Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6. UNIVERSITAS ISLAM
NUSANTARA
SEJARAH, DEFINISI, RUANG LINGKUP
DAN METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh : Muhammad Hori, M.Ag
7. Sejarah Psikologi
Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah
cabang psikologi. Karena psikolgi
sebagai ilmu pengetahuan masih muda
usianya, maka psikologi pendidikan
sebagai cabangnya lebih-lebih masih
muda usianya.
walaupun ditinjau dari segi ilmu
pengetahuan usianya masih sangat
muda, akan tetapi pemikiran tentang
pendidikan dan problem jiwa telah
dipikirkan oleh orang sejak dahulu kala.
Misalnya Aristoteles telah menyusun
periode-periode perkembangan anak,
sifat-sifat anak menurut periode dan
bentuk pendidikan yang perlu
diselenggarakan sesuai dengan periode-periode
itu.
8. LANJUTAN
Aristoteles (384-322 SM)
membagi masa perkembangan
menjadi 3 tahap: yaitu masa
kanak-kanak (0-7 tahun), masa
anak (7-14 tahun), masa
remaja (14-21 tahun), setelah
itu adalah masa dewasa
9. LANJUTAN
Perkembangan kognitif pada anak ada 5 tahap yaitu:
1.Tahap sensori motor (sensory motor stage) usia 0-2 tahun, pada
masa ini bayi bisa membedakan dan mengetahui nama-nama benda;
2.Tahap pra-operasional (pre-operesional stage) usia 2-7 tahun.
Tahap ini terbagi lagi atas tahap prakonseptual (preconceptual stage) usia
2-4 tahun masa awal perkembangan bahasa dengan pemikiran yang
sederhana, dan tahap pemikiran intuitif (intuitive thought) usia 4-7 tahun,
merupakan masa berpikir khayal.
3.Tahap operasi konkrit (concrete operational) usia 7-11 tahun,
kemampuan berfikir anak telah lebih tinggi, tetapi masih terbatas kepada
hal-hal yang konkrit.
4.Tahap operasi formal (formal operational) usia 11 tahun ke atas.
Pada tahap ini kemampuan berfikir anak telah sempurna, ia telah dapat
berfikir abstrak, deduktif, induktif, analitis dan sintesis
10. Lanjutan
Upaya-upaya yang bersifat semi
ilmiah dipelopori oleh para pendidik,
seperti Pestalozzi, Herbart, Frobel
dan sebagainya. Mereka itu sering
dikatakan sebagai pendidik yang
mempsikologikan pendidikan, yaitu
dalam wujud upaya memperbaharui
pendidikan dengan melalui bahan-bahan
yang sesuai dengan tingkat
usia, metode yang sesuai dengan
bahan yang diajarkan dan
sebagainya, dengan
mempertimbangkan tingkat-tingkat
usia dan kemampuan anak didik.
11. Lanjutan
Pestalozzi misalnya, dengan
upayanya itu kemudian sampai
pula pada pola tujuan
pendidikannya, yang disusun
dengan “bahasa” psikologi
pendidikan; dikatakan olehnya
bahwa tujuan pendidikan
adalah tercapainya
perkembangan anak yang
serasi mengenai tenaga dan
daya-daya jiwa.
12. Lanjutan
Herbart bahkan telah
menyusun pola rangkaian cara
menyampaikan bahan
pelajaran, berturut-turut:
persiapan, penyajian, asosiasi,
generalisasi dan aplikasi.
Tentu saja sifat dan luasnya
usaha yang mereka hasilkan
dan sumbangkan sesuai
dengan zamannya, yaitu
bahwa psikologi sebenarnya
pada zaman itu belum berdiri
sebagai ilmu pengetahuan
yang otonom.
13. Lanjutan
Adapun Frobel Menyatakan
bahwa tujuan pendidikan
adalah terwujudnya
kepribadian melalui
perkembangan sendiri,
akativitas dan kerja sama
social dengan semboyan
“belajar sambil bekerja”.
14. Lanjutan
Akhir abad 19 penelitian-penelitian
dalam lapangan psikologi
pendidikan secara ilmiah sudah
semakin maju. Di Eropa
Ebbinghaus mempelajari aspek
daya ingatan dalam hubungannya
dengan proses pendidikan. Dengan
penelitiannya itu misalnya
terkenallah Kurve Daya Ingatan,
yang menggambarkan, bahwa
kemampuan mengingat mengenai
sejumlah objek kesan-kesannya
semakin lama semakin berkurang
(menurun), akan tetapi tidaklah
hilang sama sekali.
15. Lanjutan
Pada awal abad 20
pemerintah Prancis merasa
perlu untuk mengetahui
prestasi belajar para pelajar,
yang dirasa semakin
menurun. Pertanyaannya
yang ingin dijawab, apakah
prestasi belajar itu semata-mata
hanya tergantung pada
soal rajin dan malasnya si
pelajar, ataukah ada factor
kejiwaan atau mental yang
ikut memegang peranan.
