SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Luas dan Keliling.
Dalam penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik tanpa
bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
kami selaku tim penyusun ingin berterimakasih kepada:
1. Dosen kami, Drs. Arif Djunaidi, M.Pd, yang telah memberikan petunjuk dan arahan
yang bermanfaat kepada kami.
2. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas
ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang telah
kami terima dari berbagai pihak untuk menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, harapan kami
tiada lain adalah tugas ini bermanfaat bagi kami tim penyusun dan seluruh pihak membaca ini.
Malang, 11 Maret 2014
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................................3
A.Latar Belakang......................................................................................................................................3
B.Rumusan Masalah................................................................................................................................4
C.Tujuan...................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5
a.Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Tidak Standar..................................................................5
b.Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Standar............................................................................6
1.Persegi Panjang...............................................................................................................................10
2.Segitiga...........................................................................................................................................10
3.Trapesium.......................................................................................................................................11
4.Lingkaran........................................................................................................................................12
BAB III........................................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................................15
A.Kesimpulan ........................................................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi, pengertian matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau
mathemata yang berarti "belajar atau hal yang dipelajari" (things that are learned). Dalam
bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan manusia. Proses pembentukan
dan pengembangan ilmu matematika tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak pernah
berhenti. Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman langsung
berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang matematika terus
berkembang.1
Kata “matematika” berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang
diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) yang
diartikan sebagai “suka belajar ilmu matematika telah banyak dikenal orang pada masa pra
sejarah. Banyak ditemukan berbagai tulisan matematika di berbagai wilayah yang merupakan
sisa peninggalan zaman prasejarah, di antaranya :
A. matematika Babilonia tahun 1900 SM, ditemukan oleh Plimpton;
B. matematika Moskow di Mesir tahun 1850 SM;
C. matematika Rhind di Mesir tahun 1650 SM;
D. sulbha sutra / matematika India tahun 800 SM.
Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir. Oleh karena itu logika
merupakan dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah bayi matematika, sebaliknya
matematika adalah masa dewasa logika. Pada awal perkembangan matematika di Indonesia
1
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-matematika-menurut-ahli.html, diakses pada tanggal 10-
03-2014 jam 15:27.
3
setelah penjajahan Belanda dan Jepang, digunakan istilah ”Ilmu Pasti” untuk matematika. Dalam
penyelenggaraan di sekolah digunakan berbagai istilah cabang matematika seperti (1) Ilmu Ukur,
(2) Aljabar, (3) Trigonometri, (4) Goniometri, (5) Stereometri, (6) Ilmu Ukur Lukis, dan lain
sebagainya2
. Salah satu cabang dari matematika yaitu ilmu ukur. Didalam ilmu ukur terdapat
pembahasan tentang luas dan keliling.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat saya ambil dari latar belakang tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara menghitung luas suatu daerah?
2. Bagaimana cara menentukan keliling suatu daerah?
3. Bagaimana cara menentukan luas bangun datar?
C. Tujuan
Mengenai tujuan dari pembuatan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah:
1. Untuk mengetahui cara menghitung luas suatu daerah.
2. Untuk mengetahui cara menentukan keliling suatu daerah.
3. Untuk mengetahui cara menentukan luas bangun datar.
2
http://sejarah.kompasiana.com/2013/02/20/yuukkenalisejarah-matematika-536663.html diakses pada tanggal
10-03-2014 jam 20:10.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Luas
Luas adalah besar area atau wilayah daerah tertentu.
a. Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Tidak Standar
Pada saat memperkenalkan satuan-satuan ukuran, baik standar maupun tidak standar, anak
hendaknya telah melewati pemahaman konservasi, artinya mereka telah memahami bahwa
kapasitas, panjang, atau volume tidak berubah walupun posisinya dipindahkan. Untuk
kegiatan pembelajaran mengukur dengan satuan ukuran tidak standar dapat menggunakan
benda-benda di sekitar siswa. Benda-benda yang dapat digunakan untuk memperkenalkan
satuan-satuan tidak standar, misalnya pensil sebagai satuan panjang.
Untuk mengukur ukuran bidang tanah, panel kaca, lantai, dinding, dan permukaan lain, kita
membutuhkan jenis unit baru yang digunakan untuk menutupi permukaan. Jumlah unit itu
disebut wilayah. Kita bisa menggunakan potongan-potongan daerah persegi (kotak) untuk
mengukur luas daerah. Contoh:
