SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
KAMPANYE PENGURANGAN STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA ODHA [ORANG DENGAN HIV
           DAN AIDS] MELALUI TEOLOGICAL PERSPEKTIVE LINTAS AGAMA

                               Oleh: Zainul Ahwan, S.Sos
                           Universitas DR. Soetomo Soerabaya

A      LATAR BELAKANG PENELITIAN
    Bermula dari data dari Komisi Penanggulangan HIV dan AIDS bahwa Epidemi HIV
    berkembang sangat pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus ini telah
    mengakibatkan kematian 25 juta orang dan saat ini telah terdapat lebih dari 33 juta
    orang yang hidup dengan HIV. Setiap hari terdapat 7.400 kasus baru HIV atau 5 orang
    per menit dan 96% di antaranya merupakan populasi di negara berkembang. Di
    Indonesia hampir tidak ada provinsi yang dinyatakan bebas dari HIV dan AIDS,
    bahkan diperkirakan saat ini HIV dan AIDS sudah terdapat di lebih dari separuh
    Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Gambaran meluasnya epidemi terlihat dari
    jumlah kasus kumulatif dilaporkan terjadinya peningkatan pada jumlah kasus AIDS.
    Pada tahun 2007 terdapat 11.140 kasus, tahun 2008 terdapat 16.140 kasus, meningkat
    menjadi 19.973 pada akhir tahun 2009 dan kemudian kembali meningkat pada tahun
    2010 menjadi 22.726 kasus. [Data resmi dari Departemen Kesehatan RI], Jika dilihat
    dari cara penularannya, mayoritas penularan melalui heteroseksual (48,8%), disusul
    penggunaan narkoba suntik (41,5%), dan homoseksual (3,3%). Dari data penyebaran
    HIV dan AIDS di Indonesia, Jawa Timur menduduki peringkat ke-3 Nasional setelah
    Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan terdapat 2.652 kasus HIV & AIDS. Jumlah
    peningkatan kasus HIV dan AIDS yang terjadi di Jawa Timur ini secara simplistik dapat
    kita lihat dari peningkatan kasus di berbagai daerah di Jawa Timur. di Kabupaten
    Pasuruan misalnya menurut data terakhir Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
    jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 226 kasus, 97 HIV dan 129 AIDS. 170 orang berusia
    15-35 tahun, 33 orang diatas usia 36 tahun, 64 diantaranya perempuan dan yang
    lainya tidak diketahui. Kondisi ini menempatkan Kabupaten Pasuruan menduduki
    peringkat ke-5.

