2. Rumah Adat Indonesia
Rumah Gadang
Rumah Minahasa
Rumah Joglo
Rumah Panggung Kajang Leko
Rumah Limas
Rumah Krong Bade
Rumah Nowou Sesat
Rumah Kebaya
Rumah Badui
Rumah Musalaki
Rumah Betang
3. Rumah Gadang
Ciri Khas :
Rumah Gadang memiliki tiang yang tidak tegak lurus atau horizontal tapi
punya kemiringan. Kenapa? Karena dulu, masyarakat di sana banyak yang
datang dari laut, sehingga mereka hanya tahu cara membuat kapal dan tak
tahu cara membuat rumah.
Rumah Gadang berasal dari Sumatera Barat
4. Rumah Minahasa
Ciri Khas :
Rumah panggung yang dibangun di atas tiang dan balok-balok yang di
antaranya terdapat balok-balok yang tidak boleh disambung dan memiliki 2
buah tangga. Letaknya di sisi kiri dan kanan bagian depan rumah. Kenapa ada
2 tangga, sih? Konon katanya kalau ada roh jahat yang naik dari salah satu
tangga, maka ia akan kembali turun di tangga sebelahnya.
Rumah Adat Minahasa berasal dari Sulawesi Utara
5. Rumah Joglo
Ciri Khas :
Ruangan umumnya terbagi menjadi: pendhopo, pringgitan, dan omah
ndalem atau omah njero. Dibangun diatas empat tiang penyangga yang
disebut "soko guru“. Terdapat juga tumpang sari yang merupakan susunan
terbalik yang tersangga soko guru.
Rumah Joglo berasal dari Jawa Tengah
6. Rumah Panggung Kajang Leko
Rumah Panggung Kajang Leko berasal dari Jambi
Ciri Khas :
Rumah ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 12 x 9
meter. Rumah Panggung Kajang Leko adalah salah satu bentuk
pengejawantahan cita rasa seni, budaya, dan keyakinan masyarakat Jambi
yang tersirat mulai dari bentuk bangunan, fungsi ruangan, seni ukiran, dll
7. Rumah Limas
Ciri Khas :
Rumahnya bertingkat-tingkat, Luasnya 400-1000 meter persegi. Dinding kayu,
pintu, dan lantai biasanya terbuat dari kayu tembesu, sementara tiang terbuat
dari kayu Unglen yang tahan air. Tingkatan yang dimiliki rumah ini disertai dengan
lima ruangan yang disebut dengan kekijing. Ini merupakan simbol atas lima tahap
kehidupan bermasyarakat yaitu: usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat.
Rumah Limas berasal dari Sumatera Selatan
8. Rumah Adat Krong Bade
Rumah Adat Krong Bade berasal dari NAD
Ciri Khas :
Bentuk persegi panjang menhadap ke timur barat. Terbuat dari kayu dan
dihiasi ukiran. Terdapat gentong air di depan rumah. Terdapat anak tangga
yang jumlahnya ganjil.
9. Rumah Nowou Sesat
Ciri Khas :
Rumah berbentuk panggung, atap terbuat dari anyaman ilalang, Dinding
terbuat dari kayu dikarenakan untuk menghindari serangan hewan dan lebih
kokoh bila terjadi gempa bumi. Didirikan didekat sungai berjajar sepanjang
jalan utama yang membelah perkampungan, yang disebut tiyuh.
Rumah Nowou Sesat berasal dari Lampung
10. Rumah Kebaya
Ciri Khas :
Atap rumah landai, diteruskan dengan atap pelana di bagian teras. Ada yang
berbentuk rumah panggung, ada yang rumah menapak diatas tanah. Biasanya
ada sumur di halaman rumah. Lisplang terbuat dari kayu dengan oranamen
segitiga sejajar disebut "gigi balang“. Pembagian ruangan dari depan ke belakang
berdasarkan hiearki sifat publik ke servise di bagian belakang. Lantai teras depan
"gojegan" selalu dibersihkan untuk menerima tamu.
Rumah Kebaya berasal dari DKI Jakarta
11. Rumah Badui
Ciri Khas :
Rumah Panggung berbahan baku bambu pada umumnya. Atapnya terbuat
dari daun disebut sulah nyanda. Terdapat tiga ruangan: aitu ruangan yang
dikhususkan untuk ruang tidur kepala keluarga juga dapur yang disebut imah,
ruang tidur untuk anak-anak sekaligus ruang makan yang disebut tepas, dan
ruang untuk menerima tamu yang disebut sosoro.
Rumah Badui berasal dari Banten
12. Rumah Musalaki
Ciri Khas :
Rumah panggung yang dibawahnya terdapat balai panjang tempat menerima
tamu. Tiang rumah diatas batu/tidak ditanam.
Rumah Musalaki berasal dari NTT
13. Rumah Betang
Ciri Khas :
Rumah panggung dengan panjang kurang lebih 30-150 m, lebar 10-30 m,
tinggi tiang 3-5 m, dihuni 100-150 orang. Rumah panggung ini dihubungkan
oleh tangga yang disebut hejot. Di halaman terdapat balai untuk menerima
tamu dan patung/totem yang disebut sapundu.
Rumah Betang berasal dari Kalimantan Tengah