SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
ABINUL HAKIM, S.Pd., M.Si.
LAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN INKLUSIF
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Visi dan Misi Gubernur Provinsi Sumatera Barat
Meningkatkan tata kehidupan sosial
kemasyarakatan berdasarkan falsafah Adat
Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah.
Meningkatkan ekonomi kreatif dan daya saing
kepariwisataan
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
yang Berakhlak Mulia, sehat, berpengetahuan,
terampil dan berdaya saing.
Mewujudkan tata kelola Pemerintahan dan pelayanan
publik yang bersih, akuntabel serta berkualitas.
Meningkatkan usaha perdagangan dan Industri kecil/ menengah
serta ekonomi berbasis digital
01
03
04
06
07
02
05 Meningkatkan nilai tambah dan produktifitas
pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan.
Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur
yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Terwujudnya
Sumatera Barat
Madani yang Unggul
dan Berkelanjutan
4
3
2
1
SUMBAR
SEHAT & CERDAS
SUMBAR
BERKEADILAN
SUMBAR
SEJAHTERA
SUMBAR
RELIGIUS & BERBUDAYA
VISI dan MISI GUBERNUR
SUMATERA BARAT
Program Unggulan Gubernur
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026
Menjamin siswa tidak mampu
diterima di SMA/SMK Negeri
Minimal 20%
Seribu siswa kuliah di
Perguruan Tinggi terbaik di
Dalam dan Luar Negeri
Membangun SMA/SMK/SLB Baru
Berdasarkan potensi daerah dan
Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)
untuk pemerataan akses pendidikan
Menyediakan Sanitasi layak di sekolah
dan fasilitas umum lainnya serta
peningkatan kesadaran masyarakat
untuk mendukung Adaptasi Kebiasaan
Baru
Tunjangan Khusus sebesar 2,5 juta untuk
Guru dan Tenaga Kependidikan
SMA/SMK/SLB di daerah 3T (Terdepan,
Terluar & Tertinggal)
SUMBAR SEHAT
DAN CERDAS
Program Unggulan Gubernur
Wewenang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
MUTU TIDAK AKAN DATANG DGN SENDIRINYA
ADA TEKAD YG KUAT
ADA PLANNING
ADA PROSES YG HARUS DIJALANI
KERJA KERAS SEMUA STAKEHOLDER
TEAM WORK
PARTISIPASI MASYARAKAT
7
Dasar Hukum – Penyandang Disabilitas
• UU No. 8 Tahun 2016
 Hak Penyandang Disabilitas
• PP No. 70 Tahun 2019
 Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
 Rencana Induk Penyandang Disabillitas (RIPD)
 Rencana Aksi Penyandang Disabilitas (Nasional/Provinsi)
 Partisipasi Penyandang Disabilitas
• PP No. 13 Tahun 2020
 Pemerintah wajib memfasilitasi akomodasi yang layak
 Penyediaan dukungan anggaran
 Penyediaan sarana prasarana
 Penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan
 Penyediaan kurikulum
Hak Penyandang
Disabilitas Dijamin
Undang-Undang
UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
mencantumkan hak-hak penyandang disabilitas untuk
memperoleh pendidikan inklusif; untuk mengakses
pembelajaran bermutu di seluruh tingkatan dan jenis
fasilitas pendidikan, baik arus utama maupun khusus,
dan untuk mendapatkan akomodasi pendidikan yang
memadai.
Disabilitas
● mengalami keterbatasan fisik, intelektual,
mental, dan/atau sensorik;
● dalam jangka waktu lama;
● dalam berinteraksi dengan lingkungan
dapat mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan
efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak
Ragam Penyandang Disabilitas
(UU No. 8/2016 & PP No.13/2020)
• Disabilitas fisik (tunadaksa, cerebal palsy,
amputasi, lumpuh layuh atau kaku, akibat stroke,
akibat kusta)
• Disabilitas Intelektual (tunagrahita, down
syndrome, lamban belajar)
• Disabilitas Mental (autis, hiperaktif, skezofrenia,
bipolar, depresi, anxietas, gangguan kepribadian)
• Disabilitas Sensorik (netra, rungu, wicara)
• Lain-lain (tunaganda/multi, ADD/ADHD, dll.)
Hak Penyandang Disabilitas
(UU No. 8 Tahun 2016)
• Pekerjaan
– 2% Sektor Pemerintah
– 1% Sektor Swasta
• Pendidikan
• Kewirausahaan
• Koperasi
• Kesejahteraan sosial
• Aksesibilitas
• Pelayanan Publik
• Dll.
Akomodasi yang Layak
(PP No. 13 Tahun 2020)
Akomodasi yangLayakadalahmodifikasi
danpenyesuaianyangtepatdandiperlukan
untukmenjaminpenikmatanatau
pelaksanaansemuahakasasi manusiadan
kebebasanfundamental untukPenyandang
Disabilitas berdasarkankesetaraan(Pasal1).
Akomodasi yang Layak
(PP No. 13 Tahun 2020)
Penyediaan kurikulum dilakukan dengan pengembangan [Pasal 5 (4)]:
• standar kompetensi lulusan;
• standar isi;
• standar proses; dan
• standar penilaian,
yang sesuai dengan kebutuhan Peserta Didik
Penyandang Disabilitas.
Unit Layanan Disabilitas
(PP No. 13 Tahun 2020)
UnitLayananDisabilitasadalahbagiandari satu
institusi ataulembagayangberfungsi sebagai
penyedialayanandanfasilitasuntuk
PenyandangDisabilitas(Pasal 1).
Unit Layanan Disabilitas
(PP No. 13 Tahun 2020)
UnitLayananDisabilitasadalahbagiandari satu
institusi ataulembagayangberfungsi sebagai
penyedialayanandanfasilitasuntuk
PenyandangDisabilitas(Pasal 1).
Hak Memperoleh Pendidikan
(UU No. 8 Tahun 2016)
Pasal 40, Pemerintah Wajib:
• Memfasilitasi pendidikan untuk Penyandang
Disabilitas di setiap jalur, jenis, dan jenjang
melalui pendidikan khusus dan inklusif [Ayat (1) &
(2)]
• Mengikutsertakan Penyandang Disabilitas dalam
Program Wajar 12 Tahun [Ayat (3)]
• Menyediakan biaya pendidikan bagi PD dari
keluarga ekonomi lemah [Ayat (7)]
Bentuk Layanan Pendidikan bagi Penyandang
Disabilitas
 Terpisah (Segregasi)
– Layanan pendidikan secara terpisah antara anak berkebutuhan
khusus dan anak pada umumnya
– Penyandang disabilitas di SLB, anak pada umumnya di sekolah
reguler
 Terpadu (Integrasi)
– Mengubah penyandang disabilitas agar mampu mengikuti
pendidikan di sekolah reguler
– Penyandang disabilitas  mengikuti anak pada umumnya
– ABK menjadi tamu di kelas
– ABK memerlukan sekolah
 Inklusif
– Layanan pendidikan untuk semua dalam keberagaman dan
kebersamaan
– Layanan pendidikan dalam lingkungan inklusif
– ABK menjadi bagian dari kelas
– Sekolah memerlukan ABK
LAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS
PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK PADA SATUAN
PENDIDIKAN KHUSUS
PESERTA DIDIK
Laki-laki 86.165 (60%)
Perempuan 56.352 (40%)
Total 142.517
Jenis Disabilitas PD
NOTE :
Sebagian besar (57,8%) kebutuhan khusus PD di Indonesia adalah
Grahita ringan dan sedang, 20,5% Tunarungu dan 8,3% Autis.
PENDIDIK / GURU
Laki-laki 10.738 (32%)
Perempuan 23.160 (68%)
Total 33.898
Keahlian Braille
 BISA 2.944
 TIDAK BISA 30.954
Keahlian Bahasa Isyarat
 BISA 6.855
 TIDAK BISA 27.043
91%
9%
LAINNYA
TIDAK ADA
BAKAT ISTIMEW A
INDIGO
CERDAS ISTIMEW A
HIPERAKTIF
TUNAW ICARA
KESULITAN BELAJAR
TUNALARAS
TUNADAKSA SEDANG
DOW N SYNDROM
TUNADAKSA RINGAN
TUNARUNGU
AUTIS
TUNANETRA
TUNAGRAHIT A SEDANG
TUNAGRAHIT A RINGAN
6
2
33
4423
4235
2840
2762
1610
1478
1070
603
14
6
11822
29249
33985
48379
80%
20%
*) Sumber: DapoS
d
u
ik
m
,b
2
e
0
r2
:0
Data dapodik cut off Oktober 2020
KABUPATEN/KOTA YANG BELUM MEMILIKI SLB
(TAHUN 2020)
Saat ini masih ada 58 Kabupaten/Kota yang belum memiliki SLB
Prov. Kepri
1 Kabupaten
Prov. Kalimantan Tengah
1 Kabupaten
Prov. Maluku Utara
1 Kabupaten
Prov. Nusa Tenggara Timur
2 Kabupaten
Prov. Sulawesi Tenggara
2 Kabupaten
Prov. Sumsel
2 Kabupaten
Prov. DKI Jakarta
1 Kabupaten
Prov. Lampung
3 Kabupaten
Prov. Maluku
1 Kota dan 2 Kabupaten
Prov. Sulawesi Utara
4 Kabupaten
Prov. Sumatera Utara
6 Kabupaten
Prov. Papua Barat
10 Kabupaten
Prov. Papua
22 Kabupaten
23
Prov. Sumatera Barat
2Kabupaten
Pengertian Pendidikan Inklusif
• Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-
sama dengan peserta didik pada umumnya (Pasal 1, Permen No. 70/2009)
• An inclusive school values and provides learning for all regardless of their
needs or abilities.
• Inclusion is primarily about school ethos and the kind of arrangements
which are required to meet the needs of all its students.
• Providing to all students, including those with significant disabilities,