Mengukur luas daerah berwarna di bagian b dengan menggunakan potongan-potongan
daerah persegi (kotak) adalah 4 unit persegi, karena dapat ditutupi oleh 2 unit kotak dan 4
unit setengah-kotak.
5
Konsep dasar yang terlibat dalam menghitung daerah, yaitu menentukan jumlah unit yang
diperlukan untuk menutupi wilayah atau permukaan sering kurang dipahami oleh anak anak
sekolah.
Secara teoritis, unit untuk mengukur daerah dapat memiliki bentuk apapun. Hal ini dapat
persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium,
lingkaran.
b. Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Standar
Anak akan belajar pengukuran dengan baik apabila mereka memiliki kesempatan untuk
mengukur benda-benda di sekitarnya, sehingga mereka dapat memahami konsep dasar
tentang pengukuran beserta satuan-satuan pengukuran yang digunakan, anak diharapkan
memahami konsep dasar pengukuran dengan menggunakan bermacam-macam alat
pengukuran. Mereka menerapkan pengetahuannya dengan melakukan pengukuran secara
praktis.
Untuk standarisasi pengukuran area, persegi menjadi daerah yang diterima satuan bentuk.
Namun, ukuran unit persegi berbeda dalam dua sistem utama pengukuran yaitu Sistem
Inggris dan Sistem Metrik .
1. Dalam sistem Inggris, daerah diukur dengan menggunakan kotak yang sisi-sisinya
memiliki panjang 1 inci, 1 kaki, 1 yard, atau 1 mil. Setiap unit persegi diberi nama
sesuai dengan panjang sisi-sisinya.
Satuan Inggris Untuk Luas
6
Inci2
in2
kaki2
Kaki2
ft2
144 inci2
Yard2
yd2
9 m2
Acre Ac 43,560 kaki2
Mil2
mi2
27,878,400 m2
2. Dalam sistem metrik , sebuah persegi memiliki panjang sisi yang sama. Sebagai contoh,
satu meter persegi (1 m2
) adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 meter
(lihat gambar dibawah). Meter persegi ( m2
) digunakan untuk mengukur bidang karpet,
lantai, kolam renang, selimut, dan daerah lain yang memiliki sisi yang sama. Area yang
lebih kecil diukur dalam sentimeter persegi ( cm2
). Sebuah sentimeter persegi (1 cm2
)
adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 cm. Bahkan daerah yang lebih kecil
diukur dengan milimeter persegi ( ml2
), persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1
milimeter (1 ml). Ukuran sebenarnya dari sentimeter persegi dan milimeter persegi
ditunjukkan pada Gambar dibawah :
Satuan Metrik Untuk luas
7
144
1
Milimeter2
mm2
cm2
Centimeter2
cm2
100 mm2
Meter2
m2
10.000 cm2
Kilometer2
km2
1.000.000 m2
8
100
1
B. Keliling
Keliling dapat digambarkan sebagai jarak lintasan yang membatasi dari sebuah tempat atau
titik hingga kembali ke tempat atau titik semula. Keliling suatu bidang ditentukan dengan
mengukur setiap sisi bidang tersebut kemudian menjumlahkan bilangan dari hasil pengukuran
setiap sisinya tersebut.
A B
D C
Gambar diatas adalah persegi panjang ABCD yang mempunyai keliling. Untuk menentukan
keliling ABCD, misalnya kita ambil titik A sebagai titik awal. Selanjutnya kita jumlahkan
panjang keempat sisi persegi panjang tersebut, yaitu sisi AB + BC + CD + DA. Dari titik A
berkeliling hingga kembali ke titik A lagi. Pola serupa dapat digunakan untuk menentukan
keliling bangun-bangun datar lainnya, yaitu dengan menjumlahkan semua sisi-sisinya.
Berdasarkan pengamatan, anak umumnya bingung tentang pengertian keliling dan luas.
Mereka umumnya hanya menghafal rumus untuk mencari keliling dan luas. Akibatnya ada anak
yang menentukan panjang keliling suatu bidang tetapi dengan menerapkan rumus untuk mencari
luas, atau sebaliknya mereka menentukan luas suatu bidang tetapi menerapkan rumus keliling
bidang tersebut.
Untuk mencegah hal tersebut, mungkin sebaiknya guru menjelaskan dulu apa keliling itu.
Mengukur keliling suatu bidang berarti mengukur panjang yang mengelilingi bidang tersebut.
Setelah anak paham, berilah mereka kesempatan untuk mengukur keliling bidang dari benda-
benda di sekitar mereka dengan menggunakan penggaris, misalnya mengukur keliling buku,
9
meja, dan lain-lain. Setelah anak melakukan kegiatan-kegiatan pengukuran keliling tersebut dan
mereka paham apa yang disebut keliling, mereka baru diajak untuk menemukan rumus keliling
persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium,
lingkaran.
C. Luas Bangun Datar
1. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-iku dan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar.
Gambar diatas terdiri dari 24 kotak secara utuh dan 6 kotak yang setengah. Sehingga
seluruh kotak yang terdapat pada gambar diatas berjumlah 27 kotak. Dapat dihitung dengan
cara 6x4,5=27 karena terdapat 4,5 kotak setiap kolomnya. Dan pada gambar di atas terdapat
6 kolom sehingga menjadi 6x4,5=27. Pada gambar tersebut memiliki panjang yang
dimisalkan l dan lebar yang dimisalkan w. Maka :
Rumus Luas Persegi Panjang
2. Segitiga
10
wlL ×=
lebarpanjangL ×=
lpL ×=
Segitiga pada gambar di atas diukur dengan menggunakan kotak, yang setiap kotak
mempunyai sisi 1cm x 1cm. Dapatkah Anda melihat mengapa hal ini menunjukkan bahwa
luas segitiga adalah lebih dari 4 sentimeter kotak? Karena itu dapat untuk menutupi segitiga
dengan kotak, kita akan menggunakan pendekatan yang berbeda untuk menemukan
wilayahnya. Dua salinan dari sebuah segitiga dapat ditempatkan bersama-sama untuk
membentuk jajaran genjang, seperti yang ditunjukkan pada bagian b. Hal ini dapat dicapai
dengan memutar segitiga di bagian tentang titik tengah sisi AB.
Jika panjang dasar segitiga adalah b dan tinggi atau ketinggiannya (jarak tegak lurus ke
dasar dari vertex berlawanan) adalah h, maka dasar dan ketinggian jajar genjang juga b dan
h (lihat gambar diatas). Jadi, daerah jajar genjang dapat dihitung alas/dasar (b) x tinggi (h)
maka: 5x2= 10cm2
. Karena jajar genjang terbentuk dari dua segitiga, maka untuk
menghitung daerah segitiga adalah setengah dari daerah jajar genjang yaitu 5cm2
. Maka
rumus luas segitiga adalah:
.
Rumus Luas Segitiga
