SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
ANALISA KASUS SIPADAN-LIGITAN

Data-data
13 Desember 1857 Deklarasi Juanda yang melakukan konsep Wawasan Nusantara.
18 Februari 1960 Perpu no 4 Tahun 1960 mengetur kapal-kapal asing yang berlayar di perairan
Indonesia
1967 Indonesia-Malaysia melakukan pertemuan baik formal maupun informal secara bilateral
dan regional (ASEAN) dalam rangka penyelesaian sengketa Sipadan-Ligitan secara damai.
1969 Tim Teknis Landas Kontinen Indonesia-Malaysia membicarakan batas dasar laut antara
kedua negara.
1974 Malaysia mulai membangun infrastruktur Sipadan-Ligitan lengkap dengan resort wisata.
21 Desember 1979 Malaysia mengukuhkan Peta zaman Belanda yang mencakup landas laut dan
perairannya hingga Laut Sulawesi sejauh 200 mil dari perbatasan maritime Malaysia.
21 Maret 1980 Pemerintah Indonesia mengumumkan ZEE sejauh 200 mil diukur dari garis dasar
pantai.
26 Maret 1980 Pertemuan Soeharto dan Dato Hussen Onn di Kuantan memutuskan untuk
menyelesaikan masalah melalui rundingan, namun usaha tersebut gagal.
1989 Pembicaraan kembali Presiden Soeharto dan P.M Mahathir Muhammad masalah Sipadan
dan Ligitan.
1990 Malaysia menempatkan satu regu polisi hutan untuk menjaga kepentingan warga Sipadan
dari gangguan “mundu” bajak laut dari Filipina Selatan
1992 Pertemuan pejabat tinggi kedua negara menghasilkan kesepakatan pembentukan Komisi
Bersama (Joint Commission/JC) dan Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Groups/JWG).
Tetapi dari serangkaian pertemuan JC dan JWG tidak membawa hasil. Indonesia menunjuk
Mensesneg Moerdiono dan Malaysia menunjuk Wakil PM Datok Anwar Ibrahim sebagai Wakil
Khusus pemerintah untuk mencairkan kebuntuan forum JC/JWG. Namun dari empat kali
pertemuan di Jakarta dan di Kuala Lumpur tidak pernah mencapai kesepakatan.
6-7 Oktober 1996 Presiden Soeharto dan PM Mahathir menyetujui rekomendasi wakil khusus.
31 Mei 1997 disepakati “Special Agreement for the Submission to the International Court of
Justice the Dispute between Indonesia & Malaysia Concerning the Sovereignty over P. Sipadan
and P. Ligitan.
2 November 1998 Special Agreement disampaikan secara resmi ke Mahkamah Internasional
(ICJ) dan mulai diproses di ICJ.
2 Novenber 1999 Kedua negara menyampaikan posisi masing-masing melalui “Written
Pleading” kepada Mahkamah Memorial
2 Agustus 2000 Counter Memorial
2 Maret 2001 Reply
3-12 Juni 2002 “Oral Hearing” dari kedua negara bersengketa. Wakil Malaysia dan Indonesia
saling mempertahankan hak kedaulatan atas pulau-pulau tersebut di edpan MAhkamah
Internasional.
17 Desember 2002 Putusan Mahkamah Internasional (ICJ) memberi hak kedaulatan terhadap
wilayah Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan terhadap Malaysia.

Pertanyaan-Pertanyaan
1. Mengapa Sipadan dan Ligitan menjadi sengketa Indonesia dan Malaysia?
2. Mengapa Indonesia kalah di depan Mahkamah Internasional?
Kemungkinan Penyebab Kasus
1. Malaysia ingin mencari kekuasaan dan kekayaan yaitu dengan cara memperluas wilayahnya.
2. Indonesia merasa memiliki hak atas Sipadan dan Ligitan karena masuk dalam wilayah
Nusantara (Laut Territorial dan ZEE).
3. Kecerobohan Indonesia dalam hal tidak memperhatikan pembangunan wilayah-wilayahnya.
4. Kurangnya koordinasi antara lembaga-lembaga atau departemen-departemen terkait
pengelolaan kedua pulau ini.
5. Mahkamah Internasional membuat keputusan dengan mengutamakan continuous presence,
effective occupation, dan ecology preservation.

