Budaya kerja organisasi pemerintah membutuhkan transformasi, terutama dalam aspek komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, lingkungan kerja, dan disiplin. Faktor-faktor tersebut perlu ditingkatkan agar budaya kerja dapat mendorong pelayanan publik menjadi lebih baik.
2. KB.01. KONSEP BUDAYA KERJA
Pengertian
Kebudayaan
Pengertian Budaya Kerja
Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Budaya
Kerja
Unsur dan Prinsip Budaya Kerja
Budaya dan Etos Kerja
2
3. Pengertian Kebudayaan
Hasil karya, cipta, dan rasa manusia dalam
perjalanan kehidupan manusia, mulai dari yang
paling sederhana, terus berkembang, hingga
sampai pada yang paling kompleks.
Hasil dari kebudayaan dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu pada sisi obyek (hasil pemikiran/
kerja/karya manusia) dan dari sisi sosial
kemasyarakatan (moral, nilai, adat istiadat)
3
4. Pengertian Kebudayaan
Keterkaitan antara pola pikir, perilaku, dan
artifak pada suatu kelompok etnik tertentu
(ilmu antropologi).
Pola pikir (falsafah, kepercayaan, keyakinan,
tahayul) : acuan utama yang dijadikan
pedoman perilaku
Perilaku : Tindakan setiap orang dalam
kelompok
Artifak : Benda yang dibuat & digunakan
anggota kelompok
4
6. Pengertian Kebudayaan
Suatu pola dari ASUMSI DASAR (berupa
kebersamaan) yang disepakati oleh suatu
kelompok, telah dijalankan dengan baik,
dan dinyatakan sebagai hal yang benar.
Kebersamaan atas sesuatu (shared-things)
Kebersamaan perkataan (shared-saying)
Kebersamaan dlm perbuatan (shared-doing)
Kebersamaan dlm perasaan (shared-feeling)
6
7. Pengertian Kebudayaan
Fungsi dan kegunaan kebudayaan:
Identitas dan citra suatu masyarakat
Pengikat suatu masyarakat
Sumber inspirasi, kebanggaan, & sumber daya
Kekuatan penggerak
Kemampuan utk membentuk nilai tambah
Pola perilaku
Warisan leluhur
Substitusi formalitas
Mekanisme adaptasi thd perubahan
Proses terjadinya bangsa
7
8. Pengertian Budaya Kerja
Falsafah yg didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai
yg menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong,
membudaya dlm suatu kelompok
masyarakat/organisasi, kemudian tercermin dari sikap
menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat, &
tindakan.
Warna Budaya Kerja berupa PRODUKTIVITAS, yang
tercermin dlm perilaku kerja (kerja keras, ulet, disiplin,
tanggung jawab, dll)
8
9. Fungsi Budaya Kerja
Sbg
tapal batas/pembeda organisasi yang
satu dgn organisasi yg lain
Sbg identitas bagi anggota organisasi
Memudahkan timbulnya komitmen yg lbh
luas daripada kepentingan pribadi
Memantapkan sistem kerja dan sistem sosial
dalam organisasi
Sbg mekanisme pembuat makna dan kendali
yang memandu dan membentuk sikap dan
perilaku pegawai
9
10. Tujuan Budaya Kerja
Membangun SDM seutuhnya agar setiap org
sadar bhw mrk berada dlm hubungan sifat
peran sbg pelanggan, pemasok dan
komunikasi dgn orang lain secara efektif
dan efisien serta menggembirakan, shg
produktivitas kerja meningkat.
Budaya Kerja yg kuat akan memperoleh hasil
yang baik, karena pegawai telah memahami
”what to do and how to do it”
10
12. Unsur Budaya Kerja
Unsur dasar budaya kerja merupakan suatu mata rantai
proses, dimana setiap kegiatan berkaitan antara satu
proses dgn proses lainnya, atau suatu hasil pekerjaan
merupakan masukan bagi proses pekerjaan lainnya.
Kualitas pekerjaan terletak pada kekuatan setiap
rangkaian proses kerja yang berjalan benar sejak saat
pertama pada setiap tahap pekerjaan
12
13. 8 Prinsip Penerapan Budaya Kerja (Froggat):
Inisiatif
Kepercayaan
Kesenangan
Individualitas
Kesetaraan
Dialog
Hubungan
Kerja
Pilihan Tempat Kerja
13
14. Budaya Kerja dan Etos Kerja
ETOS KERJA merupakan sikap dasar seseorang dalam
melakukan suatu kegiatan/pekerjaan tertentu.
