SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
By. Irawati Dewi Syahwir, ST.,MT
         ee_ra2000@yahoo.com
1.   Kehadiran   10%
2.   Kuis dan Tugas  25%
3.   UTS    30%
4.   UAS    35%



Terlambat 15 menit
1. Pendahuluan
     1.1 Saluran Transmisi
     1.2 Gardu Induk
2. Representasi Saluran Transmisi, Relasi -
   relasi Arus Dan Tegangan
     2.1 Klasifikasi Saluran Transmisi
     2.2 Diagram Pengganti Saluran Transmisi
     2.3 Saluran Transmisi Panjang dan Daya
          karateristik
3. Konstanta-Konstanta Umum Saluran
   Transmisi
  3.1   Rangkaian Kutub Empat
  3.2   Saluran Transmisi sebagai Kutub Empat
  3.3   Sifat-sifat Kutub Empat
  3.4   Dua Kutub Empat dalam seri dan paralel
  3.5   Menentukan Konstanta Umum A,B,C,D
        dengan pengukuran

4. Perencanaan Saluran Tegangan Tinggi
Distribution Substation, pada bagian ini merubah
tegangan aliran listrik dari tegangan medium menjadi
tegangan    rendah      dengan    transformator     step-
down, dimana memiliki tap otomatis dan memiliki
kemampuan untuk regulator tegangan rendah.
Tegangan rendah meliputi rentangan dari 120/240V
single phase sampai 600V, 3 phase. Bagian ini melayani
perumahan, komersial dan institusi serta industri kecil.

Interconnecting substation, pada bagian ini untuk
melayani sambungan percabangan transmisi dengan
power tegangan yang berbeda serta untuk menambah
kestabilan pada keseluruhan jaringan.
Pada sistem tenaga listrik, jarak antara pembangkit dengan
beban yang cukup jauh, akan menimbulkan adanya
penurunan kualitas tegangan yang diakibatkan oleh rugi-
rugi pada jaringan. Sehingga dibutuhkan suatu peralatan
untuk memperbaiki kualitas tegangan dan diletakkan pada
saluran yang mengalami drop tegangan. SVC (Static Var
Compensator) berfungsi sebagai pemelihara kestabilan
kondisi steady state dan dinamika voltase dalam batasan
yang sudah ditentukan pada jaringan transmisi berjarak
jauh dan berbeban tinggi (heavily loaded). Synchronous
Condenser,      sebagai     generator     pensuplay    arus
gangguan, dan transformer dengan taps yaang variabel, Ini
adalah jenis khusus transformator listrik yang dapat
menambah       atau   mengurangi       powered    gulungan
kawat, sehingga meningkatkan atau menurunkan medan
magnet dan tegangan keluaran dari transformator.
   Menyediakan setiap waktu, tenaga listrik
    untuk keperluan konsumen
   Menjaga nilai kestabilan nilai tegangan,
    dimana tidak lebih toleransi 10%
   Menjaga kestabilan frekuensi, dimana tidak
    lebih toleransi 0,1 Hz
   Harga yang tidak mahal
   Standar keamanan (safety)
   Respek terhadap lingkungan
Kelas Tegangan          Dua Kabel      Tiga Kabel      Empat Kabel
Tegangan Rendah (LV)    120            120/240         -120/208
                        single Phase   single phase    277/480
                                       480 V           347/600
                                       600 V

Tegangan Medium (MV)                   2400
                                       4160            7200/12470
                                       4800            7620/13200
                                       6900            7970/13800
                                       13800           14400/24940
                                       23000
                                       34500
                                       46000
                                       69000



Tegangan Tinggi (HV)                   115000
                                       138000
                                       161000
                                       230000