Level Analisa
States Level:
• Malaysia ingin mencari kekuasaan dan kekayaan yaitu dengan cara memperluas wilayahnya.
• Indonesia merasa memiliki hak atas Sipadan dan Ligitan karena masuk dalam wilayah
Nusantara.
• Kecerobohan Indonesia dalam hal tidak memperhatikan pembangunan wilayah-wilayahnya.
• Kurangnya koordinasi antara lembaga-lembaga atau departemen-departemen terkait
pengelolaan kedua pulau ini.
International Level:
• Mahkamah Internasional membuat keputusan dengan mengutamakan continuous presence,
effective occupation, dan ecology preservation

TEORI
Realisme/Neorealisme
• Pengakuan Malaysia atas Sipadan dan Ligitan merupakan upaya Malaysia dalam power
seeking. Dengan mengambil alih P.Sipadan dan Ligitan berarti wilayahnya bertambah luas dan
tentunya Malaysia berhak mengelola segala sesuatu (Sumber Daya Alam) yang ada di kedua
pulau maupun yang terkandung di dalam lautnya. Bahkan ada kemungkinan untuk mengakui
wilayah lain di Indonesia sebagai miliknya. Padahal Malaysia tahu bahwa kedua pulau tersebut
merupakan wilayah Indonesia, hal ini terbukti melalui peta zaman belanda yang dikukuhkan
Malaysia pada tahun 1979 di mana tertera Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan merupakan bagian
dari wilayah Indonesia.
• Indonesia berusaha mempertahankan kawasan tersebut sebab secara historis dalam Peta zaman
Penjajahan Belanda kedua pulau tersebut masuk dalam wilayah Indonesia walaupun tidak tertera
pada peta yang menjadi lampiran Perpu No 4/1960 yang menjadi pedoman kerja Tim Teknis
Indonesia.
• Indonesia beranggapan bahwa penduduk yang ada di kedua pulau tersebut adalah penduduk
Indonesia. Alasan ini tidak kuat sebab seperti yang diketahui bahwa Indonesia dan Malaysia
merupakan satu rumpun yaitu Rumpun Melayu sehingga sangatlah susah untuk membedakan
hanya dari cirri fisik dan bahasa yang dipergunakan. Apalagi penduduk yang berada di daerah
perbatasan merupakan campuran dari kedua negara bersangkutan.
• Baik Malaysia maupun Indonesia sama-sama berusaha memperjuangkan haknya atas kedua
Pulau tersebut. Ketika Indonesia sibuk mencari dasar hukum dan fakta histories serta bukti lain
yang mendukun, Malaysia sibuk membangun infrastruktur dan mengelola kedua pulau itu
bahkan latihan perang Tentera Diraja Malaysia dilaksanakan di Sipadan. Walaupun pada saat itu
ada peraturan bagi kedua negara agar tidak mengelola kedua pulau itu karena dalam status quo.
Namun hal ini juga dapat dianggap sebagai kelalaian Indonesia karena tidak bisa menjamin
kesejahteraan penduduknya.
• Kesalahan bukan hanya pada pemimpin negara pada saat itu atau pada departemen Luar Negeri
tetapi juga pada semua departemen yang berkaitan dengan pengelolaaan kedua pulau tersebut.
Kurangnya koordinasi dan partisipasi aktif dari Departemen Luar Negeri, TNI terutama
Angkatan Laut, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kelautan, Departemen Pariwisata dan
lembaga lain terkait berdampak pada tidak adanya pengelolaan terhadap kedua pulau tersebut.

