SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
TEUM@Sept. 2012
SISTEM PEMROSESAN SINYAL
PTE419 + PTE420
Informasi Umum
• Pengajar: Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T.
• Jadual:
– Rabu: Jam ke 1 – 4 (R. G4-111 / 108)
• Prasyarat:
– MTE414, MTE412
• Bobot: 2 + 1 SKS
2
Komunikasi
• E-mail: hakkun@um.ac.id,
elmunsyah@yahoo.com
• Telp. : 08125206426
• Ruangan: H5.201
3
Penilaian
• Ujian Tengah Semester (20%)
• Ujian Akhir Semester (25%)
• Tugas kelompok dengan anggota maksimal
2 orang (25%) Matlab / Labview.
• Tugas individu (25%).
• Persentase kehadiran (5%)
4
Tujuan
• Memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada mahasiswa berkenaan konsep dan aplikasi
komunikasi data serta jaringan komputer.
• Isu penting:
– Perkembangan komunikasi data dan jaringan komputer.
– Sistem keamanan data dan evaluasi jaringan
komputer.
5
Materi Sistem Pemrosesan sinyal
1. Konsep dasar sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal
1. Meliputi : Pengertian sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal,
klasifikasi sinyal, konsep frekuensi dalam sinyal, teori
sampling, kuantisasi, pengkodean, konversi digital to analog
2. Sinyal dan sistem waktu diskrit
1. Meliputi : Klasifikasi sinyal waktu diskrit, sistem waktu
diskrit, analisa sistem LTI waktu diskrit (analisa sistem linier,
respon sistem LTI dan konvolusi)
3. Transformasi Z
1. Meliputi : Transformasi Z dan inversnya, sifat-sifat
Transformasi Z
Materi Sistem Pemrosesan sinyal
1. Analisa transformasi sistem LTI
Meliputi : Respons frekuensi sistem LTI, persamaan beda
2. Flow graph / Diagram Blok
Meliputi : Bentuk langsung, bentuk kaskade, bentuk paralel
3. Filter Digital
Meliputi : Design filter IIR dan FIR
4. Transformasi Fourier Diskrit (DFT)
Meliputi : Deret Fourier waktu kontinyu dan waktu diskrit, sifat-
sifat DFT, Komputasi pada DFT
5. Fast Fourier transform (FFT)
Algoritma FFT, implementasi algoritma FFT
References
• Kuc, Introduction to Digital Signal Processing, Mc
Graw Hill, 1982.
• Alan V. Oppenheim & R.W.Schafer, Discrete-Time
signal Processing, PHI, 1975.
• Lonnie C. Ludeman, Fundamentals of Digital Signal
Processing, Harper & Row, Publishers, Inc. 1986
• John G. Proakis & Dimitris G.M, Digital Signal
Processing third Edition, PHI, 1995.
• John G. Proakis & Dimitris G.M, Pemrosesan Sinyal
Digital – edisi bahasa Indonesia, PT Prenhalindo,
Jakarta, 1997.
SEJARAH PERKEMBANGAN
 Kemajuan-kemajuan pesat di bidang :
 Teknologi komputer digital
 Pabrikasi rangkaian terintegrasi
 Komputer digital + perangkat kerasnya
(30 tahun yang lalu)
 Besar dan mahal
 Aplikasi bisnis
 General purpose scientific computation
 Teknologi rangkaian terintegrasi :
 Medium-scale integration (MSI)
 Large-scale integration (LSI)
 Very-large-scale integration (VLSI)
 Komputer digital + perangkat kerasnya (sekarang)
 Lebih kecil, lebih cepat dan lebih murah
 Special purpose scientific computation
 Kelebihan pemrosesan sinyal digital
 Lebih presisi
 Lebih fleksibel dalam perancangan sistem
 Perangkat lunak dapat mengendalikan perangkat keras
 Operasi-operasi terprogram (algoritma)
 Kekurangan pemrosesan sinyal digital
 Untuk sinyal dengan bandwidth sangat lebar
 Real-time processing (Analog)
 Optical signal processing
 Terjadi distorsi
 Proses pencuplikan (sampling)
 Proses kuantisasi (quantization)
SINYAL, SISTEM DAN PEMROSESAN SINYAL
 Sinyal
 Besaran-besaran yang tergantung pada waktu dan ruang
 Besaran fisis/non fisis (variabel tak bebas)
 Waktu dan ruang (variabel bebas)
2
3
2
2
2
1
y10xy2x3)y,x(s
t20)t(s
t5)t(s