3. Trapesium
11
tinggialasL ××=
2
1
hbL ××=
2
1
taL ××=
2
1
Trapesium, seperti segitiga, kita dapat memperoleh jajar genjang dengan menempatkan
dua trapesium bersama-sama. Trapesium pada gambar a memiliki basis yang lebih rendah
dari panjang b dan pangkalan atas panjang u, dan tinggi atau ketinggian (jarak tegak lurus
antara dasar nya) yaitu h. Jajar genjang bagian b diperoleh dengan menempatkan dua salinan
dari sisi trapesium berdampingan. Genjang memiliki dasar b + u dan tinggi h, sehingga luas
jajar genjang dapat dihitung ( b + u ) x h. Karena jajr genjang terbentuk dari dua trapesium,
maka untuk menghitung daerah trapesium adalah setengah dari daerah jajar genjang. Maka
rumus luas trapesium adalah:
Rumus Luas Trapesium
4. Lingkaran
Lingkaran adalah bagian dari lingkungan alam kita. Seperti matahari, bulan, bunga,
pusaran air, dan lintas bagian dari beberapa pohon memiliki bentuk melingkar. Anak-anak
sekolah melihat banyak contoh sehari-hari lingkaran, seperti tutup botol, puncak dari kaleng,
kap lampu, dan mainan seperti hula hoop. Jarak sekitar lingkaran disebut parimeter
(keliling).
Seringkali orang memperkirakan keliling benda melingkar dengan menggandakan
diameter objek. Sebenarnya, lingkaran adalah sedikit lebih besar dari 3 kali diameter . Rasio
yang tepat dari keliling lingkaran dengan diameternya adalah bilangan irasional p (pi), yang
merupakan 3,1416 dibulatkan sampai empat tempat desimal. Rasio ini dinyatakan dalam
berikut persamaan, di mana C adalah keliling lingkaran, d adalah diameter , dan r adalah
jari-jari .
12
( ) hubL ×+×=
2
1
( ) tbaL ×+×=
2
1
Untuk menemukan rumus luas daerah lingkaran dapat dilakukan dengan cara:
a. Menggambar bangun lingkaran pada kertas karton, misalnya dengan jari-jari 10cm.
b. Menggunting karton-karton berbentuk lingkaran tersebut seperti pada gambar berikut
ini.
c. Menempel potongan-potongan segitiga tersebut menyerupai persegi panjang seperti
pada gambar berikut ini.
d. Menamai jarak ujung bangun tersebut dari kiri ke kanan sebagai p yang merupakan
panjang bangun yang baru saja terbentuk (bangun persegi panjang) dan jarak dari atas
ke bawah bangun tersebut sebagai l yang merupakan lebar bangun yang baru saja
terbentuk (bangun persegi panjang) yang juga sebagai r yang merupakan jari-jari
lingkaran bangun mula-mula sehingga l = r.
e. Membandingkan dari masing-masing bangun yang berasal dari potongan-potongan
masing-masing bangun lingkaran dan dapat mengukurnya menggunakan penggaris.
13
lp ×=
7
22
lp ×= 14.3
Sehingga pada akhirnya mereka menemukan bahwa perbandingan p dan l selalu
menghasilkan bilangan tetap yaitu 22 : 7 atau ditulis p : l = 22 : 7 atau
atau .
f. Mengingat kembali luas daerah bangun persegipanjang adalah L = p x l sehingga jika
p ditulis sebagai diperoleh . Karena l merupakan lebar permukaan
bangun persegi panjang yang juga merupakan r yaitu jari-jari bangun semula, maka:
Rumus Luas Lingkaran
atau
14
l×
7
22
llL ××=
7
22
rrL ××=
7
22
rrL ××= 14.3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Luas adalah besar area atau wilayah daerah tertentu.
• Cara menghitung luas suatu daerah yaitu terdiri dari pengukuran luas dengan satuan
ukuran tidak standar dan pengukuran luas dengan satuan ukuran standar.
• Pengukuran luas dengan satuan ukuran tidak standar kita bisa menggunakan potongan-
potongan daerah persegi (kotak) untuk mengukur luas daerah.
• Pengukuran luas dengan satuan ukuran standarisasi pengukuran area, persegi menjadi
daerah yang diterima satuan bentuk. Namun, ukuran unit persegi berbeda dalam dua
sistem utama pengukuran yaitu Sistem Inggris dan Sistem Metrik.
• Dalam sistem Inggris, daerah diukur dengan menggunakan kotak yang sisi-sisinya
memiliki panjang 1 inci, 1 kaki, 1 yard, atau 1 mil. Setiap unit persegi diberi nama sesuai
dengan panjang sisi-sisinya.
• Dalam sistem metrik , sebuah persegi memiliki panjang sisi yang sama. Sebagai contoh,
satu meter persegi (1m2
) adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1m. Area
yang lebih kecil diukur dalam sentimeter persegi ( cm2
). Sebuah sentimeter persegi (1
cm2
) adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 cm. Daerah bahkan lebih kecil
diukur dengan milimeter persegi ( ml2
), persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1
milimeter (1 ml).
• Keliling dapat digambarkan sebagai jarak lintasan yang membatasi dari sebuah tempat
atau titik hingga kembali ke tempat atau titik semula. Keliling suatu bidang ditentukan
15
dengan mengukur setiap sisi bidang tersebut kemudian menjumlahkan bilangan dari hasil
pengukuran setiap sisinya tersebut.
• Menghitung luas persegi panjang
• Menghitung luas segitiga
• Menghitung luas trapesium
• Menghitung luas lingkaran
B. Saran
• Sebaiknya guru memperkenalkan terlebih dahulu cara menghitung luas suatu daerah
dengan satuan ukuran tidak standar, kemudian baru memperkenalkan menghitung luas
suatu daerah dengan satuan ukuran standar.
16
lpL ×=
taL ××=
2
1
( ) tbaL ×+×=
2
1
rrL ××=
7
22
• Agar anak belajar pengukuran dengan baik, maka sebaiknya guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengukur benda-benda di sekitarnya, sehingga mereka dapat
memahami konsep dasar tentang pengukuran beserta satuan-satuan pengukuran yang
digunakan. Mereka menerapkan pengetahuannya dengan melakukan pengukuran secara
praktis.
• Sebaiknya guru menjelaskan dulu apa keliling itu. Setelah anak paham, berilah mereka
kesempatan untuk mengukur keliling bidang dari benda-benda di sekitar mereka dengan
menggunakan penggaris, misalnya mengukur keliling buku, meja, dan lain-lain. Setelah
anak melakukan kegiatan-kegiatan pengukuran keliling tersebut dan mereka paham apa
yang disebut keliling, mereka baru diajak untuk menemukan rumus keliling persegi,
persegi panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium,
lingkaran.
17

