Dokumen ini memberikan ringkasan analisis data curah hujan di Indonesia dari tahun 1994 hingga 2003, termasuk rata-rata curah hujan per bulan dan per tahun, serta pola kurvanya."
1. Analisis Data Curah Hujan Indonesia Tahun 1994-
2003
Rosyid Abdillah (1310100704)
Nur Arifin (1310100032)
Priyo B.P (1310100094)
Juniar Iqbalullah (1310100101)
Rizky Awaluddin (1310100014)
Institut Teknologi Sepuluh
Analisis Data 1 1/1/13
Nopember Surabaya
2. PENDAHULUAN analisis data secara statistik menggunakan analisa
deskriptif.
Latar Belakang
Hampir semua kegiatan pengembangan PEMBAHASAN
sumber daya air memerlukan informasi hidrologi
untuk dasar perencanaan dan perancangan. Pada analisis data curah hujan periode 1994
Akibatnya apabila informasi hidrologi yang sampai 2003 dapat dilakukan beberapa analisis dari
dihasilkan tidak cermat akan mengasilkan berbagai sudut pandang dengan dengan data yang
rancangan yang tidak akurat pula (bahkan dapat digunakan bersumber pada data yang sama tapi
berakibat fatal). Hujan adalah komponen penting dengan pengolahan yang berbeda sehingga
dari proses hidrologi. Perubahan curah hujan sangat diharapkan mampu memberikan deskriptid tentang
penting untuk mengevaluasi bagaimana iklim yang curah hujan d Indonesia tahun 1994-2003.
bervariasi dan berubah menurut aliran waktu. Curah Berikut beberapa hasil analisis dari data curah hujan
hujan dapat berpengaruh terhadap kondisi alam di pada tahun 1994 sampai tahun 2003.
suatu daerah terutama dapat memepengaruhi
berbagai kondisi baik itu kondisi ekonomi, 1. Intensitas rata-rata total curah hujan
pertanian, penerbangan dan lain sabagainya. Untuk perbulan tahun 1994-2003
itu dibutuhkan sebuah pemetaan musim penghujaan Data yang digunakan adalah intensitas rata-
dan musim kemarau dari data beberapa tahun rata total curah hujan perbulan selama tahun 1994-
sehingga diadapatkan peta yang akurat yang dapat 2003. Berikut penyajian data menggunakan bar
digunakan sebagai pakem. chart.
Rumusan Masalah RATA-RATA TOTAL CURAH
Permasalahan yang ada pada analisis data curah HUJAN PERBULAN TAHUN
hujan tahun 1994-2003 adalah sebagai berikut: 378,9
1994-2003
1. Bagaimana intensitas rata-rata total curah hujan
335,3
334,3
perbulan dari tahun 1994-2003 di Indonesia ?
301,7
2. Bagaimana total dan rata-rata total curah hujan
281
per tahun pada periode 1994-2003 di Indonesia
244,6
?
3. Bagaimana pola box plot dan time series plot
curah hujan setiap bulan pada data curah hujan
121,6
tahun 1994-2003 di Indonesia?
71,2
46,6
Tujuan
19,9
11,7
23
Berdasarkan permasalahan di atas maka
tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui intensitas rata-rata total curah
hujan perbulan dari tahun 1994-2003 di
Indonesia.
2. Mengetahui total dan rata-rata total curah hujan Keterangan :
per tahun pada periode 1994-2003 di Indonesia
4. Mengetahui pola box plot dan time series plot
pola curah hujan setiap bulan pada data curah
hujan tahun 1994-2003 di Indonesia?
Manfaat
Pada analisis data ini dapat didentifikasi Gambar 1. Curah Hujan Tahun 1994-2003
persebaran intensitas curah hujan dari beberapa
sudut pandangan pada periode selama 9 tahun Gambar 1. Menunjukkan intensitas curah
sehingga diharapkan mampu memberikan alternatif hujan berdasarkan warna dari data rata-rata total
dalam mengetahui pemetaan sederhana secara curah hujan perbulan tahun 1994-2003. Dapat
statistik terhadapa musim hujan dan kemarau diketahui dari bar chart yang terbentuk diatas, pada
shingga bisa dipakai sebagau tinjauan informasi periode tahun 1994-2003 rata-rata total dari
untuk dasar perencanaan dan perancangan. intensitas curah hujan di musim penghujan terjadi
pada bulan Oktober sampai April dengan intensitas
Batasan Masalah sebesar 285,3429 mm, sehingga dapat dikatan
bahwa Indonesia memiliki rata-rata total intensitas
Pada analisis ini data yang digunakan data curah hujan menengah pada musim penghujan.
