SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PNINGKATAN PRODUKSI ENZIM DAN
PERTUMBUHAN MISELIUM PADA SOLID-STATE
FRMNTATION MENGGUNAKAN NON-AIRFLOW BOX
Nur Sa’di
141211132001
FAKULTASPERIKANANDANKELAUTAN
UNIVERSITASAIRLANGGA
2014
INTRODUCTION
Solid-state fermentation (SSF) is defined as a fermentation
process in which microorganisms grow on/in moisture substrates
Not only use to production traditional beverage and food, such
as sake, shoyu and miso, but also useful enzymes, organic acids
and secondary metabolites
Large number of extracelluler enzyme were produced in SSF
compared to in submerged fermentation (SMF)
Many problems in ununiform state in the culture substrate
(gradient formations of temperature, pH, water content and
concentration) during the culture .
SSF method using a non-airflow box (NAB) to overcome the
current problem
MECHANISM OF NAB
The NAB is composed of a wooden box opened at the top and
bottom sides, which was equipped both sides with a moisture
permeable expanded polytetrafluorothylene (ePTEE) membrane
that is only permeable to vapors
Achieve uniform culture on/in the substrate by the NAB than by a
tray box (TB) which so far has been used for conventation SSF
Secreted enzymes per the substrate in the NAB culture were
higher than that in the TB culture
The NAB culture is gradually drying in the substrate
during the culture in contrast to the TB culture. The
significant difference between both cultures caused by
the drying condition
MATERIALS AND METHODS
√
√
√
√
NOTE: √ (Kemungkinan bisa dilakukan di Universitas Airlangga)
RESULT
Effect of uniform culture on enzyme
production
Salah satu kelemahan SSF
konvensional yaitu tidak meratanya
kondisi didalam substrat secara
menyeluruh sehingga sedikit sekali
dalam memproduksi enzim. Sedangkan
SSF-NAB dapat memproduksi enzim
lebih banyak karena mampu meratakan
kondisi selama kultur seperti kandungan
air dan suhu. Jika dibandingkan dengan
kultur TB, maka secara produktivitas
dalam memproduksi enzim kultur NAB
lebih tinggi produktivitasnya dan lebih
seragam dalam kondisi kulturnya
Time course of enzyme production
Perbedaan yang signifikan dari kultur TB dan NAB yaitu kandungan air
didalam substrat setelah kultur. Didalam SMF, beberapa enzim terikat pada
dinding sel miselium sehingga sintesis enzim terperangkap disana. Hal ini yang
menyebabkan hasil produksi kultur TB lebih rendah jika dibanding dengan kultur
NAB. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam kultur NAB mengalamai
peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan kultur TB (Gambar 2). Hasil
yang sama juga ditemukan dalam memproduksi asam karboksipeptidase, asam
protease, dan total protein yang dikeluarkan (Gambar 3).
Change in total mycelial content
Kandungan total miselium pada kultur NAB mengalami peningkatan
yang luar biasa ketika menginjak hari ke-8 hingga ke-24, dan hampir seimbang
pada hari ke-48 (Gambar 4). Pada kultur TB sedikit demi sedikit mengalami
peningkatan yang dimulai pada hari ke-24. Kecepatan pertumbuhan miselium
pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam memproduksi enzim. Aktivitas
enzim pada kultur TB mengalami penurunan pada akhir kultur, kecuali α-amilase
dan β-glukosidase yang mengalami peningkatan diakhir kultur. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tidak ada hubungan antar produksi enzim dengan
pertumbuhan miselium pada kultur TB.
Change in water content and water activity
