SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif 
Standard Operating Procedures 
PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN 
PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF 
10 Oktober 2014
1 
Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi 
Geospasial 
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911 
Telepon / Fax : 021-87909587 
DAFTAR ISI 
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 1 
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN ................................................................................ 2 
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 2 
RUANG LINGKUP................................................................................................................ 4 
TUJUAN ............................................................................................................................. 5 
REFERENSI ......................................................................................................................... 5 
PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF.................................................................. 6 
KEWAJIBAN, DAN WEWENANG .......................................................................................... 6 
KRITERIA KEBERHASILAN ................................................................................................... 8 
ISTILAH DAN DEFINISI ........................................................................................................ 9 
SINGKATAN ..................................................................................................................... 11 
BAGAN GRAFIS PROSEDUR .............................................................................................. 12 
BAGAN NARATIF PROSEDUR ............................................................................................ 17
2 
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 
PENDAHULUAN 
a) Dasar Pemikiran 
1) Masyarakat atau komunitas atau sebutan lainnya telah hidup dan 
berkembang dengan berbagai pengetahuan keruangannya dan 
eksistensinya sehingga diberikan ruang sebagai pelaku utama dalam 
pelaksanaan pemetaan partisipatif. 
2) Bahwa pada dasarnya suatu kelompok masyarakat atau komunitas atau 
sebutan lainnya selalu memanfaatkan ruang di sekitarnya, dan 
sekaligus mengembangkan berbagai pengetahuan tentang ruang di 
sekitarnya. 
3) Bahwa berbagai pengetahuan tentang ruang di sekitarnya yang 
berkembang bersama kelompok masyarakat atau komunitas itu 
merupakan pengetahuan berharga yang langsung maupun tidak 
langsung merupakan penanda hak-hak komunitas itu. 
4) Bahwa berbagai pengetahuan kelompok masyarakat atau komunitas 
tentang ruang di sekitarnya itu sangat berharga dan penting sekali 
untuk didokumentasikan, diapresiasi dan ditranformasikan. 
5) Bahwa berbagai pengetahuan keruangan setempat itu cenderung kurang 
mendapat perhatian dalam tata laksana geospasial nasional 
6) Bahwa dirasakan sangat penting mendokumentasikan berbagai 
pengetahuan keruangan kelompok masyarakat atau komunitas ini 
dalam bentuk tema peta tersendiri yang berdasar pengetahuan kelompok 
masyarakat atau komunitas. 
7) Bahwa pendokumentasian pengetahuan keruangan kelompok 
masyarakat atau komunitas telah dikembangkan sejak tahun 1990-an 
oleh individu, organisasi non pemerintah yang telah melahirkan 
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif sebagai wadah konsolidasi, 
pengembangan dan implementasi metodologi pemetaan partisipatif. 
b) Konsep Dasar 
1) Bahwa sistem pengetahuan keruangan setempat (tradisional) terus 
berkembang seiring dengan berkembangnya sistem pengetahuan 
keruangan modern.
2) Sebagaimana representasi pengetahuan modern, representasi 
pengetahuan keruangan setempat (tradisional) pun merupakan 
cerminan cara pandang, sistem nilai dan praktik-praktik sosial pemilik 
pengetahuan tersebut. 
3) Bahwa representasi pengetahuan keruangan setempat (tradisional) 
merupakan bagian dari upaya menegakkan kepentingan dan hak 
kelompok masyarakat atau komunitas atas ruang di sekitarnya. 
4) Harus diakui bahwa pembangunan dan modernisme – termasuk di 
dalamnya pengetahuan kartografi modern – mendominasi sistem 
pengetahuan dunia, serta cenderung mengabaikan berbagai 
pengetahuan keruangan setempat (tradisional). 
5) Dominasi konsep pembangunan modern juga menjadi salah satu 
penyebab masyarakat lokal kehilangan akses terhadap wilayah dan 
sumber daya alam di dalamnya dan menyebabkan kemiskinan 
6) Untuk menghindari efek negatif modernisme, maka sangatlah penting 
menjadikan kelompok masyarakat atau komunitas sebagai subyek yang 
mampu membuat pengetahuan (knowing subject) tentang diri mereka 
sendiri. 
7) Tantangan penyelenggaraan pemetaan partisipatif adalah membangun 
kesetaraan antara pengetahuan sistem kartografi modern dan sistem 
pengetahuan keruangan lokal, sehingga peta yang dihasilkan dapat 
menggambarkan keberagaman cara pandang, nilai-nilai dan praktik 
sosial komunitas dalam memanfaatkan ruang di sekitarnya. 
8) Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif telah memfasilitasi kelompok 
masyarakat atau komunitas dalam menyediakan data spasial yang tidak 
disediakan oleh pemerintah. Namun upaya partisipasi kelompok 
masyarakat atau komunitas ini belum banyak diterima oleh pemerintah 
3 
c) Filosofi Pemetaan Partisipatif 
1) Pemetaan partisipatif adalah proses membangun kesepahaman bersama 
demi perbaikan dan keberlanjutan ruang hidup masyarakat 
2) Pemetaan partisipatif adalah proses membangun kesepakatan bersama 
untuk memperjelas dan mempertegas ruang hidup masyarakat 
d) Prinsip Dasar Pelaksanaan 
1) Prinsip-prinsip Sosial
 Keputusan pemetaan partisipatif dari masyarakat dibuat 
berdasarkan prinsip PADIATAPA (Persetujuan Atas Dasar Informasi 
Awal Tanpa Paksaan, sebagai terjemahan dari Free, Prior Informed 
Consent /FPIC) yaitu keputusan yang diambil sebelum kegiatan 
dilaksanakan dengan informasi yang memadai dan tanpa paksaan 
 Kelompok masyarakat atau komunitas mempunyai kontrol atas 
4 
pembuatan dan penggunaan peta partisipatif 
 Alih pengetahuan antara kelompok masyarakat atau komunitas dan 
fasilitator pemetaan partisipatif 
2) Prinsip-prinsip Tekhnis 
 Menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia sebagai peta referensi dasar 
 Tidak membatasi jenis alat yang digunakan dalam pemetaan 
partisiaptif dengan syarat harus menginformasikan jenis alat dan 
metode yang digunakan dalam pemetaan partisipatif 
 Memberikan peluang kepada setiap orang untuk berpartisipasi dalam 
proses pemetaan partisipatif 
 Hasil pemetaan partisipatif terdiri dari peta, data sosial, berita acara 
kesepakatan tata batas 
 Mengikuti khaidah-khaidah kartografi sosial 
RUANG LINGKUP 
Ruang lingkup SOP ini menjelaskan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh BIG, 
fasilitator pemetaan partisipatif dan penyelenggara pemetaan partisipatif, dalam 
rangka melakukan adopsi dan penyerapan data hasil pemetaan partisipatif 
berbasis IGD/peta dasar dari InaSDI dimulai dari melalui kegiatan pemilihan data, 
validasi data dan import data. 
SOP ini berlaku untuk BIG dalam hal ini Pusat Penyelenggaraan dan 
Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG), fasilitator pemetaan partisipatif dan 
Lembaga penyelenggara pemetaan partisipatif baik pengguna individu dari 
kelompok masyarakat maupun pengguna dari Kementerian Lembaga dan 
Pemerintah Daerah.
TUJUAN 
Tujuan penyusunan SOP ini adalah sebagai pedoman yang standar bagi pelaku 
dalam menyelenggarakan kegiatan pemetaan partisipatif dan melakukan 
pengendalian kualitas penyelenggaraan dan hasil pemetaan partisipatif terkait 
dengan proses, data sosial dan hal teknis yang mencakup adopsi atau penyerapan: 
a. Data spasial dan sosial hasil dari Pemetaan Partisipatif. Data spasial 
meliputi; batas-batas wilayah dalam satuan wilayah adat atau wilayah 
administrasi, penggunaan lahan, bentang alam, tempat-tempat penting. 
Sedangkan data dan informasi sosial meliputi sejarah keberadaan 
komunitas dan wilayahnya, bahasa dan kebudayaan, kelembagaan dan 
norma yang berlaku di wilayah yang dipetakan, sistem tenurial. 
b. Fitur-fitur penting dan nama tempat yang berasal dari komunitas sebagai 
IGD untuk dipakai pada peta dasar skala menengah dan besar. Dengan 
diterbitkannya SOP ini, agar layanan Informasi Geospasial Dasar (IGD) yang 
diusulkan oleh setiap bagian atau pemangku kepentingan lain yang terkait, 
dapat diidentifikasi dengan benar dan menambah data lokal tentang nama 
tempat, mengedit atribut sesuai presets yang dipakai. 
REFERENSI 
a. Undang-Undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial 
b. Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa 
c. Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang 
d. Perpres No. 27 tahun 2004 tentang Jaringan Informasi Geospasial 
e. Perpres No. 94/2011 tentang Badan Informasi Geospatial 
f. Inpres No. 6/2012 tentang Pengediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas, 
5 
Pengolahan dan Distribusi data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi 
g. Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran 
Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang 
h. Serial Panduan Pemetaan Partisipatif. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif. 
2006 
i. Panduan Pemetaan Partisipatif Skala Luas. Jaringan Kerja Pemetaan 
Partisipatif. 2013
6 
PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF 
1) Syarat Wajib Pemetaan Partisipatif : 
 Kelompok masyarakat atau komunitas sebagai pelaku utama dalam 
penyelenggaran Pemetaan Partisipatif dalam pelaksanaannya dapat 
meminta pendampingan kepada lembaga fasilitator pemetaan partisipatif 
 Permintaan dampingan fasilitator dilakukan melalui surat permintaan 
 Penyerahan peta dengan berita acara 
2) Pelaku Dan Pihak 
Penyelenggaraan Pemetaan Partisipatif melibatkan empat pihak: a) Pihak 
Utama; b) Fasilitator; c) Lembaga Fasilitator Pemetaan Partisipatif c) 
Pendukung. 
a) Pihak Utama adalah kelompok masyarakat atau komunitas yang 
berkeinginan agar wilayah hidupnya digambarkan dalam pemetaan 
partisipatif. Kelompok masyarakat atau komunitas yang dimaksudkan 
adalah masyarakat adat atau masyarakat desa atau kelompok 
masyarakat lainnya. 
b) Fasilitator adalah orang atau pihak yang merupakan bagian dari 
lembaga fasilitator pemetaan partisipatif, memahami teknik kartografi 
