1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era sebelum revolusi industri terjadi, dunia berada pada periode dengan perubahan
yang sangat lambat dan nyaris tak terlihat dbidang teknologi dan perdagangan. Beberapa
perubahan kecil hanya terjadi hanya jumlah produksi per kapita. Perubahan ini hanya
berakibat pada meningkatnya populasi penduduk tanpa mengubah standar dan gaya hidup. Ini
hampir terjadi seluruh bagian dunia.
Standar hidup penduduk didunia ditahun 1700 sulit dibedakan dengan penduduk dunia
era babilonia ditahun 2000 SM silam. Fakta ini disebut dengan Malthusian trap, setelah
malthus (seorang ahli ekonomi dan politik inggris menganalisa hubungan antara produksi
barang (yang seharusnya meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk) dan
peningkatan jumlah penduduk (yang terus tumbuh secara geometris).
Sejarah revolusi industri adalah sebuah proses ketika, untuk pertama kalinya kehidupan
manusia, sebuah negara mematahkan teori Malthusian trap dengan membuat perubahan besar
pada produktivitas per kapita. Hal ini menghasilkan kemajuan pesat dibidang teknologi, dan
lambat laun mengubah standar hidup penduduk secara signifikan.
Pada tahun 1760, dimulailah sejarah revolusi industri. Saat itu manusia menggunakan
tenaga air, angin, dan uap dibandingkan dengan tenaga manusia. Populasi inggris saat itu
sekitar 7 juta jiwa. Pertanda pertama terjadinya revolusi terdapat pada gerakan enclosure
yang terjadi sejak abad ke-16 dan mencapai puncaknya pada tahun 1760 sampai 1832.
Revolusi Industri merupakan momentum perubahan radikal struktur masyarakat agraris
ke masyarakat industri. Revolusi Industri ini ditandai dengan perubahan penggunaan sarana
produksi, dari tenaga manusia ke tenaga mesin.
Apapun penyebab besarnya, penemuan-penemuan (terutama dibidang pabrik tekstil)
mulai dihailkan oleh para penemu dan ini telah meningkatkan produktivitas pekerja.
Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tahun 1776, James Watt menciptakan teknologi
mesin uap. Mesin uap mampu menghasilkan daya secara lebih efisien dibidang apapun, ini
lantas memicu berbagai penemuan berbagai peralatan bermesin.
Peralatan bermesin inilah yang secara signifikan meningkatkan produksi pabrik-pabrik
tekstil. Di bidang lain, penggunaan mesin uap mampu merevolusi transportasi massa dan
barang dengan diciptakanya jalur kereta api dan kapal api (uap).
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Revolusi Industri ?
2. Apa saja sebab-sebab terjadinya Revolusi Industri ?
3. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi eropa pada masa pra-revolusi industri ?
4. Bagaimana keadaan Revolusi Industri di Inggris ?
5. Barang apa saja yang telah ditemukan dimasa Revolusi Industri ?
6. Apa saja dampak revolusi industri ?
3. PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi Industri
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan
menyangkut dasar atau pokok kehidupan masyarakat.1 Pengertian revolusi industri mengacu
pada dua hal. Pertama, adalah perubahan cepat dalam teknologi pembuatan barang-
barang. Kedua, adalah perubahan dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dunia.
Pada pengertian pertama dapat dikatakan bahwa revolusi industri telah merubah proses dan
cara kerja manusia dalam menghasilkan suatu barang. Sebelumnya pembuatan barang-barang
dilakukan secara manual dengan hanya menggunakan tangan dan kaki manusia, sedangkan
pasca revolusi industry pembuatan barang-barang menggunakan bantuan alat-alat mekanik
dan otomatis. Pembuatan barang-barang yang pada awalnya hanya mengandalkan kecepatan
tangan dan kaki mengalami perubahan pasca revolusi industri. Tenaga manusia hanya sedikit
diperlukan karena proses pengerjaan lebih banyak dilakukan oleh alat-alat yang bekerja
secara otomatis dan digerakkan oleh tenaga mesin. Hasilnya pun akan sangat berbeda. Secara
manual hanya dihasilkan barang dalam jumlah sedikit dan lama, sedangkan dengan bantuan
mesin, barangbarang yang dihasilkan pun akan lebih banyak dan prosesnya cepat. Pengertian
kedua yaitu perubahan dalam bidang sosial dan ekonomi berkaitan dengan terjadinya
perubahan yang besar dan cepat dari pola ekonomi agraris menjadi pola ekonomi industri.
