SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
KARYA NYATA
PENERAPAN BEN SMART SEBAGAI STRATEGI
MENDONGENG UNTUK ANAK USIA DINI DI PAUD
ANAK CERDAS DUKU ULU
OLEH
KUSTILA
PESERTA APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI TAHUN
2013
KABUPATEN REJANG LEBONG
PENDIDIK ANAK USIA DINI (PAUD)
ANAK CERDAS
Jl. Hutan Kota Desa Duku Ulu Kec. Curup Timur
Kab. Rejang Lebong Propinsi Bengkulu
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan salah satu pilar utama dalam sebuah keluarga dan
masyarakat. Mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan
keberadaan manusia. Seorang anak tidak akan menjadi manusia yang baik
dan diharapkan di masa mendatang, tanpa ditopang oleh nilai-nilai
pendidikan yang mulia. Krisis moral (akhlak) pada anak yang menimpa
negeri ini telah menyadarkan kita untuk berlomba-lomba dalam
memperbaikinya, dan itu harus dimulai dari perbaikan pada konsep
pendidikan yang akan diterapkan kepada anak. Seorang anak kecil yang
belum memahami apa-apa tentu harus selalu dibimbing mengelola emosi
hingga mampu memahami mana yang seharusnya dilakukan dan yang
tidak seharusnya dilakukan.
Keberhasilan belajar anak sangat dipengaruhi oleh kreativitas
pendidik membuat variasi dan keragaman dalam metode belajar. Metode
belajar yang monoton akan membuat anak bosan. Metode belajar yang
tidak tepat dengan materi juga akan membuat penerimaan informasi dan
pengetahuan kepada peserta didik menjadi terhambat. Oleh karena itu,
pendidik harus menyesuaikan pemilihan metode belajar dengan materi
yang akan disampaikan, perkembangan psikologi anak (karakter anak),
fasilitas dan waktu.
Mendongeng bisa menjadi metode pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak usia dini. Sebab dunia dongeng merupakan
dunia yang menakjubkan bagi anak. Lewat dongeng sebuah komunikasi
dan kedekatan emosional dapat tercapai. Transfer ilmu, nilai dan
keteladanan yang terkandung dalam sebuah dongeng dapat lebih mudah
dimengerti oleh anak-anak. Dengan kata lain, mendongeng bisa menjadi
2
sarana yang baik untuk menyampaikan materi kependidikan kepada anak-
anak terutama anak usia dini. Dengan dongeng anak bisa mengasah daya
pikir dan imajinasinya, dengan dongeng juga dapat menjadi langkah awal
untuk menumbuhkan minat baca anak. Kegiatan belajar mengajar di
sekolah pun terasa menyenangkan.
Namun sayang, tak sedikit dari pendidik anak usia dini yang tidak
bisa mengaplikasikan dongeng sebagai pembelajaran yang efektif. Dalam
kegiatan belajar mengajar para pendidik biasanya banyak yang terpaku
pada buku-buku panduan. Padahal, tak jarang kita jumpai bahwa isi dari
buku tersebut kurang sesuai dengan sisi nalar pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini, yang mana pada masa ini merupakan masa
keemasan (golden age). Jika ini terus terjadi, maka anak akan merasa
terbebani dan akhirnya mengalami kebosanan dalam belajar.
PAUD Anak Cerdas berada di desa Duku Ulu tepatnya dilokasi
Hutan Kota Rejang Lebong, disekitar Paud Anak Cerdas banyak terdapat
pohon aren yang biji-bijinya berserakan dibawah batangnya dan terbuang
percuma karena dianggap tidak berharga oleh masyarakat.
Tantangan bagi pendidik PAUD untuk dapat memberikan sentuhan
pendidikan yang kreatif, inovatif, cerdas, dan menyenangkan dari Biji
Aren (BEN), sehingga dunia bermain yang merupakan dunia anak usia
dini tidak hilang begitu saja dalam kehidupannya. Anak merasa senang
ketika belajar namun tetap bisa memperoleh inti dari pembelajaran yang
tertanam sebagai karakter.
Dongeng adalah metode pembelajaran yang diyakini mampu
memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan penanaman nilai-nilai
karakter anak usia dini. Dalam dongeng terkandung nilai-nilai filosofi dan
hikmah yang dapat diambil anak dengan cara yang menyenangkan namun
anak tidak merasa digurui. Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dongeng dipakai stimulus yang handal untuk menasehati anak. Anak
diarahkan untuk mau mendalami suatu dongeng untuk kemudian secara
tidak langsung diajak untuk menteladani pesan yang terkandung
3
didalamnya sebagai karakter yang akan menjadi pondasinya kelak saat dia
dewasa.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah BEN SMART bisa digunakan sebagai strategi dalam
mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong?
2. Bagaimanakah hasil dari penerapan BEN SMART sebagai strategi
dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong?
3. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan BEN SMART
sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang
Lebong?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan Karya Nyata ini adalah untuk mendapatkan
jawaban dan penjelasan secara rinci dari rumusan masalah tersebut di atas
yaitu sebagai berikut :
1. Menjelaskan BEN SMART sebagai strategi dalam mendongeng di
PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong.
2. Menjelaskan hasil penerapan BEN SMART sebagai strategi dalam
mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong.
3. Menjelaskan kendala yang dihadapi dalam penerapan BEN SMART
sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang
Lebong.
D. Manfaat Karya Nyata
1. Secara Akademis :
Karya nyata yang dikembangkan dengan harapan menjadi referensi
bagi pendidik anak usia dini dalam meningkatkan kreatifitas mengajar
anak usia dini.
4
2. Secara Praktis :
Karya nyata yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran berkaitan dengan peningkatan kreatifitas
pendidik anak usia dini.
5
BAB II
PROFIL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
A. Profil PAUD Anak Cerdas
PAUD anak Cerdas berada dibawah naungan UPT Sanggar
Kegiatan Belajar Rejang Lebong yang berdiri sejak tahun 2010. Untuk
lebih jelasnya profil PAUD anak Cerdas dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 1
Profil PAUD Anak Cerdas
1 Nama Sekolah PAUD ANAK CERDAS
2 Tanggal Berdiri 3 Desember 2010
3 Alamat Sekolah Jln. Hutan kota Desa Duku Ulu
Kecamatan Curup Timur Kabupaten
Rejang Lebong Propinsi Bengkulu
39116
4 Nama Penyelenggara UPT SKB Rejang Lebong
5 Nama Pengelolah DETRIO AZWAR, Ama.Pd
6 Nama Kepala Sekolah KUSTILA
7 Jenis Program Kelompok Bermain
8 Website www.paudanakcerdas.blogspot.com
Gambar 1
Gedung PAUD Anak Cerdas
6
B. Visi Misi
1. Visi
Meningkatkan mutu pendidikan dalam ilmu pengetahuan dan akhlak
sejak dini.
2. Misi
Menumbuhkembangkan keimanan ketaqwaan anak kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Menumbuhkembangkan kemampuan dasar anak dalam berbagai
aspek perkembangan
Menumbuhkembangkan kemampuan bersosialisasi anak dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat
Menumbuhkembangkan kreativitas dan bakat anak secara optimal
Membentuk pribadi yang berkarakter dan berjiwa luhur
Membekali dengan berbagai kemampuan anak untuk mengikuti
pendidikan selanjutnya
C. Tujuan
Tujuan didirikannya PAUD Anak Cerdas adalah :
a. Memberi/menyediakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh
kembang anak usia dini agar dapat tumbuh berkembang secara
optimal.
b. Membantu orang tua/masyarakat mendidik dan mengasuh anak
usia dini.
Tabel 2
Peserta Didik PAUD Anak Cerdas
No. Kelompok Peserta Didik Tahun 2012-2013
1 A 18
2 B 8
Jumlah 26
7
Tabel 3
Data Ruang Belajar PAUD Anak Cerdas
No. Kelompok
Keadaan Ruang Belajar
Keterangan
Baik Cukup Layak Kurang Layak
1 A+B √ - - Menumpang
Tabel 4
Data Guru PAUD Anak Cerdas
Nama Guru Pendidikan
Pangkat/
Golongan
Usia Masa Kerja
Kustila SMK - 38 3 Thn 02 Bln
Herlinda SMK - 42 3 Thn 02 Bln
D. Struktur PAUD Anak Cerdas
E. Strategi Pengembangan
1. RENCANA PENGEMBANGAN DI MASA DEPAN
PAUD Anak Cerdas memiliki perencanaan pengembangan di masa
depan, diantaranya adalah :
KEPALA SEKOLAH
KUSTILA
SEKRETARIS
SILVIA
BENDAHARA
DETRIO AZWAR, Ama.pd
TUTOR KELAS A
HERLINDA
TUTOR KELAS B
KUSTILA
WARGA BELAJAR
8
Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak usia dini
yang lebih memadai
Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan PAUD dengan
cara mengadakan pelatihan.
Melakukan pendekatan kepada instansi dan atau Dinas yang
berkompeten untuk melancarkan program pendidikan yang
diselenggarakan.
Melakukan kampanye kepada masyarakat akan pentingnya
pendidikan bagi anak usia dini.
2. TUJUAN PAUD ANAK CERDAS SECARA UMUM ADALAH :
Membantu anak untuk terus belajar sepanjang hayat guna
menguasai keterampilan hidup.
Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan
anak usia dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan
potensinya.
Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga
jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini.
Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasyikkan
bagi anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan
potensi dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti
pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD).
3. TANTANGAN YANG NYATA YANG DIHADAPI SEKOLAH
Kurang tersedianya fasilitas dan sarana bermain bagi peserta didik.
9
Tempat yang sempit dan tidak representatif untuk menampung
anak didik dan kurang memadainya mobiler.
Penggunaan sementara ruang Perpustakaan UPT SKB Rejang
Lebong sebagai ruang pendidikan, sehingga perlu antisipasi
penyediaan ruangan baru bagi peserta PAUD Anak Cerdas.
Kurangnya motivasi orang tua terhadap anak tentang pentingnya
pendidikan.
10
BAB III
IMPLEMENTASI KARYA NYATA DAN INOVASI
A. Metode dan Prosedur Kerja
Penerapan strategi BEN SMART pada PAUD Anak Cerdas yang
terletak di Jl. Hutan Kota Desa Duku Ulu Kecamatan Curup Timur
Kabupaten Rejang Lebong sebagai media dan tekhnik mendongeng
dilakukan dari hasil pengamatan dan hasil belajar pendidik untuk
kemudian diterapkan sebagai strategi untuk menyampaikan dongeng.
1. Pemilihan strategi
Agar kegiatan mendongeng menyenangkan, salah satu yang sangat
diperlukan untuk menunjang kegiatan tersebut adalah adanya media
mendongeng. Pada pendidikan anak usia dini dongeng mempunyai
tujuan edukatif. Menurut Hj. Titi Surtiati dan Sri Rejeki (1999:1)
“Media pendidikan dalam pengertian yang luas adalah semua benda,
tindakan atau keadaan yang dengan sengaja diusahakan/diadakan
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak usia dini dalam rangka
mencapai tujuan”.
Berdasarkan pernyataan diatas timbul gagasan pendidik untuk
menggunakan biji aren ( BEN ) sebagai media mendongeng,
mengapa memilih biji aren :
a. Mudah diperoleh
