SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH GENETIKA 
FERTILISASI 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat 
menyelesaikan penyusunan Makalah Genetika dengan judul “Fertilisasi”. Penyusun makalah adalah 
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi 
Dasar. Dalam Penyusun makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada 
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan 
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam 
penyusunan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak 
yang membantu dalam menyelesaikan makalahini. Akhirnya penyusun berharap semoga Allah 
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat 
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Ya Robbal ‘Alamin. 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar..........................................................................................................i 
Daftar Isi..................................................................................................................ii 
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1 
1.2 Tujuan......................................................................................................1 
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2-14 
2.1 Pengertian Fertilisasi..................................................... ...........................2 
2.2 Fertilisasi Pada Tumbuhan....................................................................2-5 
2.2.1 Reproduksi Vegetatif...................................................................2-4 
2.2.2 Perkembangan Generatif.................................................................4 
2.3 Fertilisasi Pada Hewan........................................................................6-10 
2.4 Reproduksi Pada Manusia.................................................................10-13 
2.4.1 Alat Reproduksi Laki-Laki.......................................................10-11 
2.4.2 Alat Reproduksi Wanita...........................................................11-13 
BAB III PENUTUP..............................................................................................14 
3.1 Kesimpulan............................................................................................14 
Daftar Pustaka.......................................................................................................iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel 
bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan 
penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, 
zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya 
gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka 
fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka 
disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini 
merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian 
gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses 
fertilisasi. 
1.2 Tujuan 
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah adalah : 
1. Mengetahui macam-macam fertilisasi pada makhluk hidup yang meliputi fertilisasi pada tumbuhan, 
hewan, dan manusia 
2. Mengetahui perbedaan antara fertilisasi pada tumbuhan dan hewan
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Fertilisasi 
Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel 
bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan 
penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, 
zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya 
gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka 
fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka 
disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini 
merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian 
gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses 
fertilisasi. 
2.2 Fertilisasi Pada Tumbuhan 
2.2.1 Reproduksi vegetatif (tak kawin) 
Perkembangabiakan terjadi tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, dapat terjadi pada tumbuhan 
maupun hewan. 
1. Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan dan Tumbuhan Tingkat Rendah
a) Membelah diri dan fragmentasi, contoh: organisme yang membelah diri, protozoa, alga biru 
(bakteri). Sedangkan fragmentasi yaitu dengan cara memotong-motong tubuhnya, contoh: algae 
(ganggang) dan planaria (cacing pipih). Tunas, contoh: Hydra dan ragi (Saccharomyces). 
b) Spora: perkembangbiakan dengan spora antara lain: jamur, alga, lumut dan paku. Pada jamur, spora 
dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada ganggang (alga), sporanya dilengkapi dengan alat 
gerak berupa bulu cambuk atau bulu getar sehingga dapat bergerak, spora ini disebut zoospora. Pada 
paku, biasanya spora terletak di daun-daun sebelah bawah, tampak sebagai bintik-bintik hitam yang 
dinamakan sorus. Sorus tersebut dilindungi indisium. 
2. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Biji 
a. Vegetatif alami, tanpa bantuan manusia: 
1) Rhizoma atau akar rimpang, yaitu batang yang tumbuh mendatar yang 
terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbuku-buku dan bersisik, dan di ujungnya ada 
kuncup. Pada ketiak sisik terdapat tunas. Contoh: lengkuas, kunyit, temulawak, alang-alang dan 
sebagainya. 
2) Umbi lapis, terdiri atas cakram dan umbi yang belapis-lapis. Contoh: bawang putih, bawang 
merah, bakung dan bunga tulip. 
3) Umbi batang, merupakan batang yang tumbuh ke dalam tanah yang menggembung dan 
membentuk umbi dilengkapi dengan mata tunas. Contoh: kentang dan gembili. 
4) Umbi akar, adalah akar yang berubah fungsi menyimpan makanan. Contoh: singkong dan bunga 
dahlia. 
5) Geragih atau stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh: pegagan, 
rumput teki dan arbei. 
6) Tunas, dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang tidak jauh dari induknya dan akhirnya 
membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu dan tebu. 
b. Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia; 
1) Mencangkok, yaitu dengan mengupas kulit sampai ke bagian kayunya. Bagian yang licin dari 
kayu yaitu kambium harus dibuang, selanjutnya ditutup dengan tanah basah yang subur kemudian 
dibungkus. Contoh: jeruk, mangga, jambu, rambutan dan tumbuhan berkambium lainnya. 
2) Menempel atau okulasi, yaitu dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke mata tunas 
tanaman lainnya yang sejenis.
3) Menyambung (mengenten/kopulasi) yaitu menggabungkan bagian tanaman satu ke bagian 
tanaman lain untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik. 
4) Stek, yaitu memotong batang atau daun untuk ditanam di tempat lain. Ada stek batang dan stek 
daun. Contoh stek batang: singkong, ketela rambat, sirih, lada dan lain-lain. Contoh stek daun: cocor 
bebek. 
5) Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang dibengkokkan ke bawah serta 
ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru. Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan 
sebagainya. 
2.2.2 Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Biji 
Bunga pada tumbuhan mengandung alat-alat perkembangbiakan. Bagian-bagian dari bunga antara 