More Related Content

What's hot

Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Rizal Fahmi
 
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
jeninurdiana
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
NASuprawoto Sunardjo
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Achmad Anang Aswanto
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
Nastiti Rahajeng
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Eko Supriyadi
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Andi Saputro
 
Lkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistemLkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistem
UNSRI
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
SMK Negeri 6 Malang
 

What's hot (20)

Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
MODUL PEMBELAJARAN KELAS 4 TEMA 6, SUBTEMA 1, MARIANA
MODUL PEMBELAJARAN KELAS 4 TEMA 6, SUBTEMA 1, MARIANAMODUL PEMBELAJARAN KELAS 4 TEMA 6, SUBTEMA 1, MARIANA
MODUL PEMBELAJARAN KELAS 4 TEMA 6, SUBTEMA 1, MARIANA
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
 
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
Lkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistemLkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistem
 
Lkpd sel unit kehidupan
Lkpd sel unit kehidupanLkpd sel unit kehidupan
Lkpd sel unit kehidupan
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 

Viewers also liked

Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
NASuprawoto Sunardjo
 
Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)
Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)
Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)
Neni Susanti
 
Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layang
Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layangLuas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layang
Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layang
Ven Dot
 
Panduan pembuatan dan penggunaan media sederha
Panduan pembuatan dan penggunaan media sederhaPanduan pembuatan dan penggunaan media sederha
Panduan pembuatan dan penggunaan media sederha
Ansar Langnge
 
Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2
Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2
Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2
RendyJS
 
Menghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuat
Menghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuatMenghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuat
Menghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuat
abelrb
 
Layang layang & trapesium
Layang layang & trapesiumLayang layang & trapesium
Layang layang & trapesium
dinakudus
 
Persegi Panjang
Persegi PanjangPersegi Panjang
Persegi Panjang
Rian Indra
 
Keliling dan luas bangun datar
Keliling dan luas bangun datarKeliling dan luas bangun datar
Keliling dan luas bangun datar
SMKN 9 Bandung
 
Lembar kerja siswa 1 dan 2
Lembar kerja siswa 1 dan 2Lembar kerja siswa 1 dan 2
Lembar kerja siswa 1 dan 2
giani149
 
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4
Hazlee Gapal
 
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
Aldima Arifiyanto
 
Pembuktian rumus-luas-lingkaran
Pembuktian rumus-luas-lingkaranPembuktian rumus-luas-lingkaran
Pembuktian rumus-luas-lingkaran
Fendik Bagoez
 

Viewers also liked (20)

Menemukan Luas Bangun Datar untuk siswa Sekolah Dasar
Menemukan Luas Bangun Datar untuk siswa Sekolah DasarMenemukan Luas Bangun Datar untuk siswa Sekolah Dasar
Menemukan Luas Bangun Datar untuk siswa Sekolah Dasar
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
 
Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)
Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)
Keliling dan Luas Persegi (Marliana Ike)
 
Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layang
Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layangLuas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layang
Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium dan layang layang
 
Panduan pembuatan dan penggunaan media sederha
Panduan pembuatan dan penggunaan media sederhaPanduan pembuatan dan penggunaan media sederha
Panduan pembuatan dan penggunaan media sederha
 
Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2
Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2
Menghitung luas dan keliling bangun segiempat dan segitiga 2
 
Menghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuat
Menghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuatMenghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuat
Menghitung luas lingkaran dengan rumus luas segitiga dan belah ketuat
 
Layang layang & trapesium
Layang layang & trapesiumLayang layang & trapesium
Layang layang & trapesium
 