Letak PAUD ANAK CERDAS berada di Desa Duku Ulu
berdampingan dengan Hutan Kota dan kebun-kebun penduduk
yang banyak terdapat pohon aren. Seperti kita ketahui Rejang
Lebong banyak menghasilkan buah aren muda atau biasa kita
sebut dengan buah kolang kaling, dan biasanya itu banyak
11
ditemui menjelang bulan puasa. Disamping itu juga pohon aren
bisa menghasilkan gula aren, seperti kita ketahui juga Rejang
Lebong juga penghasil gula aren yang banyak untuk dikirim ke
Palembang dan pulau Jawa. Sedangkan biji aren yang tua itu
dibiarkan berjatuhan dan berserakan ditanah karena dianggap
tidak memiliki nilai rupiah. Pohon aren untuk wilayah PAUD
ANAK CERDAS dan sekitarnya tidak susah untuk ditemukan
karena hampir sepanjang jalan banyak terdapat pohon aren.
b. Hemat Biaya
Untuk mendapatkan biji aren (BEN) yang sudah tua pendidik
tidak perlu mengeluarkan modal.Pendidik bisa langsung
mengambil biji aren tua yang berserakan dibawah pohonnya
yang selama ini dianggap sampah oleh pemilik pohon aren.
Untuk menghasilkan sebuah Tokoh cerita, biaya yang
dikeluarkan ±Rp.200,-.
c. Hemat Waktu
Proses pembuatan media dongeng yang menggunakan biji aren
tidak memerlukan waktu yang lama, karena kita tidak
memerlukan pembuatan pola dan sebagainya,yang kita lakukan
Gambar 2
Biji Aren yang
berserakan dibawah
batangnya
Gambar 3
Pohon Aren disekitar
PAUD Anak Cerdas
12
hanyalah membersihkan biji aren kemudian menempel biji
aren sesuai dengan bentuk yang kita inginkan dengan lem lilin.
Untuk menghasilkan sebuah Tokoh cerita, waktu yang
digunakan ± 3 menit.
d. Memiliki banyak manfaat
Dengan menggunakan biji aren sebagai bahan dasar dalam
pembuatan media dongeng banyak sekali manfaat yang bisa
dihasilkan,diantaranya :
Manfaat untuk pendidik
Bisa menghasilkan ide-ide kreatif lainnya dari sumber daya
alam disekitar PAUD.
Manfaat untuk pengelola PAUD
o Bisa mengurangi pengeluaran untuk pembelian
media atau pengadaan APE.
o Bisa memiliki pendidik yang kreatif
o Bisa meningkatkan mutu pendidikan PAUD
o Bisa meningkatkan peserta didik di PAUD
o Bisa meningkatkan kesejahteraan pengelola dan
pendidik PAUD
Manfaat untuk peserta didik
o Menimbulkan minat belajar peserta didik
o Bisa dijadikan APE untuk peserta didik
o Peserta didik lebih cepat mengerti tentang pelajaran
yang disampaikan
13
Manfaat untuk masyarakat
Masyarakat pemilik pohon aren merasa terbantu dengan
diambilnya biji aren yang berserakan dibawah pohon aren
2. Deskripsi Strategi
a. BEN
Biji aren (BEN) yang pendidik gunakan dalam media dongeng
ini adalah biji aren yang sudah tua dan kering, yang sudah
jatuh ketanah.Bentuknya menyerupai biji salak dan berwarna
kehitaman panjangnya antara 3-4 cm dan memiliki ketebalan
sekitar 2-2,5 cm serta berpostur licin, sehingga memudahkan
pendidik dalam membentuknya menjadi media dongeng.
Kreatif membuat Biji aren (BEN) menjadi media dongeng
merupakan langkah awal dalam mendongeng. Digunakan
supaya anak lebih mudah mendapatkan gambaran dari
dongeng yang disampaikan.
Untuk menghasilkan satu media dongeng seperti binatang
pendidik memerlukan 10 – 20 biji aren, tergantung dengan
besar kecilnya media yang akan dibuat.
Gambar 4
Biji Aren yang sudah
dibersikan
Gambar 5
Biji Aren yang sudah
dibentuk jadi media
Dongeng
14
Selama ini pemanfaatan biji aren sebagai media dalam
pembelajaran anak belum pernah digunakan. Sebelum
digunakan sebagai media pebelajaran dongeng, biji aren
terlebih dahulu dicuci bersih dan dikeringkan kemudian
dibentuk menjadi bentuk-bentuk karakter yang dipakai dalam
dongeng lalu dilem dan diwarnai.
Biji aren (BEN) yang sudah dibentuk menjadi tokoh karakter
dalam dongeng selain digunakan sebagai media dongeng, juga
bisa dijadikan sebagai Alat Permainan Edukatif (APE).
Gambar 6
Biji Aren yang dibentuk
seperti ayam
Gambar 7
Biji Aren yang dibentuk
seperti Srigala
Gambar 8
Biji Aren yang dibentuk
seperti Kelinci
Gambar 9
Biji Aren yang dibentuk
seperti Sapi
15
b. SMART
Sesuai dengan pengertian SMART yaitu pintar, maka
diharapkan pendidik pintar menyampaikan dongeng sedangkan
peserta didik pintar karena mendapat ilmu dari dongeng,oleh
karenanya penyajian dongeng kepada anak usia dini harus
memperhatikan SMART (ekSpresif, Menarik, intonAsi, Rilek,
inTeraktif).
3. Pembuatan RKH (Rencana Kegiatan Harian)
Sebelum menyampaikan dongeng, pendidik harus membuat
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang kemudian disusun
berdasarkan RKM (Rencana Kegiatan Mingguan). Penyusunan
RKH disesuaikan dengan tahap perkembangan dan usia anak (lihat
dalam lampiran). PAUD Anak Cerdas menyediakan layanan dari
usia 3-6 tahun. Oleh karenanya penyusunan RKH harus sesuai
dengan tingkat usia anak. Penentuan jenis dongeng serta waktu
dongeng juga sangat mempengaruhi pendalaman pesan-pesan yang
akan disampaikan kepada anak.
16
Tabel 5
SILABUS
Satuan Pendidikan : KOBER ANAK CERDAS
Kelompok : A
Semester/Minggu : II/30
Tema/Sub Tema : Binatang/ Mengenal Binatang Berkaki 2 dan 4
Waktu : 45 Menit
No. Kompete
nsi Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajara
n
Indikator Penilai
an
Aloka
si
Wakt
u
Sumber/
Bahan/
Alat
1. Peserta
didik
mampu
membedak
an dan
menyebut
binatang
Berkaki 2
dan
berkaki 4
1. Binatang 1. Pendahuluan
- Guru mengatur
organisasi kelas
(posisi tempat
duduk anak) dan
berdoa bersama
- Guru merangsang
anak agar mau
mendengarkan
perbedaan
Binatang yang
berkaki 2 dan
berkaki 4
kemudian siswa
menirukan
kembali 3 – 4
urutan kata
2. Kegiatan Inti
- Siswa
Mengelompokka
n Binatang yang
berkaki 2
- Siswa
mengelompokka
n Binatang yang
- Mampu
mengelompok
kan binatang
yang berkaki 2
dan yang
berkaki 4
- Mampu
menirukan
guru
mengucapkan
3-5 suku kata
- Mampu
menyebutkan
nama – nama
binatang yang
berkaki 2 dan
yang berkaki 4
- Siswa mampu
manggambar
binatang yang
berkaki 2 atau
yang berkaki 4
-Keaktifan
siswa
dalam
kelas
-
Kedisipli
nan
Siswa
dalam
Kelas
-Bicara
Lancar
Kekayaan
Kosa
kata
- Respon
yang
baik
45
Menit
- Media
Gambar/
17
berkaki 4
- Siswa
menggambar
binatang yang
berkaki 2 atau
yang berkaki 4
- Guru
memperlihatkan
gambar binatang
yang berkaki 2
dan berkaki 2
- Guru bertanya
kepada siswa
tentang gambar –
gambar tersebut
- Guru meminta
siswa untuk maju
ke depan kelas
menunjuk
gambar binatang
- Guru memberi
hadiah pada
siswa yang
berani maju
3. Kegiatan
Penutup
- Guru Memotivasi
Siswa Agar
selalu semangat
belajar
- Guru menyayikan
lagu ” Poci-poci”
- Guru menutup
pembelajaran
dengan bacaan
hamdalah
18
Tabel 6
SATUAN KEGIATAN HARIAN
SATUAN PENDIDIKAN : KOBER
KELOMPOK : A
SEMESTER/MINGGU : 1I/30
TEMA/SUB TEMA : Binatang/Binatang Berkaki 2 dan 4
HARI, TANGGAL : Selas, 05 Mei 2013
WAKTU : 07.30 – 10.15
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/
SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
Alat Hasil
 Disiplin
sekolah
 Mendongeng
 Menyebut
I. Kegiatan Pagi (
30 menit)
Berbaris
didepan kelas
Salam, doa,
nyanyi
Tanya jawab
tentang
bersedia
bermain
dengan teman
dan suka
menolong
(SE)
Praktek
Observasi
Hasil
karya
Unjuk
Kerja
19
nama-nama
benda
 Menggambar
binatang
berkaki dua
dengan
pensil
 Doa sebelum
dan sesudah
makan
 Menirukan
kembali 3 –
4 urutan kata
langsung
Menirukan
gerakan
burung
terbang dan
meloncat
(FMK)
II. Kegiatan Inti (60
menit)
Mendongeng
tentang akibat
suka
berbohong
(Bhs)
Pemberian
tugas
menjiplak
gambar
burung
(FMH)
Pemberian
tugas
Menghitung
gambar
burung (1-10)
(Kog)
III. Istirahat / makan
( 30 menit)
Cuci tangan
-Gambar
- Buku
gambar
-Pencil
gambar
Buku
Gambar
20
sebelim
makan
Do’a sebelum
makan
Makan
bersama
Do’a sesudah
makan
Cuci tangan
sesudah
makan
IV.Kegiatan siang
(30 menit)
Latihan do’a
keluar rumah
Kesimpulan
pembelajaran
i hari
Do’a pulang
Salam
Pulang
Air, sabun
,serbet
Bekal anak
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok A,
PAUD Anak Cerdas
KUSTILA KUSTILA
21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KOBER ANAK CERDAS
Hari / Tanggal : Selasa, 05 Mei 2013
Kelompok : A
Tema : Budi Pekerti
Sub Tema : Tidaka Boleh Berbohong
Alokasi Waktu : 45 menit
a. Standar Kompetensi
Peserta didik memiliki budi pekerti yang baik
b. Kompetensi Dasar
Peserta didik mengetahui akibat dari suka berbohong.
c. Indikator
Mampu meyebut akibat dari berbohong
d. Alokasi Waktu
45 Menit
e. Tujuan Pembelajaran
Setelah Kegiatan Pembelajaran
Peseta didik mampu menyebutkan akibat dari berbohong
Peserta didik mampu menirukan guru mengucapkan kembali 3-4
urutan kata
f. Materi Pokok
Mendongeng dengan judul akibat suka berbohong dengan menggunakan
strategi BEN SMART
22
g. Langkah-langkah Pembelajaran
Tabel 7
ALOKASI
WAKTU
LANGKAH –
LANGKAH
KEGIATAN WAKTU
45 Menit
PEMBUKAAN
- Pendidik mengatur organisasi kelas
(posisi tempat duduk anak) dan berdoa
bersama
- Pendidik merangsang anak agar
mau mendengarkan dongeng dengan
tertib
- Peserta didik menirukan kembali 3 -
4 urutan kata
10 Menit
KEGIATAN
INTI
- Peserta didik mengucapkan ikrar
sebelum mendengar dongeng
GGuru mengucapkan ikrar sebelum
mendongeng
Guru memulai dongeng dengan
menggunakan media BEN SMART
Guru menanyakan kembali inti dari
dongeng kepada peserta didik
Guru memberi hadiah kepada peserta
didik yang mematuhi ikrar sebelum
mendongeng
25 Menit
PENUTUP
- Guru Memotivasi Siswa Agar selalu
semangat belajar
- Guru mengajak peserta didik
menyayikan lagu ” Poci-poci ”
- Guru menutup pembelajaran dengan
bacaan hamdalah
10 Menit
23
h. Sumber Belajar
Gambar dan Dongeng
i. Penilaian
o Keaktifan siswa dalam kelas
o Kedisiplinan Siswa dalam Kelas
o Bicara Lancar
o Kekayaan Kosa kata
o Respon yang baik
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok A,
PAUD Anak Cerdas
KUSTILA KUSTILA
Waktu mendongeng menurut para ahli didasarkan pada daya pikir,
kemampuan bahasa, rentang konsentrasi, dan daya tangkap anak
diklasifikasikan sebagai berikut :
Sampai usia 4 tahun, waktu yang digunakan hingga 7 menit.
Usia 4-8 tahun, waktu yang digunakan hingga 10-15 menit.
Usia 8-12 tahun, waktu yang digunakan hingga 25 menit.
Namun tidak menutup kemungkinan waktu mendongeng
menjadi lebih panjang.
24
4. Merancang BEN sebagai Media Dongeng
Setelah tema dan cerita didapat, langkah selanjutnya adalah
membuat tokoh-tokoh dalam cerita dari Biji Aren atau disingkat
BEN, Berikut adalah teknik pembuatan tokoh binatang dalam
dongeng dari BEN :
a. Persiapan
Mempersiapakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
membentuk karakter binatang dalam cerita yaitu:
Biji aren tua
Lem lilin
Pisau
Cat/plitur