ETOS KERJA akan terlihat pada saat seseorang mengalami
hambatan/tantangan dlm pekerjaannya.
Unsur penting dalam etos kerja yang dapat mendukung
terciptanya suasana kerja yang kondusif, adalah :
Dedikasi dalam melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya
Jujur
Taat pada tuntutan khas etika birokrasi
Senantiasa meningkatkan kompetensi dan
kecakapannya
Mampu menghadapi setiap masalah dan alternatif
solusinya
Menghormatinya hak semua pihak
14
15. Contoh 1 : Budaya KAIZEN
(perbaikan berkelanjutan)
KAIZEN diperkenalkan oleh Taici Ohno, seorang eks Vice
President Toyota Motors Corp. Jepang
KAIZEN berarti perbaikan proses secara terus-menerus
untuk meningkatkan mutu & produktivitas output.
Budaya KAIZEN dilandasi oleh pandangan berikut :
a. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari
esok harus lebih baik daripada hari ini
b. Tidak boleh ada satu haripun yang lewat tanpa adanya
perbaikan/peningkatan
c. Masalah yg timbul mrp kesempatan utk melakukan
perbaikan
d. Menghargai adanya perbaikan walaupun kecil
e. Perbaikan tidak harus memerlukan investasi besar
15
16. Contoh 1 : Budaya KAIZEN
(perbaikan berkelanjutan) ……………..
Pernyataan Ohno yang Monumental :
“Gunakan Otakmu, dan Jangan Gunakan
Uangmu”.
Langkah2 penerapan budaya KAIZEN :
Hilangkanlah semua langkah/proses yang tidak
perlu
Gabungkanlah semua langkah2 yang berkaitan
Adakan perubahan terhadap proses2
Tambahkan Sumber Daya atau adakan
penggantian langkah dalam proses
16
17. Contoh 2 : Budaya Kerja Gerakan Lima
Langkah (5-S) Jepang
1.
SEIRI bereskan
Work in Process pekerjaan yang sedang berjalan
Peralatan/Mesin yang tidak diperlukan
Surat2 dan dokumen2
2.
3.
4.
5.
SEITON simpan dengan teratur
Barang2 harus disimpan dgn mekanisme tertentu (teratur)
sehingga memudahkan pencarian pada saat akan dipakai.
SEISO Bersihkan
Pelihara tempat kerja agar tetap bersih sehingga berasa
nyaman ditempati.
SEIKETSU Kebersihan pribadi
Jadikan kebiasaan tetap bersih dan rapi, yang dimulai dari
diri sendiri.
SHITSUKE Disiplin
Hormati dan taati semua peraturan dan prosedur di tempat
kerja.
17
19. Contoh 4 : Budaya Kerja PT Telkom
THE TELKOM WAY 135
Asumsi Dasar :
Committed 2 U
Nilai-Nilai Inti :
1. Customer Value
2. Excellent Service
3. Competent People
Perilaku :
1. Strech The Goals; 2. Simplify;
3. Involve Everyone; 4. Quality is my Job;
5. Rewards the Winners.
19
20. KB.2. BUDAYA KERJA, ASPEK, &
TRANSFORMASI APARATUR PEMERINTAH
Budaya Kerja dalam Organisasi
Pemerintah.
Aspek Budaya dan Aparatur Pemerintah
Transformasi Budaya Kerja Aparatur
Negara
20
21. BUDAYA KERJA ORGANISASI
PEMERINTAH
BEBERAPA FAKTA YANG MUNCUL:
Secara umum Pemerintah belum efektif dalam
menjalankan tugas & fungsinya, kegemukan, berjalan
lambat, belum proporsional dan profesional.
Kurang lebih 50% PNS belum produktif, efisien, efektif
ditinjau dari aspek kelembagaan, kepegawaian,
ketatalaksanaan, dan pengawasan.
Dalam pengawasan & akuntabilitas masih terjadi
pelanggaran thd per-UU yang berlaku, yaitu :
1. Masih banyak praktek KKN
2. Budaya minta dilayani bukan melayani
3. Rendah tingkat disiplin masyarakat dan aparat
4. Belum berfungsi secara baik aparat pengawasan
termasuk penegak hukum
21
23. KOMITMEN PIMPINAN PUNCAK
Kegagalan program Budaya Kerja sebagian besar
disebabkan oleh kurangnya Komitmen Pimpinan
Puncak.
