1. Edisi IV, 2010
mengintegrasikan ini dengan rumah? Dalam salah satu acara Hari Habitat Dunia bapak
Bisa kita bayangkan rumah tanpa PSU. Bagaimana menjelaskan tentang Penyediaan Perumahan untuk
kualitasnya tidak akan menurun. Pasti kekumuhan Angkatan Kerja Pertama. Bagaimana konsep sebenarnya?
akan terjadi, orang akan menjadi tidak nyaman dengan Jawabannya menabung saja. Tidak ada jalan lain
lingkungannya. Jadi jelas di sini tanpa adanya PSU kecuali menabung. Menabung itu jangan nunggu sampai
yang baik maka mustahil akan tercipta rumah yang bisa menjadi gunung tapi lihatlah sampai kapasitas yang
menjadi home. memang rasional untuk digunakan. Supaya bisa menjadi
efektif tabungan itu, jangan dibiarkan begitu saja. Kalau
Pada konferensi pers Hari Habitat bapak menjelaskan ternyata tabungan ini cukup membeli rumah dengan
perbedaan pembangunan perumahan antara House dengan tapak ukuran yang kecil, mulai dari situ. Itu sudah
Home. Apa yang menjadi perbedaan mendasar keduanya? menabung. Begitu kemampuan kita naik pindahlah ke
Ya, kalau house itu membangun fisik. Kalau rumah yang lebih luas lagi dan seterusnya. Jadi selamanya
membangun home itu secara imajiner membangun nilai- beriringan dengan kapasitas seseorang.
nilai, membangun peradaban. Jadi contohnya kalau ada
orang rindu kampung, selamanya orang akan mengatakan Youth atau kaum muda sebenarnya adalah tenaga
coming home bukan coming house. Jadi orang ingin potensial untuk dapat bekerja bersama dan menjadi
senantiasa coming home, home country karena dia merasa jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Sebagai
home di sana, merasa di rumah. Kalau house itu hanya mantan aktivis Dewan Mahasiswa bagaimana tanggapan
tempat tinggal saja, orang di-shelter-kan. Jadi suasana bapak soal ini?
kebatinannya berbeda antara house dengan home. Saya Bagus, justru mahasiswa harus menjadi, tidak hanya
berharap rumah-rumah kita itu benar-benar sebuah home, jembatan, bahkan bisa menjadi motor. Dan yang penting
bukan hanya sekedar house yang dibeli. Ada saja rumah generasi muda itu mau belajar dan bahkan menemukan
besar, bagus, ada kolam lengkap, bahkan ada untuk spa hal-hal yang baru, yang menurut jamannya, menurut
segala macam, tapi dia tetap saja sebuah house karena dia kondisi mereka, menurut prespektif mereka, yang pas,
tidak membentuk apa-apa di dalamnya. Di sana hanya dibandingkan misalnya orang-orang dulu. Salah satu
ada kediktatoran di rumah tangga. Hanya ada yang challenge dan saya kira generasi muda bisa memberikan
menyelesaikan dengan uang. Nah itu semua nggak bener. kontribusi yang besar di sana.
ISTIMEWA
Sebelum menjabat sebagai
Menpera, Suharso Monoarfa
pernah menjadi anggota DPR
periode 2004-2009, fraksi
PPP daerah pemilihan
Gorontalo, dan menjabat
Wakil Ketua Panitia
Anggaran DPR RI. Selain itu,
pria kelahiran Mataram
tanggal 31 Oktober 1954
ini juga menjadi Bendahara
Umum DPP PPP dan aktif
dalam berbagai organisasi.
31
2. Inovasi
gunaan koagulan alami dari tanaman
yang barangkali dapat diperoleh di
sekitar kita. Penelitian dari The En-
vironmental Engineering Group di
Universitas Leicester, Inggris, telah
lama mempelajari potensi penggu-
Menjernihkan
naan berbagai koagulan alami dalam
proses pengolahan air skala kecil, me-
nengah, dan besar. Penelitian mereka
dipusatkan terhadap potensi koagu-
Air dengan Biji Daun Kelor lan dari tepung biji tanaman Moringa
oleifera. Tanaman tersebut banyak
A
tumbuh di India bagian utara, tetapi
ir beserta sumber-sumbernya merupakan sekarang sudah menyebar ke mana-
salah satu kekayaan alam yang mutlak dibu- mana ke seluruh kawasan tropis, termasuk Indonesia.
tuhkan oleh mahluk hidup guna menopang Di Indonesia tanaman tersebut dikenal sebagai tanaman
kelangsungan hidupnya dan memelihara ke kelor dengan daun yang kecil-kecil.
sehatannya. Air yang mengisi lebih dari dua
pertiga bagian dari seluruh permukaan bumi, memberi Moringa oleifera:
tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada daratan, Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol
akan tetapi sebagian besar dari air tersebut tidak dapat (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo
langsung digunakan untuk kepentingan mahluk hidup. (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano (Sumba), Ongge
Hanya 1% yang merupakan air yang bermanfaat karena (Bima); Hau fo (Timor).
dapat dipergunakan sebagai air bersih, walaupun harus Tanaman tersebut juga dikenal sebagai tanaman
melalui suatu proses. “drumstick” karena bentuk polong buahnya yang meman-
Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan jang meskipun ada juga yang menyebut sebagai “horse-
air baku, pengolahan air untuk menjadi air bersih yang radish” karena rasa akarnya menyerupai “radish”.
sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian Kelor (moringa oliefera) termasuk jenis tumbuhan
melalui sistem distribusi melalui perpipaan ke area pe- perdu yang dapat memiliki ketinggian batang 7 -11 me-
layanan. Pengolahan air dilakukan pada air baku yang ter. Di Jawa, Kelor sering dimanfaatkan sebagai tanaman
pada hakekatnya tidak memenuhi standar kualitas air pagar karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon Kelor
minum/bersih yang berlaku, sehingga unsur-unsur yang tidak terlalu besar. Batang kayunya getas (mudah patah)
tidak memenuhi standar perlu dihilangkan ataupun di- dan cabangnya jarang tetapi mempunyai akar yang kuat.
kurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang berlaku. Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk
Hal ini dilaksanakan dengan pengolahan air. Teknologi bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk
untuk pengolahan air yang sangat tergantung dari sumber dalam satu tangkai. Kelor dapat berkembang biak dengan
air baku dengan kualitas air yang bermacam-macam un- baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-
tuk dapat diolah. 500 meter di atas permukaan laut. Bunganya berwarna
Pusat-pusat pengolahan air perkotaan dengan skala putih kekuning kuningan dan tudung pelepah bunganya
besar mengolah air dengan cara menambahkan senyawa berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepan-
kimia penggumpal (coagulants) ke dalam air kotor yang jang tahun dengan aroma bau semerbak.
akan diolah. Dengan cara tersebut partikel-partikel yang Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang
berada di dalam air akan menjadi suatu gumpalan yang yang disebut klentang (Jawa).
lebih besar lalu mengendap. Baru kemudian air di bagian Hanya 1% yang Buahnya pula berwarna hijau berbentuk ka-
atas yang bersih dipisahkan untuk digunakan keperluan merupakan air cangkeras serta berukuran
panjang
sehari-hari. Namun demikian, zat kimia penggumpal yang yang bermanfaat 120 cm panjang. Sedang ge-
dan
baik tidak mudah dijumpai di berbagai daerah terpen- karena dapat tahnya yang telah berubah
cil. Andaipun ada pasti harganya tidak terjangkau oleh dipergunakan warna menjadi coklat disebut
masyarakat setempat. sebagai air blendok (Jawa).
Salah satu alternatif yang tersedia bersih. Budidaya tanaman Mo
secara lokal adalah peng-
ringa atau kelor memerlukan
32
3. Edisi IV, 2010
lan biji kelor tersebut melalui kain kasa dan filtratnya
dimasukkan ke dalam air 20 liter (jeriken) yang telah
disiapkan sebelumnya, dan kemudian diaduk secara
pelan-pelan selama 10-15 menit. Selama pengadukan,
butiran biji yang telah dilarutkan akan mengikat dan
menggumpalkan partikel-partikel padatan dalam air
beserta mikroba dan kuman-kuman penyakit yang ter-
dapat di dalamnya sehingga membentuk gumpalan yang
lebih besar yang akan mudah tenggelam mengendap ke
dasar air. Setelah satu jam, air bersihnya dapat diisap
keluar untuk keperluan keluar.
Proses pembersihan tersebut menurut hasil peneli-
tian yang telah dilaporkan mampu memproduksi bakteri
secara luar biasa, yaitu sebanyak 90-99,9% yang melekat
pada partikel- partikel padat, sekaligus menjernihkan
air, yang relatif aman (untuk kondisi serba keterbatasan)
serta dapat digunakan sebagai air minum masyarakat
setempat.
Namun demikian, beberapa mikroba patogen masih
LIPI ada peluang tetap berada di dalam air yang tidak sem-
pemeliharaan yang sangat minimal dan dapat tahan pada pat terendapkan, khususnya bila air awalnya telah terce-
musim kering yang panjang. Cepat tumbuh sampai ke mar secara berat. Idealnya bagi kebutuhan air minum
tinggian 4-10 meter, berbunga, dan menghasilkan buah yang pantas, pemurnian lebih lanjut masih perlu dilaku-
hanya dalam waktu 1 tahun sejak ditanam. Tanaman kan, baik dengan cara memasak atau dengan penyaringan
tersebut tumbuh cepat baik dari biji maupun dari stek, dengan cara filtrasi pasir yang sederhana.
bahkan bila ia ditanam di lahan yang gersang yang tidak
subur. Sehingga baik bila dikembangkan di lahan-lahan Manfaat Lain
kritis yang mengalami musim kekeringan yang panjang. Daun kelor memanglah kecil, namun dalam satu tang-
kai biasanya daunnya berkelompok dan terlihat rimbun.
