2. Phiropilit
Sifat dan Karakteristik Phiropilit
Sumber Mineral Piropilit
Proses Identifikassi Piropilit
Proses penambangan Piropilit
Manfaat dan Kegunaan Piropilit
MATERI
Proses Reklamasi Tambang
3. Phiropilit
A. Piropilit merupakan mineral metamorf meskipun keberadaanya dialam
tidak terlalu melimpah. Piropilit memiliki permukaan berwarna dan
berkilau yang mengandung adanya mika, serisit, klorit, grafit, kuarsa
dan epidot.
B. Piropilit memiliki struktur seperti lembaran (tumpukan lapisan silikat
yang terdiri dari tetrahedron (SiO4). Lembaran permukaan bawah
tidak langsung bersentuhan pada permukaan lembar silikat lainnya.
C. Dalam Phiropilit dua lapisan silikat yang terjepit di antara terdapat
sebuah lapisan yang disebut lapisan gibbsite. Lapisan Gibsit AL(OH)3,
merupakan mineral tersendiri dan terdiri dari aluminium yang
terkoordinasi secara segitiga planar dan dikelilingi oleh tiga
hidroksida. Secara keseluruhan struktur dar piropilit bisa dibayangkan
sebagai sandwich yang ditumpuk S-G-S
D. Piropilit memiliki bentuk isomorf yaitu dinamakan bedak. Bedak
mengandung unsur Mg bukan alummunium.
4. Sifat Phiropilit
Secara umum Piropilit memiliki karakteristik sebagai berikut :
Bentuk : Kristal, Umumnya berbutir, berserat dan pipih, terdapat dalam bentuk monoklik dan triklik
Warna : Biasanya putih, tidak berwarna, abu-abu, kuning, hijau pucat atau biru. Dan bisa juga terdapat dalam
warna cokelat yang kemungkinan kaya akan oksida besi
Transparansi : Memiliki bentuk yang transparan hingga ke sisi dalam
Berat Jenis : sekitar 2,65-2,85 gram/ml (rata-rata).
Kekerasan : 1-1,5 mohs (mudah tergores)
Persebarannya : pulau Sumatera, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan pulau Sulawesi.
Untuk Provinsi Jawa Timur, salah satu tempat persebarannya adalah di Kecamatan Sumbermanjing
Kabupaten Malang.
Persebaran didunia : Spanyol, Rusia, China
5. Sumber Piropilit
Beberapa mineral sumber utama yang mengandung Piropilit antara lain :
Kianit (Al2SiO5)
Kianit merupakan silikat yang berwarna biru, umumnya ditemukan pada batuan
metamorf pegmatites yang kaya akan aluminium dan batuan sedimen.
stabil pada tekanan rendah dan suhu rendah, tetapi cukup reaktif terhadap air
dengan membentuk aluminosilikat hydrous.
Pada suhu di atas 1100°C kyanite terurai menjadi mullite dan silika vitreous
melalui reaksi berikut: 3(Al2O3·SiO2) → 3Al2O3.2SiO2 + SiO2.
Jenis Piropilit terdapat di beberapa tempat yang diakibatkan munculnya formasi andesit
tua, seperti di Pulau Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Pulau
Sulawesi.
6. Andalusit (Al2SiO5)
Andalusit adalah mineral alumunium nesosilikat dengan rumus kimia Alsio5 dan bentuk Kristal ortho
rombik.
Andalusit berjenis chiastolit biasanya mengandung inklusi-inklusi karbon atau lempung berwarna gelap yang
membentuk tektstur cruciform
Batu permata andalusit memberikan permainan warna merah, hijau, dan kuning yang menyerupai bentuk
goniokroisme meskipun warna tersebut sebenarnya merupakan hasil dari pleokroisme yang luar biasa kuat.
Andalusit adalah mineral metamorfik umum yang terbentuk pada tekanan rendah dan pada suhu tinggi hingga
rendah.
Andalusit ditemukan di Ronda Massif, Málaga Spanyol
7. Diaspor (α-AlO(OH))
Diaspor, juga dikenal sebagai diaspora, ampholyte, kayseri, atau tanatarite, merupakan
hidroksida mineral aluminium oksida, α-AlO(OH), berbentuk kristalisasi ortorombik.
Biasanya berbentuk sebagai kristal rata, tapi kadang-kadang berbentuk pipih dan
bersisik.
Diaspor berwujud bening atau keabu-putih, kuning, kadang-kadang berwarna ungu , dan
transparan. Diaspor dapat dibedakan dengan mineral lainnya jika dilihat dari
kekerasannya yaitu 6,5 – 7 mohs. Diaspor memiliki berat jenis 3,4 gr/ml.
Kristal ini terkandung banyak didaerah pegunungan ural eropa dalam jumlah besar dan
juga ditemukan di daerah Chester, Massachusetts,kaolin di Schemnitz di negara
Hongaria.
Diaspor bersama dengan gibsit dan boehmite, merupakan komponen utama dari bauksit
bijih aluminium.
8. Penyelidikan ADANYA PHIROPILIT
Penyelidikan adanya mineral pirpilit adalah dengan cara
pemetaan geologi trenching dan tunneling
1. Trenching
Trenching (pembuatan paritan) merupakan salah satu cara
dalam observasi singkapan atau dalam pencarian sumber
(badan) bijih/endapan.
Pada pengamatan (observasi) singkapan, paritan uji
dilakukan dengan cara menggali tanah penutup dengan arah
relatif tegak lurus bidang perlapisan (terutama pada endapan
berlapis). Informasi yang diperoleh antara lain ; jurus bidang
perlapisan, kemiringan lapisan, ketebalan lapisan,
karakteristik perlapisan (ada split atau sisipan), serta dapat
sebagai lokasi sampling.
9. 1. Tunneling
metode “tunneling” ini didasarkan pada metode pembuatan terowongan untuk
mengidentifikasi adanya kandungan bahan galian pada suatu tempat tertentu.
Informasi yang diperoleh antara lain ; jurus bidang perlapisan, kemiringan
lapisan, ketebalan lapisan, karakteristik perlapisan (ada split atau sisipan), serta
dapat sebagai lokasi sampling.
1. Sedangkan pada pencarian sumber (badan) bijih, parit uji dibuat berupa series
dengan arah paritan relatif tegak lurus terhadap jurus zona badan bijih, sehingga
batas zona bijih tersebut dapat diketahui. Informasi yang dapat diperoleh antara
lain : adanya zona alterasi, zona mineralisasi, arah relatif (umum) jurus dan
kemiringan, serta dapat sebagai lokasi sampling.
10. Cara Penambangan Piropilit
Penambangan dilakukan dengan tambang dalam dan tambang
terbuka/placer mining.
Tambang dalam merupakan proses penambangan dimana terjadi
pembuatan terowongan di bawah permukaan tanah untuk
mendapatkan bijih piropilit sedangkan tambang terbuka dalam
prosesnya tidak membuat terowongan tetapi tanah yang diperkirakan
mengandung bijih piropilit akan digali sehingga bijih piropilit yang
terdapat didalam tanah yang dalam dapat ditemukan
12. Manfaat dan Kegunaan
1. Piropilit digunakan terutama dalam produk tahan api seperti keramik,
termasuk porselen, perlengkapan pipa dan piring.
2. Piropilit juga telah digunakan sebagai batu permata semi mulia
3. untuk menetralkan tanah-tanah yang asam seperti tanah gambut
4. Salah satu mineral indeks yang untuk memperkirakan suhu, kedalaman,
dan tekanan di mana batu mengalami metamorfosis