SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI LAMPUNG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Disampaikan dalam Worshop wartawan
Arinas, desember 2013
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO (PDRB)
Kegiatan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PBRB) Jumlah Nilai keseluruhan
barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu wilayah/region dalam
waktu tertentu
Metode Pendekatan
1. Pendekatan Produksi
Untuk menghindari double
counting digunakan pendekatan
nilai tambah (Value added)
Pendekatan produksi, PDRB merupakan
penjumlahan nilai tambah sektor 1 s/d sektor 9.
Output adhb,t = Produksit x Hargat
NTBadhb,t
= Outputt – Biaya Antarat
Dimana :
NTBadhb,t =Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t
Produksit = Kuantum produksi tahun ke t
Hargat = Harga produksi tahun ke t
2. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan Pengeluaran (Pengeluaran
Rumah tangga+ PMTB+ Pengeluaran
pemerintah + ekspor– impor).
3. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan (upah dan gaji
+ surplus usaha + penyusutan + pajak
tak langsung – subsidi).

BPS belum menghitung PDRB melalui pendekatan pendapatan
PDRB meningkat, dapat disebabkan:
1. Peningkatkan Harga Barang
dan jasa
2. Peningkatan QUANTITAS
Barang dan Jasa
Untuk menghilangkan pengaruh
perubahan harga, Kita hitung PDRB Riil ,
= PDRB atas dasar harga Konstan
= harga pada Tahun dasar x Produksi pada tahun
berjalan
PDRB Berlaku vs. PDRB Konstan
Menghitung PDRB Riil–Ikan Kembung (kg)
di Tempat Pelelangan Ikan
(1)
Units
Tahun Produksi

2010
2011
2012

5
7
8

(2)
harga
(Rp)

5000
6000
8000

(3)
Price Index
Year 2010 =
100

5000
5000
5000

(4)
Nominal,
PDRB,
(1)x(2)

(5)
Real,
PDRB

25000
42000
64000

25000
35000
40000
MANFAAT
1. NILAI PDRB ADHB
PDRBt

NTB

ti

Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengetahui potensi ekonomi suatu daerah dalam
STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE)
mengelola SDA dan SDM-nya
PDRB Triwulan III 2013 Provinsi Lampung
menurut Lapangan Usaha (Milyar Rupiah)
Lapangan Usaha
(1)

5.

Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Bangunan

6.

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

7.

Angkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Pershn
Jasa-Jasa
PDRB

1.
2.
3.
4.

8.
9.

Harga Berlaku
(2)
15.905,74
774,91
6.609,30
238,07
1.365,54

Harga Konstan Tahun
2000
(3)
4.457,30
215,30
1.570,17
49,47
559,22

6.886,59
5.359,09

1.854,57
1.012,62

2.663,72
4.025,60
43.828,56

1.321,35
933,06
11.973,06
Perkembangan PDRB dan Sektor Pertanian Atas Dasar Harga
Berlaku 2009 - 2013 Triwulan III (triliun rupiah)
50
43.83

45
37.75

40
33.63

35
28.55

30
23.13

25
20
15
10

9.26

10.55

12.18

14.04

15.91

5
0

III 2009

III 2010
Sektor Pertanian

III 2011

III 2012
PDRB

III 2013

PDRB Lampung
triwulan III naik
hampir 2 kali lipat
dalam waktu lima
tahun terakhir. Nilai
PDRB Provinsi
Lampung atas dasar
harga berlaku
mencapai 43,83 Triliun
rupiah
MANFAAT
2. PERTUMBUHAN EKONOMI Adhk (PE)
PE

{

PDRB
PDRB

t

t

100 } 100
1

Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengukur kinerja ekonomi suatu daerah
pada suatu periode tertentu (kenaikan produksi
STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE)

barang dan jasa).
Laju Pertumbuhan PDRB Triwulan III se- Sumatera 2013

Provinsi / Wilayah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep, Bangka Belitung
Kepulauan Riau
SUMATERA
JAWA
BALI & NUSRA
KALIMANTAN
SULAWESI
MALUKU & PAPUA

Pertumbuhan Ekonomi Trw III - 2013
q-to-q

y-on-y

c-to-c

(2)

(3)

(4)

1.28
3.37
2.44
2.67
2.58
4.15
2.68
1.27
1.17
0.31
2.57
2.01
4.35
2.53
3.85
13.13

4.18
5.95
5.95
2.35
7.59
5.37
5.69
6.03
4.67
3.48
4.84
6.06
5.72
3.67
7.91
11.38

4.32
6.07
6.35
2.14
8.08
5.88
5.52
5.96
5.41
5.50
5.14
6.22
5.71
3.31
7.89
8.20

Jambi menempati
posisi tertinggi
pertumbuhan
ekonomi Y on Y
di sumatera
sebesar 7,59
persen, Lampung
berada di urutan
kedua sebesar
6,03 persen.
Sebaliknya Riau
hanya bertumbuh
sebesar 2,35
persen
Trend Pertumbuhan Ekonomi
Lampung dan Nasional 2009 - 2013
8
7

