Dokumen ini membahas upaya pemberdayaan perempuan oleh PKK untuk menanggulangi kemiskinan dan trafiking di Kabupaten Indramayu. Dokumen ini menyimpulkan bahwa trafiking terjadi karena stereotip gender dan kemiskinan, serta memberikan saran untuk pemerintah, PKK, LSM, dan masyarakat dalam pemberdayaan perempuan.
1. Karya tulis ini merupakan buah karya imron-Nyimas Gandasari (PLS'06) dan SInde Meysin
(MP'07)
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan, ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis berikan,
yaitu:
Trafiking yang terjadi di Kabupaten Indramayu terjadi karena faktor stereotip gender, dan
permasalahan kemiskinan.
Pemberdayaan perempuan dengan mengoptimalkan peran PKK dapat dijadikan salah satu upaya
penanggulangan kemiskinan yang berkorelasi dengan trafiking di Kabupaten Indramayu.
Pemberdayaan perempuan oleh PKK di Tingkat RT/RW melibatkan seluruh masyarakat dari level
terbawah, yaitu keluarga, pengurus rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, kecamatan, hingga
pemerintah daerah, dan pusat dengan keterlibatan perempuan sebagai kader utamanya.
Dana bergulir dapat dimanfaatkan pengelolaannya oleh PKK dalam rangka memberdayakan keluarga
miskin terutama kaum perempuan.
Saran
Dari kesimpulan yang dipaparkan di atas, ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan, antara
lain;
Bagi Pemerintah :
Menstabilkan keadaan ekonomi pasca krisis sepuluh tahun lalu dengan membuka peluang pekerjaan
yang memadai bagi rakyat.
Memberikan dukungan kebijakan pemanfaatan dana bergulir dan subsidi langsung tunai kepada
gerakan PKK sebagai organisasi pengelola dana bergulir.
Memberikan dukungan politis berupa aturan pemanfaatan dana kepada gerakan PKK agar terjamin
ketersediaan dana pembinaan dan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan melalui pemanfaatan dana
bergulir.
2. Bagi Gerakan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Meningkatkan peran organisasi gerakan PKK sebagai pemberdaya ekonomi atau kesejahteraan
keluarga melalui kaum perempuan dengan mengoptimalkan fungsi kepengurusan dan kader
perempuan.
Mampu berperan sebagai penginformasi dan pembina yang baik dalam memberdayakan kesejahteraan
keluarga melalui kaum perempuan.
Bersama LSM/ornop lain saling bersinenergi mencegah praktik-praktik perdagangan perempuan dan
anak melalui program-program pemberdayaan ekonomi.
Membuka jaringan usaha dan permodalan dengan lembaga keuangan atau dana-dana Corporate Social
Responsibility (CSR), dana bergulir dari pemerintah maupun program penanggulangan kemiskinan
lain.
Bagi Organisasi Non-Pemerintah (Ornop)/Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
Menyelenggarakan program-program penanggulangan perdagangan perempuan dan anak yang relevan
dengan kebutuhan para korban.
Menyelenggarakan program pencegahan praktik perdagangan perempuan dan anak melalui
pemberdayaan yang menciptakan kemandirian bagi anak dan perempuan.
Berbagi cara dan strategi pembinaan korban trafiking dengan lembaga lain yang memiliki visi dan
tujuan yang sama.
Bagi Masyarakat
Masyarakat miskin khususnya kamu perempuan, terlibat dengan kegiatan pemberdayaan perempuan
yang diadakan oleh gerakan PKK.
Menjadi pengawas pemanfaatan dana yang dikelola oleh organisasi gerakan PKK.