equitable opportunities to receive effective educational services
Tujuan Pendidikan Inklusif
• Pendidikan untuk semua
• Pemenuhan hak warga negara
• Penggalian potensi anak
• Penyiapan tantangan baru
• Pengembangan kesadaran sosial
• Pengembangan persaudaraan
• Pembangunan kepedulian
• Peningkatan mutu pendidikan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
62.960
47.752
159.002
131.937
104.931
124.496
2015 2016 2017 2018 2019 2020
3.610
9.130
31.724 31.618 29.317
35.818
PENDIDIKAN INKLUSI
Grafik Perkembangan
Sekolah Inklusif 2015 - 2020
Grafik Perkembangan Pe
serta Didik 2015
- 2020
153 %
247 %
0.3 % 7.3 % 22 %
24 %
233 %
17 %
28 %
31 %
Lainnya
Narkoba
Indigo
Tunalaras
Down Syndrom
Tunadaksa Sedang
Tunadaksa Ringan
Tunarungu
Tunawicara
Bakat Istimewa
Tunagrahita Sedang
Autis
Tunagrahita Ringan
Hiperaktif
Cerdas Istimewa
Tunanetra
Kesulitan Belajar
2043
30
181
1851
1896
2510
2828
4267
5020
5143
5178
6065
7785
8984
9906
13143
47666
PAUD ; 6.221
SD ; 17.021
SMP ; 7.366
SMA ; 2.232
PKBM ; 598
SKB ; 36
Jenis Disabilitas PD
Jumlah Sekolah Inklusif per Jenja
ng PendidikaSMnK ; 2.344
lah Peser
Jum ta Didik
per Jenjang Pendidikan
PAUD ; 21071
SD ; 59492
SMP ; 24988
SMA ; 6227
SMK ; 5920
PKBM ; 6650
SKB ; 148
Total Sekolah Inklusif
35.818
Total Peserta Didik
124.496
*) Sumber: D
S
a
u
p
m
o
b
d
e
i
k
r,:2D0at2a0dapodikcut off Oktober 2020
Kurikulum Pendidikan Inklusif
• Akademik
– Eskalasi - Potensi anak di atas rata-rata
– Duplikasi - Sama dengan kurikulum nasional
– Modifikasi - Diubah sesuai kebutuhan
– Substitusi - Diganti dengan yang lebih sesuai
– Omisi - Beberapa bagian dihilangkan
• Program Kebutuhan Khusus (Progsus)
– Pengembangan orientasi & mobilitas – tunanetra
– Pengembangan komunikasi & persepsi – tunarungu
– Pengembangan diri – tunagrahita
– Pengembangan gerak – tunadaksa
– Pengembangan interaksi, komunikasi, perilaku - autis
Sumber: https://www.idntimes.com/life/inspiration/fera/perjuangan-guru-slb-
yang-tak-diketahui-banyak-orang/full
CITA-CITA & REALITA
Tantangan Implementasi
T
a
n
tan
g
a
n
Penerim
aan
Sekolah
Penerim
aan
Orangtua
Penerim
aan
Masyarakat
Individu
Pengandang
Disabilitas
FasilitasU
m
um
Dukungan
Anggaran
SekolahRamah
Penyandang
Disabilitas
APA YANG HARUS DILAKUKAN:
Akomodasi Yang Layak bagi Peserta Didik
Penyandang Disabilitas (PP No. 13 Tahun 2020)
• Penyediaan Dukungan Anggaran
– APBN & APBD
• Penyediaan Sarana dan Prasarana
– Aksesabilitas bangunan dan lingkungan
• Penyiapan Pendidik dan Tenaga kependidikan
– Mata kuliah pendidikan inklusif, guru pendidikan khusus, pelatihan guru
• Penyediaan Kurikulum
– Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar
Penilaian
Akomodasi Yang Layak bagi Peserta Didik
Penyandang Disabilitas (PP No. 13 Tahun 2020)
• Unit Layanan Disabilitas
– Pemerintah Daerah
– Lembaga Penyelenggara Pendidikan: PAUD, Dikdas, Dikmen
– Pendidikan Tinggi
• Sanksi Administratif – Lembaga Penyelenggara Pendidikan
– Teguran tertulis
– Penghentian kegiatan pendidikan
– Pembekuan izin penyelenggaraan pendidikan
– Pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan
SLB atau Sekolah Inklusif?
• SekolahInklusif tidakmenghilangkan SLB
• AnakPenyandangDisabilitasdapatmengikutiaksespendidikandiSLBatau
sekolahinklusif
• PenyandangDisabilitasTANPAhambatanintelektual  sekolahinklusif
• PenyandangDisabilitas DENGANhambatanintelektual  sekolahluarbiasa
– Standar umumyangdipakai IQ<70
• PenyandangDisabilitas GandaDENGANhambatanintelektual  SLB/Panti
Sosial
Tanggung jawab siapa?
• Pemerintah Pusat
– Norma, Standar, Prosedur, Kriteria
• Pemerintah Provinsi
– Pembiayaan, Perda/Pergub, Implemenasi & Pembinaan Dikmen
• Pemerintah Kabupaten/Kota
– Pembiayaan,Pembinaan PerBup/Wali, Implementasi & Pembinaan Dikdas
• Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
– PPDB, Pembelajaran, Pelayanan Khusus
• Pendidikan Tinggi
– PPDB, Pembelajaran, Pelayanan Khusus
• Masyarakat Umum
– Penerimaan, penghapusan status, perlakuan, dll.
• Orangtua
– Penerimaan, pemberian kesempatan/hak, dukungan biaya, dll.
• Individu Penyandang Disabilitas
– Kesadaran atas kewajiban dan hak
Perubahan Mindset
• Perubahan terminologi
– Cacat – disable – tuna – disabilitas/difabel - …
• Siapa yang berkepentingan?
– Mereka memerlukan kita?
– Kita memerlukan mereka?
• .ABK pada Satuan Pendidikan
– Beban?
– Kemanusiaan?
– Kebanggaan?
– Prestasi?
Pelayanan PD di Tingkat Sekolah
• Penerimaan Peserta Didik Baru
– Fleksibilitasdarisisi waktu danbatasan usia
– Lintas zonasi
• Standar Kompetensi Lulusan
– Disesuaikandenganpotensianak
• Kurikulum (Standar Isi)
– Duplikasi, modifikasi, substitusi, omisi
• Proses Pembelajaran
– Pendampingan, bimbingankhusus,kelaskhusus
– Pembelajarankooperatif, tutor sebaya
• Penilaian
– Disesuaikandenganketerbatasananak
– Lebihkearahperkembangandaripadahasil
– Bersifat adaptif
Manajemen Sekolah Inklusif
Terbuka untuk Semua Anak
Guru Sebagai Inisiator Utama
Lingkungan Sekolah Ramah Anak
Dukungan Pembiayaan bagi Siswa
Penyandang Disabilitas
Fleksibiltas dalam Pembelajaran
Manajemen Kelas
• Jumlah siswa per kelas (rombongan belajar)
• Sarana pembelajaran
• Pengaturan tempat duduk
• Pengaturan penerangan
• Perhatian terhadap kebutuhan penyandang
disabilitas
• Pengaturan tempat duduk guru
• Pemberian perhatian khusus
Hambatan Umum Pendidikan Inklusif
• Negative statement (stempel)
• Fasilitaspendukungkebutuhan
• Dukungan pendanaan
• Guru yangterlatih
• Perhatian pemerintahdaerah
• Penegakansistempendidikan
Masalah yang dihadapi siswa
• Kurangnya percaya diri
• Kurangnya pemahaman
• Masalah penyesuaian
• Terisolasi dan terpisahkan
• Ketertinggalan
• Perasaan menjadi beban
• Perasaan tidak aman
• Sulitnya menyatakan
• Introvert (senang menyendiri)
• Negatif statement
• Malu
Peran Guru
• Interaksidankomunikasidengankeluarga
• Penggunaanstrategipembelajaranbervariasi
• Mengatasipermasalahanbelajarsiswa
• Membantupeningkatanrasapercayadiri
• Bimbinganindividu
• Menggalidanmengembangkanpotensitersembunyi
• Menumbuhkansikappositif
• Melaksanakanpembelajaranyangfleksibel
• Menerapkanpenilaianyangadaptif
Agenda
Overview Kurikulum Merdeka
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan dan analisis Capaian
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
Pembelajaran
Modul Ajar Kurikulum Merdeka, Perencanaan dan
Pelaksanaan Asesmen Diagnostik
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Overview
Kurikulum Merdeka
1
Pra pandemi
Kurikulum 2013
PANDEMI
Kurikulum 2013
dan Kurikulum
Darurat (Kur-
2013 yang
disederhanakan)
.
pandemi
Kurikulum 2013,
Kurikulum
Darurat, dan
Kurikulum
Merdeka di SP
dan SMK PK
Pemulihan
pembelajaran
Kurikulum 2013,
Kurikulum Darurat,
dan Kurikulum Merdeka
sebagai opsi bagi
semua satuan
pendidikan
Penentuan kebijakan
kurikulum nasional
berdasarkan evaluasi
terhadap kurikulum pada
masa pemulihan
pembelajaran
.
2 0 2 4
2 0 2 2 -2 02 4
2 0 2 1 -2 02 2
2 0 2 0 -2 02 1
<2 0 2 0
Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan
untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan
kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama
masa pemulihan pembelajaran.
Benang Merah Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merdeka melanjutkan arah pengembangan
kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang
sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal)
dan kebutuhan murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 45
Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan
pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi
kurikulum secara lebih komprehensif
Rancangan dan
Implementasi Kurikulum Saat Ini:
Arah Perubahan Kurikulum:
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk
melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam
sehingga guru kurang leluasa dalam
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis
untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi
praktik baik
Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
tahun
Fokus pada materi yang esensial, Capaian
Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
Memberikan keleluasaan bagi guru
menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
kebutuhan dan karakteristik peserta didik
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana
dan Mendalam
Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
2. Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap
capaian dan perkembangan
peserta didik.
Satuan pendidikan: memiliki wewenang
untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
3. Lebih Relevan dan
Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan
projek memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik untuk
secara aktif mengeksplorasi isu-isu
aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk
mendukung pengembangan karakter
dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum
berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari
kompleksitas tersebut, maka:
2
1
Sumber: Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun
2022
Pemerintah tidak
mewajibkan satuan
pendidikan untuk
mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum
Merdeka dapat disesuaikan
dengan kesiapan masing-
masing satuan pendidikan
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan
kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih
Pilihan 1
Kurikulum 2013
Secara penuh
Pilihan 2
Kurikulum Darurat
yaitu Kurikulum 2013
yang disederhanakan
Pilihan 3
Kurikulum
Merdeka
Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka,
implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe
yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada
pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi
Kurikulum Prototipe.
Pilihan 3: Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 1: Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum
Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan
yang sedang diterapkan.
Pilihan 2: Mandiri berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan
perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Angket Kesiapan Implementasi
Kurikulum Prototipe dapat diakses
melalui:
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/
Dukungan untuk kesiapan implementasi
Dukungan apa yang diberikan
Pemerintah untuk satuan pendidikan
yang menerapkan Kurikulum
Merdeka?
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam
perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala
sekolah, dan dinas pendidikan.
● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui
platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara
mandiri dengan BOS reguler atas dukungan Pemda dan yayasan
● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri
02
01
03
Penyediaan
Perangkat ajar:
buku teks dan
bahan ajar
pendukung
Pelatihan dan
penyediaan
sumber belajar
guru, kepala
sekolah, dan
pemda
Jaminan jam
mengajar
dan tunjangan
profesi
guru
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi
digital.
● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya,
melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang dapat
diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi
Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya
● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan
Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks)
yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran
Modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila dengan tema Bhineka
Tunggal Ika untuk Fase A
Modul ajar Bahasa Indonesia
untuk Fase D (SMP)
Buku teks mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
untuk kelas X
Struktur
kurikulum
PAUD SD SMP SMA
Pengembangan Karakter
Dalam struktur kurikulum
prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan
untuk pengembangan
karakter Profil Pelajar
Pancasila melalui
pembelajaran berbasis
projek.
Kurikulum 2013 sudah
menekankan pada
pengembangan
karakter, namun belum
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.
Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan karakter
karena:
a) memberi kesempatan untuk
belajar melalui pengalaman
(experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
esensial yang dipelajari peserta
didik dari berbagai disiplin ilmu
c) struktur belajar yang fleksibel
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 57
TETAP
Ditetapkanoleh pemerintahpusat
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuanpendidikan mengembangkan
kurikulum operasional berdasarkan
kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik satuan
pendidikan
Tujuan PendidikanNasional
Profil PelajarPancasila
Standar KompetensiLulusan
(untuk PAUDSTPPA)
StandarIsi StandarProses
Capaian Pembelajaran
Standarlainnya
Struktur Kurikulum Prinsip Pembelajarandan
Asesmen
● Visi&Misi satuanpendidikan
● Konteks dan kebijakanlokal
● Kurikulum operasionaldi
satuan pendidikan
● Perangkat ajar yang
dikembangkan secaramandiri
StandarPenilaian
Kerangka Dasar
Kurikulum ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat
dengan mengacu pada
Tujuan Pendidikan
Nasional dan SNP
Contoh Perangkat Ajar: BukuTeksPelajaran,BahanAjar,modulajarmatapelajaran dan
projekprofilpelajarPancasila,contohkurikulumsatuanpendidikan
Struktur Kurikulum Merdeka:
Apa kekhasan dari
Kurikulum Merdeka?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PAUD
Kegiatan bermain
sebagai proses belajar
yang utama
Penguatan literasi dini
dan penanaman karakter
melalui kegiatan bermain-
belajar berbasis buku
bacaan anak
Fase Fondasi untuk
meningkatkan kesiapan
bersekolah
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan melalui
kegiatan perayaan hari
besar dan perayaan
tradisi lokal
SD
Penguatan kompetensi yang
mendasar dan pemahaman
holistik:
• Untuk memahami
lingkungan sekitar, mata
pelajar an IPA dan IPS
diga bungkan
sebagai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial (IPAS)
• Integrasi computational
thinking dalam mata
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
• Bahasa Inggris sebagai mata
pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 2 kali
dalam satu tahun ajaran
SMP
Penyesuaian dengan
perkembangan teknologi
digital, mata pelajaran
Informatika menja di mata
pelajaran wajib
Panduan untuk guru
Informatika disiapkan untuk
membantu guru-guru
pemula, sehingga guru mata
pelajaran tidak harus
berlatar belakang pendidikan
informatika
Pembelajaran berbasis pro
jek untuk penguatan profil Pe
lajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran
SMA
Program peminatan/ penjurus
an tidak diberlakukan
Di kelas 10 pelajar menyiap
kan diri untuk menentukan
pilihan mata pelajaran di
kelas 11. Mata pelajaran yang
dipela jari serupa dengan di
SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran dari
Kelompok Mapel Wajib, dan
memilih mata pelajaran dari
kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dan Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasi nya
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran, dan pelajar
menulis esai ilmiah
sebagai syarat kelulusan
SMK
Dunia kerja dapat terlibat dalam
pengembangan pembelajaran
Struktur lebih sederhana dengan
dua kelompok mata pelajaran,
yaitu Umum dan Kejuruan.
Persentase kelompok kejuruan
meningkat dari 60% ke 70%
Penerapan pembelajaran ber
basis projek dengan mengintegra
sikan mata pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
minimal 6 bulan (1 semester).
Pelajar dapat memilih mata pelajar
an di luar program keahliannya
Alokasi waktu khusus projek
penguatan profil pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja untuk
peningkatan soft skill (karakter
dari dunia kerja)
SLB
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus dibuat
hanya untuk yang memiliki