6.45

6.26

6

6.5

6.03

6.02
5.81

5.82

6.11
5.62

5
4.27

4
3
2

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2009

2010

NASIONAL

2011

2012

LAMPUNG

2013

Pertumbuhan
ekonomi
Lampung
Triwulan III 2013
tercatat sebesar
6,03 persen,
lebih tinggi dari
pertumbuhan
nasional sebesar
5,62 persen.
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan III 2013 Provinsi
Lampung menurut Lapangan Usaha (Persen)
Pertumbuhan Trw III
2013 Terhadap
Lapangan Usaha
(1)

Trw II 2013 Trw III 2013
( q to q )
( y on y)
(3)

s.d Trw
III 2013
( c to c )

Sumber Pertumbuhan
(q to q)

(y on y)

(c to c)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Angkutan dan Komunikasi

(2)
0,35
-3,71
2,97
3,03
0,32
2,01
4,77

3,28
5,54
8,05
11,39
5,27
5,24
8,16

(4)
2,32
4,30
9,07
10,93
5,73
6,97
9,26

(5)
0,13
-0,07
0,38
0,01
0,02
0,31
0,39

(6)
1,25
0,10
1,04
0,04
0,25
0,82
0,68

(7)
0,91
0,08
1,14
0,04
0,27
1,07
0,74

8.

Keuangan, Persewaan & Jasa Prshn

3,11

10,08

10,25

0,34

1,07

1,06

9.

Jasa-jasa

-2,90

10,42

8,37

-0,24

0,78

0,64

PDRB

1,27

6,03

5,96

1,27

6,03

5,96

PDRB TANPA MIGAS

1,33

6,04

6,00

xxx

xxx

xxx
MANFAAT
3. STRUKTUR EKONOMI WILAYAH
SE

PDRB

i

PDRB

100
i

Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengetahui sektor-sektor ekonomi yang dominan
(leading sector) dalam perekonomian suatu
STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE)

daerah serta untuk mengetahui pergeseran
struktur ekonomi suatu daerah).
Kontribusi sektor penyumbang terbesar terhadap
PDRB Lampung 2009 – 2013 tw III (persen)
100%
90%
80%

13.40

12.58

12.07

12.29

12.62

10.17

9.87

8.92

8.60

9.18

11.06

11.11

LAIN-LAIN

JASA-JASA

70%

9.33

9.25

11.11

60%

13.54

16.04

15.63

15.28

15.08

PENGANGKUTAN
& KOMUNIKASI

15.33

16.05

15.59

15.71

INDUSTRI
PENGOLAHAN

50%

13.54

40%

PERDAGANGAN,
HOTEL &
RESTORAN

30%
20%
10%
0%

40.02

36.94

36.22

37.19

36.29

PERTANIAN

Peranan Sektor
Pertanian terhadap
PDRB TW III 2013
tercatat sebesar
36,29 persen, diikuti
Sektor
Perdagangan,
restauran dan Hotel
sebesar 15,71
persen Sektor
industri sebesar
15,08 persen.
menempati
peringkat ketiga
Struktur PDRB Triwulan III Provinsi Lampung
Menurut Pengeluaran (Persen).
Komponen
(1)

2011

2012

(2)

(3)

Trw II

Trw III

2013

2013

(5)

(6)

1.

Konsumsi Rumahtangga

51,31

52,02

51,38

50,11

2.
3.

Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

0,97
10,96

0,98
10,58

0,93
10,45

0,92
10,02

4.
5.
6.

Pembentukan Modal Tetap Bruto
Ekspor Barang dan Jasa

17,30
-0,16
42,69

17,75
0,27
44,90

17,32
1,84
41,30

16,83
1,43
42,73

7.

Dikurangi Impor Barang dan Jasa

23,06

26,49

23,23

22,03

100,00

100,00

100,00

100,00

Konsumsi Pemerintah

Perubahan Inventori/Stok

PDRB

Komponen
pengeluaran
Konsumsi Rumah
Tangga
mendominasi
struktur PDRB
Lampung pada
triwulan III-2013
sebesar 50,11
persen
MANFAAT
4. PENDAPATAN PER KAPITA
PENDPT

PDRB

i

100

PERKAPITA

PENDUDUK

TENGAHTHNi

Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat
suatu daerah secara umum.
35.0

30.0
25.0

33.3

30.4
27.1

21.4

23.9

20.0
15.0

10.0

9.9

11.8

14.2

16.7

18.3

Nasional

5.0
0.0
2008

Lampung

2009

2010

2011

2012
PDRB dapat disajikan, Sbb:
PRDB Triwulanan, Istilah “triwulanan”
diartikan sebagai periode tiga bulanan
yaitu Januari-Februari-Maret, April-MeiJuni, Juli-Agustus-September dan
Oktober-November-Desember.
PRDB Tahunan, Istilah “tahunan”
diartikan sebagai periode JanuariDesember.
PERTUMBUHAN EKONOMI

LAMPIRAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
q-to-q
Pertumbuhan ekonomi q-to-q (quarter to quarter):
pertumbuhan ekonomi suatu triwulan terhadap triwulan
sebelumnya (mis: triwulan III/2013 terhadap tiwulan
II/2013; triwulan I/2013 terhadap triwulan IV/2012)
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan III 2013
Provinsi Lampung menurut Pengeluaran (Persen)

Lapangan Usaha

(1)

Trw III-2013
Terhadap
Trw II-2013
q-to-q

Trw III-2013
Terhadap
Trw III-2012
y-on-y

2013(s/d
Trw III)
Terhadap
2012 (s/d
Trw III)c-toc

(2)

(3)

(4)

Sumber Pertumbuhan
Trw III 2013

q-to-q

y-on-y

c-to-c

(5)

(6)

(7)

1.

Konsumsi Rumahtangga

2,95

6,91

7,06

1,62

3,83

3,88

2.

Konsumsi Lembaga
SwastaNirlaba

2,41

4,39

3,88

0,03

0,05

0,04

3.

Konsumsi Pemerintah

1,17

4,87

3,65

0,13

0,56

0,39

4.

Pembentukan Modal Tetap
Bruto

2,06

5,51

6,70

0,34

0,91

1,09

5.

Perubahan Inventori/Stok

44,13

187,91

-485,51

-1,81

-4,04

-6,98

6.

Ekspor Barang dan Jasa

4,84

14,55

21,00

2,86

8,25

10,92

7.

Dikurangi Impor Barang dan
Jasa

4,89

9,03

9,28

1,90

3,53

3,40

PDRB

1,27

6,03

5,96

1,27

6,03

5,96
PENGELUARAN

PRODUKSI

Konsumsi RT
2,95 %
Konsumsi
Pemerintah
1,17 %
Pembentukan
Modal 2,43 %
Ekspor
4,84 %
-Impor
4,89 %

PERTUMBUHAN EKONOMI
TRIWULAN III 2013 (Q-to-Q)
Sebesar 1,27 persen

Pertanian
0,35 %
Pertambangan
-3,71 %
Industri
2,97%
Listrik, Gas dan
Air 3,03%

Bangunan
0,32%
Perdagangan
2,01%
Pengangkutan
4,77 %
Keuangan
3,11%
Jasa-Jasa
-2,90%
PERTUMBUHAN EKONOMI y-on-y
(digunakan sebagai PE triwulanan)
Pertumbuhan ekonomi y-on-y (year on year):
pertumbuhan ekonomi suatu triwulan terhadap triwulan
yang sama pada tahun sebelumnya (mis: triwulan
III/2013 terhadap triwulan III/2012; triwulan I/2013
terhadap triwulan I/2012)
PENGELUARAN

PRODUKSI

Konsumsi RT
6,91 %
Konsumsi
Pemerintah
4,87 %
Pembentukan
Modal 5,51%
Ekspor
14,55%
-Impor
9,03 %

PERTUMBUHAN EKONOMI
TRIWULAN III 2013 (Y-to-Y)
Sebesar 6,03 persen

Pertanian
3,28 %
Pertambangan
-5,54 %
Industri
8,05%
Listrik, Gas dan
Air 11,39%

Bangunan
5,27%
Perdagangan
5,24%
Pengangkutan
8,16%
Keuangan
10,08%
Jasa-Jasa
10,42%
PERTUMBUHAN EKONOMI
KUMULATIF (c-to-c)
Pertumbuhan ekonomi kumulatif (c-to-c):
pertumbuhan ekonomi kumulatif sampai suatu
triwulan terhadap kumulatif triwulan tersebut pada
tahun sebelumnya (mis: triwulan I-III/2013
terhadap triwulan I-III/2012)
PENGELUARAN

PRODUKSI

Konsumsi RT
7,06 %
Konsumsi
Pemerintah
3,65 %
Pembentukan
Modal 6,70 %
Ekspor
21,00 %
-Impor
9,28 %

