SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Ajeng Savitri P, M.Kom
Analysis & Strategy
of Algorithm
Pertemuan 13
OBJECTIVE
 To learn Traversal Algorithm in Graf concept and
how it solve problem
Definisi
Algoritma traversal di dalam graf adalah
mengunjungi simpul-simpul dengan cara yang sistemati
k
Algoritma Traversal dalam Graf
 Pencarian Melebar (Breadth First Search atau BFS),
 Pencarian Mendalam (Depth First Search atau DFS).
Algoritma Pencarian Melebar (BFS)
 Traversal dimulai dari simpul v.
 Algoritma:
1. Kunjungi simpul v,
2. Kunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul v terlebih dahulu.
3. Kunjungi simpul yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpul-
simpul yang tadi dikunjungi, demikian seterusnya.
 Jika graf berbentuk pohor berakar, maka semua simpul pada aras d
dikunjungi lebih dahulu sebelum simpul-simpul pada aras d + 1.
Contoh
1
2 3
4 5 6 7
1
1
2 3
4 5 6 7
1
1
2 3 4
5 6 7
8 9a b c
Peninjauan
Tinjau graf pada Gambar (a). Bila graf dikunjungi mulai dari simpul 1.
 Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8.
Untuk graf pada Gambar (b). Bila graf dikunjungi mulai dari simpul 1.
 Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Untuk pohon berakar pada Gambar (c). Bila graf dikunjungi mulai dari
simpul 1.
 Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Algoritma Pencarian Mendalam (DFS)
 Traversal dimulai dari simpul v.
 Algoritma:
1. Kunjungi simpul v,
2. Kunjungi simpul w yang bertetangga dengan simpul v.
3. Ulangi DFS mulai dari simpul w.
4. Ketika mencapai simpul u sedemikian sehingga semua simpul yang bertetang
ga dengannya telah dikunjungi, pencarian dirunut-balik ke simpul terakhir ya
ng dikunjungi sebelumnya dan mempunyai simpul w yang belum dikunjungi.
5. Pencarian berakhir bila tidak ada lagi simpul yang belum dikunjungi
yang dapat dicapai dari simpul yang telah dikunjungi
Contoh
1
2 3
4 5 6 7
1
1
2 3
4 5 6 7
1
1
2 3 4
5 6 7
8 9a b c
Tinjau graf pada Gambar 5.1(a). Bila graf dikunjungi mulai dari simp
ul 1.
 Urutan hasil traversal: 1, 2, 4, 8, 5, 6, 3, 7
Untuk graf pada Gambar 5.1(b). Bila graf dikunjungi mulai dari simp
ul 1.
 Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 6, 8, 4, 5, 7
Untuk pohon berakar pada Gambar 5.1(c). Bila graf dikunjungi mulai
dari simpul 1.
 Urutan hasil traversal: 1, 2, 5, 8, 9, 6, 3, 7, 4.
Peninjauan
REFFERENCE
 Munir, Rinaldi. Diktat Kuliah “Kompleksitas Algoritma”, Departemen T
eknik Informatika ITB
 Levitin, Anany. 2012. Introduction to the Design and Analysis of A
lgorithms, 3rd Edition.Addison Wesley
Terima Kasih
ajeng.savitri@teknokrat.ac.id
https://teknokrat.ac.id/en/
https://spada.teknokrat.ac.id/

More Related Content

What's hot

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensibagus222
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakHapizahFKIP
 
PERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLABPERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLABFebri Arianti
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometrighinahuwaidah
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Samuel Pinto'o
 
Notasi prefix infix-postifx- expression tree
Notasi prefix infix-postifx- expression treeNotasi prefix infix-postifx- expression tree
Notasi prefix infix-postifx- expression treeAcomic Comic
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritOka Ambalie
 
PATH DAN SIRKUIT
PATH DAN SIRKUITPATH DAN SIRKUIT
PATH DAN SIRKUITEDIS BLOG
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02KuliahKita
 

What's hot (20)

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyak
 
PERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLABPERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLAB
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014
 
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Notasi prefix infix-postifx- expression tree
Notasi prefix infix-postifx- expression treeNotasi prefix infix-postifx- expression tree
Notasi prefix infix-postifx- expression tree
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
 
PATH DAN SIRKUIT
PATH DAN SIRKUITPATH DAN SIRKUIT
PATH DAN SIRKUIT
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 

More from Ajeng Savitri

Software Testing Documentation
Software Testing DocumentationSoftware Testing Documentation
Software Testing DocumentationAjeng Savitri
 
Software Productivity Measurement
Software Productivity MeasurementSoftware Productivity Measurement
Software Productivity MeasurementAjeng Savitri
 
Software Testing Strategy (Part 2)
Software Testing Strategy (Part 2)Software Testing Strategy (Part 2)
Software Testing Strategy (Part 2)Ajeng Savitri
 
Software Testing Strategy
Software Testing StrategySoftware Testing Strategy
Software Testing StrategyAjeng Savitri
 
Object Oriented Testing
Object Oriented TestingObject Oriented Testing
Object Oriented TestingAjeng Savitri
 
Testing Technique (Part 2)
Testing Technique (Part 2)Testing Technique (Part 2)
Testing Technique (Part 2)Ajeng Savitri
 
Methodology Selection Strategy
Methodology Selection Strategy Methodology Selection Strategy
Methodology Selection Strategy Ajeng Savitri
 
Software Testing - Software Quality (Part 2)
Software Testing - Software Quality (Part 2)Software Testing - Software Quality (Part 2)
Software Testing - Software Quality (Part 2)Ajeng Savitri
 
Software Testing - Software Quality
Software Testing - Software QualitySoftware Testing - Software Quality
Software Testing - Software QualityAjeng Savitri
 
