SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
UNIVERSITAS ISLAM 
NUSANTARA 
SEJARAH, DEFINISI, RUANG LINGKUP 
DAN METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN 
Oleh : Muhammad Hori, M.Ag
Sejarah Psikologi 
Pendidikan 
Psikologi pendidikan adalah 
cabang psikologi. Karena psikolgi 
sebagai ilmu pengetahuan masih muda 
usianya, maka psikologi pendidikan 
sebagai cabangnya lebih-lebih masih 
muda usianya. 
walaupun ditinjau dari segi ilmu 
pengetahuan usianya masih sangat 
muda, akan tetapi pemikiran tentang 
pendidikan dan problem jiwa telah 
dipikirkan oleh orang sejak dahulu kala. 
Misalnya Aristoteles telah menyusun 
periode-periode perkembangan anak, 
sifat-sifat anak menurut periode dan 
bentuk pendidikan yang perlu 
diselenggarakan sesuai dengan periode-periode 
itu.
LANJUTAN 
Aristoteles (384-322 SM) 
membagi masa perkembangan 
menjadi 3 tahap: yaitu masa 
kanak-kanak (0-7 tahun), masa 
anak (7-14 tahun), masa 
remaja (14-21 tahun), setelah 
itu adalah masa dewasa
LANJUTAN 
Perkembangan kognitif pada anak ada 5 tahap yaitu: 
1.Tahap sensori motor (sensory motor stage) usia 0-2 tahun, pada 
masa ini bayi bisa membedakan dan mengetahui nama-nama benda; 
2.Tahap pra-operasional (pre-operesional stage) usia 2-7 tahun. 
Tahap ini terbagi lagi atas tahap prakonseptual (preconceptual stage) usia 
2-4 tahun masa awal perkembangan bahasa dengan pemikiran yang 
sederhana, dan tahap pemikiran intuitif (intuitive thought) usia 4-7 tahun, 
merupakan masa berpikir khayal. 
3.Tahap operasi konkrit (concrete operational) usia 7-11 tahun, 
kemampuan berfikir anak telah lebih tinggi, tetapi masih terbatas kepada 
hal-hal yang konkrit. 
4.Tahap operasi formal (formal operational) usia 11 tahun ke atas. 
Pada tahap ini kemampuan berfikir anak telah sempurna, ia telah dapat 
berfikir abstrak, deduktif, induktif, analitis dan sintesis
Lanjutan 
Upaya-upaya yang bersifat semi 
ilmiah dipelopori oleh para pendidik, 
seperti Pestalozzi, Herbart, Frobel 
dan sebagainya. Mereka itu sering 
dikatakan sebagai pendidik yang 
mempsikologikan pendidikan, yaitu 
dalam wujud upaya memperbaharui 
pendidikan dengan melalui bahan-bahan 
yang sesuai dengan tingkat 
usia, metode yang sesuai dengan 
bahan yang diajarkan dan 
sebagainya, dengan 
mempertimbangkan tingkat-tingkat 
usia dan kemampuan anak didik.
Lanjutan 
Pestalozzi misalnya, dengan 
upayanya itu kemudian sampai 
pula pada pola tujuan 
pendidikannya, yang disusun 
dengan “bahasa” psikologi 
pendidikan; dikatakan olehnya 
bahwa tujuan pendidikan 
adalah tercapainya 
perkembangan anak yang 
serasi mengenai tenaga dan 
daya-daya jiwa.
Lanjutan 
Herbart bahkan telah 
menyusun pola rangkaian cara 
menyampaikan bahan 
pelajaran, berturut-turut: 
persiapan, penyajian, asosiasi, 
generalisasi dan aplikasi. 
Tentu saja sifat dan luasnya 
usaha yang mereka hasilkan 
dan sumbangkan sesuai 
dengan zamannya, yaitu 
bahwa psikologi sebenarnya 
pada zaman itu belum berdiri 
sebagai ilmu pengetahuan 
yang otonom.
Lanjutan 