Penyahtinjaan
PenyahtinjaanPenyahtinjaan
Penyahtinjaan
 
Persegi Panjang
Persegi PanjangPersegi Panjang
Persegi Panjang
 
Keliling dan luas bangun datar
Keliling dan luas bangun datarKeliling dan luas bangun datar
Keliling dan luas bangun datar
 
Lembar kerja siswa 1 dan 2
Lembar kerja siswa 1 dan 2Lembar kerja siswa 1 dan 2
Lembar kerja siswa 1 dan 2
 
Kalkulus 1-fungsi
Kalkulus 1-fungsiKalkulus 1-fungsi
Kalkulus 1-fungsi
 
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran sains tahun 4
 
1. luas bangun datar
1. luas bangun datar1. luas bangun datar
1. luas bangun datar
 
Rumus luas bangun datar
Rumus luas bangun datar Rumus luas bangun datar
Rumus luas bangun datar
 
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
 
Pembuktian rumus-luas-lingkaran
Pembuktian rumus-luas-lingkaranPembuktian rumus-luas-lingkaran
Pembuktian rumus-luas-lingkaran
 

Similar to luas dan keliling

Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...
Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...
Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...
Mochamad Yahya
 
Materi perkuliahan metrologi industri bab1
Materi perkuliahan  metrologi industri bab1Materi perkuliahan  metrologi industri bab1
Materi perkuliahan metrologi industri bab1
LAZY MAGICIAN
 
Pengukuran sulistyo
Pengukuran sulistyoPengukuran sulistyo
Pengukuran sulistyo
Neni Susanti
 

Similar to luas dan keliling (20)

Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 
Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 
Konsep Dasar Pengukuran Luas.pdf
Konsep Dasar Pengukuran Luas.pdfKonsep Dasar Pengukuran Luas.pdf
Konsep Dasar Pengukuran Luas.pdf
 
Konsep Dasar Pengukuran Luas.docx
Konsep Dasar Pengukuran Luas.docxKonsep Dasar Pengukuran Luas.docx
Konsep Dasar Pengukuran Luas.docx
 
Kelompok 8 asteri
Kelompok 8 asteriKelompok 8 asteri
Kelompok 8 asteri
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
 
1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je
 
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP Kelas 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP Kelas 8Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP Kelas 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP Kelas 8
 
Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...
Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...
Mafiadoc.com materi perkuliahan-metrologi-industripdf-staff-uny-59d4512b1723d...
 
Kata pengantar baru
Kata pengantar baruKata pengantar baru
Kata pengantar baru
 
Kelompok 12 jam sudut
Kelompok 12 jam sudutKelompok 12 jam sudut
Kelompok 12 jam sudut
 
Pendahuluan bab1
Pendahuluan bab1Pendahuluan bab1
Pendahuluan bab1
 
Materi perkuliahan metrologi industri bab1
Materi perkuliahan  metrologi industri bab1Materi perkuliahan  metrologi industri bab1
Materi perkuliahan metrologi industri bab1
 
Bb 3 1 luas bangun datar
Bb 3 1 luas bangun datarBb 3 1 luas bangun datar
Bb 3 1 luas bangun datar
 
RPP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
RPP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANGRPP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
RPP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
 
Pengukuran sulistyo
Pengukuran sulistyoPengukuran sulistyo
Pengukuran sulistyo
 
Fisika Pengukuran
Fisika PengukuranFisika Pengukuran
Fisika Pengukuran
 
Rpp Phytagoras Kurikulum 2013
Rpp Phytagoras Kurikulum 2013Rpp Phytagoras Kurikulum 2013
Rpp Phytagoras Kurikulum 2013
 
18. bangun ruang sisi datar
18. bangun ruang sisi datar18. bangun ruang sisi datar
18. bangun ruang sisi datar
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