Perbedaan kondisi substrat berpengaruh pada pertumbuhan
miselium, berat total yang terdiri dari substrat dan kandungan air. Pada
kultur NAB, hari ke-18 hingga ke-24 ketika berat total mengalami penurunan
secara perlahan-lahan dan kandungan air meningkat dimulai dari hari ke-18
pada kultur TB (Gambar 5A,B). Suhu didalam substrat selama kultur pada
hari ke-24 sangatlah maksimal (Gambar 6), sehingga mengindikasikan bahwa
pertumbuhan fungi sangatlah dahsyat diwaktu tersebut (fase log).
Aktifitas air (Aw) dalam substrat menjadi parameter yang sangat
penting untuk pertumbuhan miselium dari pada kandungan air. Aw selalu
diukur untuk mengetahui perbedaan antara kultur TB dan NAB (Gambar 5C) .
Dengan kondisi kultur yang kering pada NAB dan kondisi basah pada TB tentu
terdapat perbedaan. Miselium mulai mengalami peningkatan pada hari ke-18
hingga ke-24 dan mengalami fase stasioner pada hari ke-48. Kecepatan
peningkatan kandungan miselium total berkorelasi dengan peningkatan
produksi enzim. Peningkatan kandungan miselium kultur TB lebih rendah jika
dibandingkan dengan kultur NAB.
DISCUSSION
Dengan kondisi lingkungan yang bercampur (merata), kecepatan
memproduksi enzim pada kultur NAB berkorelasi yang signifikan dengan
meningkatnya kandungan miselium. Pada kultur NAB, dengan Aw yang optimal
maka berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim sehingga
pada kultur ini dihasilkan total enzim yang banyak. Kemungkinan dengan kondisi
yang lebih baik maka dapat memproduksi enzim secara efisien. Jika kandungan air
diatur rendah ketika awal kultur maka Aw selama kultur tidak mencukupi bagi
pertumbuhan miselium dan produksi enzim, sehingga hasilnya akan sedikit dalam
memproduksi enzim.
Pada kultur NAB, kandungan air, Aw dan kelembaban relatif mengalami
penurunan bertahap pada hari ke-48 (Gambar 5 dan 6). Kemungkinan sisa
metabolisme fungi aktif setelah pertumbuhan miselium. Yang menarik adalah
bahwa aktivitas glukoamilase, sellulase, asam karboksipeptidase dan asam
protease pada kultur TB mengalami penurunan setelah hari ke-48 tetapi tidak
pada kultur NAB. Kemampuan NAB untuk mempertahankan kondisi yang bagus
dan pembuatan koji dengan kualitas baik penting sekali untuk diperhatika bagi
berbagai macam industri fermentasi. Disisi lain, SSF yang menggunakan TB
menghasilkan penurunan pada kualitas koji. Kultur NAB berpotensial dalam
efisiensi produksi enzim daripada SSF konvensional.
CONCLUSION
Ukuran partikel dan pemilihan substrat yang tepat
berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim
didalam SSF. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam
kultur NAB mengalamai peningkatan yang drastis jika
dibandingkan dengan kultur TB. Kecepatan pertumbuhan
miselium pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam
memproduksi enzim dan tidak ada hubungan antar produksi
enzim dengan pertumbuhan miselium pada kultur TB. SSF
dengan NAB lebih unggul dalam memproduksi enzim dan
menumbuhkan miselium jika dibandingkan dengan SSF kultur
TB, hal itu dikarenakan SSF kultur NAB mampu menjaga kondisi
lingkungan dan meratakan substrat selama kultur berlangsung.
Sehingga teknik SSF menggunakan NAB sangatlah sesuai dalam
memproduksi produk fermentasi komersil.
RENCANA JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Penggunaan Jenis Substrat dan
Karakteristik Produk Terasi Skala Industri
dengan Solid-State Fermentation (SSF) teknik
Non-Airflow Box (NAB)