dan kemudian ditunjuk oleh Pihak Utama untuk membantu secara 
teknis membuat peta partisipatif 
c) Lembaga Fasilitator pemetaan partisipatif adalah lembaga-lembaga yang 
memberikan layanan pemetaan partisipatif 
d) Pendukung adalah orang atau kelompok atau pihak selain Pihak Utama 
dan Fasilitator yang mendukung proses pemetaan partisipatif. 
Dukungan untuk kegiatan pemetaan partisipatif dalam bentuk 
pemikiran, tenaga, peralatan, atau dana yang tidak mengikat, serta 
disetujui oleh Pihak Utama. 
KEWAJIBAN, DAN WEWENANG 
a. Badan Informasi Geospatial (BIG) 
Berkewajiban untuk menyediakan data citra satelit atau foto udara terektifikasi 
dalam sistem koordinat nasional (tersedia pilihan dalam sistem koordinat 
geodetik di atas DGN atau sistem koordinat pada bidang datar/peta yaitu UTM)
atau peta RBI yang selanjutnya disebut BIG Open Data, menyediakan presets 
RBI, menyediakan mekanisme dan portal untuk mengunduh data. 
BIG diharapkan dapat memberikan bantuan dan asistensi teknis kepada 
fasilitator. Bentuknya berupa pelatihan secara terencana mengenai hal-hal 
teknis. Menyediakan informasi pengetahuan teknis yang mudah diakses oleh 
fasilitator. 
BIG berwenang untuk melakukan pengujian kualitas peta yang akan di diserap 
dan diintergrasikan. Kualitas yang dimaksud seperti kesesuaian standar 
sistem koordinat, datum yang digunakan, kesesuaian dengan peta dasar, 
penetuan skala teknis sesuai dengan jenis alat yang digunakan. BIG berhak 
menolak peta usulan penyerapan dan integrasi jika tidak memenuhi standar 
minimal kualitas teknis peta. 
7 
b. Fasilitator Pemetaan Partisipatif. 
Fasilitator pemetaan partisipatif merupakan orang yang memiliki keterampilan 
dalam memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan pemetaan 
partisipatif. 
Fasilitator Pemetaan Partisipatif berkewajiban untuk menyediakan informasi 
mengenai tata cara menyelenggarakan kegiatan dan manfaat pemetaan 
partisipatif bagi masyarakat umum. Secara sukarela dapat memfasilitasi 
kelompok masyarakat dalam menyelenggarakan pemetaan partisipatif 
berdasarkan surat permohonan dari masyarakat. Membantu kelompok 
masyarakat dalam menjaga kualitas penyelenggaraan dan hasil pemetaan 
partisipatif baik itu data sosial maupun data teknis. 
Berhak untuk mengunduh BIG Open Data melalui portal InaSDI untuk 
digunakan kanvas referensi penggambaran obyek spasial, menggunakan 
presets RBI, dan menggunakan portal InaSDI untuk melakukan unggah data 
melalui manajemen tugas (jobs). 
c. Penyelenggara Pemetaan Partisipatif. 
Lembaga Penyelenggara Pemetaan Partisipatif berkewajiban mengikuti SOP ini 
dan mengikuti kebijakan lainnya terkait dengan Informasi Geospatial 
Berhak untuk mengunduh BIG Open Data melalui portal InaSDI untuk 
digunakan kanvas referensi penggambaran obyek spasial, menggunakan 
presets RBI, dan menggunakan portal InaSDI untuk melakukan unggah data 
melalui manajemen tugas (jobs).
Lembaga Penyelenggara Pemetaan Partisipatif merupakan kelompok 
masyarakat seperti kelompok masyarakat adat, masyarakat perdesaan non 
adat dan kelompok masyarakat lainnya. 
8 
d. Kontributor terlatih 
Kontributor terlatih adalah pihak (lembaga atau kelompok) yang memberikan 
layanan pemetaan. 
 Melakukan validasi data dengan cara melakukan pengecekan terhadap 
kelengkapan atribut dan cek visual kesesuaian posisi. 
 Membantu BIG melakukan validasi data dalam rangka publikasi data 
tervalidasi ke umum. 
 Memberikan masukan terhadap data terpublikasi. 
KRITERIA KEBERHASILAN 
Semua pihak yang terlibat yaitu BIG dan kontributor melakukan proses kegiatan 
sesuai dengan prosedur dan khususnya: 
 Tersedianya data-data pendukung untuk kegiatan pemetaan partisipatif 
seperti foto udara atau citra satelit terektifikasi atau peta RBI skala besar. 
 Tersedianya informasi mengenai cara penyelenggaraan pemetaan partisipatif 
 Masyarakat mampu menyelenggarakan kegiatan pemetaan partisipatif yang 
memenuhi standar yang dipersyaratkan 
 Hasil pemetaan partisipatif yang dapat diterima oleh banyak pihak sebagai 
salah satu rujukan dalam pengambilan kebijakan keruangan. 
 Tersedianya halaman monitor progres pelaksanaan pemasukan data, 
evaluasi, dan validasi. 
 Tersedianya halaman untuk menampung respon balik. 
 Tersedianya data pemetaan partisipatif sebagai WMS dan WFS. 
 Terserapnya data pemetaan partisipatif yang berkualitas sehingga terjadi 
percepatan pemetaan nasional.
9 
ISTILAH DAN DEFINISI 
Batasan atau definisi yang definitif tentang Penyediaan Informasi Geospasial 
Acuan perlu ditetapkan agar tidak terjadi kesimpangsiuran penafsiran dan 
interpretasi. 
UserRequirement : Kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan 
olehpengguna 
Citra/Foto Terektifikasi : Kumpulan Citra/Foto yang sudah mengalami 
transformasi koordinatsehingga Citra/Foto 
saling terhubung dan memiliki koordinat pada 
bidang datar (peta). 
Crowdsourcing : Pembuatan konten kontribusi pengguna internet 
Presets : Definisi layer dan atrbut dalam bentuk XML 
Pemetaan Partisipatif :  Merupakan kegiatan Pemetaan yang dilakukan 
oleh masyarakat, merupakan proses 
dokumentasi pengetahuan keruangan suatu 
kelompok masyarakat berdasarkan filosofi dan 
prinsip dasar pemetaan partisipatif 
Geospasial : Atau ruang kebumian adalah aspek keruangan 
yang menunjukan lokasi, letak dan posisi suatu 
objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, 
atau diatas permukaan bumi yang dinyatakan 
dalam sistem koordinat tertentu 
Ruang Komunitas : Merupakan wilayah penguasaan dan pengelolaan 
komuintas yang berdasar pada kesejarahan dan 
asal-usul serta nilai kearifan 
Peta Partisipatif 
: Merupakan peta tematik yang dihasilkan dari 
proses pemetaan partisipatif yang berisi kondisi 
dan pengetahuan keruangan komunitas dan 
berbagai dokumentasi non spasial (sosial) yang 
berkaitan dengan pengetahuan keruangan itu. 
Dokumen Sosial 
: Dokumen yang berisi informasi non spatial terkait 
dengan wilayah yang dipetakan 
Fasilitator : Merupakan orang terlatih yang membantu
10 
mempermudah proses penyelenggaran pemetaan 
partisipatif sesuai dengan tujuan yang hendak 
dicapai oleh masyarakat 
Pihak Utama 
: Merupakan penyelenggara pemetaan partisipatif 
Pihak Pendukung 
: Merupakan pihak-pihak yang memberikan 
pendukung penyelenggaraan pemetaan partisipatif 
namun tidak langsung terlibat dalam proses dan 
mempengaruhi tujuan pemetaan partisipatif 
Batas Wilayah 
: Merupakan batasan wilayah yang dipetakan. 
Batasan ini bisa berupa batas wilayah adat, batas 
desa dan batas wilayah kelola. Kesepakatan batas 
wilayah merupakan kesepakatan antar pihak yang 
berbatas dengan dituangkan dalam berita acara 
kesepakatan batas wilayah 
Peta Sketsa 
: Merupakan gambaran kasar dan tidak berskala 
berdasarkan pengetahuan masyarakat mengenai 
suatu wilayah. 
Sejarah Keruangan 
: Merupakan sejarah dari penguasaan dan 
pengelolaan ruang pada suatu wilayah 
Partisipasi 
: Merupakan keterlibatan mental dan emosi banyak 
pihak untuk mencapaian tujuan dan ikut 
bertanggung jawab di dalamnya mulai dari 
perencanaan, pelaksanaan dan juga ikut memikul 
tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan 
dan tingkat kewajibannya. 
Kartografi Sosial 
: Merupakan turunan ilmu kartografi yang lebih 
mementingkan unsur-unsur sosial dalam 
menyampaikan informasi keruangan 
Diseminasi suatu kegiatan yang ditujukan pada kelompok 
target atau individu agar mendapatkan informasi 
sehingga timbul kesadaran menerima dan akhirnya 
memanfaatkan informasi tersebut 
Padiatapa /Free Prior 
Infom Consent 
: Merupakan keputusan yang dibuat oleh 
masyarakat secara bebas dan dengan kesadaran
dalam kerangka kegiatan pemetaan partisipatif. 
Sebelum keputusan ini dibuat, masyarakat harus 
terlebih dulu mendapatkan informasi yang cukup. 
11 
Contributor terlatih Lembaga-lembaga yang memiliki kopetensi untuk 
memfasilitasi 
Wali Data Lembaga atau institusi pemilik data yang ditunjuk 
oleh kelompok masyarakat atau komunitas untuk 
mengelola dan menggunakan data hasil pemetaan 
partisipatif. 
SINGKATAN 
BIG : Badan Informasi Geospasial 
PPIG : Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi 
Geospasial 
RBI : Rupa Bumi Indonesia 
UTM : Universal Transfer Mercator (Sistem Koordinat Peta 
Nasional) 
FPIC : Free Prior Infom Consent 
PP : Pemetaan Partisipatif 
RBI : Rupa Bumi Indonesia 
IGD : Informasi Geospasial Dasar 
IGT : Informasi Geospasial Tematik 
WMS : Web Map Service 
WFS : Web Feature Service
12 
BAGAN GRAFIS PROSEDUR
13
14
15
16
17 
BAGAN NARATIF PROSEDUR 
Tahap 1 : Diseminasi Informasi 
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada 
masyarakat mengenai kegiatan pemetaan partisipatif melalui informasi 
maupun diskusi. Ini merupakan bagian dari proses Padiatapa yaitu 
memberikan informasi yang cukup terlebih dulu sebelum masyarakat 
dapat memutuskan apakah akan melakukan pemetaan atau tidak. 
Informasi minimal yang diberikan dan didiskusikan sejarah wilayah 
dan perspektif ruang tradisional masyarakat. Informasinya seperti 
apa saja tujuan, apa saja manfaat yang akan didapat, bagaimana 
proses yang akan dilalui maupun konsekuensi yang akan di 
terima.Diskusi sejarah wilayah dan perspektif ruang tradisional 
masyarakat 
Untuk beberapa daerah informasi bisa disampaikan oleh fasilitator 
dengan melakukan kunjungan lapangan. Informasi juga bisa 
disampaikan oleh pihak lain yang mengetahui maupun dari sumber-sumber 
lainnya seperti media online, cetak dan elektronik lainnya 
Berdasarkan jenisnya terbagi menjadi :Diseminasi Informasi 
Mandiri,Masyarakat mendapatkan informasi secara mandiri dan 
mendiskusikannya dengan masyarakat lainnya. Diseminasi Melalui 
Fasilitator,Fasilitator melakukan kunjungan masyarakat baik diminta 
maupun inisiatif lembaga fasilitator 
Metode Kegiatan: 
Musyawarah kampung, diskusi non formal maupun pendekatan 
pertemuan menurut tradisi setempat 
Output : 
- informasi tentang seputar pemetaan partisipatif online dan offline 
- Kesepakatan masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan PP 
Tahap 2 : Pengajuan Layanan PP 
Masyarakat : 
Masyarakat mengirimkan surat pengajuan untuk mendapatkan
layanan pemetaan partisipatif kepada Organisasi Fasilitator PP. Tanpa 
ada surat resmi maka layanan pemetaan partisipatif tidak akan 
dilakukan. Surat dikirim bisa melalui organisasi pendamping maupun 
langsung kepada simpul-simpul layanan PP. Untuk memudahkan 
masyarakat dalam membuat surat permohonan maka disediakan form 
Surat Pengajuan 
18 
