2. Pengertian Medikal Malpraktik
Farid Anfasa Molloek:
Malpraktik adalah tindakan tenaga medis yang melanggar prosedur, yang hjarus dinilai secara
kasuistik karena rumah sakit yang satu dengan yang lain berbeda SOPnya.
M. Yusuf Hanafiah:
Malpraktik adalah kelalaian seorang dokter untuk menggunakan tingkat ketrampilan dan ilmu
pengetahuan yang lazim dipergunakan untuk obati pasien menurut ukuran dan lingkungan yang
sama.
Medikal Malpraktik adalah tindakan medis yang dilakukan oleh profesional kesehatan (seperti
dokter, perawat, atau ahli medis lainnya) yang melibatkan kesalahan, kelalaian, atau kelalaian
dalam perawatan pasien yang dapat menyebabkan cedera atau kematian pasien.
3. Faktor yang Mempengaruhi Medikal Malpraktik
1. Komunikasi yang Buruk: Komunikasi yang buruk antara dokter, pasien, dan tim medis
dapat menyebabkan kesalahpahaman atau kegagalan dalam merencanakan perawatan
yang tepat. Ini termasuk masalah dengan memberikan informasi yang jelas kepada
pasien atau kurangnya kolaborasi antara anggota tim medis.
2. Keterlambatan Diagnosis: Keterlambatan dalam diagnosis kondisi medis dapat
mengakibatkan malpraktik jika pasien menderita lebih lama atau kondisi mereka
memburuk karena tidak ditangani dengan cepat dan efektif.
3. Pengobatan yang Tidak Sesuai: Pilihan pengobatan yang tidak sesuai dengan standar
perawatan medis atau kesalahan dalam prosedur medis dapat menyebabkan malpraktik.
4. Dokumentasi yang Buruk: Rekam medis yang tidak lengkap, tidak akurat, atau tidak
teratur dapat menyulitkan identifikasi kesalahan medis dan pertanggungjawaban.
5. Kurangnya Pelatihan atau Keterampilan: Terkadang, kurangnya pelatihan atau
pengalaman medis dapat berperan dalam terjadinya malpraktik.
6. Kebijakan dan Praktik Rumah Sakit: Kebijakan dan praktik rumah sakit yang buruk atau
tidak memadai, seperti kurangnya prosedur yang tepat untuk pencegahan infeksi
nosokomial, juga dapat berkontribusi pada malpraktik.
4. Lanjutan…
7. Kondisi Kesehatan Pasien yang Kompleks: Kasus-kasus dengan pasien yang memiliki kondisi
kesehatan yang sangat kompleks dapat meningkatkan risiko kesalahan medis.
8. Tekanan dan Kelalaian: Tekanan waktu, stres, atau kelalaian dapat menyebabkan kesalahan
medis yang serius.
9. Faktor Ekonomi: Faktor ekonomi, seperti dorongan untuk menghemat biaya atau meningkatkan
keuntungan, dapat mempengaruhi keputusan perawatan medis dan menyebabkan malpraktik.
5. Ruang Lingkup Medikal Malpraktik
1. Diagnosis yang Salah: Ini terjadi ketika tenaga medis salah mendiagnosis kondisi pasien atau tidak
dapat mendiagnosis dengan benar, yang dapat mengakibatkan perawatan yang tidak tepat.
2. Pengobatan yang Tidak Sesuai: Ini terjadi ketika tenaga medis memberikan perawatan yang tidak
sesuai dengan standar medis yang berlaku. Ini bisa mencakup pengobatan yang tidak diperlukan,
atau sebaliknya, penundaan dalam memberikan pengobatan yang seharusnya segera diberikan.
3. Kelalaian dalam Prosedur Medis: Ini melibatkan kelalaian dalam menjalankan prosedur medis,
seperti operasi atau prosedur lainnya, yang dapat menyebabkan cedera pada pasien.
4. Kesalahan dalam Pemberian Obat: Kesalahan dalam dosis obat atau jenis obat yang diberikan
dapat berdampak negatif pada kesehatan pasien.
5. Gagal Memberikan Informasi yang Cukup: Pasien memiliki hak untuk memahami prosedur medis
yang akan dilakukan, risiko yang terkait, dan alternatif yang mungkin ada. Jika tenaga medis gagal
memberikan informasi yang cukup kepada pasien, ini dapat dianggap sebagai medikal malpraktik.
6. Ketidakpatuhan pada Standar Perawatan: Tenaga medis memiliki kewajiban untuk memberikan
perawatan sesuai dengan standar medis yang berlaku. Melanggar standar ini dapat dianggap
sebagai medikal malpraktik.
