SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
i
MAKALAH HUKUM LINGKUNGAN
“PENCEMARAN TANAH”
DISUSUN OLEH :
Sandika Wijaya 031336757
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TERBUKA
2020/2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “Pencemaran Tanah” ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini di susun sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa yang ingin
mendalami tentang mata kuliah hukum lingkungan.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi isi
maupun penulisan, jadi besar harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan tugas-tugas
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Belitung Timur, 10 Juni 2021
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 1
1.3 MANFAAT MAKALAH .......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................................3
3.1 PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH................................................................. 3
3.2 PENYEBAB PENCEMARAN TANAH..................................................................... 4
3.3 DAMPAK,PENANGANAN DANPENCEGAHANPENCEMAR TANAH ................ 5
3.4 KASUS TENTANGPENCEMARAN TANAH.......................................................... 9
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................12
4.1 KESIMPULAN..................................................................................................................12
4.2 SARAN..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan,
pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran, karena tanah
menghasilkan makanan bagi mahluk hidup. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka
waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam
waktu relatif singkat, terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam
jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih.
Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat
sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat
pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran
yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit
berakumulasi.
Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani waktu
yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang
ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang
semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan tanaman lain.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Pencemaran Tanah ?
1.2.2 Apa saja penyebab dari Pencemaran Tanah ?
1.2.3 Bagaimana dampak, penanganan dan pencegahan dari Pencemaran Tanah ?
1.2.4 Berikan tiga contoh kasus tentang Pencemaran Tanah dan sanksi nya ?
1.3 MANFAAT MAKALAH
1.3.1 Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Pencemaran Tanah?
1.3.2 Dapat mengetahui penyebab dari Pencemaran Tanah?
1.3.3 Dapat mengetahui dampak, penanganan dan pencegahandari Pencemaran Tanah?
1.3.4 Dapat memberikan tiga contoh kasus tentang Pencemaran Tanah dan sanksi nya ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi
tata lingkungan (tanah, udara, dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan
kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda
asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya dan sebagainya). Hal ini
salah satunya sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut
tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003). Kontaminasi pada tanah dan perairan
diakibatkan oleh banyak penyebab termasuk limbah industri, limbah pertambangan, residu
pupuk dan pestisida hingga bekas instalasi senjata kimia. Bentuk kontaminasi berupa berbagai
unsur dan substansi kimia berbahaya (Squires 2001; Matsumoto 2001; Wise dkk, 2000).
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya. Kontaminasi oleh logam berat seperti kadmium (Cd), seng
(Zn), plumbum (Pb), kuprum (Cu), kobalt (Co), selenium (Se) dan nikel (Ni) menjadi
perhatian serius karena dapat menjadi potensi polusi pada 8 permukaan tanah maupun air
tanah dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya melalui air, angin, penyerapan oleh tumbuhan,
dan bioakumulasi pada rantai makanan (Chaney dkk., 1998).
Pada dasarnya kontaminasi logam dalam tanah pertanian bergantung pada: 1) Jumlah
logam yang ada pada batuan tempat tanah terbentuk, 2) Jumlah mineral yang ditambahkan
pada tanah sebagai pupuk, 3) Jumlah deposit logam dari atmosfer yang jatuh ke dalam tanah,
dan 4) Jumlah yang terambil pada proses panen ataupun merembes ke dalam tanah yang lebih
dalam (Darmono, 2001).
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN PENCEMARANTANAH
(contoh pencemaran tanah yang diakibatkab oleh sampah)
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan
teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat
fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP
No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
4
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah
dan udara di atasnya.
3.2 PENYEBAB PENCEMAAN TANAH
Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri,
dan limbah pertanian.
A. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan
dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng
minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
B. Limbah industri
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan
dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya
sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses
industri pelapisan logam.
C. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman,
misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman misalnya DDT.
5
3.3 DAMPAK, SOLUSI DAN PENANGANPENCEMARANTANAH
A. DAMPAK PENCEMARAN TANAH
Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan berbagai
dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini. Jika udara dan air yang tercemar akan
menimbulkan berbagai macam dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada berbagai
macam dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam dampak
pencemaran tanah antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi kesuburan tanah
