SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
PERATURAN BERSAMA
MENTERI KESEHATAN
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 611/MENKES/PB/VIII/2006
NOMOR 20 TAHUN 2006
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
PRANATA LABORATORIUM
KESEHATAN DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN
DAN .
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Menimbang : a. bahwa dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006 telah ditetapkan jabatan
fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan
angka Kreditnya;
b. bahwa untuk tertib administrasi dalam
pelaksanaannya, dipandang perlu rnenetapkan
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya;
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai
Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2797);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2005
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 151);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3176);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3547);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016K
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4193);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Repubtik
Indonesia Nomor 4019);
12 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4263);
13. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
14. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun
2005
15. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Kementerian Negara;
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan
Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan
Angka Kreditnya;
MEMUTU SKAN:
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN DAN
ANGKA KREDITNYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan :
1. Pranata Laboratorium Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan pada laboratorium
kesehatan.
2. Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil adalah
Pranata Laboratorium Kesehatan Keterampilan yang
pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional
yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metode
operasional di bidang laboratorium kesehatan.
3. Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat ahli adalah Pranata
Laboratorium Kesehatan Keahlian yang pelaksanaan
tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori,
ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan pemberian
pengajaran dengan cara yang sistematis di bidang
laboratorium kesehatan.
4. Laboratorium kesehatan adalah unit kerja yang mempunyai
fungsi dan tugas pelayanan laboratorium kesehatan secara
menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan
yang terdiri dari bidang hematotogi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserotogi, toksikologi, kimia lingkungan, patotogi anatomi
(histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi
molekuler), biologi dan fisika.
5. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumutasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang Pranata Laboratarium Kesehatan dalam
rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
6. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai
prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan.
7. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri. Jaksa
Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan,
Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah
Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi
Negara, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional
serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin
oleh pejabat struktural eselon I dan bukan merupakan bagian
dari Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen.
8. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah
Gubernur.
9. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota
adalah Bupati/ Walikota.
10. Pemberhentian adalah pemberhentian dari jabatan Pranata
Laboratorium Kesehatan bukan pemberhentian sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
BAB II
USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 2
(1) Usul penetapan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan
disampaikan setelah menurut perhitungannya, jumlah angka
kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat
setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi, dan dibuat sesuai
contoh formulir sebagai berikut:
a. Lampiran I.a sampai dengan Lampiran l.d, untuk Pranata
Laboratorium Kesehatan tingkat terampil;
b. Lampiran II.a sampai dengan Lampiran II.c, untuk Pranata
Laboratorium Kesehatan tingkat ahli.
(2) Setiap usul penetapan angka kredit Pranata Laboratorium
Kesehatan dilampiri dengan :
a. surat pernyataan melakukan kegiatan pelayanan
laboratorium kesehatan dan bukti fisiknya, dibuat sesuai
contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran III;
b. surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan
profesi dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir
sebagaimana tersebut pada Lampiran IV;
c. surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas
Pranata Laboratorium Kesehatan dan bukti fisiknya,
dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada
Lampiran V;
d. salinan atau fotokopi Ijasah/Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) dan/atau keterangan/penghargaan
yang pernah diterima yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
(3) Penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat, ditetapkan
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan
pangkat, sebagai berikut:
a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit
ditetapkan paling lambat pada bulan Januari tahun yang
bersangkutan; dan
b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit
ditetapkan paling lambat pada bulan Juli tahun yang
bersangkutan.
Pasal 3
(1) Setiap usul penetapan angka kredit bagi Pranata Laboratorium
Kesehatan harus dinilai secara seksama oleh Tim Penilai, dengan
berpedoman pada Lampiran I atau Lampiran II Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006.
(2) Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan
menggunakan contoh formutir sebagaimana tersebut pada
Lampiran VI, dengan ketentuan :
a. asli Penetapan Angka Kredit (PAK) disampaikan kepada
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala
Kantor Regional BKN yang bersangkutan; dan
b. tembusan disampaikan kepada :
1) Pranata Laboratorium Kesehatan yang bersangkutan;
2) Pimpinan Unit Kerja;
3) Sekretaris Tim Penilai;
4) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
dan
5) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan
Kepegawaian Daerah (BKD).
(3) Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit dalam
batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), maka
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat
mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (1) Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006.
(4) Dalam rangka pengendalian dan tertib administrasi penetapan
angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit dan pejabat yang menerima
delegasi wewenang untuk menetapkan angka kredit sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Kepala BKN atau
Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
(5) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang
menggantikan disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala
Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
BAB III
TIM PENILAI
Pasal 4
(1) Syarat pengangkatan untuk menjadi Anggota Tim Penilai
sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006, yaitu :
a. paling rendah menduduki jabatan/'pangkat setingkat
dengan jabatan/pangkat Pranata Laboratorium Kesehatan
yang dinilai;
b. mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja
Pranata Laboratorium Kesehatan; dan
c. dapat aktif melakukan penilaian.
(2) Masa jabatan Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk masa jabatan berikutnya.'
(3) Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) masa
jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diangkat
kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa
jabatan.
(4) Dalam hal komposisi jumlah Anggota Tim Penilai tidak dapat
dipenuhi seluruhnya atau sebagian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006, maka Anggota . Tim Penilai dapat
diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi untuk
menilai prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan.
Pasal 5
(1) Tugas pokokTim Penilai Departemen, adalah:
a. membantu Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik
Departemen Kesehatan dalam menetapkan angka kredit
bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Madya yang
bekerja pada laboratorium kesehatan dilingkungan
Departemen Kesehatan dan instansiselain Departemen
Kesehatan; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen
Kesehatan yang berhubungan dengan penetapan angka
kredit sebagaimana dimaksud huruf a.
(2) Tugas pokok Tim Penilai Unit Kerja, adalah:
a. membantu Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium
Kesehatan (paling rendah eselon II) dalam menetapkan
angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan
Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium
Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan
Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan
Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan di
lingkungan Departemen Kesehatan; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan
(paling rendah eselon II) yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a.
(3) Tugas pokok Tim Penilai Provinsi, adalah:
a. membantu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dalam
menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium
Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata
Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan
Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja
pada laboratorium kesehatan di lingkungan provinsi; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen
Kesehatan yang berhubungan dengan penetapan angka
kredit sebagaimana dimaksud huruf a.
(2) Tugas pokok Tim Penilai Unit Kerja, adalah:
a. membantu Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium
Kesehatan (paling rendah eselon II) dalam menetapkan angka
kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula
sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan
Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan
Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada
laboratorium kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan;
dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan (paling rendah
eselon II) yang berhubungan dengan penetapan angka kredit
sebagaimana dimaksud huruf a.
(3) Tugas pokok Tim Penilai Provinsi, adalah:
a. membantu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dalam menetapkan
angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana
Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan
Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai
dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja
pada laboratorium kesehatan di lingkungan provinsi; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit sebagaimana , dimaksud huruf a.
(4) Tugas pokokTim Penilai Kabupaten/Kota, adalah:
a. membantu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam
menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium
Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium
Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium
Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan di
lingkungan kabupaten/kota; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a.
(5) Tugas pokok Tim Penilai Instansi, adalah:
a. membantu Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium
Kesehatan Instansi Pusat selain Departemen Kesehatan (paling
rendah eselon II) dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata
Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan
Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata
Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium
kesehatan masing-masing; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan Instansi Pusat
selain Departemen Kesehatan (paling rendah eselon II) yang
berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana
dimaksud huruf a.
Pasal 6
(1) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena
belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka
penilaian prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan dapat
dilakukan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat atau Tim
Penilai provinsi yang bersangkutan atau Tim Penilai Departemen.
(2) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk karena belum
memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian
prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan dapat dilakukan
oleh Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai
Departemen.
(3) Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk karena belum
memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian
prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan dapat dilakukan
Tim Penilai Departemen.
(4) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang berhalangan tetap
paling singkat 6 (enam) bulan atau pensiun, maka Ketua Tim
Penilai wajib mengusulkan penggantian Anggota Tim Penilai
kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai.
(5) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua
Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
(6) Tata kerja dan tata cara Tim Penilai dalam melakukan penilaian
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan selaku Pimpinan Instansi
Pembina Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan.
Pasal 7
(1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya,
dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang
Kepala Sekretariat yang secara fungsional dijabat oleh pejabat
dibidang kepegawaian.
(2) Sekretariat Tim Penilai ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (1) Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006.
Pasal 8
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat
membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari
para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri
Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai
kemampuan teknis yang diperlukan.
(2) Tugas pokok Tim Penilai Teknis, adalah memberikan saran
dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal
memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus
atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
(3) Tim Penilai Teknis menerima tugas dan bertanggung jawab
kepada Ketua Tim Penilai.
BAB IV
KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
Pasal 9
(1) Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (2), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan
kenaikan jabatan/pangkat Pranata Laboratorium Kesehatan,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dipertimbangkan apabila :
a. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
b. memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dipertimbangkan apabila :
a. paling singkat telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling
rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(4) Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki
jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya pangkat
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b untuk menjadi Pembina
Utama Muda, golongan ruang IV/c ditetapkan oleh Presiden
setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
(5) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan
setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN bagi :
a. Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula pangkat
Pengatur Muda, golongan ruang ll/a untuk menjadi Pengatur
Muda Tingkat !, golongan ruang ll/b sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Penyelia pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang Ill/d; dan
b. Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama pangkat Penata
Muda, golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda
Tingkat I, golongan ruang !l!/b sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Madya pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/b.
(6) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang
bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala
Kantor Regional BKN yang bersangkutan bagi :
a. Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula
pangkat Pengatur Muda, golongan ruang ll/a untuk menjadi
Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai
dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d; dan
b. Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama pangkat Penata
Muda, golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda
Tingkat I, golongan ruang Ill/b sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Madya pangkat Pembina Tingkat
I, golongan ruang IV/b.
(7) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota
yang menduduki jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d untuk menjadi
Pranata Laboratorium Kesehatan Madya pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/b ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN
yang bersangkutan.
(8) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota
yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis
Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan bagi :
a. Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula pangkat
Pengatur Muda, golongan ruang ll/a untuk menjadi Pengatur
Muda Tingkat I, golongan ruang ll/b sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Penyelia pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang Ill/d; dan
b. Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama pangkat Penata
Muda, golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda,
Tingkat I, golongan ruang Ill/b sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Muda pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang Ill/d.
(9) Penetapan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat
(5), ayat (6) dan ayat (8) dapat didelegasikan atau dikuasakan
kepada pejabat lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 10
Kenaikan pangkat bagi Pranata Laboratorium Kesehatan dalam
jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila
kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 11
Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil yang menduduki
pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang ll/d ke bawah apabila
memperoleh ijasah Sarjana (S1)/Diploma IV, dapat dipertimbangkan
kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan ruang Ill/a dan
diangkat dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat ahli,
dengan ketentuan :
a. ijasah/Surat Tanda Tamat Belajar harus sesuai dengan tugas pokok
dan kualifikasi yang ditentukan untuk jabatan Pranata Laboratorium
Kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan;
b. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir;
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DPS) paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
d. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan
untuk pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a.
Pasal 12
(1) Pranata Laboratorium Kesehatan yang memiliki angka kredit
melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit
tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat
berikutnya.
(2) Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan
jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki,
maka Pranata Laboratorium Kesehatan yang bersangkutan dapat
diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka
kredit yang dimiliki, dengan ketentuan :
a. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; dan
b. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(3) Pranata Laboratorium Kesehatan yang naik jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), setiap kali kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen)
dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan pelayanan laboratorium
kesehatan.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku juga bagi
Pranata Laboratorium Kesehatan yang naik pangkat setingkat lebih
tinggi dalam jenjang jabatan yang sama.
BABV
PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, DAN
PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN
Pasal 13
Pengangkatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian dalam
dan dari jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan, ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan ketentuan, sebagai berikut:
a. untuk pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dalam
jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan ditetapkan dengan
menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada
Lampiran VII;
b. untuk pembebasan sementara dari jabatan Pranata Laboratorium
Kesehatan ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir
sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII;
c. untuk pemberhentian dari jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan
ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana
tersebut pada Lampiran IX.
Pasal 14
(1) Untuk menjamin tingkat kinerja Pranata Laboratorium Kesehatan
dalam mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat,
maka dalam pengangkatan Pranata Laboratorium Kesehatan
harus memperhitungkan keseimbangan antara beban kerja
dengan jumlah Pranata Laboratorium Kesehatan sesuai jenjang
jabatannya.
(2) Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), maka :
a. pengangkatan Pranata Laboratorium Kesehatan di lingkungan
satuan organisasi pemerintah pusat didasarkan pada formasi
jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan yang telah
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat
pertimbangan Kepala BKN; dan
b. pengangkatan Pranata Laboratorium Kesehatan di lingkungan
Satuan Organisasi Pemerintah Daerah harus didasarkan pada
formasi jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah
mendapat persetujuan tertulis Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan
mendapat pertimbangan Kepala BKN.
Pasal 15
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pranata
Laboratorium Kesehatan tidak dapat menduduki jabatan rangkap,
baik dengan jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan
struktural.
Pasal 16
(1) Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula, pangkat
Pengatur Muda, golongan ruang ll/a sampai dengan Pranata
Laboratorium Kesehatan Penyelia, pangkat Penata, golongan
ruang Ill/c dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III /a sampai dengan
Pranata Laboratorium Kesehatan Madya, pangkat Pembina
Tingkat I golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari
jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan
angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi.
(2) Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia pangkat Penata Tingkat
I, golongan ruang Ill/d dibebaskan sementara dari jabatannya
apabila setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya
tidak dapat mengumpulkan angka kredit paling rendah 10
(sepuluh) dari kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan.
(3) Pranata Laboratorium Kesehatan Madya, pangkat Pembina Utama
Muda, golongan ruang IV/c dibebaskan sementara dari
jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam
jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit
paling rendah 20 (dua puluh) dari kegiatan pelayanan
laboratorium kesehatan.
(4) Pembebasan sementara bagi Pranata Laboratorium Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3),
didahului dengan peringatan paling lambat 6 (enam) bulan
sebelum batas waktu pembebasan sementara dengan
menggunakan surat peringatan yang dibuat sesuai Lampiran X.
(5) Selain dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3), Pranata Laboratorium Kesehatan juga
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila :
a. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat
hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis hukuman
disiplin penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Laboratorium
Kesehatan;
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan
keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 ( enam) bulan.
(6) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a, selama menjalani
masa hukuman disiplin tetap melaksanakan tugas pokoknya,
tetapi kegiatan tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya.
(7) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf e, selama
pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan
pangkatnya secara pilihan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku apabila :
a. paling singkat telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir;
dan
b. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DPS) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
Pasal 17
Pranata Laboratorium Kesehatan diberhentikan dari jabatannya
apabila :
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin berat
berupa penurunan pangkat;
b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1),
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau
c. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2)
atau ayat (3), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan.
BAB VI
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN
Pasal 18
(1) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dijatuhi hukuman disiplin
tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat,
dapat diangkat kembati dalam jabatan Pranata Laboratorium
Kesehatan apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut
telah berakhir.
(2) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara
sebagai Pegawai Negeri Sipil, dapat diangkat kembali dalam
jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan, apabila berdasarkan
Peraturan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan.
3) Pranata Laboratorium Kesehatan yang ditugaskan secara penuh di
luar jabatannya dapat diangkat kembali dalam jabatan Pranata
Laboratorium Kesehatan, apabila telah selesai melaksanakan
tugas di luar jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan.
(4) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara
katena cuti di luar tanggungan negara dan telah diangkat kembali
pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan
pranata Laboratorium Kesehatan.
(5) Pranata Laboratorium Kesehatan yang telah selesai tugas belajar
lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali dalam jabatan
Pranata Laboratorium Kesehatan.
Pasal 19
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam jabatan Pranata
Laboratorium Kesehatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 18,
jabatannya ditetapkan berdasarkan :
a. angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi kerja dibidang
pelayanan laboratorium kesehatan selama dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), ayat (2), dan ayat
(3);atau
b. angka kredit terakhir yang dimiliki, bagi yang dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (5).
BAB VII
PERPINDAHAN JABATAN
Pasal 20
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam
jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan atau perpindahan
jabatan dapat dipertimbangkan setelah memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/08/M.PAN/3/2006.
(2) Pangkat awal yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan
pangkat yang dimilikinya, sedang jenjang jabatan Pranata
Laboratorium Kesehatan ditetapkan sesuai dengan angka kredit
yang diperoleh dari kegiatan unsur utama dan unsur penunjang
setelah melalui penilaian dan penetapan angka kredit oleh
pejabat yang berwenang.
(3) Bagi Pranata Laboratorium Kesehatan yang karena perpindahan
jabatan memiliki pangkat, golongan ruang lebih tinggi dari jabatan
Pranata Laboratorium Kesehatan yang diperolehnya dapat
mengajukan kenaikan jabatan satu tingkat lebih tinggi setelah 1
(satu) tahun dalam jabatannya dan memenuhi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan tersebut.
BAB VIII
PENYESUAIAN/ INPASSING DALAM JABATAN
DAN ANGKA KREDIT
Pasal 21
(1) Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugas pelayanan
laboratorium kesehatan berdasarkan keputusan pejabat yang
berwenang, dan pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006
masih melaksanakan tugas tersebut, dapat disesuaikan/inpassing
dalam jabatan dan angka kreait Pranata Laboratorium Kesehatan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. untuk Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil harus
memenuhi syarat :
1. berijazah paling rendah SLTA;
2. pangkat paling rendah Pengatur Muda golongan ruang ll/a;
dan3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau
pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
b. untuk Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat ahli harus
memenuhi syarat:
1. berijazah paling rendah Sarjana (S1 )/Diploma IV;
2. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang Ill/a;
dan
3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
(2) Jenjang jabatan dan jumlah angka kredit penyesuaian/ inpassing
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan pada
pendidikan, pangkat, dan masa kerja dalam pangkat terakhir,
sebagaimana tersebut pada lampiran V dan lampiran VI Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006.
(3) Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian/inpassing
sebagaimana dimaksud pada lampiran V dan lampiran VI
Peraturan Menteri Negara Pendsyagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 dihitung dan ditetapkan dalam
pembulatan ke bawah, yaitu :
a. kurang dari 1 (satu) tahun dihitung kurang 1 (satu) tahun;
b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung
1 (satu) tahun;
c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, dihitung
2 (dua) tahun;
d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang dari 4 (empat) tahun,
dihitung 3 (tiga) tahun; dan
e. 4 (empat) tahun atau lebih dihitung 4 (empat) tahun.
(4) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata
Laboratorium Kesehatan, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
mengangkat Pranata Laboratorium Kesehatan dengan
menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada
lampiran XI.
(5) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata
Laboratorium Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan setelah memperhitungkan formasi jabatan Pranata
Laboratorium Kesehatan.
Pasal 22
(1) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata
Laboratorium Kesehatan ditetapkan terhitung mulai tanggal 1
Oktober 2006 dan hams sudah selesai ditetapkan paling lambat 30
September 2007.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang dalam masa penyesuaian/ inpassing
telah dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, maka sebelum
disesuaikan/diinpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata
Laboratorium Kesehatan terlebih dahulu dipertimbangkan
kenaikan pangkatnya agar dalam penyesuaian/inpassing jabatan
dan angka kredit telah digunakan pangkat yang terakhir.
(3) Terhitung mulai periode kenaikan pangkat 1 Oktober 2007,
kenaikan pangkat Pranata Laboratorium Kesehatan, sudah
ditetapkan dengan angka kredit selain memenuhi syarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat penyesuaian/inpassing telah
memiliki pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan terakhir yang
dimiliki atau jabatan terakhir yang diduduki serta telah memiliki
masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat terakhir,
kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi dapat dipertimbangkan
mulai periode kenaikan pangkat berikutnya setelah penetapan
penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata
Laboratorium Kesehatan dan kepadanya diberikan angka kredit
minimal untuk pangkat yang ditetapkan.
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 23
Pranata Laboratorium Kesehatan yang sedang dibebaskan sementara
karena :
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat (kecuali
pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil);
b. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Laboratorium
Kesehatan; atau
c. cuti di luar tanggungan negara, apabila mencapai batas usia
pensiun Pegawai Negeri Sipil, diberhentikan dengan hormat
sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapatkan hak-hak
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 24
(1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan
tindakan dalam melaksanakan pembinaan Pranata Laboratorium
Kesehatan, Departemen Kesehatan selaku Instansi Pembina
Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan melaksanakan
sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan
Pranata Laboratorium Kesehatan.
(2) Untuk meningkatkan kemampuan Pranata Laboratorium Kesehatan
secara profesional sesuai kompetensi jabatan, Departemen
Kesehatan selaku Instansi Pembina, antara lain melakukan :
a. penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional
Pranata Laboratorium Kesehatan;
b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan;
c. penetapan standar kompetensi Pranata Laboratorium
Kesehatan;
d. penyusunan pedoman formasi jabatan Pranata Laboratorium
Kesehatan;
e. pengembangan sistem informasi jabatan Pranata Laboratorium
Kesehatan; dan
f. fasilitasi pelaksanaan jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan
baik di lingkungan instansi pusat maupun instansi daerah.
BAB X
PENUTUP
Pasal 25
Petunjuk teknis pelaksanaan yang belum diatur dalam Peraturan
Bersama ini akan diatur kemudian oleh Menteri Kesehatan dan Kepala
BKN baik secara bersama atau sendiri sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.
Pasal 26
Untuk memperjelas dan mempermudah pelaksanaan Peraturan
Bersama ini, dilampirkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 sebagaimana tersebut
pada Lampiran XII
.
Pasal 27
Dengan berlakunya Peraturan Bersama ini, maka Keputusan Bersama
Menteri Kesehatan dan Kepala BKN Nomor
563/MENKES/SKB/IV/2000 dan 16A TAHUN 2000, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 28
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan
mempunyai daya laku surut sejak ditetapkannya Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Agustus 2006
Kepala
Badan Kepegawaian Negara Menteri Kesehatan
Ttd ttd
PRAPTO HADI, SH, MM Dr.dr. Siti Fadilah Supari,Sp.JP (K)