    Dari data tersebut menunjukkan pada kita bahwa persoalah HIV dan AIDS bukan
    permasalahan yang trivial dan simple. Ini membutuhkan kepedulian semua pihak
    dalam penanganan permasalahan tersebut. Memang sejauh ini                       Komisi
    Penanggulangan Aids (KPA) sudah melakukan upaya pencegahan dan
    penanggulangan melalui sosialisasi di berbagai tempat. Tetapi ini bukan berarti
    permasalahan HIV dan AIDS sudah dapat diatasi sepenuhnya. Banyak hal yang
    terjadi dengan permasalahan HIV dan AIDS yang perlu dikaji secara seksama. HIV
    bukan saja menyangkut soal permasalahan medis atau kesehatan belaka tetapi juga
    persoalan agama, budya dan ekonomi. Dalam konteks agama bahwa masih banyak
    masyarakat yang memahami bahwa HIV dan AIDS merupakan penyakit semata-
    mata karena kutukan Tuhan dari tindakan melanggar norma-norma agama.
    Keyakinan inilah yang mejadi justifikasi dan legitimasi bagi tindakan stigmatisasi dan
    diskriminasi dimasyarakat. Stigmatisasi dan diskriminasi ini tentunya akan berImplikasi
    pada tidak terpenuhinya hak-hak social ODHA sebagai warga Negara yang
    mempunyai hak yang sama baik dalam hak bekerja, kesehatan, pendidikan dan
    seterusnya dan sebagainya.
Maka dari itu, Pendekatan agama dalam pengurangan stigma dan diskriminasi pada
    ODHA mempunyai peranan yang vital dan signifikan. Lembaga agama atau tokoh
    agama (komunikator) mempunyai peranan yang strategis dalam melakukan
    perubahan sosial (social change). Tokoh agama sebagai source credibility akan
    mampu mengubah paradigma HIV dan AIDS yang ada dimasyarakat. Potensi
    kekuatan strategis tokoh lintas agama tersebut juga tentunya harus diikuti dengan
    desain komunikasi persuasive yang efektif sehingga akan tepat sasaran. Dalam kajian
    ilmu komunikasi, Bahwa perubahan dalam masyarakat yang diintervensi secara
    sengaja (planed change) melalui agenda setting akan lebih cepat dari pada
    perubahan yang berjalan secara natural tanpa disekenario. Selain plened change
    yang telah dikonsep tersebut, pendekatan kampanye sebagai media penyadaran
    dan perubahan carapandang, sikap dan perilaku dalam masyarakat juga harus
    dilakukan secara strategis dan tepat. Maka dari itu kajian kampanye menjadi kajian
    yang penting, menarik dan dinamis karena kajian kampanye selalau bisa masuk ke
    berbagai sector permasalahan kehidupan manusia baik agama, pendidikan,
    ekonomi, politik, kesehatan dan budaya baik kampanye itu berupa program yang
    bersifat profit oriented maupun social oriented. Selain kajian kampanye bisa
    memasuki berbagai sector kehidupan, kajian kampanye juga akan mengkaji tentang
    strategi dan desain pesan kampanye yang disampaikan, media kampanye yang
    digunakan, komunikator sebagai penyampai pesan. Basicly, komponen-komponen
    inilah yang akan menjadi penentu tingkat keberhasilan sebuah kampanye yang akan
    dilakukan.

B FOKUS PENELITIAN
  Dalam penelitian pengurangan stigma dan diskriminasi pada ODHA [orang dengan
  HIV dan AIDS] dengan pendekatan agama melalui kampanye yang dilakukan oleh
  para tokoh agama di lembaganya masing-masing ini peneliti menfokuskan penelitian
  pada dua kajian masalah. Pertama, kajian agama. Peneliti akan mengkaji
  pandangan-pandangan agama baik yang berupa dalail ataupun ayat dari kitab
  suci dimasing-masing agama yang berkenaan dengan permasalahan tindakan
  menstigma dan mendiskriminasi. Kedua, kajian komunikasi. Pada kajian ini peneliti
  akan mengkaji secara komprehensip tentang desain komunikasi persuasive, konten
  pesan kampanye, media yang digunakan dalam penyampaian pesan serta
  komunikator

C TUJUAN
  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
  1        Merumuskan persuasive campign yang efektif dan tepat sasaran
  2        Melakukan counter paradigm terhadap paradigma masyarkat pada HIV dan
    AIDS.
  3        Menghilangkan stigmatisasi dan diskriminasi pada ODHA yang terjadi
    dimasyarakat sehingga ODHA bisa memperoleh hak-hak sosialnya sebagai warga
    Negara Indonesia.

D     TARGET
    1      Terkonsepnya persuasive campign yang efektif dan tepat sasaran
2        Terbentuknya paradigm baru dalam masyarakat terkait permasalahan HIV
      dan AIDS
    3        Menguatnya nilai-nilai humanism yang kuat pada masyarakat dan
      penghormatan terhadap pemenuhan hak asasi manusia (HAM) serta terpenuhinya
      previlage ODHA sebagai warga Negara.

E MANFAAT
  Penelitian ini diharapkan:
  1. Menjadi kontribusi dan referensi bagi pengembangan kajian ilmu-ilmu sosial,
     khususnya ilmu komunikasi yang berbasis pada pengembangan penelitian sosial
     dari perspektif cultural studies dan komunikasi massa.
  2. Dapat dipakai sebagai media literacy bagi penelitian-penelitian sejenis serta dapat
     menjadi landasan dalam memahami fenomena sosial “HIV dan AIDS” yang
     semakin menyebar ke seluruh penjuru dunia pada umumnya dan Indonesia pada
     khususnya.
  3. Mengetahui peran strategis lembaga agama sebagai agen transformator dan
     dinamisator perubahan sosial.