Proses Penjernihan Daun ini sudah lama dikenal nenek moyang kita. Orang
Biji kelor dibiarkan sampai matang atau tua di po- Madura menyebutnya sebagai Maronggih, Di daerah
hon dan baru dipanen setelah kering. Sayap bijinya yang Sunda dan Melayu ia disebut kelor, di Aceh ia disebut
ringan serta kulit bijinya mudah dipisahkan sehingga murong, orang Ternate mengenalnya sebagai kelo, di
meninggalkan biji yang putih. Bila terlalu kering di pohon, Sumba ia disebut kawona, sedangkan di ranah Minang ia
polong biji akan pecah dan bijinya dapat melayang “ter- dikenal dengan nama munggai.
bang” ke mana-mana. Tumbuhan kelor ini berasa agak pahit, bersifat netral
Biji tak berkulit tersebut kemudian dihancurkan dan dan tentu saja tak beracun. Kulit akarnya mengandung
ditumbuk sampai halus sehingga dapat dihasilkan bubuk minyak terbang. Biji tumbuhan kelor mengandung minyak
biji Moringa. Jumlah bubuk biji moringa atau kelor yang ‘behen’, dan terdapat myrosine, emulsine, alkaloida pahit
diperlukan untuk pembersihan air bagi keperluan rumah tak beracun, serta vitamin A, B1, B2 dan C pada sel-sel
tangga sangat tergantung pada seberapa jauh kotoran tertentu. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kelor adalah
yang terdapat di dalamnya. Untuk menangani air seba anti-inflamasi, anti-piretik dan antiskorbut.
nyak 20 liter (1 jeriken), diperlukan jumlah bubuk biji Daun Kelor pada umumnya dimanfaatkan sebagai
kelor 2 gram atau kira-kira 2 sendok teh (5 ml). sayuran. Di daerah Madura, biasa digunakan sebagai
Tambahkan sedikit air bersih ke dalam bubuk biji se- sayur berkuah sebagai teman makan siang, dikenal de
hingga menjadi pasta. Letakkan pasta tersebut ke dalam ngan nama Ghangan Maronggih (Sayur Kelor). Namun,
botol yang bersih dan tambahkan ke dalamnya satu cup selain dimanfaatkan untuk sayuran, akar, daun serta
(200 ml) lagi air bersih, lalu kocok selama lima menit bijinya juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati
hingga campur sempurna. Dengan cara tersebut, terjadi- beberapa penyakit (eko/Lipi.go.id)
lah proses aktivitasi senyawa kimia yang terdapat dalam
bubuk biji kelor.
Saringlah larutan yang telah tercampur dengan koagu-
33
4. Inovasi
Mengubah
Udara Jadi Air
S
etiap bentuk kehidupan di planet biru ini pasti Watermill
membutuhkan air untuk bertahan hidup. Dikembangkan oleh Element Four, Watermill
Itulah alasan kita melihat lingkungan dunia menghasilkan air yang kemudian difilter sehingga
dalam mendorong individu untuk menyimpan setiap air yang keluar cocok untuk dikonsumsi. Perusahaan
tetesan air, karena air yang turun mungkin berharga ini berjanji bahwa perangkat mereka akan mampu
bagi seseorang yang sangat membutuhkannya. menghasilkan sekitar 3,2 galon air minum segar sehari
Karena banyaknya sumber air minum yang telah dalam kondisi ideal yang seharusnya cukup untuk
terkontaminasi, beberapa desainer sedang mencari keluarga dengan 6 anggota didalamnya.
cara untuk mengubah udara lembab yang bertujuan
memuaskan rasa haus jutaaan orang. Berikut adalah
beberapa perangkat terbaik yang dapet memanen air
tawar dari udara tipis.
Max Water
Seorang penemu dari Australia telah
mengembangkan perangkat yang mampu
menghasilkan air tanpa batas dari udara. Didukung
oleh angin, perangkat akan menggunakan sumber
yang sama untuk air juga. Dijuluki Max Air, menurut
penemunya sistem ini akan menghasilkan sejumlah
besar air dengan menggunakan udara yang memiliki
kelembaban rendah. Perangkat persegi empat meter
ini bisa mengekstrak rata-rata 7.500 liter air per hari.
Ersa
Para desainer Ersa industrial (Scott Norrie)
merancangnya sebagai sebuah sistem yang mandiri,
produk berkelanjutan yang menggunakan energi
matahari untuk membuat air dari udara. Desain juga
menggunakan panel matahari untuk menjalankan
perangkat genggam dan mengisi baterai kendaraan.
foto dan ill. RISTEK/BPPT
34
5. Edisi IV, 2010
EcoloBlue mereka dapat tumbuh 10-inci sampai dengan 20-inci
The EcoloBlue Atmospheric Air Generator (AWG) yang mengelilingi tanaman yang masih muda dan pada
menyediakan hingga 7 galon air bersih setiap hari, malam hari sebuah piring isolasi memungkinkan untuk
yang berasal dari udara di sekitar anda yang lembab. menghasilkan air melalui kondensasi.
Perusahaan pengembang produk ini menyatakan
bahwa alat ini bekerja dengan baik pada kelembaban
50 persen, tetapi juga dapat bekerja di tingkat
kelembaban terendah 30 persen. Namun, jika udara
lembab tidak cukup, Anda bisa menyambungkannya
ke sumber air ledeng sehingga air minum anda masih
disaring. EcoloBlue ini biaya operasional rata-rata
hanya 20 sen USD untuk setiap galon air bersih.
DropNet
Didesain mahasiswa Muthesius Academy Seni Solar-Powered System
Rupa dan Desain di Jerman, Imke Hoehler, telah to Generate Potable Water
menciptakan sebuah sistem yang menghasilkan air Riset ilmuwan di Institut Fraunhofer for Interfacial
minum dari udara tipis dan kabut. Dijuluki DropNet, Engineering and Biotechnology IGB percaya bahwa
sistem pengumpulan air ini bisa menghasilkan hingga pada kelembaban rata-rata 64 persen, satu meter
20 liter air bersih setiap hari, dan sebuah susunan dari kubik udara mengandung sekitar 11.5 ml air, yang
beberapa struktur yang bisa menyediakan air minum jika diekstraksi dapat memecahkan masalah miliaran
untuk seluruh desa. orang yang tinggal di daerah pedesaan. Sistem ini
memanfaatkan air garam higroskopis untuk menyerap
kelembaban. Udara dibuat mengalir ke unit menara,
mengisap air dari udara, yang kemudian dimasukkan ke
dalam tangki dimana terdapat vakum. Energi matahari
kemudian memanaskan air dan mengubah menjadi
uap, yang kemudian terkondensasi dan dikumpulkan.
Groasis Waterboxx
Dibuat oleh pengusaha asal Belanda Pieter Hoff,
Waterboxx Groasis ini dapat menghasilkan air tawar
bahkan di tempat terkering di bumi. Terinspirasi oleh
kotoran burung, perangkat meniru cara melindungi
biji kotoran burung yang telah dicerna, memberikan
kelembaban dan berlindung dari unsur-unsur sehingga
35
6. Reportase
Reportase
FOTO-FOTO POKJA
15 Jurnalis Asia Pasifik
Kunjungi Kampung Kumuh Tambora
K
awasan Kumuh dan Miskin (Kumis) Pekojan, Asagoni (NBC TV Papua New Guinea), Asukar Surbakti
kecamatan Tambora, Jakarta Barat di kunjungi (SBS TV Australia), Dennus Atkins (The Courier Mail),
oleh 15 Jurnalis Asia Pasifik yang berasal dari Mai Dwong (Vietnam Television), Lina Nursanty (Harian
Papua Nugini, Jepang, Vietnam, Cina dan Australia. Pikiran Rakyat), Nur Iskandar (Borneo Tribune), Zhu
“Kami sangat terkesan dengan upaya pemerintah Ping (China Daily), Nigel Mc Garth (The Daily Yomiuri),
Indonesia menangani persoalan kemiskinan di Katherine Polh (ABC News Australia), Alex Kennedy (Asia
pemukiman slum (kawasan kumuh). Ini dapat menjadi Pacific Jaurnalism Center).
berita dan informasi menarik untuk kami bawa pulang Dalam pertemuan dengan para wartawan
sehingga persoalan kemiskinan dan buruknya sanitasi mancanegara itu, Nugroho dengan jujur mengakui bahwa
seperti ini dapat jadi pelajaran bagi kami,” ujar Mai kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan di Indonesia
Dwong wartawan Vietnam Television kepada Percik di masih rendah. “Sekitar 30 persen dari jumlah penduduk
Jakarta, Selasa (23/11). Indonesia buang air besar atau berak di kali, pematang
Kunjungan 15 wartawan Asia Pasifik ini diterima sawah, pantai, waduk, dan alam terbuka lainnya,''
oleh Direktur Pemukiman dan Perumahan Bappenas, tuturnya.
Nugroho Tri Utomo, ditemani oleh Rewang Budiyana Sanitasi di Indonesia belum bisa dibanggakan. Untuk
dari Direktorat Sumber Daya Air dan Teknologi Tepat cakupan layanan air limbah domestik sebesar 51,9
Guna, Kementerian Dalam Negeri dan Handy B. persen penduduk pada 2010, di kawasan Asia Indonesia
Legowo mewakili Direktorat Penyehatan Lingkungan cuma lebih baik dari Laos dan Timor Leste. Kondisi
Kementerian Pekerjaan Umum. pengelolaan persampahan juga masih buram. Dari lebih
Wartawan yang melakukan kunjungan melihat 400 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang
program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan tersebut ada, kurang dari 10 yang sudah ramah lingkungan -
antara lain Karen Kissane (The Age umumnya menggunakan sanitary landfill. Sisanya masih
Melboourne News), Michalel menggunakan pembuangan terbuka (open dumping).
36
7. Edisi IV, 2010
Padahal UU Nomor 18/2008 tentang Pengelolaan lingkungan, kita harus mengeluarkan ongkos Rp 36.