Sinyal-sinyal dengan hubungan matematis yang jelas
Sinyal –sinyal dengan hubungan matematis yang tidak jelas
 Suara pembicaraan (speech signals)
 Suatu segmen dari suara pembicaraan dapat
direpresentasikan sebagai :
 Sejumlah sinyal sinusoidal dengan amplituda,
frekuensi dan fasa yang berbeda
)]t(t)t(F2[sin)t(A)t(s ii
N
1i
i  
 Informasi yang terkandung di dalam suatu sinyal
ditentukan dengan mengukur :
 Amplituda(A)
 Frekuensi(F)
 Fasa()
 Sinyal electrocardiogram (ECG)
 Sinyal elektronik yang berasal dari aktivitas jantung
 Informasi mengenai kondisi dari jantung pasien
 Sinyal electroencephalogram (EEG)
 Sinyal elektronik yang berasal dar aktivitas otak
 Sinyal-sinyal , ,  dan 
 Sinyal-sinyal dengan satu variabel bebas (waktu)
 Suara pembicaraan, ECG dan EEG
 Sinyal dengan dua variabel bebas (ruang)
 Gambar (image signal)
 Sistem
 Alat fisik yang melakukan suatu operasi pada suatu sinyal
 Filter
 Mereduksi (mengurangi) derau (noise)
 Alat non fisik
 Software (perangkat lunak)
 Melakukan sejumlah operasi-operasi matematik
 Algoritma
 Pemrosesan sinyal (Signal processing)
 Operasi-operasi yang dilakukan pada suatu sinyal
ELEMEN-ELEMEN DASAR DARI Pemrosesan Sinyal
 Sistem pemrosesan sinyal analog
Sinyal
input
analog
Pemroses
sinyal
analog
Sinyal
output
analog
Sinyal
input
analog
Pemroses
sinyal
digital
 Sistem pemrosesan sinyal digital
A/D
Converter
Sinyal
output
analog
D/A
Converter
Sinyal input digital Sinyal output digital
KLASIFIKASI SINYAL
 Single-channel signal
 Hanya terdiri dari satu sinyal (variabel tak bebas)
 Nilainya bisa real atau kompleks
)t3sin(jA)t3cos(AAe)t(s
)t3sin(A)t(s
t3j
2
1



 Multi-channel signal
 Lebih dari satu sinyal (variabel tak bebas)
 Gelombang gempa (3 channels)
 ECG (3 channels/12 channels)
Gelombang gempa :
 Primary wave (Longitudinal)
 Secondary wave (Transversal)
 Surface wave (Permukaan)











)t(S
)t(S
)t(S
)t(S
3
2
1
Vektor
 Sinyal satu dimensi
 Hanya fungsi dari satu variabel bebas
 Multi-dimensional signal
 Fungsi lebih dari satu variabel bebas
)y,x(IS 
Sinyal dua
dimensi
 Sinyal tiga dimensi
 Gambar televisi hitam-putih
)t,y,x(IS 
 Multichannel multidimensional signal
 Gambar televisi berwarna











)t,y,x(I
)t,y,x(I
)t,y,x(I
)t,y,x(I
b
g
r
 Sinyal waktu kontinu
 Speech signal
 Sinyal waktu diskrit
 Hanya ada pada waktu-waktu tertentu saja


 

lainnya0
0n8,0
)n(x
n
0,8
0,64
 Sinyal berharga kontinu (Continuous-valued signal)
 Dapat berharga berapa saja
Sinyal berharga kontinu dan waktu diskrit
 Sinyal berharga diskrit (Discrete-valued signal)
 Berharga pada beberapa kemungkinan saja
 Sinyal digital
 Waktu diskrit
 Harga diskrit
 Sinyal deterministik
 Harganya dapat diprediksi
 Sinyal acak (random signal)
 Harganya tidak dapat diprediksi
KONSEP FREKUENSI
 Sinyal sinusoidal waktu kontinu
 t)tcos(A)t(xa
F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)]
t = waktu
A = amplituda
 = frekuensi sudut[radian/detik]
 = fasa [radian]
)tF2cos(A)t(xF2 a 
)tcos(A)t(xa 
 Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik
dasarperioda
F
1
T)t(x)Tt(x papa 
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi
berbeda dapat dibedakan
 Frekuensi diperbesar
Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
 Sinyal sinusoidal waktu diskrit
 n)ncos(A)n(x
f = frekuensi [siklus/sampel]
n = bilangan bulat (integer)
A = amplituda
 = frekuensi [radian/sampel]
 = fasa [radian]
)nf2cos(A)n(xf2 
)nf2cos(A)n(x o 
 x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan
bilangan rasional
)nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[
)n(x)Nn(x
oooo 

12
1
f
6
oo 


3


N
k
fk2Nf2 oo 
Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi-
frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik
(tidak dapat dibedakan)
)ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo 
k2
2,1,0k)ncos(A)n(x
ok
kk

 
2
1
f
2
1

 Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
)ncos()n(x o
 2)ncos()n(x
o222
o111
2)ncos(A)n(x
)ncos(A)n(x