Pada masa sebelum berkembangnya revolusi industri, mata pencaharian yang umumnya
berkembang di masyarakat adalah pertanian. Tentu saja hal ini akan menghasilkan budaya
masyarakat pertanian. Pasca revolusi industri, mata pencaharian masyarakat semakin
beragam dan lebih banyak berada pada sektor industri. Kegiatan produksi yang dilakukan
pada masa sebelum dikenalnya revolusi industri lebih bersifat industri rumahan. Di Eropa
dikenal dengan istilah gilda yang merujuk pada suatu bengkel kerja atau tempat usaha
pembuatan barang-barang. Umumnya barang-barang yang dibuat di gilda tersebut adalah
alat-alat pertanian dan rumah tangga. Setiap gilda hanya membuat satu jenis barang saja,
sehingga dikenal berbagai macam gilda, misalnya gilda tas, gilda sepatu, gilda kursi, dan
sebagainya. Gilda baru akan bekerja bila ada pemesanan dari masyarakat. Biasanya
1
Wahjudi Djaja, Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (Yogyakarta : Penerbit
Ombak, 2013) hlm. 93
4. pemesannya adalah kelompok masyarakat kelas atas, sebab harga-harga barang yang
dijual gilda sangat mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat banyak.
Istilah “Revolusi Industri” diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste
Blanqui di pertengahan abad ke-19.2 Tidak jelas penanggalan secara pasti tentang kapan
dimulainya revolusi industri. Tetapi T.S. Ashton mencatat permulaan revolusi industri terjadi
kira-kira antara tahun 1760-1830. Revolusi ini kemudian terus berkembang dan mengalami
puncaknya pada pertengahan abad ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan
ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan mesin tenaga-uap, rel, dan
kemudian di akhir abad tersebut berkembang mesin kombusi dalam serta mesin pembangkit
tenaga listrik.
Pada masa permulaan berlakunya pabrikasi dimana industri tekstil menjadi industri
yang utama, kapitalisme belumlah berkembangan sebagaimana hari ini. Perusahaan-
perusahaan dan pabrik-pabrik yang terbentuk masih relatif kecil. Satu perusahaan dikerjakan
oleh 200 orang sudah dianggap besar. Waktu itu masih ada kesempatan bagi kelompok
kapitalis kecil untuk menaiki punggung orang lain hingga menjadi borjuasi yang luar biasa
kayanya. Kebanyakan dari kaum kapitalis baru dari Lanchashire asalnya adalah dari petani-
petani yang bertanah agak luas dan saudagar-saudagar kecil. Kebanyakan raja besi timbul
dari kaum pertengahan family Quaker, seperti Lloyds dan Attwoods dan Birmingham.
Mereka ini mendapat keuntungan besar dari besi dan kemudian dapat mendirikan bank-bank.
B. Sebab-sebab terjadinya Revolusi Industri
Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Kemudian pada awal abad ke-
19, mulai menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan negara-negara di Benua Amerika.3
Adapun faktor-faktornya yang menyebabkannya adalah sebagai berikut:
Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja
bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya
menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping
itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan
sebagainya.
Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia
bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang
menghasilkan bahan mentah tersebut.
Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak
paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya
2
E.W. Campbell, MerentasJalan Pembebasan :Lahirnya Gerakan Buruh Dunia Abad XIX (Malang:
PenerbitKijaruSchool,2004) hlm13.
3
Wahjudi Djaja, Op.cit.,hlm95.
5. lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan
teknologi dan industri bertambah maju.
Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah
Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
C. Kehidupan Sosial Ekonomi Eropa Pada Masa Pra-Revolusi Industri
Revolusi Industri berkembang pertama kali di Inggris. Kondisi kehidupan sosial
ekonomi Eropa sebelumnya terjadinya Revolusi Industri sangat mempengaruhi munculnya
momentum ini di Inggris. Kehidupan sosial ekonomi Eropa pada masa sebelum munculnya
Revolusi Industri ditandai dengan berkembangnya tata kehidupan agraris yang bercorak
feodal. Kondisi ini mulai berubah ketika meletus perang salib (1096-1291) yang memberi
ruang hubungan antara negara-negara Eropan dengan dunia Timur. Kebutuhan yang sama
akan barang-barang keperluan hidup antara kedua wilayah ini mendorong terbentuknya
hubungan perdagangan. Hal tersebut juga mendorong munculnya kota-kota dagang Eropa
seperti Florence, Venesia, Genoa, dan lain-lain. Ekspansi perdagangan memicu tumbuhnya
pusat-pusat kota. Florence menjadi salah satu kota terbesar di Italia dengan kemakmurannya
karena manufaktur dan perdagangan tekstil.4
Munculnya kota-kota dagang ini kemudian diikuti dengan munculnya usaha-usaha
industri bersekala kecil yang disebut industri rumah tangga (home industry). Hingga tahun
1200, industri rumah tangga semakin berkembang dengan terbentuknya gilda. Gilda adalah
persekutuan industri rumah tangga sejenis hak yang mendapat monopoli dan perlindungan
pemerintah.