yang digunakan diasumsikan data siap olah sehingga Intensitas total curah hujan tertinggi berada pada
tidak digunakan pengujian kelayakan data dan bulan Februari dengan angka 378,9 mm dan
3. intensitas terendah yakni pada bulan September Dapat ditujukkan bahwa dari data selama 10 tahun
dengan angka 11,7 mm. Dimungkinkan dari data menunjukkan intensitas curah hujan di Indonesia
diatas kejadian banjir yang menyebabkan banyak masuk dalam kategori intensitas menengah antara
kerugian dari bidang pertanian, bisnis, infrastruktur 118 mm – 224 mm setiap tahunya dengan nilai rata-
dan lain sebgainya di beberapa daerah terjadi ketika rata curah hujan selama tahun 1994-2003 sebesar
memasuki bulan Januari, Februari, dan Nopember 180,8167 mm. Pada tahun 2000 intensitas curah
karena intensitas rata-rata total hujan pada tahun hujan mengalami penurunan sebanyak 47.3 % dari
1994-2003 mencapai kategori curah hujan tahun sebelumnya dengan beberapa indikasai bahwa
berintensitas tinggi. Hal ini tentu bisa memberikan pada tahun tersebut terjadi musim kemarau yang
gambaran informasi bagi masyarakat umum guna lebih panjang dari biasanya atau memang gejala
menjadi dasar tinjuan dalam perencanaan dan alam normal sehingga intensitas curah hujan yang
perancangan. turun di Indonesia memang lebih sedikit. Pola yang
dibentuk masih belum bisa terbaca namun indikasi
2. Total dan Rata-Rata Total Curah Hujan Per dengan adanya fluktuasi yang terjadi mulai tahun
Tahun 1994-2003 (mm) 2000 dengan penurunan intensitas, pada tahun
selanjutnya intensitas curah hujan setelah tahun
Tabel 1 menunjukkan data jumlah total dan 2003 lebih cenderung menurun meskipun pada
rata-rata total curah hujan per tahun dari 1994-
tahun 2000-2003 intensitas curah hujan masih
2003. Sedangkan Grafik 2 menunjukkan grafik
berada pada intensitas antara 150 mm -200 mm.
total curah hujan per tahun dari 1994-2003.
3. Analisis Time Series Plot Data Curah Hujan
tahun total curah rata rata total
Tahun 1994 - 2003
hujan
pertahun Berikut data time time series plot (TS Plot)
1994 1778 148.1666667 curah hujan per bulan pada tahun 1994, 1997, 200,
1995 2186 182.1666667 dan 2003.
1996 2224 185.3333333
1997 2688 224 TS Plot Curah Hujan Tahun 1994
1998 2315 192.9166667
Time Series Plot of jan, feb, mar, apr, mei, jun, jul, agus, ...
1999 2646 220.5 1 12 24 1 12 24
jan feb mar apr
2000 1426 118.8333333 50
50 50
80
2001 2079 173.25 25 25 25
40
2002 2252 187.6666667 0
mei
0
0,5
jun
0
0,5
jul
0
0,5
agus
30
2003 2104 175.3333333 0,0 0,0 0,0
15
1808.166667 0 -0,5 -0,5 -0,5
sept okt nov des
Rata-rata 180.8166667 0,5 0,5 100 40
curah hujan 0,0 0,0 50 20
pertahun -0,5 -0,5 0 0
1 12 24 1 12 24
Index
250
RATA-RATA CURAH HUJAN
Ts Plot Curah Hujan Tahun 1997
200
Time Series Plot of jan, feb, mar, apr, mei, jun, jul, agus, ...
150
1 12 24 1 12 24
jan feb mar apr
30
100 40
50
20
20 10 15
25
50
0 0 0 0
mei jun jul agus
0,5 0,5 0,5
0 10
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 5
0,0 0,0 0,0
tahun 0 -0,5 -0,5 -0,5
sept okt nov des
0,5 0,5 30
100
Gambar 2. Grafik Curah Hujan Tahun 1994-2003 0,0 0,0 15
50
-0,5 -0,5 0 0
Dar tabel 1 dapat ditunjukkan data curah 1 12 24
Index
1 12 24
hujan pada periode selama 10 tahun mulai tahun
1994 sampai 2003. Pada tabel 1 dan grafik 1 terlihat
bahwa total curah hujan dengan intensitas tertinggi
terjadi pada tahun 1997 dengan total 2688 mm dan
rata-ratanya 224 mm. Sedangkan total curah hujan
terendah terjadi pada tahun 2000 dengan total 1426
mm dan rata-ratanya 118,833 mm. Pada grafik2.