Dampak pertama yang akan kita rasakan dari adanya tanah yang tercemar pastinya akan
menurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri. seperti yang kita ketahui sebelumnya
bahwasannya tanah ini pada dasarnya mempunyai keunggulan. Salah satu keunggulan tanah
adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga banyak tanaman bisa hidup dengan subur.
Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang merugikan (baik
zat kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut.
Tanah akan menjadi tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan
tanah tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik.
2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati
Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan menurunkan tingkat
kesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa hidup tanaman. Tamanan yang awalnya
tumbuh dengan subur, lama- kelamaan akan menjadi layu, bahkan akan mati.
Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada makhluk hidup
lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat polutan yang ada di dalam tanah akan masuk
ke dalam janrungan tumbuhan. Dan ketika tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia maupun
binatang, maka efek negatifnya dapat tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan
tumbuhan tersebut.
3. Menyebabkan pencemaran pada udara
Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini karena zat- zat
yang mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka waktu yang lama akan
membuat udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi
tidak nyaman untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah
6
sampah, maka ketika akan terjadi proses dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang
begitu mneyengat. Dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara.
4. Menimbulkan wabah penyakit
Dampak pencemaran tanah yang selajutnya adalah menyebabkan timbulnya banyak bibit
penyakit. Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat nyaman bagi patogen- patogen
yang menimbulkan banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan
menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang makhluk hidup yang ada dan
menempati tanah yang tercemar tersebut. Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak
hanya manusia saja, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.
5. Merusak ekosistem
Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan serta
komponen- komponen yang ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun komponen
abiotik). Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik sehingga tercemarnya tanah pastinya
akan menyebabkan menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya
lingkungan menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan
berubah menjadi suatu wujud kerugian.
6. Merusak keindahan atau estetika
Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah adalah rusaknya nilai
keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yang
kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran tanah
akan banyak sekali merusak nilai- nilai keindahan tersebut.
Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan menyebabkan
kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak nyaman sama sekali. Terlebih apabila
pencemarah tanah tersebut disebabkan oleh sampah. Sampah- sampah akan membuat berbagai
macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap dipandang mata, sampah juga akan
menyebabkan bau yang sangat menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai
tempat bermukim.
Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita rasakan. Selain dampak-
dampat tersebut masih banyak lagi dampak yang dapat kita rasakan baik kita sadari maupun
tidak. Kita sebagai manusia harus menjaga tanah dari berbagai bentuk pencemaran.
7
Menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik, pecahan kaca,
logam, dan karet sulit diuraikan oleh organisme dekomposer dalam tanah.
Dampak Pencemaran Tanah Lainnya :
 Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen dan residu
pestisida dalam tanah.
 Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari permukaan
tanah
 Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal dari hujan
asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini akan berpengaruh buruk terhadap
penyerapan hara dari tanah oleh tanaman.
B. PENANGANAN DARI PENCEMARANTANAH
(Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran tanah)
Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan
metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui
diantaranya:
 Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
 Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
 Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
 Jenis tanah.
 Kondisi tanah (basah, kering).
 Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
8
1. Remediasi in situ
Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah terkontaminasi di lokasi.
Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan
daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.
2. Remediasi ex situ
Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu unit
pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan pencemar dengan
tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat
menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ
ini jauh lebih mahal dan rumit.
3. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N,
P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
C. PENCEGAHAN DARI PENCEMARANTANAH
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara
lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain
dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan
terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya
bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan
sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada
suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah
9
pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi
partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar
dilakukan proses pemurnian.