F METODE DAN STRATEGI PENGUMPULAN DATA.
  Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatory. Metode ini akan
  menjelaskan secara komprehensif tentang kegiatan kampanye yang dilakukan oleh
  para tokoh agama kepada jamaat/ummatnya baik itu berupa pesan yang
  disampaikan, media yang digunakan, metode penyampaian pesan, feed back
  komunikan serta sikap dan perilaku yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan
  oleh komunikator. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan teknik-teknik di
  bawah ini:

    ; FGD (focus group discussion), FGD ini dilakukan untuk mencari data dan informasi
      awal tentang penyamaan persepsi pengurangan stigma dan diskriminasi dari dalil-
      dalil di masing-masing agama.
    ; Observasi dan direct interview, dilakukan untuk memastikan efektivitas kampanye
      dengan melihat perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku komunikan.

G      RELEVANSI DAN SIGNIFIKANSI TEORI YG DIGUNAKAN DENGAN KONTEKS MASALAH YANG
    DITELITI.
    Penelitian pada isu HIV dan AIDS dengan focus pengurangan stigma dan diskriminasi
    ini sangat erat kaitannya dengan      tingkat pengetahuan dan cara pandang
    masyarakat terhadap permasalahan tersebut khususnya pada perspektif agama.
    Ketika cara pandang tersebut tidak benar maka inilah yang menjadi primary caused
    banyaknya dishumanisasi pada ODHA.
    Mengubah cara pandang dalam masyarakat tidaklah mudah apalagi dalam hal
    pandangan masyarakat tentang sesuatu hal tertentu yang dilegitimasi dengan
    pemahaman agama. Sehingga kampanye yang dilakukan harus terencana secara
    sistematis dan terukur dengan metode yang efektif.
    Dalam kaitan kasus ini maka penggunaan teori agenda setting menjadi sangat tepat.
    Chaffe dan Berger (1997) mengemukakan teori ini :
    1 Teori itu mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan mengapa orang
        sama-sama menanggap penting suatu isu.
2  Teori itu mempunyai kekuatan memprediksikan sebab memprediksi bahwa jika
       orang-orang mengekpos pada satu media yang sama, mereka akan merasa isu
       yang sama tersebut penting.
     3 Teori itu dapat dibuktikan salah jika orang-orang tidak mengekspos media yang
       sama maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan bahwa isu media itu
       penting.
    Stephen W.Littlejohn (1992) mengatakan, agenda setting beroperasi dalam tiga
    bagian sebagai berikut.
    1 Agenda media itu sendiri harus diformat. Proses ini akan memunculkan masalah
       bagaimana agenda media itu terjadi pada waktu pertama kali.
    2 Agenda media dalam banyak hal memengaruhi atau berinteraksi dengan agenda
       publik atau kepentingan isu tertentu bagi publik. Pernyataan ini memunculkan
       pertanyaan, seberapa besar kekuatan media mampu memengaruhi agenda
       publik dan bagaimana publik itu melakukannya.
    3 Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda kebijakan.
       Agenda kebijakan adakah pembuatan kebijakan publik yang dianggap penting
       bagi individu.