)n(x)ncos(A
)ncos(A)nn2cos(A
n)2cos(A)ncos(A)n(x
1o
oo
o22



2 adalah alias dari 1
 Sampling (pencuplikan)
 Quantization (kuantisasi)
 Coding (pengkodean)
ANALOG TO DIGITAL CONVERSION
01011
Xa(t)
QuantizerSampler Coder
Discrete-time signal
Quantized signal
X(n) Xq(n)
Digital signal
Analog signal
 Sampling (pencuplikan)
 Sinyal waktu kontinu  sinyal waktu diskrit
 T = sampling interval
 Fs = sampling rate (sampel/detik)
TRANSFORMASI VARIABEL BEBAS PADA
PEMROSESAN SINYAL
• Pergeseran
 x(t-t0) → x(t) yg digeser sebesar t0
 t0 > 0 → sinyal didelay sebesar t0
 t0 < 0 → sinyal diforward sebesar t0
• Pencerminan
 x(-t) → sinyal x(t) yang direfleksikan thdp t=0
• Gabungan Pergeseran&Pencerminan
– X(3-t) = x(-t+3)=x(-(t-3))
• X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekanan 3 satuan.
– X(-t-3) = x(-(t+3))
• X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekiri 3 satuan
• Penskalaan Waktu → x()
– || > 1 → x(t) menyatakan x(t) yg disusutkn interval waktunya
– || < 1 → x(t) menyatakan x(t) yg dikembangkn interval waktunya
Time Shifting &Time Scaling
Pergeseran
Penskalaan waktu
• Sinyal wAktu Kontinyu Elementer
– Fungsi Unit Step, u(t)=1 utk t>0, u(t) = 0 utk t<0
– Fungsi Ramp Satuan, r(t)=0 utk t<0, r(t)=t utk t>0
– Fungsi Impulse Satuan, (t)=1 utk t=0, (t)=0 utk t lain
• Sinyal Waktu Diskrit Elementer
– Fungsi Unit Step dan Impulse
• u[n]=1 utk n>0, u[n] = 0 utk n<0
• [n]=1 utk n=0, [n]=0 utk n lain
– Sekuen Eksponensial x[n]=C.e(j.o.n), x[n]=x(n+N)
• o.N = m.2∏ → o/2∏ = m/N
– X[n] akan periodik hanya jika o/2∏ berupa bil rasional
Sinyal-Sinyal Elementer (Dasar)
Sinyal Waktu Kontinyu Elementer
Sinyal Unit Step
Sinyal Ramp Satuan
Kembali
Sinyal Impulse
Sinyal Waktu Diskrit Elementer
Sinyal Impulse
Sinyal Unit Step
Kembali
Latihan Olah Sinyal
Penguatan dan Pelemahan Sinyal
Manipulasi Sinyal Diskrit
n = -10:10;
x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; title('Sinyal x(n)');
stem(n,x)
%x(n) yang digeser satu kekiri
n = -10:10;
n1 = n+1;
n2 = -n+1;
x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)];
subplot (2,1,1); stem(n,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)');
subplot (2,1,2); stem(n1,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n-1)');
Manipulasi Sinyal Pergeseran
Pencerminan Sinyal dan Pergeseran
%Penceminan x(n) dan digeser satu kekiri
n = -10:10;
n1 = n+1;
n2 = -n+1;
x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)];
subplot (2,1,1); stem(n,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)');
subplot (2,1,2); stem(n2,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(-n+1)');
Tugas kelompok
di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com
12 September 2012
1. Jelaskan perbedaan sinyal analog dan sinyal digital. Beri contoh
pada bidang komunikasi data komputer
2. Buat script matlab dan gambarnya, manipulasi sinyal sebagai
berikut:
Sinyal = -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2- 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Selanjutnya cerminkan sinyal tersebut, kemudian geser 3 step kekanan
Materi 19 September 2012
1. Aritmatika Sinyal (Penguatan, Pelemahan,
Penjumlahan, Pengurangan dan perkalian)
2. Aplikasi Pengolahan Sinyal
Aritmatika Sinyal
Pengolahan Sinyal
Penguatan dan Pelemahan Sinyal
Listing
Penjumlahan Sinyal
1.
2.
Listing
Perkalian Sinyal
1.
2.
Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal
Rangkaian-1 Berikut
Catatan:
1. Perhatikan nilai Resistor
2. Tampilkan Sinyal Analog:
V4, V3, Vo dan Vo Diskrit
V4
V3
Vo
Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal
Rangkaian-2 Berikut
Catatan:
1. Perhatikan nilai Resistor
2. Tampilkan Sinyal Analog:
V4, V3, Vo dan Vo Diskrit
2K
Vo
Tugas Perorangan
di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com
1. Kembangkan script matlab latihan penjumlahan dan perkalian,
dengan menambah tampilan sinyal diskrit y3 pada tampilan matrik
gambar 4x4. (2 Blok Gambar)
2. Jawablah pertanyaan pada masing-masing point 1 diatas. (fa=4&/8;
pha2=0,25*pi dan 1,5*pi). (4 Blok Gambar)
3. Buat script matlab dan gambarnya, simulasi aplikasi pengolahan
sinyal pada rangkaian pertama dan kedua. (2 Blok Gambar)
Materi 3 Oktober 2012
KONSEP FREKUENSI
 Sinyal sinusoidal waktu kontinu
 t)tcos(A)t(xa
F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)]
t = waktu
A = amplituda
 = frekuensi sudut[radian/detik]
 = fasa [radian]
)tF2cos(A)t(xF2 a 
)tcos(A)t(xa 
 Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik
dasarperioda
F
1
T)t(x)Tt(x papa 
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi
berbeda dapat dibedakan
 Frekuensi diperbesar
Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
 Sinyal sinusoidal waktu diskrit
 n)ncos(A)n(x
f = frekuensi [siklus/sampel]
n = bilangan bulat (integer)
A = amplituda
 = frekuensi [radian/sampel]
 = fasa [radian]
)nf2cos(A)n(xf2 
)nf2cos(A)n(x o 
 x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan
bilangan rasional
)nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[
)n(x)Nn(x
oooo 

12
1
f
6
oo 


3


N
k
fk2Nf2 oo 
Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi-
frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik
(tidak dapat dibedakan)
)ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo 
k2
2,1,0k)ncos(A)n(x
ok
kk

