SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD
MELALUI MEKANISME TRANSFER DAERAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
KATA PENGANTAR
Pada tahun anggaran 2013, penyaluran tunjangan profesi bagi
seluruh guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) lulusan
program sertifikasi tahun 2006 sampai dengan tahun 2012
dibayarkan melalui dana transfer daerah. Sedangkan
penyaluran tunjangan profesi bagi guru bukan PNS dan guru
PNS binaan provinsi dan pengawas satuan pendidikan
dibayarkan melalui pusat.
Mulai tahun 2013, mekanisme yang digunakan untuk
pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi melalui DIPA
tahun 2013 dilakukan melalui 2 cara yaitu dengan cara sistem
digital (Dapodik dan PAS) dan manual. Melalui sistem digital,
pemberkasan tidak lagi seluruhnya dilakukan secara manual
tetapi dilakukan secara online melalui Dapodik dan PAS (Data
Pokok Pendidikan dan Program Aplikasi Sekolah) yang harus
diisi dan diperbarui (updated) secara terus menerus.
Untuk kelancaran penyaluran tunjangan profesi pendidik bagi
guru pegawai negeri sipil daerah melalui mekanisme dana
transfer daerah, maka perlu disusun petunjuk teknis
pelaksanaan. Petunjuk teknis ini merupakan acuan bagi
pengelola baik di tingkat pusat maupun daerah serta pihak
terkait lainnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan petunjuk teknis ini.

i
Jakarta,................ 2013
Direktur Jenderal

Direktur Jenderal

Direktur Jenderal

PAUDNI,

Dikdas,

Dikmen,

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.Psi

Prof. Suyanto, Ph.D

Hamid Muhammad, Ph.D

NIP. 195703221982112001

NIP.195303021977031001

NIP.1959051219831110

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
BAB I ........................................................................................... 1
PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Landasan Hukum ................................................................. 3
C. Tujuan .................................................................................. 5
D. Ruang Lingkup ..................................................................... 5
E. Sasaran................................................................................. 6
BAB II ......................................................................................... 7
TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD .......................................... 7
A. Pengertian............................................................................ 7
B. Besaran ................................................................................ 8
C. Sumber Dana........................................................................ 9
D. Kriteria Guru Penerima........................................................ 10
BAB III ....................................................................................... 15
PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD ................. 15
A. Mekanisme Penerbitan SKTP .............................................. 15
B. Mekanisme Penyaluran Tunjangan Profesi ......................... 18
C. Jadwal Pelaksanaan ............................................................ 27
iii
BAB IV ...................................................................................... 29
PEMBATALAN, PENGHENTIAN, DAN PERUBAHAN DATA ....... 29
A. Pembatalan Pembayaran ................................................... 29
B. Penghentian Pembayaran .................................................. 29
C. Perubahan Data Individu Penerima Tunjangan................... 31
BAB V ........................................................................................ 32
PENGENDALIAN PROGRAM ..................................................... 32
A. Pengendalian ...................................................................... 32
B. Pengawasan ........................................................................33
C. Pelaporan dan Rekonsiliasi .................................................33
D. Sanksi ..................................................................................35
BAB VI ...................................................................................... 36
PENUTUP ................................................................................. 36

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru
mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah pada jalur pendidikan formal.
Sebagai pendidik profesional, guru diwajibkan memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup
minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Penghasilan
di atas kebutuhan hidup minimum meliputi gaji pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain
berupa tunjangan profesi pendidik bagi guru, subsidi
tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat
tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru
yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar
prestasi.
Pasal 16 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru yang
telah memiliki sertikat pendidik dan memenuhi
persyaratan lainnya berhak mendapatkan tunjangan
profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok
dan dalam ayat (3) dinyatakan bahwa tunjangan profesi
sebagaimana dimaksud dialokasikan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan Pasal 17 menjelaskan bahwa
tanggung jawab Pemerintah terhadap pendanaan biaya
personalia pegawai negeri sipil di sektor pendidikan di
antaranya adalah biaya personalia satuan pendidikan,
baik formal maupun nonformal. Dalam peraturan
pemerintah tersebut disebutkan bahwa salah satu biaya
personalia satuan pendidikan adalah tunjangan profesi.
Pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi bagi guru
PNS harus memperhatikan data kepegawaian guru yang
bersangkutan, karena terkait dengan perubahan besaran
gaji pokok dan status kepegawaiannya.
Pemerintah mengambil kebijakan mulai tahun 2013,
bahwa anggaran tunjangan profesi bagi seluruh guru
PNSD dianggarkan pada dana APBD kabupaten/kota
yang bersumber dari dana transfer pusat ke daerah.
Untuk kelancaran pembayaran tunjangan profesi bagi
guru pegawai negeri sipil daerah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan perlu disusun Petunjuk
Teknis Pembayaran Tunjangan Profesi bagi Guru PNSD
Melalui Mekanisme Dana Transfer Daerah
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan
Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan Profesor;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 1977 tentang
Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2011
tentang Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Republik
Indonesia;
12. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 77 Tahun 2011;
13. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 67 Tahun 2010; dan
14. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri Negara Pendayagunaan dan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri,
Menteri Keuangan dan Menteri Agama : Nomor
05/X/PB/2011, SPB/03/M.Pan-RB/10/2011, 48 Tahun
2011, 158/PMK.01/2011, 11 Tahun 2011, Tahun 2011
tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012
Tentang perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
C. Tujuan
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan dalam
pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi guru PNSD
yang memenuhi syarat melalui mekanisme dana transfer
daerah.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis pembayaran tunjangan
profesi bagi guru PNSD melalui mekanisme dana transfer
daerah meliputi: kriteria guru penerima tunjangan
profesi, pembayaran tunjangan profesi, jadwal
pelaksanaan program, mutasi, pembatalan, dan
penghentian
pembayaran
tunjangan
profesi,
pengendalian, pengawasan, dan pelaporan, serta sanksi
atas pelanggaran dalam pelaksanaannya.
E. Sasaran
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi pihak
yang berkepentingan yaitu:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2. Kementerian Keuangan,
3. Badan Pemeriksa Keuangan,
4. Badan Kepegawaian Daerah,
5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI
Jakarta
6. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah, Bagian Keuangan, Badan Pengelola
Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota dan Provinsi
DKI Jakarta,
7. Badan Pengawas Daerah/Inspektorat Daerah,
8. Satuan Pendidikan dan guru,
9. Instansi terkait lainnya.
BAB II
TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD

A. Pengertian
Tunjangan profesi dimaksudkan untuk peningkatan mutu
guru PNSD sebagai penghargaan atas profesionalitas
untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Guru dan
Dosen antara lain mengangkat martabat guru,
meningkatkan kompetensi guru, memajukan profesi
guru,
meningkatkan mutu
pembelajaran,
dan
meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu.
Tunjangan profesi yang dibayarkan melalui mekanisme
dana transfer adalah tunjangan yang diberikan kepada
seluruh guru PNSD, kecuali guru pendidikan agama, yang
telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi
persyaratan lainnya.
Tunjangan profesi dibayarkan paling banyak 12 (dua
belas) bulan dalam satu tahun, serta diberikan kepada
seluruh guru PNSD terhitung mulai awal tahun anggaran
berikut setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus
sertifikasi dan memperoleh Nomor Registrasi Guru (NRG)
dari Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendidikan,