16. Lanjutan
Maka untuk memecahkan problem
itu ditunjuklah seorang ahli psikologi
yang bernama Alfred Binet, Dengan
bantuan Theodore Simon, mereka
menyusun sejumlah tugas yang
terbentuk dalam sebuah tes baku
untuk mengetahui inteligensi para
pelajar. Tes ini kemudian dikenal
dengan tes Inteligensi. Tes
inteligensi Binet-Simon ini sangat
terkenal, yang kemudian banyak
dipakai di Amerika Serikat, yang di
negri itu mengalami revisi berkali-kali
untuk mendapat tingkat
kesesuaiannya dengan masyarakat
atau orang-orang Amerika.
17. Lanjutan
Perlu juga diketahui, bahwa
laboratorium ciptaan Wundt di Leipzig
juga tidak hanya melakukan aktivitas
penelitian yang bersifat “psikologi
umum”, melainkan juga memegang
peranan dalam psikologi pendidikan.
Banyak orang Amerika yang belajar di
Leipzig kepada Wundt. Akibatnya
setelah mereka mengembangkan
psikologi itu di negaranya, termasuk
psikologi pendidikan. Terkenallah
psikologi pendidikan di Amerika
misalnya Charles H. Judd, E.L.
Thorndike, B.F. Skinner dan
sebagainya. Orang-orang ini sangat
besar pengaruhnya terhadap
pendidikan di Amerika Serikat.
Terutama E.L. Thorndike, sehingga ia
dipandang sebagai Bapak Psikologi
Pendidikan di Amerika Serikat.
18. Lanjutan
Di Indonesia psikologi pada umumnya
dan psikologi pendidikan pada
khususnya sedang dalam proses
perkembangan yang cepat. Pada mata
pelajaran, misalnya di sekolah calon
guru. Setelah merdeka dan dengan
berdirinya Fakultas Psikologi di
beberapa Universitas serta berdirinya
FKIP atau IKIP di berbagai kota, maka
psikologi pada umumnya atau psikologi
pendidikan khususnya, tidak hanya
dipelajari sebagai mata kuliah,
melainkan juga diteliti sebagai ilmu
pengetahuan.
19. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi yang dalam istilah
lama disebut ilmu jiwa itu
berasal dari kata bahasa
inggris psycology. kata
psycology merupakan dua
akar kata yang bersumber
dari kata greek (yunani),
yaitu satu) psyche yang
berarti jiwa; dua) logos yang
berarti ilmu. jadi, secara
harfiah psikologi memang
berarti ilmu jiwa.
20. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan menurut KBBI
adalah peroses
pengubahan sikap dan
tata laku sesorang atau
kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran
dan pelatihan
21. PENGERTIAN
PSIKOLOGI
Muhibbin Syah adalah “ilmu yang
mengenai kehidupan mental (the
sciance of mental life), iilmu
mengenai pikiran (the sciance of
mind) dan ilmu mengenai tingkah
laku (the sciance of behavior)”.
Gleitman (1986) adalah “ilmu
pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia,
alasan dan cara mereka melakukan
sesuatu, juga memahami
bagaimana makhluk tersebut dapat
berfikir dan berperasaan secara
sesungguhnya”.
22. Lanjutan
Chaplin (1972) adalah “ilmu
pengetahuan mengenai perilaku
manusia dan hewan, juga penyelidikan
terhadap organisme dalam segala
ragam dan kerumitannya ketika mreaksi
arus dan perubahan alam sekitar dan
peristiwa-peristiwa kemasyarakatan
yang mengubah lingkungan”.
Bruno (1987) membagi pengertian
psikologi dalam tiga bagian yang pada
prinsipnya saling berhubungan.
Pertama , psikologi adalah studi
(pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua ,
psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “kehidupan mental”. ketiga,
psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “tingkah laku” organisme
23. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan adalah
cabang dari psikologi yang
dalam penguraian dan
penelitiannya lebih
menekankan pada masalah
pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik fisik
maupun mental, yang sangat
erat hubungannya dalam
masalah pendidikan terutama
yang mempengaruhi proses
dan keberhasilan belajar.
Ngalim Purwanto (2007: 7)
29. TTEEKKNNIIKK PPEENNGGAAJJAARRAANN
PPSSIIKKOOLLOOGGII PPEENNDDIIDDIIKKAANN
Guru yang paham ilmu Psikologi akan
mengawali pelajarannya dengan gembira
dan senyum.
Guru yang paham Psikologi, akan
mengawali pelajaran dengan yang mudah.
Lalu, sedikit demi sedikit akan memberikan
bobot pelajaran yang membutuhkan
pemahaman yang lebih dalam.
Guru yang paham Psikologi sangat tahu
bagaimana berbicara dengan masing-masing
anak dan tidak akan pilih kasih.