Media sosialisasi seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, lingkungan kerja, dan media massa memainkan peran penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Setiap media sosialisasi memberikan pengaruh yang berbeda, seperti keluarga yang menjadi media awal sosialisasi, sekolah yang mempersiapkan peran baru, dan lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Media massa juga berpengaruh dengan pesan
1. Macam Media Sosialisasi
Media sosialisasi sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Macam-
macam media sosialisasi adalah keluarga, kelompok bermain/teman sepermainan/teman sebaya,
sekolah, lingkungan kerja, media massa, dan organisasi. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing media sosialisasi. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Keluarga
Keluarga adalah media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang bayi dilahirkan, ia
sudah berhubungan dengan kedua orangtuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin dengan saudara-
saudaranya.
2. 2. Kelompok Bermain
Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group. Pada usia anak-
anak, kelompok bermain mancakup teman-teman tetangga, keluarga, dan kerabat. Dalam teman
sebaya tersebut memiliki 4 ciri - ciri, yaitu
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Saling memberitahu atau mengajari antar orang
3. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar
4. Semua orang tersebut adalah teman dekat atau sudah akrab
3. 3. Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka temukan,
baik di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan
seorang anak menguasai peranan-peranan baru di kemudian hari, manakala tidak lagi tergantung
pada orangtuanya. Apabila seorang anak memasuki lingkungan sekolah, maka secara resmi ia
menjadi anggota kelompok formal yang terikat aturan-aturan resmi dan dihadapkan pada norma-
norma yang diikuti secara teratur dengan sanksi tertentu. Norma-norma sekolah harus dijalankan
penuh disiplin, misalkan ketepatan waktu masuk sekolah, waktu belajar, waktu pulang, dan
ketertiban berpakaian. Selain mengenal peraturan sekolah, anak juga dibimbing untuk mengenal
aturan-aturan dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Horton, fungsi nyata dari pendidikan yaitu:
1. Sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian.
2. Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan
masyarakat.
3. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
4. Membentuk kepribadian.
4. 4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian
seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri
seseorang dan sukar sekali untuk diubah, apalagi jika yang bersangkutan cukup lama bekerja di
lingkungan tersebut. Seseorang yang cukup lama bekerja di lingkungan kerja tertentu, kemudian
pindah ke lingkungan kerja yang lain, maka dia akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan
diri terhadap lingkungan kerjanya yang baru.
Lingkungan kerja memiliki berbagai macam diantaranya yaitu:
1. Pegawai negeri atau sipil, adalah pekerjaan yang ditekankan kepada pemerintah dan
memiliki tanggung jawab kepada pekerjaan dan pemerintah.
2. Pegawai swasta, adalah pekerjaan yang memiiki kebebasan tetapi memiliki peraturan
yang tegas. Pegawai swasta adalah pekerjaan yang tidak terikat oleh pemerintah
3. Militer dan polri, adalah pekerjaan yang bertugas mengawasi lingkungan di sekitar
daratan, lautan dan udara. Militer dan polri merupakan salah satu alat pengawasan bagi
negara dan memiliki tanggung jawab yang besar atas pengawasannya. Militer dan polri
pun memiliki tanggung jawab kepada pemerintah.
4. Pendidikan, adalah pekerjaan yang bertugas mendidik siswa siswi di sekolah. Pendidikan
memiliki lembaga yang disebut dengan depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional).
Oleh sebab itu, pendidikan pun dipusatkan pada pemerintah.
Pekerjaan yang memiliki hubungan kepada negara atau pemeritah, memiliki batas pekerjaan
yang disebut pensiun. Pensiun adalah penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama
bertahun-tahun bekerja pada dinas pemerintah.
5. 5.Media Massa
Media massa yang terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (radio,
televisi, dan internet) merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara
luas. Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap
perilaku khalayaknya.
Pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapat mengarahkan khalayak ke arah perilaku
prososial maupun antisosial. Penayangan film-film yang menonjolkan kekerasan dianggap
sebagai suatu faktor yang mendorong perilaku agresif pada anak-anak yang menontonnya.
Demikian juga penayangan adegan-adegan yang berbau pornografi di layar televisi sering
dikaitkan dengan perubahan moralitas serta peningkatan pelanggaran susila dalam masyarakat.
Iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola
konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk
memengaruhi dan membentuk pendapat umum. Di banyak negara, termasuk Indonesia, televisi
juga dimanfaatkan untuk menayangkan siaran-siaran pendidikan.