B. Besaran
Tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah adalah setara
dengan 1 (satu) kali gaji pokok sesuai peraturan
perundang-undangan bagi guru PNSD yang memiliki
sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya
sesuai dengan petunjuk teknis ini, dan dikenakan pajak
penghasilan berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008.
Tunjangan Profesi bersifat tetap selama guru yang
bersangkutan melaksanakan tugas sebagai guru dengan
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, dengan ketentuan tentang
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat bagi guru PNS
dan pengawas satuan pendidikan, dan jabatan bagi guru
bukan PNS sebagai berikut:
1. Gaji berkala dan kenaikan pangkat yang terbit pada
tahun berjalan, tunjangan profesinya akan
diperhitungkan dan dibayarkan mulai Januari tahun
berikutnya setelah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
2. Kenaikan gaji Pegawai Negeri yang diakibatkan
aturan pemerintah tentang gaji PNS pada tahun
berjalan, mulai diperhitungkan dan dibayarkan tahun
berikutnya.
C. Sumber Dana
Dana untuk pembayaran tunjangan profesi bagi guru
PNSD bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) yang ditransfer ke Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) melalui mekanisme dana
transfer daerah. PAGU alokasi tunjangan profesi guru
dana transfer ke daerah dalam Undang-Undang nomor
19 tahun 2012 tentang APBN tahun 2013 adalah sebesar
Rp.43.057,8 milyar yang diperkirakan hanya dapat
membayar tunjangan profesi guru kurang dari 12 (dua
belas) bulan.
Jika terdapat kelebihan dana setelah realisasi
pembayaran tunjangan profesi di masing-masing kas
daerah tahun sebelumnya, maka dana tersebut dapat
digunakan sebagai penambah sumber pendanaan tahun
2013 untuk pemenuhan kekurangan tunjangan profesi.
Pemerintah daerah dapat
melakukan langkah
optimalisasi penggunaan sisa dana tunjangan profesi
guru dengan skala prioritas sebagai berikut.
1. Sisa dana tahun-tahun sebelumnya dipergunakan
untuk melengkapi kebutuhan pembayaran tunjangan
profesi guru tahun 2013.
2. Jika setelah langkah pada huruf “a” masih terdapat
sisa dana, maka dana tersebut dapat digunakan
untuk membayar kebutuhan kurang bayar (carry
over) tunjangan profesi tahun sebelumnya.
D. Kriteria Guru Penerima
Tunjangan profesi melalui mekanisme transfer diberikan
kepada guru PNSD yang telah ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengenai penerima tunjangan profesi guru PNSD yang
melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Kriteria guru PNSD penerima tunjangan profesi melalui
mekanisme transfer :
1. Guru PNSD yang mengajar pada satuan pendidikan di
bawah binaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan kecuali guru pendidikan agama;
2. Memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik yang telah
diberi satu Nomor Registrasi Guru (NRG) oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Memiliki Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP)
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
4. Memenuhi kewajiban melaksanakan tugas paling
sedikit 24 jam tatap muka per minggu sesuai dengan
sertifikat pendidik yang dimilikinya dan dibuktikan
dalam sistem data pokok pendidikan (Dapodik/PAS)
atau melalui surat keterangan dari kepala sekolah dan
telah diverifikasi/disahkan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI Jakarta;
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 4
dikecualikan apabila guru:
a. mendapat tugas tambahan sebagai kepala satuan
pendidikan, mengajar paling sedikit 6 jam tatap
muka per minggu atau membimbing 40 (empat
puluh) peserta didik bagi kepala satuan
pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan
konseling/konselor;
b. mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala
satuan pendidikan, mengajar paling sedikit 12 jam
tatap muka per minggu atau membimbing 80
(delapan puluh) peserta didik bagi wakil kepala
satuan pendidikan yang berasal dari guru
bimbingan dan konseling/konselor;
c. mendapat tugas tambahan sebagai kepala
perpustakaan, kepala laboratorium, kepala
bengkel, kepala unit produksi mengajar paling
sedikit 12 jam tatap muka per minggu;
d. bertugas sebagai guru Bimbingan Konseling
paling sedikit mengampu 150 peserta didik pada
satu atau lebih satuan pendidikan kecuali untuk
daerah khusus;
e. bertugas sebagai guru pembimbing khusus pada
satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu paling
sedikit 6 (enam) jam tatap muka per minggu;
f. bertugas sebagai guru pada satuan pendidikan di
daerah khusus yang kriteria daerah khususnya
sudah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 34 tahun 2012
tentang Kriteria Daerah Khusus dan Pemberian
Tunjangan Khusus Bagi Guru dan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
123/P/2012 Tentang Penetapan Daerah Khusus
Tahun 2012.
g. berkeahlian khusus yang diperlukan untuk
mengajar mata pelajaran atau program keahlian
sesuai dengan latar belakang keahlian langka
yang terkait dengan budaya Indonesia;
h. bertugas sebagai guru di sekolah Indonesia di luar
negeri;
i.

bertugas sebagai guru yang ditugaskan menjadi
guru di negara lain atas dasar kerjasama
antarnegara.
6. belum pensiun;
7. tidak beralih status dari guru atau pengawas sekolah;
dan
8. tidak merangkap sebagai eksekutif, yudikatif, atau
legislatif.
9. Dalam
masa
transisi perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dan
dalam rangka implementasi Peraturan Bersama Lima
Menteri (Mendiknas , Mennegpan dan RB, Mendagri,
Menag, dan Menkeu) tentang Penataan dan
Pemerataan Guru PNS, guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidik tetapi dialihtugaskan antarjenjang
dan/atau antarmata pelajaran oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI Jakarta, mereka
masih tetap mendapatkan tunjangan profesinya
apabila yang bersangkutan memenuhi persyaratan
angka 1 s/d 8 di atas.
10. Dinas kabupaten/Kota/Provinsi mengirimkan SK alih
tugas guru PNS yang memiliki sertifikat pendidik
sebagaimana dimaksud pada butir 9 kepada
Direktorat P2TK terkait dengan melampirkan SK
Bupati/Walikota/Gubernur.
11. Guru PNS yang telah bersertifikat pendidik dan
diperbantukan mengajar di satuan pendidikan di
bawah binaan Kementerian Agama pada tahun 2013,
tunjangan profesinya
Kementerian Agama.

tetap

dibayarkan

oleh
BAB III
PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU
PNSD

A. Mekanisme Penerbitan SKTP
1. Penerbitan SKTP dilakukan dengan 2 (dua) cara:
a. secara digital yaitu menggunakan sistem Data
Pokok Pendidikan (Dapodik). SKTP diterbitkan
oleh Direktorat P2TK terkait secara otomatis
dengan menggunakan data PTK dari Dapodik
sehingga dinas pendidikan kabupaten/kota dan
provinsi DKI Jakarta tidak perlu melakukan
verifikasi data pendukung persyaratan calon
penerima
tunjangan
profesi.
Penjelasan
penerbitan
SKTP
secara
digital
adalah
sebagaimana gambar 1.
b. secara
manual
yaitu
Dinas
pendidikan
kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta
melakukan verifikasi data pendukung persyaratan
calon penerima tunjangan profesi. Setelah data
dinyatakan valid, Direktorat P2TK terkait
menerbitkan SKTP. Penjelasan penerbitan SKTP
secara manual adalah sebagaimana gambar 2.
2. Direktorat P2TK terkait menyusun dan menetapkan
daftar penerima tunjangan profesi sebagaimana
Lampiran 1 yang berdasarkan:
a. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang penerima tunjangan profesi guru;
b. Keputusan Kepegawaian yang menunjukkan gaji
pokok dan/atau gaji berkala;
Keputusan melaksanakan kegiatan mengajar bagi guru
satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundangundangan;
DAPODIK

MANUAL

Ya

MONEV Pelaksanaan
Pembayaran Tunjangan

Penerbitan SKTP

Diinformasikan melalui
Situs Kemdikbud dan
Email

Tidak

Sya ra t
Terpenuhi
?

DAPODIK/MANUAL

Tidak

Pelaporan
Pelaksanaan
Pembayaran

Copy SKTP

Ya

Laporan Per
Triwulan ?

Tidak

TEGURAN
dari pusat

Pencairan Tunjangan
Triwulan (SPP/SPM)

Syarat
Terpenuhi
?

Verifikasi berkas

Pemuktahiran Data,
Status SK dan
Pencairan Tunjangan

Data Lama 2006 - 2012
Penerima Tunjangan
Profesi

Data Kelulusan Baru
+ NRG Sertifikasi
Tahun 2012

Ya

PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA

SATUAN PENDIDIKAN

DIREKTORAT P2TK
PAUDNI/DASAR/MENENGAH

PUSBANGPRODIK

Tidak

Ya

Rekening
Tercatat Secara
Online

Penyaluran Ke
Rekening Penerima
Per Triwulan

Penerbitan SP2D Per
Triwulan

KPPN/BANK PENYALUR

Gambar 1. Proses Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi PNSD melalui dana transfer daerah tahun 2013
B. Mekanisme Penyaluran Tunjangan Profesi
Mekanisme penyaluran tunjangan profesi melalui
mekanisme dana transfer daerah tahun 2013 sebagai
berikut :
1. Umum
a. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan
PSDMP dan PMP menyerahkan data kelulusan
dan NRG tahun 2012 ke Direktorat P2TK terkait.
b. Direktorat P2TK terkait menerbitkan SKTP 1 (satu)
kali dalam satu tahun bagi calon penerima
tunjangan profesi yang memenuhi syarat
sekaligus menyampaikan ke Kabupaten/ Kota dan
Provinsi DKI Jakarta.
c. Apabila ada perubahan data individu penerima
tunjangan profesi, maka akan diterbitkan SKTP
baru pada tahun berikutnya dengan disertai bukti
perubahan
data
dari
dinas
pendidikan
kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi DKI
Jakarta.
d. Jika guru mengambil cuti (sakit, bersalin, alasan
penting, tugas belajar, cuti di luar tanggungan
negara) selama lebih dari atau sama dengan 3 hari
dalam satu minggu, maka tidak berhak
memperoleh tunjangan profesi karena tidak
dapat memenuhi beban mengajar minimal 24 jam
tatap muka per minggu, yang dibuktikan dengan
surat resmi atau surat keterangan dari pihak yang
berwenang.
e. Jika guru mengambil ijin belajar, tunjangan profesi
yang bersangkutan tetap dibayarkan selama yang
bersangkutan memenuhi beban mengajar
minimal 24 jam per minggu. Ijin belajar yang
dimaksud adalah mengikuti sekolah formal untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan
biaya sendiri dan dilakukan dengan tidak
mengganggu tugas mengajarnya, yang dibuktikan
dengan surat resmi atau surat keterangan dari
pihak yang berwenang.
f.