luas dan keliling

  • 1. KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Luas dan Keliling. Dalam penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami selaku tim penyusun ingin berterimakasih kepada: 1. Dosen kami, Drs. Arif Djunaidi, M.Pd, yang telah memberikan petunjuk dan arahan yang bermanfaat kepada kami. 2. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang telah kami terima dari berbagai pihak untuk menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, harapan kami tiada lain adalah tugas ini bermanfaat bagi kami tim penyusun dan seluruh pihak membaca ini. Malang, 11 Maret 2014 Penyusun 1
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1 DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2 BAB I............................................................................................................................................................3 PENDAHULUAN............................................................................................................................................3 A.Latar Belakang......................................................................................................................................3 B.Rumusan Masalah................................................................................................................................4 C.Tujuan...................................................................................................................................................4 BAB II...........................................................................................................................................................5 PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5 a.Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Tidak Standar..................................................................5 b.Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Standar............................................................................6 1.Persegi Panjang...............................................................................................................................10 2.Segitiga...........................................................................................................................................10 3.Trapesium.......................................................................................................................................11 4.Lingkaran........................................................................................................................................12 BAB III........................................................................................................................................................15 PENUTUP...................................................................................................................................................15 A.Kesimpulan ........................................................................................................................................15 2
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara etimologi, pengertian matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang berarti "belajar atau hal yang dipelajari" (things that are learned). Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan manusia. Proses pembentukan dan pengembangan ilmu matematika tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak pernah berhenti. Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman langsung berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang matematika terus berkembang.1 Kata “matematika” berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar ilmu matematika telah banyak dikenal orang pada masa pra sejarah. Banyak ditemukan berbagai tulisan matematika di berbagai wilayah yang merupakan sisa peninggalan zaman prasejarah, di antaranya : A. matematika Babilonia tahun 1900 SM, ditemukan oleh Plimpton; B. matematika Moskow di Mesir tahun 1850 SM; C. matematika Rhind di Mesir tahun 1650 SM; D. sulbha sutra / matematika India tahun 800 SM. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir. Oleh karena itu logika merupakan dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah bayi matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa logika. Pada awal perkembangan matematika di Indonesia 1 http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-matematika-menurut-ahli.html, diakses pada tanggal 10- 03-2014 jam 15:27. 3
  • 4. setelah penjajahan Belanda dan Jepang, digunakan istilah ”Ilmu Pasti” untuk matematika. Dalam penyelenggaraan di sekolah digunakan berbagai istilah cabang matematika seperti (1) Ilmu Ukur, (2) Aljabar, (3) Trigonometri, (4) Goniometri, (5) Stereometri, (6) Ilmu Ukur Lukis, dan lain sebagainya2 . Salah satu cabang dari matematika yaitu ilmu ukur. Didalam ilmu ukur terdapat pembahasan tentang luas dan keliling. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat saya ambil dari latar belakang tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara menghitung luas suatu daerah? 2. Bagaimana cara menentukan keliling suatu daerah? 3. Bagaimana cara menentukan luas bangun datar? C. Tujuan Mengenai tujuan dari pembuatan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah: 1. Untuk mengetahui cara menghitung luas suatu daerah. 2. Untuk mengetahui cara menentukan keliling suatu daerah. 3. Untuk mengetahui cara menentukan luas bangun datar. 2 http://sejarah.kompasiana.com/2013/02/20/yuukkenalisejarah-matematika-536663.html diakses pada tanggal 10-03-2014 jam 20:10. 4