More Related Content

Viewers also liked (7)

Easy Commerce TM
Easy Commerce TMEasy Commerce TM
Easy Commerce TM
 
Wax digital interview questions and answers
Wax digital interview questions and answersWax digital interview questions and answers
Wax digital interview questions and answers
 
Nouns
NounsNouns
Nouns
 
25 website nâng cấp cuộc đời bạn
25 website nâng cấp cuộc đời bạn25 website nâng cấp cuộc đời bạn
25 website nâng cấp cuộc đời bạn
 
Complements
ComplementsComplements
Complements
 
Determiners
DeterminersDeterminers
Determiners
 
Figurative Language
Figurative LanguageFigurative Language
Figurative Language
 

Similar to Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB

Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwocengPengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
syamsirizal
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
AtikaAzri1
 
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Dede Safitri
 
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxT Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
PrijuHarpenta
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
ssuser04c576
 

Similar to Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB (20)

Tugas fermentasi pak heru
Tugas fermentasi pak heruTugas fermentasi pak heru
Tugas fermentasi pak heru
 
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwocengPengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
 
Tugas mikrob .pptx
Tugas mikrob .pptxTugas mikrob .pptx
Tugas mikrob .pptx
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptx
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptxBIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
 
42.artikel
42.artikel42.artikel
42.artikel
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
Fermentasi asam laktat pada silase
Fermentasi asam laktat pada silaseFermentasi asam laktat pada silase
Fermentasi asam laktat pada silase
 
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
 
Acara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekbenAcara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekben
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxT Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
 
Acara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekbenAcara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekben
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB

  • 1.
  • 2. PNINGKATAN PRODUKSI ENZIM DAN PERTUMBUHAN MISELIUM PADA SOLID-STATE FRMNTATION MENGGUNAKAN NON-AIRFLOW BOX Nur Sa’di 141211132001 FAKULTASPERIKANANDANKELAUTAN UNIVERSITASAIRLANGGA 2014
  • 3. INTRODUCTION Solid-state fermentation (SSF) is defined as a fermentation process in which microorganisms grow on/in moisture substrates Not only use to production traditional beverage and food, such as sake, shoyu and miso, but also useful enzymes, organic acids and secondary metabolites Large number of extracelluler enzyme were produced in SSF compared to in submerged fermentation (SMF) Many problems in ununiform state in the culture substrate (gradient formations of temperature, pH, water content and concentration) during the culture . SSF method using a non-airflow box (NAB) to overcome the current problem
  • 4. MECHANISM OF NAB The NAB is composed of a wooden box opened at the top and bottom sides, which was equipped both sides with a moisture permeable expanded polytetrafluorothylene (ePTEE) membrane that is only permeable to vapors Achieve uniform culture on/in the substrate by the NAB than by a tray box (TB) which so far has been used for conventation SSF Secreted enzymes per the substrate in the NAB culture were higher than that in the TB culture The NAB culture is gradually drying in the substrate during the culture in contrast to the TB culture. The significant difference between both cultures caused by the drying condition
  • 6.
  • 7. √ NOTE: √ (Kemungkinan bisa dilakukan di Universitas Airlangga)
  • 8. RESULT Effect of uniform culture on enzyme production Salah satu kelemahan SSF konvensional yaitu tidak meratanya kondisi didalam substrat secara menyeluruh sehingga sedikit sekali dalam memproduksi enzim. Sedangkan SSF-NAB dapat memproduksi enzim lebih banyak karena mampu meratakan kondisi selama kultur seperti kandungan air dan suhu. Jika dibandingkan dengan kultur TB, maka secara produktivitas dalam memproduksi enzim kultur NAB lebih tinggi produktivitasnya dan lebih seragam dalam kondisi kulturnya
  • 9. Time course of enzyme production Perbedaan yang signifikan dari kultur TB dan NAB yaitu kandungan air didalam substrat setelah kultur. Didalam SMF, beberapa enzim terikat pada dinding sel miselium sehingga sintesis enzim terperangkap disana. Hal ini yang menyebabkan hasil produksi kultur TB lebih rendah jika dibanding dengan kultur NAB. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam kultur NAB mengalamai peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan kultur TB (Gambar 2). Hasil yang sama juga ditemukan dalam memproduksi asam karboksipeptidase, asam protease, dan total protein yang dikeluarkan (Gambar 3). Change in total mycelial content Kandungan total miselium pada kultur NAB mengalami peningkatan yang luar biasa ketika menginjak hari ke-8 hingga ke-24, dan hampir seimbang pada hari ke-48 (Gambar 4). Pada kultur TB sedikit demi sedikit mengalami peningkatan yang dimulai pada hari ke-24. Kecepatan pertumbuhan miselium pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam memproduksi enzim. Aktivitas enzim pada kultur TB mengalami penurunan pada akhir kultur, kecuali α-amilase dan β-glukosidase yang mengalami peningkatan diakhir kultur. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antar produksi enzim dengan pertumbuhan miselium pada kultur TB.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Change in water content and water activity Perbedaan kondisi substrat berpengaruh pada pertumbuhan miselium, berat total yang terdiri dari substrat dan kandungan air. Pada kultur NAB, hari ke-18 hingga ke-24 ketika berat total mengalami penurunan secara perlahan-lahan dan kandungan air meningkat dimulai dari hari ke-18 pada kultur TB (Gambar 5A,B). Suhu didalam substrat selama kultur pada hari ke-24 sangatlah maksimal (Gambar 6), sehingga mengindikasikan bahwa pertumbuhan fungi sangatlah dahsyat diwaktu tersebut (fase log). Aktifitas air (Aw) dalam substrat menjadi parameter yang sangat penting untuk pertumbuhan miselium dari pada kandungan air. Aw selalu diukur untuk mengetahui perbedaan antara kultur TB dan NAB (Gambar 5C) . Dengan kondisi kultur yang kering pada NAB dan kondisi basah pada TB tentu terdapat perbedaan. Miselium mulai mengalami peningkatan pada hari ke-18 hingga ke-24 dan mengalami fase stasioner pada hari ke-48. Kecepatan peningkatan kandungan miselium total berkorelasi dengan peningkatan produksi enzim. Peningkatan kandungan miselium kultur TB lebih rendah jika dibandingkan dengan kultur NAB.
  • 13.
  • 14. DISCUSSION Dengan kondisi lingkungan yang bercampur (merata), kecepatan memproduksi enzim pada kultur NAB berkorelasi yang signifikan dengan meningkatnya kandungan miselium. Pada kultur NAB, dengan Aw yang optimal maka berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim sehingga pada kultur ini dihasilkan total enzim yang banyak. Kemungkinan dengan kondisi yang lebih baik maka dapat memproduksi enzim secara efisien. Jika kandungan air diatur rendah ketika awal kultur maka Aw selama kultur tidak mencukupi bagi pertumbuhan miselium dan produksi enzim, sehingga hasilnya akan sedikit dalam memproduksi enzim. Pada kultur NAB, kandungan air, Aw dan kelembaban relatif mengalami penurunan bertahap pada hari ke-48 (Gambar 5 dan 6). Kemungkinan sisa metabolisme fungi aktif setelah pertumbuhan miselium. Yang menarik adalah bahwa aktivitas glukoamilase, sellulase, asam karboksipeptidase dan asam protease pada kultur TB mengalami penurunan setelah hari ke-48 tetapi tidak pada kultur NAB. Kemampuan NAB untuk mempertahankan kondisi yang bagus dan pembuatan koji dengan kualitas baik penting sekali untuk diperhatika bagi berbagai macam industri fermentasi. Disisi lain, SSF yang menggunakan TB menghasilkan penurunan pada kualitas koji. Kultur NAB berpotensial dalam efisiensi produksi enzim daripada SSF konvensional.
  • 15. CONCLUSION Ukuran partikel dan pemilihan substrat yang tepat berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim didalam SSF. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam kultur NAB mengalamai peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan kultur TB. Kecepatan pertumbuhan miselium pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam memproduksi enzim dan tidak ada hubungan antar produksi enzim dengan pertumbuhan miselium pada kultur TB. SSF dengan NAB lebih unggul dalam memproduksi enzim dan menumbuhkan miselium jika dibandingkan dengan SSF kultur TB, hal itu dikarenakan SSF kultur NAB mampu menjaga kondisi lingkungan dan meratakan substrat selama kultur berlangsung. Sehingga teknik SSF menggunakan NAB sangatlah sesuai dalam memproduksi produk fermentasi komersil.
  • 16. RENCANA JUDUL PENELITIAN Pengaruh Penggunaan Jenis Substrat dan Karakteristik Produk Terasi Skala Industri dengan Solid-State Fermentation (SSF) teknik Non-Airflow Box (NAB)