4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau
tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke
tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke
dasar lautan yang sangat dalam.
5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai
dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
3.4 KASUS PENCEMARAN TANAH
A. Kilang Minyak Cepu
Kilang minyak Pusdiklat Migas berada di daerah Cepu, kabupaten Blora, provinsi
Jawa Tengah, terletak pada areal seluas + 34 Ha, adalah salah satu sarana pendidikan dan
pelatihan Pusdiklat Migas Cepu yang sampai saat ini masih beroperasi mengolah minyak
mentah (crude oil) milik PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu dari lapangan Kawengan,
Ledok dan Nglobo. Kapasitas kilang yang dimiliki rata-rata sebesar 200 m3/hari, dengan
produknya berupa pertamina solvent (pertasol), minyak tanah (kerosene), solar dan residu.
Limbah minyak akibat tumpahan minyak (oil spill) pada operasi kilang minyak
Pusdiklat Migas berasal dari buangan air yang bercampur minyak saat penurasan (drain)
tangki timbun. Penurasan tangki timbun dilakukan setiap hari yang fungsinya untuk
memisahkan air yang bercampur dengan minyak. Selain itu limbah minyak akibat tumpahan
minyak dapat terjadi pada saat loading dan unloading di tangki timbun (storage tank),
pembersihan tangki timbun (tank cleaning), pada proses di separator dan pada pompa feed
maupun pompa produk. Minyak yang tumpah bisa berupa minyak mentah (crude oil) maupun
produk.. Sehingga berdasarkan neraca massa arus minyak kilang Pusdiklat Migas, minyak
10
yang hilang (losses) karena menguap, tumpah maupun tercecer selama proses produksi rata-
rata 0,4% atau 108,38 barrel per bulan atau 17.232,42 liter per bulan.
Berdasarkan PP no 18 tahun 1999 jo. PP no. 85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), tumpahan minyak di area kilang termasuk dalam katagori
limbah B3 kode D 221, karena sifat dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan hidup. Sedangkan karakteristik yang termasuk limbah B3 adalah
mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, koroif dan
bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Setelah dilakukan penelitian didapat kesimpulan bahwa kualitas tanah semakin jauh
jarak sampel tanah dari outlet limbah maka kualitas tanah semakin baik yang ditunjukkan
dengan kadar minyak yang semakin kecil.
B. Kasus Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam Bojonegoro
Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam di Kabupaten Bojonegoro yang terdapat di
wilayah kecamatan Kadewan adalah 74 unit sumur meliputi desa wonocolo 44 sumur dengan
kapasitas produksi 25.771 liter/hari, desa Hargomulyo 18 sumur dengan kapasitas produksi
12.771 liter/hari dan desa Beji 12 sumur dengan kapasitas produksi 8.249 liter/hari. Pada
setiap kegiatan penambangan di sumur bor (cutting) tersebut, terdapat tumpahan minyak pada
lahan sekitar akibat proses pengangkutan minyak, baik melalui pipa, alat angkut, maupun
ceceran akibat proses pemindahan (Nugroho, 2006).
Pada tanah yang tercemar minyak bumi di daerah pertambangan Bojonegoro
mengandung unsure makro yaitu karbon (C) 8,53% (sedang), Nitrogen (N) 0,20% (rendah),
Fosfor (P) 0,01% (sangat rendah), Kalium (K) 0,22 % (sedang) dan kadar TPH yaitu 41.200
mg/kg (Oktavia, 2008). Dari hasil analisis ini, tanah tidak baik untuk pertanian karena hara N
tergolong rendah dan senyawa hidrokarbon tergolong tinggi (Hardjowigeno, 2003).
C. Kasus pencemaran minyak di Perisaru
Di daerah Perisaru, Lanca kota Braila adalah kota yang terdaftar sebagai kota dengan
polusi hidrokarbon terbesar. Dari data yang didapatkan di daerah ini, tanah telah tercemar oleh
kandungan hidrokarbon, yaitu kandungan dalam minyak bumi . pada kedalaman 0-20 cm
terdapat sekitar 92.000 mg/kg kandungan hidrokarbon. Kemudian pada kedalaman 20-40
11
sebesar 82400 mg/kg. pada kedalaman 55-75 cm dan 75-95 cm berturut-turut adalah 41700
mm/kg dan 41000 mg/kg. melihat data ini disimpulkan bahwa TPH(Total Petroleum
Hidrokarbon) yang ada pada tanah tidak sesuai dengan TPH yang telah ditentukan.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Penanggulangan pencemaran tanah akibsat tumpahan minyak industri dapat melalui
beberapa cara, seperti:
1. Bioremediasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan memanfaatkan
mikroba, tanaman enzim atau enzim mikroba
2. Fitoremidiasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan menggunaan
tanaman/tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, menghilangkan,
menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar khususnya logam berat
maupun senyawa organik lainnya
4.2 SARAN
Sebaiknya kita menjaga lingkungan sekitar kita dengan penuh kesadaran dalam diri
betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
tanah karena kehidupan ini terus berjalan dan agar kerusakan yang terjadi selama ini tidak
menjadi semakin parah dan untuk pemerintah selalu memberikan undang-undang atau
peraturan yang kuat untuk memberikan hukuman kepada yang melanggar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2017.” pengertian pencemaran tanah”.http://kakakpintar.com/pengertian-
pencemaran-tanah-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/. Diakses pada 10 Juni
2021, 08.48 AM.
Wijaya.2012.” makalah pencemar tanah”. http://thinkwijaya.blogspot.co.id/2012/05/makalah-
pencemaran-tanah.html. diakses pada 10 Juni 2021, 08.50 AM.
Fatma,desy.2016.” 5dampak pencemaran tanah”. https://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/tanah/dampak-pencemaran-tanah”. Diakses pada 10 Juni 2021, 08,52 AM.
Setiawan.2017.” cara pencegahan dan penanggulangan tanah”.
http://ilmulingkungan.com/cara-pencegahan-dan-penanggulangan-pencemaran tanah/.
Diakses pada 10 Juni 2021, 08.53 AM.
Anonym.2011.” pencegahan pencemaran tanah”.
https://kitaapeduli.wordpress.com/2011/10/09/pencegahan-pencemaran-tanah/.
Diakses pada 10 Juni 2021, 08,55 AM.
Sari,yulia.2015.”pencemaran tanah”. https://dosenbiologi.com/lingkungan/pencemaran-tanah”.
Diakses pada 10 Juni 2021, 08.56 AM
1