    Salah satu efek penting yang menandai penggunaan media massa oleh khalayak
    adalah munculnya kesadaran dan pengetahuan mengenai suatu topik atau
    persoalan munculnya kesadaran dan pengetahuan tersebut sering tidak disadari
    masyarakat sebagai suatu akibat yang memang diinginkan kalangan media massa
    melalui penyajian suatu topik tertentu.
    Menurut teori agenda setting, media massa memang tidak dapat mempengaruhi
    orang untuk berubah sikap tetapi dengan fungsinya sebagai gate keeper (penjaga
    gawang atau penyaring) yang memilih suatu topik dan persoalan tertentu dan
    mengabaikan yang lain. Dengan menonjolkan suatu persoalan tertentu dan
    mengesampingkan yang lain, media membentuk citra atau gambaran dunia seperti
    yang disajikan dalam media massa. (Rakhmat, 1989), ini berarti media massa cukup
    berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang dan mempengaruhi persepsi
    khalayak tentang yang dianggap penting. Artinya ketika kampanye pengurangan
    stigma dan diskriminasi pada ODHA ini dilakukan secara sistematis dan terencana oleh
    semua tokoh agama dari lintas agama maka perubahan cara pandang masyarakat
    yang salah terkait permasalahan HIV dan AIDS akan dapat direduksi secara signifikan

H     PENUTUP
    Demikian rancangan penelitian ini kami buat dengan harapan mendapatkan respon
    positif dari berbagai pihak guna perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan yang
    mencerahkan dan practicable khususnya dalam disiplin ilmu komunikasi.


                                                               Peneliti

                                                               Zainul Ahwan, S.Sos
                                                               Program Pasca Sarjana
                                                               Ilmu Komunikasi
                                                               Universitas DR. Soetomo
                                                               Soerabaya
Stigma HIV dan AIDS

More Related Content

Viewers also liked (9)

Juknis HIV: Pedoman Stigma Diskriminasi
Juknis HIV: Pedoman Stigma DiskriminasiJuknis HIV: Pedoman Stigma Diskriminasi
Juknis HIV: Pedoman Stigma Diskriminasi
 
Stigma & diskriminasi terhadap odha pada populasi kunci
Stigma & diskriminasi terhadap odha pada populasi kunciStigma & diskriminasi terhadap odha pada populasi kunci
Stigma & diskriminasi terhadap odha pada populasi kunci
 
HIV dan AIDS
HIV dan AIDSHIV dan AIDS
HIV dan AIDS
 
Juknis HIV: PPB
Juknis HIV: PPBJuknis HIV: PPB
Juknis HIV: PPB
 
BPN 2011
BPN 2011BPN 2011
BPN 2011
 
Pedoman layanan komprehensif
Pedoman layanan komprehensifPedoman layanan komprehensif
Pedoman layanan komprehensif
 
Juknis HIV: Pedoman PTRM di Penjara
Juknis HIV: Pedoman PTRM di PenjaraJuknis HIV: Pedoman PTRM di Penjara
Juknis HIV: Pedoman PTRM di Penjara
 
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewanSistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
 

Similar to Stigma HIV dan AIDS

Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
Nico Robin
 
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knnAnalisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
NurulFatma14
 
1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx
1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx
1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx
StevenliTiladuru
 
presentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanapresentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencana
swirawan
 

Similar to Stigma HIV dan AIDS (20)

KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
 
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfKeterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
 
PPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdf
PPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdfPPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdf
PPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdf
 
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVKampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
 
TOR REFRESING KADER
TOR  REFRESING KADERTOR  REFRESING KADER
TOR REFRESING KADER
 
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJASOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
 
makalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docxmakalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docx
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
Insani vol 5_no_1_juni_2018_david-07bc7-2142_541
Insani vol 5_no_1_juni_2018_david-07bc7-2142_541Insani vol 5_no_1_juni_2018_david-07bc7-2142_541
Insani vol 5_no_1_juni_2018_david-07bc7-2142_541
 
KAK NEWDBD.docx
KAK NEWDBD.docxKAK NEWDBD.docx
KAK NEWDBD.docx
 
Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan
 
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knnAnalisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
 
1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx
1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx
1. KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN.pptx
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1
 
presentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanapresentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencana
 
Majlis aids malaysia
Majlis aids malaysiaMajlis aids malaysia
Majlis aids malaysia
 
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptxKelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
 

More from stapa center (6)

3.kombis
3.kombis3.kombis
3.kombis
 
2.kombis
2.kombis2.kombis
2.kombis
 
3.kombis
3.kombis3.kombis
3.kombis
 
Andi
AndiAndi
Andi
 
Andi
AndiAndi
Andi
 
Andi
AndiAndi
Andi
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Stigma HIV dan AIDS