Adapun Frobel Menyatakan 
bahwa tujuan pendidikan 
adalah terwujudnya 
kepribadian melalui 
perkembangan sendiri, 
akativitas dan kerja sama 
social dengan semboyan 
“belajar sambil bekerja”.
Lanjutan 
Akhir abad 19 penelitian-penelitian 
dalam lapangan psikologi 
pendidikan secara ilmiah sudah 
semakin maju. Di Eropa 
Ebbinghaus mempelajari aspek 
daya ingatan dalam hubungannya 
dengan proses pendidikan. Dengan 
penelitiannya itu misalnya 
terkenallah Kurve Daya Ingatan, 
yang menggambarkan, bahwa 
kemampuan mengingat mengenai 
sejumlah objek kesan-kesannya 
semakin lama semakin berkurang 
(menurun), akan tetapi tidaklah 
hilang sama sekali.
Lanjutan 
Pada awal abad 20 
pemerintah Prancis merasa 
perlu untuk mengetahui 
prestasi belajar para pelajar, 
yang dirasa semakin 
menurun. Pertanyaannya 
yang ingin dijawab, apakah 
prestasi belajar itu semata-mata 
hanya tergantung pada 
soal rajin dan malasnya si 
pelajar, ataukah ada factor 
kejiwaan atau mental yang 
ikut memegang peranan.
Lanjutan 
Maka untuk memecahkan problem 
itu ditunjuklah seorang ahli psikologi 
yang bernama Alfred Binet, Dengan 
bantuan Theodore Simon, mereka 
menyusun sejumlah tugas yang 
terbentuk dalam sebuah tes baku 
untuk mengetahui inteligensi para 
pelajar. Tes ini kemudian dikenal 
dengan tes Inteligensi. Tes 
inteligensi Binet-Simon ini sangat 
terkenal, yang kemudian banyak 
dipakai di Amerika Serikat, yang di 
negri itu mengalami revisi berkali-kali 
untuk mendapat tingkat 
kesesuaiannya dengan masyarakat 
atau orang-orang Amerika.
Lanjutan 
Perlu juga diketahui, bahwa 
laboratorium ciptaan Wundt di Leipzig 
juga tidak hanya melakukan aktivitas 
penelitian yang bersifat “psikologi 
umum”, melainkan juga memegang 
peranan dalam psikologi pendidikan. 
Banyak orang Amerika yang belajar di 
Leipzig kepada Wundt. Akibatnya 
setelah mereka mengembangkan 
psikologi itu di negaranya, termasuk 
psikologi pendidikan. Terkenallah 
psikologi pendidikan di Amerika 
misalnya Charles H. Judd, E.L. 
Thorndike, B.F. Skinner dan 
sebagainya. Orang-orang ini sangat 
besar pengaruhnya terhadap 
pendidikan di Amerika Serikat. 
Terutama E.L. Thorndike, sehingga ia 
dipandang sebagai Bapak Psikologi 
Pendidikan di Amerika Serikat.
Lanjutan 
Di Indonesia psikologi pada umumnya 
dan psikologi pendidikan pada 
khususnya sedang dalam proses 
perkembangan yang cepat. Pada mata 
pelajaran, misalnya di sekolah calon 
guru. Setelah merdeka dan dengan 
berdirinya Fakultas Psikologi di 
beberapa Universitas serta berdirinya 
FKIP atau IKIP di berbagai kota, maka 
psikologi pada umumnya atau psikologi 
pendidikan khususnya, tidak hanya 
dipelajari sebagai mata kuliah, 
melainkan juga diteliti sebagai ilmu 
pengetahuan.
PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN 
Psikologi yang dalam istilah 
lama disebut ilmu jiwa itu 
berasal dari kata bahasa 
inggris psycology. kata 
psycology merupakan dua 
akar kata yang bersumber 
dari kata greek (yunani), 
yaitu satu) psyche yang 
berarti jiwa; dua) logos yang 
