SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Irvan Dedy, S.Pd., M.Pd
Landasan Yuridis
                       Tap MPR tentang GBHN
a. GBHN tahun 1983: “…. perhatian khusus perlu diberika kepada anak-anak yang
   berbakat istimewa agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya
   secara maksimal”.
b. GBHN tahun 1988: “Anak didik berbakat istimewa perlu mendapat perhatian
   khsus agar mereka dapat megembangkan kemampuan sesuai dengan
   pertumbuhan pribadinya”.
c. GBHN tahun 1993: “peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luarbiasa
   perlu mendapat perhatian khsus agar dapat dipacu perkembangan prestasi
   dan bakatnya”.
d. GBHN tahun 1998: “Peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa
   mendapat perhatian dan pelajaran lebih khusus agar dapat dipacu
   perkembangan prestasi dan bakatnya tanpa mengganggu potensipeserta didik
   lainnya”.
e. GBHN tahun 1999: “… diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman
   peserta didik…”.
Landasan Yuridis
    Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 (Sisdiknas)

a. Pasal 8 ayat 2: warga negara yang meiliki kemampuan
   dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh
   pendidikan khusus
b. Pasal 24 ayat 1 dan 6 : setiap peserta didik pada satuan
   pendidikan berhak:
   ayat 1: ”mendapat perlakuan sesuai dengan bakat,
             minat, dan kemampuannya”
   ayat 6: ”menyelesaikan program pendidikan lebih awal
             dari waktu yang ditentukan”
Landasan Yuridis
         Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

a. Pasal 5 ayat 4: Warga negara yang memiliki potensi dan
   bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus
b. Pasal 12 ayat 1.b dan 1.f : Setiap peserta didik pada
   setiap satuan pendidikan berhak:
    mendapatkan layanan pendidikan sesuai bakat,
       minat, dan kemampuannya
    menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
       kecepatan belajar masing-masing dan tidak
       menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
       ditetapkan
Landasan Yuridis
    Keputusan Mentri P dan K Nomor 0489/U/1992
                untuk tingkat SMA

Pasal 16: ”Siswa yang memiliki bakat dan kecerdasan
           istimewa dapat menyelesaikan program
           belajar lebih awal dari waktu yang ditetapkan
           dengan ketentuan mengikuti pendidikan di
           SMU sekurangkurangnya dua tahun
Landasan Teoritis
Acuan kecerdasan istimewa dan keberbakatan istimewa
(Lewis Terman, 1992 dan Smith, 1978) terdiri dari

a. acuan unidimensional: hanya semata-mata
   didasarkan skor IQ (lebih dari 140)
b. acuan multidimensional: didasarkan pada IQ (di
   atas 125), kreativitas (CQ cukup), dan komitmen
   terhadap tugas (TQ baik)
Landasan Teoritis
Ciri siswa cerdas istimewa dan berbakat istimewa
a. lancar berbahasa
b. memiliki keingintahuan tinggi
c. kemampuan yang tinggi berpikir logis dan kritis
d. mampu belajar mandiri
e. ulet dalam menghadapi kesulitan
f. memiliki tujuan yang jelas dalam tindakannya
g. cermat dan teliti
h. mampu berpikir dengan beberapa pemecahan masalah
i. mintanya luas
j. memiliki daya imajinasi tinggi
k. mudah dan cepat belajar
l. mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat
m. mampu berkosentrasi
n. tidak perlu motivasi dari luar
Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa
   adalah siswa dengan kriteria khusus yang berhak
   mendapat pelayanan pendidikan secara khusus
   yang dilindungi oleh GBHN, Undang-Undang dan
   peraturan Menteri Pendidikan
2. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa
   berhak mendapat layanan pendidikan sesuai
   minat, bakat, dan potensinya, serta kecepatan
   belajarnya dalam program pendidikan khusus
Kesimpulan dan Rekomendasi
3. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa pada
   tingkat SMA dapat menyelesaikan program pendidikan
   lebih awal dari ketentuan yang berlaku. Untuk SMA
   (yaitu tiga tahun), dengan implikasi sebagai berikut:
   a. program pembelajaran kurang dari tiga tahun atau
      enam semester, artinya dapat diselesaikan dalam
      jangka waktu lima atau empat semeter
   b. mengikuti ujian lebih awal dari ketentuan yang
      berlaku, yaitu sebelum akhir semester enam
   c. mengikuti ujian sekolah lebih awal yaitu sebelum
      akhir semester enam
Kesimpulan dan Rekomendasi
4. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa berhak
   mendapatkan muatan kurikulum khusus sebagai bentuk
   diversifikasi kurikulum sesuai dengan standar nasional
   pendidikan.
5. Layanan pendidikan khusus bagi siswa berbakat istimewa
   dan cerdas istimewa dapat dilaksanakan dalam program
   kelas akselerasi yang disesuaikan dengan keragamannya
   dengan diversifikasi, diantaranya:
   a. Pendidikan khusus atau sekolah khusus siswa cerdas
      istimewa
   b. kelas khusus misalnya dalam bentuk kelas akselerasi
   c. pembelajaran khusus, misalnya melalui sistem kredit
      dengan beban belajar (sks) lebih banyak
AKSEL
A : ADAPTASI (MAMPU BERADAPTASI)

