2. • Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif, yaitu masyarakat
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengawasi kinerja
pemerintahan.Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif untuk
menjamin bahwa sistem dan kebijakan manajemen dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.Sedangkan pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa
apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Salah satu unit
yang melakukan audit/pemeriksaan terhadap pemerintah daerah adalah Inspektorat dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
• Di Indonesia terdapat beberapa kelemahan dalam audit pemerintahan, yaitu tidak tersedianya
indikator kinerja yang memadai sebagai dasar pengukur kinerja pemerintahan baik pemerintahan
pusat maupun pemerintahan daerah dan hal tersebut umum dialami oleh organisasi publik karena
output yang dihasilkan yang berupa pelayanan publik tidak mudah diukur (Mardiasmo, 2002:24).
Auditor secara terus-menerus berhadapan dengan dilema etik yang melibatkan pilihan antara nilai-
nilai yang bertentangan (Purboningsih, 2004:45).
• objek penelitiannya adalah Auditor Internal Pada Sektor Pemerintahan Kepercayaan masyarakat
atas kualitas jasa profesional akan semakin besar bila profesi mendorong standar kinerja dan
perilaku yang tinggi di pihak seluruh praktisi (Arens,Randal& Mark, 2008:105)
3. Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
1. Apakah kompetensi auditor
berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat dan Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) di
Sulawesi Selatan?
2. Apakah independensi auditor
berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat dan Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) di
Sulawesi Selatan?
3. Apakah Objektivitas auditor
berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat dan Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) di
Sulawesi Selatan?
1. Menganalisis pengaruh
kompetensi auditor terhadap
kualitas audit Inspektorat dan
Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) di
Sulawesi Selatan.
2. Menganalisis pengaruh
independensi auditor terhadap
kualitas audit Inspektorat dan
Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) di
Sulawesi Selatan.
3. Menganalisis pengaruh
objektivitas auditor terhadap
kualitas audit Inspektorat dan
Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) di
Sulawesi Selatan.
1. Bagi Pemerintah daerah, hasil
penelitian ini diharapkan dapat
memberikan bukti empiris tentang
informasi mengenai beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kualitas
audit Inspektorat dan Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)di Sulawesi
Selatan, sehingga akan bermamfaat
guna peningkatan kualitas audit APIP
pada tahap-tahap selanjutnya.
2. Bagi Inspektorat dan BPKP, dapat
menjadi masukan dalam upaya
mendukung pemerintah dalam
pelaksanaan otonomi daerah
khususnya peranan Inspektorat dan
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dalam
pengawasan keuangan daerah.
3. Bagi akademisi, semoga dapat menjadi
sumber refrensi atau literatur dalam
rangka penelitian selanjutnya.
4. Landasan Teori
• Definisi Auditing
• Pengertian Keuangan Daeran
• Pengawasan Keuangan Daerah
• Kompetensi
• Independensi
• Objektivitas
• Kualitas Audit
Hubungan Antara
Kompetensi,Independensi
dan Objektivitas
• Dalam melaksanakan proses audit, auditor membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang
baik karena dengan kedua hal itu auditor menjadi lebih mampu memahami kondisi keuangan dan
laporan keuangan kliennya. Kemudian dengan sikap independensi dan sobyektifitasnya maka
auditor dapat melaporkan dalam laporan auditan jika terjadi pelanggaran dalam laporan keuangan
kliennya. Sehingga berdasarkan logika di atas maka kompetensi, independensi dan obyektifitas
memiliki pengaruh dalam menghasilkan audit yang berkualitas baik itu proses maupun outputnya
Penelitian Terdahulu
• Salah satu penelitian terdahulu yaitu dari Penelitian Susiana menunjukkan bahwa subjek yang
mempunyai pengalaman audit yang lebih banyak, maka akan menemukan kesalahan yang lebih
banyak dan item-item kesalahannya lebih besar dibandingkan auditor yang pengalaman auditnya
lebih sedikit. Sri memberikan bukti empiris bahwa dampak pengalaman auditor akan signifikan
ketika kompleksitas tugas dipertimbangkan. Pentingnya aspek independensi bagi berlangsungnya
profesi auditor dan banyaknya keraguan masyarakat akan independensi auditor, telah
mendorongbanyak pakar akuntansi dan pengauditan untuk melakukan penelitian mengenai
independensi auditor.
5. Kerangka Konseptual
Hipotesisi Penelitian
1. Kompetensi berpengaruh positif/signifikan terhadap kualitas audit Inspektorat Pemerintah dan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
2. Independensi berpengaruh positif/signifikan terhadap kualitas audit Inspektorat Pemerintah dan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
3. Objektivitas berpengaruh positif/signifikan terhadap kualitas audit Inspektorat Pemerintah dan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Kompetensi
Independensi
Objektivitas
Kualitas Audit Aparat
Pengawasan Internal
Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan
6. Pendekatan Penelitian Waktu dan
Lokasi Penelitian
Jenis dan Sumber
Data
Teknik Pengumpulan Data
Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis
penelitian mengenai “Pengaruh
Kompetensi, Independensi dan
Objektivitas Auditor terhadap
Kualitas Audit Inspektorat dan
Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
Pemerintah Daerah“ Dalam
Rangka Pengawasan Keuangan
Daerah” adalah tipe penelitian
penjelasan (explanatory /
confirmatory research), karena
penelitian ini bermaksud untuk
menjelaskan hubungan kausal
antara variabel-variabel dengan
melalui pengujian hipotesis yang
telah dirumuskan sebelumnya
Waktu Penelitian
Penelitian ini
dijadwalkan selesai
dalam jangka waktu
2 (dua) bulan mulai
bulan Juni – Juli
2013.
Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan
sampel pada
penelitian ini yaitu
Perwakilan
Inspektorat Badan
Pengawasan
Keuangan dan
Pembangunan
(BPKP) Provinsi
Sulawesi Selatan.
Data primer merupakan
data yang didapat dari
pihak–pihak terkait dari
pembagian kuisioner.
Data sekunder adalah
data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh
pengumpul data primer
atau oleh pihak lain.
Data sekunder dapat
berupa catatan,
dokumen atau laporan
historis (arsip) yang
dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan.
1. Observasi, yaitu pengumpulan data
dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap hal-hal yang
dianggap perlu dan berkaitan dengan
objek penelitian.
2. Wawancara, yaitu pengumpulan data
dengan melakukan tanya jawab
langsung.
3. Kuisioner yaitu responden dari pihak-
pihak instansi yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti.
4. Dokomentasi yaitu data-data yang
diperoleh berupa dokumen bisa berupa
buku harian, notula rapat, laporan
berkala, jadwal kegiatan, peraturan
pemerintah, anggaran dasar, rapor
siswa, surat-surat resmi dan lain
sebagainya
7. Populasi DanSampel Metode Analisis Data Definisi Variabel dan Operasional
Populasi dalam penelitian ini adalah
Auditor Inspektorat dan Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi
Sulawesi Selatan sebanyak 169
0rang.
Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, Metode
pengumpulan data primer
menggunakan instrumen kuesioner.
Daftar pertanyaan (kuesioner).
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid dan
tidaknya suatu kuesioner
2. Uji Hipotesisi
pengujian yang berhubungan dengan
model statistik yang akan digunakan
dalam pengujian hipotesis. Alat
analisis untuk menguji hipotesis
tersebut digunakan adalah analisis
berganda (multiple regression).
Pengolahan data dilakukan dengan
SPSS versi 20 for windows.
1. Kompetensi auditor, indikator
dalam penelitian ini adalah
Penguasaan standar akuntansi
dan auditing, wawasan tentang
pemerintah dan peningkatan
keahlian
2. Independensi Auditor, indikator
tekanan internal dan tekanan
eksternal
3. Objektivitas Auditor, yaitu bebas
dari benturan kepentingan dan
pengungkapan kondisi secara
fakta yang sekiranya dapat
mencermikan sikap dari
objektivitas auditor
4. Kualitas Audit, indikatornya adalah
: keakuratan temuan audit, sikap
skeptis, nilai rekomendasi,
kejelasan laporan, manfaat audit
dan tindaklanjut hasil audit
8. No Kegiatan
Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menyusun Proposal
2 Pengumpulan data
3 Penarikan sampel,dan penyebaran
kuesioner
4 Pengolahan data
5 Penyelesaian
8 Revisi keseluruhan
9 Memperbanyak atau menggandakan
9. PersiapanProposal
1 Biaya tintadan kertas print proposal Rp. 100.000
2 Foto copy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp. 50.000
3 Biaya pembelian buku dan alat tulis lainnya Rp. 100.000
4 Biayai nternet Rp. 150.000
5 Perbanyak proposal Rp. 150.000
6 Konsumsi Rp. 100.000
Total Biaya Persiapan Proposal Rp. 650.000
Pengumpulan dan Analisis Data
1 Transportasi Rp. 100.000
2 Penggandaan kuesioner Rp. 200.000
3 Analisis Data Rp. 200.000
Total Biaya Pengumpulan Data Rp. 500.000
Penyusunan Laporan Perbaikan
1 Biaya kertas dan tinta print Rp. 100.000
3 Penjilidan Rp. 100.000
4 Penggandaan laporan
penelitian
Rp. 200.000
5 Biaya tak terduga Rp. 250.000
Total Penyusunan Laporan
Perbaikan
Rp. 650.000
T O T A L Rp. 1.800.000
10. Sistematika Penulisan
• Bab I. Pendahuluan, bab ini merupakan uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan manfaat penelitian.
• Bab II. Tinjauan pustaka, bab ini menguraikan telaah teori dan hasil penelitian terdahulu.
• Bab III Kerangka konseptual dan hipotesis, bab ini menguraikan kerangka konseptual dan hipotesis.
• Bab IV. Metode penelitian, bab ini menguraikan Pendekatan penelitian, waktu dan lokasi penelitian, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, metode analisis data, definisi operasional dan pengukurannya.
• Bab V. Hasil penelitian, bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
• Bab VI Simpulan dan Saran, bab ini memberikan kesimpulan dan saran untuk lembaga dan peneliti berikutnya.