More Related Content

What's hot

Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxfarid50526
 
Format Laporan Bulanan
Format Laporan BulananFormat Laporan Bulanan
Format Laporan BulananKutsiyatinMSi
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmNovieta Parman
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.pptdhytapuriningtyas
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxPatenPisan1
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sidik Darmanto
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbNurul Atika
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 

What's hot (20)

8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk
 
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
 
Blud
BludBlud
Blud
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
Format Laporan Bulanan
Format Laporan BulananFormat Laporan Bulanan
Format Laporan Bulanan
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
Delegasi wewenang
Delegasi wewenangDelegasi wewenang
Delegasi wewenang
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
asi-eksklusif
asi-eksklusifasi-eksklusif
asi-eksklusif
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
Pedoman pelaporan
Pedoman pelaporanPedoman pelaporan
Pedoman pelaporan
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 

Similar to Peraturan Jabatan Pranata Laboratorium

Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...halimah uminur
 
Permenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerja
Permenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerjaPermenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerja
Permenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerjaRosdiana Sibala
 
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga SanitarianPermenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga SanitarianAdelina Hutauruk
 
Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01
Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01
Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01Aman'k Aries
 
Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)gani_asa
 
PMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.doc
PMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.docPMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.doc
PMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.docZahiraKhairaniKelas7
 
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya asu buyeng
 
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiPermenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiUlfah Hanum
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiUlfah Hanum
 
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga giziPmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizippidkemenkes
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianUFDK
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianppidkemenkes
 
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerjaPermenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerjaWinarto Winartoap
 
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBFPermenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBFSainal Edi Kamal
 
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Ulfah Hanum
 

Similar to Peraturan Jabatan Pranata Laboratorium (20)

Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
 
Permenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerja
Permenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerjaPermenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerja
Permenpan2013 013 jabatan fungsional kesehatan kerja
 
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga SanitarianPermenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 
Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01
Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01
Permenpan2013013jabatanfungsionalkesehatankerja 140225230344-phpapp01
 
Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)
 
PMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.doc
PMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.docPMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.doc
PMK_No._42_ttg_Pengangkatan_PNS_Dalam_JABFUNG_Kesehatan_Melalui_Inpassing_.doc
 
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
 
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiPermenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
 
Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017
 
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga giziPmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
 
Permenkes 26 tahun 2013
Permenkes 26 tahun 2013Permenkes 26 tahun 2013
Permenkes 26 tahun 2013
 
Draft str okkk
Draft str okkkDraft str okkk
Draft str okkk
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
 
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerjaPermenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
 
Permenpan2013 047
Permenpan2013 047Permenpan2013 047
Permenpan2013 047
 
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBFPermenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
 
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
 
Permenkes161
Permenkes161Permenkes161
Permenkes161
 

Recently uploaded

[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 

Recently uploaded (6)