Cuti studi untuk pengembangan profesionalitas
(penelitian, penulisan buku, praktik kerja di dunia
industri atau usaha yang relevan dengan
tugasnya, pelatihan yang relevan dengan
tugasnya, pengabdian kepada masyarakat dan
atau magang pada satuan pendidikan lain atas
inisiatif sendiri) tetap memperoleh tunjangan
profesi, jika dapat memenuhi beban mengajar
minimal 24 jam tatap muka per minggu, yang
dibuktikan dengan surat resmi atau surat
keterangan dari pihak yang berwenang.

g. Selama liburan berdasarkan kalender akademik,
guru tetap memperoleh tunjangan profesi.
h. Apabila terdapat kurang bayar bagi penerima
tunjangan profesi yang mengakibatkan dana carry
over,
maka
Kepala
dinas
pendidikan
kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta wajib
melaporkan data carry over ke Direktorat P2TK
terkait, sebagai acuan untuk pengusulan
perencanaan anggaran tahun berikutnya. Apabila
terdapat sisa dana pada tahun berjalan, maka
dana tersebut dapat digunakan untuk membayar
kebutuhan kurang bayar (carry over) tunjangan
profesi tahun sebelumnya berdasarkan SKTP yang
pernah diterbitkan oleh Direktorat P2TK terkait.
i.

Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan dinas
pendidikan provinsi DKI Jakarta melaporkan
realisasi pembayaran kepada:
1) Direktorat
P2TK
terkait,
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan setiap triwulan
dengan format sebagaimana lampiran 1 atau
melalui
online:
ptkdikmen.kemdiknas.go.id/kemdikbudklienkeu
2) Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,
Kementerian Keuangan dengan format
sebagaimana lampiran tersebut pada PMK
pada bulan Agustus untuk laporan semester I
(tri wulan 1 dan 2) dan pada bulan April tahun
anggaran berikutnya untuk semester II (tri
wulan 3 dan 4).
j.

Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan provinsi
DKI Jakarta melaporkan penyerapan atau
penyaluran tunjangan profesi per triwulan
sebagaimana berikut.
3) Laporan triwulan I paling lambat akhir bulan
April 2013.
4) Laporan triwulan II paling lambat akhir bulan
Juli 2013.
5) Laporan triwulan III paling lambat akhir bulan
Oktober 2013.
6) Laporan triwulan IV paling lambat akhir bulan
Desember 2013.

k. Apabila dinas pendidikan kabupaten/kota dan
provinsi DKI Jakarta tidak melaporkan penyaluran
tunjangan profesi setiap triwulan, akan diberikan
surat teguran oleh Kemdikbud dengan tembusan
UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
dan Pengendalian Pembangunan).
l.

Berdasarkan SKTP, Bendahara Pengeluaran/
Pelaksana Kegiatan yang ditunjuk menyiapkan
berkas SPP untuk diajukan ke Pengguna Anggaran
(PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang
ditunjuk.
m. PA/KPA yang ditunjuk menelaah dan menerbitkan
Surat
Perintah
Membayar
(SPM)
dan
mengirimkan ke Bendahara Umum Daerah (BUD)
atau Kuasa Bendahara Umum Daerah (KBUD).
n. BUD/KBUD
menelaah
usulan SPM
dan
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D). Selanjutnya BUD/KBUD yang ditunjuk
mengambil dana tunjangan profesi yang
ditransfer oleh Kementerian Keuangan melalui
rekening kas umum daerah yang disimpan pada
bank yang ditunjuk.
o. Berdasarkan rekening kas umum daerah melalui
bank yang ditunjuk mentransfer dana tunjangan
profesi kepada rekening masing-masing guru.
p. Apabila terjadi kesalahan data antara lain
penulisan nama dan nomor rekening yang
menyebabkan tunjangan profesi guru tidak dapat
disalurkan oleh bank yang ditunjuk maka akan
terjadi retur.
q. Proses pengajuan retur agar tunjangan profesi
dapat dibayarkan kembali adalah sebagai berikut.
7) Bank yang ditunjuk melaporkan tentang
penerima tunjangan profesi yang diretur
kepada PA/KPA yang ditunjuk
8) PA/KPA yag ditunjuk membuat disposisi
kepada Bendahara Pengeluaran/Pelaksana
Kegiatan yang ditunjuk agar menindaklanjuti
retur tersebut
9) Bendahara Pengeluaran/Pelakasana Kegiatan
yang ditunjuk menyiapkan berkas retur
tersebut
r. Tunjangan profesi disalurkan kepada rekening
guru yang memenuhi persyaratan antara tanggal
9 - 16 setiap triwulan (9 – 16 April 2013 untuk
triwulan I, 9 – 16 Juli 2013 untuk triwulan II, 9 – 16
Oktober 2013 untuk triwulan III, dan 9 – 16
Desember 2013 untuk triwulan IV).
s. Pelaksanaan
Pembayaran
Tunjangan
dan
Perencanaan Anggaran memperhatikan hal-hal
berikut:
10) Apabila terjadi kekurangan atau kelebihan
dana yang dialokasikan dengan realisasinya,
maka akan diperhitungkan pada tahun
anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan.
11) Tunjangan profesi bagi guru PNSD dibayarkan
oleh dinas kabupaten/kota dan Provinsi DKI
Jakarta sesuai lokasi terbitnya SK tunjangan
profesi pada tahun anggaran berjalan.
12) Apabila terjadi perubahan tempat tugas atau
status kepegawaian guru antarsatuan
pendidikan, antarjenis pendidikan dalam satu
kabupaten/kota atau Provinsi DKI Jakarta,
antar kabupaten/kota, antar provinsi, dan
antar kementerian, baik atas kepentingan
kedinasan atau pemekaran wilayah, guru
PNSD menjadi pengawas satuan pendidikan,
maka tunjangan profesi bagi guru PNSD
dibayarkan oleh dinas kabupaten/kota dan
Provinsi DKI Jakarta sesuai lokasi terbitnya SK
tunjangan profesi pada tahun anggaran
berjalan dengan melampirkan bukti fisik
beban mengajar minimal 24 jam per-minggu
atau ekuivalensinya dari tempat tugas yang
baru. Status yang bersangkutan akan
disesuaikan pada SK tunjangan profesi tahun
berikutnya, sedangkan untuk pengawas
satuan pendidikan diusulkan untuk dibayarkan
melalui dana pusat.
13) Apabila terjadi mutasi guru PNSD menjadi
pejabat struktural, fungsional lainnya,
meninggal dunia atau karena pensiun dini,
maka pembayaran tunjangan profesi guru
PNSD harus dihentikan bulan berikutnya,
kecuali mutasi guru PNSD menjadi pengawas
satuan pendidikan.
t. Bank mitra pusat dapat memberikan akses ke
Direktorat P2TK Dikdas mengenai daftar nama
PTK yang telah disalurkan tunjangan profesinya
melalui bank mitra tersebut. Informasi dari bank
mitra berfungsi sebagai laporan penyaluran.
u. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pembayaran tunjangan profesi dilakukan secara
internal dan eksternal oleh instansi terkait.
2. Dapodik
a. Khusus
untuk
Direktorat
P2TK
Dikdas
memverifikasi
kelayakan
calon
penerima
tunjangan profesi lulusan tahun 2007 sampai
dengan 2011 maupun lulusan tahun 2012 (beban
mengajar 24 jam, rasio siswa guru, masa kerja,
golongan, dan gaji pokok) secara digital sebelum
SKTP diterbitkan.
b. Sebelum penerbitan SKTP, guru dapat melihat
kelengkapan data dan/atau persyaratan untuk
menerima tunjangan profesi pada situs
www.kemdikbud.go.id dan akan dikirim melalui
email, untuk melengkapi jika ada persyaratan
yang kurang melalui sistem dapodik di sekolah
masing-masing.
c. Bagi guru yang SKnya belum terbit karena
datanya belum memenuhi persyaratan, akan
diterbitkan jika guru tersebut memenuhi syarat
berdasarkan hasil pengecekan Dapodik yang
datanya sudah diperbaiki oleh guru yang
bersangkutan melalui operator sekolah paling
lambat triwulan ke dua. SK tersebut mencakup
seluruh hak guru jika guru tersebut memenuhi
persyaratan menerima tunjangan profesi sejak
triwulan I.
3. Manual
Mengingat sistem digital (Dapodik dan PAS) masih
dalam proses penyempurnaan, mengakibatkan ada
beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk
diproses melalui sistem digital. Sehingga perlu
pemberkasan secara manual.
a. Direktorat P2TK terkait meminta dinas pendidikan
kabupaten/kota memverifikasi kelayakan calon
penerima tunjangan profesi lulusan tahun 2007
sampai dengan 2011 maupun lulusan tahun 2012
(beban mengajar 24 jam, rasio siswa guru, masa
kerja, golongan, gaji pokok, dan NPWP) sebelum
SKTP diterbitkan secara manual.
b. Bagi guru jenjang pendidikan dasar yang
menambah pemenuhan jam mengajar di
Madrasah/SMA/SMK harus sesuai dengan
ketentuan perundangan dan wajib melampirkan
surat keterangan penugasan disertai jadwal
mengajar mingguan dari kepala satuan
pendidikan
yang disahkan
oleh
kantor
kementerian agama provinsi/kabupaten/kota bagi
yang mengajar di madrasah atau dinas pendidikan
kabupaten/kota bagi yang mengajar di SMA/SMK.
Surat keterangan dan jadwal mengajar tersebut
dikirim ke Direktorat P2TK terkait.
c. Bagi guru penerima tunjangan profesi dengan
cara manual, maka mekanisme penerbitan SKTP
sama dengan tahun sebelumnya, yaitu Direktorat
P2TK terkait memberikan daftar calon penerima
tunjangan profesi untuk selanjutnya diverifikasi
oleh dinas pendidikan kabupaten/kota dan
provinsi DKI Jakarta.
C. Jadwal Pelaksanaan
Berikut adalah jadwal pelaksanaan penyaluran tunjangan
profesi tahun 2013:
No

