Nagari Katapiang adalah sebuah nagari di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat dengan luas 45,4 km2 dan jumlah penduduk 15.202 jiwa. Nagari dipimpin oleh wali nagari dan terdiri dari beberapa lembaga seperti KAN, BUMNAG, BAMUS, LPM, dan karang taruna. Potensi utama nagari adalah sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata seperti pantai dan objek wisata
3. BAB I
PENDAHULUAN
Nagari sebagai bentuk pemerintahan terendah diakui setingkat desa
atau kelurahan setelah kemerdekaan RI. Nagari berada di bawah
kecamatan yang ada di Sumatera Barat dan memiliki wewenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Pada
Nagari Katapiang dapat ditemukan bahwa tentu ada peraturan yang
berlaku, lembaga yang terlibat dalam membangun nagari, potensi yang
mengembangkan nagari dan masyarakatnya, serta tentu juga terjadi
konflik yang membutuhkan penanganan untuk merukunkan warga.
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
1. Jelaskan Gambaran umum dari masyarakat Nagari Katapiang?
2. Bagaimana Sistem Pemerintahan dari Nagari Katapiang?
3. Bagaimana Potensi dari Nagari Katapiang?
4. C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam laporan ini, yaitu:
● Teknik Wawancara
● Teknik Dokumentasi
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah desa yang terdiri 3 desa yang mencakup Kataping Utara, Selatan, dan
Tengah. Pada tahun 2001 berubah menjadi nagari yang menggabungkan 3 desa
tersebut. Ada 4 korong, yaitu Korong Simpang, Korong Simpang Tigo, Korong
Antaro, dan Korong Kataping Ujuang. Saat ini Nagari Kataping terjadi dari 8
Korong.
A. Gambaran Umum Nagari Katapiang
1. Sejarah
5. 2. Kondisi
Geografis
Luas 45,4 km. Batas – Batas Wilayah :
Sebelah Utara berbatas dengan : Nagari Air Tajun Lb. Alung dan
Nagari Sungai Buluh.
Sebelah Selatan berbatas dengan : Samudera Indonesia
Sebelah Timur berbatas dengan : Nagari Kasang, dan Kodya Padang
Sebelah Barat berbatas dengan : Nagari Tapakis
3. Kondisi
Demografis
Dataran rendah yang letaknya dan memiliki pantai yang membujur dari
timur ke barat sepanjang ± 10 km, dengan ketinggian rata-rata 2,5 m dari
permukaan laut. Suhu darat rata-rata 23-32° C. Penduduk nagari kataping terdiri
dari suku seperti suku koto, piliang, panyalai/caniago, tanjung, jambak, sikumbang,
guci/melayu, nias, jawad an lain-lain sebagainya. Penduduk nagari kataping 99,95%
beragama islam dan 0,05% beragama non islam, yakni menganut kepercayaan
khatolik dan protestan. Mata pencaharian penduduk setempat beragam mulai dari
petani, nelayan, buruh, PNS, polri, ABRI, wiraswasta, dsb
jumlah penduduk nagari kataping adalah 15.202 jiwa dengan jumlah perempuan
7.442 jiwa dan laki-laki 7.760 jiwa dengan jumlah 4.098 kk.
6. 4. Pemerintahan Nagari Katapiang
1. Pemilihan
Wali Nagari
Nagari dipimpin oleh Wali Nagari yang dipilih
secara langsung oleh rakyat dengan memegang
sifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil. Pemilihan ini dilakukan satu kali dalam
enam tahun dengan melibatkan petugas
pelaksana dan dan saksi untuk menjunjung
kejujuran. karakteristik dari sistem otoritas
tradisional nagari di minangkabau adalah
demokrasi, setiap orang secara adat adalah sama
suaranya, berdiri sama tinggi, dan duduk sama
rendah. Semua masalah dirundingkan dalam
permusyawaratan dan putusan diambil sebagai
hasil musyawarah dan mufakat
8. 1. KAN
KAN merupakan sebuah lembaga yang
bertugas menyelesaikan permasalahan yang ada di
nagari atau lembaga pengaturan dari nagari.
