SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Nusdianto Triakoso

Meningkatnya Prevalensi Obesitas
dan Faktor-faktor Penyebabnya
pada Anjing di Surabaya

Konferensi Ilmiah Nasional Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia 2012
Latar Belakang
• Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan
anjing saat ini.
• Insidensi obesitas pada hewan kesayangan
meningkat, sebagaimana juga terjadi pada
manusia. Obesitas pada manusia berkaitan
dengan meningkatnya risiko yang bersifat fatal
akibat sejumlah penyakit yang diakibatkan oleh
obesitas, juga terjadi pada hewan kesayangan
(German, 2006, Lund et al., 2006).
Latar Belakang

Sumber : Diez and Nguyen (2006)
Latar Belakang
• Informasi prevalensi dan faktor-faktor risiko
obesitas pada anjing di Indonesia masih sangat
terbatas.
• Prevalensi obesitas pada anjing di Surabaya
pada tahun 2010 adalah sebesar 10,53%
(Triakoso (2010); Triakoso (2012); dan Triakoso
dan Isnaini (2012).
• Tujuan, mengikuti perkembangan obesitas pada
anjing di Surabaya dengan pertimbangan faktorfaktor risiko serta hasil penelitian terdahulu
dimana prevalensi anjing yang mengalami
overweight cukup tinggi, sebesar 30,41 persen.
Obesitas
• Obesitas merupakan kondisi ketidakseimbangan
asupan makanan dan penggunaan energi,
peningkatan akumulasi jaringan lemak yang
berlebihan di hepar, otot, pulau langerhans
pankreas dan organ atau bagian tubuh lain yang
terlibat dalam metabolisme (Ogden et al. 2007).
• Burkholder et al. (2000) anjing dengan kelebihan
berat bila berat badannya > 15% dari BB
optimal, sedangkan anjing tergolong obesitas
bila BB melebihi 30% berat optimal.
Materi dan Metode Penelitian
• Penelitian dilakukan di wilayah Surabaya pada bulan
Maret-Mei 2012.
• Metode cluster sampling meliputi Surabaya Utara,
Surabaya Barat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur dan
Surabaya Tengah.
• Jumlah sampel penelitian yaitu 4 pq/L2 (Martin et al.,
1987). Minimal sampel 144 ekor anjing dengan tingkat
kesalahan sebesar 5%.
• Metode crosssectional study.
• Kondisi obesitas anjing menggunakan metode Body
Condition Scoring (BCS) (Elliot, 2006). Anjing dinyatakan
obesitas bila BCS 5. Selain itu sebagai pembanding
digunakan timbangan untuk mengukur secara pasti berat
badan anjing.
Materi dan Metode Penelitian
• Faktor risiko : Umur, Bangsa anjing, Jenis kelamin,
Gonadektomi, Tatalaksana pakan, Exercise,
Kepemilikan Anjing.
• Relative risk (RR) dilakukan untuk menentukan
hubungan obesitas dengan faktor-faktor risiko (Martin et
al., 1987; Lund et al., 2006).
• Bilamana RR >1, maka faktor yang diuji berhubungan
dengan tingkat risiko yang ditimbulkan.
• Relative risk (RR) bukan merefleksikan hubungan
kausalitas, namun lebih berkaitan penyakit dengan
prediktif faktor.
• Analisis data menggunakan analisis multivariat dengan
bantuan software pengolah data statistik.
Hasil Penelitian
Body Condition Scoring

46,46%

28,39%

10,34%

13,54%

0,65%
1

2

3

4

5
Hasil Penelitian
2012

2010
Body Condition Scoring

Body Condition Scoring

46,46%
47,08%
30,41%

28,39%

10,34%

13,54%

0,65%
1

2

3

4

5

10,53%
11,40%

0,58%
1

2

3

4

5

Triakoso (2010)
Hasil Penelitian
Bangsa Anjing

Jenis Kelamin
90

120

80

100
70
60

80

50

60
40

40

30
20

20
10

0

0

purebred

mixbred
toys

small med large

jantan

betina
utuh gonadektomi
Hasil Penelitian
Prevalensi Obesitas Berdasar Umur

Pakan
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1-5 th

buatan

komersial

campur

5-10 th
obese

no obese

>10 th
Hasil Penelitian
• Analisis RR
– Umur 5-10 [1,42], Umur >10 [1,38]
– Ras murni [1,47] dibanding campuran
– Ras sedang [1,39] dibanding ras kecil
– Betina [1,39] dibanding jantan
– Gonadektomi [7,12] dibanding intact
– Pakan buatan [5,82] dibanding komersial
– Non exercise [3,91] dibanding exercise
Hasil Penelitian
2012