Lembaga Fasilitator PP : 
Setelah surat diterima maka akan dilakukan pengkajian kelayakan 
yang nantinya akan diputuskan apakan akan dilakukan layanan, 
penundaan layanan atau tidak melakukan layanan. Ketentuan 
diterima atau tidak berdasarkan ketentuan internal lembaga fasilitator 
pemetaan partisipatif. Lembaga fasilitator pemetaan partisipatif 
berkewajiban untuk menyampaikan syarat-syarat dan ketentuan 
untuk menerima, menunda maupun menolak pengajuan. 
Output : 
 Surat permohonan difasilitasi penyelenggaran pemetaan 
partisipatif 
 Surat persetujuan atau penangguhan persetujuan memfasilitasi 
penyelenggaraan pemetaan partisipatif 
Tahap 3 : Pengenalan Metode Pemetaan Partisipatif 
Lembaga Fasilitator PP : 
Memfasilitasi pertemuan kampung atau diskusi dengan melibatkan 
beberapa berbagai pihak mengenai : : 
 Menjelaskan tentang apa itu peta, maksud dan tujuan pemetaan, 
prinsip-prinsip pemetaan partisipatif, aspek teknis PP, 
kesepakatan-kesepakatan yang harus dibangun sebelum dan 
sesudah PP, penggunaan PP. 
 Menjelaskan alur proses PP dan pentingnya partisipasi 
Metode Kegiatan: 
Musyawarah kampung 
Tahap 4 : Lokakarya Perencanaan Pelaksanaan PP 
Fasilitator akan memfasilitasi sebuah lokakarya kampung dengan 
melibatkan sebanyak-banyaknya masyarakat setempat untuk
19 
mendiskusikan dan merencanakan antara lain : 
 Menentukan tujuan pemetaan 
 Identifikasi wilayah yang akan dipetakan berupa peta sketsa 
 Identifikasi kebutuhan pelaksanaan pemetaan dan penyiapan alat 
 Pembentukan tim kerja 
 Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan pemetaan 
 Menentukan Metode tekhnis PP (Survey GPS, PPSL) 
 Kesepakatan biaya dan sumber pendanaan 
 Kesepakatan aturan main penggunaan peta 
Metode Kegiatan: 
Musyawarah kampung 
Cara mendapatkan peta RBI 
Tahap 5 : Permohonan Pengadaan Peta Dasar/Peta Referensi 
Sebagai syarat untuk melakukan pemetaan harus ada peta dasar yang 
menjadi sebagai acuan dasar dalam pemetaan. Namun di beberapa 
daerah terkadang tidak tersedia peta dasar atau tidak sesuai dengan 
skala diharapkan maka perlu ada peta acuan lainnya yang 
direkomendasikan. 
Masyarakat : 
Melakukan permohonan peta dasar atau peta refernsi lainnya dengan 
menyertakan perkiraan cakupan wilayah yang dipetakan berupa titik 
koordinat, polygone atau menyebutkan desa, kecamatan, kabupaten 
dan provinsi. Pengajuan dilakukan dengan surat resmi. Untuk 
memudahkan pembuatan surat maka disediakan form dasar yang bisa 
diisi. 
Fasilitator : 
Dalam beberapa hal, untuk pengajuan fasilitator diminta untuk 
membantu proses menghubungkan masyarakat dengan BIG dalam 
kerangka permohonan pengadaan Peta Dasar/Peta Referensi 
BIG : 
Menyediakan peta dasar yang diperlukan dalam kegiatan PP 
Jika peta yang dimaksud tidak tersedia atau skalanya tidak memenuhi 
persyaratan maka BIG dapat merekomendasikan peta atau data 
lainnya yang bisa menjadi referensi PP 
BIG menyediakan akses kepada organisasi fasilitator PP agar bisa 
mengakses peta dasar
20 
Tahap6 : Pelatihan Teknik Pemetaan Partisipatif 
Masyarakat : 
Sebelum melakukan PP, tim PP yang telah ditunjuk harus mengikuti 
pelatihan secara aktif dan penuh. Harapannya anggota tim PP 
memiliki pengetahuan dan keterampilan mulai dari perencanaan 
pengambilan data lapangan sampai dengan penggambaran peta. 
Fasilitator akan memberikan pelatihan dengan materi antara lain : 
 Pembukaan (perkenalan, harapan dan kekhawatiran, kontrak 
belajar) 
 Pengenalan Pemetaan partisipatif (latar belakang, pengertian, 
manfaat dan aspek hukum) 
 Pengenalan peta dan pemetaan (apa itu peta, bagian-bagian peta, 
Skala, Koordinat, perhitungan data peta, penggambaran, 
perhitungan luas,finishing peta 
 Pelatihan alat dan Teknis Pemetaan Partisipatif (pengenalan alat, 
teknik menggunakan alat, data lapang) 
 Simulasi pemetaan (peran dalam tim, teknis pengambilan data, 
pencatatan data lapangan, penggambaran peta dan sharing 
pengelaman lapang. 
 Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (agenda pemetaan,sketsa 
pembagian jalur pemetaan) 
BIG dan Lembaga Fasilitator Pemetaan Partisipatif: 
Memberikan dukungan dengan secara teratur melakukan peningkatan 
kapasitas teknis berupa pelatihan untuk pelatih kepada fasilitator 
yang menjadi pelatih dan pendamping kegiatan PP 
Tahap7 : Perencanaan Teknis Pelaksanaan Pemetaan Partisipatif 
Fasilitator memfasilitasi tim PP untuk membuat perencanaan 
mengenai : 
 Data apa yang akan diambil baik itu data sosial maupun data 
spatial 
 Membuat jalur survey berdasarkan sketsa wilayah dan pembagian 
tugas kelompok-kelompok pengambilan data lapangan 
 Persiapan alat pemetaan (perlengkapan survey dan 
penggambaran)
 Persiapan hal teknis maupun non teknis lainnya seperti logistik, 
21 
penanda batas dan lainnya 
Tahap 8 : Pengambilan data lapangan 
Tim PP terdiri dari dua tim yaitu Tim Data Spasial dan Non Spasial 
yang bertugas untuk melakukan : 
 Pengambilan data (survey) batas wilayah 
 Pengambilan data (survey) Tempat-tempat penting dan informasi 
penting 
 Pengambilan data (survey) Tata Guna Lahan 
 Pengambilan data (survey) Sarana Umum 
Fasilitator : 
Akan melakukan asistensi tim PP dalam melakukan pengambilan data 
lapangan dengan memastikan bahwa pengambilan sudah sesuai 
kaidah kartografi dan kartografi sosial 
Tahap 9 : Perapihan, verifikasi, rekapitulasi data lapangan 
Tim Pelaksana PP : 
Dalam melakukan pencatatan data lapangan kecendrungan data yang 
ditulis tidak rapi, kotor, bahkan ada yang salah catat. Sehingga 
sebelum dilakukan pengolahan data menjadi peta maka semua catatan 
perlu dirapikan, memperjelas tulisan , melakukan pengecekan apakah 
data yang catat sudah benar atau tidak dan hal lainnya. 
Data-data yang ada kemudian direkapitulasi diantaranya berdasarkan 
: 
- Jenis data spatial yang akan digambarkan dalam peta seperti 
titik, titik yang akan jadi garis, titik yang akan menjadi polygone 
- Jenis data berdasarkan klasifikasi layer atau tematik misalnya 
data batas, data untuk fasilitas umum, data untuk titik penting 
dan lainnya 
- Untuk yang akan dioah menjadi data digital maka perlu 
mencocoknya dengan data pendukung seperti data titik koordinat 
dengan foto, cerita/narasi tentang titik tersebut dll 
- Dan lain-lain sesuai kebutuhan
22 
Fasilitator : 
Melakukan asistensi kepada tim pelaksana PP dalam menjaga 
kualitas pengolahan data lapangan 
Tahap10 : Pengolahan Data dan Penggambaran Peta 
Tim PP : 
- Menentuntukan jenis data dan informasi apa saya yang akan 
dimasukkan kedalam peta 
- Mengolah data lapangan menjadi peta manual dengan bantuan 
kertas milimeterblock 
- Memindahkan peta manual dikertas milimeter blok ke kertas 
kalkir 
- Mengoverlay dan menambahkan dengan peta dasar, data primer 
dan data skunder lainnya 
- Layout peta 
Fasilitator : 
- Memfasilitasi pengolahan data sampai menjadi peta manual yang 
telah di layout di kertas kalkir 
- Membantu masyarakat mendigitalisasi peta manual dengan 
melibatkan secara aktif seluruh anggota tim 
- Membantu pengolahan data skunder, citra peta dasar dan lainnya 
untuk melengkapi dan memperkuat hasil pemetaan partisipatif 
Tahap11 : Klarifikasi dan verifikasi draft Peta Spasial dan Non Spasial 
Merupakan sebuah tahapan untuk melihat secara bersama draft Peta 
dengan melibatkan masyarakat setempat maupun perwakilan 
masyarakat yang berbatas. Harapannya ada koreksi dan masukkan 
terhadap draft peta yang telah dibuat. 
Penyelenggara PP dengan di fasilitasi oleh Fasilitator : 
- Menyiapkan penyelenggaraan proses pertemuan klarifikasi dan 
verifikasi dengan (a) Menentukan para pihak yang akan diundang, 
(b) Penyiapan alur proses (c) Penyiapan alat dan tempat dan (d) 
menyiapkan hal teknis dan non teknis lainnya seperti konsumsi, 
siapa yang akan mempresentasikan draf dan lainnya 
- Menyelenggarakan pertemuan klarifikasi dan verifikasi dengan 
kegiatan utama mengecek/koreksi secara bersama informasi draft
peta (posisi objek, penamaan, penambahan atau pengurangan 
informasi, tata batas 
- Menyepakati siapa saja akan akan bertanda tangan pada peta dan 
23 
berita acara kesepakatan batas 
- Membuat aturan mengenai penggunaan hasil pemetaan 
partisipatif oleh pihak lain 
- Menetapkan siapa yang akan menjadi wali data hasil pemetaan 
partisipatif dan membuat aturan kesepakatan dengan pihak yang 
ditunjuk sebagai wali data 
Metode : 
Musyawarah Kampung 
Tahap 12 : Revisi dan Finalisasi Peta 
Tim PP dengan di fasilitatsi oleh Fasilitator melakukan : 
- Penambahan atau perbaikan draft peta berdasarkan catatan hasil 
klarifikasi dan verifikasi draft peta 
- Menyiapkan draft final peta partisipatif yang telah siap untuk di 
sahkan 
Tahap 13 : Pengesahan Peta 
Tim PP dengan difasilitasi oleh Fasilitator : 
- Penyiapan surat berita acara kesepakatan batas wilayah 
- Memfasilitasi proses penanda tangan peta final 
- Memfasilitasi Penandatanganan Peta 
Tahap 14 : Penyerahan Peta 
Tim PP dengan difasilitasi oleh Fasilitator : 
Menyerahkan secara resmi hasil pemetaan partisipatif kepada 
masyarakat melalui pimpinan masyarakat 
Kedua belah pihak dengan disaksikan oleh fasilitator akan menanda 
tangani berita acara penyerahan peta 
Proses Pemetaan Partisipatif Selesai. Tahap selanjutnya untuk persiapan integrasi dan 
penyerapan hasil PP 
Tahap 15 : Pengajuan Integrasi dan Penyerapan hasil PP
Harapan dari pemetaan partisipatif adalah hasilnya dapat diterima 
menjadi salah satu rujukan dalam pengambilan kebijakan keruangan 
maka petanya harus bisa dibagi dan dintegrasikan. Untuk hal 
tersebut maka masyarakat harus mengajukan integrasi dan 
penyerapan dengan kebijakan one map. 
24 
Masyarakat : 
Membuat permohonan pengajuan integrasi dan penyerapan ke Badan 
Informasi Geospatial 
BIG : 
Agar peta masyarakat bisa dintergasikan maka ada syarat dan kualitas 
minimal yang harus dipenuhi. BIG akan melakukan pengujian teknis 
berdasarkan standart yang sudah ada. 
Dalam melakukan pengujian hasil pemetaan partisipatif, BIG bisa 
menunjuk fasilitator PP untuk membantu secara sukarela. 
Fasilitator yang ditunjuk tersebut sudah dilatih oleh BIG 
Fasilitator : 
Merupakan fasilitator yang terlatih dalam melakukan pengujian 
kualitas teknis hasil pemetaan partisipatif. 
Fasilitator secara sukarela dapat melakukan pengujian kualitas teknis 
atas permintaan pejabat BIG yang berwenang 
Jika kualitas teknis tidak memenuhi syarat minimal maka hasil PP 
tersebut tidak bisa dintegrasikan di one map. Namun masyarakat bisa 
melakukan perbaikan-perbaikan sseuai dengan rekomendasi yang 