B. BAMUS
BAMUS mempunyai fungsi menetapkan
peraturan Nagari bersama Wali Nagari, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat; membahas dan
menyepakati Rancangan Peraturan Nagari bersama Wali
Nagari
c. LPM
Tugas dari LPM meliputi Merencanakan
pembangunan atas dasar asas musyawarah; Mengerakan
dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
melaksanakan pembangunan secara terpadu, baik yang
berasal dari berbagai kegiatan pemerintah; dan
Menumbuhkan kondisi dinamis masyarakat untuk
mengembangkan ketahanan di Nagari
9. d. BUMNag
Lembaga usaha
nagari yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintah
nagari dalam upaya memperkuat
perekonomian nagari dan
dibentuk berdasarkan kebutuhan
dan potensi nagari (Pusat Kajian
Dinamika Sistem Pembangunan,
2007:4)
e. Karang Taruna
sebuah organisasi yang berisi anggota-anggota yang
usianya masih muda (organisasi kepemudaan
Indonesia). Karang taruna dibuat atas dasar
kesadaran tiap anggota masyarakat.
10. Tambahan:
Sistem pemilihan wali korong/jorong diusulkan oleh masyarakat setempat, seleksi
administrasi, wawancara di kecamatan. Wali korong/jorong memiliki masa jabatan
yang lama hingga umur 60 tahun. Pendidikan akhir wali korong itu minimal SMA,
sedangkan wali nagari sendiri pendidikan akhirnya boleh SMP.
Pihak yang terlibat dalam menjalankan urusan nagari ialah structural dari Wali
Nagari yang mencakup kepala urusan dan wali Korong yang juga serta merta dibantu
staff. Nagari juga menjadi tempat untuk mengurus dokumen seperti KK, KTP, Akte
dan sebagainya.
11. Niniak mamak dalam suatu nagari tidak memiliki peran khusus, melainkan
semua warga nagari memiliki hak yang sama. Hanya saja tidak dapat
dipungkiri bahwa pemilihan wali Korong juga bergantung pada niniak mamak.
Musrenbang ialah forum musyawarah yang dihadirkan untuk merencanakan
kegiatan atau perbaikan tahunan. Hal ini bisa dilihat dari pengadaan suatu
kegiatan ataupun pembangunan dalam nagari yang wajib dilakukan melalui
musrenbang. Unsur-unsur musrenbang yaitu tokoh tokoh masyarakat, anggota
DPRD. Oleh karenanya, Musrenbang dianggap penting dalam menampung
aspirasi dan kebutuhan dari warga nagari. Musrenbang dilaksanakan sekali
setahun di akhir tahun sebelum tutup anggaran. Biasanya pada Oktober-
Desember
3. Musrenbang
12. B. Potensi Nagari Katapiang
a. Sektor Pertanian
a. Padi
b. Bengkuang
c. Ubi Kayu
d. Jagung
b. Sektor Perikanan
Khususnya di Korong Simpang Kataping, sebagai daerah pesisir Pantai yang
sebagian besar penduduknya sebagai nelayan.
c. Sektor Peternakan
Terdapat tempat penggemukan Sapi di Korong Marantih dan Korong Talao
Mundam dan pembiakan ternak kambing.
13. d. Sektor Pengairan/Irigasi
Tempat ini mempunyai Irigasi Anai yang melewati hampir 75% dari wilayah Nagari
Kataping yang dimanfaatkan masyarakat untuk area pertanian dan pemanfaatan untuk
pembesaran ikan air tawar/ikan uduh.
e. Sektor Perkebunan
Terdapat perkebunan sawit yang memang tidak banyak dan dalam skala kecil.
f. Maelo Pukek
Salah satu potensi nagari katapiang berupa atraksi wisata budaya yaitu Maelo
pukek, Katapiang ini memiliki 8 kelompok nelayan dalam wilayah regional Katapiang. Biasanya
para nelayan melakukan kegiatan maelo pukek 2 sampai 3 kali seminggu. Pantai Katapiang ini
dulunya sudah ada dibuatkan wacana tentang kegiatan maelo pukek sebagai salah satu tujuan
wisata dengan nama pasia maelo. Pasia maelo ini seperti suatu perlombaan maelo pukek
14. g. Pantai Panjang
Desa Wisata merupakan salah satu prioritas penggunaan dana desa untuk
program prioritas nasional sesuai kewenangan desa. Salah satunya ialah Pantai Panjang.
Pantai Panjang memiliki suasana yang tenang dan sejuk. Selain itu, pantai ini juga bersih
dan tidak ada sampah berserakan.
Namun jumlah pengunjung pantai ini tidak terlalu tinggi dan kurang menarik
perhatian masyarakat. juga, belum tersedia akomodasi bagi pengunjung karena kebanyakan
orang ke sini hanya untuk singgah sebentar saja.
h. Objek Wisata Terpadu Pendidikan Taman Tekno Kincir Angin
berupa pesona pemandangan alam pantai & lautan sebagai daya tarik alam dan potensi
sumberdaya dengan hembusan angin yang dapat dikombinasikan pengembangannya
sebagai suatu objek wisata atau daerah tujuan wisata (DTW).