[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 

Peraturan Jabatan Pranata Laboratorium

  • 1. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 611/MENKES/PB/VIII/2006 NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN DAN . KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang : a. bahwa dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 telah ditetapkan jabatan fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan angka Kreditnya; b. bahwa untuk tertib administrasi dalam pelaksanaannya, dipandang perlu rnenetapkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya;
  • 2. Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 151); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176);
  • 3. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016K sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192) ;
  • 4. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 4019); 12 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 13. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 14. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005
  • 5. 15. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara; 16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya; MEMUTU SKAN: Menetapkan : PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN DAN ANGKA KREDITNYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan : 1. Pranata Laboratorium Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan pada laboratorium kesehatan.
  • 6. 2. Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil adalah Pranata Laboratorium Kesehatan Keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metode operasional di bidang laboratorium kesehatan. 3. Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat ahli adalah Pranata Laboratorium Kesehatan Keahlian yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis di bidang laboratorium kesehatan. 4. Laboratorium kesehatan adalah unit kerja yang mempunyai fungsi dan tugas pelayanan laboratorium kesehatan secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan yang terdiri dari bidang hematotogi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserotogi, toksikologi, kimia lingkungan, patotogi anatomi (histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi molekuler), biologi dan fisika. 5. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumutasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Pranata Laboratarium Kesehatan dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. 6. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan.
  • 7. 7. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri. Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin oleh pejabat struktural eselon I dan bukan merupakan bagian dari Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen. 8. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur. 9. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota adalah Bupati/ Walikota. 10. Pemberhentian adalah pemberhentian dari jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil. BAB II USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 2 (1) Usul penetapan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan disampaikan setelah menurut perhitungannya, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi, dan dibuat sesuai contoh formulir sebagai berikut: a. Lampiran I.a sampai dengan Lampiran l.d, untuk Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil;
  • 8. b. Lampiran II.a sampai dengan Lampiran II.c, untuk Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat ahli. (2) Setiap usul penetapan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan dilampiri dengan : a. surat pernyataan melakukan kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran III; b. surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IV; c. surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas Pranata Laboratorium Kesehatan dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran V; d. salinan atau fotokopi Ijasah/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) dan/atau keterangan/penghargaan yang pernah diterima yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. (3) Penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat, ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat, sebagai berikut: a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan paling lambat pada bulan Januari tahun yang bersangkutan; dan b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat pada bulan Juli tahun yang bersangkutan.
  • 9. Pasal 3 (1) Setiap usul penetapan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan harus dinilai secara seksama oleh Tim Penilai, dengan berpedoman pada Lampiran I atau Lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006. (2) Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan contoh formutir sebagaimana tersebut pada Lampiran VI, dengan ketentuan : a. asli Penetapan Angka Kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan; dan b. tembusan disampaikan kepada : 1) Pranata Laboratorium Kesehatan yang bersangkutan; 2) Pimpinan Unit Kerja; 3) Sekretaris Tim Penilai; 4) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; dan 5) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
  • 10. (3) Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit dalam batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), maka pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (1) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006. (4) Dalam rangka pengendalian dan tertib administrasi penetapan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. (5) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. BAB III TIM PENILAI Pasal 4 (1) Syarat pengangkatan untuk menjadi Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006, yaitu : a. paling rendah menduduki jabatan/'pangkat setingkat dengan jabatan/pangkat Pranata Laboratorium Kesehatan yang dinilai;
  • 11. b. mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan; dan c. dapat aktif melakukan penilaian. (2) Masa jabatan Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.' (3) Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. (4) Dalam hal komposisi jumlah Anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi seluruhnya atau sebagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006, maka Anggota . Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan. Pasal 5 (1) Tugas pokokTim Penilai Departemen, adalah: a. membantu Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen Kesehatan dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Madya yang bekerja pada laboratorium kesehatan dilingkungan Departemen Kesehatan dan instansiselain Departemen Kesehatan; dan
  • 12. b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen Kesehatan yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. (2) Tugas pokok Tim Penilai Unit Kerja, adalah: a. membantu Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan (paling rendah eselon II) dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan; dan b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan (paling rendah eselon II) yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. (3) Tugas pokok Tim Penilai Provinsi, adalah: a. membantu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan di lingkungan provinsi; dan
  • 13. b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen Kesehatan yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. (2) Tugas pokok Tim Penilai Unit Kerja, adalah: a. membantu Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan (paling rendah eselon II) dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan; dan b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan (paling rendah eselon II) yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. (3) Tugas pokok Tim Penilai Provinsi, adalah: a. membantu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan di lingkungan provinsi; dan
  • 14. b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana , dimaksud huruf a. (4) Tugas pokokTim Penilai Kabupaten/Kota, adalah: a. membantu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan di lingkungan kabupaten/kota; dan b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. (5) Tugas pokok Tim Penilai Instansi, adalah: a. membantu Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan Instansi Pusat selain Departemen Kesehatan (paling rendah eselon II) dalam menetapkan angka kredit bagi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda yang bekerja pada laboratorium kesehatan masing-masing; dan