More Related Content

What's hot

EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)Rizki Mulyanto
 
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan LingkunganPermen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkunganinfosanitasi
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiti Sahati
 
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHLAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHFaraAffandi
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Permasalahan perkotaan ppt
Permasalahan perkotaan pptPermasalahan perkotaan ppt
Permasalahan perkotaan ppt1001414
 
Intervensi militer dalam politik
Intervensi militer dalam politikIntervensi militer dalam politik
Intervensi militer dalam politikbedhess
 
Pengolahan Data Spasial.pdf
Pengolahan Data Spasial.pdfPengolahan Data Spasial.pdf
Pengolahan Data Spasial.pdfandi276111
 
Permasalahan negara maju
Permasalahan negara majuPermasalahan negara maju
Permasalahan negara majuEman Syukur
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganrayyanqisya
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...MukarobinspdMukarobi
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi KlasikSosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasikfebbykania
 

What's hot (20)

EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
 
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan LingkunganPermen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publik
 
Geologi lingkungan
Geologi lingkunganGeologi lingkungan
Geologi lingkungan
 
Pendekatan Geografi
Pendekatan GeografiPendekatan Geografi
Pendekatan Geografi
 
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHLAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Permasalahan perkotaan ppt
Permasalahan perkotaan pptPermasalahan perkotaan ppt
Permasalahan perkotaan ppt
 
Intervensi militer dalam politik
Intervensi militer dalam politikIntervensi militer dalam politik
Intervensi militer dalam politik
 
Praktikum 2 debu
Praktikum 2 debuPraktikum 2 debu
Praktikum 2 debu
 
Pengolahan Data Spasial.pdf
Pengolahan Data Spasial.pdfPengolahan Data Spasial.pdf
Pengolahan Data Spasial.pdf
 
Pencemaran Tanah
Pencemaran TanahPencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
 
Permasalahan negara maju
Permasalahan negara majuPermasalahan negara maju
Permasalahan negara maju
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Modul Pemetaan Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau Kecil
Modul Pemetaan Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau Kecil Modul Pemetaan Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau Kecil
Modul Pemetaan Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau Kecil
 
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi KlasikSosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
 

Similar to Makalah pencemaran tanah

Similar to Makalah pencemaran tanah (20)

Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanahArtikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
 
Ipa7 kd9-d
Ipa7 kd9-dIpa7 kd9-d
Ipa7 kd9-d
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Pencemaran Tanah
Pencemaran TanahPencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan
Dampak pencemaran tanah terhadap lingkunganDampak pencemaran tanah terhadap lingkungan
Dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Geografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran TanahGeografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran Tanah
 
Pencemaran Tanah-Fisika Lingkungan
Pencemaran Tanah-Fisika LingkunganPencemaran Tanah-Fisika Lingkungan
Pencemaran Tanah-Fisika Lingkungan
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Remon
RemonRemon
Remon
 
Polusi tanah
Polusi tanahPolusi tanah
Polusi tanah
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
 
Pencemaran tanah dan penyebabnya
Pencemaran tanah dan penyebabnyaPencemaran tanah dan penyebabnya
Pencemaran tanah dan penyebabnya
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 

