Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 siswa kelas IX tentang pengapresiasian cerita wayang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, didapatkan kesimpulan bahwa terjadi peningkatan kemampuan mengapresiasi unsur intrinsik tokoh, setting, dan gaya cerita wayang. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai dan jumlah siswa yang mencapai kriteria penguasaan konsep pada setiap sik
1. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian terhadap 30 orang siswa kelas IX-C SMP Negeri 2
Balerejo Madiun menunjukkan bahwa pemakaian model cooperative learning
type Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan mengapresisi cerita wayang dari
unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
nilai kelas, di mana untuk siklus I adalah 67,34 dengan nilai terendah 60 dan nilai
tertinggi 85. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas ada 14 orang siswa,
yang berarti 46,67% dari sejumlah 30 orang siswa memiliki nilai di atas taraf
penguasaan konsep yang diberikan. Dan untuk siklus II nilai rata-rata 72,34
dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90. Jumlah siswa yang mendapat nilai
70 ke atas ada 24 orang yang berarti 80,00% dari sejumlah 30 orang siswa
memiliki nilai di atas taraf penguasaan konsep yang diberikan. Sedangkan untuk
siklus III nilai rata-rata 78 dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100 .
Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas ada 28 orang siswa, yang berarti
93,34% dari sejumlah 30 orang siswa memiliki nilai di atas taraf penguasaan
konsep yang diberikan.
Berdasarkan data dan analisisnya, maka ada peningkatan dalam
mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya
pada kelas eksperimen jika mendapat model pembelajaran cooperative learning
65
2. type Jigsaw. Hal ini disebabkan karena siswa dituntut untuk selalu bekerja sama
dalam menyelesaikan permasalahannya sehingga siswa yang kurang mampu
mendapat perbaikan dari temannya.
B. Saran
Dalam penelitian ini ada beberapa saran antara lain :
a. Penelitian yang serupa / sejenis sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus
(minimal satu semester), sehingga dapat diketahui bahwa model cooperative
learning type Jigsaw akan meningkatkan pemahaman siswa secara lebih
menyeluruh.
b. Sebaiknya penelitian perlakuan model cooperative learning type Jigsaw ini
dilakukan pada kelas-kelas lainnya, sehingga akan diperoleh hasil yang lebih
menyeluruh.
66
3. DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru.
Fanani, Zainuddin. 2001. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Hadiprijono, S. 2006. Ngleluri Basa jawa. Surabaya : Aksara Multi Sarana.
Hartoko, Dick. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo.
Moudy.1972.The Teaching of Literature. London: Longman Ltd.
Notosusanto, Nugroho. 1984. Kumpulan Cerita wayang Hijau Tanahku Hijau
Bajuku. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
Riyadi, Imam. 2006. Tutur Basa Jawa. Surabaya : Yudistira
Soegiarta. 1984. Glosaria, Istilah Bahasa dan Sastra. Klaten: PT.Intan Pariwara.
Sudjiman, Panuti. 1990. Memahami cerita Rekaan. Jakarta : Pustaka Jaya
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah . Bandung : Tarsito
Wardani, I.G.A.K. Pengajaran Sastra. Jakarta: P3G Depdikbud.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarta.
67