4. TS Plot Curah Hujan Tahun 2000 Box plot total curah hujan per bulan tahun 1994-
2003 disajikan pada gambar berikut.
Time Series Plot of jan, feb, mar, apr, mei, jun, jul, agus, ...
1 12 24 1 12 24
jan feb mar apr jan feb mar apr
100 480 450
500 400
100 50
50
400 300
50 400
50 25 25 200
320
300 150
0 0 0 0
mei jun jul agus
20 0,5 0
30 mei jun jul agu
40
150
200 100
10 0,0
20 15 100
100
100 50
0 0 -0,5 0 50
sept okt nov des 50
0,5 100
40 0 0 0
40 sep okt nov des
50
80 400 600
0,0 500
20
20
-0,5 0 0 0 40 200 400
300
1 12 24 1 12 24
Index
200
0 0 100
Ts Plot Curah Hujan Tahun 2003 Gambar 4. Box plot Curah Hujan Tahun 1994-2003
Variable Mean StDev Variance Minimum Q1 Median
Q3 Maximum IQR
Time Series Plot of JAN, FEB, MAR, APR, MEI, JUNI, JULI, AGU, ... jan 334.3 67.8 4603.1 260.0 272.5 319.0 395.5 468.0 123.0`
feb 378.9 89.1 7947.0 242.0 312.3 391.0 462.8 504.0 150.5
1 12 24 1 12 24 mar 281.0 117.7 13860.7 70.0 177.8 303.5 370.8 429.0 193.0
JAN FEB MAR APR apr 244.6 119.8 14340.9 9.0 178.0 240.5 363.5 421.0 185.5
80 mei 71.2 56.6 3201.7 12.0 18.8 62.0 128.0 156.0 109.3
50
50 50 jun 46.6 61.0 3718.3 0.0 0.0 14.5 131.0 136.0 131.0
jul 23.0 70.6 4991.3 0.0 0.0 0.0 1.5 224.0 1.5
40 agu 19.9 37.2 1386.1 0.0 0.0 0.0 38.5 111.0 38.5
25 25 25
sep 11.70 23.57 555.34 0.00 0.00 0.00 16.25 71.00 16.25
okt 121.6 128.5 16503.8 0.0 0.0 88.5 228.5 361.0 228.5
0 0 0 0 nov 335.3 143.7 20657.8 135.0 221.5 305.0 479.5 518.0 258.0
MEI JUNI JULI AGU
0,5 0,5 0,5 des 301.7 121.4 14726.5 161.0 185.0 292.0 368.0 557.0 183.0
30
15 0,0 0,0 0,0
0 -0,5 -0,5 -0,5
Terlihat dari gambar box plot pada bulan
SEP OKT NOP DES
0,5 0,5 100 40 Juli, Agustus, dan September terdapat data outlier.
0,0 0,0 50 20 Pada bulan Juli yang sebenarnya memasuki musim
-0,5 -0,5 0 0
kemarau ternyata terdapat ada 2 titik curah hujan
1 12 24 1 12 24
Index yang merupakan outlier. Salah satu titik curah hujan
rendah, sedangkan satunya merupakan curah hujan
Gambar 3. Grafik Time Series Plot Tahun 1994, 1997, dengan intensitas tinggi. Pada bulan Agustus dan
200 dan 2003 September yang sebenarnya juga termasuk musim
kemarau juga terdapat satu titik curah hujan dengan
Dari 4 sampel time series plot data curah hujan intensitas tinggi. Hal ini memebrikan beberapa
pada tahun 1994, 1997, 2000, dan 2003 indikasi bahwa data yang didapat memang terdapat
menunjukkan bahwa rata-rata hujan terjadi pada kesalahan dalam pengambilanya sehingga terjadi
awal tahun yaitu pada bulan Januari, Februari, adanya outlier atau indikasi lainya yakni memang
Maret, dan April serta terjadi pada akhir tahun yaitu ada kemungkinan terjadi hujan pada bulan tersebut
bulan November dan Desember. Pada ke-4 time walaupun pada musim kemarau. Box Plot diatas
series plot tersebut juga menunjukkan bahwa curah juga dapat menunjukkan nilai variansi masing-
hujan terbesar terjadi pada bulan Januari, Februari, masing bulan pada tahun 1994-2003 (ditunjukan
dan Maret sehingga pada bulan-bulan tersebut sering dari lebar IQ Range) dimana IQ Range terlebar
terjadi banjir seperti yang terjadi di kota-kota besar terdapat pada bulan Februari yang juga ditunjukkan
seperti Jakarta. Pola yang terbentuk hampir sama dari nilai variansi juga sama besar yaitu nilainya
dalam beberapa bulan dari keempat sampel diatas. sebesar 378.9, sedangkan IQ Range terkecil
Dari time series plot diatas dapat ditunjukkan bahwa ditunjukkan pada bulan September yang juga
pada tahun 2000 merupakan tahun dengan musim ditunjukkan nilai variansi yang cukup kecil yaitu
kemarau terpendek karena yang seharusnya Oktober sebesar 23,57.