K : KOMITMEN (MEMPUNYAI KOMITMEN)

S : SOSIALISASI (BERSOSIALISASI DENGAN BAIK)

E : EMOSI (MENGELOLA EMOSI)

L : LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
Kajian ci

More Related Content

What's hot (15)

Coba Kebijakan Pengem Kur Puskur
Coba Kebijakan Pengem Kur PuskurCoba Kebijakan Pengem Kur Puskur
Coba Kebijakan Pengem Kur Puskur
 
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
 
Struktur ktsp sma
Struktur ktsp smaStruktur ktsp sma
Struktur ktsp sma
 
Permendiknas 22 06 ttg standar isi
Permendiknas 22 06 ttg standar isiPermendiknas 22 06 ttg standar isi
Permendiknas 22 06 ttg standar isi
 
Buku 1- Desain dan Produksi Kria Kayu - KTSP 2006
Buku 1- Desain dan Produksi Kria Kayu - KTSP 2006Buku 1- Desain dan Produksi Kria Kayu - KTSP 2006
Buku 1- Desain dan Produksi Kria Kayu - KTSP 2006
 
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
 
Mulok januari-1
Mulok januari-1Mulok januari-1
Mulok januari-1
 
Pp no 74 th 2008 ttg guru
Pp no 74 th 2008 ttg guruPp no 74 th 2008 ttg guru
Pp no 74 th 2008 ttg guru
 
Pppmpendidikansivikdankewarganegaraan tingkatan3
Pppmpendidikansivikdankewarganegaraan tingkatan3Pppmpendidikansivikdankewarganegaraan tingkatan3
Pppmpendidikansivikdankewarganegaraan tingkatan3
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
90994471 makalah-pengemb-mulok
90994471 makalah-pengemb-mulok90994471 makalah-pengemb-mulok
90994471 makalah-pengemb-mulok
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
Kls. xi tbsm 4 cecep zulkifli yusuf
Kls. xi tbsm 4 cecep zulkifli yusufKls. xi tbsm 4 cecep zulkifli yusuf
Kls. xi tbsm 4 cecep zulkifli yusuf
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 

Viewers also liked

Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi MahasiswaHubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
guestf6b63af
 
Bab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya Ilmiah
Bab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya IlmiahBab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya Ilmiah
Bab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya Ilmiah
guestf6b63af
 
שרית טרסר טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדים
שרית טרסר   טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדיםשרית טרסר   טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדים
שרית טרסר טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדים
Ella R.
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar BiologiProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
guestf6b63af
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learning
guestf6b63af
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
guestf6b63af
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
guestf6b63af
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
guestf6b63af
 

Viewers also liked (16)

Clear csr legal jungle; don’t treat industry as the kam dehnu for social welfare
Clear csr legal jungle; don’t treat industry as the kam dehnu for social welfareClear csr legal jungle; don’t treat industry as the kam dehnu for social welfare
Clear csr legal jungle; don’t treat industry as the kam dehnu for social welfare
 
Evaluasi diri
Evaluasi diriEvaluasi diri
Evaluasi diri
 
Flore Été 09 - Flora summer 09
Flore Été 09 - Flora summer 09Flore Été 09 - Flora summer 09
Flore Été 09 - Flora summer 09
 
Who is more crooked BJP or the Congress Party?
Who is more crooked  BJP or the Congress Party?Who is more crooked  BJP or the Congress Party?
Who is more crooked BJP or the Congress Party?
 