Sampah memandatkan batas waktu tahun 2013 untuk Ini salah satu contoh betapa buruknya sanitasi di
tidak lagi menggunakan sistem pembuangan terbuka ini. negeri ini. Buruknya sanitasi lingkungan, menurut dia,
Untuk meningkatkan sistem drainase lingkungan juga bukan disokong oleh limbah industri. Tapi, 80 persen
masih perlu kerja keras. Masih 22.500 hektar kawasan justru disokong oleh limbah domestik. Termasuk buang
strategis di 100 perkotaan yang sering tergenang bila air besar disembarang tempat, atau tidak dilakukan di
hujan yang harus ditangani sampai 2014. WC (water closed) yang baik. Jadi, kebanyakan orang
Kondisi di atas tidak lepas dari sejarah panjang belum sadar akan krisis sanitasi.
rendahnya kesadaran kolektif akan pentingnya Dikatakan juga oleh Nugroho, dampak buang air
pembangunan sanitasi di negeri ini. Anggapan bahwa besar sembarangan juga menyebabkan 75 persen sungai-
sanitasi adalah masalah pribadi - sehingga masyarakat sungai yang melintas kota-kota di Indonesia tidak layak
pasti akan mencari jalan sendiri untuk memenuhi untuk air minum. Ini karena merupakan air limbah. Oleh
kebutuhannya - telah membuat perhatian pemerintah karena itu, PDAM se-Indonesia harus kerja ekstra keras
terhadap pembangunan sanitasi tidak sehebat sektor untuk mengolah air limbah menjadi air layak kunsumsi.
lainnya. Atas dampak air sanitasi buruk tersebut, PDAM
Menurut Nugroho, setiap hari sungai, danau, waduk, paling tidak harus mengeluarkan ongkos sekitar 15
pantai, sawah, dan sungai di Indonesia kebanjiran sampai 30 persen lebih mahal -- jika dibandingkan
14.000 ton tinja manusia. Angka ini setara dengan dengan mengolah air yang terjaga sanitasinya. Kondisi
14.000 gajah. Padahal, gajah yang hidup di negeri ini sebagian kecil ini, menurut Nugroho, yang disebut
tidak sebanyak itu. Saking banyaknya orang buang air krisis sanitasi. Baik sanitasi perorangan oleh limbah tinja
besar sembarangan, kata dia, menimbulkan dampak manusia, persampahan, maupun selokan atau drainase.
buruk terhadap kondisi sanitasi lingkungan.''Kita sudah Hal ini banyak tidak disadari oleh sebagian besar pejabat
tidak sanggup lagi menangani masalah ini, karena sudah pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya.
menyangkut sikap mental manusia yang sejak awal Yang lebih menyedihkan, hingga saat ini pemerintah
kurang sadar akan sanitasi sehat,'' katanya. terlalu sedikit mangalokasikan anggaran yang
Salah satu dampak sanitasi buruk yang dihadapi diperuntukan untuk perbaikan sanitasi. APBD I dan II
sekarang adalah, 50 dari 1.000 bayi lahir tidak mencapai hanya satu persen. APBD sekitar delapan permilnya. Jadi,
usia limja tahun. Ini disebabkan faktor dominan sanitasi perhatian terhadap sanitasi lingkungan masih sangat
yang sangat buruk. Tapi, menurut Nugroho,''kalau kita minim sekali. EKO
sadar membantu perbaikan sanitasi Rp 1, kita akan dapat
manfaat Rp 11. Namun, kalau kita memperburuk sanitasi
37
8. Reportase
FOTO-FOTO: POKJA
S
ekitar 228 peserta dan 128 diantaranya adalah Istri Kabinet Bersatu (SIKIB).
pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Diungkapkan Djoko, masalah sanitasi tidak dapat
Tingkat Pertama (SLTP) dari 32 provinsi mengikuti dilakukan oleh pemerintah saja. Untuk itu, melalui
Jambore Sanitasi 2010 yang digelar Kementerian Jambore Sanitasi yang didukung peran aktif masyarakat
Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta diharap dapat mewujudkan sanitasi yang layak guna
Karya di Wisma Hijau Mekarsari, Cimanggis, Depok. meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. “Tujuan
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan jambore ini untuk meningkatkan kepedulian terhadap
Hari Habitat Dunia Tahun 2010, yang berlangsung dari pentingnya sanitasi,” tandasnya.
12-16 Oktober 2010. Selain itu, turut hadir 40 orang Menurut Djoko, anak-anak yang ikut jambore
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) 3R (Reuse- nantinya akan menjadi duta di tiap daerah. Selain itu,
Reduce-Recycle) dan 60 orang pendamping. Mereka akan lanjut dia, anak-anak memiliki semangat tinggi dalam
mendapatkan pembekalan mengenai pentingnya menjaga menyerap pengetahuan dan ide baru. Nantinya, duta-
sanitasi lingkungan. Pasalnya, buruknya kondisi sanitasi duta tersebut akan memberikan pengaruh kepada
berpengaruh pada kualitas air. lingkungan sekitar.
“Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan “Mereka nantinya akan menjadi ikon di tiap
menyebabkan pencemaran dan berakibat buruknya daerah dan akan mendampingi kepala daerah untuk
kualitas air. Ini yang menyebabkan berbagai penyakit berkampanye dalam rangka peningkatan sanitasi.
seperti kolera, diare, disentri dan penyakit berbahaya Anak-anak dari 33 provinsi yang menjadi duta sanitasi
lainnya,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko masyarakat ini diterima Presiden, Kamis (14/10),”
Kirmanto, kepada wartawan usai acara pembukaan tambah Djoko.
Jambore Sanitasi 2010 di Depok, Selasa (12/10). Acara Pada kesempatan tersebut, Menteri PU
dihadiri oleh sejumlah ibu menteri yang mengungkapkan bahwa masalah sanitasi merupakan
tergabung dalam Solidaritas masalah yang sangat serius. Karena dari 100.000
38
9. Edisi IV, 2010
kematian balita setiap tahun, 30 % diantaranya ia menyambut baik inisiatif Ditjen Cipta Karya untuk
disebabkan oleh diare akibat buruknya sanitasi. Jambore membangun kesadaran terhadap pentingnya sanitasi
Sanitasi Nasional adalah puncak dari rangkaian kampanye sebab pemahaman sanitasi terhadap seluruh lapisan
Tahun Sanitasi Internasional 2010 yang telah ditetapkan masyarakat akan sama dengan pemahaman ’4 sehat 5
oleh Majelis Perserikatan Bangsa-bangsa. Sanitasi adalah sempurna’.
kunci keberlangsungan hidup dan pertumbuhan anak Para peserta Jambore Sanitasi adalah pelajar pemenang
di negara- sedang berkembang. Hingga saat ini, di Lomba Karya Tulis dan Poster bidang sanitasi. Selain
seluruh negara tersebut sebagian besar rakyatnya belum mereka, 40 orang dari Kelompok Swadaya Masyarakat
menikmati sanitasi yang layak. (KSM) 3R (reuse-reduce-recycle) juga berpartisipasi
Menurut Ibu Agung Laksono, dengan adanya dalam ajang yang pertama kali dihelat 2008 lalu.
Jambore Sanitasi Nasional ini, anak-anak bisa Ajang ini juga merupakan kampanye nasional dengan
menyampaikan pesan sanitasi dengan cara yang sangat menjadikan anak sebagai titik sentral. Para peserta
sederhana. Anak adalah titik sentral komunikasi dan Jambore Sanitasi 2010 diharapkan dapat menyampaikan
unsur masa depan bangsa yang menerima dampak dari pesan sanitasi kepada masyarakat serta menjadi generasi
baik dan buruknya sanitasi. penerus yang peduli sanitasi.
”Jambore ini akan memberikan pelajaran baru untuk “Anak biasanya memiliki semangat tinggi dalam me
anak-anak bagaimana mendalami tentang sanitasi. nyerap pengetahuan dan ide baru. Mereka dapat menjadi
Kegiatan ini akan memicu keinginan kita dan masyarakat contoh sekaligus memberi pengaruh kepada keluarga,
untuk memperbaiki lingkungan lebih baik lagi,” teman dan lingkungannya,” imbuh Djoko. Eko
ujarnya. Menurutnya jambore ini merupakan bagian
dari kampanye untuk meningkatkan kehidupan sanitasi
sebagai unsur penting dalam kelangsungan hidup anak-
anak.
Dalam kesempatan sore itu, ibu Lies Djoko Kirmanto
berharap anak-anak peserta nantinya bisa mengubah
paradigma atau perilaku sehari-hari sejak dini. Misalnya,
dengan membuang sampah pada tempatnya. Karena itu
FOTO-FOTO: POKJA
39
10. Reportase
Youth Urban Forum
Keterlibatan Kaum Muda dalam Pembangunan Perkotaan
Young people are not only the leaders of tomorrow; they can dibuka, acara dilanjutkan dengan sesi kuliah umum
play a leading role in the development of their communities yang dipresentasikan oleh Ibu Tri Rismaharini, Walikota
today. Let us hope that their good works today blossom into Surabaya. Dalam kuliah umum yang dihadiri sekitar 300
lifelong commitments that will benefit all the world’s people”. mahasiswa ini, Risma menceritakan tentang kondisi kota
(Kofi Annan). Surabaya serta penjelasan tentang rencana penataaan
ruang Kota Surabaya yang ramah terhadap lingkungan
F
orum Kaum Muda Perkotaan atau Youth Urban di sekitarnya. Contoh yang disampaikan oleh Risma
Forum (YUF) Indonesia yang terdiri dari para antara lain adalah mengenai penanaman bakau untuk
mahasiswa yang peduli akan perkotaan telah konservasi alam, penanganan limbah dan polusi serta
diinisiasi pada bulan Juni 2010, bertepatan dengan pembangunan taman di daerah padat polusi dan di
kegiatan APMCHUD (Asia Pacific Ministerial Conference tepi sungai. Risma yang tak sungkan menyebut dirinya
on Housing and Urban Development) ke-3 di Solo, dengan istilah “Wagiman” atau Walikota Gila Taman ini
Jawa Tengah. Empat bulan kemudian, dalam rangka berharap adanya peran dari seluruh lapisan masyarakat
memperingati Hari Habitat Dunia 2010, para kaum dalam mendukung terciptanya kota yang ramah terhadap
muda yang tergabung dalam YUF Indonesia tersebut lingkungan.
kembali berkumpul untuk tindak lanjut yang lebih Acara YUF kemudian dilanjutkan dengan kuliah
konkret. Pertemuan ini berlangsung selama dua hari yaitu umum dari Menteri Negara Perumahan Rakyat, Suharso
pada 8-9 November 2010 dan mengambil tempat di ITS Monoarfa tentang Penyediaan Perumahan Bagi Angkatan
(Institut Teknologi 10 Nopember) Surabaya.