lain: dasar bunga, kelopak, mahkota, sari dan putik. Mahkota dan kelopak bunga merupakan alat 
perhiasan bunga yang umumnya berwarna warni. Sedangkan sari dan putik merupakan alat kelamin 
bunga. 
a. Benang sari meliputi kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari terdapat kotak sari yang di 
dalamnya terdapat serbuk sari. 
b. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik dan bakal buah 
Macam-macam bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembang biakan: 
1. Bunga lengkap, memiliki perhiasan dan alat kelamin. 
2. Bunga tidak lengkap apabila satu atau lebih dari perhiasan bunga tidak ada. 
3. Bunga sempurna, apabila sari dan putik terdapat dalam satu bunga. 
4. Bunga tidak sempurna, apabila hanya salah satu alat kelamin saja yang terdapat pada satu bunga. 
Dikenal bunga jantan (hanya sari saja yang ada) dan bunga betina (hanya putik saja). Tumbuhan 
berumah satu, apabila dalam satu pohon terdapat alat kelamin jantan dan betina. Tumbuhan berumah 
dua, apabila dalam satu pohon terdapat hanya satu alat kelamin. 
Penyerbukan 
Penyerbukan yaitu jatuhnya sari di atas kepala putik. Penyerbukan dipengaruhi oleh empat faktor 
yaituangin, hewan, air dan manusia. 
Macam-macam penyerbukan berdasarkan penyerbukannya:
1. Penyerbukan oleh angin ciri bunganya mahkota kecil/tidakbermahkota, warna mahkota tidak 
menarik, tidak ada kelenjar madu, sari kecil, jumlah sari banyak dan ringan (mudah dibawa angin), 
sari memiliki sayap, kedudukan sari bergantungan, putik besar dan menjulur ke luar, tangkai bunga 
panjang. 
2. Penyerbukan oleh hewan seperti serangga, kupu-kupu, burung dan kelelawar. Ciri bunga yang 
penyerbukannya dibantu serangga; mahkota besar dan mencolok warnanya, mempunyai bau yang 
khas, menghasilkan kelenjar madu, serbuk sari mudah melekat. 
3. Penyerbukan oleh air, misalkan Hydrilla. 
4. Penyerbukan oleh manusia misalnya vannili. 
Sifat penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari: 
1. penyerbukan sendiri, sari jatuh pada putik dalam satu bunga 
2. penyerbukan tetanggasari jatuh ke putik pada bunga yang berbeda dalam satu pohon 
3. penyerbukan silang, sari dan putik berasal dari pohon yang berbeda yang sejenis 
4. penyerbukan bastar, sari dan putik berasal dari tanaman yang berbeda varietasnya. 
Pembuahan (Fertilisasi) pada Tumbuhan 
Setelah terjadi penyerbukan menyusul pembuahan (peleburan antara sperma dengan ovum). 
1. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji. Inti serbuk sari 
membelah menjadi dua, yaitu inti vegetatif dan generatif. Inti generatif menghasilkan 2 spermatozoid. 
Spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui mikrofil. 
2. Bersamaan dengan pembentukan sperma pada sari, di ruang bakl biji terjadi juga pembentukan sel 
telur dan inti kandung lembaga (inti ganda lembaga). 
3. Sperma 1 + sel telur => zygot => menjadi lembaga 
4. Sperma 2 + inti kandung lembaga => endosperm (putik lembaga). 
5. Putik lembaga merupakan tempat cadangan makanan bagi lembaga.
2.3 Fertilisasi pada hewan 
 Fertilisasi eksternal (khas pada hewan-hewan akuatik): gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam 
tubuhnya sebelum fertilisasi. 
 Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi dengan kehidupan di darat): sperma dimasukkan ke 
dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan fertilisasi. Setelah pembuahan, telur 
itu membentuk membran fertilisasi untuk merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang 
sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi telur. 
Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya 
fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio. 
Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal. 
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu 
dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar. 
1. Ovipar (Bertelur) 
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio 
mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh 
induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa 
jenis reptil. 
2. Vivipar (Beranak) 
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam uterus 
(rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk 
betinanya. Contoh hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui), misalnya kelinci 
dan kucing. 
3. Ovovivipar (Bertelur dan Beranak) 
Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih 
tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang 
berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan 
keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah kelompok reptil (kadal) dan ikan 
hiu. 
a. Reproduksi Ikan 
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin 
luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak
akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari 
ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari 
tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air. 
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui 
saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga 
terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan 
ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu. 
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur 
ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam. Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan 
pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih 
jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup. 
b. Reproduksi Amfibi (Amphibia) 
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina 
tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan 
dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak 
betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam 
air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum 
katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum 
dilanjutkan melalui oviduk. 
Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang 
disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok 
dan bermuara di kloaka. 
Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan 
sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. 
Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. 
Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur 
tersebut berbentuk gumpalan telur. 
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang 
keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap. 
Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal 
kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). 
Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai 
tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan.
Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan 
menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai 
berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak 
fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. 
Pada saat itulah metamorfosis katak selesai. 
c. Reproduksi Reptil (Reptilia) 
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya 
terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil 
yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di 
dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam 
telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang 
oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di 
sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma 
bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang 
dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada 
saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke 
dalam saluran kelamin betina. 
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, 
ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi 
persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur 
ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan 
kuning telur yang berlimpah. 
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya 
melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika 
meletakkan telurnya. 
d. Reproduksi Burung (Aves) 
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat 
kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling 
menempelkan kloaka. 
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh 
sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima 
ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada 
kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di 
kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. 
Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah 
oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. 
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu 
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan 
menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat 
mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang. 
e. Reproduksi Mamalia (Mammalia) 
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali 
Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat 
internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara 
memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). 
2.4 Reproduksi Pada Manusia 
2.4.1 Alat Reproduksi Laki-Laki Terdiri Dari: 
a. Sepasang testis : kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron 
b.Saluran-saluran kelamin: Vasa eferentia: menampung sperma, Epididimis: mengabsorpsi sperma 
hingga kental dan menyimpan sperma sementara (3 minggu), Vasdeferens: saluran penghubung 
epididimis dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi, Uretra merupakan 
saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine . 
c. Kelenjar-kelenjar tambahan: 
- Vesika seminalis: Merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairan lendir 
yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma 
sebelum membuahi ovum. 
· Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa 
kelenjar. 
· Kelenjar prostat: Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu. Cairan ini berfungsi untuk 
menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat 
bergerak dengan aktif .
· Kelenjar cowperi (bulbouretralis): Penghasil cairan pelicin Penis: Merupakan alat kelamin luar yang 
berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita. 
d. Penis : Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh 
wanita. 
e. Pembentukan Sperma (spermatogenesis) 
Terjadi di dalam testis. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis 
sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer. 
Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder.Spermatosit 
sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid.Spermatid berdiferensiasi menjadi 
sperma Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom 
spermatogonium perempuan. 
2.4.2 Alat Reproduksi Pada Wanita Berupa: 
a.Sepasang ovarium: Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan 
menyekresi hormon estrogen dan progesteron 
b.Oviduk/tuba fallopii) : Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik 
dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya. 
c. Uterus (rahim): Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus mampu 
mengembang hingga 500 kali 
d. Vagina: Tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses kelahiran 
e. Organ kelamin luar: 
- klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis 
- Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil) 
- Lubang saluran kencing 
- Lubang vagina: bagian terluar vagina 
- Fundus: bagian lipat paha 
- Pembentukan Ovum (oogenesis) 
Terjadi di dalam ovarium.Oogonium bersifat diploid.Oogonium membelah diri secara mitosis 
sehingga berjumlah banyak.Oogonium berkembang menjadi oosit primer.Oosit primer membelah diri
secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama Oosit sekunder mengandung kuning 
telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi 
dua Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua Otid 
berkembang menjadi ovum yang haploidSetiap oosit primer menghasilkan satu ovum. 
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovarium menghasilkan ovum yang 
kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) 
yang berakhir pada vagina. 
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan 
testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara 
saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media 
tempat hidup sperma. Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan 
oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang 
selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. 
Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat 
makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali 
pusar. 
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal 
seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot . Fertilisasi adalh proses 
peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang. Sel telur yang telah 
dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim. Setelah zigot terbentuk, zigot 
langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya. Dalam waktu bersamaan dinding rahim 
menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigo. Zigot menempel pada dinding rahim 
untuk berkembang. Zigot berubah menjadi embrio . 
Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. Embrio 
dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan. Usia 4 minggu, embrio mulai 
membentuk mata, tangan dan kaki. Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan 
jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk . Usia 8 minggu, 
embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus). Setelah usia kehamilan 
mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Dari pembahasan yang dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut, 
Fertilisasi adalah suatu proses peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus 
untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Fertilisasi pada tumbuhan terjadi secara
vegetatif dan generatif. Fertilisasi pada hewan terjadi secara eksterna dan interna. Fertilisasi eksternal 
merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu 
media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak). Fertilisasi internal 
merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat 
terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin 
betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari 
kelompok reptil, aves dan Mamalia.