hambatan intelektual
Untuk pelajar di SLB yang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler yang
sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum
Sama dengan pelajar di
sekolah reguler, pelajar di
SLB juga menerapkan
pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan
Pelajar Pancasila dengan
mengusung tema yang sama
dengan sekolah regu ler,
dengan kedalaman materi
dan aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
pelajar di SLB
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 60
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan khusus yang
ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu projek dapat dilakukan
dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
Muatan Lokal
Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;
dan/atau
3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Struktur Kurikulum SD
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase Cuntuk Kelas V dan Kelas VI.
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila,
dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen)
beban belajar per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus
dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran
dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
harus sama.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek per
tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
Total****: 828 (23) 252 1080
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
agama/kepercayaan
masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1
(satu) jenis seni (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Maksimal 2 JP per minggu
atau 72 JP per tahun.
**** Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa
Inggris, Muatan Lokal,
dan/atau mata pelajaran
tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi pertahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
Total****: 900 (25) 252 1152
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
agama/kepercayaan masing-
masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Maksimal 2 JP per minggu
atau 72 JP per tahun.
**** Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal, dan/atau mata
pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
agama/kepercayaan
masing- masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
jenisseni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenisseni
(Seni Musik,Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Maksimal 2 JP per
minggu atau 72 JPper
tahun.
**** Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa
Inggris, Muatan Lokal,
dan/atau mata pelajaran
tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek per
tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
IPAS 180 (5) 36 216
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu K13 Program Sekolah Penggerak
Per Minggu
Alokasi per tahun
(minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan Pancasila 6 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 10 192 (6) 32 224
Matematika 6 160 (5) 32 192
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 160 (5) 32 192
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan - 96 (3) 32 128
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari
4
96 (3)
32
128
Bahasa Inggris*** 2 64 (2)*** 64***
Muatan Lokal*** 2 64 (2)*** 64***
Total*** 928(29) 224 1152
****Jam pelajaran kelas
3 SDmengalami
peningkatan, mengikuti
struktur kelas 4 karena
IPASdimulai di kelas 3
***opsional. Satuan
Pendidikan dapat
mengintegrasikan
muatan lokal dalam
mapel lain atau
diajarkan melalui
kegiatan projek.
Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa
Inggris, Muatan Lokal
dan/atau mata
pelajaran tambahan
yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
69
70
CATATAN
7
1
1. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran
pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan
satuan pendidikan.
2. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan
mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya terkait peningkatan
kompetensi dan penyediaan pendidik.
3. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata
pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat
mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata
pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan
masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau
bimbingan orang tua.
IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA
(IKM)
2
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka
74
Pilihan kesatu
Mandiri Belajar
Pilihan kedua
Mandiri Berubah
Pilihan ketiga
Mandiri Berbagi
Pilihan yang memberikan kebebasan
kepada satuan Pendidikan saat
menerapkan kurikulum Merdeka
beberapa bagian dan prinsip
Kurikulum Merdeka, tanpa
mengganti kurikulum satuan
pendidikan yang sedang diterapkan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas
1, 4, 7 dan 10.
Pilihan yang memberikan keleluasaan
kepada satuan Pendidikan saat
menerapkan kurikulum merdeka
dengan menggunakan perangkat ajar
yang sudah disediakan pada satuan
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan yang memberikan keleluasaan
kepada satuan Pendidikan dalam
menerapkan kurikulum merdeka
dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar pada satuan
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan
10.
Penerapan kurikulum merdeka dilakukan melalui tahapan berdasarkan kesiapan dan penetapan target oleh
satuan pendidikan.
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/video-tutorial-
pendaftaran-implementasi-kurikulum-merdeka/
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
1 2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TATA CARA PENDAFTARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Kunjungi Laman:
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
Pastikan anda mempelajari semua
informasi pada laman ini untuk
memperkaya pemahaman anda
sebelum menentukan pilihan.
Pilih menu DAFTAR pada laman
ini
3 4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Lalu lakukan log in menggunakan:
Akun SIMPKB untuk Kepala Satuan Pendidikan*
Akun SIMPATIKA untuk Kepala Madrasah
*Satuan Pendidikan adalah PAUD/TK, SD,
SMP, SMA, SMK, SLB, dan SKB/PKBM
Ikuti 2 langkah selanjutnya untuk
menyelesaikan pendaftaran, mulai dengan
klik DAFTAR
Isi Kuesioner
Menonton
Video
Kemudian, centang
kotak pada menu pop
up informasi
pendaftaran lalu klik
Ikuti Pembelajaran
untuk melanjutkan
TATA CARA PENDAFTARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
5 6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TATA CARA PENDAFTARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Langkah 1: Menonton video penjelasan
menarik terkait dengan kurikulum merdeka
Klik Mulai
Tonton 2 video tersebut
hingga muncul tanda
centang biru
Klik "Mark Complete"
untuk melanjutkan
Klik Kembali ke SIM
GURU BELAJAR untuk
lanjut ke Langkah 2
Langkah 2: Klik Isi Kuesioner, lalu ikuti
tahapan pengisiannya
Untuk sekolah swasta, lakukan
unduh template surat Izin
Yayasan, lengkapi isian dan
tanda tangan surat izin tersebut,
lalu unggah kembali dalam format
pdf
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TATA CARA PENDAFTARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Selamat! Anda akan mendapatkan
Rekomendasi Umum dan Khusus
Pelajari dan terapkan
rekomendasi umum dan
khusus ini untuk
melangkah ke tahap
Implementasi Kurikulum
Merdeka
Rekomendasi ini dapat
diunduh dalam format PDF
melalui menu "UNDUH
HASIL"
MATERI LENGKAP KURIKULUM
MERDEKA DAPAT DIAKSES MELALUI:
https://linktr.ee/pembelajaranparadigmabaru
https://guru.kemdikbud.go.id/
Mari instal Platform Merdeka Mengajar pada gawai Android
melalui tautan bit.ly/platformmerdekamengajar
Terimakasih!
Sumber gambar: https://nasional.tempo.co/read/543224/gunungkidul-siapkan-ratusan-sekolah-
inklusi/full&view=ok