Pemilihan kota Surabaya sebagai lokasi
penyelenggaraan YUF bukan tanpa alasan. Kota
Surabaya memiliki beberapa praktek yang baik dalam
bidang penanganan masalah-masalah permukiman dan
perkotaan yang telah dilakukan sejak jauh hari dengan
adanya Kampong Improvement Program (KIP). Selain
itu, ITS yang menjadi lokasi penyelenggaraan juga telah
melahirkan Johan Silas, salah satu pakar terbaik tentang
kota dan permukiman di Indonesia. Kegiatan YUF yang
berlangsung pada awal November tersebut pun juga
kental dengan nuansa jiwa patriotik memperingati Hari
Pahlawan yang selaras dengan semangat dan gairah para
pemuda.
Pertemuan YUF pada hari pertama dibuka secara
resmi oleh Ketua Tim Pelaksana Peringatan Hari Habitat
Dunia 2010, Oswar Mungkasa. Dalam sambutannya,
Oswar Mungkasa menyampaikan harapannya agar YUF
dapat menjadi wadah yang cerdas bagi para pemuda
dalam membahas peran-peran yang dapat dijalankan oleh
mereka terkait persoalan perkotaan.
Setelah secara resmi
40
11. Edisi IV, 2010
YUF Indonesia
merupakan
Kerja Pertama. Dalam paparannya,
awal yang baik YUF yang berasal antara lain dari ITS
Monoarfa menitik beratkan pada pilihan
untuk mengawali Surabaya, Universitas Sebelas Maret
akan rumah susun yang lebih hemat dan
langkah dalam Surakarta, Universitas Brawijaya Malang,
efisien. Pada kesempatan ini, Monoarfa
upaya mengatasi Universitas Airlangga Surabaya, dan
juga menyampaikan harapannya agar
permasalahan Universitas Muhamadiyah Surakarta
keberadaan Youth Urban Forum (YUF)
perkotaan dan kembali berkumpul di ITS. Acara
Indonesia tidak hanya berhenti sebatas pada
forum perkumpulan dan komunikasi saja,
pemukiman. dilanjutkan dengan penyampaian materi
tentang Semangat YUF Indonesia
namun bisa menjadi lebih optimal dalam yang disampaikan oleh Staf Khusus
membantu pemerintah menampung aspirasi Kementerian Perumahan Rakyat,
rakyat dan juga dalam menyelesaikan permasalahan Kemal Taruc dan Koordinator YUF
perkotaan dan pemukiman. Tak lupa, Menteri Negara Aris Rizky Kurniawan. Dalam sesi ini
Perumahan Rakyat ini juga mengingatkan kepada disampaikan tentang keterlibatan pemuda dalam skenario
universitas untuk dapat take a role, take a lead dalam pembangunan dan upaya mahasiswa dalam membantu
pengembangan perumahan dan perkotaan. mengatasi permasalahan perkotaan dan permukiman.
Kegiatan YUF kemudian dilanjutkan dengan kun- Melalui penyampaian materi Semangat YUF Indonesia
jungan ke kampung Tempe di Sukomanunggal, Surabaya harapannya merupakan awal yang baik untuk mengawali
Barat. Dalam kunjungan tersebut Menteri Negara Peru- langkah dalam upaya mengatasi permasalahan perkotaan
mahan Rakyat, Suharso Monoarfa mengunjungi tiga titik dan pemukiman yang sekarang ini sedang terjadi.
yang menjadi lokasi produksi tempe. Warga di kampung
ini mengungkapkan berbagai kendala yang mereka ha Diskusi Empat Bidang
dapi seperti mi alnya drainase yang kurang baik sehingga
s Menjelang petang di hari pertama kegiatan YUF,
menimbulkan banjir. Selain itu warga juga menunjukkan terdapat satu sesi diskusi yang bertemakan Pemanfaatan
lokasi produksi tempe yang sudah mulai menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Permukiman dan
IPAL untuk mengolah limbah hasil dari proses pembua- Perkembangan Perkotaan. Presentasi pertama diisi oleh
tan tempe tersebut. John Taylor dan Ahmad Rifai dari Solo Kota Kita yang
Selepas acara kunjungan lapangan, para peserta melakukan pemetaan kota Solo. Pemetaan tersebut juga
HARSYA PAMBUDI melibatkan sukarelawan dari para mahasiswa termasuk
Bima, mahasiswa UNS yang diminta John untuk turut
menyampaikan pengalamannya terlibat dalam Solo Kota
Kita. John Taylor dalam presentasinya juga mengingatkan
bahwa kaum muda yang penuh ide dan inovasi baru
bertugas dan bertanggung jawab tentang pembangunan
kota di masa depan. Pada presentasi yang kedua, Prof.
Bangun Mulyo dari Geomatika ITS menekankan pada 4
hal yaitu ruang, permukiman, bencana, dan peradaban.
Meski telah ada kemajuan teknologi, termasuk kemajuan
dalam GIS sebagai alat, kaum muda diminta untuk tidak
melupakan filososfi lokal.
Keesokan harinya, diskusi pertama menghadirkan
pembicara Retno Hastijanti dari Universitas 17 Agustus
Surabaya yang mengangkat topik mengenai ruang-ruang
konflik pada permukiman kota dan Dra. Yuningtyas
dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang membahas
mengenai peningkatan kawasan kumuh melalui
pemberdayaan masyarakat.
Pada sesi berikutnya, mantan Program Manager
untuk UN Habitat Indonesia, Dodo Juliman
dan Ketua Jurusan Arsitektur
41
12. Reportase
HARSYA PAMBUDI
Kerangka Kategori Program Kaum Muda
Tentang kaum Data, info dan riset ten- Basis data,
muda (about) tang status dan persepsi pemetaan masalah,
kaum muda bench marking
Untuk kaum Muda Kegiatan yang mening- Pelatihan,
(for) katan kesehatan, kondisi peningkatan
ekonomi dan pendidikan ketrampilan
Pemberdayaan Kegiatan yang mening Pertukaran
kaum muda katkan pemahaman kaum mahasiswa,
(empowering) muda akan pentingnya konferensi, forum
perubahan dan mening-
katkan kemampuan untuk
mempengaruhi masa
depan mereka Tindak lanjut YUF Indonesia
Pada hari kedua pasca diskusi 4 bidang tersebut, para
Oleh kaum Kegiatan yang didesain Mikro kredit,
muda (youth-led dan diimplementasi kaum koperasi, tim pemuda peserta YUF berdiskusi mencoba memperjelas
development) muda untuk meningkatkan perubahan iklim, posisi YUF Indonesia dan peran apa yang mungkin
kehidupan dan keberlan advokasi
jutan komunitas dapat melibatkan kaum muda. Pertemuan ini memang
Bersama kaum Kegiatan dimana kaum Pelayanan jasa oleh dilaksanakan untuk kembali mengingatkan komitmen
muda (with) muda merupakan mitra kaum muda bersama pentingnya keterlibatan kaum muda dalam
kerja setara dengan kelu- pembangunan perkotaan.
arga dewasa
Dalam sela-sela diskusi tersebut, Ketua Harian
ITS, Purwanita Setijanti memberikan paparan mengenai Seknas Habitat, Lana Winayanti menyampaikan
keswadayaan berkelanjutan. Dalam paparannya, Dodo mengenai kerangka kategori program kaum muda
Juliman menekankan pada pengelolaan keragaman yang terbagi dalam 5 hal, selain itu Lana Winayanti
sosial dan kolaborasi, sementara itu Purwanita Setijanti juga menyampaikan harapannya agar YUF tetap bisa
menggaris bawahi ada 5 modal dasar unutk menuju berkontribusi dengan baik dan tetap bisa diterima oleh
keswadayaan berkelanjutan yaitu human capital, natural masyarakat.
capital, financial capital, social capital, dan physical capital. Permasalahan yang ada di kampung Tempe yang
Sesi berikutnya menghadirkan Dr. Rachmah Ida sudah dikunjungi di hari pertama menjadi perhatian
dari Universitas Airlangga yang mengangkat tentang utama teman-teman dari YUF. Sebagai langkah awal,
permukiman dan pengembangan perkotaan dalam YUF sepakat untuk melakukan suatu aksi nyata untuk
perspektif sosial budaya dan integrasi disiplin ilmu. perumahan dan perkotaan yang akan diawali dari
Sosiolog muda Pramudina Anggraini atau yang lebih kampung Tempe tersebut. Diskusi ini kemudian ditutup
akrab disapa dengan Anggi Arifin kemudian memberikan oleh Kemal Taruc dan Prof. Bangun Mulyo sekaligus
paparan mengenai penelitian untuk pembangunan kota. menutup kegiatan YUF yang sudah berlangsung
Dalam paparannya Anggi menekankan konsep menjadi selama dua hari. Kegiatan YUF yang menjadi penutup
mengerti atau mindfulness dalam melakukan penelitian. peringatan Hari Habitat Dunia 2010 ini diharapkan akan
Anggi juga menambahkan bahwa penelitian perlu target dapat menjadi penggerak untuk membawa masa depan
yang jelas agar berkualitas. perkotaan Indonesia ke arah yang lebih baik.
42
13. Edisi IV, 2010
Peluncuran dan Bedah Buku
dalam Rangka Acara Puncak Hari Habitat Dunia 2010
‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ dan
‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Pemukiman’
Jas Merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah Auditorium Bina Karna, Komplek Bidakara, Jakarta pada
Bung Karno 18 Oktober 2010. Kegiatan peluncuran diawali dengan
sambutan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri
Tidak ada peradaban tanpa buku Negara Perumahan Rakyat. Dalam sambutannya Menteri
Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyampaikan du-
B
erbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perin- kungannya atas seruan Sekjen PBB mengenai peningka-
gatan puncak Hari Habitat Dunia tahun 2010 tan pelayanan infrastruktur perkotaan. “Pada tahun 2010
ditandai dengan kegiatan peluncuran buku. Buku penduduk perkotaan di Indonesia mencapai 54%. Diper-
yang diluncurkan terdiri dari dua buah yaitu buku ‘Kilas kirakan pada tahun 2025 mencapai 68%. Hal tersebut
Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ karya Ark. Djau- menyebabkan semakin banyak penduduk bermukim di
hari, Cor Passchier dan Bambang Eryudhawan serta buku perkotaan dan terkonsentrasi di Pulau Jawa” ujarnya.
‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Sementara itu, Menteri Negara Perumahan Rakyat
Pemukiman’ karya Tjuk Kuswartojo dengan tujuan untuk Suharso Monoarfa menyatakan tentang konsep “Balanced
meningkatkan pengetahuan atas permukiman sebagai Urban Development” atau keseimbangan pengembangan
dasar menuju kota yang lebih baik. kota sebagai solusi permasalahan perumahan dan per-
Ketua Tim Pelaksana Peringatan Hari Habitat Dunia mukiman. Intinya pembangunan seharusnya melibatkan
2010, Oswar Mungkasa menjelaskan, adanya peluncuran masyarakat. Monoarfa menegaskan bahwa jangan sampai
buku dalam peringatan HHD 2010 ini diharapkan da- pengembangan perumahan dan permukiman justru ke-
pat lebih bermanfaat serta berdampak jangka panjang mudian menimbulkan wilayah kumuh yang baru. Selepas
khususnya dalam penanganan masalah perumahan dan memberikan sambutan, Menteri Pekerjaan Umum dan
permukiman. Selain itu, terbitnya buku ini merupakan Menteri Perumahan Rakyat kemudian meluncurkan
awal bersama dalam mengatasi kelemahan terbesar kita buku secara resmi dengan menerima penyerahan buku
dalam hal pendokumentasian proses dan hasil pemba dari Tjuk Kuswartojo, pengarang “Mengusik Tata Penye-
ngunan perumahan dan permukiman. lenggaraan Lingkungan Hidup dan Pemukiman” dan ke-
Kegiatan peluncuran kedua buku ini diadakan di mudian dilanjutkan dengan penyerahan buku “Kilas Ba-
KEMENPERA
43
14. Reportase
lik Perumahan Rakyat 1900 – 2000” kepada para stake- tang kelembagaan perumahan yang dapat lebih menyem-
holder yang terdiri dari pelaku pembangunan, akademisi, purnakan buku ini.
LSM, media serta sesepuh. Menteri Perumahan Rakyat
juga kemudian meninjau pameran yang memuat intisari Mengusik Tata Penyelenggaraan
dari kedua buku dan bertempat di lokasi yang sama. Lingkungan Hidup dan Pemukiman
Sesi kedua Bedah Buku kemudian membahas buku
Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000 ‘‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan
Bedah Buku yang pertama membahas buku ‘Kilas Pemukiman” yang ditulis oleh Kuswartojo Budiharjo atau
Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’. Hadir sebagai yang lebih dikenal dengan sebutan Tjuk Kuswartojo dan
penyaji adalah penulis buku yaitu Bambang Eryudhawan merupakan dosen arsitektur di ITB. Bedah buku sesi ini
dan Ark Djauhari Sumintardja dengan pembahas adalah menghadirkan pembahas yaitu Prof. Bakti Setiawan dari
Prof. Sandi Siregar dari Universitas Katolik Parahyangan UGM dan Drs. Andrinof Chaniago M.Si dari UI dengan
dan Dr. Ing. Jo Santoso dari Universitas Tarumanegara. Hetifah Sjaifudian MPP, PhD yang juga merupakan ang-
Bedah buku sesi pertama ini gota DPR RI Komisi X hadir
dimoderatori oleh Dr. Eko D. Artikel Terkait AMPL sebagai moderator.
Heripoerwanto, Asisten Deputi Dalam buku Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Buku Mengusik Tata Penye-
Prasarana, Sarana dan Utilitas Hidup dan Pemukiman, beberapa artikel terkait langsung den- lenggaraan Lingkungan Hidup
gan pembangunan AMPL. Hal ini menjadi lumrah mempertim-
pada Deputi Perumahan Formal, dan Pemukiman terdiri dari 2
bangkan perumahan dan permukiman menjadi satu kesatuan
Kementerian Perumahan Rakyat. yang tidak dapat dipisahkan. Seperti misalnya tulisan ‘Pemban- jilid yang dikemas dalam 1 ko-
Buku Kilas Balik Perumahan gunan Bertumpu pada Komunitas’ yang banyak membicarakan tak. Jilid I dari buku ini mem-
Rakyat 1900 – 2000 ini merupa- keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan. Terkait bahas tentang Pembangunan
kan karya tim penulis yaitu Ark penanganan permukiman kumuh, misalnya tulisan ‘Penataan dan Lingkungan Hidup dan
Permukiman Kumuh di kota Bandung’. Sementara tentang
Djauhari, Bambang Eryudhawan banjir juga dibahas dalam ‘Banjir, Permukiman Marjinal, dan
Jilid II adalah tentang Perumah-
dan Cor Passchier dan membahas Penataan Ruang’ (OM) an dan Permukiman. Dalam sesi
perumahan di beberapa periode bedah buku yang diselenggara-
dalam abad ke-20 di Indonesia. kan tanggal 18 Oktober 2010
Buku ini terdiri dari tiga bagian dengan bagian pertama tersebut, secara khusus para pembahas mengulas bagian
disusun oleh Cor Passchier yang fokus pada usaha Pe- Jilid II yang berisi tulisan-tulisan terkait peran pemerin-
merintah Belanda dalam mengatasi masalah perumah tah sebagai unsur penting penyelenggaraan dan pengelo-
an rakyat. Bagian kedua yang disusun oleh Bambang laan lingkungan hidup, perkotaan dan permukiman.
Eryudhawan hadir dalam bentuk antologi yang secara Buku yang merupakan kumpulan tulisan Tjuk
kronologis menampilkan tulisan-tulisan terpilih tentang Kuswartojo dalam kurun waktu sejak tahun 1980-an
dinamika sejarah perumahan rakyat di Indonesia. Pada sampai dengan awal abad 21 ini dianggap oleh Prof.
bagian terakhir yang ditulis oleh Ark Djauhari, disampai- Bakti Setiawan atau yang lebih akrab dengan sebutan
kan penelusuran perkembangan perumahan rakyat pada Bobi ini sebagai bukti konsistensi sikap Tjuk Kuswartojo
akhir kemerdekaan hingga akhir abad 20. sejak dulu dan memiliki makna positif untuk menambah
Prof. Sandi Siregar sebagai pembahas menuturkan pemikiran dalam penyelenggaraan perumahan dan
bahwa meski buku ini masih perlu penyempurnaan dan permukiman. Sementara itu, Andrinof Chaniago
koreksi terutama dalam penyelarasan antarbab, pada menuturkan bahwa buku ini adalah intisari pemikiran
dasarnya buku ini baik untuk dibaca seluruh kalangan, Tjuk Kuswartojo yang masih sangat relevan hingga saat
tidak terbatas pada para pemangku kepentingan di bi- ini dan sangat penting untuk diketahui tak hanya oleh
dang perumahan saja, tapi bisa menjadi referensi bagi stakeholder perumahan namun juga khalayak luas karena
berbagai kalangan. Sementara itu, Jo Santoso memberi- sifatnya yang interdisiplin.
kan kritik mengenai perlunya penjelasan dan penegasan Dalam sesi tanya jawab, para hadirin memberikan
mengenai rentang waktu dalam penjabaran buku ini. apresiasi atas kehadiran buku ini. Buku ini dirasa te-
Dalam sesi tanya jawab, para hadirin secara garis besar pat untuk dialamatkan kepada lembaga pemerintah
mengapresiasi kehadiran buku ini, namun terdapat ba atau pemangku kepentingan di bidang perumahan dan
nyak masukan terkait substansi yang belum dicatat permukim n. Bahkan terdapat masukan agar buku ini
a
dalam buku ini seperti kiprah Perum tak hanya berhenti sampai dengan tataran “mengusik”
Perumnas ataupun ten- namun dapat hingga tataran “ menggugat”.
44
15. Edisi IV, 2010
Rapat Koordinasi Nasional Program
Water and Environmental Sanitation
(WES) UNICEF 2010
D
alam mewujudkan koordinasi yang berdaya guna program yang ada di bawah payung Kerjasama RI – Uni-
dalam perencanaan dan evaluasi program kerjasa- cef Tahun 2006-2010. Program ini didukung oleh Peme
ma RI – Unicef, diperlukan serangkaian kegiatan rintah Swedia dan Belanda dengan dana sebesar USD 23
yang dikhususkan untuk membicarakan seluruh perkem- juta. Program WES sebagai salah satu program AMPL-
bangan dan isu-isu strategis yang berkembang diseluruh BM turut berkontribusi terhadap pencapaian target
lokasi kabupaten yang melaksanakan program WES untuk pembangunan air minum dan sanitasi melalui pengem-
dipertemukan dalam satu wadah atau forum, juga bersama- bangan model pendekatan penyediaan air minum dan
sama dengan Pokja AMPL Nasional untuk melakukan sanitasi berbasis masyarakat yang efektif dan efisien, yang
berbagi pencapaian dan permasalahan yang muncul selama diharapkan kemudian dapat diadopsi dan dikembangkan
pelaksanaan Program WES di daerahnya masing-masing. sendiri oleh Pemerintah Daerah. Program WES-Unicef
Bertempat di Lombok Raya Hotel – Mataram, pada dilaksanakan di 6 provinsi, 25 kabupaten dan 5 kota di
tanggal 30 November – 2 Desember 2010 telah diseleng- Indonesia Bagian Timur.
garakan Rapat Koordinasi Nasional Program WES Unicef Rakornas program WES pada dasarnya merupa-
2010 yang mengusung tema “Pemerintah dan Masyarakat kan koordinasi tingkat nasional yang ditujukan untuk
Bersama Melakukan Perubahan”. mensinergikan pelaksanaan program WES, mulai tingkat
Dalam sambutannya H. Ahyar Abduh (Walikota Ma- pusat sampai daerah, mengidentifikasikan dan mengem-
taram) mengungkapkan bahwa dengan adanya kerjasama bangkan alternatif solusi bagi isu dan permasalahan
yang strategis antara Unicef dengan Pemerintah Kota strategis yang muncul selama pelaksanaan program, serta
Mataram telah menjadi salah satu penunjang pelaksanaan berbagi pengalaman, pembelajaran, inovasi dan praktik
tiga program unggulan yang manfaatnya benar-benar terbaik diantara sesama pelaku program.