berarti ilmu. jadi, secara 
harfiah psikologi memang 
berarti ilmu jiwa.
PENGERTIAN PENDIDIKAN 
Pendidikan menurut KBBI 
adalah peroses 
pengubahan sikap dan 
tata laku sesorang atau 
kelompok dalam usaha 
mendewasakan manusia 
melalui upaya pengajaran 
dan pelatihan
PENGERTIAN 
PSIKOLOGI 
Muhibbin Syah adalah “ilmu yang 
mengenai kehidupan mental (the 
sciance of mental life), iilmu 
mengenai pikiran (the sciance of 
mind) dan ilmu mengenai tingkah 
laku (the sciance of behavior)”. 
Gleitman (1986) adalah “ilmu 
pengetahuan yang berusaha 
memahami perilaku manusia, 
alasan dan cara mereka melakukan 
sesuatu, juga memahami 
bagaimana makhluk tersebut dapat 
berfikir dan berperasaan secara 
sesungguhnya”.
Lanjutan 
Chaplin (1972) adalah “ilmu 
pengetahuan mengenai perilaku 
manusia dan hewan, juga penyelidikan 
terhadap organisme dalam segala 
ragam dan kerumitannya ketika mreaksi 
arus dan perubahan alam sekitar dan 
peristiwa-peristiwa kemasyarakatan 
yang mengubah lingkungan”. 
Bruno (1987) membagi pengertian 
psikologi dalam tiga bagian yang pada 
prinsipnya saling berhubungan. 
Pertama , psikologi adalah studi 
(pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua , 
psikologi adalah ilmu pengetahuan 
mengenai “kehidupan mental”. ketiga, 
psikologi adalah ilmu pengetahuan 
mengenai “tingkah laku” organisme
PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN 
Psikologi pendidikan adalah 
cabang dari psikologi yang 
dalam penguraian dan 
penelitiannya lebih 
menekankan pada masalah 
pertumbuhan dan 
perkembangan anak, baik fisik 
maupun mental, yang sangat 
erat hubungannya dalam 
masalah pendidikan terutama 
yang mempengaruhi proses 
dan keberhasilan belajar. 
Ngalim Purwanto (2007: 7)
RRUUAANNGG LLIINNGGKKUUPP PPSSIIKKOOLLOOGGII 
PPEENNDDIIDDIIKKAANN 
MMeennuurruutt MMuuhhiibbbbiinn SSyyaahh ((11999955::2255)) 
BBeellaajjaarr,, mmeelliippuuttii:: tteeoorrii,, pprriinnssiipp ddaann cciirrii kkhhaass 
ppeerriillaakkuu ssiisswwaa 
PPrroosseess BBeellaajjaarr yyaanngg ddii ddaallaammnnyyaa tteerrddaappaatt 
ttaahhaappaann ppeerrbbuuaattaann ddaann ppeerriissttiiwwaa yyaanngg tteerrjjaaddii 
ddaallaamm kkeeggiiaattaann bbeellaajjaarr ssiisswwaa 
SSiittuuaassii bbeellaajjaarr aaddaallaahh ssuuaassaannaa ddaann kkeeaaddaaaann 
lliinnggkkuunnggaann bbaauukk bbeerrssiiffaatt ffiissiikk ddaann nnoonn ffiissiikk 
yyaanngg bbeerrhhuubbuunnggaann ddeennggaann kkeeggiiaattaann bbeellaajjaarr 
ssiisswwaa
LLaannjjuuttaann 
MMeennuurruutt SSaammuueell SSmmiitthh 
PPeennggeettaahhuuaann tteennttaanngg ppssiikkoollooggii ppeennddiiddiikkaann 
HHeerriiddiittaassaattaauu kkaarraakktteerriissttiikk ppeemmbbaawwaaaann sseejjaakk llaahhiirr 
LLiinnggkkuunnggaann yyaanngg bbeerrssiiffaatt ffiissiikk 
PPeerrkkeemmbbaannggaann SSiisswwaa 
PPrroosseess--pprroosseess ttiinnggkkaahh llaakkuu 
HHaakkiikkaatt ddaann rruuaanngg lliinnggkkuupp bbeellaajjaarr 
FFaakkttoorr--ffaakkttoorr yyaanngg mmeemmppeennggaarruuhhii bbeellaajjaarr 
HHuukkuumm ddaann tteeoorrii bbeellaajjaarr 
