBJ , sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dokumen PBJ -BPKP -Itjen/Inspektorat -Inspektorat Provinsi,Kab/Kota -SPI (BI,BHMN,BUMN/D) Proses Pemilihan Dokumen Proses Pemilihan Audit Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
  • 60. Klausul kontrak tidak lengkap, tidak jelas, dan tidak ada sanksi Spesifikasi /KAK tidak sesuai dengan Kondisi Lapangan PELAKSANAAN Jadwal Pelaksanaan Tidak Logis ( Mendekati Akhir Tahun?) Kondisi alam, Kebijakan perekonomian, Penyedia Tidak Profesional Pengujian Kualitas B/J
  • 61. 61 APIP Substansi : • Memastikan bahwa Penetapan Penyedia Penyedia B/J telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. • Memastikan bahwa isi kontrak telah sesuai dengan draft kontrak dalam dokumen PBJ yang sesuai ketentuan • Memastikan bahwa pelaksanaan kontrak dikendalikan oleh PPK (Staf Pendukung yang ditunjuk PPK),  kualitas sesuai dengan yang telah disepakati dalam kontrak Kontrak -BPKP -Itjen/Inspektorat -Inspektorat Provinsi,Kab/Kota -SPI (BI,BHMN,BUMN/D) Audit (Proses Pelaksanaan Kontrak) Sistem Pengendalian Oleh PPK Hasil /Progress
  • 62. 62 APIP Substansi: • Memastikan bahwa pelaksanaan kontrak telah selesai sesuai dengan peraturan yang berlaku. • Memastikan bahwa kualitas dan kuantitas yang diterima telah sesuai dengan kontrak . • Memastikan bahwa barang/jasa telah dimanfaatkan oleh pengguna barang/jasa. Kontrak Dan Hasil/Progress -BPKP -Itjen/Inspektorat -Inspektorat Provinsi,Kab/Kota -SPI (BI,BHMN,BUMN/D) Audit (Pemanfaatan B/J) : Serah Terims Barang/Jasa Barang / Jasa Dimanfaatkan