dirasakan oleh masyarakat Kota Mataram, diantaranya Acara Rapat Koordinasi Nasional ini dihadiri oleh
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, mening- Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Donor,
katnya pendapatan masyarakat melalui usaha produksi dan Mitra. Beberapa paparan terkait praktik unggulan
kompos dan kebun bibit/sayuran, dan dalam bidang disampaikan oleh 6 Kabupaten/Kota terpilih. Selanjutnya
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana diharapkan melalui Rakornas ini akan dihasilkan rencana
perkotaan telah terbangun sarana air minum, sarana pe- kerja yang sinergis antara pelaku di tingkat nasional,
nyehatan lingkungan, serta sarana pengolahan sampah. provinsi dan kabupaten, serta strategi pelaksanaan Pro-
Program WES-Unicef merupakan satu dari delapan gram WES periode 2011 – 2015 yang lebih baik. (dw)
POKJA
45
16. Reportase
Pertemuan Evaluasi dan Perencanaan Pembangunan
AMPL Tahun 2010-2011
P
embangunan air minum dan penyehatan Evaluasi dan Perencanaan Pembangunan AMPL Tahun
lingkungan tidak hanya terkait pada satu bidang 2010-2011, yang diadakan di Hotel Inna Kuta Bali pada
tertentu tetapi merupakan suatu kesatuan dari tanggal 14-16 November 2010.
beberapa aspek, yaitu aspek teknis, kelembagaan, Pertemuan Evaluasi dan Perencanaan ini bertujuan
pembiayaan, sosial dan lingkungan hidup. Berdasarkan untuk:
pemahaman itulah, guna meningkatkan koordinasi • Mengevaluasi kegiatan tahun 2010 yang telah
dalam pengembangan aspek-aspek tersebut maka dilaksanakan dan menyusun rencana tindak lanjut
dibentuk Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan kegiatan yang belum dilaksanakan oleh masing-masing
Lingkungan (Pokja AMPL), yang terdiri dari Kementerian anggota Pokja AMPL.
kementerian-kementerian yang memiliki tupoksi terkait, • Konsolidasi program antarinstansi dengan mitra
yaitu Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Bangda kerja lainnya (donor, proyek, dan lain-lain).
dan Ditjen PMD), Kementerian Kesehatan (Ditjen • Pembahasan Rencana Kegiatan dan Penganggaran
PPPL), Kementerian Pekerjaan Umum (Ditjen Cipta Pokja AMPL tahun 2011.
Karya), Kementerian Keuangan (Ditjen Anggaran) dan Acara dibuka oleh Maraita Listiasari dari Bappenas,
Kementerian Lingkungan Hidup serta dikoordinasikan mewakili Direktur Permukiman dan Perumahan
oleh Bappenas. Bappenas yang batal hadir dalam pertemuan dihari
Dengan demikian diperlukan suatu evaluasi terhadap pertama tersebut. Peserta yang hadir terdiri dari
keberjalanan kegiatan tahun 2010 yang dilaksanakan perwakilan direktorat terkait AMPL dari Bappenas,
oleh Kelompok Kerja Nasional Air Minum dan Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Penyehatan Lingkungan beserta tindak lanjutnya. Untuk Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, WASPOLA
merealisasikannya maka di selenggarakanlah Pertemuan Facility, TSSM, PPSP, WASAP-E, WES-UNICEF, Plan,
Simavi, Pamsimas, ProAir STBM, Sekretariat WES-
UNICEF dan Sekretariat Pokja AMPL. (MCH)
FOTO-FOTO: POKJA
46
17. Edisi IV, 2010
Lokakarya Sinergi Pembangunan
AMPL Provinsi Banten
A
ir minum dan sanitasi memiliki pengaruh besar rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya
terhadap pengurangan angka kemiskinan, PHBS, serta rendahnya kegiatan pemberdayaan
berkurangnya angka kematian anak, penghematan masyarakat. Sementara potensi pendukung pembangunan
terhadap anggaran negara dan peningkatan produktifitas AMPL diantaranya: adanya DAK Air Bersih dan DAK
perempuan. Untuk itu Pemerintah Prov.Banten Sanitasi, sumber air permukaan tersedia/cukup, cakupan
mengadopsi program AMPL sejak Tahun 2002 dan pelayanan PDAM yang masih bisa ditingkatkan, potensi
terbentuk Pokja AMPL pemberdayaan masyarakat,
Provinsi pada tahun 2004. pelibatan swasta dalam CSR, serta
Dalam rangka mendukung dukungan proyek sanitasi lainnya.
pencapaian RPJMN 2010- Pada tahun 2009, rata-rata
2014 dan target MDGs 2015, cakupan pelayanan air bersih di
maka pada tanggal 18-20 Provinsi Banten sebesar 69.48%,
November 2010 Pokja AMPL sementara untuk sanitasi sebesar
Provinsi Banten bekerjasama 57.99%. untuk mendukung
dengan Waspola Facility, pembangunan sektor AMPL
melaksanakan “Lokakarya di Provinsi Banten, telah
Sinergi Pembangunan AMPL dilaksanakan beberapa kegiatan
Provinsi Banten” bertempat di POKJA diantaranya dengan dukungan
Hotel Jayakarta-Anyer. DAK (Dana Alokasi Khusus)
Pembangunan AMPL di Provinsi Banten perlu Sanitasi dan DAK Air Minum. Selain dukungan DAK,
memberikan perhatian lebih kepada wilayah yang terdapat juga kegiatan Pamsimas yang dilaksanakan di
cakupan pelayanan air minum dan sanitasinya masih 2 Kabupaten yaitu Kab.Lebak dan Kab.Serang, dimana
rendah, wilayah yang secara geografis rawan bencana alam masing-masing diadakan di 12 desa regular.
(kekeringan, banjir), ataupun wilayah yang secara sosial Beberapa tantangan dalam penyediaan air minum di
rawan KLB (diare, polio) karena pola hidup masyarakat Prov. Banten, yaitu:
yang buruk (daerah terisolir, lingkungan kumuh • Keterbatasan air baku
perkotaan dan perdesaan). • Desentralisasi, dengan pendirian PDAM baru
Melalui proses partisipatif, lokakarya ini dilaksanakan yang dapat meningkatkan konflik dan menurunnya
untuk menghasilkan output sebagai berikut: coverage service.
1. Rancangan strategi pengorganisasian Pokja dan • Kompetensi Sumber Daya Manusia
peran aktifnya dalam pembangunan AMPL di prov. • Investasi yang besar
Banten. Kegiatan lain yang dilaksanakan di Provinsi Banten
2. Peningkatan pemahaman terhadap kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan AMPL adalah
nasional AMPL dan implementasinya di daerah. program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi
3. Terbangun mekanisme alur koordinasi dan Permukiman). Pelaksanaan PPSP di Provinsi Banten
komunikasi antara Pokja AMPL Provinsi dan pada tahun 2010 diantaranya dengan melakukan
Pokja AMPL Kabupaten/Kota pendampingan dalam penyusunan SSK di Kab. Serang,
Beberapa kesimpulan terkait permasalahan serta penjaringan minat kota/kab untuk sasaran tahun
pembangunan AMPL di daerah serta di Provinsi 2011, yaitu: Kab. Pandeglang, Kota Tangerang Selatan
Banten diantaranya: belum semua daerah memiliki dan Kota Serang. Kabupaten/kota tersebut harus
kelembagaan yang mengurus air/air minum, alokasi/ memiliki komitmen dalam menyiapkan pokja
dukungan anggaran untuk kegiatan AMPL masih rendah, (Pokja AMPL), dana operasional pokja, dana
rotasi jabatan yang bisa mempengaruhi kinerja AMPL, studi pendukung. (AWI)
47
18. Panduan
Alternatif Jamban
Yang Dapat Menjadi Pilihan
Oleh Arifin Dananjaya dengan menggali tanah dengan dinding yang merembes
Dosen Fakultas Tehnik 10 November Surabaya
I
air. Jadi cubluk merupakan suatu lubang yang digunakan
untuk menampung air limbah manusia dari jamban,
ndonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi berfungsi sebagai tempat pengendapan tinja dan juga media
(pengelolaan air limbah domestic) terburuk ketiga di peresapan dari cairan yang masuk.
Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar. Menurut Jika tersedia lahan yang cukup maka dapat dibangun dua
data Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2005, buah lubang (cubluk kembar). Bila satu lubang penuh harus
tidak kurang dari 400.000 m3 / hari limbah rumah ditutup dan dibiarkan selama paling sedikit 1 (satu) tahun
tangga dibuang langsung ke sungai dan tanah, tanpa melalui agar lumpur kering untuk selanjutnya dapat dipakai untuk
pengolahan terlebih dahulu. 61,5 % dari jumlah tersebut kesuburan tanah (pupuk organik).
terdapat di Pulau Jawa. Pembuangan akhir limbah tinja Selain cubluk kembar, dapat pula berupa cubluk tunggal,
umumnya dibuang menggunakan beberapa cara antara yang sebenarnya sama penggunaannya hanya lubang satu,
lain dengan menggunakan septic tank, dibuang langsung karena pertimbangan biaya dimana dengan membangun
ke sungai atau danau, dibuang ke tanah , dan ada juga yang satu cubluk, pembangunan cubluk yang kedua dapat
dibuang ke kolam atau pantai. ditangguhkan sampai pada saat diperlukan. Namun demikian
Di beberapa daerah pedesaan di Indonesia, masih tempat untuk cubluk kedua tersebut harus disediakan dan
banyak dijumpai masyarakat yang berada di bawah garis jangan digunakan untuk bangunan permanen.
kemiskinan dengan sanitasi yang sangat minim. Masih sering Cubluk relatif lebih murah, lebih mudah dibangun dan
dijumpai sebagian masyarakat yang membuang hajatnya dipelihara sendiri apabila dibandingkan dengan tangki septik.
di sungai karena tidak mempunyai saluran pembuangan
khusus untuk pembuangan air limbah rumah tangga Bahan
maupun air buangan dari kamar mandi. Bahkan terkadang 1. Bambu
masih dijumpai masyarakat yang membuang hajatnya di 2. Kayu
pekarangan rumahnya masing-masing. Hal ini terjadi selain 3. Bahan atap atau genteng
disebabkan karena factor ekonomi, faktor kebiasaan yang 4. Bahan dinding/penutup
sulit dirubah dan kualitas pendidikan yang relative rendah 5. Paku
dari masyarakat pun memang sangat berpengaruh besar
terhadap pola hidup masyarakat. Peralatan
Beberapa alasan mengapa perlu menggunakan berbagai 1. Cangkul/alat penggali tanah
macam alternative teknologi, antara lain: 2. Gergaji
1. Membantu mengenal sistem sanitasi yang sesuai. 3. Golok
2. Memudahkan penentuan sistem sanitasi sesuai pilihan 4. Palu Alat pertukangan lain
masyarakat.