PERTUMBUHAN EKONOMI
TRIWULAN III 2013 (C-to-C)
Sebesar 5,96 persen

Pertanian
2,32 %
Pertambangan
4,30%
Industri
9,07%
Listrik, Gas dan
Air 10,93%

Bangunan
5,73%
Perdagangan
6,97%
Pengangkutan
9,26%
Keuangan
10,25%
Jasa-Jasa
8,37%
ISTILAH ISTILAH YANG UMUM
DIGUNAKAN
1. Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan.
Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding
periode sebelumnya
2. Pertumbuhan Ekonomi mengalami perlambatan.
Pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibanding
periode sebelumnya
3. Pertumbuhan Ekonomi mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan
negatif
Dalam menerjemahkan angka pertumbuhan
ekonomi perlu kehati-hatian dan kecermatan
Kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu kurun waktu tertentu
belum tentu langsung terkait dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Itu
akan tergantung bagaimana struktur dari PDB itu sendiri atau struktur dari
pertumbuhan yang terjadi.
contoh, walaupun sektor pertanian tumbuh, tetapi kalau
pertumbuhan itu hanya diperoleh dari petani yang
memiliki lahan luas, besar kemungkinan angka
kemiskinan petani lapisan bawah tidak akan banyak
mengalami perubahan
Contoh lainnya pertumbuhan yang digambarkan oleh
sektor industri. Jika pertumbuhan itu hanya berasal dari
kelompok usaha tertentu yang sangat padat modal,
belum tentu akan membawa kemajuan bagi kelompok
industri yang lain, apalagi dengan industri kecil dan
mikro.
OLEH SEBAB ITU terkadang ekonomi menunjukkan
pertumbuhannya, tetapi angka kemiskinan relatif
tetap dan angka pengangguran bahkan meningkat.
Demikian untuk memahami data kita terlebih dahulu
perlu memahami konsep definisinya, metodologi
pengumpulan datanya, dan substansi keilmuan yang
ada di balik angka-angka tersebut. Sangat merugi andai
kita terjebak dan masih terbelenggu dengan sikap-sikap
yang cenderung begitu sederhana dan prematur dalam
menerjemahkan angka statistik. Apalagi kalau kita
menerjemahkan suatu angka melalui persepsi subjektif
dari kacamata yang terbatas.
Enrico Giovannini, Direktur Statistik OECD (Organisation
for Economic Co-operation and Development yang
berkedudukan di Paris) mengingatkan kita
“Sometimes, the fault does not lie with the indicators but
in their inappropriate use-because the message
provided by them may be misinterpreted by the
audience to which they are addressed... “ Tampaknya
itulah esensi penting dari diadakannya training atau
workshop wartawan ini.
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI LAMPUNG

DATA MENCERDASKAN BANGSA

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Disampaikan dalam Worshop wartawan
Arinas, desember 2013

More Related Content

What's hot

Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
Qiu El Fahmi
 
Life cycle inventory
Life cycle inventoryLife cycle inventory
Life cycle inventory
iiqsja
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Sunar Shun Shun
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdal
Eka Iriadenta
 
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
Anton Riyanto
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Sutopo Patriajati
 

What's hot (20)

Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Life cycle inventory
Life cycle inventoryLife cycle inventory
Life cycle inventory
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Laporan Pra Kelayakan. Manajemen Pengelolaan Persampahan Kota Batam
Laporan Pra Kelayakan. Manajemen Pengelolaan Persampahan Kota BatamLaporan Pra Kelayakan. Manajemen Pengelolaan Persampahan Kota Batam
Laporan Pra Kelayakan. Manajemen Pengelolaan Persampahan Kota Batam
 
Materi soal-uas-k3-smt-1
Materi soal-uas-k3-smt-1Materi soal-uas-k3-smt-1
Materi soal-uas-k3-smt-1
 
Modul-ahli-audit-intern
Modul-ahli-audit-internModul-ahli-audit-intern
Modul-ahli-audit-intern
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdal
 
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
 
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
 
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approachPertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
 
Materi Teknis RTRW Tangerang Selatan
Materi Teknis RTRW Tangerang SelatanMateri Teknis RTRW Tangerang Selatan
Materi Teknis RTRW Tangerang Selatan
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Geografis
GeografisGeografis
Geografis
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
 
pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan keuangan negara
pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan keuangan negarapengawasan dan pemeriksaan pengelolaan keuangan negara
pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan keuangan negara
 

Similar to Worshop Wartawan PDRB

Economics indicator first quarter 2013 of lampung province
Economics indicator first quarter 2013 of lampung provinceEconomics indicator first quarter 2013 of lampung province
Economics indicator first quarter 2013 of lampung province
XYZ Williams
 
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptxPaparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
kelgununggedangan
 
Macroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung province
Macroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung provinceMacroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung province
Macroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung province
XYZ Williams
 
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
AgusRedi1
 
Pertemuan 6 perubahan struktur ekonomi
Pertemuan 6  perubahan struktur ekonomiPertemuan 6  perubahan struktur ekonomi
Pertemuan 6 perubahan struktur ekonomi
mariatul qibtiyah
 
Pengantar Perekonomian Indonesia
Pengantar Perekonomian IndonesiaPengantar Perekonomian Indonesia
Pengantar Perekonomian Indonesia
jahenfr
 
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Ar Tinambunan
 

Similar to Worshop Wartawan PDRB (20)

macroeconomic of provinsi lampung second quarter 2013
macroeconomic of provinsi lampung second quarter 2013macroeconomic of provinsi lampung second quarter 2013
macroeconomic of provinsi lampung second quarter 2013
 
Mengerti indikator makro ekonomi
Mengerti indikator makro ekonomiMengerti indikator makro ekonomi
Mengerti indikator makro ekonomi
 
Economics indicator first quarter 2013 of lampung province
Economics indicator first quarter 2013 of lampung provinceEconomics indicator first quarter 2013 of lampung province
Economics indicator first quarter 2013 of lampung province
 