7. Keterlambatan dalam Perawatan: Penundaan dalam memberikan perawatan yang diperlukan,
seperti penundaan dalam mengirimkan pasien ke spesialis atau penundaan dalam pemberian
pengobatan darurat, dapat berakibat serius pada pasien dan dianggap sebagai medikal malpraktik
jika dapat dibuktikan bahwa keterlambatan tersebut tidak semestinya.
6. Lanjutan …
8. Kehilangan Catatan Medis: Pencatatan yang buruk atau hilangnya catatan
medis pasien dapat menghambat perawatan yang tepat dan merupakan bentuk
kelalaian yang dapat dianggap sebagai medikal malpraktik.
9. Komunikasi yang Buruk: Kurangnya komunikasi antara tenaga medis, atau
komunikasi yang tidak efektif dengan pasien atau anggota tim medis lainnya,
dapat berdampak negatif pada perawatan pasien.
10. Penggunaan Peralatan yang Tidak Tepat: Kesalahan dalam penggunaan alat
atau peralatan medis yang dapat menyebabkan cedera pasien.
7. Mekanisme Tuntutan Malpraktik
Pasien yang merasa dirugikan menggugat ganti rugi kepada dokter/rumah sakit yang
tidak melaksanakan kewajiban kontraknya dengan melaksanakan kesalahan profesional,
berdasarkan pasal 1371, 1366 KUH Perdata.
Pasal 1366 KUH Perdata
“Setiap orang bertanggungjawab bukan hanya kerugian yang disebabkan atau kurang
hati-hati”.
Pasal 1371 KUH Perdata
“Penyebab luka atau cacat suatu badan dengan sengaja atau kurang hati-hati
memberikan hak kepada korban selain penggantian biaya-biaya penyembuhan, juga
menuntut penggantian kerugian yang disebabkan oleh luka atau cacat tersebut”.
8. Penyebab terjadinya malpraktik
Menurut drg. Fabri Oktariansyah alumni Fakultas Kedoteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, jurusan Program
Studi Pendidikan Dokter Gigi. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal
3 Agustus 2016 menurutnya faktor-faktor malpraktik medik oleh tenaga
medis karena disebabkan adanya suatu kesalahan dalam melakukan
suatu tindakan medis yang non prosedur dan juga bisa disebabkan
karena kesalahan dalam melakukan pelayanan fisik, mental dan sosial
tidak selaras dengan Standar Pelayanan Operasional (SPO) serta
Standar Pelayanan Medik (SPM) yang telah ditentukan.
9. Penanganan Malpraktek berdasarkan Peraturan
perundang-undangan
Pada peraturan perundang-undangan Indonesia
yang sekarang berlaku tidak ditemukan
pengertian mengenai malpraktik. Akan tetapi
makna atau pengertian malpraktik justru didapati
dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b UU No.6 Tahun
1963 tentang Tenaga medis
10. Penyelesaian Medikal Malpraktik:
Mengidentifikasi Kesalahan: Langkah pertama dalam penyelesaian medikal malpraktik adalah
mengidentifikasi apakah ada kesalahan medis yang terjadi. Ini dapat melibatkan penyelidikan
internal oleh rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan.
Komunikasi dengan Pasien: Jika ada kesalahan yang terjadi, penting untuk berkomunikasi secara
jujur dengan pasien atau keluarganya. Ini dapat membantu mencegah penyebaran informasi yang
salah atau tuntutan hukum yang lebih serius.
Mediasi: Dalam banyak kasus, mediasi dapat menjadi cara efektif untuk menyelesaikan klaim
medikal. Mediasi melibatkan pertemuan antara pihak yang terlibat, termasuk pasien atau
keluarganya, serta pihak medis, untuk mencari penyelesaian yang memuaskan kedua belah pihak
tanpa melibatkan pengadilan.
Tuntutan Hukum: Jika penyelesaian melalui mediasi tidak memungkinkan atau tidak berhasil,
pasien atau keluarganya dapat memilih untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap pihak medis
yang dianggap bertanggung jawab atas malpraktik. Proses hukum ini dapat memakan waktu dan
biaya tinggi.
Asuransi Medis Malpraktik: Fasilitas perawatan kesehatan dan profesional medis biasanya
memiliki asuransi medis malpraktik yang dapat mengkompensasi pasien jika terjadi malpraktik.
Asuransi ini dapat membantu mengurangi dampak finansial pada pasien atau keluarganya.
11. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
THANKS