3. Alat yang tepat untuk perencanaan yang dimulai dari 2. Jamban Jongkok
masyarakat. WC Leher Angsa atau WC Siram atau WC Jongkok
4. Sebagai informasi umum tentang pilihan-pilihan sesuai untuk daerah yang mudah dalam pengadaan air
teknologi sanitasi. bersih. Kontruksinya cukup sederhana dan kuat. Hanya
Beberapa Informasi tentang pilihan komponen utama membutuhkan WC Leher Angsa dan Tangki Septik untuk
sistem sanitasi antara lain: menampung kotorannya. Biasanya ditempatkan di dalam
rumah atau luar rumah dan menggunakan sistem leher
Jamban angsa untuk menghindari bau dan serangga. Tinja disentor/
Ada beberapa alternative jenis jamban yang tentunya disiram air dengan gayung.
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain:
Bahan Yang Diperlukan
1. Cubluk 1. Batako/batu bata merah
Cubluk adalah lubang/ 2. Mangkokan leher angsa
sumuran yang dibuat 3. Bahan atap
48
19. Edisi IV, 2010
4. Semen Pemeliharaan
5. Kayu 1. Gunakan karbon dan antiseptic ketikia membersihkan
6. Papan atau bahan dinding batu kali dan kerikil lantai.
7. Pipa pralon besar dan kecil 2. Jangan buang air sabun, deterjen atau sejenisnya agar
bakteri pembusuk dapat mengurai kotoran .
Peralatan Yang diperlukan 3. Sebaiknya lantai dan penampilan jamban senantiasa
1. Gergaji terlihat bersih dan menarik.
2. Alat Pertukangan Batu dan Kayu 4. Hindari menggunakan sikat kamar mandi yang keras
sehingga tidak merusak jamban.
Penggunaan 5. Sejumlah barang seperti plastic, tisue, kerta dan kain
1. Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya bekas jangan dibuang di dalam jamban.
tidak lengket
2. Jongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksanakan Kelebihan
hajat. 1. Merupakan jamban paling banyak dijumpai.
3. Setelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai 2. Biaya pembuatan, pengoperasian dan perawatan wc
kotoran bersih duduk tergolong murah.
3. Saat pembuatannya tidak memerlukan
Pemeliharaan tenaga ahli atau desain khusus.
1. Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar 4. Pembuaran wc duduk dapat dilakukan
bebas penyakit. dimana saja.
2. Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak 5. Jamban model ini sangat nyaman, bersih dan sehat
pembuangan/atau ke jika air tersedia secara teratur.
dalam kloset agar bakteri pembusuk tetap berperan
aktif. Kekurangan
3. Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan 1. Saat menggunakan diperlukan
bersih. ketersidiaan air yang cukup.
4. Jangan menggunakan alat pembersih yang keras agar 2. Jamban ini masih membutuhkan
kloset tidak cepat rusak. system pemipaan atau penyedotan
5. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke jika jamban penuh.
dalam air misal : kertas, kain bekas, dll.
4. Ecosan
Kelebihan Ecological sanitation (ecosan) merupakan
1. Jamban paling umum di Indonesia. teknologi yang popular di beberapa negara di
2. Biaya pembangunan, Eropa seperti Jerman. Prinsip teknologi ecosan
pengoperasian dan perawatan yaitu memanfaatkan limbah domestic menjadi
murah. sesuatu yang berguna bagi lingkungan. Metode ini
3. Tidak memerlukan tenaga ahli. memisahkan tinja, air hasil mandi cuci dan urine.
4. Lokasi bangunan bisa di mana saja. 1. Tinja selanjutnya masuk ke bak yang
5. Nyaman, bersih, dan sehat jika air dilengkapi dengan filter untul menyaring padatan.
tersedia secara teratur. Air yang tersaring dapat dipakai untuk memberi
nutrien pada tanaman. Sedangkan tinja padat,
Kekurangan dapat digunakan menjadi pupuk yang siap pakai
1. Dibutuhkan air yang tersedia dengan menggunakan metode komposting.
secara teratur. 2. Air bekas mandi dan cuci juga masuk ke filter
2. Diperlukan sistem pemipaan dan ISTIMEWA dan dipakai pada tanaman ujicoba.
pengolahan untuk air buangan. 3. Untuk urine, masuk ke dalam tanki
penampung urine. Tanki ini disimpan satu setengah bulan
3. WC Duduk dan lansung bisa diujikan pada tanaman tanpa harus ada
WC duduk sesuai untuk daerah yang mudah dalam perlakukan khusus yang lain. Konsep ecosan sesungguhnya
pengadaan air bersih. Biasanya ditempatkan di dalam sangat cocok diterapkan di Indonesia.
rumah, hotel, perkantoran dan juga di perbelanjaan dan Ini merupakan upaya melepaskan ketergantungan para
menggunakan sistem leher angsa untuk menghindari bau petani terhadap pupuk kimia. Juga, kebutuhan air pada
dan serangga. sebuah area bisa disuplai dari brown water ecosan. Seba-
gaimana diketahui, sekresi manusia dan hewan memiliki
Penggunaan pe anan penting di alam untuk membangun kondisi tanah
r
1. Sebaiknya leher angsa atau lubang jamban kerap yang baik, dan menyediakan nutrisi berharga bagi tanaman.
disiram dengan air bersih. Produk-produk dari satu organisme (ekskreta), dipakai
2. Disarankan agar saat buang hajat dilakukan dengan sebagai bahan baku bagi organisme lain. Sanitasi kon-
duduk bukan jongkok . vensional, membuang nutrient berharga ini dan me-
3. Setelelah selesai buang hajat bilas leher angsa dan mutus lingkaran alami yang terbentuk.
saluran airnya tetap bersih.
49
20. Resensi
Buku
Mengusik
Tata Penyelenggaraan
Lingkungan Hidup dan Pemukiman
D
alam peringatan puncak Hari Habitat dikemas menjadi satu. Buku jilid pertama bertajuk
Dunia 2010 di Jakarta pada 18 ”Pembangunan dan Lingkungan Hidup” yang memiliki
Oktober 2010 yang lalu ada dua sampul dengan nuansa warna hijau dan terdiri dari 322
buah buku yang diluncurkan. Salah halaman. Jilid ini memuat 26 tulisan yang dibagi ke
satu buku yang diluncurkan adalah dalam tiga bagian. Bagian awal dari buku jilid pertama
buku “Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan ini berusaha mengurai aspek paradigmatik tentang
Hidup dan Pemukiman” yang ditulis oleh Kuswartojo pembangunan berkelanjutan dan pengembangan
Budiharjo atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan lingkungan hidup. Uraian aspek paradigmatik ini
Tjuk Kuswartojo. Penerbitan buku ini juga sekaligus kemudian diikuti dengan gagasan konkrit bagaimana
sebagai tanda memperingati 70 tahun Tjuk Kuswartojo seharusnya pembangunan berkelanjutan dan
yang sudah berpuluh tahun mengabdi pada bidang pengembangan lingkungan hidup dapat berjalan. Bagian
perumahan dan permukiman. Buku ini berisikan berikutnya dari jilid pertama ini menyoroti aspek yang
kumpulan tulisan Tjuk Kuswartojo dalam rentang waktu lebih teknis yaitu bagaimana AMDAL (Analisis Mengenai
yang cukup panjang yaitu sejak pertengahan 1980-an Dampak Lingkungan) dapat menjadi instrumen
hingga dekade awal abad 21. pengendalian lingkungan. Pada bagian ketiga, tulisan-
Buku Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan tulisan Tjuk Kuswartojo menyoroti pada manajemen
Hidup dan Pemukiman terdiri dari dua jilid buku yang bencana alam dan kajian lingkungan hidup strategis atau
ISTIMEWA ISTIMEWA
50
21. Edisi IV, 2010
Judul:
Mengusik Tata Penyelenggaraan
Lingkungan Hidup dan Pemukiman
Penulis:
Tjuk Kuswartojo
Penerbit:
Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman
Sekolah Arsitektur Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan,
Institut Teknologi Bandung, 2010
Pendukung Penerbitan:
Kementerian Perumahan Rakyat
Jilid 1:
Pembangunan dan Lingkungan Hidup
(322 halaman)
Jilid 2:
KLHS. Permukiman dan Perkotaan (514 halaman)
Permukiman dan Perkotaan menjadi judul dari jilid
kedua Buku Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan
Hidup dan Pemukiman. Jilid yang kedua dengan sampul
yang bernuansa warna merah kecoklatan ini hadir lebih karena isu perumahan dan permukiman terkait dengan
tebal berisikan 47 kumpulan tulisan dengan total 514 upaya-upaya pemenuhan kesejahteraan masyarakat.
halaman. Jilid ini memuat tiga bagian ditambah satu Bagian ketiga dari buku ini kemudian secara spesifik
bagian khusus pada bagian penutup yang bertajuk didedikasikan penulis untuk membahas pembangunan
“Mengusik Arsitektur, Pendidikan Arsitektur, dan perumahan. Tulisan–tulisan yang ada dalam bagian ini
Perancangan di Indonesia”. antara lain membahas tentang pentingnya perumahan
Di sini, Tjuk Kuswartojo mengutarakan bahwa swadaya, penyediaan perumahan yang terjangkau serta
perumahan dan permukiman dapat dilihat sebagai implementasi pembangunan partisipastif dan bertumpu
kasus bagaimana pembangunan berkelanjutan dan pada komunitas.
pengembangan lingkungan hidup (sebaiknya) dilakukan Jilid Permukiman dan Perkotaan ini ditutup
dan dijalankan. Penulis juga menggagas bagaimana peran dengan sejumlah tulisan tentang reorientasi pendidikan
pemerintahan, masyarakat, dan sektor lain di dalamnya. arsitektur, perancangan arsitektur dan profesi arsitek.