Tegangan Extra Tinggi                  345000
(EHV)                                  500000
                                       735000-765000
1.Sistem Transmisi, dimana saluran tegangan
 antara 115kV sampai 800kV
2.Sistem    Distribusi,   dimana   rentangan
 tegangan     antara 120V sampai       69kV.
 Distribusi listrik ini di bagi lagi menjadi
 tegangan menengah (2,4kV sampai 69kV)
 dan tegangan rendah (120V sampai 600V).
1. Saluran Udara (Overhead Lines), saluran
     transmisi yang menyalurkan energi listrik
     melalui kawat kawat yang digantung pada
     isolator antara menara atau tiang transmisi.
Keuntungan dari saluran transmisi udara
antara lain :
  1. Mudah dalam perbaikan
  2. mudah dalam perawatan
  3. mudah dalam mengetahui letak
      gangguan
  4. Lebih murah

Kerugian :
1. karena berada diruang terbuka, maka cuaca
   sangat berpengaruh terhadap kehandalannya,
   dengan kata lain mudah terjadi gangguan dari
   luar, seperti gangguan hubungan singkat,
   gangguan tegangan bila tersambar petir, dan
   gangguan lainnya.
2. dari segi estetika/keindahan kurang, sehungga
   saluran transmisi bukan pilihan yang ideal untuk
   transmisi di dalam kota.
2.Saluran kabel bawah tanah (underground cable),
  saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik
  melalui kabel yang dipendam didalam tanah. Kategori
  saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasangan
  didalam kota, karena berada didalam tanah maka
  tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak
  mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau
  kondisi alam. Namun tetap memiliki kekurangan,
  antara lain mahal dalam instalasi dan investasi serta
  sulitnya menentukan titik gangguan dan
  perbaikkannya.
 Saluran Isolasi Gas
Saluran Isolasi Gas (Gas
Insulated Line/GIL)
adalah Saluran yang
diisolasi dengan gas,
misalnya: gas SF6,
Seperti gambar Karena
mahal dan resiko
terhadap lingkungan
sangat tinggi maka
saluran ini jarang
digunakan
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
   200kV-500kV

Tujuannya adalah agar drop tegangan dari
penampang kawat dapat direduksi secara
maksimal, sehingga diperoleh operasional yang
efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat
permasalahan mendasar dalam pembangunan SUTET
ialah konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi,
memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator
yang banyak, sehingga memerlukan biaya besar.
Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET
adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak
padamasalah pembiayaan.
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-
   150kV

Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar,
maka penghantar pada masing-masing phasa
terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau
Qudrapole) dan Berkas konduktor disebut Bundle
Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari
saluran transmisi ini ialah 100km. Jika jarak
transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh
(drop voltaje) terlalu besar, sehingga tegangan
diujung transmisi menjadi rendah.
Pertimbangan Menggunakan SKTT :
a. ditengah kota besar tidak memungkinkan
  dipasang SUTT, karena sangat sulit
  mendapatkan tanah untuk tapak tower.
b. Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit dan
  pasti timbul protes dari masyarakat, karena
  padat bangunan dan banyak gedung-gedung
  tinggi.
c. Pertimbangan keamanan dan estetika.
d. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban
  yang sangat tinggi.
1. Kawat Pendek (< 80 km)
2. Kawat Menengah ( 80 – 250 km)
3. Kawat Panjang (>250 km)

c. Berdasarkan Fungsi dalam Operasi

1. Transmisi : Menyalurkan daya dari pusat
               pembangkit ke beban
2. Subtransmisi : Percababangan dari saluran
                  tinggi ke saluran lebih rendah
3. Distribusi
   Konduktor
    Ini hanya kawat berbahan tembaga atau alumunium
    dengan inti baja (steel-reinforced alumunium
    cable/ACSR) telanjang besar yang terbentang untuk
    mengalirkan arus listrik.

    Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa
    digunakan antara lain :
        1. Tembaga dengan konduktivitas 100%
           (cu 100%)
        2. Tembaga dengan konduktivitas 97,5%
           (cu 97,5%)
        3. Alumunium dengan konduktivitas 61%
           (Al 61%)
   AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat
    penghantar yang seluruhnya terbuat dari
    alumunium.
   AAAC (All-Alumunium-Alloy
    Conductor), yaitu kawat penghantar yang
    seluruhnya terbuat dari campuran
    alumunium.
   ACSR       (Alumunium      Conductor,    Steel
    Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium
    berinti kawat baja.




   ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-
    Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium
    yang diperkuat dengan logam campuran.
   Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik
    disini berfungsi untuk penahan bagian konduktor
    terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat
    dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan
    bahan isolasi sintetik juga sering digunakan
    disini. Bahan isolator harus memiiki resistansi
    yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus
    dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai
    standar) untuk mencegah breakdown pada
    tekanan     listrik  tegangan   tinggi   sebagai
    pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya
    harus kuat terhadap goncangan apapun dan
    beban konduktor.
   Isolator jenis pasak
Suatu menara/ tower listrik harus kuat
terhadap beban yang bekerja, antara lain
- Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya
  tekan)
- Gaya tarik akibat rentangan kawat
- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat
  maupun badan tower.
Menurut bentuk konstruksinya jenis-jenis
tower dibagi atas macam 4 yaitu;
  1. Lattice tower
  2. Tubular steel pole
  3. Concrete pole
  4. Wooden pole
Menurut Fungsinya Tower dibagi atas 7 macam :
  1. Dead end Tower         5. Transposision Tower
  2. Section Tower          6 Gantry Tower
  3. Suspension Tower       7. Combined Tower
  4. Tension Tower
1.Busbar atau Rel, Merupakan titik pertemuan
 /hubungan antara trafo-trafo tenaga,Saluran
 Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik
 lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga
 listrik/daya listrik.

2.Ligthning Arrester biasa disebut dengan Arrester
 dan berfungsi sebagai pengaman instalasi
 (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari
 gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir
 (ligthning Surge).
3.Transformator instrument atau Transformator ukur,
  Untuk proses pengukuran Antara lain :

 a. Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang
 menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah
 yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna
 untuk indikator relai sinkronisasi indikator, dan alat
 sinkronisasi.

 b.Transformator arus, digunakan untuk pengukuran
 arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir
 pada jaringan tegangan tinggi. Disamping itu trafo arus
 berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi,
 pengukuran jarak jauh dan proteksi rele proteksi.
c.Transformator Bantu (Auxilliary
    Transformator), trafo yang digunakan untuk
     membantu beroperasinya secara keseluruhan
     gardu induk tersebut.
4.Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS), Berfungsi
  untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau
  instalasi lain yang bertegangan.
5.Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB),
  Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian
  pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada
  saat
  terjadi arus gangguan).
6.Sakelar Pentanahan, Sakelar ini untuk menghubungkan kawat
  konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk
  menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor
  pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu
  sistem sistem.
7.Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk
  mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau
  transformator. SVC (Static Var Compensator) berfungsi
  sebagai pemelihara kestabilan
8.Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, (Supervisory
 Control And Data Acquisition) berfungsi sebagai sarana
 komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi
  dengan memanfaatkan penghantarnya.
9.Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk
  mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi
  gangguan, menghindari mengurangi atau terjadinya
  kerusakan peralatan akibat gangguan
   Kawat tanah, grounding dan perlengkapannya,
    dipasang di sepanjang jalur SUTT. Berfungsi untuk
    mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan
    (sambaran) petir secara langsung.
   Pentanahan tiang Untuk menyalurkan tiang, arus
    listrik dari kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya
    sambaran petir. Terdiri dari kawat tembaga atau kawat
    baja yang di klem pada pipa pentanahan dan ditanam
    di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.
   Jaringan pengaman, berfungsi untuk pengaman SUTT
    dari gangguan yang dapat membahayakan SUTT
    tersebut dari lalu lintas yang berada di bawahnya yang
    tingginya melebihi tinggi yang dizinkan
   Bola pengaman, dipasang sebagai tanda pada SUTT,
    untuk pengaman lalu lintas udara
Pada dasarnya suatu sistem tenaga listrik harus
dapat beroperasi secara terus menerus dalam
keadaan normal,tanpa gangguan. Gangguan
dapat disebabkan sbb:
1. Gangguan karena kesalahan manusia
   Gangguan dari sistem seperti faktor ketuaan,
   arus lebih, tegangan lebih
2. Gangguan dari luar seperti cuaca, gempa,
   banjir, petir, binatang, pohon, dll
Jenis gangguan bila ditinjau dari sifat dan
penyebabnya dapat dikelompokkan sbb:
 Beban lebih lebih, ini disebabkan karena memang
  keadaan pembangkit yang kurang dari kebutuhan
  bebannya.
 Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak
  memenuhi syarat, yang mungkin disebabkan faktor
  umur, mekanis, dan daya isolasi bahan isolator
  tersebut.
 Tegangan lebih yang lebih, membahayakan isolasi
  peralatan di gardu.
 Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang
  terlalu lama.