Taman tekno kincir angin yang didirikan sebatas penempatan pohon-pohon kincir
angin dan belum optimal memberikan kesan taman kunjungan secara dekoratif.
Artinya, sebagai produk kepariwisataan taman wisata ini masih membutuhkan sejumlah
fasilitas tambahan (sarana dan prasarana pendukung) sehingga lebih menimbulkan
nuansa layaknya sebuah taman rekreasi.
15. SARANA DAN PRASARANA NAGARI
No. Sarana/Prasarana Jenis Jumlah
1. Tempat Ibadah 1. Masjid
2. Musholla
3. Pandam Kuburan (TPU)
10
33
2
2. Tempat Pendidikan 1. PAUD
2. TK
3. SD
4. TPA/TPSA
3
4
9
10
3. Ekonomi 1. Puskesmas
2. Poskesri
3. Pustu
4. Posyandu
2
1
1
1
4. Ekonomi 1. Gilingan Padi/Huler
2. Bengkel Motor
3. Perabot RT
4. Kelompok Tani
5. Sarana Olahraga 1. Lapangan Bola Kaki
2. Lapangan Volleyball
3. Lapangan Takraw
3
16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari ( APBNag )
Nagari Katapiang memiliki anggaran per tahunnya sebesar Rp
1.232.479.814 yang digunakan untuk kemajuan dan kebutuhan Nagari
Katapiang. Anggaran tersebut digunakan untuk penyediaan sarana dan
prasarana, pendidikan, kesehatan, perhubungan, komunikasi dan
informatika, kebudayaan dan keagamaan, kepemudaan dan olahraga,
pemberdayaan masyarakat, pertanian dan peternakan, dan
penanggulangan bencana darurat dan mendesak.
17. Nagari Katapiang adalah salah satu Nagari yang terletak di Kecamatan Batang Anai
Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat dengan luas 45,4 km^2, Jumlah Penduduk
Nagari Kataping adalah 15.202 jiwa dengan jumlah perempuan 7.442 jiwa dan laki-laki 7.760 jiwa
dengan jumlah 4.098 KK. Nagari dipimpin oleh wali nagari yang dibantu sekretaris dan dipilih
melalui pemilihan umum setiap 6 tahun sekali. Lembaga yang ada mencakup KAN, BUMNAG, BAMUS,
LPM, dan karang taruna. Nagari Katapiang memiliki anggaran per tahunnya sebesar Rp
1.232.479.814 yang digunakan untuk kemajuan dan kebutuhan Nagari Katapiang. Musrenbang
biasanya pada Oktober-Desember. Niniak mamak dalam suatu nagari tidak memiliki peran khusus,
melainkan semua warga nagari memiliki hak yang sama. Potensi Nagari merupakan segala sumber
daya alam maupun sumber daya manusia yang terdapat serta tersimpan di Nagari.
Kesimpulan
18. Perlu adanya kerjasama antara Dinas Pariwisata dengan Pemerintahan Nagari
Katapiang dan masyarakat kawasan Nagari Katapiang untuk dapat menggali
lebih dalam lagi berbagai potensi yang dimiliki nagari Katapiang, serta lebih
mengembangkan sektor pariwisata di nagari ketaping tersebut, sehingga bisa
menambah pendapatan dari nagari tersebut. Saran selanjutnya bagi peneliti lain
adalah agar lebih mendalami penelitian tersebut baik dari teori maupun riset
lapangan sehingga menghasilkan penelitian yang bermutu dan bermanfaat.
Saran
20. Daftar Pustaka
Afdhal Prima. System, Governance, Nagari, Management, Niniak Mamak, Alim ..Ulama,
Cadiak Pandai, KAN, BPRN. Jom FISIP Volume 1 No. 2. Oktober 2014.
Arifin. (2010). Kinerja Pegawai Fungsi dari kemampuan dan lingkungan . ..Yogyakarta :
Teras.
Fakih, M. (2003). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi . Yogyakarta: ..
Pustaka Pelajar.
RUSLI, Z., & Prima, A. (2014). Sistem Pemerintahan Nagari (Studi pada Nagari Padang
Magek Kabupaten Tanah Datar) (Doctoral dissertation, Riau University).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2014.
Syahyuti, Konsep Pembangunan Pedesaan dan Pertanian,Bina Rena Pariwara, Jakarta,
2006. Sugiyono
Utama, A. S. (2017). Eksistensi Nagari di Sumatera Barat sebagai Desa Adat dalam
Sistem Ketatanegaraan di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa. Journal Equitable, 2(1), 75-94.
21. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!