Tahun 1350, di Eropa mulai terbentuk perserikatan kota-kota dagang yang disebut
hansa. Hansa dimaksudkan untuk melindungi usaha perdagangan secara mandiri. Dengan
pekembangan ini, Eropa mulai memasuki tahap masyarakat industri yang digerakkan oleh
sektor perdagangan. Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai
membangun industri-industri laken (sejenis kain wol).
D. Revolusi di Inggris
Semenjak era Renaissance, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para ilmuwan
menciptakan penemuan baru. Penemuan besar yang menjadi titik balik revolui industri adalah
mesin uap yang ditemukan oleh James Watt pada tahun 1769. Mesin uap segera
dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin-mesin industri terutama pada pabrik-pabrik tekstil.
4
Marvin Perry, Peradaban Barat (jilid 1) : dari Zaman Kuno hingga Zaman Pencerahan,
(Yogyakarta : KreasiWacana,2012), hlm 223
6. Dengan uap seluruh seluruh pola kerja berubah karena pekerja lebih lemah, lebih mudah, dan
kurang ahli dapat diajari beberapa tugas sederhana yang diperlukan untuk menjalankan
mesin.5 Peralihan dari pekerja laki-laki ke perempuan dan anak-anak adalah suatu perubahan
sosial yang besar.
Selain mesin uap, penemuan lain yang mendorong munculnya revolusi industri
dilakukan oleh Abraham Darby. Insinyur berkebangsaan inggris ini berhasil menggunakan
batu bara untuk melelehkan besi dengan hail yang lebih baik. Dengan kedua penemuan ini,
momentum revolusi industri di Inggri mulai menemukan bentuk. Pemerintah Inggris mulai
menetapka langkah-langkah untuk mengembangkan sektor industri, terutama industri wol.
Langkah-langkah yang ditempuh tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Melarang usaha ekspor bahan baku wol ke luar negeri.
2. Membangun pusat-pusat industri wol sebagai industri berbasis rumah tangga.
3. Mengundang penemu-penemu untuk membimbing para pekerja di inggris.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut didukung pula dengan
situasi politik dan keamanan di Inggris yang relatif stabil dibanding negara-negara lain di
Eropa.
E. Para Penemu dan Hasil Temuanya
Selain James Watt dan Abraham Darby,erdapa nama beberapa penemu lain yang
mendorong lahirnya revolusi industri di negara-negara lain seperti yang terlihat pada tabel
berikut :
Tahun Penemuan Nama Penemu Hasil Temuanya
1733 John Key Mesin Tenun (flying shuttle)
1763 James Hargraves Alat Pemintal (spinning jenny)
1769 Richard Arkwright Alat tenun otomatis
1769 Nichoas Josep Cugnot Mobil bermesin uap
1770-1790 Benjamin Franklin Percobaan listrik
Luigi Galvani Kekuatan listrik (volt digunakan
5
Marvin Perry, Peradaban Barat (jilid I1) : dari Revolusi PerancisHingga Zaman Global
(Yogyakarta : KreasiWacana,2013), hlm 52.
7. Alessandro Volta Sebagai satuan ukuran unit )
Andre Ampere Alat ukur arus listrik ( ampere
digunakan sebagai satuan arus
listrik )
1804 Richard Trevithick Kereta api bertenaga uap
1807 Robert Fulton Kapal uap
1837 Samuel Morse Pesawat telegra
1876 Alexander Graham Bell Pesawat telephone
1895 Guglielmo Marconi Pesawat telegraf tanpa kawat
1879 Thomas Alva Edison Lampu pijar
1839 Charles Goodyear Ban manvulkanisir
1851 Isaac Merrit Singer Hak paten mesin jahit
F. Akibat Revolui Industri
a. Akibat di bidang ekonomi
Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan
proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-
barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta
dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
Perusahaan Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga
barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional
terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.6
Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah
menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang
pesat.
Transportasi makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi makin sempurna dan lancar.
Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.
6
Wahjudi Djaja, Op.cit.,hlm106
8. b. Akibat di bidang sosial
Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang
baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang
lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini
mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.7
Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin
melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan
demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga
kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh
wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok
pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam
masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup
penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu pihak, sedangkan di
pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan antara
majikan dan buruh. Kondisi seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang
diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan
kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham
sosialis.
Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin
dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib
rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin
perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai
berikut:
Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan.
Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.
Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-
undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga
berisi larangan pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan wanita di daerah tambang di bawah
tanah.
7
Wahjudi Djaja, Op.cit.,hlm107
9. Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena
itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak
berkeliaran.
Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya
Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi
industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.
c. Akibat di bidang politik
Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun
kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang
lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas
Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan
penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital. Kaum sosialis
percaya mereka telah melihat suatu pola didalam masyarakat manusia yang jika dimengerti
dapat dengan tepat dan bertindak berdasarkannya,akan membawa keselamatan duniawi
kepada pria dan wanita. Oleh karena itu, kaum sosialis juga romantik, karena memimpinkan
suatu tataanan baru suatu utopia masa depan dimana setiap individu dapat menemukan
kebahagiaan dan terpenuhi kebutuhannya.8
Munculnya partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan.
Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya
suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan
sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
Munculnya imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan
untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian,
lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil
industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan
tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.
8
Marvin Perry, op,cit,. hlm 66.
10. G. Kapitalisme
Perkembangan ekonomi mendapat banyak pengaruh dari golongan borjuis, karena
golongan ini potensial dalam institusi ekonomi. Pada zaman pertengahan, kota-kota dan para
penduduknya merupakan wakil dari sebuah sistem kapitalisme ditengah sistem lama yakni
feodalisme. Peralihan dari feodalisme ke kapitalisme digambarkan sebagai gerakkan dimana
dunia ini merupakan tempat kemakmuran perseorangan yang dikontrol secara sosial.9 Sistem
kapitalisme ini merupakan saingan dari sistem feodalisme yang berarti bahwa peranan
ekonomi pedesaan bersaing melawan kota-kota yang sudah mulai berkembang.
Sombart mengemukakan lima lembaga terpenting yang merupakan tempat
pengumpulan kapital, mereka adalah: (1). Perbendaharaan Paus di Roma, oleh dana dari
pemeluk-pemeluknya terutama dikumpulakan secara luar biasa sekali pada zaman perang
salib; (2). Lapisan ksatria, yang paling penting ialah The Templars, yang kekayaannya meluas
ke seluruh Eropa dari Yunani sampai Portugal, dari Sisilia sampai Skotlandia; (3).
Perbendaharaan Raja Prancis dan Inggris; (4). Bangsawan feodal lapisan atas; (5). Kota-kota
perdagangan yang penting: Venesia, Milan, Naples, Bologna, dan Florence di Italia, Paris,
London, Barcelona, Seville, Ghent, Nurnburg, dan Kohln.
Pada awal abad ke-17 Kapitalisme negara dikontrol dengan sistem merkantilisme
bersamaan dengan makin berkembangnya negara nasional dan kekuasaan raja yang absolut.
Merkantilisme sendiri adalah refleksi ekonomis dari perkembangan poltik itu sendiri dan
kontrol negara atas pasar. Perkembangan ekonomi kapitalis mempunyai banyak akibat.
Menurut Schumpeter akibat tersebut ialah ; Menghancukan dunia feodal, yaitu manor, desa,
gilda-gilda pertukaran dengan tiga cara yaitu, (1) dunia artisan dihancurkan oleh efek
otomatis kompetisi diantara pengusaha kapitalis, dunia tuan tanah dan petani terutama oleh
aksi-aksi politik - revolusi industrial dan agraris, (2) perubahan sikap terhadap penguasa
legislatif dan perubahan opini publik. (3) Hilangnya privilise politik dan ekonomis dari kelas-
kelas yang berperan. Yaitu para bangsawan tanah-tanah dan pendeta.
Permasalahan yang di hasilkan oleh revolusi industri adalah masalah kapitalisme,
borjuasi & dunia modern. Sifat ekonomi dari masalah itu adalah ialah soal hubungan dan
kapital dengan tenaga kerja, munculnya proletariat, masalah tenaga kerja yang dapat menjadi
kekuatan politik. Pada akhir abad ke-18 aktifitas ekonomi sudah menjadi sempurna hal ini
nampak dalam sistim kapitaslisme aliran klasik.
9
Kuntowijoyo, Peran Borjuasi Dalam Transformasi Eropa (Yogyakarta : Penerbit Ombak,
2005)
11. SEJARAH EROPA MODERN
REVOLUSI INDUSTRI DAN KAPITALISME
Nama Kelompok :
• Muhamad Adib Abidin 121411431021
• Rozzy Estifar Ridho 121311431048
• Asna Putri Ningrum 121411433012
• Dio Veriadji