PPeenngguukkuurraann,, yyaaiittuu pprriinnssiipp--pprriinnssiipp ddaassaarr ddaann bbaattaassaann ppeenngguukkuurraann//eevvaalluuaassii 
TTrraannssffeerr bbeellaajjaarr ddeennggaann mmeenneekkaannkkaann ppaaddaa mmaattaa ppeellaajjaarraann 
SSuudduutt ppaannddaanngg pprraakkttiiss mmeennggeennaaii ppeenngguukkuurraann 
IIllmmuu ssttaattiissttiikk ddaassaarr 
KKeesseehhaattaann rroohhaannii 
PPeennddiiddiikkaann ppeemmbbeennttuukkaann wwaattaakk 
PPeennggeettaahhuuaann PPssiikkoollooggii tteennttaanngg mmaattaa ppeellaajjaarraann sseekkoollaahh ddaassaarr
LLaannjjuuttaann 
MMeennuurruutt AAhhmmaadd TThhaannttoowwii 
HHrreeddiittaass ddaann lliinnggkkuunnggaann 
PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann ppeerrkkeemmbbaannggaann 
PPootteennssiiaalliittaass ddaann kkaarraakktteerriissttiikk ttiinnggkkaahh llaakkuu 
HHaassiill pprroosseess ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeennggaarruuhhnnyyaa 
tteerrhhaaddaapp iinnddiivviidduu yyaanngg bbeerrssiiffaatt ppeerrssoonnaall ddaann 
ssoossiiaall 
HHiiggiieennee mmeennttaall ddaann ppeennddiiddiikkaann 
EEvvaalluuaassii hhaassiill ppeennddiiddiikkaann
KKEEGGUUNNAAAANN PPSSIIKKOOLLOOGGII 
PPEENNDDIIDDIIKKAANN 
PPssiikkoollooggii PPeennddiiddiikkaann ssaannggaatt bbeerrgguunnaa bbaaggii ppaarraa 
ppeennddiiddiikk ((gguurruu)),, aaggaarr ddaappaatt:: 
MMeemmbbeerriikkaann ppeellaajjaarraann tteerrhhaaddaapp aannaakk ddiiddiikk,, sseessuuaaii 
ddeennggaann ppeerrkkeemmbbaannggaann jjiiwwaa mmeerreekkaa 
MMeennggeennaall ddaann mmeemmaahhaammii aannaakk ddiiddiikk sseeccaarraa 
iinnddiivviidduuaall mmaauuppuunn kkeelloommppookk 
MMeemmppeerrllaakkuukkaann aannaakk ddiiddiikk sseessuuaaii ddeennggaann kkeeaaddaaaann 
jjiiwwaa mmeerreekkaa 
MMeemmbbaannttuu aannaakk ddiiddiikk ddaallaamm mmeennggaattaassii mmaassaallaahh 
pprriibbaaddii yyaanngg ddiihhaaddaappii 
MMeewwuujjuuddkkaann ttiinnddaakkaann ppssiikkoollooggii yyaanngg tteeppaatt ddaallaamm 
iinntteerraakkssii bbeellaajjaarr--mmeennggaajjaarr
MMEETTOODDEE PPSSIIKKOOLLOOGGII 
PPEENNDDIIDDIIKKAANN 
 MMeettooddee OObbsseerrvvaassii 
 MMeettooddee OObbsseerrvvaassii NNaattuurraalliissttiikk 
 MMeettooddee EEkkssppeerriimmeenn 
 MMeettooddee TTeess 
 MMeettooddee KKuueessiioonneerr 
 MMeettooddee IInntteerrvviieeuu 
 MMeettooddee SSttuuddii kkaassuuss 
 MMeettooddee PPeennyyeelliiddiikkaann KKlliinniikk 
 MMeettooddee SSoossiioommeettrrii 
 MMeettooddee SSttaattiissttiikk
TTEEKKNNIIKK PPEENNGGAAJJAARRAANN 
PPSSIIKKOOLLOOGGII PPEENNDDIIDDIIKKAANN 
 Guru yang paham ilmu Psikologi akan 
mengawali pelajarannya dengan gembira 
dan senyum. 
 Guru yang paham Psikologi, akan 
mengawali pelajaran dengan yang mudah. 
Lalu, sedikit demi sedikit akan memberikan 
bobot pelajaran yang membutuhkan 
pemahaman yang lebih dalam. 
 Guru yang paham Psikologi sangat tahu 
bagaimana berbicara dengan masing-masing 
anak dan tidak akan pilih kasih.
AAppaa 
ssaayyaa bbiissaa 
bbeerruubbaahh 
PPaassttii 
bbiissaaaaaaaaaaaa
Terima Kasih 
Selamat berjumpa kembali