Kegiatan

Sosialisasi
Petunjuk
Teknis
pelaksanaan
1
pembayaran tunjangan
profesi.
Penerimaan daftar guru
yang lulus sertifikasi dari
2
Badan
Pengembangan
SDMP dan PMP
Verifikasi data penerima
tunjangan dari dinas
3 pendidikan
kabupaten/kota
dan
provinsi DKI Jakarta

2012
2013
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
No

4

5

6

7

8

Kegiatan
Kemdikbud menerbitkan
SK Penerima Tunjangan
Profesi
dan
menyampaikan
ke
kabupaten/kota
dan
provinsi DKI Jakarta
Laporan
realisasi
penyaluran tunjangan
Penyaluran
tunjangan
profesi
ke
rekening
penerima tunjangan.
Pelaporan
rekapitulasi
data
guru
penerima
tunjangan profesi
Rekonsiliasi
tunjangan
profesi

2012
2013
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BAB IV
PEMBATALAN, PENGHENTIAN, DAN
PERUBAHAN DATA

A. Pembatalan Pembayaran
Tunjangan profesi bagi guru dibatalkan pembayarannya
apabila:
1. Memperoleh sertifikat pendidik secara melawan
hukum;
2. Menerima lebih dari satu tunjangan profesi;
3. Surat Keputusan Tunjangan Profesi dibatalkan oleh
pejabat yang berwenang.
Guru wajib mengembalikan tunjangan profesi yang
dibatalkan dan kelebihan penerimaan tunjangan profesi
guru kepada kas negara.
B. Penghentian Pembayaran
Pemberian tunjangan profesi dihentikan apabila guru
penerima tunjangan profesi memenuhi satu atau
beberapa keadaan sebagai berikut:
1. meninggal dunia;
2. mencapai batas usia pensiun;
3. tidak bertugas lagi sebagai guru atau pengawas pada
satuan pendidikan;
4. sedang mengikuti tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan;
5. tidak memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka;
6. tidak mengampu mata pelajaran yang sesuai dengan
sertifikat pendidik yang diperuntukannya kecuali bagi
guru yang dimutasi akibat implementasi SKB Lima
Menteri tentang penataan dan pemerataan guru
PNS;
7. memiliki jabatan rangkap, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
8. mutasi menjadi pejabat struktural atau fungsional
lainnya;
9. pensiun dini; atau
10. dengan alasan lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

ketentuan

Kondisi tersebut di atas dibuktikan dengan surat resmi
atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.
Penjelasan lebih lanjut mengacu kepada Pedoman Status
Pengangkatan, hak dan kewajiban guru bersertifikat
pendidik yang diterbitkan di masing-masing Direktorat
terkait.
C. Perubahan Data Individu Penerima Tunjangan
Perubahan data individu akan diketahui melalui data
pokok pendidikan. Jika ada perubahan data individu dan
guru tidak memperbaharui data tersebut, maka Dinas
pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta
wajib melaporkan perubahan data penerima tunjangan
profesi setiap bulan. Jika ditemukan perubahan data
individu guru yang berakibat pada perubahan nilai gaji
pokok (bertambah atau berkurang), maka dinas
pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta
melaporkan perubahan data guru tersebut ke Direktorat
Jenderal terkait pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan up Direktorat P2TK terkait selambatlambatnya bulan Juli tahun berjalan.
BAB V
PENGENDALIAN PROGRAM

A. Pengendalian
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat P2TK terkait berkoordinasi dengan Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan
melakukan pengendalian pelaksanaan pembayaran
tunjangan profesi mencakup semua upaya yang
dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan
pembayaran tunjangan profesi agar dapat berjalan
sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu,
tepat jumlah besaran, dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Kegiatan pengendalian penyaluran tunjangan profesi ini
dilakukan melalui:
1. Pelaksanaan bimbingan teknis program penyaluran
tunjangan profesi oleh pusat kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta.
2. Pemantauan dan evaluasi (Monitoring dan Evaluasi)
dilakukan oleh instansi terkait sampai ke penerima
tunjangan profesi.
3. Penyelesaian
masalah
secara
terus-menerus
dilakukan atas permasalahan yang terjadi dalam
proses pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi.
4. Rekonsiliasi data penerima tunjangan profesi dengan
instansi terkait.
Dengan melakukan pengendalian, akan diperoleh data
guru penerima tunjangan profesi yang valid dan
pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi sesuai
peraturan perundang-undangan.
B. Pengawasan
Untuk mewujudkan penyaluran tunjangan profesi yang
transparan dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh
aparat fungsional internal dan eksternal sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

C. Pelaporan dan Rekonsiliasi
Dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI
Jakarta wajib menyampaikan laporan bulanan yang
disampaikan setiap triwulan kepada Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditujukan
kepada
1. Direktorat Pembinaan Pendidik dan
Kependidikan PAUD-NI, Ditjen PAUD-NI

Tenaga

Kompleks Kemdikbud Gedung C Lt. 13, Jalan Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. (021)
57974115 Fax. (021) 57974115/57946130
Email

: programptkpaudni@yahoo.co.id atau
: tunjangangurutk@yahoo.co.id

Website : http://pptkpaudni.kemdiknas.co.id
2. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar, Ditjen Dikdas
Kompleks Kemdikbud Gedung C Lt. 18, Jalan Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp/Fax.
(021) 57853580
Email

: p2tk.dikdas@gmail.com

Website

: http://p2tkdikdas.kemdiknas.go.id

3. Direktorat Pembinaan
Kependidikan

Pendidik

dan

Tenaga

Pendidikan Menengah, Ditjen Dikmen
Kompleks Kemdikbud Gedung D Lt. 12, Jalan Jenderal
Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat 10270.
Telp/Fax. (021) 57974108, 57974113
Email

: ptkdikmen@gmail.com atau
: tunjangandikmen@yahoo.co.id

Website

: http://p2tkdikmen.kemdiknas.go.id

D. Sanksi
Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari pihak
terkait dan telah dilakukan verifikasi, jika ditemukan
adanya dokumen dan penyaluran yang tidak sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan di atas, maka yang
bersangkutan diberi sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI
PENUTUP

Petunjuk teknis ini merupakan acuan dalam pelaksanaan
penyaluran tunjangan profesi melalui mekanisme dana
transfer daerah. Pelaksanaan program tunjangan profesi
dapat berjalan lancar apabila pengelola tunjangan di tingkat
pusat dan tingkat kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta
senantiasa melakukan komunikasi yang terbuka dan terus
menerus. Sehingga diharapkan tunjangan profesi mampu
memberikan dampak positif pada proses pembelajaran yang
lebih baik dan bermutu, serta mendorong perbaikan kinerja
guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.
No
TEMPAT
NUPTK NRG NAMA NIP
GOL GAJI POKOK
PESERTA
TUGAS

Ket :
*) Setiap jenjang dibuat dalam daftar terpisah

NO

NO SK
TUNJANGAN
PROFESI

DAFTAR PENERIMA TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA TRANSFER DAERAH TAHUN 2013
JENJANG
: TK/SD/SMP/SMA/SMK*
KABUPATEN
:
PROVINSI
:
TRI WULAN
:

Lampiran 1

(...............................)
NIP. .........................

..................., .............................. 2013
Mengetahui
a.n Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
Kabid .......................

NAMA
NAMA
NO
CABANG
NPWP
BANK
DI REKENING REKENING
Juknis tunjangan khusus

More Related Content

What's hot

Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)
Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)
Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)RitaSyakira
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Najib Mabroeri
 
Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014achillewz
 
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16putu micana
 
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol IIIPedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol IIIid_tribudi
 
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...Hadi Wuryanto
 
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013jeeroloo
 
Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013
Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013
Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013jeeroloo
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaPeraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaata bik
 
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...Yani Pieter Pitoy
 

What's hot (16)

Permen tahun2014 nomor073
Permen tahun2014 nomor073Permen tahun2014 nomor073
Permen tahun2014 nomor073
 
Juknis kkg
Juknis kkgJuknis kkg
Juknis kkg
 
Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)
Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)
Panduan tugas proktor pengawas utama dikdas (1)
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016
 
Juknis bos-2018
Juknis bos-2018Juknis bos-2018
Juknis bos-2018
 
Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014
 
JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017
 
Pb tahun2014 viii_nomor004
Pb tahun2014 viii_nomor004Pb tahun2014 viii_nomor004
Pb tahun2014 viii_nomor004
 
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
Permen diknas no 14 tahun 2010 no 16
 
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol IIIPedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
 
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
 
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
 
Konsideran muna
Konsideran munaKonsideran muna
Konsideran muna
 
Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013
Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013
Lampiran Peraturan Menteri No. 8 tahun 2013
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaPeraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
 
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan  Angka Kre...
Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009: Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kre...
 