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Luas Luas adalah besar area atau wilayah daerah tertentu. a. Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Tidak Standar Pada saat memperkenalkan satuan-satuan ukuran, baik standar maupun tidak standar, anak hendaknya telah melewati pemahaman konservasi, artinya mereka telah memahami bahwa kapasitas, panjang, atau volume tidak berubah walupun posisinya dipindahkan. Untuk kegiatan pembelajaran mengukur dengan satuan ukuran tidak standar dapat menggunakan benda-benda di sekitar siswa. Benda-benda yang dapat digunakan untuk memperkenalkan satuan-satuan tidak standar, misalnya pensil sebagai satuan panjang. Untuk mengukur ukuran bidang tanah, panel kaca, lantai, dinding, dan permukaan lain, kita membutuhkan jenis unit baru yang digunakan untuk menutupi permukaan. Jumlah unit itu disebut wilayah. Kita bisa menggunakan potongan-potongan daerah persegi (kotak) untuk mengukur luas daerah. Contoh: Mengukur luas daerah berwarna di bagian b dengan menggunakan potongan-potongan daerah persegi (kotak) adalah 4 unit persegi, karena dapat ditutupi oleh 2 unit kotak dan 4 unit setengah-kotak. 5
  • 6. Konsep dasar yang terlibat dalam menghitung daerah, yaitu menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk menutupi wilayah atau permukaan sering kurang dipahami oleh anak anak sekolah. Secara teoritis, unit untuk mengukur daerah dapat memiliki bentuk apapun. Hal ini dapat persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium, lingkaran. b. Pengukuran Luas Dengan Satuan Ukuran Standar Anak akan belajar pengukuran dengan baik apabila mereka memiliki kesempatan untuk mengukur benda-benda di sekitarnya, sehingga mereka dapat memahami konsep dasar tentang pengukuran beserta satuan-satuan pengukuran yang digunakan, anak diharapkan memahami konsep dasar pengukuran dengan menggunakan bermacam-macam alat pengukuran. Mereka menerapkan pengetahuannya dengan melakukan pengukuran secara praktis. Untuk standarisasi pengukuran area, persegi menjadi daerah yang diterima satuan bentuk. Namun, ukuran unit persegi berbeda dalam dua sistem utama pengukuran yaitu Sistem Inggris dan Sistem Metrik . 1. Dalam sistem Inggris, daerah diukur dengan menggunakan kotak yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 inci, 1 kaki, 1 yard, atau 1 mil. Setiap unit persegi diberi nama sesuai dengan panjang sisi-sisinya. Satuan Inggris Untuk Luas 6
  • 7. Inci2 in2 kaki2 Kaki2 ft2 144 inci2 Yard2 yd2 9 m2 Acre Ac 43,560 kaki2 Mil2 mi2 27,878,400 m2 2. Dalam sistem metrik , sebuah persegi memiliki panjang sisi yang sama. Sebagai contoh, satu meter persegi (1 m2 ) adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 meter (lihat gambar dibawah). Meter persegi ( m2 ) digunakan untuk mengukur bidang karpet, lantai, kolam renang, selimut, dan daerah lain yang memiliki sisi yang sama. Area yang lebih kecil diukur dalam sentimeter persegi ( cm2 ). Sebuah sentimeter persegi (1 cm2 ) adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 cm. Bahkan daerah yang lebih kecil diukur dengan milimeter persegi ( ml2 ), persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 milimeter (1 ml). Ukuran sebenarnya dari sentimeter persegi dan milimeter persegi ditunjukkan pada Gambar dibawah : Satuan Metrik Untuk luas 7 144 1
  • 9. B. Keliling Keliling dapat digambarkan sebagai jarak lintasan yang membatasi dari sebuah tempat atau titik hingga kembali ke tempat atau titik semula. Keliling suatu bidang ditentukan dengan mengukur setiap sisi bidang tersebut kemudian menjumlahkan bilangan dari hasil pengukuran setiap sisinya tersebut. A B D C Gambar diatas adalah persegi panjang ABCD yang mempunyai keliling. Untuk menentukan keliling ABCD, misalnya kita ambil titik A sebagai titik awal. Selanjutnya kita jumlahkan panjang keempat sisi persegi panjang tersebut, yaitu sisi AB + BC + CD + DA. Dari titik A berkeliling hingga kembali ke titik A lagi. Pola serupa dapat digunakan untuk menentukan keliling bangun-bangun datar lainnya, yaitu dengan menjumlahkan semua sisi-sisinya. Berdasarkan pengamatan, anak umumnya bingung tentang pengertian keliling dan luas. Mereka umumnya hanya menghafal rumus untuk mencari keliling dan luas. Akibatnya ada anak yang menentukan panjang keliling suatu bidang tetapi dengan menerapkan rumus untuk mencari luas, atau sebaliknya mereka menentukan luas suatu bidang tetapi menerapkan rumus keliling bidang tersebut. Untuk mencegah hal tersebut, mungkin sebaiknya guru menjelaskan dulu apa keliling itu. Mengukur keliling suatu bidang berarti mengukur panjang yang mengelilingi bidang tersebut. Setelah anak paham, berilah mereka kesempatan untuk mengukur keliling bidang dari benda- benda di sekitar mereka dengan menggunakan penggaris, misalnya mengukur keliling buku, 9
  • 10. meja, dan lain-lain. Setelah anak melakukan kegiatan-kegiatan pengukuran keliling tersebut dan mereka paham apa yang disebut keliling, mereka baru diajak untuk menemukan rumus keliling persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium, lingkaran. C. Luas Bangun Datar 1. Persegi Panjang Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-iku dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Gambar diatas terdiri dari 24 kotak secara utuh dan 6 kotak yang setengah. Sehingga seluruh kotak yang terdapat pada gambar diatas berjumlah 27 kotak. Dapat dihitung dengan cara 6x4,5=27 karena terdapat 4,5 kotak setiap kolomnya. Dan pada gambar di atas terdapat 6 kolom sehingga menjadi 6x4,5=27. Pada gambar tersebut memiliki panjang yang dimisalkan l dan lebar yang dimisalkan w. Maka : Rumus Luas Persegi Panjang 2. Segitiga 10 wlL ×= lebarpanjangL ×= lpL ×=
  • 11. Segitiga pada gambar di atas diukur dengan menggunakan kotak, yang setiap kotak mempunyai sisi 1cm x 1cm. Dapatkah Anda melihat mengapa hal ini menunjukkan bahwa luas segitiga adalah lebih dari 4 sentimeter kotak? Karena itu dapat untuk menutupi segitiga dengan kotak, kita akan menggunakan pendekatan yang berbeda untuk menemukan wilayahnya. Dua salinan dari sebuah segitiga dapat ditempatkan bersama-sama untuk membentuk jajaran genjang, seperti yang ditunjukkan pada bagian b. Hal ini dapat dicapai dengan memutar segitiga di bagian tentang titik tengah sisi AB. Jika panjang dasar segitiga adalah b dan tinggi atau ketinggiannya (jarak tegak lurus ke dasar dari vertex berlawanan) adalah h, maka dasar dan ketinggian jajar genjang juga b dan h (lihat gambar diatas). Jadi, daerah jajar genjang dapat dihitung alas/dasar (b) x tinggi (h) maka: 5x2= 10cm2 . Karena jajar genjang terbentuk dari dua segitiga, maka untuk menghitung daerah segitiga adalah setengah dari daerah jajar genjang yaitu 5cm2 . Maka rumus luas segitiga adalah: . Rumus Luas Segitiga 3. Trapesium 11 tinggialasL ××= 2 1 hbL ××= 2 1 taL ××= 2 1