dikeluarkan oleh BIG
25
26 
BAGAN NARATIF PROSEDUR 
Tahap 1 : Menyusun kriteria layak dipakai sebagai IGD pada peta dasar dan 
IGT pada peta tematik. 
Pejabat Kedeputian IGD dan IGT terkait 
1. Menyusun panduan penialian kualitas geometri dan atribut serta 
kelengkapan data peta partisipatif; 
A. Kriteria layak adalah secara planimetris dan kelengkapan atribut 
memenuhi syarat minimum hasil seperti yang tersebut : 
a) Kualitas / Akurasi geometri data spasial 
Evaluasi data Luasan/poligon (mis. Rumah) : 
- Apabila hasil evaluasi dengan metode near-distance pada 
selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada 
perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur 
referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan: 
- Apabila hasil evaluasi dengan metode polygon-circularity 
pada selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada 
perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur 
referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan: 
- Apabila hasil evaluasi dengan metode polygon area pada 
selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada 
perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur 
referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan: 
Evaluasi data garis (mis. Jalan): 
- Apabila hasil evaluasi terhadap sampel terhadap data/fitur 
referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) 
dengan metode line buffer-overlap menunjukkan hasil 
bahwa overlap di atas 60% dan: 
- Apabila hasil evaluasi terhadap sampel terhadap data/fitur 
referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) 
dengan metode line buffer-overlap menunjukkan hasil 
bahwa overlap di atas 60% 
b) Kualitas / Akurasi atribut data spasial 
- Apabila hasil evaluasi pencocokkan data atribut antara 
sampel data dan data/fitur referensi menunjukkank 
kesesuaian di atas 70% dan:
27 
- Apabila hasil evaluasi pencocokkandata atribut antara 
sampel data dengan data/fitur referensi menunjukkan 
kesesuaian di atas 70% 
B. Kriteria layak dapat dilihat bahwa data yang dimasukkan adalah 
oleh kontributor terlatih atau kontributor umum namun harus 
telah dievaluasi dan divalidasi (trust). 
C. Kriteria layak adalah apabila ditinjau dari sisi hak penggunaan 
data (copyright), dataset pada area yang akan diserap terbebas 
dari komplain plagiat dan sudah mengadopsi CCL (comon creative 
license). 
Pejabat Kedeputian IIG terkait 
1. Membuat halaman website terkait manajemen job penilaian kualitas 
berbasis kesukarelaan atau kewilayahan pada portal InaSDI 
Tahap 2 : Penerapan hak penggunaan data CCL (Comon Creative License). 
Pejabat Kedeputian IIG terkait 
1. Menerapkan copyright CCL pada data yang dipilih. 
2. Memberikan panduan terkait hak penggunaan data. 
Tahap 3 : Pemilihan data untuk diserap 
Pejabat Kedeputian IIG terkait 
1. Memonitor dan mengelola halaman website tugas/job berdasarkan 
wilayah area. 
2. Melakukan program monitor untuk mendukung penyerapan secara 
berkala per 3 bulan. 
3. Memilih data untuk diserap setiap 6 bulan. 
Kontributor terlatih: 
1. Membantu BIG memonitor halaman website tugas/job 
2. Memberikan rekomendasi akivitas penyerapan data kepada BIG. 
Tahap 4 : Pelaksanaan validasi terhadap data dipilih 
Pejabat Kedeputian IGD terkait 
1. Menyediakan panduan pemilihan alat survei untuk melakukan cek 
lapangan terhadap data peta partisipatif. 
2. Membuat spesifikasi teknis alat GPS dengan ketentuan:
28 
a. Memiliki kemampuan untuk memuat data vektor. 
b. Mampu menerima koreksi sinyal, dan lebih direkomendasikan 
yang mampu menerima koreksi DGPS. 
c. Memiliki akurasi pengukuran posisi horisontal minimal 2-5 m. 
Kontributor 
1. Memasang data spasial atau raster ke alat GPS. 
2. Mengoperasikan GPS untuk melakukan digitasi sesuai kondisi 
lapangan dan selanjutnya mendapatkan secara langsung perbedaaan 
posisi geometri. 
Tahap 5 : Publikasi data tervalidasi 
Pejabat Kedeputian IIG terkait 
1. Mempublikasikan data tervalidasi ke publik untuk diberikan 
komentar atau masukan terkait isu hak penggunaan data dan 
akurasi serta kelengkapan data pada halaman website pada Portal 
InaSDI khusus dengan menampilkan daftar data tervalidasi validasi 
berikut dengan riwayat data (kontributor, data referensi) serta 
informasi tentang kesimpulan akurasi spasial, kesimpulan akurasi 
atribut, kesimpulan kualitas data secara umum. 
Kontributor 
1. Memberikan masukan dan komentar aspek hak penggunaan data, 
akurasi serta kelengkapan data. 
2. Menyetujui data tervalidasi untuk dimuat dan digunakan. 
Tahap 6 : Mengimpor data ke basisdata RBI dan peta tematik 
Pejabat Kedeputian IIG terkait 
1. Menyediakan halaman website pada Portal InaSDI untuk 
memfasilitasi pemasukan (entry) hasil evaluasi meliputi: cakupan 
tugas/job, kesimpulan akurasi spasial, kesimpulan akurasi atribut, 
kesimpulan kualitas data secara umum. 
Kontributor 
1. Memasukkan data hasil evaluasi untuk setiap job yang diselesaikan 
2. Memberikan rekomendasi terhadap hasil yang didapat 
3. Mengecek penyajian grafik dan tabel hasil evaluasi kualitas
29 
Tahap 7 : Penetapan kriteria data yang dapat diserap 
Pejabat Kedeputian IGD terkait 
1. Menampilkan fitur-fitur data partisipatif yang sudah diimpor ke 
basisdata RBI sebagai WMS atau WFS melalui portal InaSDI. 
2. Pemilihan fitur yang ditampilkan atau disediakan sebagai servis 
dapat menyesuaikan skala peta yang menjadi prioritas publikasi 
melalui portal InaSDI.
30 
KETERANGAN LAINNYA YANG MENDUKUNG SOP 
1) Peralatan Pemetaan Partisipatif 
Mempertimbangkan kesempatan seluas-luasnya partisipasi masyarakat dalam 
melakukan pemetaan partisipatif maka dibuka peluang-peluang menggunakan 
berbagai alat pemetaan baik itu GPS Navigasi, GPS untuk pemetaan, GPS Geodetic 
dan Kompas. Begitu juga metode teknis pengumpulan data, dibuka peluang kepada 
berbagai untuk mengembangkan metode dengan tujuan lebih bisa meningkatkan 
partisipatif dan membantu proses percepatan penyelesaian peta. Hal yang terpenting 
adalah setiap peta wajib mencantumkan GPS yang digunakan secara jujur beserta 
peta rujukan yang digunakan. Begitu pula dengan metode pengumpulan datanya. 
2) Standar Minimum Peta Partisiaptaif 
a) Kegiatan pemetaan partisipatif, paling tidak, akan menghasilkan 2 hasil : a) peta-peta 
partisipatif; b) data/informasi sosial komunitas. 
b) Peta-peta partisipatif memuat kelengkapan sebagai berikut: 
 Judul peta 
 Isi peta 
 Skala peta 
 Legenda peta 
 Inset peta 
 Arah mata angin 
 Koordinat geodetik dan atau koordinat proyeksi 
 Referensi 
 Keterangan tambahan 
 Pengesahan peta 
 Toponimi (nama-nama tempat yang diketahui masyarakat setempat) 
menggunakan bahasa lokal 
c) Berbagai jenis peta yang dihasilkan dalam pemetaan partisipatif antara lain: 
 Peta wilayah (adat,desa,administrasi) 
 Peta Landscap ( DAS,bentang alam) 
 Peta penggunaan lahan 
 Peta Perencanaan (kelola laut,pesisir dan darat) 
d) Jenis peta yang dihasilkan dalam suatu kegiatan pemetaan partisipatif adalah 
berdasarkan permintaan dan atau kesepakatan komunitas yang menyelenggarakan 
pemetaan partisipatif tersebut. 
e) Isi informasi sosial komunitas meliputi:
31 
 Informasi dasar dan administrasi 
 Demografi dan kependudukan 
 Rincian batas-batas wilayah administrasi dan atau wilayah adat 
 Sejarah dan asal usul komunitas 
 Sosial dan ekonomi komunitas 
 Kelembagaan adat dan atau komunitas 
 Hukum adat dan atau berbagai kesepakatan tradisional 
 Sistem hak-hak atas tanah 
 Kearifan tradisional 
f) Pihak yang bertanggung jawab dan atau mengesahkan peta partisipatif dan 
informasi sosial tentang komunitas yang dihasilkan dari kegiatan pemetaan 
partisipatif adalah wakil-wakil komunitas yang disepakati berdasarkan rapat di 
dalam komunitas. 
g) Peta-peta partisipatif dan informasi sosial yang dihasilkan dalam kegiatan 
pemetaan partisipatif disimpan oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh komunitas. 
Penggunaan lebih lanjut peta-peta partisipatif atau informasi lainnya harus 
berdasarkan persetujuan komunitas; yang prosedurnya diatur kemudian. 
3) Protokol penggunaan hasil pemetaan Partisipatif 
- Aturan penggunaan hasil PP oleh pihak lain ditetapkan berdasarkan kesepakatan 
bersama masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hasil pemetaan partisipatif 
kepada pihak luar maka akan ditunjuk wali data. 
- Hubungan antara Wali dan Pemilik hasil PP akan disepakati bersama dengan 
kedua belah pihak,dalam hal masyarakat berhubungan langsung dengan wali data 
maka walidata harus membuat protocol penggunaan data dan diinformasikan 
kepada masyarakat.dalam hal masyarakat berhubungan dengan lembaga fasilitator 
PP maka lembaga Fasilitator PP harus membuat protocol penggunaan data. 
Lembaga fasilitator PP dengan walidata harus membuat protocol penggunaan data. 
- Aturan dasar mengenai penggunaan hasil PP dan perwalian data dituliskan di peta 
dan lembar pengesahan peta 
- Tema peta yang bisa dipublikasikan ditetapkan berdasarkan kesepakatan 
masyarakat. 
- Penggunaan data hasil PP oleh pihak lain harus mencantumkan sumber data dan 
harus memiliki surat ijin tertulis dari wali data. 
- Pihak lain yang menggunkan data peta PP untuk kepentingan kajian dan penelitian 
harus menyerahkan hasil kajian/share hasil kajiannya.
32 
4) Integrasi dan penyerapan hasil pemetaan partisipatif 
- Merupakan upaya agar hasil pemetaan partisipatif dapat menjadi rujukan berbagai 
pihak terutama dalam penentuan kebijakan dan perencanaan pada wilayah 
tersebut 
- Merupakan upaya partisipasi masyarakat dalam keikutsertaannya dalam 
menyediakan informasi geospatial yang lebih baik dan lebih lengkap 
- Agar informasinya layak dan bisa dipertanggung jawabkan maka perlu ada uji 
kelayakan teknis peta dan informasi sosial. Namun jika hasil PP hanya digunakan 
secara internal saja maka tidak diperlukan proses ini. 
- Hasil Pemetaan Partisipatif dapat digunakan untuk mendorong pengakuan wilayah 
masyarakat hukum adat dan wilayah kelola 
Lampiran-Lampiran 
 Formulir Surat Permohonan Fasilitasi Pemetaan Partisipatif 
 Formulir Permohonan Pengadaan Data Dasar (Peta Dasar) kepada BIG 
 Format Berita Acara Kesepakatan Pengecekan Titik Tata Batas di Lapangan 
 Format Berita Acara Kesepakatan Tata Batas 
 Format Berita Acara Serah Terima Peta Partisipatif 
 Format Surat Pernyataan Mengenai Informasi Dalam Peta 
 Format Surat Pengantar dan Penyerahan Kelayakan Bagi Peta Pemetaan Partisipatif 
untuk Diintegrasikan oleh BIG