2010*

Umur 5-10 tahun

1,42

1,39

Umur > 10 tahun

1,38

1,32

Jenis kelamin

1,39

1,37

Gonadektomi

7,12

7,35

Ras murni

1,47

1,41

Bangsa anjing

1,39

1,47

Pakan buatan

5,82

5,71

Exercise

3,91

3,70
*Triakoso (2012); Triakoso (2010)
Kesimpulan
•

Prevalensi obesitas anjing di Surabaya adalah 13,54 persen,
meningkat sebesar 3,01 persen dibanding penelitian sebelumnya.
• Risiko obesitas meningkat berkaitan dengan umur anjing. Terdapat
korelasi yang signifikan obesitas dengan jenis kelamin,
gonadektomi, anjing ras murni, bangsa anjing medium, pakan
buatan/rumahan, dan exercise. Risiko relatif masing-masing faktor
tersebut berturut-turut adalah 1,39; 7,12; 1,47; 1,39; 5,82 dan 3,91.
Faktor-faktor risiko tersebut saling berkaitan dan meningkatkan
risiko obesitas pada anjing.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui insidensi
penyakit-penyakit yang timbul akibat obesitas pada anjing.
Pencatatan BCS pada catatan medik perlu dilakukan secara rutin
untuk memantau pasien terhadap risiko terjadinya obesitas serta
menderita penyakit-penyakit yang ditimbulkannya. Pencatatan yang
sistematik BCS pada catatan medik bisa membantu mengevaluasi
penyakit, baik secara prospektif maupun retrospektif pada anjing
terhadap risiko obesitas.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing

Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Tata Naipospos
 
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBCGizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Sii AQyuu
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
adella22
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
Adil Athilshipate
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
Pocut Kasim
 
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
fillaili ahadia
 
Evaluasi program napza 2012 2013 for rakernis
Evaluasi program napza 2012   2013 for rakernisEvaluasi program napza 2012   2013 for rakernis
Evaluasi program napza 2012 2013 for rakernis
ditkeswa
 
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.pptHardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
CeceLisa
 

Similar to Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing (20)

Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
 
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTAHUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Seminar Hasil Penelitian Skripsi Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Seminar Hasil Penelitian Skripsi
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBCGizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
 
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
STU.pptx
STU.pptxSTU.pptx
STU.pptx
 
Evaluasi program napza 2012 2013 for rakernis
Evaluasi program napza 2012   2013 for rakernisEvaluasi program napza 2012   2013 for rakernis
Evaluasi program napza 2012 2013 for rakernis
 
review jurnal.pptx
review jurnal.pptxreview jurnal.pptx
review jurnal.pptx
 
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.pptHardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
 
Makanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantungMakanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantung
 

More from Nusdianto Triakoso

More from Nusdianto Triakoso (20)

DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
 
Patologi Nutrisi
Patologi NutrisiPatologi Nutrisi
Patologi Nutrisi
 
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - RuminantBlackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
 
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada TernakPenyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
 
Pembuatan UMB - Triakoso
Pembuatan UMB - TriakosoPembuatan UMB - Triakoso
Pembuatan UMB - Triakoso
 
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - TriakosoBody Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
 
Mudah Menulis Esai
Mudah Menulis EsaiMudah Menulis Esai
Mudah Menulis Esai
 
Differential Seizures - Small Animal Medicine
Differential Seizures - Small Animal MedicineDifferential Seizures - Small Animal Medicine
Differential Seizures - Small Animal Medicine
 
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal MedicineDifferential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
 
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
 
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan PeternakanUndang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
 
Differential Diarrhea - Small Animal Medicine
Differential Diarrhea - Small Animal MedicineDifferential Diarrhea - Small Animal Medicine
Differential Diarrhea - Small Animal Medicine
 
Differential Vomit - Small Animal Medicine
Differential Vomit - Small Animal MedicineDifferential Vomit - Small Animal Medicine
Differential Vomit - Small Animal Medicine
 
Kucing dan toxoplasma 2012 - triakoso
Kucing dan toxoplasma 2012 - triakosoKucing dan toxoplasma 2012 - triakoso
Kucing dan toxoplasma 2012 - triakoso
 
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakosoDowner cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
 
Menguasai power point - triakoso
Menguasai power point - triakosoMenguasai power point - triakoso
Menguasai power point - triakoso
 
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakosoAspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
 
Pembuatan UMB - triakoso
Pembuatan UMB - triakosoPembuatan UMB - triakoso
Pembuatan UMB - triakoso
 
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakosoPenyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
 

Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing

  • 1. Nusdianto Triakoso Meningkatnya Prevalensi Obesitas dan Faktor-faktor Penyebabnya pada Anjing di Surabaya Konferensi Ilmiah Nasional Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia 2012
  • 2. Latar Belakang • Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan anjing saat ini. • Insidensi obesitas pada hewan kesayangan meningkat, sebagaimana juga terjadi pada manusia. Obesitas pada manusia berkaitan dengan meningkatnya risiko yang bersifat fatal akibat sejumlah penyakit yang diakibatkan oleh obesitas, juga terjadi pada hewan kesayangan (German, 2006, Lund et al., 2006).
  • 3. Latar Belakang Sumber : Diez and Nguyen (2006)
  • 4. Latar Belakang • Informasi prevalensi dan faktor-faktor risiko obesitas pada anjing di Indonesia masih sangat terbatas. • Prevalensi obesitas pada anjing di Surabaya pada tahun 2010 adalah sebesar 10,53% (Triakoso (2010); Triakoso (2012); dan Triakoso dan Isnaini (2012). • Tujuan, mengikuti perkembangan obesitas pada anjing di Surabaya dengan pertimbangan faktorfaktor risiko serta hasil penelitian terdahulu dimana prevalensi anjing yang mengalami overweight cukup tinggi, sebesar 30,41 persen.
  • 5. Obesitas • Obesitas merupakan kondisi ketidakseimbangan asupan makanan dan penggunaan energi, peningkatan akumulasi jaringan lemak yang berlebihan di hepar, otot, pulau langerhans pankreas dan organ atau bagian tubuh lain yang terlibat dalam metabolisme (Ogden et al. 2007). • Burkholder et al. (2000) anjing dengan kelebihan berat bila berat badannya > 15% dari BB optimal, sedangkan anjing tergolong obesitas bila BB melebihi 30% berat optimal.
  • 6. Materi dan Metode Penelitian • Penelitian dilakukan di wilayah Surabaya pada bulan Maret-Mei 2012. • Metode cluster sampling meliputi Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur dan Surabaya Tengah. • Jumlah sampel penelitian yaitu 4 pq/L2 (Martin et al., 1987). Minimal sampel 144 ekor anjing dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. • Metode crosssectional study. • Kondisi obesitas anjing menggunakan metode Body Condition Scoring (BCS) (Elliot, 2006). Anjing dinyatakan obesitas bila BCS 5. Selain itu sebagai pembanding digunakan timbangan untuk mengukur secara pasti berat badan anjing.
  • 7. Materi dan Metode Penelitian • Faktor risiko : Umur, Bangsa anjing, Jenis kelamin, Gonadektomi, Tatalaksana pakan, Exercise, Kepemilikan Anjing. • Relative risk (RR) dilakukan untuk menentukan hubungan obesitas dengan faktor-faktor risiko (Martin et al., 1987; Lund et al., 2006). • Bilamana RR >1, maka faktor yang diuji berhubungan dengan tingkat risiko yang ditimbulkan. • Relative risk (RR) bukan merefleksikan hubungan kausalitas, namun lebih berkaitan penyakit dengan prediktif faktor. • Analisis data menggunakan analisis multivariat dengan bantuan software pengolah data statistik.
  • 8. Hasil Penelitian Body Condition Scoring 46,46% 28,39% 10,34% 13,54% 0,65% 1 2 3 4 5
  • 9. Hasil Penelitian 2012 2010 Body Condition Scoring Body Condition Scoring 46,46% 47,08% 30,41% 28,39% 10,34% 13,54% 0,65% 1 2 3 4 5 10,53% 11,40% 0,58% 1 2 3 4 5 Triakoso (2010)
  • 10. Hasil Penelitian Bangsa Anjing Jenis Kelamin 90 120 80 100 70 60 80 50 60 40 40 30 20 20 10 0 0 purebred mixbred toys small med large jantan betina utuh gonadektomi
  • 11. Hasil Penelitian Prevalensi Obesitas Berdasar Umur Pakan 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1-5 th buatan komersial campur 5-10 th obese no obese >10 th
  • 12. Hasil Penelitian • Analisis RR – Umur 5-10 [1,42], Umur >10 [1,38] – Ras murni [1,47] dibanding campuran – Ras sedang [1,39] dibanding ras kecil – Betina [1,39] dibanding jantan – Gonadektomi [7,12] dibanding intact – Pakan buatan [5,82] dibanding komersial – Non exercise [3,91] dibanding exercise
  • 13. Hasil Penelitian 2012 2010* Umur 5-10 tahun 1,42 1,39 Umur > 10 tahun 1,38 1,32 Jenis kelamin 1,39 1,37 Gonadektomi 7,12 7,35 Ras murni 1,47 1,41 Bangsa anjing 1,39 1,47 Pakan buatan 5,82 5,71 Exercise 3,91 3,70 *Triakoso (2012); Triakoso (2010)
  • 14. Kesimpulan • Prevalensi obesitas anjing di Surabaya adalah 13,54 persen, meningkat sebesar 3,01 persen dibanding penelitian sebelumnya. • Risiko obesitas meningkat berkaitan dengan umur anjing. Terdapat korelasi yang signifikan obesitas dengan jenis kelamin, gonadektomi, anjing ras murni, bangsa anjing medium, pakan buatan/rumahan, dan exercise. Risiko relatif masing-masing faktor tersebut berturut-turut adalah 1,39; 7,12; 1,47; 1,39; 5,82 dan 3,91. Faktor-faktor risiko tersebut saling berkaitan dan meningkatkan risiko obesitas pada anjing. • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui insidensi penyakit-penyakit yang timbul akibat obesitas pada anjing. Pencatatan BCS pada catatan medik perlu dilakukan secara rutin untuk memantau pasien terhadap risiko terjadinya obesitas serta menderita penyakit-penyakit yang ditimbulkannya. Pencatatan yang sistematik BCS pada catatan medik bisa membantu mengevaluasi penyakit, baik secara prospektif maupun retrospektif pada anjing terhadap risiko obesitas.