 
2
1
f
2
1

 Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
f2 diganti 4 dan 8 dengan pha2 tetap
Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
f2 diganti 4 dan 8
dg pha2 tetap
Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
Adder Opamp
Sinyal Output Adder Opamp
Sinyal Keluaran Opamp ke 2
Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk
mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan
deret angka yang ketiga.
Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan
jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b
sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan
asterisk ( *).
Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan
dengan fungsi b menghasilkan fungsi c.
Fungsi Konvolusi adalah untuk ntuk menentukan hasil dari suatu
sinyal masukan ke sistem dapat menggunakan teknik konvolusi.
Persamaan Operasi Konvolusi
Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat
dalam bentuk deret sebagai berikut: 2 5 11 9 9
Script Matlab:
Pada gambar disamping ini,
menunjukkan sinyal x[n], bagian
kedua menunjukkan
sinyal v[n], sedangkan bagian
ketiga atau yang paling bawah
merupakan hasil konvolusi.
1. Tentukan konvolusi
dari 2 fungsi sinyal
sebagai berikut
secara manual dan
Matlab:
a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2]
b = [3 2 1]
2. Buktikan bahwa
secara manual dan
Matlab conv (a,b) dan
conv (b,a) dari sinyal
berikut adalah sama:
a=[1 3 2]
b=[3 2 1]
3 11 13 10 13 13 10 13 13 7 2
Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat
dalam bentuk deret sebagai berikut:
a=[1 3 2];
b=[3 2 1];
y1=conv(a,b);
y2=conv(b,a);
subplot (2,1,1);
stem (y1);
%title (‘Hasil y1’);
subplot (2,1,2);
stem (y2);
%title (‘Hasil y2’);
Scrip Experiment
a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2];
b = [3 2 1];
y=conv(a,b)
stem (y)
a=[1 3 2];
b=[3 2 1];
Y1=conv(a,b)
Y2=conv(b,a)
Subplot (2,1,1);
Stem (y1);
Title (‘Hasil y1’)
Subplot (2,1,2);
Stem (y2);
Title (‘Hasil y2’)
Konsep dasar sinyal; Sistem dan pemrosesan
sinyal; Sinyal kontinyu dan diskrit;
Arithmatika sinyal; Operasi konvolusi.
Praktik pengolahan sinyal akustik, penguatan
dan pelemahan
Sinyal Akustik
Bunyi dapat terdengar oleh manusia apabila gelombang tersebut
mencapai telinga manusia dengan frekuensi 20Hz – 20kHz ,
suara ini disebut dengan audiosonic atau dikenal dengan audio,
gelombang suara pada batas frekuensi tersebut disebut dengan
sinyal akustik.
Bunyi atau suara dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Infrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 0Hz-20Hz.
2. Audiosound yaitu suara pada rentang frekuensi 20Hz-20kHz.
3. Ultrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 20kHz-1GHz.
4. Hypersound yaitu suara pada rentang frekuensi 1GHz-10THz.
Sumber: Yulid dan Fazmah (2006)
Pengolahan Sinyal Akustik
Dalam domain waktu, sinyal digambarkan dengan
bentuk waveform dimana sumbu-x menunjukkan
time dan sumbu-y menunjukkan besarnya amplitude
tiap waktu.
Berikut cara untuk merekam dan menganalisa sinyal
suara dengan software Matlab, antara lain dengan
perintah wavrecord dan audiorecorder.
Teknik tersebut mensyaratkan adanya souncard
yang telah terpasang, baik internal maupun
eksternal.
Pengolahan Sinyal Akustik
%Script pengolahan sinyal akustik
%Nama ……., NIM …….
Fs=8192; % deklarasi frekuensi sampling
y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); % merekam suara selama lima detik
figure(1);
subplot (2,1,1);
plot(y); % menampilkan gelombang sinyal kontinyu
subplot (2,1,2);
Stem(y); % menampilkan gelombang sinyal diskrit
wavwrite(y,Fs,'Hakkun8192.wav') % menyimpan file .wav
1. Buat file script matlab sesuai dengan saudara, selanjutnya Amati
perubahan pada figure, suara melalui soundRecorder
2. Beri identitas hasil subplot dg title, xlabel dan ylabel
3. Ubah sampling sebesar 1K, beri file nama1K.wav.
4. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan.
5. Ubah sampling sebesar 16K, beri file nama16K.wav.
6. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder,
Bandingkan dg suara yang tersampling 8k dan 1k.
7. Ubah y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); dg y=wavread(‘hakkun8192’);
beri diawal script terakhir dengan tanda % tambahkan
perintah seperti berikut ini:
y1=wavread(‘hakkun8192’);
penguat=2.0;
y2=penguat*y1
subplot (2,1,3);
plot(y2); % menampilkan gelombang sinyal yg dikuatkan
wavwrite(y2,Fs,'Hakkun8192x2.wav') % menyimpan file .wav
8. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder,
Bandingkan dg suara yang tersampling 8k.
9. Untuk lebih mengamati, rubah nilai penguat dg 0,1
selanjutnya amati sebagaimana langkah 8 diatas.
Mengubah Waveform Menjadi Spectrum
Transformasi yang mampu mengubah waveform menjadi spectrum
untuk mengetahui besarnya magnitude tiap waktu, dapat mengguna-
kan FFT atau Fast Fourier Transform. Berikut cara mengubah
waveform dari sinyal y hasil perekaman menjadi spectrum
sebagaimana script berikut:
fs=1024*8
z=wavread('Hakkun8192.wav');
Y=fft(z);
f=fs*(0:length(Y)-1)/length(Y);
figure(2);
plot(f,abs(Y));
title(’Kandungan frekuensi sinyal y
(gambar 2 sisi)’)
xlabel(’frekuensi (Hz)’);
ylabel(‘Magnitude’)

More Related Content

What's hot

Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Beny Nugraha
 
Design Filter IIR
Design Filter IIRDesign Filter IIR
Design Filter IIR
Ibnu Fajar
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Beny Nugraha
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Risdawati Hutabarat
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Beny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan bedaPengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
Beny Nugraha
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Beny Nugraha
 
perancangan filter BPF
perancangan filter BPFperancangan filter BPF
perancangan filter BPF
sofyah annisaa
 

What's hot (20)

Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Design Filter IIR
Design Filter IIRDesign Filter IIR
Design Filter IIR
 
Kuliah 5 multipleks
Kuliah 5 multipleksKuliah 5 multipleks
Kuliah 5 multipleks
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan bedaPengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)
 
Konsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan SistemKonsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan Sistem
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
 
perancangan filter BPF
perancangan filter BPFperancangan filter BPF
perancangan filter BPF
 

Similar to Sinyal fix

Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Setia Juli Irzal Ismail
 
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
rtrialgi15
 
Bab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digitalBab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digital
Rumah Belajar
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
fauzankent
 
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptxteknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
kalisalam
 
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptxMateri dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Anhonk1402
 

Similar to Sinyal fix (20)

2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psd2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psd
 
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
 
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
 
3..pptx
3..pptx3..pptx
3..pptx
 
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
 
7 analog digital converter
7 analog digital converter7 analog digital converter
7 analog digital converter
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
 
sinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.pptsinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.ppt
 
Bab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digitalBab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digital
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
 
Psd1
Psd1Psd1
Psd1
 
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptxteknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
 
Makalah fisika
Makalah fisikaMakalah fisika
Makalah fisika
 
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
 
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
 
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptxMateri dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
 

More from Abdul Haris

More from Abdul Haris (7)

Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
Algen
AlgenAlgen
Algen
 
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
ALGORITMA DAN PEMROGRAMANALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
 
larik
lariklarik
larik
 
Array
ArrayArray
Array
 
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanBab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
 
Diskrit 1
Diskrit 1Diskrit 1
Diskrit 1
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Sinyal fix