More Related Content

What's hot

Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agrarisIps wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agrarisJosua Manurung
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016hadiarnowo
 
Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013
Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013
Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013Rezki Atirah
 
wilayah negara kesatuan republik indonesia
wilayah negara kesatuan republik indonesiawilayah negara kesatuan republik indonesia
wilayah negara kesatuan republik indonesiaAlvianNurAzqy
 
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaWilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaMuhammad Fikri Pratama
 
Gambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritimanGambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritimanjoeibaehaki
 
Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2ahmad akhyar
 
Wilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesiaWilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesiakakayeuis
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1eli priyatna laidan
 
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-Muhammad Farid Al-Faritsi
 
wilayah nkri
wilayah nkriwilayah nkri
wilayah nkriabd_
 
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Rama Putra
 
Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)
Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)
Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)MelindaDwiAstuti
 
Ketentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Ketentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraKetentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Ketentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraafifahdhaniyah
 

What's hot (20)

Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agrarisIps wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
 
Batas indonesia
Batas indonesiaBatas indonesia
Batas indonesia
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
 
Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013
Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013
Pkn mandiri 2.3 kelas XI kurikulum 2013
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
wilayah negara kesatuan republik indonesia
wilayah negara kesatuan republik indonesiawilayah negara kesatuan republik indonesia
wilayah negara kesatuan republik indonesia
 
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaWilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Pkn menjelajah nkri
Pkn menjelajah nkriPkn menjelajah nkri
Pkn menjelajah nkri
 
Gambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritimanGambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritiman
 
Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2
 
Wilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesiaWilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesia
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
 
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
 
PPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRIPPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRI
 
Batas wilayah
Batas wilayahBatas wilayah
Batas wilayah
 
wilayah nkri
wilayah nkriwilayah nkri
wilayah nkri
 
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
 
Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)
Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)
Batas wilayah indonesia (Geografi XI SMA)
 
Ketentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Ketentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraKetentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Ketentuan uud45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 

Viewers also liked

3.0 undang undang antarabangsa
3.0 undang undang antarabangsa3.0 undang undang antarabangsa
3.0 undang undang antarabangsasejarahkkb
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaOperator Warnet Vast Raha
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...Risa Tsamara
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYAekan candra
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaFeri Chandra
 
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Viewers also liked (6)

3.0 undang undang antarabangsa
3.0 undang undang antarabangsa3.0 undang undang antarabangsa
3.0 undang undang antarabangsa
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi ganda
 
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Similar to ANALISA KASUS SIPADAN-LIGITAN

DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...
DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...
DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...WidanFauzan
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Luhur Moekti Prayogo
 
Resume Materi Geopolitik
Resume Materi GeopolitikResume Materi Geopolitik
Resume Materi GeopolitikAli Sakir
 
Perkembangan wilayah indonesia
Perkembangan wilayah indonesiaPerkembangan wilayah indonesia
Perkembangan wilayah indonesiaEva Yusinta
 
Sejarah maritim-indonesia
Sejarah maritim-indonesiaSejarah maritim-indonesia
Sejarah maritim-indonesiareskydc
 
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraBab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraDeta Rahmaputri
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraHakman Hamdani
 
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...Pebriyanti Dwi Marizky
 
Kd 1ok !
Kd 1ok !Kd 1ok !
Kd 1ok !Aryetti
 
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Leonardus Munanto
 
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptxWAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptxwahyusyam3
 
Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaPerkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaLilo Kautsar
 
Wilayah indonesia
Wilayah indonesiaWilayah indonesia
Wilayah indonesianala12
 
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...SolihinShaqiqcalonsa
 
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...SolihinShaqiqcalonsa
 

Similar to ANALISA KASUS SIPADAN-LIGITAN (20)

DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...
DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...
DOKUMEN -4 PERSOALAN ISU NASIONAL, LATAR BELAKANG, SIKAP INDONESIA TERHADAP I...
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
 
Resume Materi Geopolitik
Resume Materi GeopolitikResume Materi Geopolitik
Resume Materi Geopolitik
 
Ambalat
AmbalatAmbalat
Ambalat
 
Perkembangan wilayah indonesia
Perkembangan wilayah indonesiaPerkembangan wilayah indonesia
Perkembangan wilayah indonesia
 
Sejarah maritim-indonesia
Sejarah maritim-indonesiaSejarah maritim-indonesia
Sejarah maritim-indonesia
 
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraBab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
 
Kd 1ok !
Kd 1ok !Kd 1ok !
Kd 1ok !
 