More Related Content

What's hot

Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Andhika Pratama
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Deep Walker
 
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiaTujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
fara dillah
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
Nofrida Atika
 
Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa Remaja
Titi Imansari
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
mncgita
 

What's hot (20)

Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiaTujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa Remaja
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompokBimbingan kelompok
Bimbingan kelompok
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 

Viewers also liked

Definisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahliDefinisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahli
mfsginting
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
Narendra
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkup
andisgrasi
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Nono Tarsono
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Aini Liyana
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
 
Definisi psikologi menurut para ahli
Definisi psikologi menurut para ahliDefinisi psikologi menurut para ahli
Definisi psikologi menurut para ahli
Echo Bengong Pedidi
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
warjoyo susilo
 
Sejarah dan pendidikan psikologi di indonesia
Sejarah dan pendidikan psikologi di indonesiaSejarah dan pendidikan psikologi di indonesia
Sejarah dan pendidikan psikologi di indonesia
13111986
 
Interaktív televíziózás az elmúlt évtizedben
Interaktív televíziózás az elmúlt évtizedbenInteraktív televíziózás az elmúlt évtizedben
Interaktív televíziózás az elmúlt évtizedben
Gábor Szombati
 

Viewers also liked (20)

1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
 
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
 
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahliDefinisi psikologi pendidikan menurut para ahli
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahli
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkup
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Power point psikologi pend kel 2
Power point psikologi pend kel 2Power point psikologi pend kel 2
Power point psikologi pend kel 2
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Definisi psikologi menurut para ahli
Definisi psikologi menurut para ahliDefinisi psikologi menurut para ahli
Definisi psikologi menurut para ahli
 
Rpp AKAR Kelas 4 SD oleh : gino
Rpp AKAR Kelas 4 SD oleh : ginoRpp AKAR Kelas 4 SD oleh : gino
Rpp AKAR Kelas 4 SD oleh : gino
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
 
Sejarah dan pendidikan psikologi di indonesia
Sejarah dan pendidikan psikologi di indonesiaSejarah dan pendidikan psikologi di indonesia
Sejarah dan pendidikan psikologi di indonesia
 
Bevezetés a kommunikáció elméletébe
Bevezetés a kommunikáció elméletébeBevezetés a kommunikáció elméletébe
Bevezetés a kommunikáció elméletébe
 
topologi jaringan
topologi jaringantopologi jaringan
topologi jaringan
 
Interaktív televíziózás az elmúlt évtizedben
Interaktív televíziózás az elmúlt évtizedbenInteraktív televíziózás az elmúlt évtizedben
Interaktív televíziózás az elmúlt évtizedben
 
Adoção: assunto de ontem, problema de hoje.
Adoção: assunto de ontem, problema de hoje.Adoção: assunto de ontem, problema de hoje.
Adoção: assunto de ontem, problema de hoje.
 
15 Fun Double Date Ideas
15 Fun Double Date Ideas15 Fun Double Date Ideas
15 Fun Double Date Ideas
 

Similar to Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan

Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
fitriantianna
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
fitriantianna
 
Rois teori psikologi
Rois teori psikologiRois teori psikologi
Rois teori psikologi
roiezdiana
 
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiTugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Echo Bengong Pedidi
 
Pengantar perkuliahan PSIKOLOGI
Pengantar perkuliahan PSIKOLOGIPengantar perkuliahan PSIKOLOGI
Pengantar perkuliahan PSIKOLOGI
HASANNURLAILA
 

Similar to Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan (20)

(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Makalah baru
Makalah baruMakalah baru
Makalah baru
 
Rois teori psikologi
Rois teori psikologiRois teori psikologi
Rois teori psikologi
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - PengantarPsikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
 
landasan pendidikan
landasan pendidikanlandasan pendidikan
landasan pendidikan
 
psikologi pendidikan
psikologi pendidikan psikologi pendidikan
psikologi pendidikan
 
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiTugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
 
Bab 1 psikobang
Bab 1 psikobangBab 1 psikobang
Bab 1 psikobang
 
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanperkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
 
Ilmu Jiwa Anak
Ilmu Jiwa AnakIlmu Jiwa Anak
Ilmu Jiwa Anak
 
Psikologi.1
Psikologi.1Psikologi.1
Psikologi.1
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
Psikologi dalam Pendidikan
Psikologi dalam PendidikanPsikologi dalam Pendidikan
Psikologi dalam Pendidikan
 
Pengantar perkuliahan PSIKOLOGI
Pengantar perkuliahan PSIKOLOGIPengantar perkuliahan PSIKOLOGI
Pengantar perkuliahan PSIKOLOGI
 
1. konsep dasar n riset
1. konsep dasar n riset1. konsep dasar n riset
1. konsep dasar n riset
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 

Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA SEJARAH, DEFINISI, RUANG LINGKUP DAN METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh : Muhammad Hori, M.Ag
  • 7. Sejarah Psikologi Pendidikan Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi. Karena psikolgi sebagai ilmu pengetahuan masih muda usianya, maka psikologi pendidikan sebagai cabangnya lebih-lebih masih muda usianya. walaupun ditinjau dari segi ilmu pengetahuan usianya masih sangat muda, akan tetapi pemikiran tentang pendidikan dan problem jiwa telah dipikirkan oleh orang sejak dahulu kala. Misalnya Aristoteles telah menyusun periode-periode perkembangan anak, sifat-sifat anak menurut periode dan bentuk pendidikan yang perlu diselenggarakan sesuai dengan periode-periode itu.
  • 8. LANJUTAN Aristoteles (384-322 SM) membagi masa perkembangan menjadi 3 tahap: yaitu masa kanak-kanak (0-7 tahun), masa anak (7-14 tahun), masa remaja (14-21 tahun), setelah itu adalah masa dewasa
  • 9. LANJUTAN Perkembangan kognitif pada anak ada 5 tahap yaitu: 1.Tahap sensori motor (sensory motor stage) usia 0-2 tahun, pada masa ini bayi bisa membedakan dan mengetahui nama-nama benda; 2.Tahap pra-operasional (pre-operesional stage) usia 2-7 tahun. Tahap ini terbagi lagi atas tahap prakonseptual (preconceptual stage) usia 2-4 tahun masa awal perkembangan bahasa dengan pemikiran yang sederhana, dan tahap pemikiran intuitif (intuitive thought) usia 4-7 tahun, merupakan masa berpikir khayal. 3.Tahap operasi konkrit (concrete operational) usia 7-11 tahun, kemampuan berfikir anak telah lebih tinggi, tetapi masih terbatas kepada hal-hal yang konkrit. 4.Tahap operasi formal (formal operational) usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini kemampuan berfikir anak telah sempurna, ia telah dapat berfikir abstrak, deduktif, induktif, analitis dan sintesis
  • 10. Lanjutan Upaya-upaya yang bersifat semi ilmiah dipelopori oleh para pendidik, seperti Pestalozzi, Herbart, Frobel dan sebagainya. Mereka itu sering dikatakan sebagai pendidik yang mempsikologikan pendidikan, yaitu dalam wujud upaya memperbaharui pendidikan dengan melalui bahan-bahan yang sesuai dengan tingkat usia, metode yang sesuai dengan bahan yang diajarkan dan sebagainya, dengan mempertimbangkan tingkat-tingkat usia dan kemampuan anak didik.
  • 11. Lanjutan Pestalozzi misalnya, dengan upayanya itu kemudian sampai pula pada pola tujuan pendidikannya, yang disusun dengan “bahasa” psikologi pendidikan; dikatakan olehnya bahwa tujuan pendidikan adalah tercapainya perkembangan anak yang serasi mengenai tenaga dan daya-daya jiwa.
  • 12. Lanjutan Herbart bahkan telah menyusun pola rangkaian cara menyampaikan bahan pelajaran, berturut-turut: persiapan, penyajian, asosiasi, generalisasi dan aplikasi. Tentu saja sifat dan luasnya usaha yang mereka hasilkan dan sumbangkan sesuai dengan zamannya, yaitu bahwa psikologi sebenarnya pada zaman itu belum berdiri sebagai ilmu pengetahuan yang otonom.
  • 13. Lanjutan Adapun Frobel Menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah terwujudnya kepribadian melalui perkembangan sendiri, akativitas dan kerja sama social dengan semboyan “belajar sambil bekerja”.
  • 14. Lanjutan Akhir abad 19 penelitian-penelitian dalam lapangan psikologi pendidikan secara ilmiah sudah semakin maju. Di Eropa Ebbinghaus mempelajari aspek daya ingatan dalam hubungannya dengan proses pendidikan. Dengan penelitiannya itu misalnya terkenallah Kurve Daya Ingatan, yang menggambarkan, bahwa kemampuan mengingat mengenai sejumlah objek kesan-kesannya semakin lama semakin berkurang (menurun), akan tetapi tidaklah hilang sama sekali.