Transmisi daya dan gardu induk

More Related Content

What's hot

Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaDiana Fauziyah
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCGredi Arga
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus SearahSumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searahpipinpurwanto
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 

What's hot (20)

Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
JARINGAN DISTRIBUSI
JARINGAN  DISTRIBUSIJARINGAN  DISTRIBUSI
JARINGAN DISTRIBUSI
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Switchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrikSwitchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrik
 
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus SearahSumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 

Similar to Transmisi daya dan gardu induk

jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxAbelDoloksaribu
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxJokoSusilo678534
 
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOPengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOModal Holong Education
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Haposan Napitupulu
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 

Similar to Transmisi daya dan gardu induk (20)

JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptx
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV
 
04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf
 
transmisi.ppt
transmisi.ppttransmisi.ppt
transmisi.ppt
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KVTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOPengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 

Transmisi daya dan gardu induk

  • 1. By. Irawati Dewi Syahwir, ST.,MT ee_ra2000@yahoo.com
  • 2. 1. Kehadiran 10% 2. Kuis dan Tugas 25% 3. UTS 30% 4. UAS 35% Terlambat 15 menit
  • 3. 1. Pendahuluan 1.1 Saluran Transmisi 1.2 Gardu Induk 2. Representasi Saluran Transmisi, Relasi - relasi Arus Dan Tegangan 2.1 Klasifikasi Saluran Transmisi 2.2 Diagram Pengganti Saluran Transmisi 2.3 Saluran Transmisi Panjang dan Daya karateristik
  • 4. 3. Konstanta-Konstanta Umum Saluran Transmisi 3.1 Rangkaian Kutub Empat 3.2 Saluran Transmisi sebagai Kutub Empat 3.3 Sifat-sifat Kutub Empat 3.4 Dua Kutub Empat dalam seri dan paralel 3.5 Menentukan Konstanta Umum A,B,C,D dengan pengukuran 4. Perencanaan Saluran Tegangan Tinggi
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Distribution Substation, pada bagian ini merubah tegangan aliran listrik dari tegangan medium menjadi tegangan rendah dengan transformator step- down, dimana memiliki tap otomatis dan memiliki kemampuan untuk regulator tegangan rendah. Tegangan rendah meliputi rentangan dari 120/240V single phase sampai 600V, 3 phase. Bagian ini melayani perumahan, komersial dan institusi serta industri kecil. Interconnecting substation, pada bagian ini untuk melayani sambungan percabangan transmisi dengan power tegangan yang berbeda serta untuk menambah kestabilan pada keseluruhan jaringan.
  • 9. Pada sistem tenaga listrik, jarak antara pembangkit dengan beban yang cukup jauh, akan menimbulkan adanya penurunan kualitas tegangan yang diakibatkan oleh rugi- rugi pada jaringan. Sehingga dibutuhkan suatu peralatan untuk memperbaiki kualitas tegangan dan diletakkan pada saluran yang mengalami drop tegangan. SVC (Static Var Compensator) berfungsi sebagai pemelihara kestabilan kondisi steady state dan dinamika voltase dalam batasan yang sudah ditentukan pada jaringan transmisi berjarak jauh dan berbeban tinggi (heavily loaded). Synchronous Condenser, sebagai generator pensuplay arus gangguan, dan transformer dengan taps yaang variabel, Ini adalah jenis khusus transformator listrik yang dapat menambah atau mengurangi powered gulungan kawat, sehingga meningkatkan atau menurunkan medan magnet dan tegangan keluaran dari transformator.