  • 1. TEUM@Sept. 2012 SISTEM PEMROSESAN SINYAL PTE419 + PTE420
  • 2. Informasi Umum • Pengajar: Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T. • Jadual: – Rabu: Jam ke 1 – 4 (R. G4-111 / 108) • Prasyarat: – MTE414, MTE412 • Bobot: 2 + 1 SKS 2
  • 3. Komunikasi • E-mail: hakkun@um.ac.id, elmunsyah@yahoo.com • Telp. : 08125206426 • Ruangan: H5.201 3
  • 4. Penilaian • Ujian Tengah Semester (20%) • Ujian Akhir Semester (25%) • Tugas kelompok dengan anggota maksimal 2 orang (25%) Matlab / Labview. • Tugas individu (25%). • Persentase kehadiran (5%) 4
  • 5. Tujuan • Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa berkenaan konsep dan aplikasi komunikasi data serta jaringan komputer. • Isu penting: – Perkembangan komunikasi data dan jaringan komputer. – Sistem keamanan data dan evaluasi jaringan komputer. 5
  • 6. Materi Sistem Pemrosesan sinyal 1. Konsep dasar sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal 1. Meliputi : Pengertian sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal, klasifikasi sinyal, konsep frekuensi dalam sinyal, teori sampling, kuantisasi, pengkodean, konversi digital to analog 2. Sinyal dan sistem waktu diskrit 1. Meliputi : Klasifikasi sinyal waktu diskrit, sistem waktu diskrit, analisa sistem LTI waktu diskrit (analisa sistem linier, respon sistem LTI dan konvolusi) 3. Transformasi Z 1. Meliputi : Transformasi Z dan inversnya, sifat-sifat Transformasi Z
  • 7. Materi Sistem Pemrosesan sinyal 1. Analisa transformasi sistem LTI Meliputi : Respons frekuensi sistem LTI, persamaan beda 2. Flow graph / Diagram Blok Meliputi : Bentuk langsung, bentuk kaskade, bentuk paralel 3. Filter Digital Meliputi : Design filter IIR dan FIR 4. Transformasi Fourier Diskrit (DFT) Meliputi : Deret Fourier waktu kontinyu dan waktu diskrit, sifat- sifat DFT, Komputasi pada DFT 5. Fast Fourier transform (FFT) Algoritma FFT, implementasi algoritma FFT
  • 8. References • Kuc, Introduction to Digital Signal Processing, Mc Graw Hill, 1982. • Alan V. Oppenheim & R.W.Schafer, Discrete-Time signal Processing, PHI, 1975. • Lonnie C. Ludeman, Fundamentals of Digital Signal Processing, Harper & Row, Publishers, Inc. 1986 • John G. Proakis & Dimitris G.M, Digital Signal Processing third Edition, PHI, 1995. • John G. Proakis & Dimitris G.M, Pemrosesan Sinyal Digital – edisi bahasa Indonesia, PT Prenhalindo, Jakarta, 1997.
  • 9. SEJARAH PERKEMBANGAN  Kemajuan-kemajuan pesat di bidang :  Teknologi komputer digital  Pabrikasi rangkaian terintegrasi  Komputer digital + perangkat kerasnya (30 tahun yang lalu)  Besar dan mahal  Aplikasi bisnis  General purpose scientific computation  Teknologi rangkaian terintegrasi :  Medium-scale integration (MSI)  Large-scale integration (LSI)  Very-large-scale integration (VLSI)
  • 10.  Komputer digital + perangkat kerasnya (sekarang)  Lebih kecil, lebih cepat dan lebih murah  Special purpose scientific computation  Kelebihan pemrosesan sinyal digital  Lebih presisi  Lebih fleksibel dalam perancangan sistem  Perangkat lunak dapat mengendalikan perangkat keras  Operasi-operasi terprogram (algoritma)  Kekurangan pemrosesan sinyal digital  Untuk sinyal dengan bandwidth sangat lebar  Real-time processing (Analog)  Optical signal processing  Terjadi distorsi  Proses pencuplikan (sampling)  Proses kuantisasi (quantization)
  • 11. SINYAL, SISTEM DAN PEMROSESAN SINYAL  Sinyal  Besaran-besaran yang tergantung pada waktu dan ruang  Besaran fisis/non fisis (variabel tak bebas)  Waktu dan ruang (variabel bebas) 2 3 2 2 2 1 y10xy2x3)y,x(s t20)t(s t5)t(s    Sinyal-sinyal dengan hubungan matematis yang jelas
  • 12. Sinyal –sinyal dengan hubungan matematis yang tidak jelas  Suara pembicaraan (speech signals)
  • 13.  Suatu segmen dari suara pembicaraan dapat direpresentasikan sebagai :  Sejumlah sinyal sinusoidal dengan amplituda, frekuensi dan fasa yang berbeda )]t(t)t(F2[sin)t(A)t(s ii N 1i i    Informasi yang terkandung di dalam suatu sinyal ditentukan dengan mengukur :  Amplituda(A)  Frekuensi(F)  Fasa()
  • 14.  Sinyal electrocardiogram (ECG)  Sinyal elektronik yang berasal dari aktivitas jantung  Informasi mengenai kondisi dari jantung pasien  Sinyal electroencephalogram (EEG)  Sinyal elektronik yang berasal dar aktivitas otak  Sinyal-sinyal , ,  dan   Sinyal-sinyal dengan satu variabel bebas (waktu)  Suara pembicaraan, ECG dan EEG  Sinyal dengan dua variabel bebas (ruang)  Gambar (image signal)
  • 15.  Sistem  Alat fisik yang melakukan suatu operasi pada suatu sinyal  Filter  Mereduksi (mengurangi) derau (noise)  Alat non fisik  Software (perangkat lunak)  Melakukan sejumlah operasi-operasi matematik  Algoritma  Pemrosesan sinyal (Signal processing)  Operasi-operasi yang dilakukan pada suatu sinyal
  • 16. ELEMEN-ELEMEN DASAR DARI Pemrosesan Sinyal  Sistem pemrosesan sinyal analog Sinyal input analog Pemroses sinyal analog Sinyal output analog Sinyal input analog Pemroses sinyal digital  Sistem pemrosesan sinyal digital A/D Converter Sinyal output analog D/A Converter Sinyal input digital Sinyal output digital
  • 17. KLASIFIKASI SINYAL  Single-channel signal  Hanya terdiri dari satu sinyal (variabel tak bebas)  Nilainya bisa real atau kompleks )t3sin(jA)t3cos(AAe)t(s )t3sin(A)t(s t3j 2 1     Multi-channel signal  Lebih dari satu sinyal (variabel tak bebas)  Gelombang gempa (3 channels)  ECG (3 channels/12 channels)
  • 18. Gelombang gempa :  Primary wave (Longitudinal)  Secondary wave (Transversal)  Surface wave (Permukaan)            )t(S )t(S )t(S )t(S 3 2 1 Vektor
  • 19.  Sinyal satu dimensi  Hanya fungsi dari satu variabel bebas  Multi-dimensional signal  Fungsi lebih dari satu variabel bebas )y,x(IS  Sinyal dua dimensi
  • 20.  Sinyal tiga dimensi  Gambar televisi hitam-putih )t,y,x(IS   Multichannel multidimensional signal  Gambar televisi berwarna            )t,y,x(I )t,y,x(I )t,y,x(I )t,y,x(I b g r