Kuas
b. Pembentukan Tokoh dalam Cerita
Dalam pembentukan tokoh binatang yang ada dalam cerita
yaitu Kelinci, Kerbau, Ayam, dan Harimau dibutuhkan biji-biji
Gambar 10
Alat untuk membuat
Tokoh dalam Cerita
25
aren yang sudah tua dan dibersihkan.Cara membuatnya sangat
sederhana, yaitu :
Cara membuat Kerbau dan Srigala :
Ambil 12 buah biji aren, pilih yang tua, licin dan
mengkilat
Tempel biji aren berhadapan sebanyak 3 buah sehingga
membentuk bulatan
Buat bulatan sebanyak 2 buah, ini dibuat untuk
dibentuk menjadi badan binatang.
Tempel kedua bulatan tadi, lalu tempel lagi 4 buah biji
aren untuk membuat kakinya, terakhir tempel lagi 2
buah biji aren dibagian atas untuk membuat leher dan
kepalanya.
Cara membuat kelinci
Ambil 9 buah biji aren, pilih yang tua, licin dan
mengkilat Tempel biji aren sebanyak 2 buah sehingga
membentuk sepasang telapak kaki
Buat bulatan dari 3 buah biji aren untuk menjadi badan
Kelinci, kemudian tempelkan di sepasang kaki tadi.
Tempelkan 2 buah biji aren diatas badan kelinci hingga
mirip tangan
Tempel lagi biji aren untuk membuat kepalanya,
terakhir belah dua biji aren untuk ditempel dibagian
atas kepala untuk membuat telinganya.
Cara membuat ayam
Ambil 7 buah biji aren, pilih yang tua, licin dan
mengkilat
26
Buat bulatan dari 3 buah biji aren untuk menjadi badan
Ayam,
Tempel biji aren sebanyak 2 buah sehingga membentuk
sepasang kaki Ayam
Tempel lagi 2 buah biji aren untuk membuat leher dan
kepalanya.
c. Finishing
Setelah dibentuk biarkan mengering. Kemudian rapikan lem
yang ada di tokoh binatang yang kita buat. Untuk memper
cantik tampilan tokoh bisa dilakukan pewarnaan atau
pengecetan,
5. Langkah – Langkah Mendongeng
a. Kondisi Kesehatan
Rohani
Kita sebagai pendongeng diwajibkan sehat rohani dan
selalu bersfikir dan bersifat positif. Karena jika kita
dalam kondisi yang sedang mengalami kesehatan rohani
yang lemah akan mempengaruhi dalam mendongeng.
Jasmani
Karena dalam mendongeng itu memerlukan suara yang
prima, ekspersi tubuh dan kenyamanan, maka setiap
pendongeng harus fit dan sehat badannya.
b. Persiapan Mendongeng
Memilih dongeng
Memilih dongeng merupakan hal sangat penting karena
tidak semua dongeng dapat diterapkan kepada anak usia
dini. Dongeng yan dapat diterapkan kepada anak usia
dini adalah dongeng yang menarik, sederhana,
menghibur dan mengilhami anak untuk melakukan
sesuatu yang kreatif dan positif.
Membaca tuntas dan berulang-ulang
27
Persiapan dalam mendongeng, pendongeng harus
membaca dongeng secara tuntas dan berulang-ulang
agar pendongeng benar-benar mendalami dan
menafsirkan dongeng tersebut dengan benar.
6. Menyampaikan Dongeng dengan Teknik SMART
Pada dongeng Kelinci sipembohong ini, teknik yang dipakai adalah
SMART. bawakan dongeng secara ekSpresif, Sampaikan dongeng
secara Menarik, , lafalkan dengan intonAsi yang jelas, ceritakan
dongeng dengan Rileks dan ajak anak-anak inTeraktif saat
dongeng berlangsung.
a. Ekpresif
Sikap kita saat mendongeng hendaknya tidak kaku. Berlakulah
wajar dan ekspresif. Perlu pula menggerakkan ekpresi tubuh,
suara dan pandangan mata, gerakan bibir dan berbagai organ
tubuh lainnya untuk menegaskan maksud dan tujuan yang
terkandung dalam dongeng tersebut. Mendongeng tidak harus
menghafal kapan gerakan tangan, mata ataupun kapan harus
tersenyum. Gerakan – gerakan itu akan muncul bila ada
penghayatan pada dongeng itu sendiri. Ia akan muncul secara
spontan dan ekspresif bila kita betul-betul memahami,
menjiwai dan mendalami dongeng yang kita tuturkan kepada
anak-anak.
b. Menarik
Bahwasanya seni mendongeng ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengkisahkan suatu dongeng dengan sederhana sesuai
dengan kondisi yang didongengkan yaitu anak usia dini, tetapi
tetap sangat menarik dan menghibur yaitu dengan
menggunakan cara – cara sebagai berikut :
Membuat plot dongeng atau alur dongeng yang dekat
dengan kehidupan anak usia dini.
28
Membuat kerangka dongeng
Memilih kosa kata yang mudah dipahami oleh anak usia
dini.
Menentukan gaya yang menyenangkan dan akrab bagi
anak usia dini.
Perlu diingat bahwa anak-anak akan lebih suka mendongen
dengan tuturan. Oleh sebab itu, dongen harum mempunyai plot
yang sederhana tapi menarik.
c. Intonasi
Memainkan intonasi yang berbeda-beda akan sangat
bermanfaat bagi indera pendengaran anak usia dini. Tentu,
dengan memainkan intonasi yang berbeda-beda menjadikan
dongeng yang kita sampaikan akan lebih menarik. Jika kita
mendongeng dengan nada yang datar, apalagi sambil
terkantuk-kantuk, anak akan bosan. Berbeda jika cara bertutur
kita amat variatif, misalkan tokoh Bulus dengan suara besar
dan agak serah, tokoh Duti dengan sucara keras dan cempreng
dan berbagai tokoh dengan karakter suaranya masing-masing
tentu perhatian anak akan lebih tercurah dan lebih fokus pada
dongeng yang kita tuturkan.
Dalam memproduksi suara yang sesuai dengan karakter tokoh
atau dialog dalam kondisi tertentu dalam dongeng. Untuk
memperoleh olah suara / vocal yang baik dalam mendongeng,
perlu latihan olah nafas dan olah vocal diantaranya :
Pernafasan dada atau biasa adalah Nafas yang telah
diambil disimpan pada rongga dada kemudian
keluarkan secara perlahan-lahan dan agak ditekan,
kemudian kita ulangi dan dikeluarkan lewat mulut
terbuka.
29
Pernafasan diafragma adalah pengambilan nafas pelan
lalu kita simpan pada diafragma (ruangan antara dada
dan perut atau dasar dada) yang kemudian kita tekan
dan simpan untuk beberapa waktu lalu dilepaskan
pelan-pelan melalui mulut terbuka.
Untuk latihan vocal, buka mulut lebar-lebar untuk
menyuarakan huruf vocal mulai dari yang datar sampai
dengan nada tinggi.
d. Rileks
Dalam menyampaikan dongeng agar dapat dinikmati dan
dipahami sehingga tujuan dongeng tersebut tersampaikan,
tempat dan anak-anak harus dalam kondisi yang rileks. Rileks
dalam hal ini berarti penataan ruangan kelas yang bersih dan
nyaman. Kita juga bisa mensetting ruangan sesuai dengan
cerita yang akan disampaikan. Selain itu pengkondisian anak-
anak dibuat menyenangkan, tertib dan kedekatan terhadap
yang pendongeng. Minimalisirkan hal-hal yang nantinya
mengganggu konsentrasi anak dalam menikmati dongeng.
e. Interaktif
Anak usia dini yang rasa ingin taunya lebih besar, tidak akan
tinggal diam jika kita (pendidik) menggunakan media
mendongeng yang baru. Oleh karena itu interaktif dalam
mendongeng perlu diarahkan agar tidak mengganggu kondisi
yang sudah terbangun. Interaktif anak dengan pendidik dalam
mendongeng kita wujudkan dengan umpan balik seolah-olah
anak larut dan berada dalam cerita dongeng, misalkan
mengarahkan media mendongeng kepada anak saat berdialog.
Menirukan gerakan-gerakan tertentu dalam adegan dongeng
dan lain sebagainya.
30
Interaksi dalam mendongeng yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
Interaksi dilakukan untuk menggugah motivasi anak
dalam mendengarkan dongeng.
Interaksi harus sesuai dengan plot dongeng dan tidak
mengganggu konsentrasi anak.
Interaksi merangsang kepekaan anak dalam
mendengarkan dongeng.
7. Penilaian / Evaluasi
Penilaian pembelajaran mendongeng dilakukan melalui teknik
observasi. Melalui teknik ini pendidik dapat mengamati secara
cermat tampilan perilaku anak ketika menyimak. Agar kegiatan
mengevaluasi berjalan secara terencana dengan sistematis,
sebaiknya pendidik menyiapkan format observasi. Format dapat
berupa check list.
B. Hasil yang Dicapai dalam Melaksanakan Strategi BEN SMART
Setelah penerapan strategi BEN SMART dalam pembelajaran
mendongeng di PAUD Anak Cerdas maka hasil yang dicapai adalah :
1. Pendidik semakin terpacu dan kreatif memanfaatkan BEN dan Biji-biji
lain yang berada disekitar PAUD Anak Cerdas sebagai media
pembelajaran.
2. Anak-anak yang tumbuh sebagai karakter yang berakhlak mulia,
bertangung jawab, dan penuh kasih sayang. Karakter seorang anak
tidak dapat terbentuk dengan sekejap. Membutuhkan proses, sehingga
karakter yang baik itu dapat dilakukannya dengan kesadaran sendiri
tanpa paksaan dan tekanan dari orang lain.
3. Anak menjadi lebih semangat selama kegiatan pembelajaran, karena
pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan.
31
4. Kreativitas dan kemampuan anak semakin berkembang. Kretivitas
yang diperoleh salah satunya dari proses pengembangan imajinasi dari
pendalaman suatu dongeng.
C. Kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan Strategi BEN SMART
Kendala-kendala yang dihadapi selama penerapan strategi BEN
SMART antara lain :
1. Dibutuhkan kemauan yang kuat dalam menerapkan strategi BEN
SMART karena dalam pembuatannya membutuhkan waktu dan
kreativitas. Sehingga pendidik harus menerapkan skala prioritas dalam
pembuatan media dongeng ini
2. Penjiwaan dilakukan sebagai pendalaman maksud atau tujuan suatu
dongeng. Esensi dari suatu dongeng bagi anak usia dini diharapkan
mampu menanamkan nilai-nilai karakter. Kurangnya penjiwaan pada
saat menyampaikan dongeng membuat suatu dongeng menjadi tidak
maksimal.
32
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan Karya Nyata diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. BEN SMART adalah strategi yang dapat digunakan dalam
menyampaikan dongeng kepada anak usia dini sebagai penanaman
nilai-nilai karakter.
2. Hasil yang diperoleh dalam penerapan strategi BEN SMART adalah
pendidik semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan media
pembelajaran serta maksimal menggunakan dongeng dalam
pembelajaran dengan metode/cara yang menyenangkan.
3. Kendala yang dihadapi selama penerapan strategi BEN SMART
adalah waktu dan kemauan yang kuat sehingga tujuan dari penerapan
strategi ini bisa berhasil
B. Saran
1. Rekomendasi untuk pemerintah dan pembuat kebijakan
Strategi BEN SMART dapat menjadi model dalam pembelajaran
dongeng anak usia dini karena strategi ini sangat bermanfaat untuk
penanaman nilai-nilai karakter anak dan penerapannya pada PAUD di
seluruh Indonesia.
2. Rekomendasi untuk pengelola PAUD
Pemberdayaan dan optimalisasi dongeng sebagai indikator
pengembangan kemampuan anak disertai penerapan strategi BEN
SMART di dalamnya.
3. Rekomendasi untuk pendidik anak usia dini.
Mengaplikasikan strategi BEN SMART ketika menyampaikan
dongeng kepada anak sebagai pembelajaran di kelas.
4. Rekomendasi untuk masyarakat.
33
Agar masyarakat senantiasa memberikan dukungan penuh kepada
setiap program dan metode pembelajaran di PAUD sehingga strategi
BEN SMART dapat lebih maksimal lagi.