  • 1. KAMPANYE PENGURANGAN STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA ODHA [ORANG DENGAN HIV DAN AIDS] MELALUI TEOLOGICAL PERSPEKTIVE LINTAS AGAMA Oleh: Zainul Ahwan, S.Sos Universitas DR. Soetomo Soerabaya A LATAR BELAKANG PENELITIAN Bermula dari data dari Komisi Penanggulangan HIV dan AIDS bahwa Epidemi HIV berkembang sangat pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus ini telah mengakibatkan kematian 25 juta orang dan saat ini telah terdapat lebih dari 33 juta orang yang hidup dengan HIV. Setiap hari terdapat 7.400 kasus baru HIV atau 5 orang per menit dan 96% di antaranya merupakan populasi di negara berkembang. Di Indonesia hampir tidak ada provinsi yang dinyatakan bebas dari HIV dan AIDS, bahkan diperkirakan saat ini HIV dan AIDS sudah terdapat di lebih dari separuh Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Gambaran meluasnya epidemi terlihat dari jumlah kasus kumulatif dilaporkan terjadinya peningkatan pada jumlah kasus AIDS. Pada tahun 2007 terdapat 11.140 kasus, tahun 2008 terdapat 16.140 kasus, meningkat menjadi 19.973 pada akhir tahun 2009 dan kemudian kembali meningkat pada tahun 2010 menjadi 22.726 kasus. [Data resmi dari Departemen Kesehatan RI], Jika dilihat dari cara penularannya, mayoritas penularan melalui heteroseksual (48,8%), disusul penggunaan narkoba suntik (41,5%), dan homoseksual (3,3%). Dari data penyebaran HIV dan AIDS di Indonesia, Jawa Timur menduduki peringkat ke-3 Nasional setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan terdapat 2.652 kasus HIV & AIDS. Jumlah peningkatan kasus HIV dan AIDS yang terjadi di Jawa Timur ini secara simplistik dapat kita lihat dari peningkatan kasus di berbagai daerah di Jawa Timur. di Kabupaten Pasuruan misalnya menurut data terakhir Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 226 kasus, 97 HIV dan 129 AIDS. 170 orang berusia 15-35 tahun, 33 orang diatas usia 36 tahun, 64 diantaranya perempuan dan yang lainya tidak diketahui. Kondisi ini menempatkan Kabupaten Pasuruan menduduki peringkat ke-5. Dari data tersebut menunjukkan pada kita bahwa persoalah HIV dan AIDS bukan permasalahan yang trivial dan simple. Ini membutuhkan kepedulian semua pihak dalam penanganan permasalahan tersebut. Memang sejauh ini Komisi Penanggulangan Aids (KPA) sudah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan melalui sosialisasi di berbagai tempat. Tetapi ini bukan berarti permasalahan HIV dan AIDS sudah dapat diatasi sepenuhnya. Banyak hal yang terjadi dengan permasalahan HIV dan AIDS yang perlu dikaji secara seksama. HIV bukan saja menyangkut soal permasalahan medis atau kesehatan belaka tetapi juga persoalan agama, budya dan ekonomi. Dalam konteks agama bahwa masih banyak masyarakat yang memahami bahwa HIV dan AIDS merupakan penyakit semata- mata karena kutukan Tuhan dari tindakan melanggar norma-norma agama. Keyakinan inilah yang mejadi justifikasi dan legitimasi bagi tindakan stigmatisasi dan diskriminasi dimasyarakat. Stigmatisasi dan diskriminasi ini tentunya akan berImplikasi pada tidak terpenuhinya hak-hak social ODHA sebagai warga Negara yang mempunyai hak yang sama baik dalam hak bekerja, kesehatan, pendidikan dan seterusnya dan sebagainya.