  • 12. Trapesium, seperti segitiga, kita dapat memperoleh jajar genjang dengan menempatkan dua trapesium bersama-sama. Trapesium pada gambar a memiliki basis yang lebih rendah dari panjang b dan pangkalan atas panjang u, dan tinggi atau ketinggian (jarak tegak lurus antara dasar nya) yaitu h. Jajar genjang bagian b diperoleh dengan menempatkan dua salinan dari sisi trapesium berdampingan. Genjang memiliki dasar b + u dan tinggi h, sehingga luas jajar genjang dapat dihitung ( b + u ) x h. Karena jajr genjang terbentuk dari dua trapesium, maka untuk menghitung daerah trapesium adalah setengah dari daerah jajar genjang. Maka rumus luas trapesium adalah: Rumus Luas Trapesium 4. Lingkaran Lingkaran adalah bagian dari lingkungan alam kita. Seperti matahari, bulan, bunga, pusaran air, dan lintas bagian dari beberapa pohon memiliki bentuk melingkar. Anak-anak sekolah melihat banyak contoh sehari-hari lingkaran, seperti tutup botol, puncak dari kaleng, kap lampu, dan mainan seperti hula hoop. Jarak sekitar lingkaran disebut parimeter (keliling). Seringkali orang memperkirakan keliling benda melingkar dengan menggandakan diameter objek. Sebenarnya, lingkaran adalah sedikit lebih besar dari 3 kali diameter . Rasio yang tepat dari keliling lingkaran dengan diameternya adalah bilangan irasional p (pi), yang merupakan 3,1416 dibulatkan sampai empat tempat desimal. Rasio ini dinyatakan dalam berikut persamaan, di mana C adalah keliling lingkaran, d adalah diameter , dan r adalah jari-jari . 12 ( ) hubL ×+×= 2 1 ( ) tbaL ×+×= 2 1
  • 13. Untuk menemukan rumus luas daerah lingkaran dapat dilakukan dengan cara: a. Menggambar bangun lingkaran pada kertas karton, misalnya dengan jari-jari 10cm. b. Menggunting karton-karton berbentuk lingkaran tersebut seperti pada gambar berikut ini. c. Menempel potongan-potongan segitiga tersebut menyerupai persegi panjang seperti pada gambar berikut ini. d. Menamai jarak ujung bangun tersebut dari kiri ke kanan sebagai p yang merupakan panjang bangun yang baru saja terbentuk (bangun persegi panjang) dan jarak dari atas ke bawah bangun tersebut sebagai l yang merupakan lebar bangun yang baru saja terbentuk (bangun persegi panjang) yang juga sebagai r yang merupakan jari-jari lingkaran bangun mula-mula sehingga l = r. e. Membandingkan dari masing-masing bangun yang berasal dari potongan-potongan masing-masing bangun lingkaran dan dapat mengukurnya menggunakan penggaris. 13 lp ×= 7 22 lp ×= 14.3
  • 14. Sehingga pada akhirnya mereka menemukan bahwa perbandingan p dan l selalu menghasilkan bilangan tetap yaitu 22 : 7 atau ditulis p : l = 22 : 7 atau atau . f. Mengingat kembali luas daerah bangun persegipanjang adalah L = p x l sehingga jika p ditulis sebagai diperoleh . Karena l merupakan lebar permukaan bangun persegi panjang yang juga merupakan r yaitu jari-jari bangun semula, maka: Rumus Luas Lingkaran atau 14 l× 7 22 llL ××= 7 22 rrL ××= 7 22 rrL ××= 14.3
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan • Luas adalah besar area atau wilayah daerah tertentu. • Cara menghitung luas suatu daerah yaitu terdiri dari pengukuran luas dengan satuan ukuran tidak standar dan pengukuran luas dengan satuan ukuran standar. • Pengukuran luas dengan satuan ukuran tidak standar kita bisa menggunakan potongan- potongan daerah persegi (kotak) untuk mengukur luas daerah. • Pengukuran luas dengan satuan ukuran standarisasi pengukuran area, persegi menjadi daerah yang diterima satuan bentuk. Namun, ukuran unit persegi berbeda dalam dua sistem utama pengukuran yaitu Sistem Inggris dan Sistem Metrik. • Dalam sistem Inggris, daerah diukur dengan menggunakan kotak yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 inci, 1 kaki, 1 yard, atau 1 mil. Setiap unit persegi diberi nama sesuai dengan panjang sisi-sisinya. • Dalam sistem metrik , sebuah persegi memiliki panjang sisi yang sama. Sebagai contoh, satu meter persegi (1m2 ) adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1m. Area yang lebih kecil diukur dalam sentimeter persegi ( cm2 ). Sebuah sentimeter persegi (1 cm2 ) adalah persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 cm. Daerah bahkan lebih kecil diukur dengan milimeter persegi ( ml2 ), persegi yang sisi-sisinya memiliki panjang 1 milimeter (1 ml). • Keliling dapat digambarkan sebagai jarak lintasan yang membatasi dari sebuah tempat atau titik hingga kembali ke tempat atau titik semula. Keliling suatu bidang ditentukan 15
  • 16. dengan mengukur setiap sisi bidang tersebut kemudian menjumlahkan bilangan dari hasil pengukuran setiap sisinya tersebut. • Menghitung luas persegi panjang • Menghitung luas segitiga • Menghitung luas trapesium • Menghitung luas lingkaran B. Saran • Sebaiknya guru memperkenalkan terlebih dahulu cara menghitung luas suatu daerah dengan satuan ukuran tidak standar, kemudian baru memperkenalkan menghitung luas suatu daerah dengan satuan ukuran standar. 16 lpL ×= taL ××= 2 1 ( ) tbaL ×+×= 2 1 rrL ××= 7 22
  • 17. • Agar anak belajar pengukuran dengan baik, maka sebaiknya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengukur benda-benda di sekitarnya, sehingga mereka dapat memahami konsep dasar tentang pengukuran beserta satuan-satuan pengukuran yang digunakan. Mereka menerapkan pengetahuannya dengan melakukan pengukuran secara praktis. • Sebaiknya guru menjelaskan dulu apa keliling itu. Setelah anak paham, berilah mereka kesempatan untuk mengukur keliling bidang dari benda-benda di sekitar mereka dengan menggunakan penggaris, misalnya mengukur keliling buku, meja, dan lain-lain. Setelah anak melakukan kegiatan-kegiatan pengukuran keliling tersebut dan mereka paham apa yang disebut keliling, mereka baru diajak untuk menemukan rumus keliling persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium, lingkaran. 17