More Related Content

What's hot

What's hot (16)

Copy of dunia tumbuhan
Copy of dunia tumbuhanCopy of dunia tumbuhan
Copy of dunia tumbuhan
 
Tumbuhan Paku
Tumbuhan PakuTumbuhan Paku
Tumbuhan Paku
 
Materi biologi plantae
Materi biologi plantaeMateri biologi plantae
Materi biologi plantae
 
8. dunia tumbuhan (kingdom plantae)
8. dunia tumbuhan (kingdom plantae)8. dunia tumbuhan (kingdom plantae)
8. dunia tumbuhan (kingdom plantae)
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Makalah tumbuhan paku dan Tumbuhan Lumut
Makalah tumbuhan paku dan Tumbuhan LumutMakalah tumbuhan paku dan Tumbuhan Lumut
Makalah tumbuhan paku dan Tumbuhan Lumut
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Makalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumutMakalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumut
 
Pteridophyta (tumbuhan paku)
Pteridophyta (tumbuhan paku)Pteridophyta (tumbuhan paku)
Pteridophyta (tumbuhan paku)
 
Tumbuhan paku
Tumbuhan paku Tumbuhan paku
Tumbuhan paku
 
Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Bryophyta (Tumbuhan Lumut)Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA USKisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah obesitas
Makalah obesitasMakalah obesitas
Makalah obesitas
 
OESOPHAGEAL ATRESIA
OESOPHAGEAL ATRESIAOESOPHAGEAL ATRESIA
OESOPHAGEAL ATRESIA
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Kelainan genetik perkembangan sistem digestif
Kelainan genetik perkembangan sistem digestifKelainan genetik perkembangan sistem digestif
Kelainan genetik perkembangan sistem digestif
 
