1. Mulyati –SMP 25 Surakarta
LAPORAN
KEGIATAN ON THE JOB LEARNING (OJL)
PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH LPPKS SURAKARTA
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
A. Rasional
Pengelolaan peserta didik (kesiswaan) termasuk salah satu substansi
pengelolaan pendidikan dan menduduki posisi strategis karena ini
merupakan pusat layanan pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik yang
berada di dalam maupun di luar latar institusi persekolahan ditujukan
kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan
dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya
manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah
dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar memberi layanan
pendidikan yang handal bagi peserta didik.
Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta
didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik
lulus, bahkan setelah menjadi alumni. Pengelolaan peserta didik adalah
suatu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan,
pengawasan, penilaian, pengembangan dan pemberian berbagai bentuk
kegiatan kepada peserta didik sebagai insan pribadi, insan pendidikan
sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan Tujuan Pendidikan Nasional.
Untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional yaitu siswa yang beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis dan
berkelanjutan. Oleh karena itu pemerintah telah mengeluarkan
Permendiknas RI Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
Pada pasal 3 disebutkan bahwa pembinaan kesiswaan dilaksanakan
melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler. Materi pembinaan
kesiswaan meliputi :
1
2. Mulyati –SMP 25 Surakarta
1. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2. Budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
3. Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara;
4. Prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat;
5. Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup,
kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural;
6. Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan;
7. Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiversifikasi ;
8. Sastra dan budaya;
9. Teknologi informasi dan komunikasi;
10. Komunikasi dalam bahasa Inggris;
Oleh karena itu untuk meningkatkan kompetensi calon kepala
sekolah, khusunya dalam kenyusun program pembinaan dan
pengembangan serta memberikan kontribusi positif dalam mendukung
peningkatan kualitas peserta didik Pembinaan dan pengembangan peserta
didik yang dilakukan dengan baik akan berdampak positif terhadap kualitas
proses pembelajaran peserta didik yang merupakan salah satu indikator
kinerja kepala sekolah.
B. Tujuan
Tujuan kajian pengelolaan peserta didik adalah:
1. Calon Kepala Sekolah dapat meningkatkan kemampuannya dalam
mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan perencanaan dan
penerimaan peserta didik baru,
2. Calon kepala sekolah dapat memahami cara mengembangkan potensi
siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan
kreativitas,
3. Calon Kepala Sekolah dapat memahami cara memantapkan kepribadian
siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan
2
3. Mulyati –SMP 25 Surakarta
bertentangan dengan tujuan pendidikan; engaktualisasikan potensi siswa
dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat;
4. Calon Kepala Sekolah dapat memahami cara menyiapkan siswa agar
menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,
menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan
masyarakat madani (civil society).
C. Hasil yang Diharapkan
Melalui pengkajian pengelolaan peserta didik, calon kepala sekolah
diharapkan mampu mengkaji berbagai permaslahan tentang pembinaan dan
pengembangan peserta didik yang optimal antara lain
1. Menyiapkan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas dan
kemampuan siswa.
2. Menyiapkan wahana penuangan kreatifitas, dalam bentuk fasilitas
olahraga dan fasilitas seni.
3. Mewadahi/Menyalurkan Bakat, Minat, dan Kreatifitas Siswa
4. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa untuk menyelaraskan
diri dengan potensi siswa
5. Pengaturan terhadap organisasi peserta didik antara lain: Organisasi
Siswa Intra Sekolah dan Organisasi Alumni
D. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan Kajian Produksi dan Jasa adalah:
1. Mempelajari sumber materi/referensi tentang kegiatan pembinaan
kesiswaan yang bisa dilaksanakan di sekolah,
2. Menyusun instrumen kajian pengelolaan peserta didik
3. Melakukan survey ke sekolah dan berkoordinasi dengan pihak sekolah
untuk menentukan jadwal kajian
4. Meminjam dokumen perencanaan dan pelaporan program kegiatan
pembinaan kesiswaan di sekolah
5. Melakukan kajian melalui wawancara dengan tim sekolah berkaitan unit
pembinaan kesiswaan di sekolah
3
4. Mulyati –SMP 25 Surakarta
6. Melakukan analisis terhadap hasil pembinaan kesiswaan di sekolah
7. Melakukan diskusi dengan pihak sekolah (bagian kesiswaan) tentang
hasil analisis dan menyampaikan tentang potensi/keunggulan siswa di
sekolah yang perlu dikembangkan lebih lanjut.