More Related Content

What's hot

Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananContoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananAnggy Wahyu Dwi Surya
 
PPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.pptPPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.pptDanStevn
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka BelajarAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka BelajarMuhamad Yogi
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDMichelle Rumawir
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriNie Andini
 
Materi 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptx
Materi 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptxMateri 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptx
Materi 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptxriniananda1
 
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)nikmahnafila
 
Contoh laporan praktek_kerja_lapangan
Contoh laporan praktek_kerja_lapanganContoh laporan praktek_kerja_lapangan
Contoh laporan praktek_kerja_lapangancandrabudiawan
 
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdfTopik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdfAhmadFaqihShalahuddi
 
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanContoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanTjoetnyak Izzatie
 
SK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdfKomalasari96
 
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan NaturalisKecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalisboim007
 
Laporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid Nabi
Laporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid NabiLaporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid Nabi
Laporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid NabiLukman Elhakimy
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstualrindakusmayanti
 

What's hot (20)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUDPERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
 
Surat keterangan aktif mengajar tk
Surat keterangan aktif mengajar tkSurat keterangan aktif mengajar tk
Surat keterangan aktif mengajar tk
 
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananContoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
 
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
 
PPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.pptPPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.ppt
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka BelajarAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUD
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
 
Materi 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptx
Materi 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptxMateri 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptx
Materi 12. Lingkungan Belajar AUD (1).pptx
 
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
 
Contoh laporan praktek_kerja_lapangan
Contoh laporan praktek_kerja_lapanganContoh laporan praktek_kerja_lapangan
Contoh laporan praktek_kerja_lapangan
 
Proposal kegiatan gerak jalan
Proposal kegiatan gerak jalanProposal kegiatan gerak jalan
Proposal kegiatan gerak jalan
 