More Related Content

Similar to ABI KEBIJAKAN IKM.pptx

01 indonesia
01 indonesia01 indonesia
01 indonesiafaizah12
 
Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8Devita Lili
 
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDPendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDWiwin Hendriani
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docxGPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docxMahpuzhHusaeni
 
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxBAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxDjahid1
 
paparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.ppt
paparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.pptpaparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.ppt
paparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.pptMuhamad Yusri Zani
 
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4Ym Ghufran
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptPKMRancah
 
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdfJuknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdfMEffendi5
 
Strategi menuju adiwiyata dindik2014
Strategi menuju adiwiyata dindik2014Strategi menuju adiwiyata dindik2014
Strategi menuju adiwiyata dindik2014windy jadmiko
 
ppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptxppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptxsusana877669
 
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dinibuku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dininunungnurajizah
 
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !asrafhudzaifi
 
Kurikulum pendidikan-anak-usia-dini-file
Kurikulum pendidikan-anak-usia-dini-fileKurikulum pendidikan-anak-usia-dini-file
Kurikulum pendidikan-anak-usia-dini-fileSukronSoedimara
 

Similar to ABI KEBIJAKAN IKM.pptx (20)

01 indonesia
01 indonesia01 indonesia
01 indonesia
 
Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8
 
Uuno3 sisdiknas
Uuno3 sisdiknasUuno3 sisdiknas
Uuno3 sisdiknas
 
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDPendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docxGPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx
GPK - MATERI C - PENYUSUNAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS).docx
 
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxBAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
 
paparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.ppt
paparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.pptpaparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.ppt
paparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru.ppt
 
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
 
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdfJuknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
 
Panduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdfPanduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdf
 
Strategi menuju adiwiyata dindik2014
Strategi menuju adiwiyata dindik2014Strategi menuju adiwiyata dindik2014
Strategi menuju adiwiyata dindik2014
 
Rumah Pintar
Rumah PintarRumah Pintar
Rumah Pintar
 
PPT KEL. 1 MODUL 2 NEW.pptx
PPT KEL. 1 MODUL 2 NEW.pptxPPT KEL. 1 MODUL 2 NEW.pptx
PPT KEL. 1 MODUL 2 NEW.pptx
 
ppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptxppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptx
 
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dinibuku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
buku pedoman kurikulum k13 pendidkan anak usia dini
 
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
 
Kurikulum pendidikan-anak-usia-dini-file
Kurikulum pendidikan-anak-usia-dini-fileKurikulum pendidikan-anak-usia-dini-file
Kurikulum pendidikan-anak-usia-dini-file
 

More from Abinul1

SMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdf
SMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdfSMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdf
SMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdfAbinul1
 
SMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdf
SMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdfSMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdf
SMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdfAbinul1
 
DTS - SMLTI - Klausul 8.pdf
DTS - SMLTI - Klausul 8.pdfDTS - SMLTI - Klausul 8.pdf
DTS - SMLTI - Klausul 8.pdfAbinul1
 
Pergub No. 41 Tahun 2018.pdf
Pergub No. 41 Tahun 2018.pdfPergub No. 41 Tahun 2018.pdf
Pergub No. 41 Tahun 2018.pdfAbinul1
 
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxAbinul1
 
BAHAN WAWANCARA ABI.pptx
BAHAN WAWANCARA ABI.pptxBAHAN WAWANCARA ABI.pptx
BAHAN WAWANCARA ABI.pptxAbinul1
 

More from Abinul1 (6)

SMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdf
SMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdfSMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdf
SMLTI_KLAUSUL 7_KELOMPOK 5.pdf
 
SMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdf
SMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdfSMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdf
SMLTI_Klausul 8_Kelompok 5.pdf
 
DTS - SMLTI - Klausul 8.pdf
DTS - SMLTI - Klausul 8.pdfDTS - SMLTI - Klausul 8.pdf
DTS - SMLTI - Klausul 8.pdf
 
Pergub No. 41 Tahun 2018.pdf
Pergub No. 41 Tahun 2018.pdfPergub No. 41 Tahun 2018.pdf
Pergub No. 41 Tahun 2018.pdf
 
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
 
BAHAN WAWANCARA ABI.pptx
BAHAN WAWANCARA ABI.pptxBAHAN WAWANCARA ABI.pptx
BAHAN WAWANCARA ABI.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