masih musim kemarau namun pada Oktober tahun
2000 sudah mulai menunjukkan intensitas curah KESIMPULAN DAN SARAN
hujan namun pada tahun 2003 pemetaan waktu
musim hujan dan kemarau kembali seperti semula 1. Kesimpulan
yakni dengan musim kemarau darai bulan Juni
sampai Oktober. Dari hal ini dapat diindikasikan Dari hasil analisis secara statistik dari data
bahwa ada pergeseran waktu musim hujan yang curah hujan tahun 1994-2003, dapat ditarik
tidak biasa terjadi di Indonesia ketika tahun 2000 beberapa kesimpulan sebagai berikut :
dan hal ini bisa terjadi di beberapa tahun berikutnya I. Rata-rata total intensitas curah hujan di
karena dimungkinkan dipengaruhi oleh kondisi musim penghujan yang terjadi pada bulan
alam. Oktober sampai April adalah sebesar
285,3429 mm sehingga Indonesia memiliki
4. Box Plot Total Curah Hujan Per Bulan
rata-rata total intensitas curah hujan
Tahun 1994-2003
kategori menengah dihitung dari bulan
5. pada musim penghujan. Intensitas total
curah hujan tertinggi berada pada bulan
Februari dengan angka 378,9 mm dan
intensitas terendah yakni pada bulan
September dengan angka 11,7 mm.
II. Dari data otal curah hujan selama 10 tahun
menunjukkan intensitas curah hujan di
Indonesia termasuk dalam kategori
intensitas hujan menengah antara 118 mm
– 224 mm dihitung pada setiap tahunya
dengan nilai rata-rata curah hujan selama
tahun 1994-2003 sebesar 180,8167 mm.
III. Dari 4 sampel time series plot data curah
hujan pada tahun 1994, 1997, 2000, dan
2003 menunjukkan bahwa rata-rata hujan
terjadi pada awal tahun ( bulan Januari,
Februari, Maret, dan April) serta terjadi
pada akhir tahun (bulan November dan
Desember).
IV. Box plot pada bulan Juli, Agustus, dan
September menunjukkan adanya data
outlier. Pada bulan Juli Agustus dan
September yang sebenarnya termasuk
musim kemarau namun terdapat satu titik
curah hujan dengan intensitas tinggi. Box
Plot diatas juga dapat menunjukkan nilai
variansi masing-masing bulan pada tahun
1994-2003 (ditunjukan dari lebar IQ
Range) IQ Range terlebar terdapat pada
bulan Februari dengan nilai variansi
sebesar 378.9, sedangkan IQ Range terjadi
di bulan September dengan nilai variansi
yang cukup kecil yaitu sebesar 23,57.
V. Dari time series plot dan grafik total rata-
rata curah hukan tahun 1994-2003
ditunjukkan adanya pergeseran musim
penghujan lebih panjang di Indonesia pada
tahun 2000 dengan penurunan intensitas
curah hujan sebesar 47.3 % dari tahun
sebelumnya.
SARAN
Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa
data yang ada sebaiknya dilakukan uji kelayakan
sehingga ketika pengolahan tidak terjadi kerancuan
seperti adanya outlier yang muncul. Informasi yang
telah didapat dari hasil pengolahan dapat
disarankan untuk keperluan yang berkaitan terkait
dengan curah hujan di Indonesia tahun 1994-2003.