Ringkasan singkat sejarah Nabi Muhammad SAW dari lahir hingga mendapat wahyu pertama adalah:
1. Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah dan diasuh oleh berbagai kerabat setelah kehilangan orang tua pada usia muda
2. Beliau dikenal akan kejujuran dan keamanannya sehingga diangkat menjadi hakim di Mekkah
3. Pada usia 40 tahun, beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira dari Mal
1. SEJARAH RINGKAS NABI MUHAMMAD SAW SEJAK LAHIR SAMPAI WAFAT
· Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah dalam keadaan yatim, pada hari Senin 12 Robi’ul
Awwal tahunGajah (20 April 571 M), yaitu 2 bulan sebelum “Abdulloh” ayahnya meninggal
dunia ketika pulang dagang darinegri Syam. Ayahnya hanya mewariskan 5 ekor unta dan
seorang budak “Ummu Aiman”. Disebut tahun gajahkarena bersamaan dengan datangnya
pasukan Nasroni dengan menunggang gajah yang dipimpin oleh Abrahah,gubernur Abbesinia
yang berkuasa di Yaman. Mereka datang ke Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.· Silsilah
Nabi Muhammad SAW. Dari ayah : Nabi Muhammad SAW bin Abdulloh bin Abdul Mutollib
bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Gholib bin
Fihr (Quroisy) bin Malik bin Nadhir bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhor bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan (keturunan Nabi Isma’il AS).· Silsilah dari ibu :
Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab bin Murroh. Silsilah ibu dan
ayah Nabi SAW bertemu pada Kilab bin Murroh.· Usia balita. Sesuai kebiasaan waktu itu di
kota Makkah setiap bayi yang baru lahir dititipkan ke sebuah dusununtuk mencegah penyakit
kota, maka Nabi SAW diserahkan kepada seorang wanita dusun yang bernama
HalimatusSa’diyah dari Bani Saad (suku Hawazin) untuk disusui dan diasuh selama 5 tahun.
Kemudian diasuh Ibunya Aminahdari Bani Zuhroh sekitar 2 tahun. Di usia 6 tahun ibunya
meninggal. Maka diasuh oleh kakeknya Abdul Mutholibyang sudah berusia 80 tahun. Dan 2
tahun kemudian kakeknya meninggal, lalu beliau SAW diasuh oleh pamannyaAbu Tholib.· Usia
12 Tahun. Nabi Muhammad SAW ikut dengan pamannya Abu Tholib berdagang ke negri Syam.
Ketikasampai di kota Bushro, di selatan Syam, mereka bertemu dengan pendeta Nasrani yang
bernama Bukhoiro. Iamelihat pada diri Muhammad SAW ada tanda-tanda kenabian, sesuai yang
tersebut dalam kitab sucinya. Maka iamenasihati Abu Tholib agar waspada dan lebih menjaga
Nabi Muhammad SAW. Karena jika umat Yahudimengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad
SAW, mereka akan berbuat jahat kepadanya. Maka Abu Tholibsegera membawanya pulang ke
Makkah.· Usia 15-16 tahun. Terjadi perang suku Quroisy dan Qois di Makkah pada bulan
Zulqo’dah. Yang disebut denganHarbul Fijar (perang yang merusak kesucian), yaitu kesucian
Makkah dan kesucian bulan Zulqo’dah. NabiMuhammad SAW turut aktif dalam perang ini
membantu para pamannya.· Usia 17-24 Tahun. Nabi Muhammad SAW hidup mandiri,
mengingat pamannya Abu Tholib sudah tua. Beliaumemberikan hasil usaha dari menggembala
kambing kepada pamannya. Dan karena kejujurannya beliau dipercayaoleh seorang janda kaya
yang bernama Khodijah untuk membawa barang dagangan ke negri Syam. Dalam perjalanan
beliau ditemani seorang budak wanita “Maisaroh”. Budak itu selalu memperhatikan prilaku
NabiMuhammad SAW sangat santun selama berdagang. Sehingga sesampainya di Makkah
diceritakanlah kesantunan Nabi SAW kepada Khodijah. Karena kagum atas budi pekertinya,
maka Khodijah jatuh cinta kepada NabiMuhammad SAW.· Usia 25 Tahun. Nabi Muhammad
SAW dilamar oleh Siti Khodijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun, iaadalah seorang putri
bangsawan, dermawan dan sangat solehah, sehingga kaum Quroisy memberi gelar at-
Thohiroh(wanita yang suci). Sebelumnya ia menikah dengan bangsawan Quroisy Abu Halah.