Sekolah ramah anak
Sekolah ramah anakSekolah ramah anak
Sekolah ramah anak
 
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdfTopik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
 
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanContoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
 
SK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdf
 
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan NaturalisKecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis
 
Laporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid Nabi
Laporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid NabiLaporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid Nabi
Laporan Pertanggung Jawaban - LPJ Maulid Nabi
 
Contoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan BahasaContoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan Bahasa
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 

Similar to MAKALA KARYA NYATA

Pedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-file
Pedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-filePedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-file
Pedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-fileSamsul Ziljian
 
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...BerryEndleslove
 
Artikel ina sintya
Artikel ina sintyaArtikel ina sintya
Artikel ina sintya1815049
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniTeori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniJerry Makawimbang
 
PANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.ppt
PANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.pptPANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.ppt
PANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.pptssuser331c06
 
Model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peran
Model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peranModel stimulasi kepemimpinan melalui bermain peran
Model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peranRahma Rahmawinasa
 
Tugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikanTugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikansendifirmansyah
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Ruang Terang
 
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxMATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxAnonymous6qFUfWZ
 
Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa
 Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa
Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsaNur Nissa
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniSuraya Atika
 

Similar to MAKALA KARYA NYATA (20)

Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Pedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-file
Pedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-filePedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-file
Pedoman pengelolaan-kelas-pendidikan-anak-usia-dini-file
 
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
 
Lkt paudni materi
Lkt paudni materiLkt paudni materi
Lkt paudni materi
 
Artikel ina sintya
Artikel ina sintyaArtikel ina sintya
Artikel ina sintya
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 
Metode bercerita dongeng
Metode bercerita dongengMetode bercerita dongeng
Metode bercerita dongeng
 
Buku Cerdas Mengajar
Buku Cerdas MengajarBuku Cerdas Mengajar
Buku Cerdas Mengajar
 
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniTeori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
 
PANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.ppt
PANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.pptPANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.ppt
PANDUAN & TOOLKITS KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH.ppt
 
Model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peran
Model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peranModel stimulasi kepemimpinan melalui bermain peran
Model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peran
 
Tugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikanTugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikan
 
UTS Psikologi 1.pdf
UTS Psikologi 1.pdfUTS Psikologi 1.pdf
UTS Psikologi 1.pdf
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
 
Propsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpasPropsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpas
 
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxMATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
 
Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa
 Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa
Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
 
3075-6160-1-SM
3075-6160-1-SM3075-6160-1-SM
3075-6160-1-SM
 

More from Suhardi Bae

Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Suhardi Bae
 
Pedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-final
Pedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-finalPedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-final
Pedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-finalSuhardi Bae
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalSuhardi Bae
 
Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)
Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)
Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)Suhardi Bae
 
Neraca upk update juli 2012
Neraca upk update juli 2012Neraca upk update juli 2012
Neraca upk update juli 2012Suhardi Bae
 
Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012
Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012
Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012Suhardi Bae
 
Pembukuan sekre update juli 2012
Pembukuan sekre update juli 2012 Pembukuan sekre update juli 2012
Pembukuan sekre update juli 2012 Suhardi Bae
 

More from Suhardi Bae (7)

Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
 
Pedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-final
Pedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-finalPedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-final
Pedoman teknis ppmk 31 agust 2012 revisi 4-final
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
 
Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)
Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)
Cover pedoman teknis ppmk(edit agustus 2012)
 
Neraca upk update juli 2012
Neraca upk update juli 2012Neraca upk update juli 2012
Neraca upk update juli 2012
 
Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012
Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012
Pendapatan dan biaya upk sping bleu update juli 2012
 
Pembukuan sekre update juli 2012
Pembukuan sekre update juli 2012 Pembukuan sekre update juli 2012
Pembukuan sekre update juli 2012
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

