1. D I S U S U N O L E H :
D R . S U C I I N D A H S A R I
P E N D A M P I N G :
D R . T R I S A R I D H A R M A Y A N T I
LAPORAN MINI PROJECT
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KADAR KOLESTROL
PADA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BAKAL BUAH
2. Lanjut usia atau lebih dikenal dengan istilah lansia merupakan suatu
kondisi dimana manusia akan kehilangan daya imunitasnya terhadap
infeksi yang berakibat menurunnya fungsi jaringan otot hingga fungsi
organ tubuh seperti jantung, hati, otak, dan ginjal.
Salah satu dampak dari penurunan fungsi organ jantung adalah
terjadinya pengendapan zat-zat yang bersifat aterosklerosis yang dapat
menyebabkan perubahan elastisitas pembuluh darah.
Persentase Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur
usia antara tua atau lansia. Derajat kesehatan penduduk lansia secara
umum cenderung rendah. Tahun 2008 lansia yang mengalami
gangguan kesehatan sebesar 49,50% dan naik menjadi 55,42% di
tahun 2011
BAB I
PENDAHULUAN
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian Apakah ada hubungan status gizi dengan kadar
kolesterol di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Bakal Buah?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan status gizi dengan kadar kolesterol di Posyandu
Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Bakal Buah.
Tujuan Khusus
Mendeskripsikan status gizi di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas
Bakal Buah
Mendeskripsikan kadar kolesterol di Posyandu Lansia wilayah Kerja
Puskesmas bakal Buah
Menganalisis hubungan status gizi dengan kadar kolesterol di Posyandu
Lansia wilayah Kerja Puskesmas Bakal Buah.
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
Pengertian lansia dibedakan menjadi dua macam yaitu lansia
kronologis (usia) dan lansia biologis. Lansia kronologis mudah
diketahui dan dihitung, sedangkan lansia biologis berpatokan pada
keadaan jaringan tubuh
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita
5. Perubahan yang Terjadi pada Lansia
Perubahan Fisik
Perubahan Mental
Perubahan Psikososial
Perubahan Kardiovaskular : Hipertensi, Penyakit
Jantung Koroner, Penyakit Vaskular Periver,
Distrimia
6. Kategori Kadar Kolesterol
Normal <200 mg/dl
Batas Tinggi 200-239 mg/dl
Tinggi >240 mg/dl
B. Kolestrol
Kelebihan kolesterol dalam tubuh terutama berkaitan dengan aterosklerosis,
yaitu pengendapan lemak dalam dinding pembuluh darah sehingga
distensibilitas pembuluh darah menurun.
Menurut penelitian, proses aterosklerosis telah terjadi sejak anak-anak.
Proses ini akan terus berlangsung seiring dengan pertambahan umur.
Proses aterosklerosis menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah
menjadi tidak elastis, memperkecil diameter pembuluh darah sehingga
menghambat aliran darah, dan mengakibatkan sumbatan embolus pada
pembuluh darah namun tidak semua plak menempel kuat.
7. C. Status Gizi
Pengertian Status Gizi
Gizi adalah asupan makanan yang dikaitkan dengan kebutuhan
diet tubuh. Gizi yang baik dan memadai dikombinasikan dengan
melakukan aktivitas fisik secara teratur merupakan pencapaian
kesehatan yang baik. Gizi buruk dapat menyebabkan penurunan
kekebalan tubuh, peningkatan kerentanan terhadap penyakit,
gangguan perkembangan fisik, mental, dan mengurangi
produktivitas.
status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir
dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh
dan penggunaannya.
8. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
desain penelitian observasional analitik
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas
Bakal Buah
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2022.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini yaitu 59 orang lansia berusia ≥45 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Bakal buah.
Sampel dalam penelitian ini adalah lansia berusia 45– 90 tahun
Simple random sampling
9. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kategori
Status Gizi
n %
Kurus 12 20,3
Normal 27 45,8
Gizi Lebih 4 6,8
Obes 1 13 22
Obes 2 3 5,1
Jumlah 59 100
Kategori Kadar
Kolesterol
n %
Normal 26 44,1
Batas Tinggi 20 33,9
Tinggi 13 22
Jumlah 59 100
Kadar Kolesterol
Total
Status Gizi Normal Batas Tinggi Tinggi
n % n % n % n %
Kurus 12 100 0 0 0 0 12 100
Normal 13 48,1 12 44,4 2 7,4 27 100
Gizi Lebih 1 25 3 75 0 0 4 100
Obes 1 0 0 5 5,1 8 61,5 13 100
Obes 2 0 0 0 38,5 3 100 3 100
Jumlah 26 44,1 20 33,9 13 22 59 100
Variabel x ± SD rs p*
Status Gizi
(kg/m2)
22,01 ±
4,35
0,859 0,000
Kadar
Kolesterol
(mg/dl)
205,81 ±
60,2
*Rank Spearmant
terdapat korelasi positif artinya semakin
tinggi status gizi maka akan semakin
tinggi status gizi maka akan semakin
tinggi kadar kolesterol.
10. LAMPIRAN
Kategori Kadar Kolesterol
Total
Normal Batas Tinggi Tinggi
Status Gizi Kurus Count 12 0 0 12
% within Status Gizi 100.0% .0% .0% 100.0%
% of Total 20.3% .0% .0% 20.3%
Normal Count 13 12 2 27
% within Status Gizi 48.1% 44.4% 7.4% 100.0%
% of Total 22.0% 20.3% 3.4% 45.8%
Gizi Lebih Count 1 3 0 4
% within Status Gizi 25.0% 75.0% .0% 100.0%
% of Total 1.7% 5.1% .0% 6.8%
Obes 1 Count 0 5 8 13
% within Status Gizi .0% 38.5% 61.5% 100.0%
% of Total .0% 8.5% 13.6% 22.0%
Obes 2 Count 0 0 3 3
% within Status Gizi .0% .0% 100.0% 100.0%
% of Total .0% .0% 5.1% 5.1%
Total Count 26 20 13 59
% within Status Gizi 44.1% 33.9% 22.0% 100.0%
% of Total 44.1% 33.9% 22.0% 100.0%
Status Gizi * Kategori Kadar Kolesterol Crosstabulation