Oesophageal atresia
Oesophageal atresiaOesophageal atresia
Oesophageal atresia
 
Buku Hukum Mendel
Buku Hukum MendelBuku Hukum Mendel
Buku Hukum Mendel
 
Lipoma and liposarcoma
Lipoma and liposarcoma Lipoma and liposarcoma
Lipoma and liposarcoma
 

Similar to FertilGenetik (20)

Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarMakalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasar
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Doc
DocDoc
Doc
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan AdaptasiKelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
 
Kingdom plantae
Kingdom plantae Kingdom plantae
Kingdom plantae
 
Pterodphyta
Pterodphyta Pterodphyta
Pterodphyta
 
Tugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yaniTugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yani
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Mengenal klasifikasi tumbuhan
Mengenal klasifikasi tumbuhanMengenal klasifikasi tumbuhan
Mengenal klasifikasi tumbuhan
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
 
PTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxPTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptx
 
Karakteristik tumbuhan lumut
Karakteristik tumbuhan lumutKarakteristik tumbuhan lumut
Karakteristik tumbuhan lumut
 
Karakteristik tumbuhan lumut1
Karakteristik tumbuhan lumut1Karakteristik tumbuhan lumut1
Karakteristik tumbuhan lumut1
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

FertilGenetik

  • 1. MAKALAH GENETIKA FERTILISASI KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Genetika dengan judul “Fertilisasi”. Penyusun makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi Dasar. Dalam Penyusun makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalahini. Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Ya Robbal ‘Alamin. Penyusun
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar..........................................................................................................i Daftar Isi..................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1 Latar Belakang..........................................................................................1 1.2 Tujuan......................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2-14 2.1 Pengertian Fertilisasi..................................................... ...........................2 2.2 Fertilisasi Pada Tumbuhan....................................................................2-5 2.2.1 Reproduksi Vegetatif...................................................................2-4 2.2.2 Perkembangan Generatif.................................................................4 2.3 Fertilisasi Pada Hewan........................................................................6-10 2.4 Reproduksi Pada Manusia.................................................................10-13 2.4.1 Alat Reproduksi Laki-Laki.......................................................10-11 2.4.2 Alat Reproduksi Wanita...........................................................11-13 BAB III PENUTUP..............................................................................................14 3.1 Kesimpulan............................................................................................14 Daftar Pustaka.......................................................................................................iii
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi. 1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah adalah : 1. Mengetahui macam-macam fertilisasi pada makhluk hidup yang meliputi fertilisasi pada tumbuhan, hewan, dan manusia 2. Mengetahui perbedaan antara fertilisasi pada tumbuhan dan hewan
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Fertilisasi Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi. 2.2 Fertilisasi Pada Tumbuhan 2.2.1 Reproduksi vegetatif (tak kawin) Perkembangabiakan terjadi tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, dapat terjadi pada tumbuhan maupun hewan. 1. Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan dan Tumbuhan Tingkat Rendah
  • 5. a) Membelah diri dan fragmentasi, contoh: organisme yang membelah diri, protozoa, alga biru (bakteri). Sedangkan fragmentasi yaitu dengan cara memotong-motong tubuhnya, contoh: algae (ganggang) dan planaria (cacing pipih). Tunas, contoh: Hydra dan ragi (Saccharomyces). b) Spora: perkembangbiakan dengan spora antara lain: jamur, alga, lumut dan paku. Pada jamur, spora dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada ganggang (alga), sporanya dilengkapi dengan alat gerak berupa bulu cambuk atau bulu getar sehingga dapat bergerak, spora ini disebut zoospora. Pada paku, biasanya spora terletak di daun-daun sebelah bawah, tampak sebagai bintik-bintik hitam yang dinamakan sorus. Sorus tersebut dilindungi indisium. 2. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Biji a. Vegetatif alami, tanpa bantuan manusia: 1) Rhizoma atau akar rimpang, yaitu batang yang tumbuh mendatar yang terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbuku-buku dan bersisik, dan di ujungnya ada kuncup. Pada ketiak sisik terdapat tunas. Contoh: lengkuas, kunyit, temulawak, alang-alang dan sebagainya. 