MAKALA KARYA NYATA

  • 1. KARYA NYATA PENERAPAN BEN SMART SEBAGAI STRATEGI MENDONGENG UNTUK ANAK USIA DINI DI PAUD ANAK CERDAS DUKU ULU OLEH KUSTILA PESERTA APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI TAHUN 2013 KABUPATEN REJANG LEBONG PENDIDIK ANAK USIA DINI (PAUD) ANAK CERDAS Jl. Hutan Kota Desa Duku Ulu Kec. Curup Timur Kab. Rejang Lebong Propinsi Bengkulu 2013
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan salah satu pilar utama dalam sebuah keluarga dan masyarakat. Mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan keberadaan manusia. Seorang anak tidak akan menjadi manusia yang baik dan diharapkan di masa mendatang, tanpa ditopang oleh nilai-nilai pendidikan yang mulia. Krisis moral (akhlak) pada anak yang menimpa negeri ini telah menyadarkan kita untuk berlomba-lomba dalam memperbaikinya, dan itu harus dimulai dari perbaikan pada konsep pendidikan yang akan diterapkan kepada anak. Seorang anak kecil yang belum memahami apa-apa tentu harus selalu dibimbing mengelola emosi hingga mampu memahami mana yang seharusnya dilakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan. Keberhasilan belajar anak sangat dipengaruhi oleh kreativitas pendidik membuat variasi dan keragaman dalam metode belajar. Metode belajar yang monoton akan membuat anak bosan. Metode belajar yang tidak tepat dengan materi juga akan membuat penerimaan informasi dan pengetahuan kepada peserta didik menjadi terhambat. Oleh karena itu, pendidik harus menyesuaikan pemilihan metode belajar dengan materi yang akan disampaikan, perkembangan psikologi anak (karakter anak), fasilitas dan waktu. Mendongeng bisa menjadi metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak usia dini. Sebab dunia dongeng merupakan dunia yang menakjubkan bagi anak. Lewat dongeng sebuah komunikasi dan kedekatan emosional dapat tercapai. Transfer ilmu, nilai dan keteladanan yang terkandung dalam sebuah dongeng dapat lebih mudah dimengerti oleh anak-anak. Dengan kata lain, mendongeng bisa menjadi
  • 3. 2 sarana yang baik untuk menyampaikan materi kependidikan kepada anak- anak terutama anak usia dini. Dengan dongeng anak bisa mengasah daya pikir dan imajinasinya, dengan dongeng juga dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. Kegiatan belajar mengajar di sekolah pun terasa menyenangkan. Namun sayang, tak sedikit dari pendidik anak usia dini yang tidak bisa mengaplikasikan dongeng sebagai pembelajaran yang efektif. Dalam kegiatan belajar mengajar para pendidik biasanya banyak yang terpaku pada buku-buku panduan. Padahal, tak jarang kita jumpai bahwa isi dari buku tersebut kurang sesuai dengan sisi nalar pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, yang mana pada masa ini merupakan masa keemasan (golden age). Jika ini terus terjadi, maka anak akan merasa terbebani dan akhirnya mengalami kebosanan dalam belajar. PAUD Anak Cerdas berada di desa Duku Ulu tepatnya dilokasi Hutan Kota Rejang Lebong, disekitar Paud Anak Cerdas banyak terdapat pohon aren yang biji-bijinya berserakan dibawah batangnya dan terbuang percuma karena dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Tantangan bagi pendidik PAUD untuk dapat memberikan sentuhan pendidikan yang kreatif, inovatif, cerdas, dan menyenangkan dari Biji Aren (BEN), sehingga dunia bermain yang merupakan dunia anak usia dini tidak hilang begitu saja dalam kehidupannya. Anak merasa senang ketika belajar namun tetap bisa memperoleh inti dari pembelajaran yang tertanam sebagai karakter. Dongeng adalah metode pembelajaran yang diyakini mampu memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan penanaman nilai-nilai karakter anak usia dini. Dalam dongeng terkandung nilai-nilai filosofi dan hikmah yang dapat diambil anak dengan cara yang menyenangkan namun anak tidak merasa digurui. Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dongeng dipakai stimulus yang handal untuk menasehati anak. Anak diarahkan untuk mau mendalami suatu dongeng untuk kemudian secara tidak langsung diajak untuk menteladani pesan yang terkandung
  • 4. 3 didalamnya sebagai karakter yang akan menjadi pondasinya kelak saat dia dewasa. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah BEN SMART bisa digunakan sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong? 2. Bagaimanakah hasil dari penerapan BEN SMART sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong? 3. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan BEN SMART sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong? C. Tujuan Tujuan dari penulisan Karya Nyata ini adalah untuk mendapatkan jawaban dan penjelasan secara rinci dari rumusan masalah tersebut di atas yaitu sebagai berikut : 1. Menjelaskan BEN SMART sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong. 2. Menjelaskan hasil penerapan BEN SMART sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong. 3. Menjelaskan kendala yang dihadapi dalam penerapan BEN SMART sebagai strategi dalam mendongeng di PAUD Anak Cerdas Rejang Lebong. D. Manfaat Karya Nyata 1. Secara Akademis : Karya nyata yang dikembangkan dengan harapan menjadi referensi bagi pendidik anak usia dini dalam meningkatkan kreatifitas mengajar anak usia dini.
  • 5. 4 2. Secara Praktis : Karya nyata yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran berkaitan dengan peningkatan kreatifitas pendidik anak usia dini.
  • 6. 5 BAB II PROFIL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN A. Profil PAUD Anak Cerdas PAUD anak Cerdas berada dibawah naungan UPT Sanggar Kegiatan Belajar Rejang Lebong yang berdiri sejak tahun 2010. Untuk lebih jelasnya profil PAUD anak Cerdas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1 Profil PAUD Anak Cerdas 1 Nama Sekolah PAUD ANAK CERDAS 2 Tanggal Berdiri 3 Desember 2010 3 Alamat Sekolah Jln. Hutan kota Desa Duku Ulu Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu 39116 4 Nama Penyelenggara UPT SKB Rejang Lebong 5 Nama Pengelolah DETRIO AZWAR, Ama.Pd 6 Nama Kepala Sekolah KUSTILA 7 Jenis Program Kelompok Bermain 8 Website www.paudanakcerdas.blogspot.com Gambar 1 Gedung PAUD Anak Cerdas
  • 7. 6 B. Visi Misi 1. Visi Meningkatkan mutu pendidikan dalam ilmu pengetahuan dan akhlak sejak dini. 2. Misi Menumbuhkembangkan keimanan ketaqwaan anak kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menumbuhkembangkan kemampuan dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan Menumbuhkembangkan kemampuan bersosialisasi anak dalam keluarga, sekolah dan masyarakat Menumbuhkembangkan kreativitas dan bakat anak secara optimal Membentuk pribadi yang berkarakter dan berjiwa luhur Membekali dengan berbagai kemampuan anak untuk mengikuti pendidikan selanjutnya C. Tujuan Tujuan didirikannya PAUD Anak Cerdas adalah : a. Memberi/menyediakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak usia dini agar dapat tumbuh berkembang secara optimal. b. Membantu orang tua/masyarakat mendidik dan mengasuh anak usia dini. Tabel 2 Peserta Didik PAUD Anak Cerdas No. Kelompok Peserta Didik Tahun 2012-2013 1 A 18 2 B 8 Jumlah 26
  • 8. 7 Tabel 3 Data Ruang Belajar PAUD Anak Cerdas No. Kelompok Keadaan Ruang Belajar Keterangan Baik Cukup Layak Kurang Layak 1 A+B √ - - Menumpang Tabel 4 Data Guru PAUD Anak Cerdas Nama Guru Pendidikan Pangkat/ Golongan Usia Masa Kerja Kustila SMK - 38 3 Thn 02 Bln Herlinda SMK - 42 3 Thn 02 Bln D. Struktur PAUD Anak Cerdas E. Strategi Pengembangan 1. RENCANA PENGEMBANGAN DI MASA DEPAN PAUD Anak Cerdas memiliki perencanaan pengembangan di masa depan, diantaranya adalah : KEPALA SEKOLAH KUSTILA SEKRETARIS SILVIA BENDAHARA DETRIO AZWAR, Ama.pd TUTOR KELAS A HERLINDA TUTOR KELAS B KUSTILA WARGA BELAJAR
  • 9. 8 Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak usia dini yang lebih memadai Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan PAUD dengan cara mengadakan pelatihan. Melakukan pendekatan kepada instansi dan atau Dinas yang berkompeten untuk melancarkan program pendidikan yang diselenggarakan. Melakukan kampanye kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. 2. TUJUAN PAUD ANAK CERDAS SECARA UMUM ADALAH : Membantu anak untuk terus belajar sepanjang hayat guna menguasai keterampilan hidup. Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak usia dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya. Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini. Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasyikkan bagi anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD). 3. TANTANGAN YANG NYATA YANG DIHADAPI SEKOLAH Kurang tersedianya fasilitas dan sarana bermain bagi peserta didik.
  • 10. 9 Tempat yang sempit dan tidak representatif untuk menampung anak didik dan kurang memadainya mobiler. Penggunaan sementara ruang Perpustakaan UPT SKB Rejang Lebong sebagai ruang pendidikan, sehingga perlu antisipasi penyediaan ruangan baru bagi peserta PAUD Anak Cerdas. Kurangnya motivasi orang tua terhadap anak tentang pentingnya pendidikan.
  • 11. 10 BAB III IMPLEMENTASI KARYA NYATA DAN INOVASI A. Metode dan Prosedur Kerja Penerapan strategi BEN SMART pada PAUD Anak Cerdas yang terletak di Jl. Hutan Kota Desa Duku Ulu Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong sebagai media dan tekhnik mendongeng dilakukan dari hasil pengamatan dan hasil belajar pendidik untuk kemudian diterapkan sebagai strategi untuk menyampaikan dongeng. 1. Pemilihan strategi Agar kegiatan mendongeng menyenangkan, salah satu yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan tersebut adalah adanya media mendongeng. Pada pendidikan anak usia dini dongeng mempunyai tujuan edukatif. Menurut Hj. Titi Surtiati dan Sri Rejeki (1999:1) “Media pendidikan dalam pengertian yang luas adalah semua benda, tindakan atau keadaan yang dengan sengaja diusahakan/diadakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak usia dini dalam rangka mencapai tujuan”. Berdasarkan pernyataan diatas timbul gagasan pendidik untuk menggunakan biji aren ( BEN ) sebagai media mendongeng, mengapa memilih biji aren : a. Mudah diperoleh Letak PAUD ANAK CERDAS berada di Desa Duku Ulu berdampingan dengan Hutan Kota dan kebun-kebun penduduk yang banyak terdapat pohon aren. Seperti kita ketahui Rejang Lebong banyak menghasilkan buah aren muda atau biasa kita sebut dengan buah kolang kaling, dan biasanya itu banyak