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
 
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptxWAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaPerkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
 
Wilayah indonesia
Wilayah indonesiaWilayah indonesia
Wilayah indonesia
 
Tugas final hukum laut indonesia
Tugas final hukum laut indonesiaTugas final hukum laut indonesia
Tugas final hukum laut indonesia
 
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
 
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (1...
 
Materi 9
Materi 9Materi 9
Materi 9
 

ANALISA KASUS SIPADAN-LIGITAN

  • 1. ANALISA KASUS SIPADAN-LIGITAN Data-data 13 Desember 1857 Deklarasi Juanda yang melakukan konsep Wawasan Nusantara. 18 Februari 1960 Perpu no 4 Tahun 1960 mengetur kapal-kapal asing yang berlayar di perairan Indonesia 1967 Indonesia-Malaysia melakukan pertemuan baik formal maupun informal secara bilateral dan regional (ASEAN) dalam rangka penyelesaian sengketa Sipadan-Ligitan secara damai. 1969 Tim Teknis Landas Kontinen Indonesia-Malaysia membicarakan batas dasar laut antara kedua negara. 1974 Malaysia mulai membangun infrastruktur Sipadan-Ligitan lengkap dengan resort wisata. 21 Desember 1979 Malaysia mengukuhkan Peta zaman Belanda yang mencakup landas laut dan perairannya hingga Laut Sulawesi sejauh 200 mil dari perbatasan maritime Malaysia. 21 Maret 1980 Pemerintah Indonesia mengumumkan ZEE sejauh 200 mil diukur dari garis dasar pantai. 26 Maret 1980 Pertemuan Soeharto dan Dato Hussen Onn di Kuantan memutuskan untuk menyelesaikan masalah melalui rundingan, namun usaha tersebut gagal. 1989 Pembicaraan kembali Presiden Soeharto dan P.M Mahathir Muhammad masalah Sipadan dan Ligitan. 1990 Malaysia menempatkan satu regu polisi hutan untuk menjaga kepentingan warga Sipadan dari gangguan “mundu” bajak laut dari Filipina Selatan 1992 Pertemuan pejabat tinggi kedua negara menghasilkan kesepakatan pembentukan Komisi Bersama (Joint Commission/JC) dan Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Groups/JWG). Tetapi dari serangkaian pertemuan JC dan JWG tidak membawa hasil. Indonesia menunjuk Mensesneg Moerdiono dan Malaysia menunjuk Wakil PM Datok Anwar Ibrahim sebagai Wakil Khusus pemerintah untuk mencairkan kebuntuan forum JC/JWG. Namun dari empat kali pertemuan di Jakarta dan di Kuala Lumpur tidak pernah mencapai kesepakatan. 6-7 Oktober 1996 Presiden Soeharto dan PM Mahathir menyetujui rekomendasi wakil khusus. 31 Mei 1997 disepakati “Special Agreement for the Submission to the International Court of Justice the Dispute between Indonesia & Malaysia Concerning the Sovereignty over P. Sipadan and P. Ligitan. 2 November 1998 Special Agreement disampaikan secara resmi ke Mahkamah Internasional (ICJ) dan mulai diproses di ICJ. 2 Novenber 1999 Kedua negara menyampaikan posisi masing-masing melalui “Written Pleading” kepada Mahkamah Memorial 2 Agustus 2000 Counter Memorial 2 Maret 2001 Reply 3-12 Juni 2002 “Oral Hearing” dari kedua negara bersengketa. Wakil Malaysia dan Indonesia saling mempertahankan hak kedaulatan atas pulau-pulau tersebut di edpan MAhkamah Internasional. 17 Desember 2002 Putusan Mahkamah Internasional (ICJ) memberi hak kedaulatan terhadap wilayah Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan terhadap Malaysia. Pertanyaan-Pertanyaan 1. Mengapa Sipadan dan Ligitan menjadi sengketa Indonesia dan Malaysia? 2. Mengapa Indonesia kalah di depan Mahkamah Internasional?