Viewers also liked (16)

Juknis dak2015
Juknis dak2015Juknis dak2015
Juknis dak2015
 
Todas as Coisas Bonitas e Brilhantes
Todas as Coisas Bonitas e BrilhantesTodas as Coisas Bonitas e Brilhantes
Todas as Coisas Bonitas e Brilhantes
 
Triangle assignment
Triangle assignmentTriangle assignment
Triangle assignment
 
Bondosa Andorinha
Bondosa AndorinhaBondosa Andorinha
Bondosa Andorinha
 
Bits flores
Bits floresBits flores
Bits flores
 
São Martinho Colorir
São Martinho ColorirSão Martinho Colorir
São Martinho Colorir
 
Artifact 1 allen
Artifact 1 allenArtifact 1 allen
Artifact 1 allen
 
Cards Rosário
Cards RosárioCards Rosário
Cards Rosário
 
Com a cara e a coragem
Com a cara e a coragemCom a cara e a coragem
Com a cara e a coragem
 
The mustangs of los colinas
The mustangs of los colinasThe mustangs of los colinas
The mustangs of los colinas
 
Marketing de l'innovation
Marketing de l'innovationMarketing de l'innovation
Marketing de l'innovation
 
Bons modos (2)
Bons modos (2)Bons modos (2)
Bons modos (2)
 
Who do you want at your deathbed
Who do you want at your deathbedWho do you want at your deathbed
Who do you want at your deathbed
 
Tech. review assignment
Tech. review assignmentTech. review assignment
Tech. review assignment
 
Triangle assignment
Triangle assignmentTriangle assignment
Triangle assignment
 
Dpr dprd phpu 2014
Dpr dprd phpu 2014Dpr dprd phpu 2014
Dpr dprd phpu 2014
 

Similar to Juknis tunjangan khusus

Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017ust setya
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalAulia Citra
 
1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdf
1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdf1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdf
1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdfsmknegeri1sitinjo
 
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-serabutan
 
SALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdf
SALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdfSALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdf
SALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdfSutrsisnoSutrsisno
 
Juknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-drafJuknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-drafMira Restu
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finaliwan coy
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalMiarso Jatmiko
 
Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018
Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018
Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018panwasty pati
 
Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014
Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014
Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014YOHANDRAJAMBAK ONLINE
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Mahriyoto S Kom
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalyasika513
 
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Guss No
 
Permendikbud no 26 tahun 2017 bos
Permendikbud no 26 tahun 2017 bosPermendikbud no 26 tahun 2017 bos
Permendikbud no 26 tahun 2017 bosRisou Kun
 

Similar to Juknis tunjangan khusus (20)

Juknis tp transfer 1
Juknis tp transfer 1Juknis tp transfer 1
Juknis tp transfer 1
 
Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdf
1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdf1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdf
1._Kepmendikbud_No._165-M-2001_ttg_Program_SMK_Pusat_Keunggulan (1).pdf
 
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
 
SALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdf
SALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdfSALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdf
SALINAN-Kepmen-Program-SMK-Pusat-Keunggulan-jdih.kemdikbud.go_.id_.pdf
 
Juknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-drafJuknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-draf
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Juknis bos
Juknis bosJuknis bos
Juknis bos
 
Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018
Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018
Juknis bos madrasah no 451 tahun 2018
 
Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014
Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014
Kebijakan dan penyaluran tpg pnsd 2014
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008
 
Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
 
Juknis bos 2015 final
Juknis bos 2015 finalJuknis bos 2015 final
Juknis bos 2015 final
 
Permendikbud no 26 tahun 2017 bos
Permendikbud no 26 tahun 2017 bosPermendikbud no 26 tahun 2017 bos
Permendikbud no 26 tahun 2017 bos
 
Spk mi sudah di edit
Spk mi sudah di editSpk mi sudah di edit
Spk mi sudah di edit
 

More from Dpc Pkb Aceh Tamiang

teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Subyek dan obyek redistribusi tanah
Subyek dan obyek redistribusi tanahSubyek dan obyek redistribusi tanah
Subyek dan obyek redistribusi tanahDpc Pkb Aceh Tamiang
 

More from Dpc Pkb Aceh Tamiang (13)

Rsni t-15-20021
Rsni t-15-20021Rsni t-15-20021
Rsni t-15-20021
 
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
 
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
 
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
 
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007
 
Seruway dalam angka 2014
Seruway dalam angka 2014Seruway dalam angka 2014
Seruway dalam angka 2014
 
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
 
Subyek dan obyek redistribusi tanah
Subyek dan obyek redistribusi tanahSubyek dan obyek redistribusi tanah
Subyek dan obyek redistribusi tanah
 
Program redistribusi-tanah
Program redistribusi-tanahProgram redistribusi-tanah
Program redistribusi-tanah
 
Biaya perjalanan dinas
Biaya perjalanan dinasBiaya perjalanan dinas
Biaya perjalanan dinas
 
Tunjangan khusus guru
Tunjangan khusus guruTunjangan khusus guru
Tunjangan khusus guru
 
pedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelaipedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelai
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Juknis tunjangan khusus