  • 12. 11 ditemui menjelang bulan puasa. Disamping itu juga pohon aren bisa menghasilkan gula aren, seperti kita ketahui juga Rejang Lebong juga penghasil gula aren yang banyak untuk dikirim ke Palembang dan pulau Jawa. Sedangkan biji aren yang tua itu dibiarkan berjatuhan dan berserakan ditanah karena dianggap tidak memiliki nilai rupiah. Pohon aren untuk wilayah PAUD ANAK CERDAS dan sekitarnya tidak susah untuk ditemukan karena hampir sepanjang jalan banyak terdapat pohon aren. b. Hemat Biaya Untuk mendapatkan biji aren (BEN) yang sudah tua pendidik tidak perlu mengeluarkan modal.Pendidik bisa langsung mengambil biji aren tua yang berserakan dibawah pohonnya yang selama ini dianggap sampah oleh pemilik pohon aren. Untuk menghasilkan sebuah Tokoh cerita, biaya yang dikeluarkan ±Rp.200,-. c. Hemat Waktu Proses pembuatan media dongeng yang menggunakan biji aren tidak memerlukan waktu yang lama, karena kita tidak memerlukan pembuatan pola dan sebagainya,yang kita lakukan Gambar 2 Biji Aren yang berserakan dibawah batangnya Gambar 3 Pohon Aren disekitar PAUD Anak Cerdas
  • 13. 12 hanyalah membersihkan biji aren kemudian menempel biji aren sesuai dengan bentuk yang kita inginkan dengan lem lilin. Untuk menghasilkan sebuah Tokoh cerita, waktu yang digunakan ± 3 menit. d. Memiliki banyak manfaat Dengan menggunakan biji aren sebagai bahan dasar dalam pembuatan media dongeng banyak sekali manfaat yang bisa dihasilkan,diantaranya : Manfaat untuk pendidik Bisa menghasilkan ide-ide kreatif lainnya dari sumber daya alam disekitar PAUD. Manfaat untuk pengelola PAUD o Bisa mengurangi pengeluaran untuk pembelian media atau pengadaan APE. o Bisa memiliki pendidik yang kreatif o Bisa meningkatkan mutu pendidikan PAUD o Bisa meningkatkan peserta didik di PAUD o Bisa meningkatkan kesejahteraan pengelola dan pendidik PAUD Manfaat untuk peserta didik o Menimbulkan minat belajar peserta didik o Bisa dijadikan APE untuk peserta didik o Peserta didik lebih cepat mengerti tentang pelajaran yang disampaikan
  • 14. 13 Manfaat untuk masyarakat Masyarakat pemilik pohon aren merasa terbantu dengan diambilnya biji aren yang berserakan dibawah pohon aren 2. Deskripsi Strategi a. BEN Biji aren (BEN) yang pendidik gunakan dalam media dongeng ini adalah biji aren yang sudah tua dan kering, yang sudah jatuh ketanah.Bentuknya menyerupai biji salak dan berwarna kehitaman panjangnya antara 3-4 cm dan memiliki ketebalan sekitar 2-2,5 cm serta berpostur licin, sehingga memudahkan pendidik dalam membentuknya menjadi media dongeng. Kreatif membuat Biji aren (BEN) menjadi media dongeng merupakan langkah awal dalam mendongeng. Digunakan supaya anak lebih mudah mendapatkan gambaran dari dongeng yang disampaikan. Untuk menghasilkan satu media dongeng seperti binatang pendidik memerlukan 10 – 20 biji aren, tergantung dengan besar kecilnya media yang akan dibuat. Gambar 4 Biji Aren yang sudah dibersikan Gambar 5 Biji Aren yang sudah dibentuk jadi media Dongeng
  • 15. 14 Selama ini pemanfaatan biji aren sebagai media dalam pembelajaran anak belum pernah digunakan. Sebelum digunakan sebagai media pebelajaran dongeng, biji aren terlebih dahulu dicuci bersih dan dikeringkan kemudian dibentuk menjadi bentuk-bentuk karakter yang dipakai dalam dongeng lalu dilem dan diwarnai. Biji aren (BEN) yang sudah dibentuk menjadi tokoh karakter dalam dongeng selain digunakan sebagai media dongeng, juga bisa dijadikan sebagai Alat Permainan Edukatif (APE). Gambar 6 Biji Aren yang dibentuk seperti ayam Gambar 7 Biji Aren yang dibentuk seperti Srigala Gambar 8 Biji Aren yang dibentuk seperti Kelinci Gambar 9 Biji Aren yang dibentuk seperti Sapi
  • 16. 15 b. SMART Sesuai dengan pengertian SMART yaitu pintar, maka diharapkan pendidik pintar menyampaikan dongeng sedangkan peserta didik pintar karena mendapat ilmu dari dongeng,oleh karenanya penyajian dongeng kepada anak usia dini harus memperhatikan SMART (ekSpresif, Menarik, intonAsi, Rilek, inTeraktif). 3. Pembuatan RKH (Rencana Kegiatan Harian) Sebelum menyampaikan dongeng, pendidik harus membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang kemudian disusun berdasarkan RKM (Rencana Kegiatan Mingguan). Penyusunan RKH disesuaikan dengan tahap perkembangan dan usia anak (lihat dalam lampiran). PAUD Anak Cerdas menyediakan layanan dari usia 3-6 tahun. Oleh karenanya penyusunan RKH harus sesuai dengan tingkat usia anak. Penentuan jenis dongeng serta waktu dongeng juga sangat mempengaruhi pendalaman pesan-pesan yang akan disampaikan kepada anak.
  • 17. 16 Tabel 5 SILABUS Satuan Pendidikan : KOBER ANAK CERDAS Kelompok : A Semester/Minggu : II/30 Tema/Sub Tema : Binatang/ Mengenal Binatang Berkaki 2 dan 4 Waktu : 45 Menit No. Kompete nsi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajara n Indikator Penilai an Aloka si Wakt u Sumber/ Bahan/ Alat 1. Peserta didik mampu membedak an dan menyebut binatang Berkaki 2 dan berkaki 4 1. Binatang 1. Pendahuluan - Guru mengatur organisasi kelas (posisi tempat duduk anak) dan berdoa bersama - Guru merangsang anak agar mau mendengarkan perbedaan Binatang yang berkaki 2 dan berkaki 4 kemudian siswa menirukan kembali 3 – 4 urutan kata 2. Kegiatan Inti - Siswa Mengelompokka n Binatang yang berkaki 2 - Siswa mengelompokka n Binatang yang - Mampu mengelompok kan binatang yang berkaki 2 dan yang berkaki 4 - Mampu menirukan guru mengucapkan 3-5 suku kata - Mampu menyebutkan nama – nama binatang yang berkaki 2 dan yang berkaki 4 - Siswa mampu manggambar binatang yang berkaki 2 atau yang berkaki 4 -Keaktifan siswa dalam kelas - Kedisipli nan Siswa dalam Kelas -Bicara Lancar Kekayaan Kosa kata - Respon yang baik 45 Menit - Media Gambar/
  • 18. 17 berkaki 4 - Siswa menggambar binatang yang berkaki 2 atau yang berkaki 4 - Guru memperlihatkan gambar binatang yang berkaki 2 dan berkaki 2 - Guru bertanya kepada siswa tentang gambar – gambar tersebut - Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas menunjuk gambar binatang - Guru memberi hadiah pada siswa yang berani maju 3. Kegiatan Penutup - Guru Memotivasi Siswa Agar selalu semangat belajar - Guru menyayikan lagu ” Poci-poci” - Guru menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
  • 19. 18 Tabel 6 SATUAN KEGIATAN HARIAN SATUAN PENDIDIKAN : KOBER KELOMPOK : A SEMESTER/MINGGU : 1I/30 TEMA/SUB TEMA : Binatang/Binatang Berkaki 2 dan 4 HARI, TANGGAL : Selas, 05 Mei 2013 WAKTU : 07.30 – 10.15 INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/ SUMBER BELAJAR PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK Alat Hasil  Disiplin sekolah  Mendongeng  Menyebut I. Kegiatan Pagi ( 30 menit) Berbaris didepan kelas Salam, doa, nyanyi Tanya jawab tentang bersedia bermain dengan teman dan suka menolong (SE) Praktek Observasi Hasil karya Unjuk Kerja
  • 20. 19 nama-nama benda  Menggambar binatang berkaki dua dengan pensil  Doa sebelum dan sesudah makan  Menirukan kembali 3 – 4 urutan kata langsung Menirukan gerakan burung terbang dan meloncat (FMK) II. Kegiatan Inti (60 menit) Mendongeng tentang akibat suka berbohong (Bhs) Pemberian tugas menjiplak gambar burung (FMH) Pemberian tugas Menghitung gambar burung (1-10) (Kog) III. Istirahat / makan ( 30 menit) Cuci tangan -Gambar - Buku gambar -Pencil gambar Buku Gambar
  • 21. 20 sebelim makan Do’a sebelum makan Makan bersama Do’a sesudah makan Cuci tangan sesudah makan IV.Kegiatan siang (30 menit) Latihan do’a keluar rumah Kesimpulan pembelajaran i hari Do’a pulang Salam Pulang Air, sabun ,serbet Bekal anak Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Kelompok A, PAUD Anak Cerdas KUSTILA KUSTILA
  • 22. 21 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOBER ANAK CERDAS Hari / Tanggal : Selasa, 05 Mei 2013 Kelompok : A Tema : Budi Pekerti Sub Tema : Tidaka Boleh Berbohong Alokasi Waktu : 45 menit a. Standar Kompetensi Peserta didik memiliki budi pekerti yang baik b. Kompetensi Dasar Peserta didik mengetahui akibat dari suka berbohong. c. Indikator Mampu meyebut akibat dari berbohong d. Alokasi Waktu 45 Menit e. Tujuan Pembelajaran Setelah Kegiatan Pembelajaran Peseta didik mampu menyebutkan akibat dari berbohong Peserta didik mampu menirukan guru mengucapkan kembali 3-4 urutan kata f. Materi Pokok Mendongeng dengan judul akibat suka berbohong dengan menggunakan strategi BEN SMART
  • 23. 22 g. Langkah-langkah Pembelajaran Tabel 7 ALOKASI WAKTU LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN WAKTU 45 Menit PEMBUKAAN - Pendidik mengatur organisasi kelas (posisi tempat duduk anak) dan berdoa bersama - Pendidik merangsang anak agar mau mendengarkan dongeng dengan tertib - Peserta didik menirukan kembali 3 - 4 urutan kata 10 Menit KEGIATAN INTI - Peserta didik mengucapkan ikrar sebelum mendengar dongeng GGuru mengucapkan ikrar sebelum mendongeng Guru memulai dongeng dengan menggunakan media BEN SMART Guru menanyakan kembali inti dari dongeng kepada peserta didik Guru memberi hadiah kepada peserta didik yang mematuhi ikrar sebelum mendongeng 25 Menit PENUTUP - Guru Memotivasi Siswa Agar selalu semangat belajar - Guru mengajak peserta didik menyayikan lagu ” Poci-poci ” - Guru menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah 10 Menit
  • 24. 23 h. Sumber Belajar Gambar dan Dongeng i. Penilaian o Keaktifan siswa dalam kelas o Kedisiplinan Siswa dalam Kelas o Bicara Lancar o Kekayaan Kosa kata o Respon yang baik Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Kelompok A, PAUD Anak Cerdas KUSTILA KUSTILA Waktu mendongeng menurut para ahli didasarkan pada daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi, dan daya tangkap anak diklasifikasikan sebagai berikut : Sampai usia 4 tahun, waktu yang digunakan hingga 7 menit. Usia 4-8 tahun, waktu yang digunakan hingga 10-15 menit. Usia 8-12 tahun, waktu yang digunakan hingga 25 menit. Namun tidak menutup kemungkinan waktu mendongeng menjadi lebih panjang.
  • 25. 24 4. Merancang BEN sebagai Media Dongeng Setelah tema dan cerita didapat, langkah selanjutnya adalah membuat tokoh-tokoh dalam cerita dari Biji Aren atau disingkat BEN, Berikut adalah teknik pembuatan tokoh binatang dalam dongeng dari BEN : a. Persiapan Mempersiapakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membentuk karakter binatang dalam cerita yaitu: Biji aren tua Lem lilin Pisau Cat/plitur Kuas b. Pembentukan Tokoh dalam Cerita Dalam pembentukan tokoh binatang yang ada dalam cerita yaitu Kelinci, Kerbau, Ayam, dan Harimau dibutuhkan biji-biji Gambar 10 Alat untuk membuat Tokoh dalam Cerita