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptxPaparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
 
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
 
Macroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung province
Macroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung provinceMacroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung province
Macroeconomic Indicator 3rd quarter of lampung province
 
Ana pdrb
Ana pdrbAna pdrb
Ana pdrb
 
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
 
Ppt iero juni 2013
Ppt iero juni 2013Ppt iero juni 2013
Ppt iero juni 2013
 
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampungKelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
 
Pertemuan 6 perubahan struktur ekonomi
Pertemuan 6  perubahan struktur ekonomiPertemuan 6  perubahan struktur ekonomi
Pertemuan 6 perubahan struktur ekonomi
 
Indikator Makro Sumut Tahun 2019 - 2023.pptx
Indikator Makro Sumut Tahun 2019 - 2023.pptxIndikator Makro Sumut Tahun 2019 - 2023.pptx
Indikator Makro Sumut Tahun 2019 - 2023.pptx
 
Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2
 
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaPertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
 
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019
K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019
K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019
 
Pengantar Perekonomian Indonesia
Pengantar Perekonomian IndonesiaPengantar Perekonomian Indonesia
Pengantar Perekonomian Indonesia
 
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM PendidikanIntegrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
 
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
 

More from XYZ Williams

Bahan djpb ekonomi terkini 2014
Bahan djpb ekonomi terkini 2014Bahan djpb ekonomi terkini 2014
Bahan djpb ekonomi terkini 2014
XYZ Williams
 
HOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCEL
HOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCELHOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCEL
HOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCEL
XYZ Williams
 
statda Kecamatan Lampung Tengah
statda Kecamatan Lampung Tengahstatda Kecamatan Lampung Tengah
statda Kecamatan Lampung Tengah
XYZ Williams
 
Bps lampung prolife rb series-untuk sltp
Bps lampung prolife rb series-untuk sltpBps lampung prolife rb series-untuk sltp
Bps lampung prolife rb series-untuk sltp
XYZ Williams
 

More from XYZ Williams (20)

World economy and Lampung 2019
World economy and Lampung 2019World economy and Lampung 2019
World economy and Lampung 2019
 
Pengenalan Ekonometrika
Pengenalan EkonometrikaPengenalan Ekonometrika
Pengenalan Ekonometrika
 
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatifProfil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
 
Risk Management series presented at Australian Bureau Statistics
Risk Management series presented at Australian Bureau StatisticsRisk Management series presented at Australian Bureau Statistics
Risk Management series presented at Australian Bureau Statistics
 
Data sosial ekonomi strategis lampung tw i 2019
Data sosial ekonomi strategis lampung tw i 2019 Data sosial ekonomi strategis lampung tw i 2019
Data sosial ekonomi strategis lampung tw i 2019
 
Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019
 
Standard operating procedure
Standard operating procedureStandard operating procedure
Standard operating procedure
 
Consumer Sentimen Index
Consumer Sentimen IndexConsumer Sentimen Index
Consumer Sentimen Index
 
Bahan djpb ekonomi terkini 2014
Bahan djpb ekonomi terkini 2014Bahan djpb ekonomi terkini 2014
Bahan djpb ekonomi terkini 2014
 
Kajian ipm
Kajian ipmKajian ipm
Kajian ipm
 
multidimensional poverty index
multidimensional poverty indexmultidimensional poverty index
multidimensional poverty index
 
inclusive growth methodology
inclusive growth methodologyinclusive growth methodology
inclusive growth methodology
 
Data berkualitas
Data berkualitasData berkualitas
Data berkualitas
 
Statda kecamatan_revisi
Statda kecamatan_revisiStatda kecamatan_revisi
Statda kecamatan_revisi
 
HOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCEL
HOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCELHOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCEL
HOW TO CREATE EXCELLENCE GRAPHIC IN EXCEL
 
statda Kecamatan Lampung Tengah
statda Kecamatan Lampung Tengahstatda Kecamatan Lampung Tengah
statda Kecamatan Lampung Tengah
 
Bps lampung prolife rb series-untuk sltp
Bps lampung prolife rb series-untuk sltpBps lampung prolife rb series-untuk sltp
Bps lampung prolife rb series-untuk sltp
 
Statda 2013
Statda  2013Statda  2013
Statda 2013
 
Demography of Lampung
Demography of LampungDemography of Lampung
Demography of Lampung
 
Company Profile of BPS PROV LAMPUNG
Company Profile of BPS PROV LAMPUNGCompany Profile of BPS PROV LAMPUNG
Company Profile of BPS PROV LAMPUNG
 

