2. DEFINISI
Tolong menolong dalam bahasa Arabnya adalah ta’awun. Sedangkan menurut istilah,
pengertian ta’awun adalah sifat tolong menolong diantara sesama manusia dalam hal
kebaikan dan takwa. Dalam ajaran Islam, tolong menolong merupakan kewajiban
setiap muslim. Sudah semestinya konsep tolong menolong ini dikemas sesuai dengan
syariat Islam, dalam artian tolong menolong hanya diperbolehkan dalam kebaikan dan
takwa, dan tidak diperbolehkan tolong menolong dalam hal dosa atau permusuhan.
3. FAEDAH
Menyelesaikan masalah dengan cepat
Menurunkan tekanan darah
Meningkatkan harga diri
Menjalin persahabatan erat
Mencipta rasa nyaman dalam diri
Menularkan perbuatan baik kepada orang lain
4. FIRMAN ALLAH:
Allah Swt telah menyebutkan perintah tolong menolong dalam firmannya:
ِان َوْدُعْال َو ِمْثِ ْاْل ىَلَع واُن َاوَعَت ََل َو ى َوْقَّتال َو ِرِبْال ىَلَع واُن َاوَعَت َوِدَش َ َّاَّلل َّنِإ َ َّاَّلل واُقَّتا َوِباَقِعْال ُدي
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”(QS. Al-Maidah: 2)
Dalam ayat tersebut terdapat redaksi kata “al-birru” dan “at-Taqwa” yang
memiliki hubungan yang sangat erat. Karena masing-masing menjadi bagian dari yang
lainnya. Secara sederhana, makna dari kata al-Birru adalah kebaikan. Maksud dari
kebaikan dalam hal ini adalah kebaikan yang menyeluruh, mencakup segala macam
dan ragam.
5. HIKMAH
Tolong-menolong dapat memberi keringanan antara satu sama lain. Di samping itu
tolong menolong juga dapat mengeratkan kasih sayang yang dipupuk dibalik pekerjaan
yang sama-sama dilakukan, serta mewujudkan sikap saling hormat menghormati di antara
individu dalam masyarakat. Maka dengan demikian suatu ummah itu dengan sendirinya
akan kukuh dan dipandang mulia oleh bangsa lain. Seseorang itu tidak boleh
mengabaikan pertolongan terhadap orang lain melainkan dia hendaklah memulakan
terlebih dahulu akan segala kebaikan sebelum orang lain melakukan kebaikan kepadanya.
Rasulullah s.a.w. amat gembira sekiranya umat Islam dapat memberi pertolongan dan
menjamin kesempitan ekonomi orang lain dalam mengharungi kehidupan yang serba
gawat.