Setelah menjanda ia seringdilamar para tokoh Quroisy, namun selalu ditolak. Akhirnya melalui
utusannya ia melamar Nabi Muhammad SAW.Setelah kedua pihak setuju maka mereka
melangsungkan pernikahan. Kemudian setelah 25 tahun berkeluarga, SitiKhodijah wafat.· Usia
35 Tahun. Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi hakim untuk mencegah peperangan di
Makkah yangdisebabkan percekcokan antara pemuka Quroisy memperebutkan siapa yang
berhak mengangkat Hajar Aswadketempat semula, setelah bergotong royong memperbaiki
Ka’bah. Maka setelah sepakat menunjuk Nabi SAWmenjadi hakim. Beliau SAW
menghamparkan sehelai kain di tanah dan meletakkan Hajar Aswad ke atas kain itu,kemudian
beliau meminta kepada setiap pemuka Quroisy memegang sisi-sisi kain itu dan bersama-
samamengangkatnya. Lalu Hajar Aswad ditaruh ke tempat semula oleh beliau sendiri. Sehingga
2. terhindarlah percekcokanitu. Nabi Muhammad SAW terkenal jujur dan amanah, ia diberi gelar
al-Amiin (orang yang terpercaya). Selamahidupnya beliau tidak pernah menyembah berhala.
Dan juga ia seorang Ummi (tidak dapat membaca dan menulis). Namun demikian pada diri Nabi
Muhammad SAW terdapat sifat-sifat pemimpin, seperti : kecerdasan, kelembutandan ketegasan.
Beliau juga sering ber-Uzlah (menyendiri) di gua Hiro yang terletak di Jabal Nur 3 KM sebelah
utarakota Makkah.· Usia 40 tahun (mendapat wahyu pertama). Nabi Muhammad SAW lebih
sering ber-Uzlah dibanding sebelumnyauntuk bertahannuts/beribadah. Pada bulan Romadhon ia
membawa bekal lebih banyak untuk bertahannuts. Danmalam 17 Romadhon tahun ke-41 dari
‘Aamul fiel (16 agustus 610 M) di gua Hiro ia didatangi oleh malaikat JibrilAS yang membawa
selembar surat, kemudian memerintahkan Nabi SAW untuk membacanya. Jibril berkata
“Iqro(bacalah)” dengan terperanjat beliau menjawab “aku tidak dapat membaca”, kemudian
Jibril memeluk Nabi SAWsampai beliau terasa sesak nafas, lalu dilepas kembali dan mengulangi
perintahnya. Tetapi Nabi SAW tetapmenjawab “aku tidak bisa membaca”. Demikian sampai 3
kali, barulah Jibril AS menuntunnya : “Bacalah dengannama Tuhanmu yang maha pencipta.
Yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmusangat Mulia. Yang
mengajarkan dengan pena. Mengajarkan manusia yang tidak diketahuinya.” ( Al-Alaq : 1-
5).(TAHUN KE1–4KENABIAN)· Kesaksian pendeta Nasroni. Setelah mendengar cerita Nabi
Muhammad SAW tentang pengalamannya di gua Hiro,siti Khodijah segera mengajak suaminya
itu menemui sepupunya Waroqoh bin Naufal seorang pendeta Nasroniyang telah memahami
kitab Injil. Setelah mendengar cerita semuanya maka Waroqoh berkata “Quddus…QuddusMaha
Suci Ia. Demi ALLAH wahai Muhammad SAW anak saudaraku, itu adalah rahasia besar yang
pernahditurunkan ALLAH kepada nabi Musa AS. Wahai kiranya aku masih muda dan kuat,
semoga aku masih hidup, akudapat melihat ketika kamu di usir oleh kaummu. Maka aku akan
menolongmu sekuat tenagaku”. Setelah Waroqohmenjelaskan tanda-tanda kenabian Muhammad
SAW menurut Taurat dan Injil, maka bergembiralah Siti Khodijah,