ABI KEBIJAKAN IKM.pptx

  • 1. ABINUL HAKIM, S.Pd., M.Si. LAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN INKLUSIF KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
  • 2.
  • 3.
  • 4. Visi dan Misi Gubernur Provinsi Sumatera Barat Meningkatkan tata kehidupan sosial kemasyarakatan berdasarkan falsafah Adat Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah. Meningkatkan ekonomi kreatif dan daya saing kepariwisataan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia, sehat, berpengetahuan, terampil dan berdaya saing. Mewujudkan tata kelola Pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, akuntabel serta berkualitas. Meningkatkan usaha perdagangan dan Industri kecil/ menengah serta ekonomi berbasis digital 01 03 04 06 07 02 05 Meningkatkan nilai tambah dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan. Terwujudnya Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan
  • 5. 4 3 2 1 SUMBAR SEHAT & CERDAS SUMBAR BERKEADILAN SUMBAR SEJAHTERA SUMBAR RELIGIUS & BERBUDAYA VISI dan MISI GUBERNUR SUMATERA BARAT Program Unggulan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026
  • 6. Menjamin siswa tidak mampu diterima di SMA/SMK Negeri Minimal 20% Seribu siswa kuliah di Perguruan Tinggi terbaik di Dalam dan Luar Negeri Membangun SMA/SMK/SLB Baru Berdasarkan potensi daerah dan Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) untuk pemerataan akses pendidikan Menyediakan Sanitasi layak di sekolah dan fasilitas umum lainnya serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendukung Adaptasi Kebiasaan Baru Tunjangan Khusus sebesar 2,5 juta untuk Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/SLB di daerah 3T (Terdepan, Terluar & Tertinggal) SUMBAR SEHAT DAN CERDAS Program Unggulan Gubernur Wewenang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
  • 7. MUTU TIDAK AKAN DATANG DGN SENDIRINYA ADA TEKAD YG KUAT ADA PLANNING ADA PROSES YG HARUS DIJALANI KERJA KERAS SEMUA STAKEHOLDER TEAM WORK PARTISIPASI MASYARAKAT 7
  • 8. Dasar Hukum – Penyandang Disabilitas • UU No. 8 Tahun 2016  Hak Penyandang Disabilitas • PP No. 70 Tahun 2019  Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas  Rencana Induk Penyandang Disabillitas (RIPD)  Rencana Aksi Penyandang Disabilitas (Nasional/Provinsi)  Partisipasi Penyandang Disabilitas • PP No. 13 Tahun 2020  Pemerintah wajib memfasilitasi akomodasi yang layak  Penyediaan dukungan anggaran  Penyediaan sarana prasarana  Penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan  Penyediaan kurikulum
  • 9. Hak Penyandang Disabilitas Dijamin Undang-Undang UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mencantumkan hak-hak penyandang disabilitas untuk memperoleh pendidikan inklusif; untuk mengakses pembelajaran bermutu di seluruh tingkatan dan jenis fasilitas pendidikan, baik arus utama maupun khusus, dan untuk mendapatkan akomodasi pendidikan yang memadai.
  • 10. Disabilitas ● mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik; ● dalam jangka waktu lama; ● dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak
  • 11. Ragam Penyandang Disabilitas (UU No. 8/2016 & PP No.13/2020) • Disabilitas fisik (tunadaksa, cerebal palsy, amputasi, lumpuh layuh atau kaku, akibat stroke, akibat kusta) • Disabilitas Intelektual (tunagrahita, down syndrome, lamban belajar) • Disabilitas Mental (autis, hiperaktif, skezofrenia, bipolar, depresi, anxietas, gangguan kepribadian) • Disabilitas Sensorik (netra, rungu, wicara) • Lain-lain (tunaganda/multi, ADD/ADHD, dll.)
  • 12. Hak Penyandang Disabilitas (UU No. 8 Tahun 2016) • Pekerjaan – 2% Sektor Pemerintah – 1% Sektor Swasta • Pendidikan • Kewirausahaan • Koperasi • Kesejahteraan sosial • Aksesibilitas • Pelayanan Publik • Dll.
  • 13. Akomodasi yang Layak (PP No. 13 Tahun 2020) Akomodasi yangLayakadalahmodifikasi danpenyesuaianyangtepatdandiperlukan untukmenjaminpenikmatanatau pelaksanaansemuahakasasi manusiadan kebebasanfundamental untukPenyandang Disabilitas berdasarkankesetaraan(Pasal1).
  • 14. Akomodasi yang Layak (PP No. 13 Tahun 2020) Penyediaan kurikulum dilakukan dengan pengembangan [Pasal 5 (4)]: • standar kompetensi lulusan; • standar isi; • standar proses; dan • standar penilaian, yang sesuai dengan kebutuhan Peserta Didik Penyandang Disabilitas.
  • 15. Unit Layanan Disabilitas (PP No. 13 Tahun 2020) UnitLayananDisabilitasadalahbagiandari satu institusi ataulembagayangberfungsi sebagai penyedialayanandanfasilitasuntuk PenyandangDisabilitas(Pasal 1).
  • 16. Unit Layanan Disabilitas (PP No. 13 Tahun 2020) UnitLayananDisabilitasadalahbagiandari satu institusi ataulembagayangberfungsi sebagai penyedialayanandanfasilitasuntuk PenyandangDisabilitas(Pasal 1).
  • 17. Hak Memperoleh Pendidikan (UU No. 8 Tahun 2016) Pasal 40, Pemerintah Wajib: • Memfasilitasi pendidikan untuk Penyandang Disabilitas di setiap jalur, jenis, dan jenjang melalui pendidikan khusus dan inklusif [Ayat (1) & (2)] • Mengikutsertakan Penyandang Disabilitas dalam Program Wajar 12 Tahun [Ayat (3)] • Menyediakan biaya pendidikan bagi PD dari keluarga ekonomi lemah [Ayat (7)]
  • 18. Bentuk Layanan Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas  Terpisah (Segregasi) – Layanan pendidikan secara terpisah antara anak berkebutuhan khusus dan anak pada umumnya – Penyandang disabilitas di SLB, anak pada umumnya di sekolah reguler  Terpadu (Integrasi) – Mengubah penyandang disabilitas agar mampu mengikuti pendidikan di sekolah reguler – Penyandang disabilitas  mengikuti anak pada umumnya – ABK menjadi tamu di kelas – ABK memerlukan sekolah  Inklusif – Layanan pendidikan untuk semua dalam keberagaman dan kebersamaan – Layanan pendidikan dalam lingkungan inklusif – ABK menjadi bagian dari kelas – Sekolah memerlukan ABK
  • 20. PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS PESERTA DIDIK Laki-laki 86.165 (60%) Perempuan 56.352 (40%) Total 142.517 Jenis Disabilitas PD NOTE : Sebagian besar (57,8%) kebutuhan khusus PD di Indonesia adalah Grahita ringan dan sedang, 20,5% Tunarungu dan 8,3% Autis. PENDIDIK / GURU Laki-laki 10.738 (32%) Perempuan 23.160 (68%) Total 33.898 Keahlian Braille  BISA 2.944  TIDAK BISA 30.954 Keahlian Bahasa Isyarat  BISA 6.855  TIDAK BISA 27.043 91% 9% LAINNYA TIDAK ADA BAKAT ISTIMEW A INDIGO CERDAS ISTIMEW A HIPERAKTIF TUNAW ICARA KESULITAN BELAJAR TUNALARAS TUNADAKSA SEDANG DOW N SYNDROM TUNADAKSA RINGAN TUNARUNGU AUTIS TUNANETRA TUNAGRAHIT A SEDANG TUNAGRAHIT A RINGAN 6 2 33 4423 4235 2840 2762 1610 1478 1070 603 14 6 11822 29249 33985 48379 80% 20% *) Sumber: DapoS d u ik m ,b 2 e 0 r2 :0 Data dapodik cut off Oktober 2020
  • 21. KABUPATEN/KOTA YANG BELUM MEMILIKI SLB (TAHUN 2020) Saat ini masih ada 58 Kabupaten/Kota yang belum memiliki SLB Prov. Kepri 1 Kabupaten Prov. Kalimantan Tengah 1 Kabupaten Prov. Maluku Utara 1 Kabupaten Prov. Nusa Tenggara Timur 2 Kabupaten Prov. Sulawesi Tenggara 2 Kabupaten Prov. Sumsel 2 Kabupaten Prov. DKI Jakarta 1 Kabupaten Prov. Lampung 3 Kabupaten Prov. Maluku 1 Kota dan 2 Kabupaten Prov. Sulawesi Utara 4 Kabupaten Prov. Sumatera Utara 6 Kabupaten Prov. Papua Barat 10 Kabupaten Prov. Papua 22 Kabupaten 23 Prov. Sumatera Barat 2Kabupaten
  • 22.
  • 23. Pengertian Pendidikan Inklusif • Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama- sama dengan peserta didik pada umumnya (Pasal 1, Permen No. 70/2009) • An inclusive school values and provides learning for all regardless of their needs or abilities. • Inclusion is primarily about school ethos and the kind of arrangements which are required to meet the needs of all its students. • Providing to all students, including those with significant disabilities, equitable opportunities to receive effective educational services
  • 24. Tujuan Pendidikan Inklusif • Pendidikan untuk semua • Pemenuhan hak warga negara • Penggalian potensi anak • Penyiapan tantangan baru • Pengembangan kesadaran sosial • Pengembangan persaudaraan • Pembangunan kepedulian • Peningkatan mutu pendidikan
  • 25. 2015 2016 2017 2018 2019 2020 62.960 47.752 159.002 131.937 104.931 124.496 2015 2016 2017 2018 2019 2020 3.610 9.130 31.724 31.618 29.317 35.818 PENDIDIKAN INKLUSI Grafik Perkembangan Sekolah Inklusif 2015 - 2020 Grafik Perkembangan Pe serta Didik 2015 - 2020 153 % 247 % 0.3 % 7.3 % 22 % 24 % 233 % 17 % 28 % 31 % Lainnya Narkoba Indigo Tunalaras Down Syndrom Tunadaksa Sedang Tunadaksa Ringan Tunarungu Tunawicara Bakat Istimewa Tunagrahita Sedang Autis Tunagrahita Ringan Hiperaktif Cerdas Istimewa Tunanetra Kesulitan Belajar 2043 30 181 1851 1896 2510 2828 4267 5020 5143 5178 6065 7785 8984 9906 13143 47666 PAUD ; 6.221 SD ; 17.021 SMP ; 7.366 SMA ; 2.232 PKBM ; 598 SKB ; 36 Jenis Disabilitas PD Jumlah Sekolah Inklusif per Jenja ng PendidikaSMnK ; 2.344 lah Peser Jum ta Didik per Jenjang Pendidikan PAUD ; 21071 SD ; 59492 SMP ; 24988 SMA ; 6227 SMK ; 5920 PKBM ; 6650 SKB ; 148 Total Sekolah Inklusif 35.818 Total Peserta Didik 124.496 *) Sumber: D S a u p m o b d e i k r,:2D0at2a0dapodikcut off Oktober 2020
