Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan panjang pegas dengan menggunakan hukum Hooke. Berbagai beban ditambahkan pada pegas dan panjang awal serta akhir diukur untuk menghitung perubahan panjang. Data menunjukkan bahwa semakin besar beban, semakin besar gaya dan perubahan panjang pegas. Konstanta pegas dihitung untuk setiap percobaan dan nilainya berbeda karena ketidakseimbangan dan kes
1. c
d
OLEH :
ADIM NURMAJID
AHMAD FAHCRY MUNTASIR
AHYAN NURFIHA
AMIR FAUZI ANSARIF
SITI NURWAHDANIA
VIDIA FEBRIANTYANA
NAMAANGGOTA :
2. Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA 5/2
Judul : “Hukum Hooke”
Tujuan Praktikum :
“Menyelidiki hubungan antara
gaya dengan panjang pegas”
3. ALAT DAN BAHAN
Alat Jumlah
- Tiang penyangga 1 buah
- Batang pendek 1 buah
- Jepitan penahan 1 buah
- Beban {20 gram} 2 buah
- Beban {50 gram} 1 buah
- Beban {90 gram} 1 buah
- Pegas spiral 1 buah
- Penggaris 30 cm 1 buah
- Petunjuk pratikum 1 berkas
- Formulir laporan singkat 1 lembar
Bahan Jumlah
- Tali 12 cm 1 buah
4. LANDASAN TEORI
Pada tahun 1676, Robert Hooke mengusulkan suatu hukum fisika
menyangkut pertambahan panjang sebuah benda elastic yang dikenai suatu
gaya. Menurut Hooke, pertambahan panjang benda yang relative kecil berban
ding lurus dengan gaya yangdiberikan pada benda. Secara matematis,
hukum Hooke ini dapat ditulis :
F = gaya yang dikerjakan (N)
k = konstanta gaya (N/m)
∆x = pertambahan panjang (m)
Hukum Hooke ini hanya berlaku untuk daerah elastic, tidak berlaku untuk
daerah plastis maupun benda – benda yang bersifat plastis.
5. LANGKAH – LANGKAH
PRAKTIKUM
1) Merakit statif sesuai gambar disamping.
2) Memasang balok penahan pada batang
statif.
3) Memasang jepit penahan pada balok
penahan dan menggantung pegas spiral.
4) Mengukur panjang pegas
5) Kemudian 1 beban (20), pada pegas
sebagai gaya awal (Fo).
6) Mengukur pajang awal (lo) pegas
7) Menambahkan 2 beban (40) dan 1 beban
(50).
8) Mengulangi langkah terakhir dengan untuk
menambah 4 beban (90) untuk
melengkapi tabel.
6. TABEL HASIL PENGAMATAN
Masa beban
(kg)
Gaya tarik
F = mg (N)
Panjang pegas
(mm)
- - 0,066 m -
20 = 0,02 kg 0,196 N 0,07 m 0,004 m
40 = 0,04 kg 0,392 N 0,08 m 0,014 m
50 = 0,05 kg 0,49 N 0,086 m 0,02 m
90 = 0,09 kg 0,882 N 0,13 m 0,064 m
7. ANALISIS DATA
Untuk beban 0,02 kg
F = m.g
= 0,02 × 9,8
=0,196 N
K = F/∆𝑥
=0,196/0,004
=49 N/m
Untuk beban 0,04 kg
F = m.g
= 0,04 × 9,8
= 0,392 N
K = F/∆𝑥
=0,392/0,014
= 28 N/m
Untuk beban 0,05 kg
F = m.g
=0,05 × 9,8
=0,49 N
K = F/∆𝑥
= 0,49/0,02
=24,5 N/m
Untuk beban 0,09
F = m.g
= 0,09 × 9,8
= 0,882 N
K =F/∆𝑥
= 0,882/0,064
=13,78 N/m
9. PEMBAHASAN
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau
elastsisitas
adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika
gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah
gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda
tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan
perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui bahwa
gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa
putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas
elastisitasnya.
Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar
kembali ke bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas
berlawanan arah dengan gaya berat dan pertambahan panjang, dapat
dirumuskan, tetapan pegas dapat ditentukan melalui penjelasan dan
persamaan berikut:
Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertical. Hukum
Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas.
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus
dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya.
10. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum mengenai
Hukum Hooke ini adalah sebagai berikut :
Semakin berat massa beban yang digantung pada pegas, maka semakin
besar gaya yang diperlukan untuk menarik beban ke bawah.
Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa, gaya, dan gravitasi. Dan dapat
terjadi kesalahan atau ketidakakuratan data karena pengaruh
keseimbangan pegas, kesalahan dalam penghitungan massa maupun
gaya.
Renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban yang
digantungkan.
Besarnya gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan
panjang pegas (Δx) yaitu panjang akhir – panjang awal.
Konstanta pada masing-masing percobaan berbeda-beda karena
perbedaan bahan yang digunakan atau tingkat keregangan pegas.
Hasil Pengukuran konstanta pegas dengan menggunakan pegas yang
sama memiliki nilai yang hamper sama.