Kajian ci
Kajian ciKajian ci
Kajian ci
 
Buat optimalisasi ide
Buat optimalisasi ideBuat optimalisasi ide
Buat optimalisasi ide
 
PM, take Mumbai airport as a test case for coming clean on crony capitalism
PM, take Mumbai airport as a test case for coming clean on crony capitalismPM, take Mumbai airport as a test case for coming clean on crony capitalism
PM, take Mumbai airport as a test case for coming clean on crony capitalism
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi MahasiswaHubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
 
Bab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya Ilmiah
Bab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya IlmiahBab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya Ilmiah
Bab Iv Penerapan Model Inquiri Thdp Penalaran Formal Dan Penulisan Karya Ilmiah
 
שרית טרסר טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדים
שרית טרסר   טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדיםשרית טרסר   טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדים
שרית טרסר טימוקו - סביבת משחק וירטואלית לטיפול בילדים
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar BiologiProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learning
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
 

Similar to Kajian ci

Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahPermen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Gilang Asri Devianty
 
Permendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdf
Permendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdfPermendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdf
Permendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdf
wiwikpujilestari2
 
1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx
1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx
1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx
PUTRIUTAMA1
 
Hak dan kewajiban peserta didik
Hak dan kewajiban peserta didikHak dan kewajiban peserta didik
Hak dan kewajiban peserta didik
fikrotur
 
1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf
1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf
1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf
ssuser2a54b3
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasional
rinoarpa
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
33335
 
1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx
1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx
1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx
karlikamath1
 

Similar to Kajian ci (20)

Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahPermen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
 
KOSP..pptx
KOSP..pptxKOSP..pptx
KOSP..pptx
 
Permendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdf
Permendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdfPermendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdf
Permendiknas 2009 - 70_pendidikan inklusi (1).pdf
 
1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx
1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx
1. SKL_PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 5 TAHUN 2022 ok.docx
 
Hak dan kewajiban peserta didik
Hak dan kewajiban peserta didikHak dan kewajiban peserta didik
Hak dan kewajiban peserta didik
 
Permendikbudristek 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan.pdf
Permendikbudristek 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan.pdfPermendikbudristek 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan.pdf
Permendikbudristek 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan.pdf
 
1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf
1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf
1. PERMEN NO 5 TAHUN 2022 SKL.pdf
 
Kebijakan sbi
Kebijakan sbiKebijakan sbi
Kebijakan sbi
 
Kebijakan sbi
Kebijakan sbiKebijakan sbi
Kebijakan sbi
 
ZUR-KONSEP KURIKULUM MERDEKA-OK.pptx
ZUR-KONSEP KURIKULUM MERDEKA-OK.pptxZUR-KONSEP KURIKULUM MERDEKA-OK.pptx
ZUR-KONSEP KURIKULUM MERDEKA-OK.pptx
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasional
 
Kepmendikbud Nomor 719/2020
Kepmendikbud Nomor 719/2020Kepmendikbud Nomor 719/2020
Kepmendikbud Nomor 719/2020
 
Kepmendikbud nomor 719 p 2020
Kepmendikbud nomor 719 p 2020Kepmendikbud nomor 719 p 2020
Kepmendikbud nomor 719 p 2020
 
Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)
 
MATERI PRESENTATION STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI PRESENTATION STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI PRESENTATION STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI PRESENTATION STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 
pendidikanabkmodul3-220930081634-693181c0.pptx
pendidikanabkmodul3-220930081634-693181c0.pptxpendidikanabkmodul3-220930081634-693181c0.pptx
pendidikanabkmodul3-220930081634-693181c0.pptx
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
 
1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx
1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx
1. KERANGK DASAR URIKULUM MERDEKA.pptx
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Kajian ci