  • 2. Maka dari itu, Pendekatan agama dalam pengurangan stigma dan diskriminasi pada ODHA mempunyai peranan yang vital dan signifikan. Lembaga agama atau tokoh agama (komunikator) mempunyai peranan yang strategis dalam melakukan perubahan sosial (social change). Tokoh agama sebagai source credibility akan mampu mengubah paradigma HIV dan AIDS yang ada dimasyarakat. Potensi kekuatan strategis tokoh lintas agama tersebut juga tentunya harus diikuti dengan desain komunikasi persuasive yang efektif sehingga akan tepat sasaran. Dalam kajian ilmu komunikasi, Bahwa perubahan dalam masyarakat yang diintervensi secara sengaja (planed change) melalui agenda setting akan lebih cepat dari pada perubahan yang berjalan secara natural tanpa disekenario. Selain plened change yang telah dikonsep tersebut, pendekatan kampanye sebagai media penyadaran dan perubahan carapandang, sikap dan perilaku dalam masyarakat juga harus dilakukan secara strategis dan tepat. Maka dari itu kajian kampanye menjadi kajian yang penting, menarik dan dinamis karena kajian kampanye selalau bisa masuk ke berbagai sector permasalahan kehidupan manusia baik agama, pendidikan, ekonomi, politik, kesehatan dan budaya baik kampanye itu berupa program yang bersifat profit oriented maupun social oriented. Selain kajian kampanye bisa memasuki berbagai sector kehidupan, kajian kampanye juga akan mengkaji tentang strategi dan desain pesan kampanye yang disampaikan, media kampanye yang digunakan, komunikator sebagai penyampai pesan. Basicly, komponen-komponen inilah yang akan menjadi penentu tingkat keberhasilan sebuah kampanye yang akan dilakukan. B FOKUS PENELITIAN Dalam penelitian pengurangan stigma dan diskriminasi pada ODHA [orang dengan HIV dan AIDS] dengan pendekatan agama melalui kampanye yang dilakukan oleh para tokoh agama di lembaganya masing-masing ini peneliti menfokuskan penelitian pada dua kajian masalah. Pertama, kajian agama. Peneliti akan mengkaji pandangan-pandangan agama baik yang berupa dalail ataupun ayat dari kitab suci dimasing-masing agama yang berkenaan dengan permasalahan tindakan menstigma dan mendiskriminasi. Kedua, kajian komunikasi. Pada kajian ini peneliti akan mengkaji secara komprehensip tentang desain komunikasi persuasive, konten pesan kampanye, media yang digunakan dalam penyampaian pesan serta komunikator C TUJUAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1 Merumuskan persuasive campign yang efektif dan tepat sasaran 2 Melakukan counter paradigm terhadap paradigma masyarkat pada HIV dan AIDS. 3 Menghilangkan stigmatisasi dan diskriminasi pada ODHA yang terjadi dimasyarakat sehingga ODHA bisa memperoleh hak-hak sosialnya sebagai warga Negara Indonesia. D TARGET 1 Terkonsepnya persuasive campign yang efektif dan tepat sasaran
  • 3. 2 Terbentuknya paradigm baru dalam masyarakat terkait permasalahan HIV dan AIDS 3 Menguatnya nilai-nilai humanism yang kuat pada masyarakat dan penghormatan terhadap pemenuhan hak asasi manusia (HAM) serta terpenuhinya previlage ODHA sebagai warga Negara. E MANFAAT Penelitian ini diharapkan: 1. Menjadi kontribusi dan referensi bagi pengembangan kajian ilmu-ilmu sosial, khususnya ilmu komunikasi yang berbasis pada pengembangan penelitian sosial dari perspektif cultural studies dan komunikasi massa. 2. Dapat dipakai sebagai media literacy bagi penelitian-penelitian sejenis serta dapat menjadi landasan dalam memahami fenomena sosial “HIV dan AIDS” yang semakin menyebar ke seluruh penjuru dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. 3. Mengetahui peran strategis lembaga agama sebagai agen transformator dan dinamisator perubahan sosial. F METODE DAN STRATEGI PENGUMPULAN DATA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatory. Metode ini akan menjelaskan secara komprehensif tentang kegiatan kampanye yang dilakukan oleh para tokoh agama kepada jamaat/ummatnya baik itu berupa pesan yang disampaikan, media yang digunakan, metode penyampaian pesan, feed back komunikan serta sikap dan perilaku yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan teknik-teknik di bawah ini: ; FGD (focus group discussion), FGD ini dilakukan untuk mencari data dan informasi awal tentang penyamaan persepsi pengurangan stigma