2) Umbi lapis, terdiri atas cakram dan umbi yang belapis-lapis. Contoh: bawang putih, bawang merah, bakung dan bunga tulip. 3) Umbi batang, merupakan batang yang tumbuh ke dalam tanah yang menggembung dan membentuk umbi dilengkapi dengan mata tunas. Contoh: kentang dan gembili. 4) Umbi akar, adalah akar yang berubah fungsi menyimpan makanan. Contoh: singkong dan bunga dahlia. 5) Geragih atau stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh: pegagan, rumput teki dan arbei. 6) Tunas, dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang tidak jauh dari induknya dan akhirnya membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu dan tebu. b. Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia; 1) Mencangkok, yaitu dengan mengupas kulit sampai ke bagian kayunya. Bagian yang licin dari kayu yaitu kambium harus dibuang, selanjutnya ditutup dengan tanah basah yang subur kemudian dibungkus. Contoh: jeruk, mangga, jambu, rambutan dan tumbuhan berkambium lainnya. 2) Menempel atau okulasi, yaitu dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke mata tunas tanaman lainnya yang sejenis.
  • 6. 3) Menyambung (mengenten/kopulasi) yaitu menggabungkan bagian tanaman satu ke bagian tanaman lain untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik. 4) Stek, yaitu memotong batang atau daun untuk ditanam di tempat lain. Ada stek batang dan stek daun. Contoh stek batang: singkong, ketela rambat, sirih, lada dan lain-lain. Contoh stek daun: cocor bebek. 5) Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru. Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan sebagainya. 2.2.2 Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Biji Bunga pada tumbuhan mengandung alat-alat perkembangbiakan. Bagian-bagian dari bunga antara lain: dasar bunga, kelopak, mahkota, sari dan putik. Mahkota dan kelopak bunga merupakan alat perhiasan bunga yang umumnya berwarna warni. Sedangkan sari dan putik merupakan alat kelamin bunga. a. Benang sari meliputi kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari terdapat kotak sari yang di dalamnya terdapat serbuk sari. b. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik dan bakal buah Macam-macam bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembang biakan: 1. Bunga lengkap, memiliki perhiasan dan alat kelamin. 2. Bunga tidak lengkap apabila satu atau lebih dari perhiasan bunga tidak ada. 3. Bunga sempurna, apabila sari dan putik terdapat dalam satu bunga. 4. Bunga tidak sempurna, apabila hanya salah satu alat kelamin saja yang terdapat pada satu bunga. Dikenal bunga jantan (hanya sari saja yang ada) dan bunga betina (hanya putik saja). Tumbuhan berumah satu, apabila dalam satu pohon terdapat alat kelamin jantan dan betina. Tumbuhan berumah dua, apabila dalam satu pohon terdapat hanya satu alat kelamin. Penyerbukan Penyerbukan yaitu jatuhnya sari di atas kepala putik. Penyerbukan dipengaruhi oleh empat faktor yaituangin, hewan, air dan manusia. Macam-macam penyerbukan berdasarkan penyerbukannya:
  • 7. 1. Penyerbukan oleh angin ciri bunganya mahkota kecil/tidakbermahkota, warna mahkota tidak menarik, tidak ada kelenjar madu, sari kecil, jumlah sari banyak dan ringan (mudah dibawa angin), sari memiliki sayap, kedudukan sari bergantungan, putik besar dan menjulur ke luar, tangkai bunga panjang. 2. Penyerbukan oleh hewan seperti serangga, kupu-kupu, burung dan kelelawar. Ciri bunga yang penyerbukannya dibantu serangga; mahkota besar dan mencolok warnanya, mempunyai bau yang khas, menghasilkan kelenjar madu, serbuk sari mudah melekat. 3. Penyerbukan oleh air, misalkan Hydrilla. 4. Penyerbukan oleh manusia misalnya vannili. Sifat penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari: 1. penyerbukan sendiri, sari jatuh pada putik dalam satu bunga 2. penyerbukan tetanggasari jatuh ke putik pada bunga yang berbeda dalam satu pohon 3. penyerbukan silang, sari dan putik berasal dari pohon yang berbeda yang sejenis 4. penyerbukan bastar, sari dan putik berasal dari tanaman yang berbeda varietasnya. Pembuahan (Fertilisasi) pada Tumbuhan Setelah terjadi penyerbukan menyusul pembuahan (peleburan antara sperma dengan ovum). 1. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji. Inti serbuk sari membelah menjadi dua, yaitu inti vegetatif dan generatif. Inti generatif menghasilkan 2 spermatozoid. Spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui mikrofil. 2. Bersamaan dengan pembentukan sperma pada sari, di ruang bakl biji terjadi juga pembentukan sel telur dan inti kandung lembaga (inti ganda lembaga). 3. Sperma 1 + sel telur => zygot => menjadi lembaga 4. Sperma 2 + inti kandung lembaga => endosperm (putik lembaga). 5. Putik lembaga merupakan tempat cadangan makanan bagi lembaga.