Worshop Wartawan PDRB

  • 1. BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Disampaikan dalam Worshop wartawan Arinas, desember 2013
  • 4. Produk Domestik Regional Bruto (PBRB) Jumlah Nilai keseluruhan barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu wilayah/region dalam waktu tertentu
  • 5. Metode Pendekatan 1. Pendekatan Produksi Untuk menghindari double counting digunakan pendekatan nilai tambah (Value added) Pendekatan produksi, PDRB merupakan penjumlahan nilai tambah sektor 1 s/d sektor 9. Output adhb,t = Produksit x Hargat NTBadhb,t = Outputt – Biaya Antarat Dimana : NTBadhb,t =Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t Produksit = Kuantum produksi tahun ke t Hargat = Harga produksi tahun ke t
  • 6. 2. Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Pengeluaran (Pengeluaran Rumah tangga+ PMTB+ Pengeluaran pemerintah + ekspor– impor).
  • 7. 3. Pendekatan Pendapatan Pendekatan pendapatan (upah dan gaji + surplus usaha + penyusutan + pajak tak langsung – subsidi). BPS belum menghitung PDRB melalui pendekatan pendapatan
  • 8. PDRB meningkat, dapat disebabkan: 1. Peningkatkan Harga Barang dan jasa 2. Peningkatan QUANTITAS Barang dan Jasa
  • 9. Untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga, Kita hitung PDRB Riil , = PDRB atas dasar harga Konstan = harga pada Tahun dasar x Produksi pada tahun berjalan
  • 10. PDRB Berlaku vs. PDRB Konstan Menghitung PDRB Riil–Ikan Kembung (kg) di Tempat Pelelangan Ikan (1) Units Tahun Produksi 2010 2011 2012 5 7 8 (2) harga (Rp) 5000 6000 8000 (3) Price Index Year 2010 = 100 5000 5000 5000 (4) Nominal, PDRB, (1)x(2) (5) Real, PDRB 25000 42000 64000 25000 35000 40000
  • 11. MANFAAT 1. NILAI PDRB ADHB PDRBt NTB ti Digunakan sebagai dasar analisis untuk mengetahui potensi ekonomi suatu daerah dalam STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE) mengelola SDA dan SDM-nya
  • 12. PDRB Triwulan III 2013 Provinsi Lampung menurut Lapangan Usaha (Milyar Rupiah) Lapangan Usaha (1) 5. Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Pershn Jasa-Jasa PDRB 1. 2. 3. 4. 8. 9. Harga Berlaku (2) 15.905,74 774,91 6.609,30 238,07 1.365,54 Harga Konstan Tahun 2000 (3) 4.457,30 215,30 1.570,17 49,47 559,22 6.886,59 5.359,09 1.854,57 1.012,62 2.663,72 4.025,60 43.828,56 1.321,35 933,06 11.973,06
  • 13. Perkembangan PDRB dan Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku 2009 - 2013 Triwulan III (triliun rupiah) 50 43.83 45 37.75 40 33.63 35 28.55 30 23.13 25 20 15 10 9.26 10.55 12.18 14.04 15.91 5 0 III 2009 III 2010 Sektor Pertanian III 2011 III 2012 PDRB III 2013 PDRB Lampung triwulan III naik hampir 2 kali lipat dalam waktu lima tahun terakhir. Nilai PDRB Provinsi Lampung atas dasar harga berlaku mencapai 43,83 Triliun rupiah
  • 14. MANFAAT 2. PERTUMBUHAN EKONOMI Adhk (PE) PE { PDRB PDRB t t 100 } 100 1 Digunakan sebagai dasar analisis untuk mengukur kinerja ekonomi suatu daerah pada suatu periode tertentu (kenaikan produksi STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE) barang dan jasa).
  • 15.
  • 16. Laju Pertumbuhan PDRB Triwulan III se- Sumatera 2013 Provinsi / Wilayah (1) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep, Bangka Belitung Kepulauan Riau SUMATERA JAWA BALI & NUSRA KALIMANTAN SULAWESI MALUKU & PAPUA Pertumbuhan Ekonomi Trw III - 2013 q-to-q y-on-y c-to-c (2) (3) (4) 1.28 3.37 2.44 2.67 2.58 4.15 2.68 1.27 1.17 0.31 2.57 2.01 4.35 2.53 3.85 13.13 4.18 5.95 5.95 2.35 7.59 5.37 5.69 6.03 4.67 3.48 4.84 6.06 5.72 3.67 7.91 11.38 4.32 6.07 6.35 2.14 8.08 5.88 5.52 5.96 5.41 5.50 5.14 6.22 5.71 3.31 7.89 8.20 Jambi menempati posisi tertinggi pertumbuhan ekonomi Y on Y di sumatera sebesar 7,59 persen, Lampung berada di urutan kedua sebesar 6,03 persen. Sebaliknya Riau hanya bertumbuh sebesar 2,35 persen
  • 17. Trend Pertumbuhan Ekonomi Lampung dan Nasional 2009 - 2013 8 7 6.45 6.26 6 6.5 6.03 6.02 5.81 5.82 6.11 5.62 5 4.27 4 3 2 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2009 2010 NASIONAL 2011 2012 LAMPUNG 2013 Pertumbuhan ekonomi Lampung Triwulan III 2013 tercatat sebesar 6,03 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,62 persen.