E. Hasil
Hasil kajian pengelolaan peserta didik menunjukkan hasil-hasil
sebagai berikut:
1. Seluruh sekolah telah melaksanakan pembinaan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang meliputi kegiatan:
a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-
masing;
b. Memperingati hari-hari besar keagamaan, misalnya Idul Fitri, Idhul
Adha, Natal, dll
c. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
d. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
e. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;
f. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di
sekolah., dengan sholat berjamaah, sholat Jum’at, Kebaktian, dll
2. Sekolah telah melakukan kegiatan pembinaan budi pekerti luhur atau
akhlak mulia;
a. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah, di mana masing-masing
sekolah telah memiliki tata tertib
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial); kerti dan
akhlak mulia
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
dengan menerapkan pelajaran budi pekerti dan akhlak mulia
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap
sesama, di mana masing-masing sekolah telah mengembangkan
program peduli siswa, membantu korban bencana merapi, dll
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga
sekolah;
4
5. Mulyati –SMP 25 Surakarta
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan), di mana
setiap sekolah telah melaksanakan dan membentuk Tim 7 K
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara;
a. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan ha hari-hari
besar nasional;
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
Di sekolah magang pertama lagu-lagu hanya dihyanyikan oleh tim
paduan suara ketika upacara berakhir, sedang di sekolah magang
ketiga dinyanyikan oleh seluruh peserta
c. Melaksanakan kegiatan kepramukaan, di mana pada tiap sekolah
pada kelas VII merupakan kegiatan wajib
d. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
dengan kunjungan ke museum
e. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan
semangat perjuangan para pahlawan, melalui peringatan hari jadi
kota Solo atau melalui pelajaran PKn
f. Melaksanakan kegiatan bela negara;
g. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang
negara, di mana masing-masing sekolah sudah memasang gambar
garuda
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan
minat;
a. Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian; diadakan
ketika selesai ulangan tengah semester atau ulangan semester
b. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
c. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), berupa penyuluhan
kesehatan, bahaya meokok, narkoba
5
6. Mulyati –SMP 25 Surakarta
d. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-
tempat sumber belajar, di mana pada semua sekolah diadakan setiap
tahun untuk kelas VIII
e. Mendesain dan memproduksi media pembelajaran; dikoordinir guru
mapel masing-masing, di mana pada sekolah magang pertama
dijadikan model percontohan tingkat nasional mapel matematika dan
olahraga
f. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
g. Membentuk klub sains, seni dan olahraga dengan ekstra kurikuler
h. Menyelenggarakan festival dan lomba seni; dengan Pensi (pentas
seni)
i. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga, setiap habis
semesteran
5. Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural;
a. Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS
sesuai dengan tugasnya masing-masing;
b. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa, dengan Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK)
c. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan
profesional, di mana pada sekolah magang III merintis kantin
kejujuran
d. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam
pergaulan masyarakat;
e. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato;
f. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik
dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan, dengan kegiatan MOS
g. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah,
dengan taman dan pohon pelindung.
6
7. Mulyati –SMP 25 Surakarta
6. Pembinaan kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan;
a. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu
barang menjadi lebih berguna, di sekolah magang II dengan
pemanfaatan kain perca dan kaleng bekas
b. Meningkatkan usaha koperasi siswa
7. Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiversifikasi ;
a. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan kegiatan
Jum’at Bersih dan Jum;at Sehat
b. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
c. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif (narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV AIDS;
d. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja; dengan penyuluhan
e. Melaksanakan hidup aktif;
8. Pembinaan sastra dan budaya; di mana pada sekolah magang pertama
dengan kegiatan berikut
a. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang sastra;
dengan membuat kliping
b. Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya yaitu lomba
busana Jawa
c. Meningkatkan apresiasi budaya dengan mengikuti Pementasan Tari
Kolosal Solo berseri
9. Pembinaan Teknologi informasi dan komunikasi;
Pada setiap sekolah sudah memiliki lab komputer, fasilitas hotspot dan
jaringan internet, dan khusus di sekolah magang III sudah terpasang
LCD di setiap ruang kelas
10. Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris di sekolah magang I dan
II belum optimal meski sudah pernah ada lomba pidato dan lomba
mengarang dalam bahasa Inggris, sedang di sekolah magang III sudah
berkembang baik
7
8. Mulyati –SMP 25 Surakarta
F. Refleksi
Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa semua sekolah sudah
memfasilitasi semua kegiatan pengembangan peserta didik. Masing-masing
sekolah punya keunggulan dan prioritas masing-masing, di mana di sekolah
magang I (SMP 25) dan II (SMP 24) kegiatan pembinaan peserta didik
lebih berkembang di bidang non akademis (olahraga dan seni), sedangkan
di sekolah magang III (SMP 2) semua kegiatan penmbinaan kesiswaan bisa
berjalan baik akademik maupun non akademik
G. Penutup
Berdasarkan hasil kajian dan refelksi di atas, maka penulis
memberikan saran tindak lanjut berikut:
1. Program pembinaan kesiswaan yang sudah berjalan perlu ditingkatkan
dan dikembangkan disertai dengan proses administrasi yang lengkap
sehingga memudahkan pemantauannya
2. Bagi SMP N. 25 perlu mengintensifkan peran BK dan unsur terkait untuk
kegiatan pembinaan kesiswaan di bidang akademis khususnya
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
3. Bagi SMP N. 24 perlu mengintensifkan peran BK dan unsur terkait
berkaitan program pembinaan kesiswaan pada kegiatan yang sudah
ada khususnya pengembangan TIK dan Bahasa Inggris
4. Secara umum sekolah perlu memfasilitasi penyusunan RKAS dan RKT
dengan lebih fokus pada peningkatan mutu pembinaan kesiswaan yang
lebih terukur, memiliki indikator keberhasilan, serta target yang sesuai
dengan potensi yang sekolah miliki untuk menciptakan prestasi yang
paling mungkin dapat siswa wujudkan pada tingkat sekolah mapun pada
ruang lingkup yang lebih luas.
8
9. Mulyati –SMP 25 Surakarta
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2008. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional. Kepala
Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan
Bantuan Hukum
BSNP, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Biro Hukum dan
Organisasi Departemen Pendidikan Nasional. Kepala Bagian
Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan
Hukum
LPPKS, 2011. Bahan Pembelajaran Pengelolaan Peserta Didik. Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Surakarta.
9