  • 26. 25 aren yang sudah tua dan dibersihkan.Cara membuatnya sangat sederhana, yaitu : Cara membuat Kerbau dan Srigala : Ambil 12 buah biji aren, pilih yang tua, licin dan mengkilat Tempel biji aren berhadapan sebanyak 3 buah sehingga membentuk bulatan Buat bulatan sebanyak 2 buah, ini dibuat untuk dibentuk menjadi badan binatang. Tempel kedua bulatan tadi, lalu tempel lagi 4 buah biji aren untuk membuat kakinya, terakhir tempel lagi 2 buah biji aren dibagian atas untuk membuat leher dan kepalanya. Cara membuat kelinci Ambil 9 buah biji aren, pilih yang tua, licin dan mengkilat Tempel biji aren sebanyak 2 buah sehingga membentuk sepasang telapak kaki Buat bulatan dari 3 buah biji aren untuk menjadi badan Kelinci, kemudian tempelkan di sepasang kaki tadi. Tempelkan 2 buah biji aren diatas badan kelinci hingga mirip tangan Tempel lagi biji aren untuk membuat kepalanya, terakhir belah dua biji aren untuk ditempel dibagian atas kepala untuk membuat telinganya. Cara membuat ayam Ambil 7 buah biji aren, pilih yang tua, licin dan mengkilat
  • 27. 26 Buat bulatan dari 3 buah biji aren untuk menjadi badan Ayam, Tempel biji aren sebanyak 2 buah sehingga membentuk sepasang kaki Ayam Tempel lagi 2 buah biji aren untuk membuat leher dan kepalanya. c. Finishing Setelah dibentuk biarkan mengering. Kemudian rapikan lem yang ada di tokoh binatang yang kita buat. Untuk memper cantik tampilan tokoh bisa dilakukan pewarnaan atau pengecetan, 5. Langkah – Langkah Mendongeng a. Kondisi Kesehatan Rohani Kita sebagai pendongeng diwajibkan sehat rohani dan selalu bersfikir dan bersifat positif. Karena jika kita dalam kondisi yang sedang mengalami kesehatan rohani yang lemah akan mempengaruhi dalam mendongeng. Jasmani Karena dalam mendongeng itu memerlukan suara yang prima, ekspersi tubuh dan kenyamanan, maka setiap pendongeng harus fit dan sehat badannya. b. Persiapan Mendongeng Memilih dongeng Memilih dongeng merupakan hal sangat penting karena tidak semua dongeng dapat diterapkan kepada anak usia dini. Dongeng yan dapat diterapkan kepada anak usia dini adalah dongeng yang menarik, sederhana, menghibur dan mengilhami anak untuk melakukan sesuatu yang kreatif dan positif. Membaca tuntas dan berulang-ulang
  • 28. 27 Persiapan dalam mendongeng, pendongeng harus membaca dongeng secara tuntas dan berulang-ulang agar pendongeng benar-benar mendalami dan menafsirkan dongeng tersebut dengan benar. 6. Menyampaikan Dongeng dengan Teknik SMART Pada dongeng Kelinci sipembohong ini, teknik yang dipakai adalah SMART. bawakan dongeng secara ekSpresif, Sampaikan dongeng secara Menarik, , lafalkan dengan intonAsi yang jelas, ceritakan dongeng dengan Rileks dan ajak anak-anak inTeraktif saat dongeng berlangsung. a. Ekpresif Sikap kita saat mendongeng hendaknya tidak kaku. Berlakulah wajar dan ekspresif. Perlu pula menggerakkan ekpresi tubuh, suara dan pandangan mata, gerakan bibir dan berbagai organ tubuh lainnya untuk menegaskan maksud dan tujuan yang terkandung dalam dongeng tersebut. Mendongeng tidak harus menghafal kapan gerakan tangan, mata ataupun kapan harus tersenyum. Gerakan – gerakan itu akan muncul bila ada penghayatan pada dongeng itu sendiri. Ia akan muncul secara spontan dan ekspresif bila kita betul-betul memahami, menjiwai dan mendalami dongeng yang kita tuturkan kepada anak-anak. b. Menarik Bahwasanya seni mendongeng ini berkaitan dengan bagaimana cara mengkisahkan suatu dongeng dengan sederhana sesuai dengan kondisi yang didongengkan yaitu anak usia dini, tetapi tetap sangat menarik dan menghibur yaitu dengan menggunakan cara – cara sebagai berikut : Membuat plot dongeng atau alur dongeng yang dekat dengan kehidupan anak usia dini.
  • 29. 28 Membuat kerangka dongeng Memilih kosa kata yang mudah dipahami oleh anak usia dini. Menentukan gaya yang menyenangkan dan akrab bagi anak usia dini. Perlu diingat bahwa anak-anak akan lebih suka mendongen dengan tuturan. Oleh sebab itu, dongen harum mempunyai plot yang sederhana tapi menarik. c. Intonasi Memainkan intonasi yang berbeda-beda akan sangat bermanfaat bagi indera pendengaran anak usia dini. Tentu, dengan memainkan intonasi yang berbeda-beda menjadikan dongeng yang kita sampaikan akan lebih menarik. Jika kita mendongeng dengan nada yang datar, apalagi sambil terkantuk-kantuk, anak akan bosan. Berbeda jika cara bertutur kita amat variatif, misalkan tokoh Bulus dengan suara besar dan agak serah, tokoh Duti dengan sucara keras dan cempreng dan berbagai tokoh dengan karakter suaranya masing-masing tentu perhatian anak akan lebih tercurah dan lebih fokus pada dongeng yang kita tuturkan. Dalam memproduksi suara yang sesuai dengan karakter tokoh atau dialog dalam kondisi tertentu dalam dongeng. Untuk memperoleh olah suara / vocal yang baik dalam mendongeng, perlu latihan olah nafas dan olah vocal diantaranya : Pernafasan dada atau biasa adalah Nafas yang telah diambil disimpan pada rongga dada kemudian keluarkan secara perlahan-lahan dan agak ditekan, kemudian kita ulangi dan dikeluarkan lewat mulut terbuka.
  • 30. 29 Pernafasan diafragma adalah pengambilan nafas pelan lalu kita simpan pada diafragma (ruangan antara dada dan perut atau dasar dada) yang kemudian kita tekan dan simpan untuk beberapa waktu lalu dilepaskan pelan-pelan melalui mulut terbuka. Untuk latihan vocal, buka mulut lebar-lebar untuk menyuarakan huruf vocal mulai dari yang datar sampai dengan nada tinggi. d. Rileks Dalam menyampaikan dongeng agar dapat dinikmati dan dipahami sehingga tujuan dongeng tersebut tersampaikan, tempat dan anak-anak harus dalam kondisi yang rileks. Rileks dalam hal ini berarti penataan ruangan kelas yang bersih dan nyaman. Kita juga bisa mensetting ruangan sesuai dengan cerita yang akan disampaikan. Selain itu pengkondisian anak- anak dibuat menyenangkan, tertib dan kedekatan terhadap yang pendongeng. Minimalisirkan hal-hal yang nantinya mengganggu konsentrasi anak dalam menikmati dongeng. e. Interaktif Anak usia dini yang rasa ingin taunya lebih besar, tidak akan tinggal diam jika kita (pendidik) menggunakan media mendongeng yang baru. Oleh karena itu interaktif dalam mendongeng perlu diarahkan agar tidak mengganggu kondisi yang sudah terbangun. Interaktif anak dengan pendidik dalam mendongeng kita wujudkan dengan umpan balik seolah-olah anak larut dan berada dalam cerita dongeng, misalkan mengarahkan media mendongeng kepada anak saat berdialog. Menirukan gerakan-gerakan tertentu dalam adegan dongeng dan lain sebagainya.
  • 31. 30 Interaksi dalam mendongeng yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Interaksi dilakukan untuk menggugah motivasi anak dalam mendengarkan dongeng. Interaksi harus sesuai dengan plot dongeng dan tidak mengganggu konsentrasi anak. Interaksi merangsang kepekaan anak dalam mendengarkan dongeng. 7. Penilaian / Evaluasi Penilaian pembelajaran mendongeng dilakukan melalui teknik observasi. Melalui teknik ini pendidik dapat mengamati secara cermat tampilan perilaku anak ketika menyimak. Agar kegiatan mengevaluasi berjalan secara terencana dengan sistematis, sebaiknya pendidik menyiapkan format observasi. Format dapat berupa check list. B. Hasil yang Dicapai dalam Melaksanakan Strategi BEN SMART Setelah penerapan strategi BEN SMART dalam pembelajaran mendongeng di PAUD Anak Cerdas maka hasil yang dicapai adalah : 1. Pendidik semakin terpacu dan kreatif memanfaatkan BEN dan Biji-biji lain yang berada disekitar PAUD Anak Cerdas sebagai media pembelajaran. 2. Anak-anak yang tumbuh sebagai karakter yang berakhlak mulia, bertangung jawab, dan penuh kasih sayang. Karakter seorang anak tidak dapat terbentuk dengan sekejap. Membutuhkan proses, sehingga karakter yang baik itu dapat dilakukannya dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dan tekanan dari orang lain. 3. Anak menjadi lebih semangat selama kegiatan pembelajaran, karena pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan.
  • 32. 31 4. Kreativitas dan kemampuan anak semakin berkembang. Kretivitas yang diperoleh salah satunya dari proses pengembangan imajinasi dari pendalaman suatu dongeng. C. Kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan Strategi BEN SMART Kendala-kendala yang dihadapi selama penerapan strategi BEN SMART antara lain : 1. Dibutuhkan kemauan yang kuat dalam menerapkan strategi BEN SMART karena dalam pembuatannya membutuhkan waktu dan kreativitas. Sehingga pendidik harus menerapkan skala prioritas dalam pembuatan media dongeng ini 2. Penjiwaan dilakukan sebagai pendalaman maksud atau tujuan suatu dongeng. Esensi dari suatu dongeng bagi anak usia dini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai karakter. Kurangnya penjiwaan pada saat menyampaikan dongeng membuat suatu dongeng menjadi tidak maksimal.
  • 33. 32 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan Karya Nyata diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. BEN SMART adalah strategi yang dapat digunakan dalam menyampaikan dongeng kepada anak usia dini sebagai penanaman nilai-nilai karakter. 2. Hasil yang diperoleh dalam penerapan strategi BEN SMART adalah pendidik semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran serta maksimal menggunakan dongeng dalam pembelajaran dengan metode/cara yang menyenangkan. 3. Kendala yang dihadapi selama penerapan strategi BEN SMART adalah waktu dan kemauan yang kuat sehingga tujuan dari penerapan strategi ini bisa berhasil B. Saran 1. Rekomendasi untuk pemerintah dan pembuat kebijakan Strategi BEN SMART dapat menjadi model dalam pembelajaran dongeng anak usia dini karena strategi ini sangat bermanfaat untuk penanaman nilai-nilai karakter anak dan penerapannya pada PAUD di seluruh Indonesia. 2. Rekomendasi untuk pengelola PAUD Pemberdayaan dan optimalisasi dongeng sebagai indikator pengembangan kemampuan anak disertai penerapan strategi BEN SMART di dalamnya. 3. Rekomendasi untuk pendidik anak usia dini. Mengaplikasikan strategi BEN SMART ketika menyampaikan dongeng kepada anak sebagai pembelajaran di kelas. 4. Rekomendasi untuk masyarakat.
  • 34. 33 Agar masyarakat senantiasa memberikan dukungan penuh kepada setiap program dan metode pembelajaran di PAUD sehingga strategi BEN SMART dapat lebih maksimal lagi.