  • 1. PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD MELALUI MEKANISME TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013
  • 2.
  • 3. KATA PENGANTAR Pada tahun anggaran 2013, penyaluran tunjangan profesi bagi seluruh guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) lulusan program sertifikasi tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 dibayarkan melalui dana transfer daerah. Sedangkan penyaluran tunjangan profesi bagi guru bukan PNS dan guru PNS binaan provinsi dan pengawas satuan pendidikan dibayarkan melalui pusat. Mulai tahun 2013, mekanisme yang digunakan untuk pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi melalui DIPA tahun 2013 dilakukan melalui 2 cara yaitu dengan cara sistem digital (Dapodik dan PAS) dan manual. Melalui sistem digital, pemberkasan tidak lagi seluruhnya dilakukan secara manual tetapi dilakukan secara online melalui Dapodik dan PAS (Data Pokok Pendidikan dan Program Aplikasi Sekolah) yang harus diisi dan diperbarui (updated) secara terus menerus. Untuk kelancaran penyaluran tunjangan profesi pendidik bagi guru pegawai negeri sipil daerah melalui mekanisme dana transfer daerah, maka perlu disusun petunjuk teknis pelaksanaan. Petunjuk teknis ini merupakan acuan bagi pengelola baik di tingkat pusat maupun daerah serta pihak terkait lainnya. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan petunjuk teknis ini. i
  • 4. Jakarta,................ 2013 Direktur Jenderal Direktur Jenderal Direktur Jenderal PAUDNI, Dikdas, Dikmen, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.Psi Prof. Suyanto, Ph.D Hamid Muhammad, Ph.D NIP. 195703221982112001 NIP.195303021977031001 NIP.1959051219831110 ii
  • 5. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................... i BAB I ........................................................................................... 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Landasan Hukum ................................................................. 3 C. Tujuan .................................................................................. 5 D. Ruang Lingkup ..................................................................... 5 E. Sasaran................................................................................. 6 BAB II ......................................................................................... 7 TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD .......................................... 7 A. Pengertian............................................................................ 7 B. Besaran ................................................................................ 8 C. Sumber Dana........................................................................ 9 D. Kriteria Guru Penerima........................................................ 10 BAB III ....................................................................................... 15 PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD ................. 15 A. Mekanisme Penerbitan SKTP .............................................. 15 B. Mekanisme Penyaluran Tunjangan Profesi ......................... 18 C. Jadwal Pelaksanaan ............................................................ 27 iii
  • 6. BAB IV ...................................................................................... 29 PEMBATALAN, PENGHENTIAN, DAN PERUBAHAN DATA ....... 29 A. Pembatalan Pembayaran ................................................... 29 B. Penghentian Pembayaran .................................................. 29 C. Perubahan Data Individu Penerima Tunjangan................... 31 BAB V ........................................................................................ 32 PENGENDALIAN PROGRAM ..................................................... 32 A. Pengendalian ...................................................................... 32 B. Pengawasan ........................................................................33 C. Pelaporan dan Rekonsiliasi .................................................33 D. Sanksi ..................................................................................35 BAB VI ...................................................................................... 36 PENUTUP ................................................................................. 36 iv
  • 7. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah pada jalur pendidikan formal. Sebagai pendidik profesional, guru diwajibkan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi pendidik bagi guru, subsidi tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Pasal 16 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru yang
  • 8. telah memiliki sertikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya berhak mendapatkan tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok dan dalam ayat (3) dinyatakan bahwa tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan Pasal 17 menjelaskan bahwa tanggung jawab Pemerintah terhadap pendanaan biaya personalia pegawai negeri sipil di sektor pendidikan di antaranya adalah biaya personalia satuan pendidikan, baik formal maupun nonformal. Dalam peraturan pemerintah tersebut disebutkan bahwa salah satu biaya personalia satuan pendidikan adalah tunjangan profesi. Pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS harus memperhatikan data kepegawaian guru yang bersangkutan, karena terkait dengan perubahan besaran gaji pokok dan status kepegawaiannya. Pemerintah mengambil kebijakan mulai tahun 2013, bahwa anggaran tunjangan profesi bagi seluruh guru PNSD dianggarkan pada dana APBD kabupaten/kota yang bersumber dari dana transfer pusat ke daerah. Untuk kelancaran pembayaran tunjangan profesi bagi guru pegawai negeri sipil daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perlu disusun Petunjuk
  • 9. Teknis Pembayaran Tunjangan Profesi bagi Guru PNSD Melalui Mekanisme Dana Transfer Daerah B. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
  • 10. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 1977 tentang Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia; 12. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2011; 13. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010; dan 14. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri,
  • 11. Menteri Keuangan dan Menteri Agama : Nomor 05/X/PB/2011, SPB/03/M.Pan-RB/10/2011, 48 Tahun 2011, 158/PMK.01/2011, 11 Tahun 2011, Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS; 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012 Tentang perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. C. Tujuan Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi guru PNSD yang memenuhi syarat melalui mekanisme dana transfer daerah. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNSD melalui mekanisme dana transfer daerah meliputi: kriteria guru penerima tunjangan profesi, pembayaran tunjangan profesi, jadwal pelaksanaan program, mutasi, pembatalan, dan penghentian pembayaran tunjangan profesi,
  • 12. pengendalian, pengawasan, dan pelaporan, serta sanksi atas pelanggaran dalam pelaksanaannya. E. Sasaran Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi pihak yang berkepentingan yaitu: 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2. Kementerian Keuangan, 3. Badan Pemeriksa Keuangan, 4. Badan Kepegawaian Daerah, 5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI Jakarta 6. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Bagian Keuangan, Badan Pengelola Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI Jakarta, 7. Badan Pengawas Daerah/Inspektorat Daerah, 8. Satuan Pendidikan dan guru, 9. Instansi terkait lainnya.
  • 13. BAB II TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD A. Pengertian Tunjangan profesi dimaksudkan untuk peningkatan mutu guru PNSD sebagai penghargaan atas profesionalitas untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen antara lain mengangkat martabat guru, meningkatkan kompetensi guru, memajukan profesi guru, meningkatkan mutu pembelajaran, dan meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu. Tunjangan profesi yang dibayarkan melalui mekanisme dana transfer adalah tunjangan yang diberikan kepada seluruh guru PNSD, kecuali guru pendidikan agama, yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya. Tunjangan profesi dibayarkan paling banyak 12 (dua belas) bulan dalam satu tahun, serta diberikan kepada seluruh guru PNSD terhitung mulai awal tahun anggaran berikut setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus sertifikasi dan memperoleh Nomor Registrasi Guru (NRG) dari Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan
  • 14. Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan, B. Besaran Tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah adalah setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok sesuai peraturan perundang-undangan bagi guru PNSD yang memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya sesuai dengan petunjuk teknis ini, dan dikenakan pajak penghasilan berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008. Tunjangan Profesi bersifat tetap selama guru yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai guru dengan memenuhi persyaratan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dengan ketentuan tentang kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat bagi guru PNS dan pengawas satuan pendidikan, dan jabatan bagi guru bukan PNS sebagai berikut: 1. Gaji berkala dan kenaikan pangkat yang terbit pada tahun berjalan, tunjangan profesinya akan diperhitungkan dan dibayarkan mulai Januari tahun berikutnya setelah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
  • 15. 2. Kenaikan gaji Pegawai Negeri yang diakibatkan aturan pemerintah tentang gaji PNS pada tahun berjalan, mulai diperhitungkan dan dibayarkan tahun berikutnya. C. Sumber Dana Dana untuk pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNSD bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditransfer ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui mekanisme dana transfer daerah. PAGU alokasi tunjangan profesi guru dana transfer ke daerah dalam Undang-Undang nomor 19 tahun 2012 tentang APBN tahun 2013 adalah sebesar Rp.43.057,8 milyar yang diperkirakan hanya dapat membayar tunjangan profesi guru kurang dari 12 (dua belas) bulan. Jika terdapat kelebihan dana setelah realisasi pembayaran tunjangan profesi di masing-masing kas daerah tahun sebelumnya, maka dana tersebut dapat digunakan sebagai penambah sumber pendanaan tahun 2013 untuk pemenuhan kekurangan tunjangan profesi. Pemerintah daerah dapat melakukan langkah optimalisasi penggunaan sisa dana tunjangan profesi guru dengan skala prioritas sebagai berikut. 1. Sisa dana tahun-tahun sebelumnya dipergunakan untuk melengkapi kebutuhan pembayaran tunjangan profesi guru tahun 2013.
  • 16. 2. Jika setelah langkah pada huruf “a” masih terdapat sisa dana, maka dana tersebut dapat digunakan untuk membayar kebutuhan kurang bayar (carry over) tunjangan profesi tahun sebelumnya. D. Kriteria Guru Penerima Tunjangan profesi melalui mekanisme transfer diberikan kepada guru PNSD yang telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai penerima tunjangan profesi guru PNSD yang melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kriteria guru PNSD penerima tunjangan profesi melalui mekanisme transfer : 1. Guru PNSD yang mengajar pada satuan pendidikan di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kecuali guru pendidikan agama; 2. Memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik yang telah diberi satu Nomor Registrasi Guru (NRG) oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 3. Memiliki Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