Bagian pertama dari jilid ini menuturkan Tulisan-tulisan ini selaras dengan profesi Tjuk
pandangan penulis tentang konsep dan sifat kota serta Kuswartojo sebagai pendidik di bidang arsitektur. Meski
perkembangan kota yang tidak hanya ditentukan oleh tulisan-tulisan tersebut ditulis dalam rentang waktu
faktor kependudukan namun juga aspek historis dan yang terpisah, secara garis besar bagian ini menunjukkan
basis ekonominya. Bagian kedua dari jilid ini kemudian benang merah antara pandangan-pandangan penulis
berusaha menuturkan mengenai peran pemerintah tentang pembangunan lingkungan dengan apa yang
sebagai unsur penting penyelenggaraan dan pengelolaan harus disikapi oleh profesi perancangan arsitektur.
lingkungan hidup, perkotaan dan permukiman. Bagian Buku ini merupakan buku yang lengkap jika dilihat
ini merupakan bagian dari buku yang diulas dalam dari rentang waktu maupun cakupan bahasannya.
kegiatan bedah buku pada 18 Oktober 2010. Andrinof Kehadiran buku ini diharapkan mampu untuk
Chaniago selaku pembahas menuturkan bahwa buku memberikan kontribusi positif untuk menambah
ini tidak hanya penting bagi pemangku kepentingan pemikiran dalam dalam pembangunan berkelanjutan
perumahan belaka namun juga untuk masyarakat dan pengembangan lingkungan hidup serta
luas karena sifatnya yang interdisplin. Selain itu isu penyelenggaraan perumahan dan permukiman
ini penting untuk menjadi perhatian banyak pihak (LNP)
51
22. Info
CD Program STBM - SToPS Di Desa Sembung
Kec. Perak – Jombang
CD berdurasi 35 menit yang dibuat Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang ini berisi tentang kisah semangat
masyarakat Kabupaten Jombang guna mendorong
Lomba CTPS Dalam Rangka Pembudayaan PHBS Pada percepatan menuju kabupaten Jombang yang bebas
Anak TK se-Kabupaten Jombang Tahun 2009. Berisi dari Buang air Besar (BAB) sembarangan sangat tinggi.
tentang sosialiosi program Cuci Tangan Pakai Sabun Terobosan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih
(CTPS) yang dikemas dengan kegiatan lomba CTPS. dan indah melalui program Sanitasi Total Berbasis
Berdurasi sekitar 25 menit menggambarkan serunya Masyarakat di kabupaten Jombang ini akan berjalan
sejumlah bocah usia 4 hingga 5 tahun yang duduk di lebih cepat, kalau dilihat dari semangat masyarakat.
Sekolah Taman Kanak- Pada tahun 2010 ini, untuk target Open Defecation Free
Kanak secara kompak (ODF) dari program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
mempraktekkan 10 % telah terpenuhi. Dari 184 dusun
cara mencuci yang kita picu atau diintervensi
tangan pakai program ini, telah tercapai
sabun yang 84 dusun dan 5 desa.
benar. Lima desa itu antara
lain desa Temuwulan
- Perak, desa
Glagahan- Perak,
desa Sembung
–Perak, desa
Mancar-Peterongan,
dan desa Mojotrisno-
Mojoagung.
Opera Van Jamban - Program SToPS/STBM Kecanatan
Peterongan, Kabupaten Jombang.
Salah satu pengembangan strategi terbaru pemicuan
dilakukan melalui pergelaran drama komedi “Opera van
Jamban”. Drama ini merupakan hasil kreasi sejumlah Video Presentation Mendadak Mules II.
sanitarian dan staf Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Video ini menceritakan sebuah keluarga yang tidak
untuk kegiatan promosi kesehatan, khususnya sanitasi. memiliki jamban/ WC, sehingga kesehatan, kebersihan,
Opera van Jamban merupakan parodi opera serupa dan kenyamanan hidup keluarga ini menjadi terganggu.
yang ditayangkan salah satu TV swasta nasional. Dalam Dimulai dari BAB (buang air besar) yang diintip orang
setiap pementasannya melibatkan beberapa pemain. lain, anak dan bayi menjadi gampang sakit karena
Seperti warga yang suka BAB sembarangan, kepala malas cuci tangan pakai sabun
dusun, sanitarian dan pemilik toko material. Untuk (ctps) setelah makan, maupun di
memperlihatkan saat-saat penting lainnya
tampilan kesenian untuk CTPS. Selain
yang profesional, itu, dalam video
setiap pemain ini juga diuraikan
mengenakan mengenai
kostum petunjuk cara
khusus yang membangun
mencerminkan jamban yang
ketokohannya. baik. Dibuat
oleh STOPS tahun
2010.
52
23. Info Edisi IV, 2010
Buku mempengaruhi sikap, persepsi dan kehilangan air. Sementara dari sisi jika tidak
perilaku anak yang ramah lingkungan. kehilangan memberikan nilai bahwa ada
Salah satu upaya internalisasi kesadaran hak publik yang diambil yang seharusnya
lingkungan bagi anak usia dini dilakukan ada. Dimensi ganda ini membuat
melalui peningkatan pengetahuan orang pemahaman tentang kehilangan air menjadi
tua dan pendidik tentang pengelolaan sebuah kata kunci dalam pemahaman arti
Air: Pendidikan Lingkungan lingkungan. Mengingat orang tua dan penting NRW pada pelayanan air bersih.
Bagi Pendidik Usia Dini pendidik merupakan orang-orang terdekat Ada tiga tujuan pokok yang hendak
Penulis : Dra. Masnellyarti Hilman, yang dapat menyampaikan pesan-pesan dicapai dalam penulisan buku ini. Pertama,
M.Sc Tahun Terbit : Th. 2010 Penerbit : lingkungan dan memberi contoh tentang mengangkat isu bahwa NRW merupakan
Kementerian Lingkungan Hidup, tebal 80 sikap dan tingkah laku ramah lingkungan. inti permasalahan peningkatan kualitas
halaman. Buku pengelolaan lingkungan hidup pelayanan yang terpenting, tetapi banyak
bagi pendidik usia dini dengan topik air dinomor-duakan. Ini bukan merupakan
merupakan salah satu bahan bacaan bagi isu Jakarta, tetapi pada banyak kawasan di
orang tua dan pendidik usia dini yang dapat dunia. Kedua, pengalaman Jakarta dalam
dijadikan acuan para pendidik dalam upaya menurunkan NRW sangat banyak, dan
meningkatkan kesadaran anak usia dini. penting untuk dikapitalisasi oleh sesama
Dengan adanya bekal pengetahuan tentang pengelola PAM di Indonesia. Ketiga,
pengelolaan air yang benar diharapkan memberikan pembelajaran bagi Jakarta
orang tua dan pendidik dapat menularkan dan kota-kota lain tentang apa yang perlu
pengetahuan tersebut melalui contoh diprioritaskan dalam strategi penurunan
teladan, dongeng, nyanyian ataupun NRW di masa depan, terutama diperlukan
permainan. peningkatan dukungan dan peran
Pemerintah Daerah.
Salah satu kasus yang diungkap
Penurunan Kehilangan Air: Pengalaman dalam buku ini kasus Tingkat kehilangan
Jakarta Setelah Kerjasama Pelayanan Air Air PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang
Minum Pemerintah-Swasta 1998-2008 masih relatif cukup tinggi berkisar 30%.
Penulis : Irzal Djamal, dkk. Berdasarkan hasil penelitian faktor–faktor
Berbagai kebijakan dan program Tahun Terbit: Th. 2010 Penerbit : Jakarta, penyebab kehilangan air PDAM Tirta
di bidang pelestarian lingkungan hidup Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Pakuan Kota Bogor ini adalah kebocoran
terus digulirkan, namun harus kita akui Jakarta, 2010, tebal 124 hal. fisik diantaranya, akurasi meter induk,
bahwa jumlah pencemaran dan perusakan akurasi meter pelanggan, kesalahan
lingkungan di Indonesia belum dapat pembacaan meter dan lain sebagainya.
ditekan seoptimal mungkin. Hal ini Kebocoran fisik banyak terjadi dikarenakan
tidak dapat dibiarkan sampai kerusakan adanya pipa keropos (secara umur teknis
lingkungan mengganggu kelangsungan sudah melewati 20 tahun) dan juga
hidup masyarakat Indonesia atau sampai akibat adanya penggalian jalan yang
seluruh sumber daya alam yang kita dilakukan oleh instansi lain, seperti galian
miliki musnah. Diperlukan suatu upaya Telkom, PLN, maupun gas. Kendala yang
peningkatan kesadaran lingkungan yang dihadapi, dengan padatnya lalu lintas,
melibatkan pemerintah, dunia usaha serta terpaksa perbaikan pipa dilakukan malam
masyarakat luas. hari. Untuk itu, sudah waktunya dijalin
Upaya peningkatan kesadaran akan koordinasi antarinstansi.
pentingnya pengelolaan lingkungan Selain itu, kehilangan air juga
hidup akan lebih bermakna apabila disebabkan pencurian air dari pipa dinas
dilakukan sejak usia dini/masa kanak- karena meter air diputus akibat menunggak
kanak. Mengingat pada masa ini tagihan air selama 3 bulan. Sanksi atas
potensi yang dimiliki setiap anak dapat Kehilangan air dapat dilihat dari dua pencurian air adalah penyegelan langsung
berkembang dengan optimal apabila sisi: dari sisi kehilangan itu sendiri dan dari dari pipa distribusi, yang sebelumnya
memperoleh rangsangan yang positif. sisi jika tidak kehilangan. Pemahaman dua disegel dari pipa dinas dan denda uang
Apabila pengenalan tentang lingkungan dimensi ini memberikan kita gambaran sebesar 10 kali tagihan tertinggi
dilakukan sejak usia dini diharapkan bahwa kehilangan air merupakan dan biaya pemasangan baru untuk
terjadi internalisasi nilai-nilai lingkungan wanprestasi dari suatu proses pelayanan air menjadi pelanggan
hidup yang pada akhirnya dapat secara keseluruhan. Ini penilaian dari sisi kembali.
53