  • 15. b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Laboratorium Kesehatan Instansi Pusat selain Departemen Kesehatan (paling rendah eselon II) yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. Pasal 6 (1) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan dapat dilakukan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat atau Tim Penilai provinsi yang bersangkutan atau Tim Penilai Departemen. (2) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan dapat dilakukan oleh Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Departemen. (3) Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Pranata Laboratorium Kesehatan dapat dilakukan Tim Penilai Departemen. (4) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang berhalangan tetap paling singkat 6 (enam) bulan atau pensiun, maka Ketua Tim Penilai wajib mengusulkan penggantian Anggota Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai.
  • 16. (5) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti. (6) Tata kerja dan tata cara Tim Penilai dalam melakukan penilaian ditetapkan oleh Menteri Kesehatan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan. Pasal 7 (1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat yang secara fungsional dijabat oleh pejabat dibidang kepegawaian. (2) Sekretariat Tim Penilai ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (1) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006. Pasal 8 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan. (2) Tugas pokok Tim Penilai Teknis, adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
  • 17. (3) Tim Penilai Teknis menerima tugas dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai. BAB IV KENAIKAN JABATAN/PANGKAT Pasal 9 (1) Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat Pranata Laboratorium Kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dipertimbangkan apabila : a. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dipertimbangkan apabila : a. paling singkat telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
  • 18. (4) Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b untuk menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN. (5) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN bagi : a. Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda, golongan ruang ll/a untuk menjadi Pengatur Muda Tingkat !, golongan ruang ll/b sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d; dan b. Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang !l!/b sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b. (6) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan bagi : a. Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda, golongan ruang ll/a untuk menjadi Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d; dan
  • 19. b. Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Ill/b sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b. (7) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d untuk menjadi Pranata Laboratorium Kesehatan Madya pangkat Pembina, golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. (8) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan bagi : a. Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda, golongan ruang ll/a untuk menjadi Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang ll/b sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d; dan b. Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda, Tingkat I, golongan ruang Ill/b sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d.
  • 20. (9) Penetapan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (5), ayat (6) dan ayat (8) dapat didelegasikan atau dikuasakan kepada pejabat lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal 10 Kenaikan pangkat bagi Pranata Laboratorium Kesehatan dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 11 Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil yang menduduki pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang ll/d ke bawah apabila memperoleh ijasah Sarjana (S1)/Diploma IV, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan ruang Ill/a dan diangkat dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat ahli, dengan ketentuan : a. ijasah/Surat Tanda Tamat Belajar harus sesuai dengan tugas pokok dan kualifikasi yang ditentukan untuk jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan; b. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DPS) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
  • 21. d. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a. Pasal 12 (1) Pranata Laboratorium Kesehatan yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. (2) Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka Pranata Laboratorium Kesehatan yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan : a. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; dan b. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Pranata Laboratorium Kesehatan yang naik jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan.
  • 22. (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku juga bagi Pranata Laboratorium Kesehatan yang naik pangkat setingkat lebih tinggi dalam jenjang jabatan yang sama. BABV PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 13 Pengangkatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dengan ketentuan, sebagai berikut: a. untuk pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VII; b. untuk pembebasan sementara dari jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII; c. untuk pemberhentian dari jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IX.
  • 23. Pasal 14 (1) Untuk menjamin tingkat kinerja Pranata Laboratorium Kesehatan dalam mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat, maka dalam pengangkatan Pranata Laboratorium Kesehatan harus memperhitungkan keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah Pranata Laboratorium Kesehatan sesuai jenjang jabatannya. (2) Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka : a. pengangkatan Pranata Laboratorium Kesehatan di lingkungan satuan organisasi pemerintah pusat didasarkan pada formasi jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan yang telah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN; dan b. pengangkatan Pranata Laboratorium Kesehatan di lingkungan Satuan Organisasi Pemerintah Daerah harus didasarkan pada formasi jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan mendapat pertimbangan Kepala BKN. Pasal 15 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan struktural.
  • 24. Pasal 16 (1) Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang ll/a sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang Ill/c dan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III /a sampai dengan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya, pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit paling rendah 10 (sepuluh) dari kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan. (3) Pranata Laboratorium Kesehatan Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit paling rendah 20 (dua puluh) dari kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan. (4) Pembebasan sementara bagi Pranata Laboratorium Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), didahului dengan peringatan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum batas waktu pembebasan sementara dengan menggunakan surat peringatan yang dibuat sesuai Lampiran X.
  • 25. (5) Selain dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Pranata Laboratorium Kesehatan juga dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : a. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat; b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan; d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau e. tugas belajar lebih dari 6 ( enam) bulan. (6) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a, selama menjalani masa hukuman disiplin tetap melaksanakan tugas pokoknya, tetapi kegiatan tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya. (7) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf e, selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya secara pilihan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku apabila : a. paling singkat telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan
  • 26. b. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DPS) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pasal 17 Pranata Laboratorium Kesehatan diberhentikan dari jabatannya apabila : a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat; b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau c. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) atau ayat (3), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. BAB VI PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN Pasal 18 (1) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat, dapat diangkat kembati dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut telah berakhir.
  • 27. (2) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil, dapat diangkat kembali dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan, apabila berdasarkan Peraturan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan. 3) Pranata Laboratorium Kesehatan yang ditugaskan secara penuh di luar jabatannya dapat diangkat kembali dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan, apabila telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan. (4) Pranata Laboratorium Kesehatan yang dibebaskan sementara katena cuti di luar tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan pranata Laboratorium Kesehatan. (5) Pranata Laboratorium Kesehatan yang telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan. Pasal 19 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, jabatannya ditetapkan berdasarkan : a. angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi kerja dibidang pelayanan laboratorium kesehatan selama dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3);atau
  • 28. b. angka kredit terakhir yang dimiliki, bagi yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (5). BAB VII PERPINDAHAN JABATAN Pasal 20 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan atau perpindahan jabatan dapat dipertimbangkan setelah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006. (2) Pangkat awal yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, sedang jenjang jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang diperoleh dari kegiatan unsur utama dan unsur penunjang setelah melalui penilaian dan penetapan angka kredit oleh pejabat yang berwenang. (3) Bagi Pranata Laboratorium Kesehatan yang karena perpindahan jabatan memiliki pangkat, golongan ruang lebih tinggi dari jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan yang diperolehnya dapat mengajukan kenaikan jabatan satu tingkat lebih tinggi setelah 1 (satu) tahun dalam jabatannya dan memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan tersebut.
  • 29. BAB VIII PENYESUAIAN/ INPASSING DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 21 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dan pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 masih melaksanakan tugas tersebut, dapat disesuaikan/inpassing dalam jabatan dan angka kreait Pranata Laboratorium Kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut: a. untuk Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat terampil harus memenuhi syarat : 1. berijazah paling rendah SLTA; 2. pangkat paling rendah Pengatur Muda golongan ruang ll/a; dan3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. b. untuk Pranata Laboratorium Kesehatan tingkat ahli harus memenuhi syarat: 1. berijazah paling rendah Sarjana (S1 )/Diploma IV; 2. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang Ill/a; dan 3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
  • 30. (2) Jenjang jabatan dan jumlah angka kredit penyesuaian/ inpassing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan pada pendidikan, pangkat, dan masa kerja dalam pangkat terakhir, sebagaimana tersebut pada lampiran V dan lampiran VI Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006. (3) Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian/inpassing sebagaimana dimaksud pada lampiran V dan lampiran VI Peraturan Menteri Negara Pendsyagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 dihitung dan ditetapkan dalam pembulatan ke bawah, yaitu : a. kurang dari 1 (satu) tahun dihitung kurang 1 (satu) tahun; b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung 1 (satu) tahun; c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun; d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang dari 4 (empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; dan e. 4 (empat) tahun atau lebih dihitung 4 (empat) tahun. (4) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang mengangkat Pranata Laboratorium Kesehatan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada lampiran XI. (5) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah memperhitungkan formasi jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan.
  • 31. Pasal 22 (1) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2006 dan hams sudah selesai ditetapkan paling lambat 30 September 2007. (2) Pegawai Negeri Sipil yang dalam masa penyesuaian/ inpassing telah dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, maka sebelum disesuaikan/diinpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan terlebih dahulu dipertimbangkan kenaikan pangkatnya agar dalam penyesuaian/inpassing jabatan dan angka kredit telah digunakan pangkat yang terakhir. (3) Terhitung mulai periode kenaikan pangkat 1 Oktober 2007, kenaikan pangkat Pranata Laboratorium Kesehatan, sudah ditetapkan dengan angka kredit selain memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat penyesuaian/inpassing telah memiliki pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki atau jabatan terakhir yang diduduki serta telah memiliki masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat terakhir, kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi dapat dipertimbangkan mulai periode kenaikan pangkat berikutnya setelah penetapan penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pranata Laboratorium Kesehatan dan kepadanya diberikan angka kredit minimal untuk pangkat yang ditetapkan.
  • 32. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 23 Pranata Laboratorium Kesehatan yang sedang dibebaskan sementara karena : a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat (kecuali pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil); b. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan; atau c. cuti di luar tanggungan negara, apabila mencapai batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapatkan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 24 (1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan tindakan dalam melaksanakan pembinaan Pranata Laboratorium Kesehatan, Departemen Kesehatan selaku Instansi Pembina Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan Pranata Laboratorium Kesehatan. (2) Untuk meningkatkan kemampuan Pranata Laboratorium Kesehatan secara profesional sesuai kompetensi jabatan, Departemen Kesehatan selaku Instansi Pembina, antara lain melakukan :
  • 33. a. penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan; b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan; c. penetapan standar kompetensi Pranata Laboratorium Kesehatan; d. penyusunan pedoman formasi jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan; e. pengembangan sistem informasi jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan; dan f. fasilitasi pelaksanaan jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan baik di lingkungan instansi pusat maupun instansi daerah. BAB X PENUTUP Pasal 25 Petunjuk teknis pelaksanaan yang belum diatur dalam Peraturan Bersama ini akan diatur kemudian oleh Menteri Kesehatan dan Kepala BKN baik secara bersama atau sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Pasal 26 Untuk memperjelas dan mempermudah pelaksanaan Peraturan Bersama ini, dilampirkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 sebagaimana tersebut pada Lampiran XII
  • 34. .
  • 35. Pasal 27 Dengan berlakunya Peraturan Bersama ini, maka Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BKN Nomor 563/MENKES/SKB/IV/2000 dan 16A TAHUN 2000, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 28 Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan mempunyai daya laku surut sejak ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/08/M.PAN/3/2006. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 2006 Kepala Badan Kepegawaian Negara Menteri Kesehatan Ttd ttd PRAPTO HADI, SH, MM Dr.dr. Siti Fadilah Supari,Sp.JP (K)