  • 18. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan III 2013 Provinsi Lampung menurut Lapangan Usaha (Persen) Pertumbuhan Trw III 2013 Terhadap Lapangan Usaha (1) Trw II 2013 Trw III 2013 ( q to q ) ( y on y) (3) s.d Trw III 2013 ( c to c ) Sumber Pertumbuhan (q to q) (y on y) (c to c) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Angkutan dan Komunikasi (2) 0,35 -3,71 2,97 3,03 0,32 2,01 4,77 3,28 5,54 8,05 11,39 5,27 5,24 8,16 (4) 2,32 4,30 9,07 10,93 5,73 6,97 9,26 (5) 0,13 -0,07 0,38 0,01 0,02 0,31 0,39 (6) 1,25 0,10 1,04 0,04 0,25 0,82 0,68 (7) 0,91 0,08 1,14 0,04 0,27 1,07 0,74 8. Keuangan, Persewaan & Jasa Prshn 3,11 10,08 10,25 0,34 1,07 1,06 9. Jasa-jasa -2,90 10,42 8,37 -0,24 0,78 0,64 PDRB 1,27 6,03 5,96 1,27 6,03 5,96 PDRB TANPA MIGAS 1,33 6,04 6,00 xxx xxx xxx
  • 19. MANFAAT 3. STRUKTUR EKONOMI WILAYAH SE PDRB i PDRB 100 i Digunakan sebagai dasar analisis untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi yang dominan (leading sector) dalam perekonomian suatu STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE) daerah serta untuk mengetahui pergeseran struktur ekonomi suatu daerah).
  • 20. Kontribusi sektor penyumbang terbesar terhadap PDRB Lampung 2009 – 2013 tw III (persen) 100% 90% 80% 13.40 12.58 12.07 12.29 12.62 10.17 9.87 8.92 8.60 9.18 11.06 11.11 LAIN-LAIN JASA-JASA 70% 9.33 9.25 11.11 60% 13.54 16.04 15.63 15.28 15.08 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 15.33 16.05 15.59 15.71 INDUSTRI PENGOLAHAN 50% 13.54 40% PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 30% 20% 10% 0% 40.02 36.94 36.22 37.19 36.29 PERTANIAN Peranan Sektor Pertanian terhadap PDRB TW III 2013 tercatat sebesar 36,29 persen, diikuti Sektor Perdagangan, restauran dan Hotel sebesar 15,71 persen Sektor industri sebesar 15,08 persen. menempati peringkat ketiga
  • 21. Struktur PDRB Triwulan III Provinsi Lampung Menurut Pengeluaran (Persen). Komponen (1) 2011 2012 (2) (3) Trw II Trw III 2013 2013 (5) (6) 1. Konsumsi Rumahtangga 51,31 52,02 51,38 50,11 2. 3. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,97 10,96 0,98 10,58 0,93 10,45 0,92 10,02 4. 5. 6. Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa 17,30 -0,16 42,69 17,75 0,27 44,90 17,32 1,84 41,30 16,83 1,43 42,73 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 23,06 26,49 23,23 22,03 100,00 100,00 100,00 100,00 Konsumsi Pemerintah Perubahan Inventori/Stok PDRB Komponen pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mendominasi struktur PDRB Lampung pada triwulan III-2013 sebesar 50,11 persen
  • 22. MANFAAT 4. PENDAPATAN PER KAPITA PENDPT PDRB i 100 PERKAPITA PENDUDUK TENGAHTHNi Digunakan sebagai dasar analisis untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah secara umum.
  • 24. PDRB dapat disajikan, Sbb: PRDB Triwulanan, Istilah “triwulanan” diartikan sebagai periode tiga bulanan yaitu Januari-Februari-Maret, April-MeiJuni, Juli-Agustus-September dan Oktober-November-Desember. PRDB Tahunan, Istilah “tahunan” diartikan sebagai periode JanuariDesember.
  • 26. PERTUMBUHAN EKONOMI q-to-q Pertumbuhan ekonomi q-to-q (quarter to quarter): pertumbuhan ekonomi suatu triwulan terhadap triwulan sebelumnya (mis: triwulan III/2013 terhadap tiwulan II/2013; triwulan I/2013 terhadap triwulan IV/2012)
  • 27. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan III 2013 Provinsi Lampung menurut Pengeluaran (Persen) Lapangan Usaha (1) Trw III-2013 Terhadap Trw II-2013 q-to-q Trw III-2013 Terhadap Trw III-2012 y-on-y 2013(s/d Trw III) Terhadap 2012 (s/d Trw III)c-toc (2) (3) (4) Sumber Pertumbuhan Trw III 2013 q-to-q y-on-y c-to-c (5) (6) (7) 1. Konsumsi Rumahtangga 2,95 6,91 7,06 1,62 3,83 3,88 2. Konsumsi Lembaga SwastaNirlaba 2,41 4,39 3,88 0,03 0,05 0,04 3. Konsumsi Pemerintah 1,17 4,87 3,65 0,13 0,56 0,39 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,06 5,51 6,70 0,34 0,91 1,09 5. Perubahan Inventori/Stok 44,13 187,91 -485,51 -1,81 -4,04 -6,98 6. Ekspor Barang dan Jasa 4,84 14,55 21,00 2,86 8,25 10,92 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4,89 9,03 9,28 1,90 3,53 3,40 PDRB 1,27 6,03 5,96 1,27 6,03 5,96
