4. 4
Aspal ialah bahan hidro karbon yang
bersifat melekat (adhesive), berwarna
hitam kecoklatan, tahan terhadap air,
danvisoelastis. Aspal sering juga
disebut bitumen merupakan bahan
pengikat pada campuran beraspal yang
dimanfaatkan sebagai lapis permukaan
lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari
alam atau dari pengolahan minyak bumi.
5. 5
Indonesia memiliki
aspal alam yaitu di
Pulau Buton, yang
berupa aspal gunung,
terkenal dengan nama
Asbuton (Aspal Batu
Buton).
Aspal Alam
Aspal minyak adalah
aspal yang
merupakan residu
destilasi minyak bumi.
Aspal minyak
adalah aspal yang
berbentuk padat atau
semi padat pada suhu
ruang dan menjadi cair
jika dipanaskan. Aspal
padat dikenal dengan
nama semen aspal
(asphalt cement).
Aspal padat
Aspal cair merupakan semen
aspal yang dicairkan dengan
bahan pencair dari hasil
penyulingan minyak bumi
seperti minyak tanah, bensin
atau solar.
Aspal cair (cutback
asphalt)
7. 7
Bitumen padat adalah batuan sedimen yang mengandung material organik, yang akan
menghasilkan minyak melalui proses penyulingan atau retort. Umumnya batuan yang
dikategorikan sebagai bitumen padat berupa serpih, namun batuan lain pun dapat juga
dikategorikan sebagai bitumen padat dengan syarat memiliki sejumlah material organik
yang dapat menghasilkan minyak dengan retorting proses.
Hasil berbagai penyelidikan menunjukkan bahwa endapan bitumen padat tersebar di
hampir seluruh pulau utama di Indonesia dengan ketebalan lapisan bervariasi
9. 9
Cara terbentuknya adalah terbentuk dari
destilasi minyak bumi yang dilakukan oleh
manusia dimana hidrokarbon penyusun
minyak dengan rantai karbon terpanjang akan
terfraksikan dalam cairan kental berwarna
hitam pekat.
Persebaran : Provinsi riau, Sumatra
barat, Bengkulu,
Jambi, Lampung, DI Yogyakarta, Kalimantan T
imur, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggar
a, Sulawesi Selatan.
11. R e s i d u d a r i d i s t i l a s i m i n y a k m e n t a h d i s e l e k s i s e c a r a
c e r m a t s e b a g a i b a h a n d a s a r u n t u k p r o d u k s i a s p a l .
P e n y u l i n g a n b i t u m e n m e m i s a h k a n f r a k s i r i n g a n d a r i
r e s i d u . B e b e r a p a m e t o d e m a n u f a k t u r y a n g d i g u n a k a n
u n t u k m e m p r o d u k s i b i t u m e n s p e s i f i k a s i t e r g a n t u n g
p a d a s u m b e r m i n y a k m e n t a h d a n k e m a m p u a n
p e m r o s e s a n y a n g t e r s e d i a . S e r i n g k a l i p r o s e s
k o m b i n a s i d a r i y a n g d i p i l i h .
12. Proses penyulingan paling umum adalah pengurangan langsung dari minyak mentah atau
campuran mentah, menggunakan atmosfer dan vakum distilasi. Dalam diagram, distilasi
atmosfer digunakan untuk memisahkan pecahan petrokimia dan bahan bakar fraksi dari
komponen non-didih di bagian bawah, yang dikenal sebagai residu atmosfer. Fraksi ringan,
seperti minyak minyak gas dan bahan bakar yang diumpankan ke unit kilang lainnya. Residu
atmosfer dipertahankan untuk aspal. Untuk menghapus jejak terakhir dari fraksi ringan dan
menghindari transformasi panas dari molekul, residu atmosfer dimasukkan ke unit distilasi
vakum, di sini pengurangan tekanan menurunkan mendidih suhu dan retak termal yang tidak
diinginkan dari molekul dapat dihindari.
13. The Power of PowerPoint | thepopp.com 13
pelarut tertentu juga dapat digunakan untuk memisahkan pelumas dan aspal
komponen minyak mentah, tanpa merusak struktur kimianya. Menurut pelarut
yang digunakan - propana atau butana - kategori yang berbeda dari aspal dapat
diperoleh dengan halus dikendalikan dalam variasi proses distilasi vakum, proses
ini memungkinkan produksi bitumen dengan berbagai tingkat penetrasi.
14. The Power of PowerPoint | thepopp.com 14
Aspal dapat diproses lebih lanjut dengan meniup udara melalui itu pada suhu
tinggi (280 ° C rata-rata) untuk mengubah sifat fisik untuk aplikasi komersial.
Proses oksidasi meningkatkan kekakuan dan pelunakan titik aspal dan jauh
mengubah sifat fisik kunci.
15. The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Produk akhir aspal dapat diproduksi dengan spesifikasi teknis baik secara
langsung dalam proses pemurnian atau dengan memadukan bitumen dengan
sifat fisik yang berbeda. Campuran residu viskositas yang lebih tinggi dan lebih
rendah dalam proporsi yang diperlukan dapat terjadi di kilang, di terminal atau di
fasilitas pihak ketiga, di mana komponen campuran dan produk jadi dapat dengan
mudah diangkut dan didistribusikan untuk digunakan.
16. 16
Tanah pucuk yang mempunyai kandungan unsur hara
(humus) yang sangat dibutuhkan tanaman dikupas
terlebih dahulu dengan bulldozer kemudian ditimbun di
lokasi tersendiri yang selanjutnya dimanfaatkan untuk
penimbunan kembali lahan bekas tambang.
Pengupasan tanah penutup dilakukan menggunakan
bulldozer yang selanjutnya ditimbun di tempat
penimbunan yang telah disiapkan atau langsung
ditimbun di daerah bekas tambang (back filling).
Reklamasi pada bekas tambang dilakukan dengan
menimbun kembali dan penanaman kembali pada
bekas timbunan dengan tanaman keras yang mudah
tumbuh dan tahan terhadap kekeringan, seperti
Akasia. Untuk mengatasi longsoran yang terjadi
pada daerah yang dikupas maupun bekas timbunan,
dibuat jenjang sesuai dengan kondisi batuannya.
17. Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan
jalan akibat lalu lintas (water proofing, protect terhadap
erosi)
Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis
aspal cair yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum
lapis berikutnya.
Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang
diletakan di atas jalan yang telah beraspal sebelum lapis
berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di antara
keduanya.
Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat
kasar, agregat halus, dan filler.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 17