Makalah pencemaran tanah

  • 1. i MAKALAH HUKUM LINGKUNGAN “PENCEMARAN TANAH” DISUSUN OLEH : Sandika Wijaya 031336757 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TERBUKA 2020/2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji Syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolongan-Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “Pencemaran Tanah” ini dapat terselesaikan. Makalah ini di susun sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa yang ingin mendalami tentang mata kuliah hukum lingkungan. Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan, jadi besar harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan tugas-tugas berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Belitung Timur, 10 Juni 2021 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................... 1 1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 1 1.3 MANFAAT MAKALAH .......................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................... 2 BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................................3 3.1 PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH................................................................. 3 3.2 PENYEBAB PENCEMARAN TANAH..................................................................... 4 3.3 DAMPAK,PENANGANAN DANPENCEGAHANPENCEMAR TANAH ................ 5 3.4 KASUS TENTANGPENCEMARAN TANAH.......................................................... 9 BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................12 4.1 KESIMPULAN..................................................................................................................12 4.2 SARAN..............................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran, karena tanah menghasilkan makanan bagi mahluk hidup. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih. Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi. Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan tanaman lain. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Pencemaran Tanah ? 1.2.2 Apa saja penyebab dari Pencemaran Tanah ? 1.2.3 Bagaimana dampak, penanganan dan pencegahan dari Pencemaran Tanah ? 1.2.4 Berikan tiga contoh kasus tentang Pencemaran Tanah dan sanksi nya ? 1.3 MANFAAT MAKALAH 1.3.1 Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Pencemaran Tanah? 1.3.2 Dapat mengetahui penyebab dari Pencemaran Tanah? 1.3.3 Dapat mengetahui dampak, penanganan dan pencegahandari Pencemaran Tanah? 1.3.4 Dapat memberikan tiga contoh kasus tentang Pencemaran Tanah dan sanksi nya ?
  • 5. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara, dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya dan sebagainya). Hal ini salah satunya sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003). Kontaminasi pada tanah dan perairan diakibatkan oleh banyak penyebab termasuk limbah industri, limbah pertambangan, residu pupuk dan pestisida hingga bekas instalasi senjata kimia. Bentuk kontaminasi berupa berbagai unsur dan substansi kimia berbahaya (Squires 2001; Matsumoto 2001; Wise dkk, 2000). Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Kontaminasi oleh logam berat seperti kadmium (Cd), seng (Zn), plumbum (Pb), kuprum (Cu), kobalt (Co), selenium (Se) dan nikel (Ni) menjadi perhatian serius karena dapat menjadi potensi polusi pada 8 permukaan tanah maupun air tanah dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya melalui air, angin, penyerapan oleh tumbuhan, dan bioakumulasi pada rantai makanan (Chaney dkk., 1998). Pada dasarnya kontaminasi logam dalam tanah pertanian bergantung pada: 1) Jumlah logam yang ada pada batuan tempat tanah terbentuk, 2) Jumlah mineral yang ditambahkan pada tanah sebagai pupuk, 3) Jumlah deposit logam dari atmosfer yang jatuh ke dalam tanah, dan 4) Jumlah yang terambil pada proses panen ataupun merembes ke dalam tanah yang lebih dalam (Darmono, 2001).
  • 6. 3 BAB III PEMBAHASAN 3.1 PENGERTIAN PENCEMARANTANAH (contoh pencemaran tanah yang diakibatkab oleh sampah) Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.” Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
  • 7. 4 Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. 3.2 PENYEBAB PENCEMAAN TANAH Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. A. Limbah domestik Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang- an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. 1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb. 2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah. B. Limbah industri Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang- an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. 1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll. 2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam. C. Limbah pertanian Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman misalnya DDT.