  • 21.  Sinyal waktu kontinu  Speech signal  Sinyal waktu diskrit  Hanya ada pada waktu-waktu tertentu saja      lainnya0 0n8,0 )n(x n 0,8 0,64
  • 22.  Sinyal berharga kontinu (Continuous-valued signal)  Dapat berharga berapa saja Sinyal berharga kontinu dan waktu diskrit
  • 23.  Sinyal berharga diskrit (Discrete-valued signal)  Berharga pada beberapa kemungkinan saja  Sinyal digital  Waktu diskrit  Harga diskrit
  • 24.  Sinyal deterministik  Harganya dapat diprediksi  Sinyal acak (random signal)  Harganya tidak dapat diprediksi
  • 25.
  • 26. KONSEP FREKUENSI  Sinyal sinusoidal waktu kontinu  t)tcos(A)t(xa F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)] t = waktu A = amplituda  = frekuensi sudut[radian/detik]  = fasa [radian] )tF2cos(A)t(xF2 a 
  • 27. )tcos(A)t(xa   Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik dasarperioda F 1 T)t(x)Tt(x papa   Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi berbeda dapat dibedakan  Frekuensi diperbesar Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
  • 28.  Sinyal sinusoidal waktu diskrit  n)ncos(A)n(x f = frekuensi [siklus/sampel] n = bilangan bulat (integer) A = amplituda  = frekuensi [radian/sampel]  = fasa [radian] )nf2cos(A)n(xf2 
  • 29. )nf2cos(A)n(x o   x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan bilangan rasional )nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[ )n(x)Nn(x oooo   12 1 f 6 oo    3   N k fk2Nf2 oo  Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
  • 30.  Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi- frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik (tidak dapat dibedakan) )ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo  k2 2,1,0k)ncos(A)n(x ok kk    2 1 f 2 1   Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
  • 33.  Sampling (pencuplikan)  Quantization (kuantisasi)  Coding (pengkodean) ANALOG TO DIGITAL CONVERSION 01011 Xa(t) QuantizerSampler Coder Discrete-time signal Quantized signal X(n) Xq(n) Digital signal Analog signal
  • 34.  Sampling (pencuplikan)  Sinyal waktu kontinu  sinyal waktu diskrit  T = sampling interval  Fs = sampling rate (sampel/detik)
  • 35. TRANSFORMASI VARIABEL BEBAS PADA PEMROSESAN SINYAL • Pergeseran  x(t-t0) → x(t) yg digeser sebesar t0  t0 > 0 → sinyal didelay sebesar t0  t0 < 0 → sinyal diforward sebesar t0 • Pencerminan  x(-t) → sinyal x(t) yang direfleksikan thdp t=0 • Gabungan Pergeseran&Pencerminan – X(3-t) = x(-t+3)=x(-(t-3)) • X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekanan 3 satuan. – X(-t-3) = x(-(t+3)) • X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekiri 3 satuan • Penskalaan Waktu → x() – || > 1 → x(t) menyatakan x(t) yg disusutkn interval waktunya – || < 1 → x(t) menyatakan x(t) yg dikembangkn interval waktunya
  • 36. Time Shifting &Time Scaling Pergeseran Penskalaan waktu
  • 37. • Sinyal wAktu Kontinyu Elementer – Fungsi Unit Step, u(t)=1 utk t>0, u(t) = 0 utk t<0 – Fungsi Ramp Satuan, r(t)=0 utk t<0, r(t)=t utk t>0 – Fungsi Impulse Satuan, (t)=1 utk t=0, (t)=0 utk t lain • Sinyal Waktu Diskrit Elementer – Fungsi Unit Step dan Impulse • u[n]=1 utk n>0, u[n] = 0 utk n<0 • [n]=1 utk n=0, [n]=0 utk n lain – Sekuen Eksponensial x[n]=C.e(j.o.n), x[n]=x(n+N) • o.N = m.2∏ → o/2∏ = m/N – X[n] akan periodik hanya jika o/2∏ berupa bil rasional Sinyal-Sinyal Elementer (Dasar)
  • 38. Sinyal Waktu Kontinyu Elementer Sinyal Unit Step Sinyal Ramp Satuan Kembali Sinyal Impulse
  • 39. Sinyal Waktu Diskrit Elementer Sinyal Impulse Sinyal Unit Step Kembali
  • 42. Manipulasi Sinyal Diskrit n = -10:10; x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; title('Sinyal x(n)'); stem(n,x)
  • 43. %x(n) yang digeser satu kekiri n = -10:10; n1 = n+1; n2 = -n+1; x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; subplot (2,1,1); stem(n,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)'); subplot (2,1,2); stem(n1,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n-1)'); Manipulasi Sinyal Pergeseran
  • 44. Pencerminan Sinyal dan Pergeseran %Penceminan x(n) dan digeser satu kekiri n = -10:10; n1 = n+1; n2 = -n+1; x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; subplot (2,1,1); stem(n,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)'); subplot (2,1,2); stem(n2,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(-n+1)');
  • 45. Tugas kelompok di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com 12 September 2012 1. Jelaskan perbedaan sinyal analog dan sinyal digital. Beri contoh pada bidang komunikasi data komputer 2. Buat script matlab dan gambarnya, manipulasi sinyal sebagai berikut: Sinyal = -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2- 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya cerminkan sinyal tersebut, kemudian geser 3 step kekanan
  • 46. Materi 19 September 2012 1. Aritmatika Sinyal (Penguatan, Pelemahan, Penjumlahan, Pengurangan dan perkalian) 2. Aplikasi Pengolahan Sinyal
  • 52. Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal Rangkaian-1 Berikut Catatan: 1. Perhatikan nilai Resistor 2. Tampilkan Sinyal Analog: V4, V3, Vo dan Vo Diskrit V4 V3 Vo
  • 53. Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal Rangkaian-2 Berikut Catatan: 1. Perhatikan nilai Resistor 2. Tampilkan Sinyal Analog: V4, V3, Vo dan Vo Diskrit 2K Vo
  • 54. Tugas Perorangan di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com 1. Kembangkan script matlab latihan penjumlahan dan perkalian, dengan menambah tampilan sinyal diskrit y3 pada tampilan matrik gambar 4x4. (2 Blok Gambar) 2. Jawablah pertanyaan pada masing-masing point 1 diatas. (fa=4&/8; pha2=0,25*pi dan 1,5*pi). (4 Blok Gambar) 3. Buat script matlab dan gambarnya, simulasi aplikasi pengolahan sinyal pada rangkaian pertama dan kedua. (2 Blok Gambar)
  • 56. KONSEP FREKUENSI  Sinyal sinusoidal waktu kontinu  t)tcos(A)t(xa F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)] t = waktu A = amplituda  = frekuensi sudut[radian/detik]  = fasa [radian] )tF2cos(A)t(xF2 a 