  • 17. 4. Memenuhi kewajiban melaksanakan tugas paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya dan dibuktikan dalam sistem data pokok pendidikan (Dapodik/PAS) atau melalui surat keterangan dari kepala sekolah dan telah diverifikasi/disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI Jakarta; 5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 4 dikecualikan apabila guru: a. mendapat tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, mengajar paling sedikit 6 jam tatap muka per minggu atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor; b. mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala satuan pendidikan, mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka per minggu atau membimbing 80 (delapan puluh) peserta didik bagi wakil kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor; c. mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala unit produksi mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka per minggu;
  • 18. d. bertugas sebagai guru Bimbingan Konseling paling sedikit mengampu 150 peserta didik pada satu atau lebih satuan pendidikan kecuali untuk daerah khusus; e. bertugas sebagai guru pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka per minggu; f. bertugas sebagai guru pada satuan pendidikan di daerah khusus yang kriteria daerah khususnya sudah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 34 tahun 2012 tentang Kriteria Daerah Khusus dan Pemberian Tunjangan Khusus Bagi Guru dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 123/P/2012 Tentang Penetapan Daerah Khusus Tahun 2012. g. berkeahlian khusus yang diperlukan untuk mengajar mata pelajaran atau program keahlian sesuai dengan latar belakang keahlian langka yang terkait dengan budaya Indonesia; h. bertugas sebagai guru di sekolah Indonesia di luar negeri; i. bertugas sebagai guru yang ditugaskan menjadi guru di negara lain atas dasar kerjasama antarnegara.
  • 19. 6. belum pensiun; 7. tidak beralih status dari guru atau pengawas sekolah; dan 8. tidak merangkap sebagai eksekutif, yudikatif, atau legislatif. 9. Dalam masa transisi perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dan dalam rangka implementasi Peraturan Bersama Lima Menteri (Mendiknas , Mennegpan dan RB, Mendagri, Menag, dan Menkeu) tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS, guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik tetapi dialihtugaskan antarjenjang dan/atau antarmata pelajaran oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI Jakarta, mereka masih tetap mendapatkan tunjangan profesinya apabila yang bersangkutan memenuhi persyaratan angka 1 s/d 8 di atas. 10. Dinas kabupaten/Kota/Provinsi mengirimkan SK alih tugas guru PNS yang memiliki sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud pada butir 9 kepada Direktorat P2TK terkait dengan melampirkan SK Bupati/Walikota/Gubernur. 11. Guru PNS yang telah bersertifikat pendidik dan diperbantukan mengajar di satuan pendidikan di bawah binaan Kementerian Agama pada tahun 2013,
  • 21. BAB III PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD A. Mekanisme Penerbitan SKTP 1. Penerbitan SKTP dilakukan dengan 2 (dua) cara: a. secara digital yaitu menggunakan sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). SKTP diterbitkan oleh Direktorat P2TK terkait secara otomatis dengan menggunakan data PTK dari Dapodik sehingga dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta tidak perlu melakukan verifikasi data pendukung persyaratan calon penerima tunjangan profesi. Penjelasan penerbitan SKTP secara digital adalah sebagaimana gambar 1. b. secara manual yaitu Dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta melakukan verifikasi data pendukung persyaratan calon penerima tunjangan profesi. Setelah data dinyatakan valid, Direktorat P2TK terkait menerbitkan SKTP. Penjelasan penerbitan SKTP secara manual adalah sebagaimana gambar 2.
  • 22. 2. Direktorat P2TK terkait menyusun dan menetapkan daftar penerima tunjangan profesi sebagaimana Lampiran 1 yang berdasarkan: a. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang penerima tunjangan profesi guru; b. Keputusan Kepegawaian yang menunjukkan gaji pokok dan/atau gaji berkala; Keputusan melaksanakan kegiatan mengajar bagi guru satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundangundangan;
  • 23. DAPODIK MANUAL Ya MONEV Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Penerbitan SKTP Diinformasikan melalui Situs Kemdikbud dan Email Tidak Sya ra t Terpenuhi ? DAPODIK/MANUAL Tidak Pelaporan Pelaksanaan Pembayaran Copy SKTP Ya Laporan Per Triwulan ? Tidak TEGURAN dari pusat Pencairan Tunjangan Triwulan (SPP/SPM) Syarat Terpenuhi ? Verifikasi berkas Pemuktahiran Data, Status SK dan Pencairan Tunjangan Data Lama 2006 - 2012 Penerima Tunjangan Profesi Data Kelulusan Baru + NRG Sertifikasi Tahun 2012 Ya PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA SATUAN PENDIDIKAN DIREKTORAT P2TK PAUDNI/DASAR/MENENGAH PUSBANGPRODIK Tidak Ya Rekening Tercatat Secara Online Penyaluran Ke Rekening Penerima Per Triwulan Penerbitan SP2D Per Triwulan KPPN/BANK PENYALUR Gambar 1. Proses Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi PNSD melalui dana transfer daerah tahun 2013
  • 24. B. Mekanisme Penyaluran Tunjangan Profesi Mekanisme penyaluran tunjangan profesi melalui mekanisme dana transfer daerah tahun 2013 sebagai berikut : 1. Umum a. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan PSDMP dan PMP menyerahkan data kelulusan dan NRG tahun 2012 ke Direktorat P2TK terkait. b. Direktorat P2TK terkait menerbitkan SKTP 1 (satu) kali dalam satu tahun bagi calon penerima tunjangan profesi yang memenuhi syarat sekaligus menyampaikan ke Kabupaten/ Kota dan Provinsi DKI Jakarta. c. Apabila ada perubahan data individu penerima tunjangan profesi, maka akan diterbitkan SKTP baru pada tahun berikutnya dengan disertai bukti perubahan data dari dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta. d. Jika guru mengambil cuti (sakit, bersalin, alasan penting, tugas belajar, cuti di luar tanggungan negara) selama lebih dari atau sama dengan 3 hari dalam satu minggu, maka tidak berhak memperoleh tunjangan profesi karena tidak dapat memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu, yang dibuktikan dengan
  • 25. surat resmi atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. e. Jika guru mengambil ijin belajar, tunjangan profesi yang bersangkutan tetap dibayarkan selama yang bersangkutan memenuhi beban mengajar minimal 24 jam per minggu. Ijin belajar yang dimaksud adalah mengikuti sekolah formal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya sendiri dan dilakukan dengan tidak mengganggu tugas mengajarnya, yang dibuktikan dengan surat resmi atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. f. Cuti studi untuk pengembangan profesionalitas (penelitian, penulisan buku, praktik kerja di dunia industri atau usaha yang relevan dengan tugasnya, pelatihan yang relevan dengan tugasnya, pengabdian kepada masyarakat dan atau magang pada satuan pendidikan lain atas inisiatif sendiri) tetap memperoleh tunjangan profesi, jika dapat memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu, yang dibuktikan dengan surat resmi atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. g. Selama liburan berdasarkan kalender akademik, guru tetap memperoleh tunjangan profesi.
  • 26. h. Apabila terdapat kurang bayar bagi penerima tunjangan profesi yang mengakibatkan dana carry over, maka Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta wajib melaporkan data carry over ke Direktorat P2TK terkait, sebagai acuan untuk pengusulan perencanaan anggaran tahun berikutnya. Apabila terdapat sisa dana pada tahun berjalan, maka dana tersebut dapat digunakan untuk membayar kebutuhan kurang bayar (carry over) tunjangan profesi tahun sebelumnya berdasarkan SKTP yang pernah diterbitkan oleh Direktorat P2TK terkait. i. Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta melaporkan realisasi pembayaran kepada: 1) Direktorat P2TK terkait, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap triwulan dengan format sebagaimana lampiran 1 atau melalui online: ptkdikmen.kemdiknas.go.id/kemdikbudklienkeu 2) Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan dengan format sebagaimana lampiran tersebut pada PMK pada bulan Agustus untuk laporan semester I (tri wulan 1 dan 2) dan pada bulan April tahun
  • 27. anggaran berikutnya untuk semester II (tri wulan 3 dan 4). j. Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta melaporkan penyerapan atau penyaluran tunjangan profesi per triwulan sebagaimana berikut. 3) Laporan triwulan I paling lambat akhir bulan April 2013. 4) Laporan triwulan II paling lambat akhir bulan Juli 2013. 5) Laporan triwulan III paling lambat akhir bulan Oktober 2013. 6) Laporan triwulan IV paling lambat akhir bulan Desember 2013. k. Apabila dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta tidak melaporkan penyaluran tunjangan profesi setiap triwulan, akan diberikan surat teguran oleh Kemdikbud dengan tembusan UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). l. Berdasarkan SKTP, Bendahara Pengeluaran/ Pelaksana Kegiatan yang ditunjuk menyiapkan berkas SPP untuk diajukan ke Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang ditunjuk.
  • 28. m. PA/KPA yang ditunjuk menelaah dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan mengirimkan ke Bendahara Umum Daerah (BUD) atau Kuasa Bendahara Umum Daerah (KBUD). n. BUD/KBUD menelaah usulan SPM dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Selanjutnya BUD/KBUD yang ditunjuk mengambil dana tunjangan profesi yang ditransfer oleh Kementerian Keuangan melalui rekening kas umum daerah yang disimpan pada bank yang ditunjuk. o. Berdasarkan rekening kas umum daerah melalui bank yang ditunjuk mentransfer dana tunjangan profesi kepada rekening masing-masing guru. p. Apabila terjadi kesalahan data antara lain penulisan nama dan nomor rekening yang menyebabkan tunjangan profesi guru tidak dapat disalurkan oleh bank yang ditunjuk maka akan terjadi retur. q. Proses pengajuan retur agar tunjangan profesi dapat dibayarkan kembali adalah sebagai berikut. 7) Bank yang ditunjuk melaporkan tentang penerima tunjangan profesi yang diretur kepada PA/KPA yang ditunjuk 8) PA/KPA yag ditunjuk membuat disposisi kepada Bendahara Pengeluaran/Pelaksana
  • 29. Kegiatan yang ditunjuk agar menindaklanjuti retur tersebut 9) Bendahara Pengeluaran/Pelakasana Kegiatan yang ditunjuk menyiapkan berkas retur tersebut r. Tunjangan profesi disalurkan kepada rekening guru yang memenuhi persyaratan antara tanggal 9 - 16 setiap triwulan (9 – 16 April 2013 untuk triwulan I, 9 – 16 Juli 2013 untuk triwulan II, 9 – 16 Oktober 2013 untuk triwulan III, dan 9 – 16 Desember 2013 untuk triwulan IV). s. Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan dan Perencanaan Anggaran memperhatikan hal-hal berikut: 10) Apabila terjadi kekurangan atau kelebihan dana yang dialokasikan dengan realisasinya, maka akan diperhitungkan pada tahun anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. 11) Tunjangan profesi bagi guru PNSD dibayarkan oleh dinas kabupaten/kota dan Provinsi DKI Jakarta sesuai lokasi terbitnya SK tunjangan profesi pada tahun anggaran berjalan. 12) Apabila terjadi perubahan tempat tugas atau status kepegawaian guru antarsatuan pendidikan, antarjenis pendidikan dalam satu