Computer Evolution and Performance
Computer Evolution and PerformanceComputer Evolution and Performance
Computer Evolution and PerformanceAjeng Savitri
 
Software Testing - Introduction
Software Testing - IntroductionSoftware Testing - Introduction
Software Testing - IntroductionAjeng Savitri
 
Requirement Gathering
Requirement GatheringRequirement Gathering
Requirement GatheringAjeng Savitri
 

More from Ajeng Savitri (20)

Software Testing Documentation
Software Testing DocumentationSoftware Testing Documentation
Software Testing Documentation
 
Software Productivity Measurement
Software Productivity MeasurementSoftware Productivity Measurement
Software Productivity Measurement
 
Debugging (Part 2)
Debugging (Part 2)Debugging (Part 2)
Debugging (Part 2)
 
Debugging
DebuggingDebugging
Debugging
 
Software Testing Strategy (Part 2)
Software Testing Strategy (Part 2)Software Testing Strategy (Part 2)
Software Testing Strategy (Part 2)
 
Software Testing Strategy
Software Testing StrategySoftware Testing Strategy
Software Testing Strategy
 
Object Oriented Testing
Object Oriented TestingObject Oriented Testing
Object Oriented Testing
 
Testing Technique (Part 2)
Testing Technique (Part 2)Testing Technique (Part 2)
Testing Technique (Part 2)
 
Testing Technique
Testing TechniqueTesting Technique
Testing Technique
 
Testing Plan
Testing PlanTesting Plan
Testing Plan
 
Methodology Selection Strategy
Methodology Selection Strategy Methodology Selection Strategy
Methodology Selection Strategy
 
Software Testing - Software Quality (Part 2)
Software Testing - Software Quality (Part 2)Software Testing - Software Quality (Part 2)
Software Testing - Software Quality (Part 2)
 
Software Testing - Software Quality
Software Testing - Software QualitySoftware Testing - Software Quality
Software Testing - Software Quality
 
Computer Evolution and Performance
Computer Evolution and PerformanceComputer Evolution and Performance
Computer Evolution and Performance
 
Software Testing - Introduction
Software Testing - IntroductionSoftware Testing - Introduction
Software Testing - Introduction
 
Sequence Diagram
Sequence DiagramSequence Diagram
Sequence Diagram
 
Activity Diagram
Activity DiagramActivity Diagram
Activity Diagram
 
Use Case Diagram
Use Case DiagramUse Case Diagram
Use Case Diagram
 
Requirement Gathering
Requirement GatheringRequirement Gathering
Requirement Gathering
 
Business Value
Business ValueBusiness Value
Business Value
 

Algoritma Traversal Graf BFS dan DFS

  • 1. Ajeng Savitri P, M.Kom Analysis & Strategy of Algorithm Pertemuan 13
  • 2. OBJECTIVE  To learn Traversal Algorithm in Graf concept and how it solve problem
  • 3. Definisi Algoritma traversal di dalam graf adalah mengunjungi simpul-simpul dengan cara yang sistemati k
  • 4. Algoritma Traversal dalam Graf  Pencarian Melebar (Breadth First Search atau BFS),  Pencarian Mendalam (Depth First Search atau DFS).
  • 5. Algoritma Pencarian Melebar (BFS)  Traversal dimulai dari simpul v.  Algoritma: 1. Kunjungi simpul v, 2. Kunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul v terlebih dahulu. 3. Kunjungi simpul yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpul- simpul yang tadi dikunjungi, demikian seterusnya.  Jika graf berbentuk pohor berakar, maka semua simpul pada aras d dikunjungi lebih dahulu sebelum simpul-simpul pada aras d + 1.
  • 6. Contoh 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9a b c
  • 7. Peninjauan Tinjau graf pada Gambar (a). Bila graf dikunjungi mulai dari simpul 1.  Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Untuk graf pada Gambar (b). Bila graf dikunjungi mulai dari simpul 1.  Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Untuk pohon berakar pada Gambar (c). Bila graf dikunjungi mulai dari simpul 1.  Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
  • 8. Algoritma Pencarian Mendalam (DFS)  Traversal dimulai dari simpul v.  Algoritma: 1. Kunjungi simpul v, 2. Kunjungi simpul w yang bertetangga dengan simpul v. 3. Ulangi DFS mulai dari simpul w. 4. Ketika mencapai simpul u sedemikian sehingga semua simpul yang bertetang ga dengannya telah dikunjungi, pencarian dirunut-balik ke simpul terakhir ya ng dikunjungi sebelumnya dan mempunyai simpul w yang belum dikunjungi. 5. Pencarian berakhir bila tidak ada lagi simpul yang belum dikunjungi yang dapat dicapai dari simpul yang telah dikunjungi
  • 9. Contoh 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9a b c
  • 10. Tinjau graf pada Gambar 5.1(a). Bila graf dikunjungi mulai dari simp ul 1.  Urutan hasil traversal: 1, 2, 4, 8, 5, 6, 3, 7 Untuk graf pada Gambar 5.1(b). Bila graf dikunjungi mulai dari simp ul 1.  Urutan hasil traversal: 1, 2, 3, 6, 8, 4, 5, 7 Untuk pohon berakar pada Gambar 5.1(c). Bila graf dikunjungi mulai dari simpul 1.  Urutan hasil traversal: 1, 2, 5, 8, 9, 6, 3, 7, 4. Peninjauan
  • 11. REFFERENCE  Munir, Rinaldi. Diktat Kuliah “Kompleksitas Algoritma”, Departemen T eknik Informatika ITB  Levitin, Anany. 2012. Introduction to the Design and Analysis of A lgorithms, 3rd Edition.Addison Wesley