  • 8. 2.3 Fertilisasi pada hewan  Fertilisasi eksternal (khas pada hewan-hewan akuatik): gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi.  Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi dengan kehidupan di darat): sperma dimasukkan ke dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan fertilisasi. Setelah pembuahan, telur itu membentuk membran fertilisasi untuk merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi telur. Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio. Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal. Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar. 1. Ovipar (Bertelur) Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil. 2. Vivipar (Beranak) Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya. Contoh hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui), misalnya kelinci dan kucing. 3. Ovovivipar (Bertelur dan Beranak) Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu. a. Reproduksi Ikan Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak
  • 9. akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air. Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu. Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam. Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup. b. Reproduksi Amfibi (Amphibia) Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk. Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka. Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur. Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap. Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan.
  • 10. Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai. c. Reproduksi Reptil (Reptilia) Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina. Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah. Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya. d. Reproduksi Burung (Aves) Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka. Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
  • 11. Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang. e. Reproduksi Mamalia (Mammalia) Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). 2.4 Reproduksi Pada Manusia 2.4.1 Alat Reproduksi Laki-Laki Terdiri Dari: a. Sepasang testis : kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron b.Saluran-saluran kelamin: Vasa eferentia: menampung sperma, Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental dan menyimpan sperma sementara (3 minggu), Vasdeferens: saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi, Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine . c. Kelenjar-kelenjar tambahan: - Vesika seminalis: Merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairan lendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi ovum. · Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar. · Kelenjar prostat: Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu. Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif .
  • 12. · Kelenjar cowperi (bulbouretralis): Penghasil cairan pelicin Penis: Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita. d. Penis : Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita. e. Pembentukan Sperma (spermatogenesis) Terjadi di dalam testis. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder.Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid.Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium perempuan. 2.4.2 Alat Reproduksi Pada Wanita Berupa: a.Sepasang ovarium: Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron b.Oviduk/tuba fallopii) : Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya. c. Uterus (rahim): Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali d. Vagina: Tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses kelahiran e. Organ kelamin luar: - klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis - Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil) - Lubang saluran kencing - Lubang vagina: bagian terluar vagina - Fundus: bagian lipat paha - Pembentukan Ovum (oogenesis) Terjadi di dalam ovarium.Oogonium bersifat diploid.Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.Oogonium berkembang menjadi oosit primer.Oosit primer membelah diri
  • 13. secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua Otid berkembang menjadi ovum yang haploidSetiap oosit primer menghasilkan satu ovum. Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina. Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma. Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar. Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot . Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang. Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim. Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya. Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigo. Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang. Zigot berubah menjadi embrio . Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan. Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki. Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk . Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus). Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan yang dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut, Fertilisasi adalah suatu proses peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Fertilisasi pada tumbuhan terjadi secara
  • 15. vegetatif dan generatif. Fertilisasi pada hewan terjadi secara eksterna dan interna. Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak). Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan Mamalia.