  • 30. kabupaten/kota atau Provinsi DKI Jakarta, antar kabupaten/kota, antar provinsi, dan antar kementerian, baik atas kepentingan kedinasan atau pemekaran wilayah, guru PNSD menjadi pengawas satuan pendidikan, maka tunjangan profesi bagi guru PNSD dibayarkan oleh dinas kabupaten/kota dan Provinsi DKI Jakarta sesuai lokasi terbitnya SK tunjangan profesi pada tahun anggaran berjalan dengan melampirkan bukti fisik beban mengajar minimal 24 jam per-minggu atau ekuivalensinya dari tempat tugas yang baru. Status yang bersangkutan akan disesuaikan pada SK tunjangan profesi tahun berikutnya, sedangkan untuk pengawas satuan pendidikan diusulkan untuk dibayarkan melalui dana pusat. 13) Apabila terjadi mutasi guru PNSD menjadi pejabat struktural, fungsional lainnya, meninggal dunia atau karena pensiun dini, maka pembayaran tunjangan profesi guru PNSD harus dihentikan bulan berikutnya, kecuali mutasi guru PNSD menjadi pengawas satuan pendidikan. t. Bank mitra pusat dapat memberikan akses ke Direktorat P2TK Dikdas mengenai daftar nama PTK yang telah disalurkan tunjangan profesinya
  • 31. melalui bank mitra tersebut. Informasi dari bank mitra berfungsi sebagai laporan penyaluran. u. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi dilakukan secara internal dan eksternal oleh instansi terkait. 2. Dapodik a. Khusus untuk Direktorat P2TK Dikdas memverifikasi kelayakan calon penerima tunjangan profesi lulusan tahun 2007 sampai dengan 2011 maupun lulusan tahun 2012 (beban mengajar 24 jam, rasio siswa guru, masa kerja, golongan, dan gaji pokok) secara digital sebelum SKTP diterbitkan. b. Sebelum penerbitan SKTP, guru dapat melihat kelengkapan data dan/atau persyaratan untuk menerima tunjangan profesi pada situs www.kemdikbud.go.id dan akan dikirim melalui email, untuk melengkapi jika ada persyaratan yang kurang melalui sistem dapodik di sekolah masing-masing. c. Bagi guru yang SKnya belum terbit karena datanya belum memenuhi persyaratan, akan diterbitkan jika guru tersebut memenuhi syarat berdasarkan hasil pengecekan Dapodik yang datanya sudah diperbaiki oleh guru yang bersangkutan melalui operator sekolah paling
  • 32. lambat triwulan ke dua. SK tersebut mencakup seluruh hak guru jika guru tersebut memenuhi persyaratan menerima tunjangan profesi sejak triwulan I. 3. Manual Mengingat sistem digital (Dapodik dan PAS) masih dalam proses penyempurnaan, mengakibatkan ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk diproses melalui sistem digital. Sehingga perlu pemberkasan secara manual. a. Direktorat P2TK terkait meminta dinas pendidikan kabupaten/kota memverifikasi kelayakan calon penerima tunjangan profesi lulusan tahun 2007 sampai dengan 2011 maupun lulusan tahun 2012 (beban mengajar 24 jam, rasio siswa guru, masa kerja, golongan, gaji pokok, dan NPWP) sebelum SKTP diterbitkan secara manual. b. Bagi guru jenjang pendidikan dasar yang menambah pemenuhan jam mengajar di Madrasah/SMA/SMK harus sesuai dengan ketentuan perundangan dan wajib melampirkan surat keterangan penugasan disertai jadwal mengajar mingguan dari kepala satuan pendidikan yang disahkan oleh kantor kementerian agama provinsi/kabupaten/kota bagi yang mengajar di madrasah atau dinas pendidikan
  • 33. kabupaten/kota bagi yang mengajar di SMA/SMK. Surat keterangan dan jadwal mengajar tersebut dikirim ke Direktorat P2TK terkait. c. Bagi guru penerima tunjangan profesi dengan cara manual, maka mekanisme penerbitan SKTP sama dengan tahun sebelumnya, yaitu Direktorat P2TK terkait memberikan daftar calon penerima tunjangan profesi untuk selanjutnya diverifikasi oleh dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta. C. Jadwal Pelaksanaan Berikut adalah jadwal pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi tahun 2013: No Kegiatan Sosialisasi Petunjuk Teknis pelaksanaan 1 pembayaran tunjangan profesi. Penerimaan daftar guru yang lulus sertifikasi dari 2 Badan Pengembangan SDMP dan PMP Verifikasi data penerima tunjangan dari dinas 3 pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta 2012 2013 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
  • 34. No 4 5 6 7 8 Kegiatan Kemdikbud menerbitkan SK Penerima Tunjangan Profesi dan menyampaikan ke kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta Laporan realisasi penyaluran tunjangan Penyaluran tunjangan profesi ke rekening penerima tunjangan. Pelaporan rekapitulasi data guru penerima tunjangan profesi Rekonsiliasi tunjangan profesi 2012 2013 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
  • 35. BAB IV PEMBATALAN, PENGHENTIAN, DAN PERUBAHAN DATA A. Pembatalan Pembayaran Tunjangan profesi bagi guru dibatalkan pembayarannya apabila: 1. Memperoleh sertifikat pendidik secara melawan hukum; 2. Menerima lebih dari satu tunjangan profesi; 3. Surat Keputusan Tunjangan Profesi dibatalkan oleh pejabat yang berwenang. Guru wajib mengembalikan tunjangan profesi yang dibatalkan dan kelebihan penerimaan tunjangan profesi guru kepada kas negara. B. Penghentian Pembayaran Pemberian tunjangan profesi dihentikan apabila guru penerima tunjangan profesi memenuhi satu atau beberapa keadaan sebagai berikut: 1. meninggal dunia; 2. mencapai batas usia pensiun;
  • 36. 3. tidak bertugas lagi sebagai guru atau pengawas pada satuan pendidikan; 4. sedang mengikuti tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; 5. tidak memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka; 6. tidak mengampu mata pelajaran yang sesuai dengan sertifikat pendidik yang diperuntukannya kecuali bagi guru yang dimutasi akibat implementasi SKB Lima Menteri tentang penataan dan pemerataan guru PNS; 7. memiliki jabatan rangkap, sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 8. mutasi menjadi pejabat struktural atau fungsional lainnya; 9. pensiun dini; atau 10. dengan alasan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. ketentuan Kondisi tersebut di atas dibuktikan dengan surat resmi atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. Penjelasan lebih lanjut mengacu kepada Pedoman Status Pengangkatan, hak dan kewajiban guru bersertifikat pendidik yang diterbitkan di masing-masing Direktorat terkait.
  • 37. C. Perubahan Data Individu Penerima Tunjangan Perubahan data individu akan diketahui melalui data pokok pendidikan. Jika ada perubahan data individu dan guru tidak memperbaharui data tersebut, maka Dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta wajib melaporkan perubahan data penerima tunjangan profesi setiap bulan. Jika ditemukan perubahan data individu guru yang berakibat pada perubahan nilai gaji pokok (bertambah atau berkurang), maka dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta melaporkan perubahan data guru tersebut ke Direktorat Jenderal terkait pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan up Direktorat P2TK terkait selambatlambatnya bulan Juli tahun berjalan.
  • 38. BAB V PENGENDALIAN PROGRAM A. Pengendalian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat P2TK terkait berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan melakukan pengendalian pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu, tepat jumlah besaran, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kegiatan pengendalian penyaluran tunjangan profesi ini dilakukan melalui: 1. Pelaksanaan bimbingan teknis program penyaluran tunjangan profesi oleh pusat kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta.
  • 39. 2. Pemantauan dan evaluasi (Monitoring dan Evaluasi) dilakukan oleh instansi terkait sampai ke penerima tunjangan profesi. 3. Penyelesaian masalah secara terus-menerus dilakukan atas permasalahan yang terjadi dalam proses pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi. 4. Rekonsiliasi data penerima tunjangan profesi dengan instansi terkait. Dengan melakukan pengendalian, akan diperoleh data guru penerima tunjangan profesi yang valid dan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi sesuai peraturan perundang-undangan. B. Pengawasan Untuk mewujudkan penyaluran tunjangan profesi yang transparan dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh aparat fungsional internal dan eksternal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. C. Pelaporan dan Rekonsiliasi Dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta wajib menyampaikan laporan bulanan yang disampaikan setiap triwulan kepada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan dan
  • 40. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditujukan kepada 1. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Kependidikan PAUD-NI, Ditjen PAUD-NI Tenaga Kompleks Kemdikbud Gedung C Lt. 13, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. (021) 57974115 Fax. (021) 57974115/57946130 Email : programptkpaudni@yahoo.co.id atau : tunjangangurutk@yahoo.co.id Website : http://pptkpaudni.kemdiknas.co.id 2. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Ditjen Dikdas Kompleks Kemdikbud Gedung C Lt. 18, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp/Fax. (021) 57853580 Email : p2tk.dikdas@gmail.com Website : http://p2tkdikdas.kemdiknas.go.id 3. Direktorat Pembinaan Kependidikan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Menengah, Ditjen Dikmen Kompleks Kemdikbud Gedung D Lt. 12, Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp/Fax. (021) 57974108, 57974113
  • 41. Email : ptkdikmen@gmail.com atau : tunjangandikmen@yahoo.co.id Website : http://p2tkdikmen.kemdiknas.go.id D. Sanksi Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari pihak terkait dan telah dilakukan verifikasi, jika ditemukan adanya dokumen dan penyaluran yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan di atas, maka yang bersangkutan diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 42. BAB VI PENUTUP Petunjuk teknis ini merupakan acuan dalam pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi melalui mekanisme dana transfer daerah. Pelaksanaan program tunjangan profesi dapat berjalan lancar apabila pengelola tunjangan di tingkat pusat dan tingkat kabupaten/kota dan provinsi DKI Jakarta senantiasa melakukan komunikasi yang terbuka dan terus menerus. Sehingga diharapkan tunjangan profesi mampu memberikan dampak positif pada proses pembelajaran yang lebih baik dan bermutu, serta mendorong perbaikan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  • 43. No TEMPAT NUPTK NRG NAMA NIP GOL GAJI POKOK PESERTA TUGAS Ket : *) Setiap jenjang dibuat dalam daftar terpisah NO NO SK TUNJANGAN PROFESI DAFTAR PENERIMA TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA TRANSFER DAERAH TAHUN 2013 JENJANG : TK/SD/SMP/SMA/SMK* KABUPATEN : PROVINSI : TRI WULAN : Lampiran 1 (...............................) NIP. ......................... ..................., .............................. 2013 Mengetahui a.n Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota Kabid ....................... NAMA NAMA NO CABANG NPWP BANK DI REKENING REKENING