  • 2. Landasan Yuridis Tap MPR tentang GBHN a. GBHN tahun 1983: “…. perhatian khusus perlu diberika kepada anak-anak yang berbakat istimewa agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya secara maksimal”. b. GBHN tahun 1988: “Anak didik berbakat istimewa perlu mendapat perhatian khsus agar mereka dapat megembangkan kemampuan sesuai dengan pertumbuhan pribadinya”. c. GBHN tahun 1993: “peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luarbiasa perlu mendapat perhatian khsus agar dapat dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya”. d. GBHN tahun 1998: “Peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa mendapat perhatian dan pelajaran lebih khusus agar dapat dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya tanpa mengganggu potensipeserta didik lainnya”. e. GBHN tahun 1999: “… diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik…”.
  • 3. Landasan Yuridis Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 (Sisdiknas) a. Pasal 8 ayat 2: warga negara yang meiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh pendidikan khusus b. Pasal 24 ayat 1 dan 6 : setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak: ayat 1: ”mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya” ayat 6: ”menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan”
  • 4. Landasan Yuridis Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 a. Pasal 5 ayat 4: Warga negara yang memiliki potensi dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus b. Pasal 12 ayat 1.b dan 1.f : Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:  mendapatkan layanan pendidikan sesuai bakat, minat, dan kemampuannya  menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
  • 5. Landasan Yuridis Keputusan Mentri P dan K Nomor 0489/U/1992 untuk tingkat SMA Pasal 16: ”Siswa yang memiliki bakat dan kecerdasan istimewa dapat menyelesaikan program belajar lebih awal dari waktu yang ditetapkan dengan ketentuan mengikuti pendidikan di SMU sekurangkurangnya dua tahun
  • 6. Landasan Teoritis Acuan kecerdasan istimewa dan keberbakatan istimewa (Lewis Terman, 1992 dan Smith, 1978) terdiri dari a. acuan unidimensional: hanya semata-mata didasarkan skor IQ (lebih dari 140) b. acuan multidimensional: didasarkan pada IQ (di atas 125), kreativitas (CQ cukup), dan komitmen terhadap tugas (TQ baik)
  • 7. Landasan Teoritis Ciri siswa cerdas istimewa dan berbakat istimewa a. lancar berbahasa b. memiliki keingintahuan tinggi c. kemampuan yang tinggi berpikir logis dan kritis d. mampu belajar mandiri e. ulet dalam menghadapi kesulitan f. memiliki tujuan yang jelas dalam tindakannya g. cermat dan teliti h. mampu berpikir dengan beberapa pemecahan masalah i. mintanya luas j. memiliki daya imajinasi tinggi k. mudah dan cepat belajar l. mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat m. mampu berkosentrasi n. tidak perlu motivasi dari luar
  • 8. Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa adalah siswa dengan kriteria khusus yang berhak mendapat pelayanan pendidikan secara khusus yang dilindungi oleh GBHN, Undang-Undang dan peraturan Menteri Pendidikan 2. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa berhak mendapat layanan pendidikan sesuai minat, bakat, dan potensinya, serta kecepatan belajarnya dalam program pendidikan khusus
  • 9. Kesimpulan dan Rekomendasi 3. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa pada tingkat SMA dapat menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari ketentuan yang berlaku. Untuk SMA (yaitu tiga tahun), dengan implikasi sebagai berikut: a. program pembelajaran kurang dari tiga tahun atau enam semester, artinya dapat diselesaikan dalam jangka waktu lima atau empat semeter b. mengikuti ujian lebih awal dari ketentuan yang berlaku, yaitu sebelum akhir semester enam c. mengikuti ujian sekolah lebih awal yaitu sebelum akhir semester enam
  • 10. Kesimpulan dan Rekomendasi 4. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa berhak mendapatkan muatan kurikulum khusus sebagai bentuk diversifikasi kurikulum sesuai dengan standar nasional pendidikan. 5. Layanan pendidikan khusus bagi siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa dapat dilaksanakan dalam program kelas akselerasi yang disesuaikan dengan keragamannya dengan diversifikasi, diantaranya: a. Pendidikan khusus atau sekolah khusus siswa cerdas istimewa b. kelas khusus misalnya dalam bentuk kelas akselerasi c. pembelajaran khusus, misalnya melalui sistem kredit dengan beban belajar (sks) lebih banyak
  • 11. AKSEL A : ADAPTASI (MAMPU BERADAPTASI) K : KOMITMEN (MEMPUNYAI KOMITMEN) S : SOSIALISASI (BERSOSIALISASI DENGAN BAIK) E : EMOSI (MENGELOLA EMOSI) L : LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)