  • 26. Kurikulum Pendidikan Inklusif • Akademik – Eskalasi - Potensi anak di atas rata-rata – Duplikasi - Sama dengan kurikulum nasional – Modifikasi - Diubah sesuai kebutuhan – Substitusi - Diganti dengan yang lebih sesuai – Omisi - Beberapa bagian dihilangkan • Program Kebutuhan Khusus (Progsus) – Pengembangan orientasi & mobilitas – tunanetra – Pengembangan komunikasi & persepsi – tunarungu – Pengembangan diri – tunagrahita – Pengembangan gerak – tunadaksa – Pengembangan interaksi, komunikasi, perilaku - autis Sumber: https://www.idntimes.com/life/inspiration/fera/perjuangan-guru-slb- yang-tak-diketahui-banyak-orang/full
  • 29. APA YANG HARUS DILAKUKAN:
  • 30. Akomodasi Yang Layak bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PP No. 13 Tahun 2020) • Penyediaan Dukungan Anggaran – APBN & APBD • Penyediaan Sarana dan Prasarana – Aksesabilitas bangunan dan lingkungan • Penyiapan Pendidik dan Tenaga kependidikan – Mata kuliah pendidikan inklusif, guru pendidikan khusus, pelatihan guru • Penyediaan Kurikulum – Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian
  • 31. Akomodasi Yang Layak bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PP No. 13 Tahun 2020) • Unit Layanan Disabilitas – Pemerintah Daerah – Lembaga Penyelenggara Pendidikan: PAUD, Dikdas, Dikmen – Pendidikan Tinggi • Sanksi Administratif – Lembaga Penyelenggara Pendidikan – Teguran tertulis – Penghentian kegiatan pendidikan – Pembekuan izin penyelenggaraan pendidikan – Pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan
  • 32. SLB atau Sekolah Inklusif? • SekolahInklusif tidakmenghilangkan SLB • AnakPenyandangDisabilitasdapatmengikutiaksespendidikandiSLBatau sekolahinklusif • PenyandangDisabilitasTANPAhambatanintelektual  sekolahinklusif • PenyandangDisabilitas DENGANhambatanintelektual  sekolahluarbiasa – Standar umumyangdipakai IQ<70 • PenyandangDisabilitas GandaDENGANhambatanintelektual  SLB/Panti Sosial
  • 33. Tanggung jawab siapa? • Pemerintah Pusat – Norma, Standar, Prosedur, Kriteria • Pemerintah Provinsi – Pembiayaan, Perda/Pergub, Implemenasi & Pembinaan Dikmen • Pemerintah Kabupaten/Kota – Pembiayaan,Pembinaan PerBup/Wali, Implementasi & Pembinaan Dikdas • Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah – PPDB, Pembelajaran, Pelayanan Khusus • Pendidikan Tinggi – PPDB, Pembelajaran, Pelayanan Khusus • Masyarakat Umum – Penerimaan, penghapusan status, perlakuan, dll. • Orangtua – Penerimaan, pemberian kesempatan/hak, dukungan biaya, dll. • Individu Penyandang Disabilitas – Kesadaran atas kewajiban dan hak
  • 34. Perubahan Mindset • Perubahan terminologi – Cacat – disable – tuna – disabilitas/difabel - … • Siapa yang berkepentingan? – Mereka memerlukan kita? – Kita memerlukan mereka? • .ABK pada Satuan Pendidikan – Beban? – Kemanusiaan? – Kebanggaan? – Prestasi?
  • 35. Pelayanan PD di Tingkat Sekolah • Penerimaan Peserta Didik Baru – Fleksibilitasdarisisi waktu danbatasan usia – Lintas zonasi • Standar Kompetensi Lulusan – Disesuaikandenganpotensianak • Kurikulum (Standar Isi) – Duplikasi, modifikasi, substitusi, omisi • Proses Pembelajaran – Pendampingan, bimbingankhusus,kelaskhusus – Pembelajarankooperatif, tutor sebaya • Penilaian – Disesuaikandenganketerbatasananak – Lebihkearahperkembangandaripadahasil – Bersifat adaptif
  • 36. Manajemen Sekolah Inklusif Terbuka untuk Semua Anak Guru Sebagai Inisiator Utama Lingkungan Sekolah Ramah Anak Dukungan Pembiayaan bagi Siswa Penyandang Disabilitas Fleksibiltas dalam Pembelajaran
  • 37. Manajemen Kelas • Jumlah siswa per kelas (rombongan belajar) • Sarana pembelajaran • Pengaturan tempat duduk • Pengaturan penerangan • Perhatian terhadap kebutuhan penyandang disabilitas • Pengaturan tempat duduk guru • Pemberian perhatian khusus
  • 38. Hambatan Umum Pendidikan Inklusif • Negative statement (stempel) • Fasilitaspendukungkebutuhan • Dukungan pendanaan • Guru yangterlatih • Perhatian pemerintahdaerah • Penegakansistempendidikan
  • 39. Masalah yang dihadapi siswa • Kurangnya percaya diri • Kurangnya pemahaman • Masalah penyesuaian • Terisolasi dan terpisahkan • Ketertinggalan • Perasaan menjadi beban • Perasaan tidak aman • Sulitnya menyatakan • Introvert (senang menyendiri) • Negatif statement • Malu
  • 40. Peran Guru • Interaksidankomunikasidengankeluarga • Penggunaanstrategipembelajaranbervariasi • Mengatasipermasalahanbelajarsiswa • Membantupeningkatanrasapercayadiri • Bimbinganindividu • Menggalidanmengembangkanpotensitersembunyi • Menumbuhkansikappositif • Melaksanakanpembelajaranyangfleksibel • Menerapkanpenilaianyangadaptif
  • 41. Agenda Overview Kurikulum Merdeka Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dan analisis Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran Modul Ajar Kurikulum Merdeka, Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  • 42.
  • 44. Pra pandemi Kurikulum 2013 PANDEMI Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur- 2013 yang disederhanakan) . pandemi Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di SP dan SMK PK Pemulihan pembelajaran Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan Penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran . 2 0 2 4 2 0 2 2 -2 02 4 2 0 2 1 -2 02 2 2 0 2 0 -2 02 1 <2 0 2 0 Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
  • 45. Benang Merah Pengembangan Kurikulum Kurikulum merdeka melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya: 1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. 2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu. 3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 45
  • 46. Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif Rancangan dan Implementasi Kurikulum Saat Ini: Arah Perubahan Kurikulum: Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran ditentukan per minggu Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik baik Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
  • 47. Keunggulan Kurikulum Merdeka 1. Lebih Sederhana dan Mendalam Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
  • 48. Keunggulan Kurikulum Merdeka 2. Lebih Merdeka Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Satuan pendidikan: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
  • 49. Keunggulan Kurikulum Merdeka 3. Lebih Relevan dan Interaktif Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
  • 50. Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari kompleksitas tersebut, maka: 2 1 Sumber: Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 Pemerintah tidak mewajibkan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Implementasi Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kesiapan masing- masing satuan pendidikan
  • 51. Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih Pilihan 1 Kurikulum 2013 Secara penuh Pilihan 2 Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan Pilihan 3 Kurikulum Merdeka
  • 52. Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka, implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Prototipe. Pilihan 3: Mandiri Berbagi Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Pilihan 1: Mandiri Belajar Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. Pilihan 2: Mandiri berubah Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe dapat diakses melalui: https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/
  • 53. Dukungan untuk kesiapan implementasi Dukungan apa yang diberikan Pemerintah untuk satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka?
  • 54. Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas dukungan Pemda dan yayasan ● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri 02 01 03 Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan pemda Jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru ● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi digital. ● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya, melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak. ● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk). ● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya ● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru ● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
  • 55. Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks) yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema Bhineka Tunggal Ika untuk Fase A Modul ajar Bahasa Indonesia untuk Fase D (SMP) Buku teks mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas X
  • 57. Pengembangan Karakter Dalam struktur kurikulum prototipe, 20 - 30 persen jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. Kurikulum 2013 sudah menekankan pada pengembangan karakter, namun belum memberi porsi khusus dalam struktur kurikulumnya. Pembelajaran berbasis projek penting untuk pengembangan karakter karena: a) memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning) b) Mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu c) struktur belajar yang fleksibel Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 57