More Related Content

What's hot

Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi DesaEka Saputra
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Dodik Mer
 
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Pemdes Seboro Sadang
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)Ryadhi EthniCitizen
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)Joy Irman
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanAulia Arif
 
Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2suparmono
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
 
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanPemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanriyanto apri
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanEvant Manö
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanAtika Rusli
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Adelfios Andyka Fatra
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesEka Saputra
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten JombangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten JombangPenataan Ruang
 
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...persampahanpuprdsulu
 

What's hot (20)

Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi Desa
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
 
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
 
Bab 6 Membuat Peta Sketsa
Bab 6   Membuat Peta SketsaBab 6   Membuat Peta Sketsa
Bab 6 Membuat Peta Sketsa
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanPemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
 
Presentasi musrenbang
Presentasi musrenbangPresentasi musrenbang
Presentasi musrenbang
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten JombangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang
 
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
 

Similar to SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasis
Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasisAplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasis
Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasisMahardi Pratomo
 
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTRRingkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTRAndry Subijanto
 
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatTPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
 
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdfssuser8e6e69
 
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...Aji Sahdi Sutisna
 
Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri Project
Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri ProjectUrban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri Project
Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri Projectinfosanitasi
 
Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...
Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...
Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...infosanitasi
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinkiky permana
 
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRMEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRFitri Indra Wardhono
 
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan UmumGeomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umumbramantiyo marjuki
 
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...Irsan Widyawan
 
Koordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptx
Koordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptxKoordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptx
Koordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptxSyarifatul Marwiyah
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiJoy Irman
 
Participatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptx
Participatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptxParticipatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptx
Participatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptxNila35061
 

Similar to SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF (20)

Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasis
Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasisAplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasis
Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasis
 
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTRRingkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
 
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatTPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
 
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
 
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
 
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
TOR Seminar Nasional Forum Anggota Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP...
 
Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri Project
Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri ProjectUrban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri Project
Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri Project
 
Tor seminar nasional jkpp 1 tahun ksp
Tor seminar nasional jkpp   1 tahun kspTor seminar nasional jkpp   1 tahun ksp
Tor seminar nasional jkpp 1 tahun ksp
 
Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...
Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...
Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dan...
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
 
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRMEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
 
Bab3
Bab3Bab3
Bab3
 
B boissiere1902
B boissiere1902B boissiere1902
B boissiere1902
 
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan UmumGeomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
 
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adatTor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
 
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMA...
 
Koordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptx
Koordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptxKoordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptx
Koordinasi KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember.pptx
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
 
Participatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptx
Participatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptxParticipatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptx
Participatory Mapping Pemetaan Partisipatif.pptx
 

More from septianm

God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you areseptianm
 
Presentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratoriumPresentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratoriumseptianm
 
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium septianm
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansusseptianm
 
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...septianm
 
Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015septianm
 
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow MedanPresentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medanseptianm
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKseptianm
 
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow MedanSiaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medanseptianm
 
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang BurukSiaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Burukseptianm
 
Telapak siaran pers
Telapak    siaran pers Telapak    siaran pers
Telapak siaran pers septianm
 
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...septianm
 
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBALPERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBALseptianm
 
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat AdatMengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adatseptianm
 
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in IndonesiaPermitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesiaseptianm
 
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - finalSiaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - finalseptianm
 
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmhaSambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmhaseptianm
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014septianm
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+septianm
 
Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014septianm
 

More from septianm (20)

God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you are
 
Presentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratoriumPresentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratorium
 
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansus
 
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
 
Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015
 
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow MedanPresentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
 
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow MedanSiaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
 
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang BurukSiaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
 
Telapak siaran pers
Telapak    siaran pers Telapak    siaran pers
Telapak siaran pers
 
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
 
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBALPERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
 
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat AdatMengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
 
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in IndonesiaPermitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
 
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - finalSiaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
 
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmhaSambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+
 
Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014
 

Recently uploaded

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 

SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

  • 1. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif Standard Operating Procedures PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF 10 Oktober 2014
  • 2. 1 Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911 Telepon / Fax : 021-87909587 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 1 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN ................................................................................ 2 PENDAHULUAN.................................................................................................................. 2 RUANG LINGKUP................................................................................................................ 4 TUJUAN ............................................................................................................................. 5 REFERENSI ......................................................................................................................... 5 PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF.................................................................. 6 KEWAJIBAN, DAN WEWENANG .......................................................................................... 6 KRITERIA KEBERHASILAN ................................................................................................... 8 ISTILAH DAN DEFINISI ........................................................................................................ 9 SINGKATAN ..................................................................................................................... 11 BAGAN GRAFIS PROSEDUR .............................................................................................. 12 BAGAN NARATIF PROSEDUR ............................................................................................ 17
  • 3. 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN PENDAHULUAN a) Dasar Pemikiran 1) Masyarakat atau komunitas atau sebutan lainnya telah hidup dan berkembang dengan berbagai pengetahuan keruangannya dan eksistensinya sehingga diberikan ruang sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan pemetaan partisipatif. 2) Bahwa pada dasarnya suatu kelompok masyarakat atau komunitas atau sebutan lainnya selalu memanfaatkan ruang di sekitarnya, dan sekaligus mengembangkan berbagai pengetahuan tentang ruang di sekitarnya. 3) Bahwa berbagai pengetahuan tentang ruang di sekitarnya yang berkembang bersama kelompok masyarakat atau komunitas itu merupakan pengetahuan berharga yang langsung maupun tidak langsung merupakan penanda hak-hak komunitas itu. 4) Bahwa berbagai pengetahuan kelompok masyarakat atau komunitas tentang ruang di sekitarnya itu sangat berharga dan penting sekali untuk didokumentasikan, diapresiasi dan ditranformasikan. 5) Bahwa berbagai pengetahuan keruangan setempat itu cenderung kurang mendapat perhatian dalam tata laksana geospasial nasional 6) Bahwa dirasakan sangat penting mendokumentasikan berbagai pengetahuan keruangan kelompok masyarakat atau komunitas ini dalam bentuk tema peta tersendiri yang berdasar pengetahuan kelompok masyarakat atau komunitas. 7) Bahwa pendokumentasian pengetahuan keruangan kelompok masyarakat atau komunitas telah dikembangkan sejak tahun 1990-an oleh individu, organisasi non pemerintah yang telah melahirkan Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif sebagai wadah konsolidasi, pengembangan dan implementasi metodologi pemetaan partisipatif. b) Konsep Dasar 1) Bahwa sistem pengetahuan keruangan setempat (tradisional) terus berkembang seiring dengan berkembangnya sistem pengetahuan keruangan modern.
  • 4. 2) Sebagaimana representasi pengetahuan modern, representasi pengetahuan keruangan setempat (tradisional) pun merupakan cerminan cara pandang, sistem nilai dan praktik-praktik sosial pemilik pengetahuan tersebut. 3) Bahwa representasi pengetahuan keruangan setempat (tradisional) merupakan bagian dari upaya menegakkan kepentingan dan hak kelompok masyarakat atau komunitas atas ruang di sekitarnya. 4) Harus diakui bahwa pembangunan dan modernisme – termasuk di dalamnya pengetahuan kartografi modern – mendominasi sistem pengetahuan dunia, serta cenderung mengabaikan berbagai pengetahuan keruangan setempat (tradisional). 5) Dominasi konsep pembangunan modern juga menjadi salah satu penyebab masyarakat lokal kehilangan akses terhadap wilayah dan sumber daya alam di dalamnya dan menyebabkan kemiskinan 6) Untuk menghindari efek negatif modernisme, maka sangatlah penting menjadikan kelompok masyarakat atau komunitas sebagai subyek yang mampu membuat pengetahuan (knowing subject) tentang diri mereka sendiri. 7) Tantangan penyelenggaraan pemetaan partisipatif adalah membangun kesetaraan antara pengetahuan sistem kartografi modern dan sistem pengetahuan keruangan lokal, sehingga peta yang dihasilkan dapat menggambarkan keberagaman cara pandang, nilai-nilai dan praktik sosial komunitas dalam memanfaatkan ruang di sekitarnya. 8) Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif telah memfasilitasi kelompok masyarakat atau komunitas dalam menyediakan data spasial yang tidak disediakan oleh pemerintah. Namun upaya partisipasi kelompok masyarakat atau komunitas ini belum banyak diterima oleh pemerintah 3 c) Filosofi Pemetaan Partisipatif 1) Pemetaan partisipatif adalah proses membangun kesepahaman bersama demi perbaikan dan keberlanjutan ruang hidup masyarakat 2) Pemetaan partisipatif adalah proses membangun kesepakatan bersama untuk memperjelas dan mempertegas ruang hidup masyarakat d) Prinsip Dasar Pelaksanaan 1) Prinsip-prinsip Sosial
  • 5.  Keputusan pemetaan partisipatif dari masyarakat dibuat berdasarkan prinsip PADIATAPA (Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan, sebagai terjemahan dari Free, Prior Informed Consent /FPIC) yaitu keputusan yang diambil sebelum kegiatan dilaksanakan dengan informasi yang memadai dan tanpa paksaan  Kelompok masyarakat atau komunitas mempunyai kontrol atas 4 pembuatan dan penggunaan peta partisipatif  Alih pengetahuan antara kelompok masyarakat atau komunitas dan fasilitator pemetaan partisipatif 2) Prinsip-prinsip Tekhnis  Menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia sebagai peta referensi dasar  Tidak membatasi jenis alat yang digunakan dalam pemetaan partisiaptif dengan syarat harus menginformasikan jenis alat dan metode yang digunakan dalam pemetaan partisipatif  Memberikan peluang kepada setiap orang untuk berpartisipasi dalam proses pemetaan partisipatif  Hasil pemetaan partisipatif terdiri dari peta, data sosial, berita acara kesepakatan tata batas  Mengikuti khaidah-khaidah kartografi sosial RUANG LINGKUP Ruang lingkup SOP ini menjelaskan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh BIG, fasilitator pemetaan partisipatif dan penyelenggara pemetaan partisipatif, dalam rangka melakukan adopsi dan penyerapan data hasil pemetaan partisipatif berbasis IGD/peta dasar dari InaSDI dimulai dari melalui kegiatan pemilihan data, validasi data dan import data. SOP ini berlaku untuk BIG dalam hal ini Pusat Penyelenggaraan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG), fasilitator pemetaan partisipatif dan Lembaga penyelenggara pemetaan partisipatif baik pengguna individu dari kelompok masyarakat maupun pengguna dari Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah.
  • 6. TUJUAN Tujuan penyusunan SOP ini adalah sebagai pedoman yang standar bagi pelaku dalam menyelenggarakan kegiatan pemetaan partisipatif dan melakukan pengendalian kualitas penyelenggaraan dan hasil pemetaan partisipatif terkait dengan proses, data sosial dan hal teknis yang mencakup adopsi atau penyerapan: a. Data spasial dan sosial hasil dari Pemetaan Partisipatif. Data spasial meliputi; batas-batas wilayah dalam satuan wilayah adat atau wilayah administrasi, penggunaan lahan, bentang alam, tempat-tempat penting. Sedangkan data dan informasi sosial meliputi sejarah keberadaan komunitas dan wilayahnya, bahasa dan kebudayaan, kelembagaan dan norma yang berlaku di wilayah yang dipetakan, sistem tenurial. b. Fitur-fitur penting dan nama tempat yang berasal dari komunitas sebagai IGD untuk dipakai pada peta dasar skala menengah dan besar. Dengan diterbitkannya SOP ini, agar layanan Informasi Geospasial Dasar (IGD) yang diusulkan oleh setiap bagian atau pemangku kepentingan lain yang terkait, dapat diidentifikasi dengan benar dan menambah data lokal tentang nama tempat, mengedit atribut sesuai presets yang dipakai. REFERENSI a. Undang-Undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial b. Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa c. Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang d. Perpres No. 27 tahun 2004 tentang Jaringan Informasi Geospasial e. Perpres No. 94/2011 tentang Badan Informasi Geospatial f. Inpres No. 6/2012 tentang Pengediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas, 5 Pengolahan dan Distribusi data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi g. Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang h. Serial Panduan Pemetaan Partisipatif. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif. 2006 i. Panduan Pemetaan Partisipatif Skala Luas. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif. 2013
  • 7. 6 PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF 1) Syarat Wajib Pemetaan Partisipatif :  Kelompok masyarakat atau komunitas sebagai pelaku utama dalam penyelenggaran Pemetaan Partisipatif dalam pelaksanaannya dapat meminta pendampingan kepada lembaga fasilitator pemetaan partisipatif  Permintaan dampingan fasilitator dilakukan melalui surat permintaan  Penyerahan peta dengan berita acara 2) Pelaku Dan Pihak Penyelenggaraan Pemetaan Partisipatif melibatkan empat pihak: a) Pihak Utama; b) Fasilitator; c) Lembaga Fasilitator Pemetaan Partisipatif c) Pendukung. a) Pihak Utama adalah kelompok masyarakat atau komunitas yang berkeinginan agar wilayah hidupnya digambarkan dalam pemetaan partisipatif. Kelompok masyarakat atau komunitas yang dimaksudkan adalah masyarakat adat atau masyarakat desa atau kelompok masyarakat lainnya. b) Fasilitator adalah orang atau pihak yang merupakan bagian dari lembaga fasilitator pemetaan partisipatif, memahami teknik kartografi dan kemudian ditunjuk oleh Pihak Utama untuk membantu secara teknis membuat peta partisipatif c) Lembaga Fasilitator pemetaan partisipatif adalah lembaga-lembaga yang memberikan layanan pemetaan partisipatif d) Pendukung adalah orang atau kelompok atau pihak selain Pihak Utama dan Fasilitator yang mendukung proses pemetaan partisipatif. Dukungan untuk kegiatan pemetaan partisipatif dalam bentuk pemikiran, tenaga, peralatan, atau dana yang tidak mengikat, serta disetujui oleh Pihak Utama. KEWAJIBAN, DAN WEWENANG a. Badan Informasi Geospatial (BIG) Berkewajiban untuk menyediakan data citra satelit atau foto udara terektifikasi dalam sistem koordinat nasional (tersedia pilihan dalam sistem koordinat geodetik di atas DGN atau sistem koordinat pada bidang datar/peta yaitu UTM)
  • 8. atau peta RBI yang selanjutnya disebut BIG Open Data, menyediakan presets RBI, menyediakan mekanisme dan portal untuk mengunduh data. BIG diharapkan dapat memberikan bantuan dan asistensi teknis kepada fasilitator. Bentuknya berupa pelatihan secara terencana mengenai hal-hal teknis. Menyediakan informasi pengetahuan teknis yang mudah diakses oleh fasilitator. BIG berwenang untuk melakukan pengujian kualitas peta yang akan di diserap dan diintergrasikan. Kualitas yang dimaksud seperti kesesuaian standar sistem koordinat, datum yang digunakan, kesesuaian dengan peta dasar, penetuan skala teknis sesuai dengan jenis alat yang digunakan. BIG berhak menolak peta usulan penyerapan dan integrasi jika tidak memenuhi standar minimal kualitas teknis peta. 7 b. Fasilitator Pemetaan Partisipatif. Fasilitator pemetaan partisipatif merupakan orang yang memiliki keterampilan dalam memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan pemetaan partisipatif. Fasilitator Pemetaan Partisipatif berkewajiban untuk menyediakan informasi mengenai tata cara menyelenggarakan kegiatan dan manfaat pemetaan partisipatif bagi masyarakat umum. Secara sukarela dapat memfasilitasi kelompok masyarakat dalam menyelenggarakan pemetaan partisipatif berdasarkan surat permohonan dari masyarakat. Membantu kelompok masyarakat dalam menjaga kualitas penyelenggaraan dan hasil pemetaan partisipatif baik itu data sosial maupun data teknis. Berhak untuk mengunduh BIG Open Data melalui portal InaSDI untuk digunakan kanvas referensi penggambaran obyek spasial, menggunakan presets RBI, dan menggunakan portal InaSDI untuk melakukan unggah data melalui manajemen tugas (jobs). c. Penyelenggara Pemetaan Partisipatif. Lembaga Penyelenggara Pemetaan Partisipatif berkewajiban mengikuti SOP ini dan mengikuti kebijakan lainnya terkait dengan Informasi Geospatial Berhak untuk mengunduh BIG Open Data melalui portal InaSDI untuk digunakan kanvas referensi penggambaran obyek spasial, menggunakan presets RBI, dan menggunakan portal InaSDI untuk melakukan unggah data melalui manajemen tugas (jobs).