  • 2. Kemungkinan Penyebab Kasus 1. Malaysia ingin mencari kekuasaan dan kekayaan yaitu dengan cara memperluas wilayahnya. 2. Indonesia merasa memiliki hak atas Sipadan dan Ligitan karena masuk dalam wilayah Nusantara (Laut Territorial dan ZEE). 3. Kecerobohan Indonesia dalam hal tidak memperhatikan pembangunan wilayah-wilayahnya. 4. Kurangnya koordinasi antara lembaga-lembaga atau departemen-departemen terkait pengelolaan kedua pulau ini. 5. Mahkamah Internasional membuat keputusan dengan mengutamakan continuous presence, effective occupation, dan ecology preservation. Level Analisa States Level: • Malaysia ingin mencari kekuasaan dan kekayaan yaitu dengan cara memperluas wilayahnya. • Indonesia merasa memiliki hak atas Sipadan dan Ligitan karena masuk dalam wilayah Nusantara. • Kecerobohan Indonesia dalam hal tidak memperhatikan pembangunan wilayah-wilayahnya. • Kurangnya koordinasi antara lembaga-lembaga atau departemen-departemen terkait pengelolaan kedua pulau ini. International Level: • Mahkamah Internasional membuat keputusan dengan mengutamakan continuous presence, effective occupation, dan ecology preservation TEORI Realisme/Neorealisme • Pengakuan Malaysia atas Sipadan dan Ligitan merupakan upaya Malaysia dalam power seeking. Dengan mengambil alih P.Sipadan dan Ligitan berarti wilayahnya bertambah luas dan tentunya Malaysia berhak mengelola segala sesuatu (Sumber Daya Alam) yang ada di kedua pulau maupun yang terkandung di dalam lautnya. Bahkan ada kemungkinan untuk mengakui wilayah lain di Indonesia sebagai miliknya. Padahal Malaysia tahu bahwa kedua pulau tersebut merupakan wilayah Indonesia, hal ini terbukti melalui peta zaman belanda yang dikukuhkan Malaysia pada tahun 1979 di mana tertera Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan merupakan bagian dari wilayah Indonesia. • Indonesia berusaha mempertahankan kawasan tersebut sebab secara historis dalam Peta zaman Penjajahan Belanda kedua pulau tersebut masuk dalam wilayah Indonesia walaupun tidak tertera pada peta yang menjadi lampiran Perpu No 4/1960 yang menjadi pedoman kerja Tim Teknis Indonesia. • Indonesia beranggapan bahwa penduduk yang ada di kedua pulau tersebut adalah penduduk Indonesia. Alasan ini tidak kuat sebab seperti yang diketahui bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan satu rumpun yaitu Rumpun Melayu sehingga sangatlah susah untuk membedakan hanya dari cirri fisik dan bahasa yang dipergunakan. Apalagi penduduk yang berada di daerah perbatasan merupakan campuran dari kedua negara bersangkutan. • Baik Malaysia maupun Indonesia sama-sama berusaha memperjuangkan haknya atas kedua Pulau tersebut. Ketika Indonesia sibuk mencari dasar hukum dan fakta histories serta bukti lain yang mendukun, Malaysia sibuk membangun infrastruktur dan mengelola kedua pulau itu bahkan latihan perang Tentera Diraja Malaysia dilaksanakan di Sipadan. Walaupun pada saat itu
  • 3. ada peraturan bagi kedua negara agar tidak mengelola kedua pulau itu karena dalam status quo. Namun hal ini juga dapat dianggap sebagai kelalaian Indonesia karena tidak bisa menjamin kesejahteraan penduduknya. • Kesalahan bukan hanya pada pemimpin negara pada saat itu atau pada departemen Luar Negeri tetapi juga pada semua departemen yang berkaitan dengan pengelolaaan kedua pulau tersebut. Kurangnya koordinasi dan partisipasi aktif dari Departemen Luar Negeri, TNI terutama Angkatan Laut, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kelautan, Departemen Pariwisata dan lembaga lain terkait berdampak pada tidak adanya pengelolaan terhadap kedua pulau tersebut.