Dokumen tersebut membahas potensi kearifan lokal sebagai daya tarik wisata desa di Indonesia, khususnya di Lombok Utara. Kearifan lokal masyarakat desa meliputi adat istiadat, kebiasaan pertanian, dan upacara tradisional yang dapat menarik minat wisatawan untuk mengenal budaya lokal dan lingkungan alam pedesaan. Pengembangan wisata berbasis kearifan lokal perlu melibatkan masyarakat se
3. Kearifan Lokal1 merupakan kebenaran yang telah mentradisi pada masyarakat,
bersifat melekat pada karakter sebuah komunitas disuatu tempat, terlahir dari
tempaan lingkungan secara turun menurun sehingga menjadi tata nilai,
kebiasan, tradisi, budaya yang menjadi aturan dan kesepakatan tempatan.
kearifan lokal sebagai gagasan-gagasan suatu komunitas dipenuhi oleh nilai-
nilai kebijaksanan (wisdom), tertanam dan diikuti oleh setiap individu didalam
sebuah komunitas. juga, sebagai suatu pengetahuan yang diwariskan secara
turun menurun dan dari generasi ke generasi yang tercipta melalui proses
pengalaman dan pemahaman atas keadaan lingkungan disuatu tempat, lalu
diintegrasikan pada pola perilaku hidup dan kehidupan sehari-hari. dan
belakangan, kearifan lokal telah menjadi daya tarik pariwisata di indonesia, hal
ini karena didalamnya terkandung nilai keramahan atas interaksi sosial
masyarakat dan lingkungan, serta keunikan kehidupan sebuah komunitas yang
menjadi pesona bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan baik di indonesia
4. DASAR HUKUM
• Dalam Undang-Undang No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, termaktub
didalamnya bahwa “pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong
pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu
menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global”.
5. POTENSI MASYARAKAT DESA DAN KEARIFANYA
• Dalam hal ini, kehidupan masyarakat yang tinggal dipedesan dengan segala bentuk kearifan
lokalnya (local wisdom) menjadi potensi pariwisata untuk dikembangkan sebagai salah satu dari
banyak cara guna meningkatkan perekonomian masyarakat desa, sekaligus melestarikan
lingkungan, tradisi dan kebudayaan, dls. Pengembangan potensi wisata desa dengan
mengangkat kearifan lokal masyarakat yang bermukim didalamnya sebagai salah satu daya tarik
wisata desa harus pula di imbangi dengan perlindungan atas kearifan lokal itu sendiri oleh
berbagai elemen kepariwisataan dari dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya aktivitas wisata
yang dapat mengubah perilaku sosial kehidupan dan lingkungan masyarakat desa yang
bersahaja dengan nilainilai kearifan lokal yang dianutnya.
6. DAYA TARIK LINGKUNGAN DAN TRADISI
• Sebagian besar kondisi geografis dan karakteristik pedesaan merupakan lingkungan yang
masih alami dengan masyarakatnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, inilah
yang menjadi daya tarik masyarakat perkotaan baik domestik maupun mancanegara untuk
berkunjung ke desadesa di Indonesia, untuk berwisata dan mendapatkan sebuah kualitas
perjalanan dari wisata desa. Kecenderungan wisatan untuk berkunjung ke desa tidak lepas
dari daya tarik lingkungan pedesaan dengan alamnya yang masih asri serta penduduknya
yang bersahaja. Gerakan untuk kembali pada suatu yang masih alami “back to nature” yang
menjadi trend wisata belakangan ini dapat dilakukan dengan melakukan perjalanan wisata
alam dan dengan melihat serta merasakan kehidupan masyarakat desa yang masih
menjungjung tinggi nilai-nilai kearifan sebagai masyarakat lokal yang bersahaja.
7. PEMUKIMAN SEBAGAI POTENSI
• Permukiman tradisional maupun kehidupan adat istiadat yang masih dipertahankan
oleh sebuah komunitas menjadi suatu hal yang menarik dan eksotis bagi wisatawan
perkotaan yang berkunjung ke desa, seperti pemukiman kampung adat Semokan,
Jeliman ireng dan berbagai tempat lainya dikabupaten Lombok utara
• tradisi pertanian masyarakat Dusun Jeliman Ireng dengan berbagai bentuk aktivitas
pendukung kegiatan bercocok tanam yang masih terjaga oleh hukum-hukum
leluhur yang masih di pakaikan dengan apik pada keseharian penduduknya, dls.
8. TRADISI LOCAL POTENSI YANG HARUS DIKEMBANGKAN
• Di sebagian desa di Lombok Utara, contoh dari bentuk kearifan lokal yang
menjadi potensi wisata desa adalah mlulek kaya, nunas kaya, upacara Pujawali
dan meriap gawah, ini merupakan akumulasi perilaku kehidupan pertanian yang
menjadi hajatan tahunan dari sebuah komunitas lokal sebagai perlambang rasa
syukur manusia terhadap Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rezeki
yang berlimpah melalui Bumi. Upacara yang dirayakan pada setiap tahunnya
sehabis masa panen dan sebelum masa bercocok tanam ini telah menjadi daya
tarik wisata desa berbalut budaya
9. PENGEMBANGAN POTENSI KEARIFAN LOKAL
SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
• Pengembangan potensi kearifan lokal sebagai daya tarik wisata desa harus menitik
beratkan pada kelestarian alam, lingkungan, budaya serta kebermanfaatannya terhadap
masyarakat desa secara berkelanjutan, dimana obyek daya tarik wisata berbasis kearifan
lokal tersebut menjadi atraksi dan interaksi wisatanya. Oleh karenanya, pembangunan dan
pengelolaan pariwisata desa berbasis kearifan lokal harus berpijak pada kelokalan itu
sendiri atau pariwisata berbasis masyarakat2 (Community Based Tourism), pendekatan ini
difokuskan terhadap partisipasi masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengembangan
potensi kearifan lokal sebagai daya tarik wisata. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan
masyarakat bahwa lokal mendapatkan ruang dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
proses perencanaan pariwisata sekaligus menjaga nilai-nilai kearifan lokal dari dampak
yang ditimbulkan akibat pariwisata.
10. SUMBER DAYA MANUSIA
• Yang utama dilakukan dalam membangkitkan potensi kearifan lokal sebagai daya
tarik wisata desa adalah membangun sumber daya manusia masyarakat desa
untuk pariwisata dan mengembangkan pasar pariwisata desa berbasis kearifan
lokal, dua hal ini menjadi utama karena wisata itu sendiri merupakan interaksi
sosial yang saling mendukung dan saling menguntungkan diantara warga
masyarakat lokal di obyek daya tarik wisata dan obyek-obyek pendukungnya
dengan para wisatawan
11. TITIK BERAT POTENSI
• Wisata desa dengan segala bentuk kekayaan yang terkandung
didalamnya, menitik beratkan pada keindahan akan sebuah potensi alam
dengan pesona masyarakat yang masih menjungjung tinggi kearifan
lokal, potensi wisata desa seharusnya dilakukan oleh masyarakat sebagai
pemilik lingkungan dan penjaga pesona keindahan alam, pemilik sosial
budaya dan kearifan lokal, serta pemilik keramah tamahan. Hal ini guna
menjaga kearifan lokal yang telah menjadi nadi kehidupan berabad silam
agar tidak tercemari oleh budaya asing yang dibawa oleh wisatawan yang
dapat mengubah pesona kearifan lokal