  • 15. Lanjutan Pada awal abad 20 pemerintah Prancis merasa perlu untuk mengetahui prestasi belajar para pelajar, yang dirasa semakin menurun. Pertanyaannya yang ingin dijawab, apakah prestasi belajar itu semata-mata hanya tergantung pada soal rajin dan malasnya si pelajar, ataukah ada factor kejiwaan atau mental yang ikut memegang peranan.
  • 16. Lanjutan Maka untuk memecahkan problem itu ditunjuklah seorang ahli psikologi yang bernama Alfred Binet, Dengan bantuan Theodore Simon, mereka menyusun sejumlah tugas yang terbentuk dalam sebuah tes baku untuk mengetahui inteligensi para pelajar. Tes ini kemudian dikenal dengan tes Inteligensi. Tes inteligensi Binet-Simon ini sangat terkenal, yang kemudian banyak dipakai di Amerika Serikat, yang di negri itu mengalami revisi berkali-kali untuk mendapat tingkat kesesuaiannya dengan masyarakat atau orang-orang Amerika.
  • 17. Lanjutan Perlu juga diketahui, bahwa laboratorium ciptaan Wundt di Leipzig juga tidak hanya melakukan aktivitas penelitian yang bersifat “psikologi umum”, melainkan juga memegang peranan dalam psikologi pendidikan. Banyak orang Amerika yang belajar di Leipzig kepada Wundt. Akibatnya setelah mereka mengembangkan psikologi itu di negaranya, termasuk psikologi pendidikan. Terkenallah psikologi pendidikan di Amerika misalnya Charles H. Judd, E.L. Thorndike, B.F. Skinner dan sebagainya. Orang-orang ini sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan di Amerika Serikat. Terutama E.L. Thorndike, sehingga ia dipandang sebagai Bapak Psikologi Pendidikan di Amerika Serikat.
  • 18. Lanjutan Di Indonesia psikologi pada umumnya dan psikologi pendidikan pada khususnya sedang dalam proses perkembangan yang cepat. Pada mata pelajaran, misalnya di sekolah calon guru. Setelah merdeka dan dengan berdirinya Fakultas Psikologi di beberapa Universitas serta berdirinya FKIP atau IKIP di berbagai kota, maka psikologi pada umumnya atau psikologi pendidikan khususnya, tidak hanya dipelajari sebagai mata kuliah, melainkan juga diteliti sebagai ilmu pengetahuan.
  • 19. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggris psycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari kata greek (yunani), yaitu satu) psyche yang berarti jiwa; dua) logos yang berarti ilmu. jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
  • 20. PENGERTIAN PENDIDIKAN Pendidikan menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
  • 21. PENGERTIAN PSIKOLOGI Muhibbin Syah adalah “ilmu yang mengenai kehidupan mental (the sciance of mental life), iilmu mengenai pikiran (the sciance of mind) dan ilmu mengenai tingkah laku (the sciance of behavior)”. Gleitman (1986) adalah “ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, juga memahami bagaimana makhluk tersebut dapat berfikir dan berperasaan secara sesungguhnya”.
  • 22. Lanjutan Chaplin (1972) adalah “ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mreaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan”. Bruno (1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama , psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua , psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme
  • 23. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar. Ngalim Purwanto (2007: 7)
  • 24. RRUUAANNGG LLIINNGGKKUUPP PPSSIIKKOOLLOOGGII PPEENNDDIIDDIIKKAANN MMeennuurruutt MMuuhhiibbbbiinn SSyyaahh ((11999955::2255)) BBeellaajjaarr,, mmeelliippuuttii:: tteeoorrii,, pprriinnssiipp ddaann cciirrii kkhhaass ppeerriillaakkuu ssiisswwaa PPrroosseess BBeellaajjaarr yyaanngg ddii ddaallaammnnyyaa tteerrddaappaatt ttaahhaappaann ppeerrbbuuaattaann ddaann ppeerriissttiiwwaa yyaanngg tteerrjjaaddii ddaallaamm kkeeggiiaattaann bbeellaajjaarr ssiisswwaa SSiittuuaassii bbeellaajjaarr aaddaallaahh ssuuaassaannaa ddaann kkeeaaddaaaann lliinnggkkuunnggaann bbaauukk bbeerrssiiffaatt ffiissiikk ddaann nnoonn ffiissiikk yyaanngg bbeerrhhuubbuunnggaann ddeennggaann kkeeggiiaattaann bbeellaajjaarr ssiisswwaa