  • 8. 5 3.3 DAMPAK, SOLUSI DAN PENANGANPENCEMARANTANAH A. DAMPAK PENCEMARAN TANAH Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan berbagai dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini. Jika udara dan air yang tercemar akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada berbagai macam dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam dampak pencemaran tanah antara lain sebagai berikut: 1. Mengurangi kesuburan tanah Dampak pertama yang akan kita rasakan dari adanya tanah yang tercemar pastinya akan menurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri. seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwasannya tanah ini pada dasarnya mempunyai keunggulan. Salah satu keunggulan tanah adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga banyak tanaman bisa hidup dengan subur. Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang merugikan (baik zat kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik. 2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan menurunkan tingkat kesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa hidup tanaman. Tamanan yang awalnya tumbuh dengan subur, lama- kelamaan akan menjadi layu, bahkan akan mati. Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada makhluk hidup lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat polutan yang ada di dalam tanah akan masuk ke dalam janrungan tumbuhan. Dan ketika tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek negatifnya dapat tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan tumbuhan tersebut. 3. Menyebabkan pencemaran pada udara Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini karena zat- zat yang mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka waktu yang lama akan membuat udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah
  • 9. 6 sampah, maka ketika akan terjadi proses dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu mneyengat. Dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara. 4. Menimbulkan wabah penyakit Dampak pencemaran tanah yang selajutnya adalah menyebabkan timbulnya banyak bibit penyakit. Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat nyaman bagi patogen- patogen yang menimbulkan banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang makhluk hidup yang ada dan menempati tanah yang tercemar tersebut. Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak hanya manusia saja, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya. 5. Merusak ekosistem Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan serta komponen- komponen yang ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun komponen abiotik). Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik sehingga tercemarnya tanah pastinya akan menyebabkan menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya lingkungan menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan berubah menjadi suatu wujud kerugian. 6. Merusak keindahan atau estetika Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah adalah rusaknya nilai keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yang kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran tanah akan banyak sekali merusak nilai- nilai keindahan tersebut. Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut disebabkan oleh sampah. Sampah- sampah akan membuat berbagai macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap dipandang mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang sangat menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat bermukim. Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita rasakan. Selain dampak- dampat tersebut masih banyak lagi dampak yang dapat kita rasakan baik kita sadari maupun tidak. Kita sebagai manusia harus menjaga tanah dari berbagai bentuk pencemaran.
  • 10. 7 Menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik, pecahan kaca, logam, dan karet sulit diuraikan oleh organisme dekomposer dalam tanah. Dampak Pencemaran Tanah Lainnya :  Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen dan residu pestisida dalam tanah.  Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari permukaan tanah  Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal dari hujan asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini akan berpengaruh buruk terhadap penyerapan hara dari tanah oleh tanaman. B. PENANGANAN DARI PENCEMARANTANAH (Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran tanah) Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui diantaranya:  Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.  Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.  Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).  Jenis tanah.  Kondisi tanah (basah, kering).  Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
  • 11. 8 1. Remediasi in situ Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah terkontaminasi di lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya. 2. Remediasi ex situ Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit. 3. Bioremediasi Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen. C. PENCEGAHAN DARI PENCEMARANTANAH Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain: 1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah. 2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah
  • 12. 9 pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur. 3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian. 4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam. 5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan. 6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme. 3.4 KASUS PENCEMARAN TANAH A. Kilang Minyak Cepu Kilang minyak Pusdiklat Migas berada di daerah Cepu, kabupaten Blora, provinsi Jawa Tengah, terletak pada areal seluas + 34 Ha, adalah salah satu sarana pendidikan dan pelatihan Pusdiklat Migas Cepu yang sampai saat ini masih beroperasi mengolah minyak mentah (crude oil) milik PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu dari lapangan Kawengan, Ledok dan Nglobo. Kapasitas kilang yang dimiliki rata-rata sebesar 200 m3/hari, dengan produknya berupa pertamina solvent (pertasol), minyak tanah (kerosene), solar dan residu. Limbah minyak akibat tumpahan minyak (oil spill) pada operasi kilang minyak Pusdiklat Migas berasal dari buangan air yang bercampur minyak saat penurasan (drain) tangki timbun. Penurasan tangki timbun dilakukan setiap hari yang fungsinya untuk memisahkan air yang bercampur dengan minyak. Selain itu limbah minyak akibat tumpahan minyak dapat terjadi pada saat loading dan unloading di tangki timbun (storage tank), pembersihan tangki timbun (tank cleaning), pada proses di separator dan pada pompa feed maupun pompa produk. Minyak yang tumpah bisa berupa minyak mentah (crude oil) maupun produk.. Sehingga berdasarkan neraca massa arus minyak kilang Pusdiklat Migas, minyak
  • 13. 10 yang hilang (losses) karena menguap, tumpah maupun tercecer selama proses produksi rata- rata 0,4% atau 108,38 barrel per bulan atau 17.232,42 liter per bulan. Berdasarkan PP no 18 tahun 1999 jo. PP no. 85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), tumpahan minyak di area kilang termasuk dalam katagori limbah B3 kode D 221, karena sifat dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Sedangkan karakteristik yang termasuk limbah B3 adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, koroif dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Setelah dilakukan penelitian didapat kesimpulan bahwa kualitas tanah semakin jauh jarak sampel tanah dari outlet limbah maka kualitas tanah semakin baik yang ditunjukkan dengan kadar minyak yang semakin kecil. B. Kasus Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam Bojonegoro Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam di Kabupaten Bojonegoro yang terdapat di wilayah kecamatan Kadewan adalah 74 unit sumur meliputi desa wonocolo 44 sumur dengan kapasitas produksi 25.771 liter/hari, desa Hargomulyo 18 sumur dengan kapasitas produksi 12.771 liter/hari dan desa Beji 12 sumur dengan kapasitas produksi 8.249 liter/hari. Pada setiap kegiatan penambangan di sumur bor (cutting) tersebut, terdapat tumpahan minyak pada lahan sekitar akibat proses pengangkutan minyak, baik melalui pipa, alat angkut, maupun ceceran akibat proses pemindahan (Nugroho, 2006). Pada tanah yang tercemar minyak bumi di daerah pertambangan Bojonegoro mengandung unsure makro yaitu karbon (C) 8,53% (sedang), Nitrogen (N) 0,20% (rendah), Fosfor (P) 0,01% (sangat rendah), Kalium (K) 0,22 % (sedang) dan kadar TPH yaitu 41.200 mg/kg (Oktavia, 2008). Dari hasil analisis ini, tanah tidak baik untuk pertanian karena hara N tergolong rendah dan senyawa hidrokarbon tergolong tinggi (Hardjowigeno, 2003). C. Kasus pencemaran minyak di Perisaru Di daerah Perisaru, Lanca kota Braila adalah kota yang terdaftar sebagai kota dengan polusi hidrokarbon terbesar. Dari data yang didapatkan di daerah ini, tanah telah tercemar oleh kandungan hidrokarbon, yaitu kandungan dalam minyak bumi . pada kedalaman 0-20 cm terdapat sekitar 92.000 mg/kg kandungan hidrokarbon. Kemudian pada kedalaman 20-40
  • 14. 11 sebesar 82400 mg/kg. pada kedalaman 55-75 cm dan 75-95 cm berturut-turut adalah 41700 mm/kg dan 41000 mg/kg. melihat data ini disimpulkan bahwa TPH(Total Petroleum Hidrokarbon) yang ada pada tanah tidak sesuai dengan TPH yang telah ditentukan.
  • 15. 12 BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Penanggulangan pencemaran tanah akibsat tumpahan minyak industri dapat melalui beberapa cara, seperti: 1. Bioremediasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan memanfaatkan mikroba, tanaman enzim atau enzim mikroba 2. Fitoremidiasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan menggunaan tanaman/tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, menghilangkan, menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar khususnya logam berat maupun senyawa organik lainnya 4.2 SARAN Sebaiknya kita menjaga lingkungan sekitar kita dengan penuh kesadaran dalam diri betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran tanah karena kehidupan ini terus berjalan dan agar kerusakan yang terjadi selama ini tidak menjadi semakin parah dan untuk pemerintah selalu memberikan undang-undang atau peraturan yang kuat untuk memberikan hukuman kepada yang melanggar.
  • 16. 13 DAFTAR PUSTAKA Anonym.2017.” pengertian pencemaran tanah”.http://kakakpintar.com/pengertian- pencemaran-tanah-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/. Diakses pada 10 Juni 2021, 08.48 AM. Wijaya.2012.” makalah pencemar tanah”. http://thinkwijaya.blogspot.co.id/2012/05/makalah- pencemaran-tanah.html. diakses pada 10 Juni 2021, 08.50 AM. Fatma,desy.2016.” 5dampak pencemaran tanah”. https://ilmugeografi.com/ilmu- bumi/tanah/dampak-pencemaran-tanah”. Diakses pada 10 Juni 2021, 08,52 AM. Setiawan.2017.” cara pencegahan dan penanggulangan tanah”. http://ilmulingkungan.com/cara-pencegahan-dan-penanggulangan-pencemaran tanah/. Diakses pada 10 Juni 2021, 08.53 AM. Anonym.2011.” pencegahan pencemaran tanah”. https://kitaapeduli.wordpress.com/2011/10/09/pencegahan-pencemaran-tanah/. Diakses pada 10 Juni 2021, 08,55 AM. Sari,yulia.2015.”pencemaran tanah”. https://dosenbiologi.com/lingkungan/pencemaran-tanah”. Diakses pada 10 Juni 2021, 08.56 AM
  • 17. 1