  • 28. PENGELUARAN PRODUKSI Konsumsi RT 2,95 % Konsumsi Pemerintah 1,17 % Pembentukan Modal 2,43 % Ekspor 4,84 % -Impor 4,89 % PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III 2013 (Q-to-Q) Sebesar 1,27 persen Pertanian 0,35 % Pertambangan -3,71 % Industri 2,97% Listrik, Gas dan Air 3,03% Bangunan 0,32% Perdagangan 2,01% Pengangkutan 4,77 % Keuangan 3,11% Jasa-Jasa -2,90%
  • 29. PERTUMBUHAN EKONOMI y-on-y (digunakan sebagai PE triwulanan) Pertumbuhan ekonomi y-on-y (year on year): pertumbuhan ekonomi suatu triwulan terhadap triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (mis: triwulan III/2013 terhadap triwulan III/2012; triwulan I/2013 terhadap triwulan I/2012)
  • 30. PENGELUARAN PRODUKSI Konsumsi RT 6,91 % Konsumsi Pemerintah 4,87 % Pembentukan Modal 5,51% Ekspor 14,55% -Impor 9,03 % PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III 2013 (Y-to-Y) Sebesar 6,03 persen Pertanian 3,28 % Pertambangan -5,54 % Industri 8,05% Listrik, Gas dan Air 11,39% Bangunan 5,27% Perdagangan 5,24% Pengangkutan 8,16% Keuangan 10,08% Jasa-Jasa 10,42%
  • 31. PERTUMBUHAN EKONOMI KUMULATIF (c-to-c) Pertumbuhan ekonomi kumulatif (c-to-c): pertumbuhan ekonomi kumulatif sampai suatu triwulan terhadap kumulatif triwulan tersebut pada tahun sebelumnya (mis: triwulan I-III/2013 terhadap triwulan I-III/2012)
  • 32. PENGELUARAN PRODUKSI Konsumsi RT 7,06 % Konsumsi Pemerintah 3,65 % Pembentukan Modal 6,70 % Ekspor 21,00 % -Impor 9,28 % PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III 2013 (C-to-C) Sebesar 5,96 persen Pertanian 2,32 % Pertambangan 4,30% Industri 9,07% Listrik, Gas dan Air 10,93% Bangunan 5,73% Perdagangan 6,97% Pengangkutan 9,26% Keuangan 10,25% Jasa-Jasa 8,37%
  • 33. ISTILAH ISTILAH YANG UMUM DIGUNAKAN 1. Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 2. Pertumbuhan Ekonomi mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibanding periode sebelumnya 3. Pertumbuhan Ekonomi mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan negatif
  • 34. Dalam menerjemahkan angka pertumbuhan ekonomi perlu kehati-hatian dan kecermatan Kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu kurun waktu tertentu belum tentu langsung terkait dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Itu akan tergantung bagaimana struktur dari PDB itu sendiri atau struktur dari pertumbuhan yang terjadi.
  • 35. contoh, walaupun sektor pertanian tumbuh, tetapi kalau pertumbuhan itu hanya diperoleh dari petani yang memiliki lahan luas, besar kemungkinan angka kemiskinan petani lapisan bawah tidak akan banyak mengalami perubahan Contoh lainnya pertumbuhan yang digambarkan oleh sektor industri. Jika pertumbuhan itu hanya berasal dari kelompok usaha tertentu yang sangat padat modal, belum tentu akan membawa kemajuan bagi kelompok industri yang lain, apalagi dengan industri kecil dan mikro.
  • 36. OLEH SEBAB ITU terkadang ekonomi menunjukkan pertumbuhannya, tetapi angka kemiskinan relatif tetap dan angka pengangguran bahkan meningkat. Demikian untuk memahami data kita terlebih dahulu perlu memahami konsep definisinya, metodologi pengumpulan datanya, dan substansi keilmuan yang ada di balik angka-angka tersebut. Sangat merugi andai kita terjebak dan masih terbelenggu dengan sikap-sikap yang cenderung begitu sederhana dan prematur dalam menerjemahkan angka statistik. Apalagi kalau kita menerjemahkan suatu angka melalui persepsi subjektif dari kacamata yang terbatas.
  • 37. Enrico Giovannini, Direktur Statistik OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development yang berkedudukan di Paris) mengingatkan kita “Sometimes, the fault does not lie with the indicators but in their inappropriate use-because the message provided by them may be misinterpreted by the audience to which they are addressed... “ Tampaknya itulah esensi penting dari diadakannya training atau workshop wartawan ini.
  • 38. BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG DATA MENCERDASKAN BANGSA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Disampaikan dalam Worshop wartawan Arinas, desember 2013