  • 58. TETAP Ditetapkanoleh pemerintahpusat FLEKSIBEL/DINAMIS Satuanpendidikan mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik satuan pendidikan Tujuan PendidikanNasional Profil PelajarPancasila Standar KompetensiLulusan (untuk PAUDSTPPA) StandarIsi StandarProses Capaian Pembelajaran Standarlainnya Struktur Kurikulum Prinsip Pembelajarandan Asesmen ● Visi&Misi satuanpendidikan ● Konteks dan kebijakanlokal ● Kurikulum operasionaldi satuan pendidikan ● Perangkat ajar yang dikembangkan secaramandiri StandarPenilaian Kerangka Dasar Kurikulum ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan SNP Contoh Perangkat Ajar: BukuTeksPelajaran,BahanAjar,modulajarmatapelajaran dan projekprofilpelajarPancasila,contohkurikulumsatuanpendidikan
  • 59. Struktur Kurikulum Merdeka: Apa kekhasan dari Kurikulum Merdeka?
  • 60. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PAUD Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain- belajar berbasis buku bacaan anak Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal SD Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik: • Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajar an IPA dan IPS diga bungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) • Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS • Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran SMP Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menja di mata pelajaran wajib Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika Pembelajaran berbasis pro jek untuk penguatan profil Pe lajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran SMA Program peminatan/ penjurus an tidak diberlakukan Di kelas 10 pelajar menyiap kan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipela jari serupa dengan di SMP Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasi nya Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan SMK Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran ber basis projek dengan mengintegra sikan mata pelajaran terkait. Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester). Pelajar dapat memilih mata pelajar an di luar program keahliannya Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja) SLB Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah regu ler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 60
  • 61. Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. 2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama. Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
  • 62. Muatan Lokal Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut: 1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain; 2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau 3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
  • 63. Struktur Kurikulum SD Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase: a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II; b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan c. Fase Cuntuk Kelas V dan Kelas VI. Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. pembelajaran intrakurikuler; dan b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per-tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
  • 64. Asumsi 1 Tahun = 36 minggu 1 JP = 35 menit Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 Matematika 144 (4) 36 180 PJOK 108 (3) 36 144 Seni dan Budaya**: o Seni Musik o Seni Rupa o Seni Teater o Seni Tari 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 Muatan Lokal*** 72 (2) 72 Total****: 828 (23) 252 1080 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan masing-masing. ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari). *** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun. **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
  • 65. Asumsi 1 Tahun = 36 minggu 1 JP = 35 menit Alokasi pertahun (minggu) Alokasi Projek per tahun TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324 Matematika 180 (5) *** 36 216 PJOK 108 (3) 36 144 Seni dan Budaya**: o Seni Musik o Seni Rupa o Seni Teater o Seni Tari 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 Muatan Lokal*** 72 (2) 72 Total****: 900 (25) 252 1152 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan masing- masing. ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari). *** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun. **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
  • 66. * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan masing- masing. ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenisseni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenisseni (Seni Musik,Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari). *** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JPper tahun. **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Asumsi 1 Tahun = 36 minggu 1 JP = 35 menit Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 Matematika 180 (5) 36 216 IPAS 180 (5) 36 216 PJOK 108 (3) 36 144 Seni dan Budaya**: o Seni Musik o Seni Rupa o Seni Teater o Seni Tari 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 Muatan Lokal*** 72 (2) - 72 Total****: 1044 (29) 252 1296 Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
  • 67. Asumsi 1 Tahun = 36 minggu K13 Program Sekolah Penggerak Per Minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Pancasila 6 128 (4) 32 160 Bahasa Indonesia 10 192 (6) 32 224 Matematika 6 160 (5) 32 192 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 160 (5) 32 192 Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan - 96 (3) 32 128 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 4 96 (3) 32 128 Bahasa Inggris*** 2 64 (2)*** 64*** Muatan Lokal*** 2 64 (2)*** 64*** Total*** 928(29) 224 1152 ****Jam pelajaran kelas 3 SDmengalami peningkatan, mengikuti struktur kelas 4 karena IPASdimulai di kelas 3 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
  • 68.
  • 69. 69
  • 70. 70
  • 71. CATATAN 7 1 1. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. 2. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. 3. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua.
  • 73.
  • 74. Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka 74 Pilihan kesatu Mandiri Belajar Pilihan kedua Mandiri Berubah Pilihan ketiga Mandiri Berbagi Pilihan yang memberikan kebebasan kepada satuan Pendidikan saat menerapkan kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Pilihan yang memberikan keleluasaan kepada satuan Pendidikan saat menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Pilihan yang memberikan keleluasaan kepada satuan Pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Penerapan kurikulum merdeka dilakukan melalui tahapan berdasarkan kesiapan dan penetapan target oleh satuan pendidikan. https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/video-tutorial- pendaftaran-implementasi-kurikulum-merdeka/
  • 76. 1 2 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TATA CARA PENDAFTARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Kunjungi Laman: kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id Pastikan anda mempelajari semua informasi pada laman ini untuk memperkaya pemahaman anda sebelum menentukan pilihan. Pilih menu DAFTAR pada laman ini
  • 77. 3 4 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Lalu lakukan log in menggunakan: Akun SIMPKB untuk Kepala Satuan Pendidikan* Akun SIMPATIKA untuk Kepala Madrasah *Satuan Pendidikan adalah PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan SKB/PKBM Ikuti 2 langkah selanjutnya untuk menyelesaikan pendaftaran, mulai dengan klik DAFTAR Isi Kuesioner Menonton Video Kemudian, centang kotak pada menu pop up informasi pendaftaran lalu klik Ikuti Pembelajaran untuk melanjutkan TATA CARA PENDAFTARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
  • 78. 5 6 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TATA CARA PENDAFTARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Langkah 1: Menonton video penjelasan menarik terkait dengan kurikulum merdeka Klik Mulai Tonton 2 video tersebut hingga muncul tanda centang biru Klik "Mark Complete" untuk melanjutkan Klik Kembali ke SIM GURU BELAJAR untuk lanjut ke Langkah 2 Langkah 2: Klik Isi Kuesioner, lalu ikuti tahapan pengisiannya Untuk sekolah swasta, lakukan unduh template surat Izin Yayasan, lengkapi isian dan tanda tangan surat izin tersebut, lalu unggah kembali dalam format pdf
  • 79. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TATA CARA PENDAFTARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Selamat! Anda akan mendapatkan Rekomendasi Umum dan Khusus Pelajari dan terapkan rekomendasi umum dan khusus ini untuk melangkah ke tahap Implementasi Kurikulum Merdeka Rekomendasi ini dapat diunduh dalam format PDF melalui menu "UNDUH HASIL"
  • 80. MATERI LENGKAP KURIKULUM MERDEKA DAPAT DIAKSES MELALUI: https://linktr.ee/pembelajaranparadigmabaru https://guru.kemdikbud.go.id/ Mari instal Platform Merdeka Mengajar pada gawai Android melalui tautan bit.ly/platformmerdekamengajar