2. ▪ Menikah pada awal tahun 2015 pada usia 26
tahun.
▪ Dinyatakan hamil setelah 4 atau 5 bulan setelah
menikah.
▪ Rajin kontrol ke dokter kandungan sebulan
sekali.
3. Masa Kehamilan
▪ Awal-awal kehamilan s.d. usia kehamilan 24 minggu kondisi janin normal
▪ Usia kehamilan 25 minggu diketahui bahwa berat janin tidak sesuai dengan
usia janin seharusnya
▪ Usia kehamilan 28 minggu diminta untuk cek darah lengkap termasuk urine.
Hasilnya HB 7 dan ada kandungan protein dalam urine
▪ Usia kehamilan 37 minggu, janin harus dikeluarkan karena kondisi air ketuban
yang sudah sedikit dan berat janin dianggap tidak akan bisa bertambah lagi
4. Apa itu Pre-eklamsia
Pre-eklampsia adalah sindrom yang ditandai dengan tekanan darah tinggi,
kenaikan kadar protein di dalam urin (proteinuria), dan pembengkakan pada
tungkai (edema). Pre-eklampsia dialami oleh ibu yang sedang hamil, terutama
para ibu muda yang baru pertama kali hamil. Penyebab pasti pre-eklampsia
belum diketahui, sehingga masih sulit untuk dicegah kemunculannya. Jika pre-
eklampsia bertambah parah pada masa kehamilan, maka akan
menyebabkan eklampsia yang dapat berujung pada kematian.
Sumber: Wikipedia
5. Gejala Pre-eklamsia
❖ Pre-eklampsia biasanya akan mulai menunjukkan gejala saat usia kandungan
menginjak 20 minggu.
❖ Gejala-gejala yang dapat dirasakan oleh para ibu hamil antara lain sakit
kepala pada daerah dahi, rasa nyeri pada daerah antara perut dan dada,
gangguan penglihatan, rasa mual, gangguan pernapasan, dan gangguan
kesadaran.
❖ Selain gejala-gejala tersebut, pre-eklampsia akan selalu muncul bersamaan
dengan kenaikan berat badan hingga terjadi edema, kenaikan tekanan darah,
dan adanya protein di dalam urin.
Sumber: Wikipedia
6. Pencegahan Pre-eklamsia
Meskipun penyebab pasti pre-eklampsia belum diketahui, para ibu hamil dapat
memperkecil kemungkinan timbulnya pre-eklampsia dengan melakukan diet
makanan, istirahat yang cukup, dan melakukan pengawasan kehamilan. Diet
makanan yang dimaksud adalah dengan konsumsi makanan rendah lemak. Jika
berat badan bertambah atau edema, maka diet termasuk mengurangi
konsumsi garam.
Sumber: Wikipedia