  • 10. Menyediakan setiap waktu, tenaga listrik untuk keperluan konsumen  Menjaga nilai kestabilan nilai tegangan, dimana tidak lebih toleransi 10%  Menjaga kestabilan frekuensi, dimana tidak lebih toleransi 0,1 Hz  Harga yang tidak mahal  Standar keamanan (safety)  Respek terhadap lingkungan
  • 11. Kelas Tegangan Dua Kabel Tiga Kabel Empat Kabel Tegangan Rendah (LV) 120 120/240 -120/208 single Phase single phase 277/480 480 V 347/600 600 V Tegangan Medium (MV) 2400 4160 7200/12470 4800 7620/13200 6900 7970/13800 13800 14400/24940 23000 34500 46000 69000 Tegangan Tinggi (HV) 115000 138000 161000 230000 Tegangan Extra Tinggi 345000 (EHV) 500000 735000-765000
  • 12. 1.Sistem Transmisi, dimana saluran tegangan antara 115kV sampai 800kV 2.Sistem Distribusi, dimana rentangan tegangan antara 120V sampai 69kV. Distribusi listrik ini di bagi lagi menjadi tegangan menengah (2,4kV sampai 69kV) dan tegangan rendah (120V sampai 600V).
  • 13. 1. Saluran Udara (Overhead Lines), saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat kawat yang digantung pada isolator antara menara atau tiang transmisi. Keuntungan dari saluran transmisi udara antara lain : 1. Mudah dalam perbaikan 2. mudah dalam perawatan 3. mudah dalam mengetahui letak gangguan 4. Lebih murah Kerugian : 1. karena berada diruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap kehandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan dari luar, seperti gangguan hubungan singkat, gangguan tegangan bila tersambar petir, dan gangguan lainnya. 2. dari segi estetika/keindahan kurang, sehungga saluran transmisi bukan pilihan yang ideal untuk transmisi di dalam kota.
  • 14. 2.Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah. Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasangan didalam kota, karena berada didalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun tetap memiliki kekurangan, antara lain mahal dalam instalasi dan investasi serta sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikkannya.
  • 15.  Saluran Isolasi Gas Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated Line/GIL) adalah Saluran yang diisolasi dengan gas, misalnya: gas SF6, Seperti gambar Karena mahal dan resiko terhadap lingkungan sangat tinggi maka saluran ini jarang digunakan
  • 16. 1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV Tujuannya adalah agar drop tegangan dari penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar dalam pembangunan SUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak padamasalah pembiayaan.
  • 17. 2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV- 150kV Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkas konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari saluran transmisi ini ialah 100km. Jika jarak transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (drop voltaje) terlalu besar, sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah.
  • 18. Pertimbangan Menggunakan SKTT : a. ditengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangat sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower. b. Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit dan pasti timbul protes dari masyarakat, karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi. c. Pertimbangan keamanan dan estetika. d. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.
  • 19. 1. Kawat Pendek (< 80 km) 2. Kawat Menengah ( 80 – 250 km) 3. Kawat Panjang (>250 km) c. Berdasarkan Fungsi dalam Operasi 1. Transmisi : Menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke beban 2. Subtransmisi : Percababangan dari saluran tinggi ke saluran lebih rendah 3. Distribusi
  • 20. Konduktor Ini hanya kawat berbahan tembaga atau alumunium dengan inti baja (steel-reinforced alumunium cable/ACSR) telanjang besar yang terbentang untuk mengalirkan arus listrik. Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa digunakan antara lain : 1. Tembaga dengan konduktivitas 100% (cu 100%) 2. Tembaga dengan konduktivitas 97,5% (cu 97,5%) 3. Alumunium dengan konduktivitas 61% (Al 61%)