  • 25. LLaannjjuuttaann MMeennuurruutt SSaammuueell SSmmiitthh PPeennggeettaahhuuaann tteennttaanngg ppssiikkoollooggii ppeennddiiddiikkaann HHeerriiddiittaassaattaauu kkaarraakktteerriissttiikk ppeemmbbaawwaaaann sseejjaakk llaahhiirr LLiinnggkkuunnggaann yyaanngg bbeerrssiiffaatt ffiissiikk PPeerrkkeemmbbaannggaann SSiisswwaa PPrroosseess--pprroosseess ttiinnggkkaahh llaakkuu HHaakkiikkaatt ddaann rruuaanngg lliinnggkkuupp bbeellaajjaarr FFaakkttoorr--ffaakkttoorr yyaanngg mmeemmppeennggaarruuhhii bbeellaajjaarr HHuukkuumm ddaann tteeoorrii bbeellaajjaarr PPeenngguukkuurraann,, yyaaiittuu pprriinnssiipp--pprriinnssiipp ddaassaarr ddaann bbaattaassaann ppeenngguukkuurraann//eevvaalluuaassii TTrraannssffeerr bbeellaajjaarr ddeennggaann mmeenneekkaannkkaann ppaaddaa mmaattaa ppeellaajjaarraann SSuudduutt ppaannddaanngg pprraakkttiiss mmeennggeennaaii ppeenngguukkuurraann IIllmmuu ssttaattiissttiikk ddaassaarr KKeesseehhaattaann rroohhaannii PPeennddiiddiikkaann ppeemmbbeennttuukkaann wwaattaakk PPeennggeettaahhuuaann PPssiikkoollooggii tteennttaanngg mmaattaa ppeellaajjaarraann sseekkoollaahh ddaassaarr
  • 26. LLaannjjuuttaann MMeennuurruutt AAhhmmaadd TThhaannttoowwii HHrreeddiittaass ddaann lliinnggkkuunnggaann PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann ppeerrkkeemmbbaannggaann PPootteennssiiaalliittaass ddaann kkaarraakktteerriissttiikk ttiinnggkkaahh llaakkuu HHaassiill pprroosseess ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeennggaarruuhhnnyyaa tteerrhhaaddaapp iinnddiivviidduu yyaanngg bbeerrssiiffaatt ppeerrssoonnaall ddaann ssoossiiaall HHiiggiieennee mmeennttaall ddaann ppeennddiiddiikkaann EEvvaalluuaassii hhaassiill ppeennddiiddiikkaann
  • 27. KKEEGGUUNNAAAANN PPSSIIKKOOLLOOGGII PPEENNDDIIDDIIKKAANN PPssiikkoollooggii PPeennddiiddiikkaann ssaannggaatt bbeerrgguunnaa bbaaggii ppaarraa ppeennddiiddiikk ((gguurruu)),, aaggaarr ddaappaatt:: MMeemmbbeerriikkaann ppeellaajjaarraann tteerrhhaaddaapp aannaakk ddiiddiikk,, sseessuuaaii ddeennggaann ppeerrkkeemmbbaannggaann jjiiwwaa mmeerreekkaa MMeennggeennaall ddaann mmeemmaahhaammii aannaakk ddiiddiikk sseeccaarraa iinnddiivviidduuaall mmaauuppuunn kkeelloommppookk MMeemmppeerrllaakkuukkaann aannaakk ddiiddiikk sseessuuaaii ddeennggaann kkeeaaddaaaann jjiiwwaa mmeerreekkaa MMeemmbbaannttuu aannaakk ddiiddiikk ddaallaamm mmeennggaattaassii mmaassaallaahh pprriibbaaddii yyaanngg ddiihhaaddaappii MMeewwuujjuuddkkaann ttiinnddaakkaann ppssiikkoollooggii yyaanngg tteeppaatt ddaallaamm iinntteerraakkssii bbeellaajjaarr--mmeennggaajjaarr
  • 28. MMEETTOODDEE PPSSIIKKOOLLOOGGII PPEENNDDIIDDIIKKAANN  MMeettooddee OObbsseerrvvaassii  MMeettooddee OObbsseerrvvaassii NNaattuurraalliissttiikk  MMeettooddee EEkkssppeerriimmeenn  MMeettooddee TTeess  MMeettooddee KKuueessiioonneerr  MMeettooddee IInntteerrvviieeuu  MMeettooddee SSttuuddii kkaassuuss  MMeettooddee PPeennyyeelliiddiikkaann KKlliinniikk  MMeettooddee SSoossiioommeettrrii  MMeettooddee SSttaattiissttiikk
  • 29. TTEEKKNNIIKK PPEENNGGAAJJAARRAANN PPSSIIKKOOLLOOGGII PPEENNDDIIDDIIKKAANN  Guru yang paham ilmu Psikologi akan mengawali pelajarannya dengan gembira dan senyum.  Guru yang paham Psikologi, akan mengawali pelajaran dengan yang mudah. Lalu, sedikit demi sedikit akan memberikan bobot pelajaran yang membutuhkan pemahaman yang lebih dalam.  Guru yang paham Psikologi sangat tahu bagaimana berbicara dengan masing-masing anak dan tidak akan pilih kasih.
  • 30. AAppaa ssaayyaa bbiissaa bbeerruubbaahh PPaassttii bbiissaaaaaaaaaaaa
  • 31.
  • 32. Terima Kasih Selamat berjumpa kembali