  • 9. Lembaga Penyelenggara Pemetaan Partisipatif merupakan kelompok masyarakat seperti kelompok masyarakat adat, masyarakat perdesaan non adat dan kelompok masyarakat lainnya. 8 d. Kontributor terlatih Kontributor terlatih adalah pihak (lembaga atau kelompok) yang memberikan layanan pemetaan.  Melakukan validasi data dengan cara melakukan pengecekan terhadap kelengkapan atribut dan cek visual kesesuaian posisi.  Membantu BIG melakukan validasi data dalam rangka publikasi data tervalidasi ke umum.  Memberikan masukan terhadap data terpublikasi. KRITERIA KEBERHASILAN Semua pihak yang terlibat yaitu BIG dan kontributor melakukan proses kegiatan sesuai dengan prosedur dan khususnya:  Tersedianya data-data pendukung untuk kegiatan pemetaan partisipatif seperti foto udara atau citra satelit terektifikasi atau peta RBI skala besar.  Tersedianya informasi mengenai cara penyelenggaraan pemetaan partisipatif  Masyarakat mampu menyelenggarakan kegiatan pemetaan partisipatif yang memenuhi standar yang dipersyaratkan  Hasil pemetaan partisipatif yang dapat diterima oleh banyak pihak sebagai salah satu rujukan dalam pengambilan kebijakan keruangan.  Tersedianya halaman monitor progres pelaksanaan pemasukan data, evaluasi, dan validasi.  Tersedianya halaman untuk menampung respon balik.  Tersedianya data pemetaan partisipatif sebagai WMS dan WFS.  Terserapnya data pemetaan partisipatif yang berkualitas sehingga terjadi percepatan pemetaan nasional.
  • 10. 9 ISTILAH DAN DEFINISI Batasan atau definisi yang definitif tentang Penyediaan Informasi Geospasial Acuan perlu ditetapkan agar tidak terjadi kesimpangsiuran penafsiran dan interpretasi. UserRequirement : Kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan olehpengguna Citra/Foto Terektifikasi : Kumpulan Citra/Foto yang sudah mengalami transformasi koordinatsehingga Citra/Foto saling terhubung dan memiliki koordinat pada bidang datar (peta). Crowdsourcing : Pembuatan konten kontribusi pengguna internet Presets : Definisi layer dan atrbut dalam bentuk XML Pemetaan Partisipatif :  Merupakan kegiatan Pemetaan yang dilakukan oleh masyarakat, merupakan proses dokumentasi pengetahuan keruangan suatu kelompok masyarakat berdasarkan filosofi dan prinsip dasar pemetaan partisipatif Geospasial : Atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukan lokasi, letak dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau diatas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu Ruang Komunitas : Merupakan wilayah penguasaan dan pengelolaan komuintas yang berdasar pada kesejarahan dan asal-usul serta nilai kearifan Peta Partisipatif : Merupakan peta tematik yang dihasilkan dari proses pemetaan partisipatif yang berisi kondisi dan pengetahuan keruangan komunitas dan berbagai dokumentasi non spasial (sosial) yang berkaitan dengan pengetahuan keruangan itu. Dokumen Sosial : Dokumen yang berisi informasi non spatial terkait dengan wilayah yang dipetakan Fasilitator : Merupakan orang terlatih yang membantu
  • 11. 10 mempermudah proses penyelenggaran pemetaan partisipatif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh masyarakat Pihak Utama : Merupakan penyelenggara pemetaan partisipatif Pihak Pendukung : Merupakan pihak-pihak yang memberikan pendukung penyelenggaraan pemetaan partisipatif namun tidak langsung terlibat dalam proses dan mempengaruhi tujuan pemetaan partisipatif Batas Wilayah : Merupakan batasan wilayah yang dipetakan. Batasan ini bisa berupa batas wilayah adat, batas desa dan batas wilayah kelola. Kesepakatan batas wilayah merupakan kesepakatan antar pihak yang berbatas dengan dituangkan dalam berita acara kesepakatan batas wilayah Peta Sketsa : Merupakan gambaran kasar dan tidak berskala berdasarkan pengetahuan masyarakat mengenai suatu wilayah. Sejarah Keruangan : Merupakan sejarah dari penguasaan dan pengelolaan ruang pada suatu wilayah Partisipasi : Merupakan keterlibatan mental dan emosi banyak pihak untuk mencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Kartografi Sosial : Merupakan turunan ilmu kartografi yang lebih mementingkan unsur-unsur sosial dalam menyampaikan informasi keruangan Diseminasi suatu kegiatan yang ditujukan pada kelompok target atau individu agar mendapatkan informasi sehingga timbul kesadaran menerima dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut Padiatapa /Free Prior Infom Consent : Merupakan keputusan yang dibuat oleh masyarakat secara bebas dan dengan kesadaran
  • 12. dalam kerangka kegiatan pemetaan partisipatif. Sebelum keputusan ini dibuat, masyarakat harus terlebih dulu mendapatkan informasi yang cukup. 11 Contributor terlatih Lembaga-lembaga yang memiliki kopetensi untuk memfasilitasi Wali Data Lembaga atau institusi pemilik data yang ditunjuk oleh kelompok masyarakat atau komunitas untuk mengelola dan menggunakan data hasil pemetaan partisipatif. SINGKATAN BIG : Badan Informasi Geospasial PPIG : Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial RBI : Rupa Bumi Indonesia UTM : Universal Transfer Mercator (Sistem Koordinat Peta Nasional) FPIC : Free Prior Infom Consent PP : Pemetaan Partisipatif RBI : Rupa Bumi Indonesia IGD : Informasi Geospasial Dasar IGT : Informasi Geospasial Tematik WMS : Web Map Service WFS : Web Feature Service
  • 13. 12 BAGAN GRAFIS PROSEDUR
  • 14. 13
  • 15. 14
  • 16. 15
  • 17. 16
  • 18. 17 BAGAN NARATIF PROSEDUR Tahap 1 : Diseminasi Informasi Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kegiatan pemetaan partisipatif melalui informasi maupun diskusi. Ini merupakan bagian dari proses Padiatapa yaitu memberikan informasi yang cukup terlebih dulu sebelum masyarakat dapat memutuskan apakah akan melakukan pemetaan atau tidak. Informasi minimal yang diberikan dan didiskusikan sejarah wilayah dan perspektif ruang tradisional masyarakat. Informasinya seperti apa saja tujuan, apa saja manfaat yang akan didapat, bagaimana proses yang akan dilalui maupun konsekuensi yang akan di terima.Diskusi sejarah wilayah dan perspektif ruang tradisional masyarakat Untuk beberapa daerah informasi bisa disampaikan oleh fasilitator dengan melakukan kunjungan lapangan. Informasi juga bisa disampaikan oleh pihak lain yang mengetahui maupun dari sumber-sumber lainnya seperti media online, cetak dan elektronik lainnya Berdasarkan jenisnya terbagi menjadi :Diseminasi Informasi Mandiri,Masyarakat mendapatkan informasi secara mandiri dan mendiskusikannya dengan masyarakat lainnya. Diseminasi Melalui Fasilitator,Fasilitator melakukan kunjungan masyarakat baik diminta maupun inisiatif lembaga fasilitator Metode Kegiatan: Musyawarah kampung, diskusi non formal maupun pendekatan pertemuan menurut tradisi setempat Output : - informasi tentang seputar pemetaan partisipatif online dan offline - Kesepakatan masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan PP Tahap 2 : Pengajuan Layanan PP Masyarakat : Masyarakat mengirimkan surat pengajuan untuk mendapatkan
  • 19. layanan pemetaan partisipatif kepada Organisasi Fasilitator PP. Tanpa ada surat resmi maka layanan pemetaan partisipatif tidak akan dilakukan. Surat dikirim bisa melalui organisasi pendamping maupun langsung kepada simpul-simpul layanan PP. Untuk memudahkan masyarakat dalam membuat surat permohonan maka disediakan form Surat Pengajuan 18 Lembaga Fasilitator PP : Setelah surat diterima maka akan dilakukan pengkajian kelayakan yang nantinya akan diputuskan apakan akan dilakukan layanan, penundaan layanan atau tidak melakukan layanan. Ketentuan diterima atau tidak berdasarkan ketentuan internal lembaga fasilitator pemetaan partisipatif. Lembaga fasilitator pemetaan partisipatif berkewajiban untuk menyampaikan syarat-syarat dan ketentuan untuk menerima, menunda maupun menolak pengajuan. Output :  Surat permohonan difasilitasi penyelenggaran pemetaan partisipatif  Surat persetujuan atau penangguhan persetujuan memfasilitasi penyelenggaraan pemetaan partisipatif Tahap 3 : Pengenalan Metode Pemetaan Partisipatif Lembaga Fasilitator PP : Memfasilitasi pertemuan kampung atau diskusi dengan melibatkan beberapa berbagai pihak mengenai : :  Menjelaskan tentang apa itu peta, maksud dan tujuan pemetaan, prinsip-prinsip pemetaan partisipatif, aspek teknis PP, kesepakatan-kesepakatan yang harus dibangun sebelum dan sesudah PP, penggunaan PP.  Menjelaskan alur proses PP dan pentingnya partisipasi Metode Kegiatan: Musyawarah kampung Tahap 4 : Lokakarya Perencanaan Pelaksanaan PP Fasilitator akan memfasilitasi sebuah lokakarya kampung dengan melibatkan sebanyak-banyaknya masyarakat setempat untuk
  • 20. 19 mendiskusikan dan merencanakan antara lain :  Menentukan tujuan pemetaan  Identifikasi wilayah yang akan dipetakan berupa peta sketsa  Identifikasi kebutuhan pelaksanaan pemetaan dan penyiapan alat  Pembentukan tim kerja  Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan pemetaan  Menentukan Metode tekhnis PP (Survey GPS, PPSL)  Kesepakatan biaya dan sumber pendanaan  Kesepakatan aturan main penggunaan peta Metode Kegiatan: Musyawarah kampung Cara mendapatkan peta RBI Tahap 5 : Permohonan Pengadaan Peta Dasar/Peta Referensi Sebagai syarat untuk melakukan pemetaan harus ada peta dasar yang menjadi sebagai acuan dasar dalam pemetaan. Namun di beberapa daerah terkadang tidak tersedia peta dasar atau tidak sesuai dengan skala diharapkan maka perlu ada peta acuan lainnya yang direkomendasikan. Masyarakat : Melakukan permohonan peta dasar atau peta refernsi lainnya dengan menyertakan perkiraan cakupan wilayah yang dipetakan berupa titik koordinat, polygone atau menyebutkan desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Pengajuan dilakukan dengan surat resmi. Untuk memudahkan pembuatan surat maka disediakan form dasar yang bisa diisi. Fasilitator : Dalam beberapa hal, untuk pengajuan fasilitator diminta untuk membantu proses menghubungkan masyarakat dengan BIG dalam kerangka permohonan pengadaan Peta Dasar/Peta Referensi BIG : Menyediakan peta dasar yang diperlukan dalam kegiatan PP Jika peta yang dimaksud tidak tersedia atau skalanya tidak memenuhi persyaratan maka BIG dapat merekomendasikan peta atau data lainnya yang bisa menjadi referensi PP BIG menyediakan akses kepada organisasi fasilitator PP agar bisa mengakses peta dasar
  • 21. 20 Tahap6 : Pelatihan Teknik Pemetaan Partisipatif Masyarakat : Sebelum melakukan PP, tim PP yang telah ditunjuk harus mengikuti pelatihan secara aktif dan penuh. Harapannya anggota tim PP memiliki pengetahuan dan keterampilan mulai dari perencanaan pengambilan data lapangan sampai dengan penggambaran peta. Fasilitator akan memberikan pelatihan dengan materi antara lain :  Pembukaan (perkenalan, harapan dan kekhawatiran, kontrak belajar)  Pengenalan Pemetaan partisipatif (latar belakang, pengertian, manfaat dan aspek hukum)  Pengenalan peta dan pemetaan (apa itu peta, bagian-bagian peta, Skala, Koordinat, perhitungan data peta, penggambaran, perhitungan luas,finishing peta  Pelatihan alat dan Teknis Pemetaan Partisipatif (pengenalan alat, teknik menggunakan alat, data lapang)  Simulasi pemetaan (peran dalam tim, teknis pengambilan data, pencatatan data lapangan, penggambaran peta dan sharing pengelaman lapang.  Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (agenda pemetaan,sketsa pembagian jalur pemetaan) BIG dan Lembaga Fasilitator Pemetaan Partisipatif: Memberikan dukungan dengan secara teratur melakukan peningkatan kapasitas teknis berupa pelatihan untuk pelatih kepada fasilitator yang menjadi pelatih dan pendamping kegiatan PP Tahap7 : Perencanaan Teknis Pelaksanaan Pemetaan Partisipatif Fasilitator memfasilitasi tim PP untuk membuat perencanaan mengenai :  Data apa yang akan diambil baik itu data sosial maupun data spatial  Membuat jalur survey berdasarkan sketsa wilayah dan pembagian tugas kelompok-kelompok pengambilan data lapangan  Persiapan alat pemetaan (perlengkapan survey dan penggambaran)
  • 22.  Persiapan hal teknis maupun non teknis lainnya seperti logistik, 21 penanda batas dan lainnya Tahap 8 : Pengambilan data lapangan Tim PP terdiri dari dua tim yaitu Tim Data Spasial dan Non Spasial yang bertugas untuk melakukan :  Pengambilan data (survey) batas wilayah  Pengambilan data (survey) Tempat-tempat penting dan informasi penting  Pengambilan data (survey) Tata Guna Lahan  Pengambilan data (survey) Sarana Umum Fasilitator : Akan melakukan asistensi tim PP dalam melakukan pengambilan data lapangan dengan memastikan bahwa pengambilan sudah sesuai kaidah kartografi dan kartografi sosial Tahap 9 : Perapihan, verifikasi, rekapitulasi data lapangan Tim Pelaksana PP : Dalam melakukan pencatatan data lapangan kecendrungan data yang ditulis tidak rapi, kotor, bahkan ada yang salah catat. Sehingga sebelum dilakukan pengolahan data menjadi peta maka semua catatan perlu dirapikan, memperjelas tulisan , melakukan pengecekan apakah data yang catat sudah benar atau tidak dan hal lainnya. Data-data yang ada kemudian direkapitulasi diantaranya berdasarkan : - Jenis data spatial yang akan digambarkan dalam peta seperti titik, titik yang akan jadi garis, titik yang akan menjadi polygone - Jenis data berdasarkan klasifikasi layer atau tematik misalnya data batas, data untuk fasilitas umum, data untuk titik penting dan lainnya - Untuk yang akan dioah menjadi data digital maka perlu mencocoknya dengan data pendukung seperti data titik koordinat dengan foto, cerita/narasi tentang titik tersebut dll - Dan lain-lain sesuai kebutuhan