  • 21. AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari alumunium.
  • 22. AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.
  • 23. ACSR (Alumunium Conductor, Steel Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium berinti kawat baja.  ACAR (Alumunium Conductor, Alloy- Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.
  • 24. Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disini berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap goncangan apapun dan beban konduktor.
  • 25. Isolator jenis pasak
  • 26.
  • 27.
  • 28. Suatu menara/ tower listrik harus kuat terhadap beban yang bekerja, antara lain - Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan) - Gaya tarik akibat rentangan kawat - Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.
  • 29. Menurut bentuk konstruksinya jenis-jenis tower dibagi atas macam 4 yaitu; 1. Lattice tower 2. Tubular steel pole 3. Concrete pole 4. Wooden pole Menurut Fungsinya Tower dibagi atas 7 macam : 1. Dead end Tower 5. Transposision Tower 2. Section Tower 6 Gantry Tower 3. Suspension Tower 7. Combined Tower 4. Tension Tower
  • 30. 1.Busbar atau Rel, Merupakan titik pertemuan /hubungan antara trafo-trafo tenaga,Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. 2.Ligthning Arrester biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge).
  • 31. 3.Transformator instrument atau Transformator ukur, Untuk proses pengukuran Antara lain : a. Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator relai sinkronisasi indikator, dan alat sinkronisasi. b.Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan proteksi rele proteksi.
  • 32. c.Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut. 4.Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS), Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. 5.Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB), Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). 6.Sakelar Pentanahan, Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem sistem.
  • 33. 7.Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator. SVC (Static Var Compensator) berfungsi sebagai pemelihara kestabilan 8.Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, (Supervisory Control And Data Acquisition) berfungsi sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya. 9.Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari mengurangi atau terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan
  • 34. Kawat tanah, grounding dan perlengkapannya, dipasang di sepanjang jalur SUTT. Berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan (sambaran) petir secara langsung.  Pentanahan tiang Untuk menyalurkan tiang, arus listrik dari kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya sambaran petir. Terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.  Jaringan pengaman, berfungsi untuk pengaman SUTT dari gangguan yang dapat membahayakan SUTT tersebut dari lalu lintas yang berada di bawahnya yang tingginya melebihi tinggi yang dizinkan  Bola pengaman, dipasang sebagai tanda pada SUTT, untuk pengaman lalu lintas udara
  • 35. Pada dasarnya suatu sistem tenaga listrik harus dapat beroperasi secara terus menerus dalam keadaan normal,tanpa gangguan. Gangguan dapat disebabkan sbb: 1. Gangguan karena kesalahan manusia Gangguan dari sistem seperti faktor ketuaan, arus lebih, tegangan lebih 2. Gangguan dari luar seperti cuaca, gempa, banjir, petir, binatang, pohon, dll
  • 36. Jenis gangguan bila ditinjau dari sifat dan penyebabnya dapat dikelompokkan sbb:  Beban lebih lebih, ini disebabkan karena memang keadaan pembangkit yang kurang dari kebutuhan bebannya.  Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak memenuhi syarat, yang mungkin disebabkan faktor umur, mekanis, dan daya isolasi bahan isolator tersebut.  Tegangan lebih yang lebih, membahayakan isolasi peralatan di gardu.  Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu lama. 