  • 57. )tcos(A)t(xa   Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik dasarperioda F 1 T)t(x)Tt(x papa   Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi berbeda dapat dibedakan  Frekuensi diperbesar Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
  • 58.  Sinyal sinusoidal waktu diskrit  n)ncos(A)n(x f = frekuensi [siklus/sampel] n = bilangan bulat (integer) A = amplituda  = frekuensi [radian/sampel]  = fasa [radian] )nf2cos(A)n(xf2 
  • 59. )nf2cos(A)n(x o   x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan bilangan rasional )nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[ )n(x)Nn(x oooo   12 1 f 6 oo    3   N k fk2Nf2 oo  Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
  • 60.  Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi- frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik (tidak dapat dibedakan) )ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo  k2 2,1,0k)ncos(A)n(x ok kk    2 1 f 2 1   Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
  • 61.
  • 62.
  • 63. f2 diganti 4 dan 8 dengan pha2 tetap
  • 64. Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
  • 65.
  • 66.
  • 67. f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
  • 68. Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
  • 69.
  • 70.
  • 73.
  • 75. Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga. Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk ( *). Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c. Fungsi Konvolusi adalah untuk ntuk menentukan hasil dari suatu sinyal masukan ke sistem dapat menggunakan teknik konvolusi.
  • 77.
  • 78. Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat dalam bentuk deret sebagai berikut: 2 5 11 9 9
  • 79. Script Matlab: Pada gambar disamping ini, menunjukkan sinyal x[n], bagian kedua menunjukkan sinyal v[n], sedangkan bagian ketiga atau yang paling bawah merupakan hasil konvolusi.
  • 80. 1. Tentukan konvolusi dari 2 fungsi sinyal sebagai berikut secara manual dan Matlab: a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2] b = [3 2 1] 2. Buktikan bahwa secara manual dan Matlab conv (a,b) dan conv (b,a) dari sinyal berikut adalah sama: a=[1 3 2] b=[3 2 1]
  • 81. 3 11 13 10 13 13 10 13 13 7 2 Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat dalam bentuk deret sebagai berikut:
  • 82. a=[1 3 2]; b=[3 2 1]; y1=conv(a,b); y2=conv(b,a); subplot (2,1,1); stem (y1); %title (‘Hasil y1’); subplot (2,1,2); stem (y2); %title (‘Hasil y2’);
  • 83. Scrip Experiment a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2]; b = [3 2 1]; y=conv(a,b) stem (y) a=[1 3 2]; b=[3 2 1]; Y1=conv(a,b) Y2=conv(b,a) Subplot (2,1,1); Stem (y1); Title (‘Hasil y1’) Subplot (2,1,2); Stem (y2); Title (‘Hasil y2’)
  • 84. Konsep dasar sinyal; Sistem dan pemrosesan sinyal; Sinyal kontinyu dan diskrit; Arithmatika sinyal; Operasi konvolusi. Praktik pengolahan sinyal akustik, penguatan dan pelemahan
  • 85. Sinyal Akustik Bunyi dapat terdengar oleh manusia apabila gelombang tersebut mencapai telinga manusia dengan frekuensi 20Hz – 20kHz , suara ini disebut dengan audiosonic atau dikenal dengan audio, gelombang suara pada batas frekuensi tersebut disebut dengan sinyal akustik. Bunyi atau suara dapat dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Infrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 0Hz-20Hz. 2. Audiosound yaitu suara pada rentang frekuensi 20Hz-20kHz. 3. Ultrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 20kHz-1GHz. 4. Hypersound yaitu suara pada rentang frekuensi 1GHz-10THz. Sumber: Yulid dan Fazmah (2006)
  • 86. Pengolahan Sinyal Akustik Dalam domain waktu, sinyal digambarkan dengan bentuk waveform dimana sumbu-x menunjukkan time dan sumbu-y menunjukkan besarnya amplitude tiap waktu. Berikut cara untuk merekam dan menganalisa sinyal suara dengan software Matlab, antara lain dengan perintah wavrecord dan audiorecorder. Teknik tersebut mensyaratkan adanya souncard yang telah terpasang, baik internal maupun eksternal.
  • 87. Pengolahan Sinyal Akustik %Script pengolahan sinyal akustik %Nama ……., NIM ……. Fs=8192; % deklarasi frekuensi sampling y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); % merekam suara selama lima detik figure(1); subplot (2,1,1); plot(y); % menampilkan gelombang sinyal kontinyu subplot (2,1,2); Stem(y); % menampilkan gelombang sinyal diskrit wavwrite(y,Fs,'Hakkun8192.wav') % menyimpan file .wav 1. Buat file script matlab sesuai dengan saudara, selanjutnya Amati perubahan pada figure, suara melalui soundRecorder 2. Beri identitas hasil subplot dg title, xlabel dan ylabel 3. Ubah sampling sebesar 1K, beri file nama1K.wav. 4. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan.
  • 88. 5. Ubah sampling sebesar 16K, beri file nama16K.wav. 6. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan dg suara yang tersampling 8k dan 1k. 7. Ubah y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); dg y=wavread(‘hakkun8192’); beri diawal script terakhir dengan tanda % tambahkan perintah seperti berikut ini: y1=wavread(‘hakkun8192’); penguat=2.0; y2=penguat*y1 subplot (2,1,3); plot(y2); % menampilkan gelombang sinyal yg dikuatkan wavwrite(y2,Fs,'Hakkun8192x2.wav') % menyimpan file .wav 8. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan dg suara yang tersampling 8k. 9. Untuk lebih mengamati, rubah nilai penguat dg 0,1 selanjutnya amati sebagaimana langkah 8 diatas.
  • 89. Mengubah Waveform Menjadi Spectrum Transformasi yang mampu mengubah waveform menjadi spectrum untuk mengetahui besarnya magnitude tiap waktu, dapat mengguna- kan FFT atau Fast Fourier Transform. Berikut cara mengubah waveform dari sinyal y hasil perekaman menjadi spectrum sebagaimana script berikut: fs=1024*8 z=wavread('Hakkun8192.wav'); Y=fft(z); f=fs*(0:length(Y)-1)/length(Y); figure(2); plot(f,abs(Y)); title(’Kandungan frekuensi sinyal y (gambar 2 sisi)’) xlabel(’frekuensi (Hz)’); ylabel(‘Magnitude’)