  • 23. 22 Fasilitator : Melakukan asistensi kepada tim pelaksana PP dalam menjaga kualitas pengolahan data lapangan Tahap10 : Pengolahan Data dan Penggambaran Peta Tim PP : - Menentuntukan jenis data dan informasi apa saya yang akan dimasukkan kedalam peta - Mengolah data lapangan menjadi peta manual dengan bantuan kertas milimeterblock - Memindahkan peta manual dikertas milimeter blok ke kertas kalkir - Mengoverlay dan menambahkan dengan peta dasar, data primer dan data skunder lainnya - Layout peta Fasilitator : - Memfasilitasi pengolahan data sampai menjadi peta manual yang telah di layout di kertas kalkir - Membantu masyarakat mendigitalisasi peta manual dengan melibatkan secara aktif seluruh anggota tim - Membantu pengolahan data skunder, citra peta dasar dan lainnya untuk melengkapi dan memperkuat hasil pemetaan partisipatif Tahap11 : Klarifikasi dan verifikasi draft Peta Spasial dan Non Spasial Merupakan sebuah tahapan untuk melihat secara bersama draft Peta dengan melibatkan masyarakat setempat maupun perwakilan masyarakat yang berbatas. Harapannya ada koreksi dan masukkan terhadap draft peta yang telah dibuat. Penyelenggara PP dengan di fasilitasi oleh Fasilitator : - Menyiapkan penyelenggaraan proses pertemuan klarifikasi dan verifikasi dengan (a) Menentukan para pihak yang akan diundang, (b) Penyiapan alur proses (c) Penyiapan alat dan tempat dan (d) menyiapkan hal teknis dan non teknis lainnya seperti konsumsi, siapa yang akan mempresentasikan draf dan lainnya - Menyelenggarakan pertemuan klarifikasi dan verifikasi dengan kegiatan utama mengecek/koreksi secara bersama informasi draft
  • 24. peta (posisi objek, penamaan, penambahan atau pengurangan informasi, tata batas - Menyepakati siapa saja akan akan bertanda tangan pada peta dan 23 berita acara kesepakatan batas - Membuat aturan mengenai penggunaan hasil pemetaan partisipatif oleh pihak lain - Menetapkan siapa yang akan menjadi wali data hasil pemetaan partisipatif dan membuat aturan kesepakatan dengan pihak yang ditunjuk sebagai wali data Metode : Musyawarah Kampung Tahap 12 : Revisi dan Finalisasi Peta Tim PP dengan di fasilitatsi oleh Fasilitator melakukan : - Penambahan atau perbaikan draft peta berdasarkan catatan hasil klarifikasi dan verifikasi draft peta - Menyiapkan draft final peta partisipatif yang telah siap untuk di sahkan Tahap 13 : Pengesahan Peta Tim PP dengan difasilitasi oleh Fasilitator : - Penyiapan surat berita acara kesepakatan batas wilayah - Memfasilitasi proses penanda tangan peta final - Memfasilitasi Penandatanganan Peta Tahap 14 : Penyerahan Peta Tim PP dengan difasilitasi oleh Fasilitator : Menyerahkan secara resmi hasil pemetaan partisipatif kepada masyarakat melalui pimpinan masyarakat Kedua belah pihak dengan disaksikan oleh fasilitator akan menanda tangani berita acara penyerahan peta Proses Pemetaan Partisipatif Selesai. Tahap selanjutnya untuk persiapan integrasi dan penyerapan hasil PP Tahap 15 : Pengajuan Integrasi dan Penyerapan hasil PP
  • 25. Harapan dari pemetaan partisipatif adalah hasilnya dapat diterima menjadi salah satu rujukan dalam pengambilan kebijakan keruangan maka petanya harus bisa dibagi dan dintegrasikan. Untuk hal tersebut maka masyarakat harus mengajukan integrasi dan penyerapan dengan kebijakan one map. 24 Masyarakat : Membuat permohonan pengajuan integrasi dan penyerapan ke Badan Informasi Geospatial BIG : Agar peta masyarakat bisa dintergasikan maka ada syarat dan kualitas minimal yang harus dipenuhi. BIG akan melakukan pengujian teknis berdasarkan standart yang sudah ada. Dalam melakukan pengujian hasil pemetaan partisipatif, BIG bisa menunjuk fasilitator PP untuk membantu secara sukarela. Fasilitator yang ditunjuk tersebut sudah dilatih oleh BIG Fasilitator : Merupakan fasilitator yang terlatih dalam melakukan pengujian kualitas teknis hasil pemetaan partisipatif. Fasilitator secara sukarela dapat melakukan pengujian kualitas teknis atas permintaan pejabat BIG yang berwenang Jika kualitas teknis tidak memenuhi syarat minimal maka hasil PP tersebut tidak bisa dintegrasikan di one map. Namun masyarakat bisa melakukan perbaikan-perbaikan sseuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh BIG
  • 26. 25
  • 27. 26 BAGAN NARATIF PROSEDUR Tahap 1 : Menyusun kriteria layak dipakai sebagai IGD pada peta dasar dan IGT pada peta tematik. Pejabat Kedeputian IGD dan IGT terkait 1. Menyusun panduan penialian kualitas geometri dan atribut serta kelengkapan data peta partisipatif; A. Kriteria layak adalah secara planimetris dan kelengkapan atribut memenuhi syarat minimum hasil seperti yang tersebut : a) Kualitas / Akurasi geometri data spasial Evaluasi data Luasan/poligon (mis. Rumah) : - Apabila hasil evaluasi dengan metode near-distance pada selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan: - Apabila hasil evaluasi dengan metode polygon-circularity pada selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan: - Apabila hasil evaluasi dengan metode polygon area pada selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan: Evaluasi data garis (mis. Jalan): - Apabila hasil evaluasi terhadap sampel terhadap data/fitur referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dengan metode line buffer-overlap menunjukkan hasil bahwa overlap di atas 60% dan: - Apabila hasil evaluasi terhadap sampel terhadap data/fitur referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dengan metode line buffer-overlap menunjukkan hasil bahwa overlap di atas 60% b) Kualitas / Akurasi atribut data spasial - Apabila hasil evaluasi pencocokkan data atribut antara sampel data dan data/fitur referensi menunjukkank kesesuaian di atas 70% dan:
  • 28. 27 - Apabila hasil evaluasi pencocokkandata atribut antara sampel data dengan data/fitur referensi menunjukkan kesesuaian di atas 70% B. Kriteria layak dapat dilihat bahwa data yang dimasukkan adalah oleh kontributor terlatih atau kontributor umum namun harus telah dievaluasi dan divalidasi (trust). C. Kriteria layak adalah apabila ditinjau dari sisi hak penggunaan data (copyright), dataset pada area yang akan diserap terbebas dari komplain plagiat dan sudah mengadopsi CCL (comon creative license). Pejabat Kedeputian IIG terkait 1. Membuat halaman website terkait manajemen job penilaian kualitas berbasis kesukarelaan atau kewilayahan pada portal InaSDI Tahap 2 : Penerapan hak penggunaan data CCL (Comon Creative License). Pejabat Kedeputian IIG terkait 1. Menerapkan copyright CCL pada data yang dipilih. 2. Memberikan panduan terkait hak penggunaan data. Tahap 3 : Pemilihan data untuk diserap Pejabat Kedeputian IIG terkait 1. Memonitor dan mengelola halaman website tugas/job berdasarkan wilayah area. 2. Melakukan program monitor untuk mendukung penyerapan secara berkala per 3 bulan. 3. Memilih data untuk diserap setiap 6 bulan. Kontributor terlatih: 1. Membantu BIG memonitor halaman website tugas/job 2. Memberikan rekomendasi akivitas penyerapan data kepada BIG. Tahap 4 : Pelaksanaan validasi terhadap data dipilih Pejabat Kedeputian IGD terkait 1. Menyediakan panduan pemilihan alat survei untuk melakukan cek lapangan terhadap data peta partisipatif. 2. Membuat spesifikasi teknis alat GPS dengan ketentuan:
  • 29. 28 a. Memiliki kemampuan untuk memuat data vektor. b. Mampu menerima koreksi sinyal, dan lebih direkomendasikan yang mampu menerima koreksi DGPS. c. Memiliki akurasi pengukuran posisi horisontal minimal 2-5 m. Kontributor 1. Memasang data spasial atau raster ke alat GPS. 2. Mengoperasikan GPS untuk melakukan digitasi sesuai kondisi lapangan dan selanjutnya mendapatkan secara langsung perbedaaan posisi geometri. Tahap 5 : Publikasi data tervalidasi Pejabat Kedeputian IIG terkait 1. Mempublikasikan data tervalidasi ke publik untuk diberikan komentar atau masukan terkait isu hak penggunaan data dan akurasi serta kelengkapan data pada halaman website pada Portal InaSDI khusus dengan menampilkan daftar data tervalidasi validasi berikut dengan riwayat data (kontributor, data referensi) serta informasi tentang kesimpulan akurasi spasial, kesimpulan akurasi atribut, kesimpulan kualitas data secara umum. Kontributor 1. Memberikan masukan dan komentar aspek hak penggunaan data, akurasi serta kelengkapan data. 2. Menyetujui data tervalidasi untuk dimuat dan digunakan. Tahap 6 : Mengimpor data ke basisdata RBI dan peta tematik Pejabat Kedeputian IIG terkait 1. Menyediakan halaman website pada Portal InaSDI untuk memfasilitasi pemasukan (entry) hasil evaluasi meliputi: cakupan tugas/job, kesimpulan akurasi spasial, kesimpulan akurasi atribut, kesimpulan kualitas data secara umum. Kontributor 1. Memasukkan data hasil evaluasi untuk setiap job yang diselesaikan 2. Memberikan rekomendasi terhadap hasil yang didapat 3. Mengecek penyajian grafik dan tabel hasil evaluasi kualitas
  • 30. 29 Tahap 7 : Penetapan kriteria data yang dapat diserap Pejabat Kedeputian IGD terkait 1. Menampilkan fitur-fitur data partisipatif yang sudah diimpor ke basisdata RBI sebagai WMS atau WFS melalui portal InaSDI. 2. Pemilihan fitur yang ditampilkan atau disediakan sebagai servis dapat menyesuaikan skala peta yang menjadi prioritas publikasi melalui portal InaSDI.
  • 31. 30 KETERANGAN LAINNYA YANG MENDUKUNG SOP 1) Peralatan Pemetaan Partisipatif Mempertimbangkan kesempatan seluas-luasnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pemetaan partisipatif maka dibuka peluang-peluang menggunakan berbagai alat pemetaan baik itu GPS Navigasi, GPS untuk pemetaan, GPS Geodetic dan Kompas. Begitu juga metode teknis pengumpulan data, dibuka peluang kepada berbagai untuk mengembangkan metode dengan tujuan lebih bisa meningkatkan partisipatif dan membantu proses percepatan penyelesaian peta. Hal yang terpenting adalah setiap peta wajib mencantumkan GPS yang digunakan secara jujur beserta peta rujukan yang digunakan. Begitu pula dengan metode pengumpulan datanya. 2) Standar Minimum Peta Partisiaptaif a) Kegiatan pemetaan partisipatif, paling tidak, akan menghasilkan 2 hasil : a) peta-peta partisipatif; b) data/informasi sosial komunitas. b) Peta-peta partisipatif memuat kelengkapan sebagai berikut:  Judul peta  Isi peta  Skala peta  Legenda peta  Inset peta  Arah mata angin  Koordinat geodetik dan atau koordinat proyeksi  Referensi  Keterangan tambahan  Pengesahan peta  Toponimi (nama-nama tempat yang diketahui masyarakat setempat) menggunakan bahasa lokal c) Berbagai jenis peta yang dihasilkan dalam pemetaan partisipatif antara lain:  Peta wilayah (adat,desa,administrasi)  Peta Landscap ( DAS,bentang alam)  Peta penggunaan lahan  Peta Perencanaan (kelola laut,pesisir dan darat) d) Jenis peta yang dihasilkan dalam suatu kegiatan pemetaan partisipatif adalah berdasarkan permintaan dan atau kesepakatan komunitas yang menyelenggarakan pemetaan partisipatif tersebut. e) Isi informasi sosial komunitas meliputi:
  • 32. 31  Informasi dasar dan administrasi  Demografi dan kependudukan  Rincian batas-batas wilayah administrasi dan atau wilayah adat  Sejarah dan asal usul komunitas  Sosial dan ekonomi komunitas  Kelembagaan adat dan atau komunitas  Hukum adat dan atau berbagai kesepakatan tradisional  Sistem hak-hak atas tanah  Kearifan tradisional f) Pihak yang bertanggung jawab dan atau mengesahkan peta partisipatif dan informasi sosial tentang komunitas yang dihasilkan dari kegiatan pemetaan partisipatif adalah wakil-wakil komunitas yang disepakati berdasarkan rapat di dalam komunitas. g) Peta-peta partisipatif dan informasi sosial yang dihasilkan dalam kegiatan pemetaan partisipatif disimpan oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh komunitas. Penggunaan lebih lanjut peta-peta partisipatif atau informasi lainnya harus berdasarkan persetujuan komunitas; yang prosedurnya diatur kemudian. 3) Protokol penggunaan hasil pemetaan Partisipatif - Aturan penggunaan hasil PP oleh pihak lain ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hasil pemetaan partisipatif kepada pihak luar maka akan ditunjuk wali data. - Hubungan antara Wali dan Pemilik hasil PP akan disepakati bersama dengan kedua belah pihak,dalam hal masyarakat berhubungan langsung dengan wali data maka walidata harus membuat protocol penggunaan data dan diinformasikan kepada masyarakat.dalam hal masyarakat berhubungan dengan lembaga fasilitator PP maka lembaga Fasilitator PP harus membuat protocol penggunaan data. Lembaga fasilitator PP dengan walidata harus membuat protocol penggunaan data. - Aturan dasar mengenai penggunaan hasil PP dan perwalian data dituliskan di peta dan lembar pengesahan peta - Tema peta yang bisa dipublikasikan ditetapkan berdasarkan kesepakatan masyarakat. - Penggunaan data hasil PP oleh pihak lain harus mencantumkan sumber data dan harus memiliki surat ijin tertulis dari wali data. - Pihak lain yang menggunkan data peta PP untuk kepentingan kajian dan penelitian harus menyerahkan hasil kajian/share hasil kajiannya.
  • 33. 32 4) Integrasi dan penyerapan hasil pemetaan partisipatif - Merupakan upaya agar hasil pemetaan partisipatif dapat menjadi rujukan berbagai pihak terutama dalam penentuan kebijakan dan perencanaan pada wilayah tersebut - Merupakan upaya partisipasi masyarakat dalam keikutsertaannya dalam menyediakan informasi geospatial yang lebih baik dan lebih lengkap - Agar informasinya layak dan bisa dipertanggung jawabkan maka perlu ada uji kelayakan teknis peta dan informasi sosial. Namun jika hasil PP hanya digunakan secara internal saja maka tidak diperlukan proses ini. - Hasil Pemetaan Partisipatif dapat digunakan untuk mendorong pengakuan wilayah masyarakat hukum adat dan wilayah kelola Lampiran-Lampiran  Formulir Surat Permohonan Fasilitasi Pemetaan Partisipatif  Formulir Permohonan Pengadaan Data Dasar (Peta Dasar) kepada BIG  Format Berita Acara Kesepakatan Pengecekan Titik Tata Batas di Lapangan  Format Berita Acara Kesepakatan Tata Batas  Format Berita Acara Serah Terima Peta Partisipatif  Format Surat Pernyataan Mengenai Informasi Dalam Peta  Format Surat Pengantar dan Penyerahan Kelayakan Bagi Peta Pemetaan Partisipatif untuk Diintegrasikan oleh BIG