dan diskriminasi dari dalil- dalil di masing-masing agama. ; Observasi dan direct interview, dilakukan untuk memastikan efektivitas kampanye dengan melihat perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku komunikan. G RELEVANSI DAN SIGNIFIKANSI TEORI YG DIGUNAKAN DENGAN KONTEKS MASALAH YANG DITELITI. Penelitian pada isu HIV dan AIDS dengan focus pengurangan stigma dan diskriminasi ini sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan dan cara pandang masyarakat terhadap permasalahan tersebut khususnya pada perspektif agama. Ketika cara pandang tersebut tidak benar maka inilah yang menjadi primary caused banyaknya dishumanisasi pada ODHA. Mengubah cara pandang dalam masyarakat tidaklah mudah apalagi dalam hal pandangan masyarakat tentang sesuatu hal tertentu yang dilegitimasi dengan pemahaman agama. Sehingga kampanye yang dilakukan harus terencana secara sistematis dan terukur dengan metode yang efektif. Dalam kaitan kasus ini maka penggunaan teori agenda setting menjadi sangat tepat. Chaffe dan Berger (1997) mengemukakan teori ini : 1 Teori itu mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan mengapa orang sama-sama menanggap penting suatu isu.
  • 4. 2 Teori itu mempunyai kekuatan memprediksikan sebab memprediksi bahwa jika orang-orang mengekpos pada satu media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama tersebut penting. 3 Teori itu dapat dibuktikan salah jika orang-orang tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting. Stephen W.Littlejohn (1992) mengatakan, agenda setting beroperasi dalam tiga bagian sebagai berikut. 1 Agenda media itu sendiri harus diformat. Proses ini akan memunculkan masalah bagaimana agenda media itu terjadi pada waktu pertama kali. 2 Agenda media dalam banyak hal memengaruhi atau berinteraksi dengan agenda publik atau kepentingan isu tertentu bagi publik. Pernyataan ini memunculkan pertanyaan, seberapa besar kekuatan media mampu memengaruhi agenda publik dan bagaimana publik itu melakukannya. 3 Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda kebijakan. Agenda kebijakan adakah pembuatan kebijakan publik yang dianggap penting bagi individu. Salah satu efek penting yang menandai penggunaan media massa oleh khalayak adalah munculnya kesadaran dan pengetahuan mengenai suatu topik atau persoalan munculnya kesadaran dan pengetahuan tersebut sering tidak disadari masyarakat sebagai suatu akibat yang memang diinginkan kalangan media massa melalui penyajian suatu topik tertentu. Menurut teori agenda setting, media massa memang tidak dapat mempengaruhi orang untuk berubah sikap tetapi dengan fungsinya sebagai gate keeper (penjaga gawang atau penyaring) yang memilih suatu topik dan persoalan tertentu dan mengabaikan yang lain. Dengan menonjolkan suatu persoalan tertentu dan mengesampingkan yang lain, media membentuk citra atau gambaran dunia seperti yang disajikan dalam media massa. (Rakhmat, 1989), ini berarti media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang dan mempengaruhi persepsi khalayak tentang yang dianggap penting. Artinya ketika kampanye pengurangan stigma dan diskriminasi pada ODHA ini dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua tokoh agama dari lintas agama maka perubahan cara pandang masyarakat yang salah terkait permasalahan HIV dan AIDS akan dapat direduksi secara signifikan H PENUTUP Demikian rancangan penelitian ini kami buat dengan harapan mendapatkan respon positif dari berbagai pihak guna perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan yang mencerahkan dan practicable khususnya dalam disiplin ilmu komunikasi. Peneliti Zainul Ahwan, S.Sos Program Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas DR. Soetomo Soerabaya