Pimpinan seharusnya mampu memberikan
bimbingan, arahan, serta memberikan komitmen,
termasuk menanggung resiko dan kepercayaan.
Komitmen diartikan :
Memberikan latihan, alat-alat, sumber daya,
kekuasaan, tanggung jawab, kebebasan, dan
dorongan.
Bertanya, mendengarkan, melakukan disamping
memutuskan, memberitahukan, dan mengarahkan
23
24. KOMUNIKASI
Dalam implementasi Budaya Kerja, keterampilan
berkomunikasi merupakan faktor terpenting dlm upaya
menciptakan lingkungan yang kondusif agar nilai2
organisasi dapat teraktualisasi dalm sikap dan perilaku
pegawai.
Peran Komunikasi :
Membuka benteng2 birokrasi yang selama ini membuat
SDM terkotak-kotak shg komunikasi terhambat dan berarti
penyebaran informasi tidak mencapai sasaran yang
akhirnya menimbulkan kesulitan dalam upaya partisipasi
pengambilan keputusan.
24
25. MOTIVASI
MOTIVASI merupakan pendorong (motive)
seseorang melakukan sesuatu.
Dorongan tersebut dapat berasal dari dalam diri
sendiri, maupun dorongan dari luar.
Douglas Mc Gregor : Teori X yg menganggap
pekerja itu malas, dan Teori Y yg menganggap
pekerja baik & rajin
Abraham Maslow memandang dari segi urutan
prioritas kebutuhan (secara piramidal) : Fisiologis,
rasa aman, sosiologis, harga diri, dan aktualisasi diri
(terakhir : BEAUTY)
Motivasi yg digerakkan pimpinan akan memberi
bentuk dalam gaya/style manajemen.
25
26. LINGKUNGAN KERJA
Isaken, SG Dorval K.B. & Treffinger, DJ, mengatakan
lingkungan yang kondusif :
Tantangan, keterlibatan, dan kesungguhan;
Kebebasan mengambil keputusan;
Waktu yg tersedia utk memikirkan ide2 baru;
Memberi peluang utk mencoba ide2 baru
Tinggi rendahnya tingkat konflik;
Keterlibatan dalam tukar pendapat;
Kesempatan humor, bercanda, dan bersantai;
Tingkat saling kepercayaan dan keterbukaan;
Keberanian menanggung risiko/boleh gagal
26
27. PERUBAHAN
Stephen Covey (First Things First), empat
potensi kemampuan manusia :
1. Kesadaran Diri;
2. Hati Nurani;
3. Kehendak bebas;
4. Imajinatif kreatif.
Empat kemampuan tsb kalau tidak dilatih, potensi tsb
akan tidur, dan baru terbangun kalau kondisi
lingkungan telah memungkinkan.
27
28. DISIPLIN
Segala kebijaksanaan tidak akan berarti tanpa disiplin (Sun
Tzu)
Keith Daviz & John W. Newstorm (Human Behavior at
Work), disiplin memiliki tiga macam sifat :
Disiplin Preventif
Tindakan pegawai agar terdorong untuk mentaati standar
dan peraturan, utk mencegah timbulnya pelanggaran
Disiplin Korektif
Tindakan yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran
standar/peraturan, utk mencegah timbulnya pelanggaran
lebih lanjut
Disiplin Progresif
Tindakan disipliner berulangkali yang berupa hukuman
yang makin berat, agar pelanggar bisa memperbaiki diri.
28
29. ASPEK BUDAYA & APARATUR
PEMERINTAH
Berikut ini adl budaya2 di lingkungan pemerintah yang selama
ini terjadi, yang berakibat kurang lancarnya pelaksanaan
tugas secara efektif dan efisien :
Budaya Paternalistik orientasi ke atas
Budaya Menajemen Tertutup tidak partisipatif
Budaya kurang mampu membedakan jam kerja dan jam
dinas, urusan pribadi & urusan kedinasan
Budaya memberikan terlalu banyak pekerjaan dan Tanggung
Jawab kpd seseorang yg aktif & berprestasi dan kurang
percaya thd yg belum memperoleh kesempatan utk aktif dan
berprestasi
Budaya Sistem Famili dan Koneksi
Budaya Asal Bapak Senang (ABS)
Budaya tidak senang diperiksa, krn menganggap pengawas
cenderung mencari-cari kesalahan.
29